Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM MESIN LISTRIK TERAPAN

MOTOR DC DAYA KECIL

Disusun Oleh :

Ikrom Maulana
4.21.17.1.12
MS 3B

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN TEKNIK MESIN PRODUKSI


DAN PERAWATAN
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas seluruh limpahan rahmat dan karunia-Nya,
penulis bisa menyusun laporan dengan judul “Laporan Praktikum Mesin istrik Terapan
Motor DC daya kecil”.
Tujuan Membuat Laporan ini adalah sebagai salah satu pemenuhan tugas mata
kuliah Praktikum Mesin Listrik Terapan. Penulis sampaikan rasa terima kasih kepada
Bapak Djodi Antono., B.Tech., M.Eng. sebagai dosen pengampu. Pada pembuatan laporan
ini kami sekaligus juga berterima kasih kepada segenap pihak yang memberikan bantuan.
Kami menyadari bahwa masih ada kekurangan pada laporan ini. Kami mohon maaf
kesalahan dalam penulisan. Dengan demikian, kami mengharapkan kritik dan saran.

Semarang, 8 Oktober 2019

Ikrom Maulana
NIM 4.21.17.1.12
Topik : Praktikum Rangkaian Motor DC Daya Kecil
Tanggal : 8 Oktober 2019
Tempat : Lab. Elektrikal Jurusan Teknik Elektro POLINES
Waktu : Jam ke 3 – 5
Dosen Pengampu : Djodi Antono., B.Tech., M.Eng.
Mata Kuliah : Praktikum Mesin Listrik Terapan
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kemajuan teknologi saat sekarang ini begitu cepat mempengaruhi seluruh aspek pada
kehidupan ini terutama dalam bidang Industri. Dunia Industri fokus pada kecepatan dalam
menghasilkan suatu produk. Produk itu yang mempengaruhi ialah motor elektrik. ( Arifin Wahid
Ibrahim, 2016 )
Kebutuhan akan motor elektrik merupakan kebutuhan pokok untuk memajukan suatu industri.
Proyeksi kebutuhan akan motor elektrik di dunia akan meningkat 6,5 % setiap tahun. Wilayah
Asia/Pasifik yang memiliki penjualan terbesar. Data ini menunjukkan bahwa motor elektrik, salah
satunya motor DC sangat berperan penting dalam kecepatan produksi dan kualitas. Namun,
seringkali dalam penggunaan motor DC di lingkungan industri mengalami kesulitan dalam hal
pengaturan nilai torsi. Peneliti juga memaparkan bahwa variabel torsi pada motor DC sulit untuk
diukur sehingga mereka hanya bisa mencari estimasi variabel torsi. (Arifin Wahid Ibrahim, 2016)
Motor DC daya kecil Perlu dilakuakan pengukuran untuk mengetahui paramater seperti,
Tegangan (V), Kuat Arus Listrik (A), dan Putaran (RPM). Motor DC memerlukan suplai tegangan
yang searah pada kumparan jangkar dan kumparan medan untuk diubah menjadi energi mekanik.
Pada motor DC kumparan medan disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar
disebut rotor (bagian yang berputar). Motor DC sering dimanfaatkan sebagai penggerak pintu
geser otomatis dan dalam rangkaian robot sederhana.

Motor DC memiliki manfaat yang sangat banyak dalam kehidupan sehari-hari dan dalam dunia
industri. Motor DC memudahkan pekerjaan sehingga proses industri dapat berjalan efisien.
Semakin banyak inustri yang berkembang, maka akan semakin banyak mesin yang digunakan.
Semakin banyak mesin yang digunakan, maka semakin banyak penggunaan motor DC. Oleh
karena itu sangat penting untuk mengetahui dan mengerti pengertian motor DC, prinsip kerja,
jenis-jenis motor DC, aplikasi dan perhitungan motor DC.

