MANAJEMEN PROYEK
“Manajemen Proyek Instalasi Listrikan”
Oleh :
Jessica Sollu F 441 19 032
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
PRODI S1-TEKNIK ELEKTRO
TAHUN AJARAN
2021/2022
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan
karuia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Manajemen Proyek
Instalasi Listrikan”
penyususnan makalah ini bertujuan untuk diajukan sebagai salah satu syarat dalam
menyelesaikan mata kuliah Manajemen Proyek dan Ekonomi Teknik di fakultas teknik
Universitas Tadulako.
Saya juga berterima kasih kepada orang- orang yang telah berpartisipasi mendukung
serta membantu saya dalam penyelesaian dan penyusunan makalah ini.
Dalam pembuatan makalah ini banyak keterbatasan dalam berbagai hal, karena saya
hanya manusia yang memiliki banyak keterbatasan. Oleh karena itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat positif sebagai motivasi untuk dapat
memperbaiki pembuatan makalah di masa me ndatang. Harapan saya semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca guna menambah ilmu pengetahuan.
Penulis
Jessica Sollu
2
DAFTAR ISI
JUDUL.......................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.1 Pembahasan..............................................................................................................5
1.2 Rumusan masalah.....................................................................................................9
1.3 Tujuan ....................................................................................................................10
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................11
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................31
3.2 Saran......................................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................32
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Manajemen adalah suatu proses di mana seseorang dapat mengatur segala sesuatu
yang dikerjakan oleh individu atau kelompok. Manajemen perlu dilakukan guna
mencapai tujuan atau target dari individu ataupun kelompok tersebut secara kooperatif
menggunakan sumber daya yang tersedia. Dari pengertian tersebut, ilmu manajemen
dapat diartikan sebagai kemampuan dalam mengatur sesuatu agar tujuan yang ingin
dicapai dapat terpenuhi. Sebetulnya, hal ini sudah sering terjadi di kehidupan nyata.
Setiap orang juga pasti pernah mempraktikkan ilmu manajemen secara tidak langsung
setiap harinya. Selain itu, manajemen juga dapat diartikan menurut etimologinya.
Manajemen berarti sebagai seni mengatur dan melaksanakan, berdasarkan Bahasa Prancis
kuno.
4
mengatur dan melaksanakan, berdasarkan Bahasa Prancis kuno. Manajemen juga dapat
diartikan sebagai usaha perencanaan, koordinasi, serta pengaturan sumber daya yang ada
demi mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Mary Parker Follet, manajemen adalah seni dalam menyelesaikan tugas melalui
perantara. Dalam hal ini, manajemen dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang
dilakukan oleh seorang manager untuk mengarahkan bawahan atau orang lain dalam
menyelesaikan pekerjaan demi tercapainya sebuah tujuan.
Fungsi dasar dari ilmu manajemen yaitu sebagai elemen yang harus ada dalam
kegiatan manajemen sebagai acuan dari seseorang yang bertugas sebagai pengelola, atau
manajer. Manajer inilah yang bertugas untuk memastikan bahwa tujuan dapat tercapai,
dengan membuat perencanaan, koordinasi, dan pengendalian.
Dalam ilmu manajemen, ada 5 fungsi yang saling mempengaruhi satu sama lain.
Fungsi tersebut, antara lain
5
dilakukan maupun yang belum. Tanpa adanya perencanaan yang matang, tujuan dari
kegiatan manajemen tidak akan tercapai.
4. Fungsi pengarahan sebagai upaya agar perencanaan yang telah dibuat dapat
berjalan dengan lancar. Jadi pengarahan perlu dilakukan agar segala sesuatu yang
dilakukan dapat berjalan sesuai arahan atau rencana.
Tanpa adanya salah satu dari fungsi ini bukan tidak mungkin kegiatan manajemen
akan berakhir tak sesuai rencana atau tujuan. Menjadi sebuah kegiatan penting untuk
dilakukan hampir di semua bidang, jenis keilmuan manajemen sangat beraneka ragam.
Beberapa jenis keilmuan manajemen adalah manajemen strategi, administrasi, organisasi,
pemasaran, produksi, waktu, sumber daya manusia, risiko, dan lain sebagainya.
Bahkan kegiatan kecil seperti melakukan aktivitas di rumah juga tak jauh dari
penerapan ilmu manajemen ini. Jadi, sadar atau tidak, siapapun pasti pernah menerapkan
ilmu manajemen dalam hidupnya.
