Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

MANAJEMEN PROYEK
“Manajemen Proyek Instalasi Listrikan”

Oleh :
Jessica Sollu F 441 19 032

UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
PRODI S1-TEKNIK ELEKTRO
TAHUN AJARAN
2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan
karuia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Manajemen Proyek
Instalasi Listrikan”
penyususnan makalah ini bertujuan untuk diajukan sebagai salah satu syarat dalam
menyelesaikan mata kuliah Manajemen Proyek dan Ekonomi Teknik di fakultas teknik
Universitas Tadulako.

Saya juga berterima kasih kepada orang- orang yang telah berpartisipasi mendukung
serta membantu saya dalam penyelesaian dan penyusunan makalah ini.
Dalam pembuatan makalah ini banyak keterbatasan dalam berbagai hal, karena saya
hanya manusia yang memiliki banyak keterbatasan. Oleh karena itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat positif sebagai motivasi untuk dapat
memperbaiki pembuatan makalah di masa me ndatang. Harapan saya semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca guna menambah ilmu pengetahuan.

Penulis

Jessica Sollu

2
DAFTAR ISI
JUDUL.......................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4

1.1 Pembahasan..............................................................................................................5
1.2 Rumusan masalah.....................................................................................................9
1.3 Tujuan ....................................................................................................................10

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................11

2.1 Pengertian manajemen proyek...............................................................................12

2.2 Tujuan dan sasaran manajemen proyek..................................................................14

2.3 Suatu proyek dikatakan berhasil ............................................................................17

2.4 Proyek Instalasi Listrik...........................................................................................19

2.5 Rancangan instalasi listrik......................................................................................20

2.6 faktor yang harus diperhatikan...............................................................................27

2.7 Faktor penyeybab kegagalan suatu proyek............................................................30

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan...........................................................................................................31

3.2 Saran......................................................................................................................31

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................32

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Manajemen adalah suatu proses di mana seseorang dapat mengatur segala sesuatu
yang dikerjakan oleh individu atau kelompok. Manajemen perlu dilakukan guna
mencapai tujuan atau target dari individu ataupun kelompok tersebut secara kooperatif
menggunakan sumber daya yang tersedia. Dari pengertian tersebut, ilmu manajemen
dapat diartikan sebagai kemampuan dalam mengatur sesuatu agar tujuan yang ingin
dicapai dapat terpenuhi. Sebetulnya, hal ini sudah sering terjadi di kehidupan nyata.
Setiap orang juga pasti pernah mempraktikkan ilmu manajemen secara tidak langsung
setiap harinya. Selain itu, manajemen juga dapat diartikan menurut etimologinya.
Manajemen berarti sebagai seni mengatur dan melaksanakan, berdasarkan Bahasa Prancis
kuno.

Manajemen juga dapat diartikan sebagai usaha perencanaan, koordinasi, serta


pengaturan sumber daya yang ada demi mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Dengan menerapkan ilmu manajemen, diharapkan sesuatu yang sedang dikerjakan dapat
selesai tepat waktu dan tanpa ada hal yang menjadi sia-sia. Tujuan tercapai karena
terorganisir secara baik. 

Menerapkan ilmu manajemen dalam kehidupan sehari-hari tidak dapat Anda


praktikkan tanpa mengerti apa itu manajemen. Pengertian ilmu manajemen secara umum
wajib Anda pahami agar dapat diimplementasikan dengan baik.Secara umum, manajemen
adalah suatu proses di mana seseorang dapat mengatur segala sesuatu yang dikerjakan
oleh individu atau kelompok. Manajemen perlu dilakukan guna mencapai tujuan atau
target dari individu ataupun kelompok tersebut secara kooperatif menggunakan sumber
daya yang tersedia.

Dari pengertian tersebut, ilmu manajemen dapat diartikan sebagai kemampuan


dalam mengatur sesuatu agar tujuan yang ingin dicapai dapat terpenuhi. Sebetulnya, hal
ini sudah sering terjadi di kehidupan nyata. Setiap orang juga pasti pernah
mempraktikkan ilmu manajemen secara tidak langsung setiap harinya.Selain itu,
manajemen juga dapat diartikan menurut etimologinya. Manajemen berarti sebagai seni

4
mengatur dan melaksanakan, berdasarkan Bahasa Prancis kuno. Manajemen juga dapat
diartikan sebagai usaha perencanaan, koordinasi, serta pengaturan sumber daya yang ada
demi mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

Dengan menerapkan ilmu manajemen, diharapkan sesuatu yang sedang dikerjakan


dapat selesai tepat waktu dan tanpa ada hal yang menjadi sia-sia. Tujuan tercapai karena
terorganisir secara baik. 