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui prosedur Praktikum Rangkaian motor DC daya Kecil dengan benar.
2. Untuk mengetahui nilai dari Parameter yang terukur.
3. Untuk mengetahui prinsip dan cara kerja motor listrik DC daya kecil
1.3 Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami prosedur Praktikum Rangkaian motor DC
daya Kecil dengan benar.
2. Mahasiswa dapat mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi nilai parameter dalam
Praktikum Rangkaian motor DC daya Kecil.
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Pengertian Motor DC


Sebuah motor listrik mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Motor listrik DC
(arus searah) merupakan salah satu dari motor DC. Mesin arus searah dapat berupa generator DC
atau motor DC. Generator DC alat yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik DC.
Motor DC alat yang mengubah energi listrik DC menjadi energi mekanik putaran. Sebuah motor
DC dapat difungsikan sebagai generator atau sebaliknya generator DC dapat difungsikan sebagai
motor DC. Pada motor DC kumparan medan disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan
kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Jika tejadi putaran pada kumparan jangkar
dalam pada medan magnet, maka akan timbul tegangan (GGL) yang berubah-ubah arah pada
setiap setengah putaran, sehingga merupakan tegangan bolak-balik.
Prinsip dari arus searah adalah membalik phasa negatif dari gelombang sinusoidal menjadi
gelombang yang mempunyai nilai positif dengan menggunakan komutator, dengan demikian arus
yang berbalik arah dengan kumparan jangkar yang berputar dalam medan magnet,dihasilkan
tegangan (GGL) seperti yang terlihat pada Gambar dibawah ini sebagai berikut :

Gambar 1.1Gelombang Sinusoidal GGL

Gambar 1.2Konstruksi motor DC


Gambar 1.3Konstruksi Motor DC Bagian Rotor

Konstruksi motor arus searah bagian rotor Keterangan dari gambar tersebut adalah:
1. Rangka atau gandar
Rangka motor arus searah adalah tempat meletakkan sebagian besar komponen
mesin dan melindungi bagian mesin. Untuk itu rangka harus dirancang memiliki
kekuatan mekanis yang tinggi untuk mendukung komponen-komponen mesin tersebut.
Rangka juga berfungsi sebagai tempat mengalirkan fluksi magnet yang dihasilkan oleh
kutub-kutub medan. Rangka dibuat dengan menggunakan bahan ferromagnetik yang
memiliki permeabilitas tinggi. Rangka biasanya terbuat dari baja tuang (cast steel) atau
baja lembaran (rolled steel) yang berfungsi sebagai penopang mekanis dan juga sebagai
bagian dari rangkain magnet.
2. Kutub Medan
Kutub medan terdiri atas inti kutub dan sepatu kutub. Sepatu kutub yang berdekatan
dengan celah udara dibuat lebih besar dari badan inti. Dimana fungsinya adalah untuk
menahan kumparan medan di tempatnya dan menghasilkan distribusi fluksi yang lebih
baik yang tersebar di seluruh jangkar dengan menggunakan permukaan yang
melengkung. 7 Inti kutub terbuat dari laminasi pelat-pelat baja yang terisolasi satu sama
lain. Sepatu kutub dilaminasi dan dibaut ke inti kutub. Maka kutub medan (inti kutub
dan sepatu kutub) direkatkan bersama-sama kemudian dibaut pada rangka. Pada inti
kutub ini dibelitkan kumparan medan yang terbuat dari kawat tembaga yang berfungsi
untuk menghasilkan fluksi magnetik.
3. Komutator
Untuk memperoleh tegangan searah diperlukan alat penyearah yang disebut
komutator dan sikat. Komutator terdiri dari sejumlah segmen tembaga yang berbentuk
lempengan-lempengan yang dirakit ke dalam silinder yang terpasang pada poros.
Dimana tiap-tiap lempengan atau segmen-segmen komutator terisolasi dengan baik
antara satu sama lainnya. Bahan isolasi yang digunakan pada komutator adalah mika.
Agar dihasilkan tegangan arus searah yang konstan, maka komutator yang digunakan
hendaknya dalam jumlah yang besar.
4. Jangkar
Inti jangkar yang umumnya digunakan dalam motor arus searah adalah berbentuk
silinder yang diberi alur-alur pada permukaannya untuk tempat melilitkan kumparan
jangkar tempat terbentuknya ggl induksi. Inti jangkar terbuat dari bahan ferromagnetik.
Bahan yang digunakan untuk jangkar ini merupakan sejenis campuran baja silikon.
5. Kumparan Jangkar
Kumparan jangkar pada motor arus searah merupakan tempat dibangkitkannya ggl
induksi. Pada motor DC penguatan kompon panjang kumparan medan serinya
diserikan terhadap kumparan jangkar, sedangkan pada motor DC penguatan kompon
pendek kumparan medan serinya diparalel terhadap kumparan jangkar. Jenis-jenis
konstruksi kumparan jangkar pada rotor ada tiga macam yaitu:
1. Kumparan jerat (lap winding)
2. Kumparan gelombang (wave winding)
3. Kumparan zig – zag (frog-leg winding)
6. Kumparan Medan
Kumparan medan adalah susunan konduktor yang dibelitkan pada inti kutub.
Dimana konduktor tersebut terbuat dari kawat tembaga yang berbentuk bulat ataupun
persegi. Rangkaian medan yang berfungsi untuk menghasilkan fluksi utama dibentuk
dari kumparan pada setiap kutub.
7. Celah Udara
Celah udara merupakan ruang atau celah antara permukaan jangkar dengan
permukaan sepatu kutub yang menyebabkan jangkar tidak bergesekan dengan sepatu
kutub. Fungsi dari celah udara adalah sebagai tempat mengalirnya fluksi yang
dihasilkan oleh kutub-kutub medan.
8. Sikat
Sikat adalah jembatan bagi aliran arus ke lilitan jangkar. Dimana permukaan sikat
ditekan ke permukaan segmen komutator untuk menyalurkan arus listrik. Sikat
memegang peranan penting untuk terjadinya komutasi. Sikat-sikat terbuat dari bahan
karbon dengan tingkat kekerasan yang bermacam-macam dan dalam beberapa hal
dibuat dari campuran karbon dan logam tembaga. Sikat harus lebih lunak daripada
segmen-segmen komutator supaya gesekan yang terjadi antara segmen-segmen
komutator dan sikat tidak mengakibatkan ausnya komutator.