Ada pun penerapan ilmu manajemen dalam kehidupan sehari-hari disadari atau
tidak, setiap orang pasti melakukan kegiatan manajemen. Setiap kebiasaan yang
dilakukan setiap hari merupakan hasil dari menerapkan ilmu manajemen. Contoh paling
sederhana adalah dari cara Anda mengatur keuangan.
6
bahwa setiap hari Anda senantiasa menerapkan ilmu manajemen. Tak melulu soal uang,
mengatur waktu juga tak luput dari sentuhan ilmu manajemen di kehidupan sehari-hari.
Dalam sehari, Anda memiliki waktu selama 24 jam. Dalam kurun waktu tersebut,
Anda harus mengalokasikannya untuk kebutuhan istirahat, bekerja, bersantai, dan lain
sebagainya. Agar seluruh kegiatan tersebut dapat Anda lakukan setiap hari, dalam kurun
waktu yang terbatas, penerapan ilmu manajemen tentu Anda lakukan.
Proyek merupakan gabungan dari sumber daya manusia, material, peralatan, dan
modal dalam suatu wadah organisasi sementara untuk mencapai sasaran dan tujuan
(Husen, 2009). Suatu proyek dikatakan sukses jika dilihat dari segi waktu tidak melebihi
batas waktu yang telah ditetapkan, dari segi kualitas tercapainya kualitas yang
diharapkan, dari segi anggaran biaya dilapangan lebih kecil dibandingkan rencana
anggaran pelaksanaan dan dari segi keselamatan kerja hampir tidak ada kecelakaan kerja
atau minim kecelakaan kerja.
pengertian dari proyek itu sendiri adalah suatu tugas yang dilakukan untuk
mencapai tujuan yang direncanakan, yang dapat didefinisikan dalam hal pecapaian, hasil
atau manfaat. Suatu proyek biasanya dianggap berhasil jika mencapai tujuan sesuai
dengan kriteria penerimaan mereka, dalam skala waktu, anggaran, sumber daya, dan
spesifikasi kinerja yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pelangan.
Satu hal yang harus diperhatikan/diutamakan oleh seorang manajer proyek dalam
melakukan perencanaan adalah menghitung, baik secara kualitatif maupun kuantitatif,
dan resiko yang akan terjadi dalam proses pengerjaan proyek tersebut. Faktor kunci yang
membedakan manajemen proyek dari hanya manajemen adalah bahwa ia memiliki hasil
akhir dan jangka waktu terbatas , tidak seperti manajemen yang merupakan proses yang
berkelanjutan. Karena itu, seorang proyek yang profesional membutuhkan berbagai
keterampilan, seringkali keterampilan teknis, dan tentu saja keterampilan manajemen dan
kesadaran manajemen bisnis yang baik.
Manajemen proyek adalah usaha pada suatu kegiatan agar tujuan adanya kegiatan
tersebut dapat tercapai secara efisien dan efektif. Efektif dalam hal ini adalah dimana
hasil penggunaan sumber daya dan kegiatan sesuai dengan sasarannya yang meliputi
kualitas, biaya, waktu dan lain-lainnya. Sedangkan efisien diartikan penggunaan sumber
daya dan pemilihan sub kegiatan secara tepat yang meliputi jumlah, jenis, saat
penggunaan sumber lain dan lain-lain. Oleh sebab itu manajemen proyek pada suatu
proyek konstruksi merupakan suatu hal yang tidak dapat diabaikan begitu saja, karena
tanpa manajemen suatu proyek, konstruksi akan sulit berjalan sesuai dengan harapan baik
berupa biaya, waktu maupun kualitas. Manajemen proyek meliputi proses
perencanaan ( planning ) kegiatan, pengaturan ( organizing ),pelaksanaan dan
pengendalian ( controlling ). Proses perencanaan, pengaturan, pelaksanaan dan
pengendalian tersebut dikenal dengan proses manajemen.
Sumber listrik yang yang bisa diberikan untuk pemasangan listrik pada suatu
bangunan konstruksi itu sendiridapat berasal dari genset, dari PLN
8
(Perusahaan Listrik Negara) atau apapun yang bisa menghasilkan tenaga listrik
lainnya. Misalnya seperti misalnya batere, solar cell dan sebagainya.
Pada saat sekarang ini listrik sudah menjadi kebutuhan pokok bagi manusia.