Adapun pengertian manajemen menurut para ahli:

Mary Parker Follet, manajemen adalah seni dalam menyelesaikan tugas melalui
perantara. Dalam hal ini, manajemen dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang
dilakukan oleh seorang manager untuk mengarahkan bawahan atau orang lain dalam
menyelesaikan pekerjaan demi tercapainya sebuah tujuan. 

Beralih ke George Robert Terry, yang mengartikan manajemen sebagai proses


khas dari beberapa tindakan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan
pengawasan. Seluruh tindakan tersebut bertujuan mencapai target dengan memanfaatkan
semua sumber daya yang tersedia.

Menurut Ricky W. Griffin, manajemen adalah proses perencanaan, organisasi,


koordinasi, dan kontrol pada sumber daya agar tujuan tercapai secara efektif dan efisien.
Efektif di sini maksudnya tujuan tercapai sesuai rencana, dan efisien berarti bahwa
manajemen dilakukan secara cermat, terorganisir, dan tepat waktu.

Fungsi dasar dari ilmu manajemen yaitu sebagai elemen yang harus ada dalam
kegiatan manajemen sebagai acuan dari seseorang yang bertugas sebagai pengelola, atau
manajer. Manajer inilah yang bertugas untuk memastikan bahwa tujuan dapat tercapai,
dengan membuat perencanaan, koordinasi, dan pengendalian.

Dalam ilmu manajemen, ada 5 fungsi yang saling mempengaruhi satu sama lain.
Fungsi tersebut, antara lain

1. Perencanaan adalah hal pertama yang wajib dilakukan seorang manajer.


Dengan adanya perencanaan, manajer mengevaluasi segala tindakan, baik yang sudah

5
dilakukan maupun yang belum. Tanpa adanya perencanaan yang matang, tujuan dari
kegiatan manajemen tidak akan tercapai.

2. Setelah itu, jalankan fungsi pengorganisasian. Tujuannya untuk mempermudah


proses pengawasan yang dilakukan manajer.

3. Fungsi penempatan, manajer bertugas untuk menempatkan sumber daya yang


tersedia sesuai dengan kebutuhan. Dengan begitu, proses pencapaian tujuan dapat
dilakukan dengan lebih efektif dan efisien.

4. Fungsi pengarahan sebagai upaya agar perencanaan yang telah dibuat dapat
berjalan dengan lancar. Jadi pengarahan perlu dilakukan agar segala sesuatu yang
dilakukan dapat berjalan sesuai arahan atau rencana.

5. Terakhir fungsi pengawasan. Tujuannya agar kegiatan manajemen dapat


berlangsung sesuai rencana. Jika tidak berjalan baik, dapat dilangsungkan proses evaluasi.
Jadi, tujuan manajemen pun dapat tercapai dengan lebih efektif dan efisien. 

Tanpa adanya salah satu dari fungsi ini bukan tidak mungkin kegiatan manajemen
akan berakhir tak sesuai rencana atau tujuan. Menjadi sebuah kegiatan penting untuk
dilakukan hampir di semua bidang, jenis keilmuan manajemen sangat beraneka ragam.
Beberapa jenis keilmuan manajemen adalah manajemen strategi, administrasi, organisasi,
pemasaran, produksi, waktu, sumber daya manusia, risiko, dan lain sebagainya. 

Bahkan kegiatan kecil seperti melakukan aktivitas di rumah juga tak jauh dari
penerapan ilmu manajemen ini. Jadi, sadar atau tidak, siapapun pasti pernah menerapkan
ilmu manajemen dalam hidupnya.

Ada pun penerapan ilmu manajemen dalam kehidupan sehari-hari disadari atau
tidak, setiap orang pasti melakukan kegiatan manajemen. Setiap kebiasaan yang
dilakukan setiap hari merupakan hasil dari menerapkan ilmu manajemen. Contoh paling
sederhana adalah dari cara Anda mengatur keuangan.

Mengelola antara pemasukan dan pengeluaran seimbang. Tidak besar pasak


daripada tiang, sehingga akan membebani keuangan Anda. Hal ini merupakan bukti nyata

6
bahwa setiap hari Anda senantiasa menerapkan ilmu manajemen. Tak melulu soal uang,
mengatur waktu juga tak luput dari sentuhan ilmu manajemen di kehidupan sehari-hari. 

