Oleh
Muhammad Imam Pratama
03021181320014
03021181320022
03021181320028
KATA PENGANTAR
Penulis.
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
10
12
15
15
16
17
17
18
Gambar 2. 9 Konstruksi transformator satu fasa tipe cangkang tipe E dan I serta
tipe F ......................................................................................... 18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
`Selama berabad-abad, manusia telah mengamati tentang proses tejadinya
listrik. Banyak tokoh-tokoh yang berhasil mengungkap dan membuat suatu
penemuan yang erat kaitanya dengan dunia kelistrikan diantaranya adalah
Michael Faraday dengan salah satu hasil kegiatanya adalah tentang rotasi
elektromagnetik. Hasil penemuanya ini merupakan dasar terpenting dari
perkembangan dunia kelistrikan berikutnya. Pada tahun 1850 1884, era
penemuan generator AC dan penggunaan listrik AC, Pada Tahun 1885,
Georges Westinghouse & William Stanley mengembangkan transformer
berdasarkan generator AC. Dan pada tahun 1889, Mikhail DolivoDobrovolski mengembangkan transformer 3 fasa pertama.
Penemuan
tersebut
terus
dikembangkan
dalam
berbagai
alat
penulisan
ini,
Penulis
melakukan
pembahasan
tentang
BAB II
PEMBAHASAN
arus
bolak-balik,
karena
arus
bolakbalik
sangat
Tegangan yang paling tinggi di Indonesia pada saat ini adalah 500 kV.
Hal ini dilakukan terutama untuk mengurangi kerugian energi yang terjadi.
Dan menaikkan tegangan listrik di pusat listrik dari tegangan generator yang
biasanya berkisar antara 6-20 kV pada awal saluran transmisi, dan
menurukannya pada ujung saluran itu ketegangan yang lebih rendah,
dilakukan dengan transformator. Transformator yang dipakai pada jaringan
tenaga listrik merupakan transformator tenaga.
Disamping itu, ada jenis jenis transformator lain yang banyak
dipergunakan, dan yang pada umumnya merupakan transformator yang jauh
lebih kecil. Misalnya transformator yang dipakai di rumah tangga, yang
dipakai pada lampu TL, pesawat radio, televisi dan berbagai alat elektronika
lainnya.
2.2 Prinsip Kerja Transformator
Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat mengubah dan
menyalurkan energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian
ke rangkaian listrik yang lain melalui suatu gandengan megnet dan
berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Transformator di gunakan
secara luas baik dalam bidang tenaga listrik maupun elektronika.
Penggunaan transformator dalam sistem tenaga memungkinkan terpilihnya
tegangan yang sesuai dan ekonomis untuk tiap-tiap keperluan misalnya,
kebutuhan akan tegangan tinggi dalam pengiriman daya jarak jauh.
Transformator terdiri atas dua buah kumparan (primer dan sekunder)
yang bersifat induktif. Kedua kumparan ini terpisah secara elektrik
namun berhubungan secara magnetis melalui jalur yang memiliki
reluktansi (reluctance) rendah. Apabila kumparan primer dihubungkan