Tanpa energi tersebut maka secara otomatis keberadaan peralatan yang menggunakan
sumber listrik akan sulit untuk berfungsi. Listrik sebagai penerangan saat ini sangat di
butuhkan baik itu di kota-kota besar maupun pedesaan.
Instalasi listrik adalah suatu bagian penting dalam sebuah bangunan gedung yang
berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari instalasi pengusaha ketenagalistrikan ke
titik-titik beban. Seperti yang dijelaskan pada PUIL 2000 (1.1), adapun maksud dan
tujuan Persyaratan Umum Instalasi Listrik ialah agar pengusahaan instalasi listrik
terselenggara dengan baik, untuk menjamin keselamatan manusia dari bahaya kejut
listrik, keamanan instalasi listrik berserta perlengkapannya, kemanan gedung serta isinya
dari kebakaran akibat listrik, dan perlindungan lingkungan.
9
efisiensi, rugi tegangan harus berbanding lurus dengan panjang saluran dan beban yang
berbanding terbalik dengan penampang saluran.
6. Faktor apa saja yang di perlu diperhatikan dalam memanajemen proyek instalasi
listrik?
1.3 Tujuan
6. Untuk mengetahui faktor apa saja yang diperlukan dalam memanajemen suatu proyek
instalasi listrik
7. Untuk mengetahui faktor apa yang menjadi penyebab kegagalan suatu proyek
10
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Heizer dan Render (2012:92) Manajemen proyek merupakan suatu pemikiran
tentang manajemen yang ditujukan untuk mengelola kegiatan yang berbentuk proyek.
Manajemen proyek adalah tantangan yang sulit bagi manajer operasi. Risiko pada manajemen
proyek sangat tinggi. Kelebihan biaya dan keterlambatan yang tidak diperlukan terjadi karena
penjadwalan dan Pengendalian yang buruk.
Proyek penentuan jadwal bisa menjadi sebuah tantangan yang sulit bagi manajer operasi.
Taruhan yang ada dalam manajemen proyek tinggi. Limpahan biaya dan penundaan yang
tidak perlu terjadi karena penentuan jadwal yang buruk dan' kendali yang buruk pula. Proyek
yang memerlukan waktu berbulanbulan atau bertahuntahun untuk diselesaikan biasanya
dikembangkan diluar sistem produksi normal. Organisasi proyek dalam perusahaan dapat
disiapkan untuk menangani pekerjaanpekerjaan tersebut dan terkadang dibubarkan ketika
proyeknya sudah selesai. Pada kesempatan lainnya, manajer menganggap proyek hanya
bagian dari pekerjaan mereka. Manajemen proyek melibatkan tiga fase (lihat Gambar 3.1).
11
2. Penentuan jadwal: Fase ini berkaitan dengan orang, uang, dan pasokan untuk aktivitas-
aktivitas tertentu dan mengaitkan aktivitas-aktivitas satu sama lain.
Kami memulai bab ini dengan gambaran singkat dari fungsi-fungsi ini. Tiga teknik yang
populer Untuk memungkinkan manajer merencanakan, menentukan jadwal. dan
mengendalikan-grafik Gantt, PERT, dan CPM-juga digambarkan.
Proyek bisa digambarkan sebagai serangkaian tugas terkait yang ditujukan terhadap
sebuah hasil utama. Dalam beberapa perusahaan sebuah pengorganisasian proyek (project
organization) dikembangkan untuk memastikan program yang ada saat ini tetap berlangsung
dengan lancar dengan basis harian sementara proyek baru selesai dengan berhasil.
Pengorganisasian proyek mungkin dapat berguna ketika memenuhi syarat sebagai berikut.
1. Tugas pekerjaan bisa dijelaskan dengan sebuah tujuan yang spesifik dan tenggat waktu.
2. Pekerjaan bersifat unik atau tidak umum bagi organisasi yang ada saat ini.
12
1. Menyelesaikan tepat waktu
Pada manajemen waktu, ditentukan linimasa yang berisi kapan suatu kegiatan harus dimulai
dan kapan harus selesai. Dengan adanya hal tersebut, proyek akan selalu dimonitor supaya
dapat selesai dalam waktu yang telah ditentukan. Pengawasan seperti ini melancarkan
pengerjaan proyek.
2. Menjaga anggaran
Anggaran merupakan salah satu aspek yang dikaji dalam manajemen ini. Dengan pengkajian
tersebut, akan dicari jumlah anggaran seminimal mungkin, tetapi masih dapat menunjang
tercapainya kriteria proyek yang telah ditentukan di awal (efektif dan efisien).