Dalam sehari, Anda memiliki waktu selama 24 jam. Dalam kurun waktu tersebut,
Anda harus mengalokasikannya untuk kebutuhan istirahat, bekerja, bersantai, dan lain
sebagainya. Agar seluruh kegiatan tersebut dapat Anda lakukan setiap hari, dalam kurun
waktu yang terbatas, penerapan ilmu manajemen tentu Anda lakukan.

Proyek merupakan gabungan dari sumber daya manusia, material, peralatan, dan
modal dalam suatu wadah organisasi sementara untuk mencapai sasaran dan tujuan
(Husen, 2009). Suatu proyek dikatakan sukses jika dilihat dari segi waktu tidak melebihi
batas waktu yang telah ditetapkan, dari segi kualitas tercapainya kualitas yang
diharapkan, dari segi anggaran biaya dilapangan lebih kecil dibandingkan rencana
anggaran pelaksanaan dan dari segi keselamatan kerja hampir tidak ada kecelakaan kerja
atau minim kecelakaan kerja.

pengertian dari proyek itu sendiri adalah suatu tugas yang dilakukan untuk
mencapai tujuan yang direncanakan, yang dapat didefinisikan dalam hal pecapaian, hasil
atau manfaat. Suatu proyek biasanya dianggap berhasil jika mencapai tujuan sesuai
dengan kriteria penerimaan mereka, dalam skala waktu, anggaran, sumber daya, dan
spesifikasi kinerja yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pelangan.

Proyek atau sering disebut juga dengan Project dalam bahasa inggris, memiliki


pengertian sebagai suatu kegiatan dengan target yang harus diselesaikan dalam jangka
waktu tertentu. Ini berarti proyek tidak selalu berkaitan dengan konstruksi saja seperti
yang banyak dikenal oleh orang awam. Setiap bidang pekerjaan memiliki proyeknya
masing-masing. Misalnya dibidang elektrikal ada proyek membangun gardu induk,
membuat panel kontrol, instalasi jaringan listrik untuk gedung, dan lainnya. Dibidang
teknologi informasi ada proyek membangun infrastruktur jaringan internet, membuat
aplikasi market place/toko online/point of sales, dan lainnya. Bahkan dibidang
kedokteran, akuntansi, design, hukum, maupun bidang lain ada proyeknya masing-
masing.

Majemen proyek ialah salah satu manajemen atau tata cara dalam mengelola


sumber penghasilan yang penting untuk menyelesaikan proyek dari awal sampai
selesainya proyek tersebut. Manajemen proyek dapat dipakai pada jenis proyek apapun,
7
dan dipakai secara luas untuk menyelesaikan proyek yang besar dan kompleks. Fokus
utama manajemen proyek adalah pencapaian semua tujuan akhir proyek dengan segala
batasan yang ada, waktu dan dana yang tersedia. Pada perencanaan pembuatan proyek
sebuah sistem, diperlukan berbagai macam komponen yang terlibat di dalamnya.

Satu hal yang harus diperhatikan/diutamakan oleh seorang manajer proyek dalam
melakukan perencanaan adalah menghitung, baik secara kualitatif maupun kuantitatif,
dan resiko yang akan terjadi dalam proses pengerjaan proyek tersebut. Faktor kunci yang
membedakan manajemen proyek dari hanya manajemen adalah bahwa ia memiliki hasil
akhir dan  jangka waktu terbatas , tidak seperti manajemen yang merupakan proses yang
berkelanjutan. Karena itu, seorang proyek yang profesional membutuhkan berbagai
keterampilan, seringkali keterampilan teknis, dan tentu saja keterampilan manajemen dan
kesadaran manajemen bisnis yang baik.

Manajemen proyek adalah usaha pada suatu kegiatan agar tujuan adanya kegiatan
tersebut dapat tercapai secara efisien dan efektif.  Efektif dalam hal ini adalah dimana
hasil  penggunaan sumber daya dan kegiatan sesuai dengan sasarannya yang meliputi
kualitas, biaya, waktu dan lain-lainnya. Sedangkan efisien diartikan penggunaan sumber
daya dan pemilihan sub kegiatan secara tepat yang meliputi jumlah, jenis, saat
penggunaan sumber lain dan lain-lain. Oleh sebab itu manajemen proyek pada suatu
proyek konstruksi merupakan suatu hal yang tidak dapat diabaikan begitu saja, karena
tanpa manajemen suatu proyek, konstruksi akan sulit berjalan sesuai dengan harapan baik
berupa biaya, waktu maupun kualitas. Manajemen proyek meliputi proses
perencanaan ( planning ) kegiatan, pengaturan ( organizing ),pelaksanaan dan
pengendalian ( controlling ). Proses perencanaan, pengaturan, pelaksanaan dan
pengendalian tersebut dikenal dengan proses manajemen. 