dengan sumber tegangan bolak-balik maka fluks bolak-balik akan
muncul di dalam inti yang dilaminasi, karena kumparan tersebut
membentuk jaringan tertutup maka mengalirlah arus primer. Akibat
adanya fluks di kumparan primer maka di kumparan primer terjadi
induksi sendiri (self induction) dan terjadi pula induksi di kumparan
e=N
(2.1)
d
dt
Dengan:
e = gaya gerak listrik ( ggl ) [ volt ]
N = jumlah lilitan
d
dt
2.2.1
I1I2
N1
E2
V1E1
N2
V2
Maka fluks :
m sin t
(2.2)
Menurut hukum faraday, fluks yang dihasilkan menimbulkan tegangan
induksi (e1)
e1 N 1
d
dt
(2.3)
e1 N1
d m sin t
dt
e1 N1 m cos t
e1 N1 m cos t
e1 N 1 m sin t 90 0
(2.4)
Dengan:
10
e1
= fluks magnet
E1
N 1 max
2
(2.5)
E1 N 1
E1 N 1
E1 N 1
2f max
2
2 3,14 f max
2
6,28 f max
2
E1 4,44 N1 f m
Volt
(2.6)
Dengan:
E1
= frekuensi
Bila rugi tahanan dan adanya fluksi bocor diabaikan maka akan terdapat
hubungan:
E1 V1 N 1
a
E 2 V2 N 2
(2.7)
Apabila, a < 1, maka transformator berfungsi untuk menaikkan tegangan
(step up)
a > 1, maka transformator berfungsi untuk menurunkan tegangan
(step down)
Dengan:
11
E1
E2
= faktor trannsformasi
1
2
3
I1I2
N1
V1E1
E2
N2
V2
ZL
Arus beban I2 ini akan menimbulkan gaya gerak magnet (ggm) N2I2 yang
cenderung menentang fluks () bersama yang telah ada akibat arus
pemagnetan Im. Agar fluks bersama itu tidak berubah nilainya, pada
kumparan primer harus mengalir arus I2, yang menentang fluks yang
dibangkitkan oleh arus beban I2, hingga keseluruhan arus yang mengalir
pada kumparan primer menjadi :
12
I 1 I 0 I 2'
(2.8)
Bila rugi besi diabaikan (IC diabaikan) maka IM = I0
I1 I M I 2'
(2.9)
Agar fluks tidak berubah sebesar ggm yang dihasilkan oleh arus
pemagnetan IM maka
N 1 I M N 1 I1 N 2 I 2
(2.10)
Atau
N1 I M N1 I M I 2' N 2 I 2
N1 I 2' N 2 I 2
(2.11)
'
Karena IM dianggap kecil I 2 I1 jadi
N1 I1 N 2 I 2 atau
I1 N 2
I' N
1
2 2 atau I 2 aI 2'
I 2 N1
I 2 N1 a
(2.12)
Dengan:
I1
I0
IM
Ic
13
V1 E1 I1 R1 I1 X 1
(2.13)
E2 V2 I 2 R2 I 2 X 2
(2.14)
E1 aE2
(2.15)
I 2 aI 2
'
(2.16)
Impedansi belitan primer:
Z1 R1 jX 1 R12 X 12 tan 1
X1
R1
(2.17)
Impedansi belitan sekunder
14
Z 2 R2 jX 2 R22 X 22 tan 1
X2
R2
(2.18)
Subsitusikan persamaan 2.14 dan 2.15
E1 aV2 I 2 R2 I 2 X 2
(2.19)
Apabila persamaan (2.13) (2.16) dan (2.19) disubsitusikan menjadi
persamaan berikut:
V1 I 1 R1 I 1 X 1 a V 2 I 2 R 2 I 2 X 2
V1 I 1 R1 I 1 X 1 aV 2 aI 2 R 2 aI 2 X 2
'
'
V1 I 1 R1 I 1 X 1 aV 2 a (aI 2 R 2 ) a (aI 2 X 2 )
'
V1 I 1 R1 I 1 X 1 aV 2 I 2 (a 2 R 2 a 2 X 2 )
(2.20)
Apabila semua parameter sekunder dinyatakan dalam harga rangkaian
primer, maka harganya perlu dikalikan dengan faktor a 2, dimana a = E1/E2,
sehingga rangkaian ekivalennya seperti Gambar 2.5.
15
atau
Rek = Rp + (Np/Ns)^2 . Rs
atau
Xek = Xp + (Np/Ns)^2 . Xs
(2.21)
X ek X 1 a 2 X 2
(2.22)
Sehingga Gambar 2.4 dapat disederhanakan menjadi seperti pada
I1
Gambar 2.5.