3. Menjaga kualitas
Sebagaimana telah disinggung pada poin sebelumnya, kriteria proyek yang ditentukan di
awal harus tercapai. Artinya, manajemen proyek juga membuat standar kualitas dari suatu
proyek sehingga ia tidak dikerjakan secara seenaknya saja.
4. Melancarkan proyek
Pada akhirnya, proyek yang ideal adalah proyek yang selesai sesuai dengan perencanaan
awal, baik dari segi waktu, anggaran, maupun kualitas. Manajemen ini membantu pengerjaan
proyek supaya selesai dengan lancar sesuai dengan rencana awal.
Dalam melakukan sebuah proyek, setiap manajemen proyek pasti akan mengarahkan pada
perencanaan yang baik dan tepat, perencanaan yang dimaksud adalah melakukan sebuah
pekerjaan mencakup seluruh proses awal hingga akhir dengan memaksimalkan kualitas dan
kapabilitas, sehingga setiap rencana yang sudah dirancang sesuai dengan apa yang
diinginkan.
Dalam aktivitasnya meraih tujuan proyek, manajemen proyek juga memiliki beberapa
sasaran utama yang harus di raih. Sasaran utama manajemen proyek ini masih terkait dengan
tujuan manajemen proyek serta dalam mengkondisikan suasana proyek yang kondusif.
Berikut sasaran utama manajemen proyek yang dapat diketahui :
13
1. Mengembangkan dan menyelesaikan proyek yang sesuai dengan rencana
anggaran dan sesuai dengan deadline yang telah ditetapkan serta dengan kualitas hasil
proyek yang disyaratkan sesuai spesifikasi yang telah dianalisis.
3. Mengarahkan dan membentuk organisasi baik di kantor pusat atau di lapang untuk
menjamin terlaksananya manajemen operasional proyek dengan team work yang
baik.
4. Menciptakan suasana kerja yang kondusif dan mendukung aktivitas proyek yang
meliputi ketersediaan sarana prasarana, keadaan dan keselamatan kerja, serta
hubungan komunikasi yang baik antara pihak yang terlibat di dlaam proyek.
Hal-hal yang termasuk ke dalam domain ruang lingkup manajemen proyek adalah sebagai
berikut:
Penerapan fungsi manajemen pada proyek pada dasarnya sesuai dengan fungsi
manajemen secara mendasar yaitu mulai dari perencanaan hingga pengawasaan dan
evaluasi. Namun terdapat 3 aktivitas utama yang menjadi perhatian dalam manajemen
proyek. Aktivitas tersebut menjadi garis besar dalam kegiatan manajemen proyek. 3 Garis
besar kegiatan dalam manajemen proyek diantaranya :
14
1. Perencanaan
Fungsi perencanaan dalam manajemen proyek dilaksanakan agar keberjalanan dan hasil
proyek sesuai dengan kriteria yang ditetapkan yang meliputi deadline, kualitas hasil,
anggaran, serta keselamatan kerja. Aktivitas dalam perencanaan proyek seperti studi
kelayakan, rekayasa area, penyusunan metode pelaksanaan, dan standard kerja (waktu,
anggaran, keselamatan dan kesehatan, lingkungan kerja, sumber daya, manajemen resiko,
manajemen proyek sistem informasi).
2. Penjadwalan
Terdapat beberapa cara dalam mengelola penjadwalan protek seperti Kurva S (Hannum
Curve), Burchart, Linear Scheduling (Vector Diagram), Network Planning beserta waktu
dan durasi setiap aktivitas. Apabila ditemukan adanya penyimpangan yang tidak sesuai
dengan perencanaan maka akan dievaluasi dan dilakukan tindakan perbaikan agar proyek
tetap sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
3. Pengendalian Proyek
15
Fungsi pengendalian di dalam manajemen proyek sangat berpengaruh terhadap hasil
akhir. Pengendalian proyek memiliki tujuan pokok untuk meminimalisasi atau
menghindari adanya penyimpangan yang dimungkinkan dihadapi di dalam keberjalanan
proyek. Adapun tujuan lain dari pengendalian proyek seperti mengoptimasi kinerja ,
waktu, biaya, kualitas, dan juga keselamatan kerja. Aktivitas yang dilakukan di dalam
pengendalian proyek yaitu pengawasan, pemeriksanaan, dan juga tindakan korektif yang
dilaksanakan selama proses pelaksanaan.