Instalasi listrik adalah suatu perlengkapan yang digunakan untuk menyalurkan


tenaga listrik dari sumber listrik ke peralatan- peralatan yang membutuhkan tenaga listrik.
Jadi, instalasi listrik itu snediri memang penting dilakukan, terupata untuk konstruksi
bangunan yang sudah direncanakan sebelumnya.

Sumber listrik yang yang bisa diberikan untuk pemasangan listrik pada suatu
bangunan konstruksi itu sendiridapat berasal dari genset, dari PLN 

8
(Perusahaan Listrik Negara) atau apapun  yang bisa menghasilkan tenaga listrik
lainnya. Misalnya seperti misalnya batere, solar cell dan sebagainya.

Proyek Manajemen Instalasi listrik merupakan suatu kegiatan untuk


merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengawasi dan mengontrol dalam ha
pemasangan listrik pada rumah yang gunanya untuk mencapai tujuan tertentu dalam
waktu tertentu dengan sumber daya tertentu.Listrik merupakan energi yang bersih, mudah
dibangkitkan, disalurkan, dikendalikan dan diubah dalam berbagai bentuk energi lain
seperti cahaya, gerak, panas dan sebagainya. Oleh karena itu listrik banyak dimanfaatkan
untuk menunjang kehidupan, baik dalam rumah tangga, industri, komersial, maupun
pelayanan umum.

Pada saat sekarang ini listrik sudah menjadi kebutuhan pokok bagi manusia.
Tanpa energi tersebut maka secara otomatis keberadaan peralatan yang menggunakan
sumber listrik akan sulit untuk berfungsi. Listrik sebagai penerangan saat ini sangat di
butuhkan baik itu di kota-kota besar maupun pedesaan.

Instalasi listrik adalah suatu bagian penting dalam sebuah bangunan gedung yang
berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari instalasi pengusaha ketenagalistrikan ke
titik-titik beban. Seperti yang dijelaskan pada PUIL 2000 (1.1), adapun maksud dan
tujuan Persyaratan Umum Instalasi Listrik ialah agar pengusahaan instalasi listrik
terselenggara dengan baik, untuk menjamin keselamatan manusia dari bahaya kejut
listrik, keamanan instalasi listrik berserta perlengkapannya, kemanan gedung serta isinya
dari kebakaran akibat listrik, dan perlindungan lingkungan.

Instalasi tenaga listrik adalah pemasangan komponen-komponen peralatan listrik


untuk melayani perubahan energi listrik menjadi tenaga mekanis dan kimia. Instalasi
listrik yang lebih baik adalah instalasi yang aman bagi manusia dan akrab dengan
lingkungan sekitarnya. Perencanaan sistem instalasi listrik pada suatu bangunan haruslah
mengacu pada peraturan dan ketentuan yang berlaku sesuai dengan PUIL 2000 dan
Undang-Undang Ketenagalistrikan 2002. Pada gedung bertingkat biasanya membutuhkan
energi listrik yang cukup besar, oleh karena itu pendistribusian energi listriknya harus
diperhitungkan sebaik mungkin agar energi listrik dapat terpenuhi dengan baik dan sesuai
dengan peraturan yang berlaku. Perencanaan titik lampu harus diperhatikan pula tingkat

9
efisiensi, rugi tegangan harus berbanding lurus dengan panjang saluran dan beban yang
berbanding terbalik dengan penampang saluran.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan manajemen proyek?