Rek
I2'
I0 Xek
V1
RC
IC
IM
aV2
a2ZL
XM
Gambar 2. 7 Konstruksi transformator satu fasa tipe inti yang mempunyai Tipe L dan Tipe U
2. Tipe cangkang
Transformator tipe cangkang mempunyai konstruksi 3 kaki dan hanya
kaki bagian tengah saja yang dibelit oleh dua kumparan. Kedua
kumparan saling terhubung secara magnetik melalui inti, tetapi terisolasi
secara elektrik, Pada transformator tipe cangkang, kumparan atau belitan
transformator dikelilingi oleh inti dan konstruksi intinya berbentuk huruf
E, huruf I dan huruf F seperti yang dapat dilihat pada Gambar
Selain untuk Transformator satu fasa, konstruksi Transformator tipe
cangkang juga terdapat pada transformator tiga fasa, untuk pemasangan
17
Gambar 2. 9 Konstruksi transformator satu fasa tipe cangkang yang mempunyai tipe E dan I serta
tipe F
2.5
Ideal Transformator
Daya pada rangkaian primer = daya pada rangkaian sekunder
18
I1
I2
P1
P2
I1.N1 = I2.N2
I1.V1 =
I2.V2
I2 : I 1 = V 1 : V 2
N1 : N 2 = I 2 : I 1
=a
= V1 : V 2
= Ratio
=a
Trafo
= Ratio
Trafo
P1 = Daya Primer
V1 =
Tegangan Primer
P2 = Daya Sekunder
V2 =
Tegangan Sekunder
I1 = Arus Primer
N1 =
Jumlah Lilitan Primer
I2 = Arus Sekunder
N2 =
Jumlah Lilitan Sekunder
2.6
Rugi arus eddy adalah terjadinya arus pusar yang arahnya ber-putar
didalam inti trafo. Arus ini menimbulkan panas didalam inti trafo.
Untuk mengurangi rugi arus eddy, inti trafo dibuat berlapis-lapis masingmasing lapisan disekat, sehingga arah pusaran arus dipependek.
INTI
BER
LAPI
S
DAN
DISE
KAT
EDDY
C
U
R
R
E
NT
2. Rugi Hysterisis
-
3. Rugi-rugi tembaga
Rugi tembaga adalah rugi-rugi lilitan primer dan sekunder lilitan primer
dan sekunder terdiri dari kawat tembaga yang mempunyai panjang dan
penampang
-
(Watt)
(Watt)
Karena rugi tembaga tergantung dari arus primer dan sekunder, maka rugi
tembaga bersifat tidak tetap tergantung beban trafo
l
A R = Tahanan (Ohm)
20
Efisiensi Transformator
Efisiensi transformator dapat diketahui dengan rumus :
=Po/Pi x 100% Karena adanya kerugian pada transformator. Maka
efisiensi transformator tidak dapat mencapai 100%. Untuk transformator
daya frekuensi rendah, efisiensi bisa mencapai 98%
2.8
Jenis-Jenis Transformator
1. Step Up
21
3. Autotransformator
skema autotransformator
Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut
secara listrik, dengan sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian
lilitan primer juga merupakan lilitan sekunder. Fasa arus dalam lilitan
sekunder selalu berlawanan dengan arus primer, sehingga untuk tarif daya
yang sama lilitan sekunder bisa dibuat dengan kawat yang lebih tipis
dibandingkan transformator biasa. Keuntungan dari autotransformator
adalah ukuran fisiknya yang kecil dan kerugian yang lebih rendah daripada
jenis
dua
lilitan.
Tetapi
transformator
jenis
ini
tidak
dapat
22
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari uraian pembahasan mengenai Transformator 1 phasa, dapat
disimpulkan bahwa :
1. Transformator merupakan suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan
mengubah energi listrik dari satu rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang
lain melalui gandeng magnet berdasarkan pada prinsip elektromagnet.
2. Prinsip kerja transformator adalah induksi antara dua rangkaian yang
dihubungkan oleh fluks magnet. Jika salah satu kumparan dihubungkan
dengan sumber tegangan bolak balik, fluks bolak balik timbul di dalam inti
besi yang dihubungkan dengan kumparan lain yang menibulkan ggl.
3. Transformator ideal terjadi apabila daya pada rangkaian primer sama
dengan daya pada rangkaian sekunder. Pp = Ps
4. Rugi-rugi pada transformator antara lain adalah rugi-rugi arus eddy, rugirugi hysterisis dan rugi-rugi tembaga.
5. efisiensi Transformator dapat dicari dengan :
(Output Power / Input Power) x 100%
23
3.2
Saran
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyarankan bahwa perlunya
kajian lebih lanjut mengenai Transformator , khususnya Transformator 1
Phasa dan mempelajarinya lebih dalam baik secara teoritis maupun praktis.
Daftar Pustaka
24