Secara umum kirteria dan cara mengukur keberhasilan dari sebuah proyek adalah :
• Menentukan definisi tujuan (goal definition) yang jelas, maksudnya seberapa besar proyek
yang akan dilaksanakan serta kebutuhan apa yang diperlukan oleh semua orang yang terlibat
dalam pembuatan proyek.
• Hasil dari proyek tersebut dapat diterima oleh pelanggan, deadline yang tepat, serta sesuai
anggaran atau tidak melebihi budget.
• Komitmen yang kuat pada suatu proyek, maksudnya proyek yang berhasil adalah proyek
yang dapat memiliki komitmen dalam hal manajemen dan organisasi dalam sebuah proyek.
Sesuai yang direncanakan maksudnya tidak mengambil jalan pintas dalam sebuah proyek.
Terlihat dari harapan-harapan yang membangun di sebuah tim yang menangani proyek.
• Cakupan (Scope) proyek yang digarap sewajarnya, biasanya proyek yang berhasill memliki
cakupan (scope) yang jelas, tidak serakah dan hasilnya pun sempurna.
• Biaya yang dikeluarkan ketika proyrk terselesaikan tidak jauh dari rencana awal,
maksudnya jangan sampai biaya yang dikeluarkan sudah besar, akan tetapi kualitas dari hasil
sebuah proyek mengecewakan. Atau biaya yang dikeluarkan sudah banyak hasil proyeknya
telat waktu.
Kualitas yang baik, maksudnya ketika dilakukan proses pengujian hasil proyek sesuai dengan
apa yang diharapkan. Jangan sampai hasil dari sebuah proyek cepat, tapi kualitasnya
dikorbankan.
16
tepat waktu, dapat membuat lingkungan kerja yang kondusif, serta pekerja yang dapat diatur
oleh manajer.
• Komunikasi yng baik, maksudnya begini ketika tim proyek menjalankan sebuah proyek ada
baiknya menjalin hubungan secara terus menerus kepada pemilik dan pengguna. Dan tidak
menutup kemungkinan proyek yang berhasil adalah tim yang dapat menjalin komunikasi
sesama tim
• Resiko yang ditimbulkandari sebuah proyek kecil, sebisa mungkin proyek yang dijalankan
tidak menimbulkan resiko. Diharapkan seminimal mungkin resiko terjadi dalam sebuah
proyek.
• Yang terakhir hasil dari sebuah proyek diharapkan tidak menimbulkan suatu permasalahan
baru diperusahaan dalam artikata malah menyulitkan perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasional perusahaan. Pihak-pihak yang menentukan keberhasilan dari suatu
proyek :
• Owner/ Pemilik, pihak utama yang menetukan proyek berhasil atau tidak. Karena pihak ini
merupakan ide utama sekaligus pemilik investasi materi berupa budget pada sebuah proyek.
• User/Pengguna, pihak kedua yang menetukan hasil proyek tersebut gagal. Karena pada
tahap ini adalah tahap dimana hasil tersebut akan digunakan. Orang yang merasakan ketika
menggunakan hasil dari proyek tersebut akan lebih nyaman atau tidak.
Lingkungan/ Pihak luar seperti pemerintah, lingkungan sekitar atau bahkan Suplier
dalam suatu proyek penjualan. Pihak luar dapat merasakan langsung ketika hasil suatu proyek
berhasil dan terselesaikan. Cara mengukur kebutuhan dari suatu proyek dapat digunakan
beberapa tehnik, kebanyakan dari proyek besar menggunakan tehnik Gant Chart. Tetapi
untuk sebuah proyek yang kompleks dan membutuhkan biaya yang cukup besar dapat
menggunakan tehnik CPM (Critical Path Mehtode) dan PERT (Program Evaluation and
Review Technique). Dari beberapa cara mengukur kebutuhan dari sebuah proyek disesuaikan
dengan mode dan seberapa besar proyek tersebut.