2. Apa tujuan dan sasaran dari manajemen proyek?

3. Bagaimana suatu proyek bisa dikatakan berhasil?

4. Bagaimana memanajemen proyek instalasi listrik?

5. Bagaimana rancangan instalasi listrik?

6. Faktor apa saja yang di perlu diperhatikan dalam memanajemen proyek instalasi
listrik?

7. Faktor apa yang menjadi penyebab kegagalan suatu proyek?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu manajemen proyek

2. Untuk mengetahui apa tujuan dan sasaran dari manajemen proyek

3. Untuk mengetahui bagaimana suatu proyek bisa dikatakan berhasil

4. Untuk mengetahui bagaimana memanajemen proyek instalasi listrik

5. Untuk mengetahui bagaimana rancangan instalasi listrk

6. Untuk mengetahui faktor apa saja yang diperlukan dalam memanajemen suatu proyek
instalasi listrik

7. Untuk mengetahui faktor apa yang menjadi penyebab kegagalan suatu proyek

10
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Proyek

Manajemen proyek (Project Management) adalah suatu rangkaian aktivitas


yang didalamnya terdiri dari kegiatan perencanaan, penjadwalan dan pengendalian proyek
yang terdiri dari beberapa aktivitas/kegiatan. Manajemen proyek dapat diterapkan pada jenis
proyek apapun, dan dipakai secara luas untuk Penyelesaikan proyek yang besar dan
kompleks. Fokus utama manajemen proyek adalah pencapaian tujuan akhir proyek dengan
segala batasan yang ada, waktu, dan dana yang tersedia. Tujuan utamanya adalah membantu
manajemen dalam menyusun penjadwalan (schedule) suatu proyek, menentukan total waktu
yang digunakan  dalam menyelesaikan suatu proyek, menentukan aktivitas/kegiatan yang
perlu didahulukan, dan menentukan biaya yang diperlukan dalam menyelesaikan suatu
proyek. Semuanya diarahkan pada sasaran yang telah ditetapkan dan berlangsung terus-
menerus dengan berjalannya waktu.

Menurut Heizer dan Render (2012:92) Manajemen proyek merupakan suatu pemikiran
tentang manajemen yang ditujukan untuk mengelola kegiatan yang berbentuk proyek.
Manajemen proyek adalah tantangan yang sulit bagi manajer operasi. Risiko pada manajemen
proyek sangat tinggi. Kelebihan biaya dan keterlambatan yang tidak diperlukan terjadi karena
penjadwalan dan Pengendalian yang buruk.

Proyek penentuan jadwal bisa menjadi sebuah tantangan yang sulit bagi manajer operasi.
Taruhan yang ada dalam manajemen proyek tinggi. Limpahan biaya dan penundaan yang
tidak perlu terjadi karena penentuan jadwal yang buruk dan' kendali yang buruk pula. Proyek
yang memerlukan waktu berbulanbulan atau bertahuntahun untuk diselesaikan biasanya
dikembangkan diluar sistem produksi normal. Organisasi proyek dalam perusahaan dapat
disiapkan untuk menangani pekerjaanpekerjaan tersebut dan terkadang dibubarkan ketika
proyeknya sudah selesai. Pada kesempatan lainnya, manajer menganggap proyek hanya
bagian dari pekerjaan mereka. Manajemen proyek melibatkan tiga fase (lihat Gambar 3.1).

1.       Perencanaan: Fase ini meliputi penyiapan tujuan, penggambaran proyek dan


pengorganisasian tim

11
2.       Penentuan jadwal: Fase ini berkaitan dengan orang, uang, dan pasokan untuk aktivitas-
aktivitas tertentu dan mengaitkan aktivitas-aktivitas satu sama lain.

3.       Pengendalian: Di sini perusahaan mengawasi sumber daya, biaya, kualitas, dan


anggaran. Hal itu juga mengubah atau mengubah rencana dan memindahkan sumber daya
untuk memenuhi kebutuhan akan waktu dan permintaan biaya.

Kami memulai bab ini dengan gambaran singkat dari fungsi-fungsi ini. Tiga teknik yang
populer Untuk memungkinkan manajer merencanakan, menentukan jadwal. dan
mengendalikan-grafik Gantt, PERT, dan CPM-juga digambarkan.

Proyek bisa digambarkan sebagai serangkaian tugas terkait yang ditujukan terhadap
sebuah hasil utama. Dalam beberapa perusahaan sebuah pengorganisasian proyek (project
organization) dikembangkan untuk memastikan program yang ada saat ini tetap berlangsung
dengan lancar dengan basis harian sementara proyek baru selesai dengan berhasil.

Untuk perusahaan-perumahan dengan berbagai proyek besar, seperti sebuah perusahaan


konstruksi, sebuah pengorganisasian proyek merupakan sebuah cara yang efektif melalui
penugasan seseorang dari sumber daya fisik yang diperlukan. Hal itu merupakan sebuah ,
struktur organisasi yang temporer yang didesain untuk mencapai hasil dengan menggunakan .
pakar dari seluruh perusahaan.