Motor DC memiliki 3 komponen utama untuk dapat berputar, yaitu :

1. Kutub Medan
Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan: kutub utara dan kutub selatan. Garis
magnetik energi membesar melintasi ruang terbuka diantara kutub-kutub dari utara ke selatan.
Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau lebih elektromagnet.

2. Dinamo
Dinamo yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakan beban.
Untuk kasus motor DC yang kecil, dinamo berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh
kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi.
3. Komutator
Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah untuk transmisi
arus antara dinamo dan sumber daya.
Keuntungan utama motor DC adalah sebagai pengendali kecepatan yang tidak mempengaruhi
kualitas pasokan daya. Motor ini dapat dikendalikan dengan mengatur tegangan dinamo
(meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan kecepatan), dan mengatur arus medan
(menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan) .

2.2 Jenis Motor DC

1. Motor DC Sumber Daya Terpisah / Separately Excited

Motor DC penguat terpisah merupakan salah satu dari jenis motor DC yang dapat
menambah kemampuan daya dan kecepatan karena memiliki fluks medan (Ф) yang
dihasilkan oleh kumparan medan, yang terletak secara terpisah dan mempunyai sumber
pembangkit tersendiri berupa tegangan DC sehingga jenis motor DC penguat terpisah ini
sangat memungkinkan untuk dapat membangkitkan fluks medan (Ф) bila dibandingkan
dengan motor DC magnet permanen. Karena motor DC penguat terpisah mempunyai
fleksibilitas dalam pengontrolan. (Arifin Wahid Ibrahim, 2016)

2. Motor DC sumber daya sendiri / Self Excited : Motor Shunt


Motor DC dengan penguat sendiri (self excited) didefinisikan sebagai motor DC
dimana arus kumparan medan diperoleh dari sumber arus DC yang sama dengan arus yang
digunakan pada kumparan jangkar. (Nalaprana Nugroho, 2015)
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Alat

a. Tachometer

Tachometer adalah alat untuk mengukur kecepatan rotasi pada mesin elektrik dan mekanik.
Alat ini dibutuhkan dan digunakan pada banyak bidang seperti pada industri otomotif, plant
tenaga listrik, laboratorium sistem tenaga dan laboratorium sistem kendali. Pada sistem lup
tertutup seperti pada praktikum motor servo kecepatan, tachometer menjadi alat yang wajib
yang berfungsi mengukur dan memberikan nilai feedback kepada kontroler. (Elva Susianti ;
2018)
b. Multimeter

Alat ukur Multimeter pada bidang elektronika adalah alat ukur dasar yang umum digunakan
oleh para tekniksi, praktikan maupun orang awam di rumah-rumah yang kegunaannya sangat
banyak dalam elektronika. Multimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tegangan
DC, mengukur tegangan AC, mengukur arus DC, mengukur tahanan (Ohm), mengukur nilai
kapasitansi kapasitor (Farad) dan. Memeriksa keadaan suatu komponen masih baik atau tidak
dan digunakan pada trouble shooting suatu peralatan elektronik. (Laksmi Utami ; 2006)
c. Power Supply Unit