17
Dalam hal ini instalasi listrik adalah proyek yang perlu dimanajemen. Setelah kita
membahas lebih dalam ke ilmu manajemennya, ternyata proyek apapun memerlukan
manajemen. Namun yang membedakan proyek lain dengan manajemen proyek instalasi
listrik adalah karena kelistrikan adalah suatu ilmu terapan yang harus dikerjakan oleh orang
yang benar – benar paham. Karena instalasi listrik memerlukan data yang spesifik seperti:
Untuk peralatan Penghantar listrik berfungsi menyalurkan daya listrik dari satu titik ke titik
lain. Penghantar yang digunakan untuk instalasi listrik adalah penghantar berisolasi dan
terbuka. Bahan penghantar untuk kabel listrik umumnya digunakan Aluminium (Al)dan
tembaga (Cu)Untuk tembaga kemurnianya sekitar 99,9% dan Aluminium 99,5 %
Dalam pemasangan instalasi listrik ada beberapa jenis kabel yang sering digunakan
diantaranya : NGA, NYA, NYM, NYY, NYGbY, NYRGbY. Untuk kabel yang dipasang
ditempat yang aman dan ditanam didalam dinding (inbow) : NGA, NYA, NAYA
Untuk kabel yang ditanam dalam tanah : NYY,NYGbY, NYRGbY
PENTANAHAN (GROUNDING)
Yaitu suatu tindakan pengamanan dalam instalasi listrik yang rangkaianya ditanahkan dengan
cara mentanahkan badan peralatan/instalasi yang diamankan. Grounding menggunakan
elektroda pentanahan yang ditanam dalam tanah, atau memanfaatkan pipa saluran air dari
logam yang masih aktif. Tujuanya: menghindari tegangan sentuh peralatan akibat akibat
tegangan induksi dari tegangan AC dan putusnya alat pengaman. Itulah hal hal yang harus
diingat dalam proyek instalasi listrik.
18
2.5 Rancangan Instalasi listrik
1. Gambar situasi
Gambar situasi adalah gambar yang menunjukkan dengan jelas letak bangunan instalasi
tersebut akan dipasang dan rencana penyambungannya dengan jaringan listrik PLN.
a. Rancangan tata letak yang menunjukkan dengan jelas tata letak perlengkapan listrik
beserta sarana pelayanannya (kendalinya), seperti titik lampu, saklar, kotak kontak, motor
listrik, panel hubung bagi dan lain-lain.
c. Gambar hubungan antara bagian-bagian dari rangkaian akhir, serta pemberian tanda yang
jelas mengenai setiap peralatan atau pesawat listrik.
19
3. Gambar diagram garis tunggal yang tercantum dalam diagram garis tunggal ini meliputi:
a. Diagram PHB lengkap dengan keterangan mengenai ukuran dan besaran nominal
komponennya.
b. Keterangan mengenai jenis dan besar beban yang terpasang dan pembaginya.
Untuk instalasi penerangan yang kecil dengan nilai daya pasang 450 VA, disebut instalasi
listrik penerangan 1 phase, 1 group dengan pengaman arus (MCB) 2 Ampere. Pelayanan
tenaga listrik dari tiang jaringan listrik ke pemakai (kwh + MCB) merupakan tugas dari PLN
sedangkan dari panel bagi (kotak sekering) sampai ke pemasangan titik
nyala (lampu dan kotak kontak) dan satu unit grounding (pentanahan) merupakan tugas Biro
Teknik Listrik (BTL). Penempatan Saklar dan Kotak Kontak Penempatan saklar dekat pintu
dan mudah dicapai oleh tangan, arah tuas (kutub) saklar harus sama baik saat di-on-kan
maupun di-off-kan, sedangkan pemasangan dan penempatan kotak kontak disesuaikan
dengan beban yang akan disambung. Tinggi penempatan saklar dan kotak kontak 150 cm
diatas lantai.
20
Di dalam menggambar instalasi listrik penerangan, lampu penerangan merupakan bagian
yang sangat penting, pemilihan lampu disesuaikan dengan penggunaan ruang, perhitungan
iluminasi yang teliti tidak terlalu diperlukan dalam penerangan rumah (gedung), namun
1. Penghantar / kabel
a. Kabel NYA
Digunakan dalam instalasi rumah dan system tenaga. Dalam instalasi rumah digunakan kabel
NYAdengan ukuran 1,5 mm2 dan 2,5 mm2. Syarat penandaan dari kabel NYA :
NYA : berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi luar/kabel udara. Kode
warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam.Kabel tipe ini umum dipergunakan di
perumahan karena harganya yang relatif murah. Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga
mudah cacat, tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus.
Agar aman memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam pipa/conduit jenis PVC atau
saluran tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi
yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
21
b. Kabel NYM
Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan system tenaga. Kabel NYM :
memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu), ada yang berinti 2, 3 atau
4. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis, sehingga tingkat keamanannya lebih baik
dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA).Kabel ini dapat dipergunakan
dilingkungan yang kering dan basah, namun tidak boleh ditanam.
c. Kabel NYY
Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang berinti 2, 3 atau 4.Kabel
NYY dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah), dan memiliki lapisan isolasi yang
lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM).Kabel NYY memiliki isolasi
yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus.
Biru = Netral
22
2. Macam – macam saklar
Untuk instalasi penerangan umumnya digunakan saklar untuk menyalakan dan mematikan
lampu. Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi :
d. Saklar kelompok
e. Saklar seri
f. Saklar tukar
g. Saklar silang
a. Fiting langit-langit
Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang menempel pada
langit-langit(eternity/lainnya).
b. Fiting gantung
Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit.Pada bigian atas fiting ini
terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga kedudukannya menjadi
kuat.
23
Pemasangan biasanya pada tempat-tempat lembab yang kemungkinan terjadipercikan air.
Contohnya kamar mandi, kolam dan sebagainya
4. Pipa
Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa.Pipa digunakan sebagai pelindung kabel
atau hantaran darigangguan.Dengan pipa pemasangan hantaran atau kabel lebih rapi.Pipa
yang digunakan biasanya jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan ukuran 5/8 dlm.
5. Stop Kontak
6. Klem
Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau
langit-langit.Klem ini dibuatdari pelat besi atau plastic dengan ukuran disesuaikan dengan
ukuran pipa.jarak pemasangan klem satu dengan lainny maksimal 80 cm.
7. Kotak Sambung
Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus menggunakan kotak sambung.
Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh dalam pipa terdapat
sambungan,karena dikwatirkan kawat putus dalam pipa.
Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat.
24
8. Rol Isolator
Untuk pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan pipa digunakan rol
isolator. Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan antar hantaran jaraknya 5 cm. Rol
isolator dibuat dari keramik atau plastic dan kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran
dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk
kepentingan peletakan hantaran pada instalasi penerangan rumah.
9. Kotak Sekring
Kotak sekring merupkan alat yang digunakan membatasi besar arus yang mengalir dalam
suatu rangkaian listrik.Fungsinya sebagai pengaman. Apbiladialiri arus melebihi ketetapa
maka sekring akan putus, sehingga tidak ada arus yang mengalir dalam rangkaian. Ada dua
tipe sekring yang terdapat dipasaran yaitu sekring patron lebur dan sekring otomat. Keduanya
memiliki fungsi yang sama tapi kerja teknis yang berbeda.
Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung singkat.Bila terjadi
arus beban lebih atau hubung pendek MCB memutuskan sirkit dari sumber.
Digunakan sebagai pengukur energi listrik. Secara praktisnya KWH meter digunakan untuk
mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam pemakaian beban listrik dalam
jangka waktu tertentu.
Di samping Persyaratan Umum Instalasi Listrik dan peraturan mengenai kelistrikan yang
berlaku, harus diperhatikan pula syarat-syarat dalam pemasangan instalasi listrik, antara lain :
25
a) Syarat ekonomis
Instalasi listik harus dibuat sedemikian rupa sehingga harga keseluruhan dari instalasi itu
mulai dari perencanaan, pemasangan dan pemeliharaannya semurah mungkin, kerugian daya
listrik harus sekecil mungkin.
b) Syarat keamanan
Instalasi listrik harus dibuat sedemikian rupa, sehingga kemungkinan timbul kecelakaan
sangat kecil. Aman dalam hal ini berarti tidak membahayakan jiwa manusia dan terjaminnya
peralatan dan benda benda disekitarnya dari kerusakan akibat dari adanya gangguan seperti:
gangguan hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih dan sebagainya.
1. PERTIMBANGAN UMUM
Rancangan instalasi listrik ialah berkas gambar rancangan dan uraian teknis yang digunakan
sebagai pedoman untuk melaksanakan pemasangan suatu instalasi listrik sesuai dengan
ketentuan dan standar yang berlaku (PUIL 2000, 4.1 Hal 105). Rancangan instalasi listrik
terdiri dari :
Gambar situasi letak gedung atau bangunan dan penyambungan sumber tenaga listrik.
Diagram garis tunggal (Single Line Diagram) dan gambar instalasi perlengkapan
listrik seperti saklar, titik lampu, socket outlet, motor dan panel.
Gambar detail meliputi ukuran fisik, cara pemasangan dan wiring instalasi
pengendali,
Perhitungan teknis susut tegangan, faktor daya, beban terpasang, beban maksimum,
arus hubung pendek dan tingkat penerangan.