Catu daya adalah sebuah peralatan penyedia tegangan atau sumber daya untuk peralatan
elektronika dengan prinsip mengubah tegangan listrik yang tersedia dari jaringan distribusi transmisi
listrik menuju level yang diinginkan sehingga berimplikasi pada pengubahan daya listrik. Dalam sistem
pengubahan daya. ( Politeknik Negeri Sriwijaya ; 2015 )

d. Motor DC daya kecil

Motor DC (Direct Current) adalah peralatan elektromekanik dasar yang berfungsi untuk
mengubah tenaga listrik menjadi tenaga mekanik. Motor DC merupakan jenis motor yang menggunakan
tegangan searah sebagai sumber tenaganya. Dengan memberikan beda tegangan pada kedua terminal
tersebut, motor akan berputar pada satu arah, dan bila polaritas dari tegangan tersebut dibalik maka
arah putaran motor akan terbalik pula. Polaritas dari tegangan yang diberikan pada dua terminal
menentukan arah putaran motor sedangkan besar dari beda tegangan pada kedua terminal menentukan
kecepatan motor. ( Politeknik Negeri Sriwijaya ; 2015 )
3.2 Gambar Rangkaian
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Data Praktikum
a. Percobaan 1

Tegangan Psu Arus Putaran


(V) (mA) (Rpm)
2 0,13 1004,5
4 0,14 2142,6
6 0,15 3190,4
8 0,16 4236,6
10 0,18 5378,4
12 0,19 6398,3

b. Percobaan 2
Tegangan Psu Arus Putaran
(V) (mA) (Rpm)
2 0,12 950,3
4 0,14 2014,6
6 0,15 3006,6
8 0,16 3860,2
10 0,17 4977,8
12 0,19 6211,9

c. Percobaan 3
Tegangan Psu Arus Putaran
(V) (mA) (Rpm)
2 0,12 953,9
4 0,13 1964,2
6 0,15 2765,6
8 0,16 4165,0
10 0,17 5234,7
12 0,19 6388,5
4.2 Analisis

Dari tiga kali percobaan menggunakan motor DC daya kecil, tegangan yang di berikan
kepada motor DC tersebut sangat berpengaruh pada putaran Motor DC atau RPM. Arus yang
mengalir pada Motor DC juga dipengaruhi oleh tegangan yang diberikan. Jadi akan semakin
banyak putaran dan semakain besar arus yang mengalir apabila tegangan yang diberikan juga
semakin besar. Namun Motor DC daya kecil memiliki batas kemampuan yang harus di perhatikan,
agar motor tidak terbakar saat diberikan tegangan yang tidak sesuai dengan nameplate motor DC
tersebut.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
a. Motor DC ialah suatu mesin listrik yang berfungsi mengubah energi listrik arus searah
(listrik DC) menjadi energi gerak atau energi mekanik, dimana energi gerak tersebut berupa
putaran rotor.
b. Semakin besar tegangan yang diberikan maka akan semakin besar pula arus dan RPM pada
motor DC tersebut.
c. Pada Motor DC daya kecil, tegangan yang diberikan akan mempengaruhi jumlah RPM dan
arus yang mengalir pada Motor DC tersebut.
d. Terdapat beberapa Faktor yang mempengaruhi parameter saat pengukuran yaitu,
penggunan tachometer saat mmengukur putaran dan konndisi dari alat alat seperti kabel,
Power supply, multimeter dan tachometer yang kurang baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://elektronika-dasar.web.id/teori-motor-dc-dan-jenis-jenis-motor-dc/
https://www.scribd.com/doc/268939193/motor-dc-pdf
Ibrahim, A. W., Widodo, T. W., & Supardi, T. W. (2016, April). Sisitem Kontrol Torsi pada Motor
DC. International Journal of Electronics and Instrumentation System, Vol. VI No.1, 93-104.

Politeknik Negeri Sriwijaya. (2015). http://eprints.polsri.ac.id/1690/3/BAB%20II.pdf. Retrieved


Oktober 5, 2019, from http://eprints.polsri.ac.id.

Susianti, E., & Maria, P. S. (2018, Juli-Desember). Implementasi Algortma Kalkulasi Interupsi pada
Rancang Bangun Tachometer Digital. Jurnal Teknik Elektro, 47-53.

Anda mungkin juga menyukai