Tabel bahan instalasi dan uraian teknis cara pemasangan dan pengujian
26
Dalam merencanakan system instalasi kelistrikan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
pemilihan peralatan pengaman dan penghantar adalah :
Susut tegangan
Pemutus tegangan
Kapasitas penghantar harus tahan terhadap kemungkinan terjadinya hubungan pendek dan
berlaku juga untuk peralatan peralatan seperti : Switchboard, Fuse, Circuit breaker dan lain-
lain.
Susut tegangan pada kondisi beban penuh dan kondisi starting motor sesuai dengan
standart dan permintaan proyek harus mengikuti :
o Tidak lebih dari 5 % pada kondisi arus nominal kondisi kontinu pada sirkuit
AC
o Tidak lebih dari 20 % pada kondisi arus starting motor pada sirkuit AC
27
Generator harus memenuhi ketentuan yang berlaku. Pada waktu dimasukkan beban
penuh turun tegangan sebaiknya tidak melebihi 25% dan dalam waktu 0,5 detik
tegangan sudah pulih kembali dalam batas 5% dari tegangan normal. (PUIL
8.21.3.2.3)
Susut tegangan antara terminal konsumen dan sembarang titik dari instalasi tidak
boleh melebihi 5 % dari tegangan pengenal pada terminal konsumen. (PUIL 4.2.3.1)
Setiap motor harus dilengkapi dengan sarana pemutus tersendiri, kecuali motor
dengan daya pengenal tidak lebih dari 1,5 kW. (PUIL 5.5.8.2)
Gawai proteksi harus dipilih yang mempunyai nilai arus pengenal lebih rendah atau
sama dari KHA penghantar.
1. Scope dan pemilihan proyek yang tidak tepat. Solusinya Anda bisa mulai menyusun
standarisasi dan pedoman pemilihan proyek, berhati-hati dalam
menentukan scope (ruang lingkup), dan melibatkan top manajemen.
2. Waktu yang tidak cukup. Maka penting untuk segera mendiskusikan dengan HR
tentang alokasi waktu untuk tim dan membuat sistemnya. Anda juga harus
menyesuaikan ruang lingkup dengan waktu yang tersedia, dan mulai berdiskusi
dengan tim tentang alokasi kebutuhan waktu setelah charter dibuat.
28
4. Tidak menguasai metode. Untuk mengimplementasikan proyek perubahan dibutuhkan
3 unsur, infrastruktur yang lengkap (tim, pemimpin proyek, owner, champion),
strategi (selaras dari atas hingga bawah), dan metodologi yang terbukti mampu
mensinergikan kinerja proses dengan visi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen proyek merupakan kunci keberhasilan dalam melaksanakan dan
menyelesaikan suatu proyek yang telah ditugaskan.
Instalasi tenaga listrik adalah pemasangan komponen-komponen peralatan listrik
untuk melayani perubahan energi listrik menjadi tenaga mekanis dan kimia.
3.2 Saran
Dalam memanajemen suatu proyek instalasi listrik ada beberapa faktor yang harus di
perhatikan agar tidak terjadi kecelakaan dalam proses pengerjaan
29
30
DAFTAR PUSTAKA
https://www.adhyaksapersada.co.id/instalasi-listrik-bangunan/
http://buahpensil.blogspot.com/2018/03/makalah-manejemen-proyek.html
http://eprints.polsri.ac.id/1689/4/BAB%20II.pdf
http://jharwinata.blogspot.com/2019/06/7-hal-penyebab-kegagalan-proyek.html
https://modulusyoungbaja.wordpress.com/2017/12/22/manajemen-proyek-instalasi-listrik/
https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-manajemen-proyek/
https://www.harmony.co.id/blog/manajemen-proyek-pengertian-tujuan-dan-contohnya
https://www.google.com/search?
q=faktor+apa+saja+yang+dibutuhkan+dalam+proyek+instalasi+listrik&oq=&aqs=chrome.4.35i39i362
l8...8.3072468j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
https://www.adhyaksapersada.co.id/instalasi-listrik-bangunan/
https://www.novade.net/?creative=448859881388&keyword=%2Bmanajemen%20%2Bproyek
%20%2Bkonstruksi&matchtype=b&network=g&device=c&gclid=Cj0KCQiA962BBhCzARIsAIpWEL1gS1
0vz65rIBHKTUnBxE7Y-X-PaxH2mBslnDs2l6hoB0WbHsJd99AaAhVCEALw_wcB
https://blogteknisi.com/pengertian-instalasi-listrik/
31