Pengorganisasian proyek mungkin dapat berguna ketika memenuhi syarat sebagai berikut.

1.       Tugas pekerjaan bisa dijelaskan dengan sebuah tujuan yang spesifik dan tenggat waktu.

2.       Pekerjaan bersifat unik atau tidak umum bagi organisasi yang ada saat ini.

3.       Pekerjaan berisikan tugas.-tugas rumit yang saling terkait yang memerlukan


kemampuan khusus.

4.       Proyek bersitat sementara, namun penting bagi organisasi.

5.       Proyek mempersingkat lini di antara organisasi.

2.2 Tujuan dan sasaran manajemen proyek

Manajemen proyek memiliki sejumlah tujuan, di antaranya:

12
1. Menyelesaikan tepat waktu

Pada manajemen waktu, ditentukan linimasa yang berisi kapan suatu kegiatan harus dimulai
dan kapan harus selesai. Dengan adanya hal tersebut, proyek akan selalu dimonitor supaya
dapat selesai dalam waktu yang telah ditentukan. Pengawasan seperti ini melancarkan
pengerjaan proyek.

2. Menjaga anggaran

Anggaran merupakan salah satu aspek yang dikaji dalam manajemen ini. Dengan pengkajian
tersebut, akan dicari jumlah anggaran seminimal mungkin, tetapi masih dapat menunjang
tercapainya kriteria proyek yang telah ditentukan di awal (efektif dan efisien).

3. Menjaga kualitas

Sebagaimana telah disinggung pada poin sebelumnya, kriteria proyek yang ditentukan di
awal harus tercapai. Artinya, manajemen proyek juga membuat standar kualitas dari suatu
proyek sehingga ia tidak dikerjakan secara seenaknya saja.

4. Melancarkan proyek

Pada akhirnya, proyek yang ideal adalah proyek yang selesai sesuai dengan perencanaan
awal, baik dari segi waktu, anggaran, maupun kualitas. Manajemen ini membantu pengerjaan
proyek supaya selesai dengan lancar sesuai dengan rencana awal.

5.  Membuat Perencanaan yang Tepat

Dalam melakukan sebuah proyek, setiap manajemen proyek pasti akan mengarahkan pada
perencanaan yang baik dan tepat, perencanaan yang dimaksud adalah melakukan sebuah
pekerjaan mencakup seluruh proses awal hingga akhir dengan memaksimalkan kualitas dan
kapabilitas, sehingga setiap rencana yang sudah dirancang sesuai dengan apa yang
diinginkan.

Dalam aktivitasnya meraih tujuan proyek, manajemen proyek juga memiliki beberapa
sasaran utama yang harus di raih. Sasaran utama manajemen proyek ini masih terkait dengan
tujuan manajemen proyek serta dalam mengkondisikan suasana proyek yang kondusif.
Berikut sasaran utama manajemen proyek yang dapat diketahui :

13
1. Mengembangkan dan menyelesaikan proyek yang sesuai dengan rencana
anggaran dan sesuai dengan deadline yang telah ditetapkan serta dengan kualitas hasil
proyek yang disyaratkan sesuai spesifikasi yang telah dianalisis.

2. Meningkatkan reputasi/nama baik bagi pelaksana proyek/kontraktor berdasarkan


dengan kualitas hasil proyek yang dikerjakannya.

3. Mengarahkan dan membentuk organisasi baik di kantor pusat atau di lapang untuk
menjamin terlaksananya manajemen operasional proyek dengan team work yang
baik.

4. Menciptakan suasana kerja yang kondusif dan mendukung aktivitas proyek yang
meliputi ketersediaan sarana prasarana, keadaan dan keselamatan kerja, serta
hubungan komunikasi yang baik antara pihak yang terlibat di dlaam proyek.

5. Memelihara keharmonisan hubungan antar sesama anggota proyek yang bekerja


sehingga setiap pelaksana proyek akan berusaha memberikan kemampuan dan
ketrampilan terbaik mereka dalam penyelesaian proyek.

Adapun ruang lingkup manajemen proyek

Hal-hal yang termasuk ke dalam domain ruang lingkup manajemen proyek adalah sebagai
berikut:

1. Waktu proyek dimulai

2. Perencanaan lingkup proyek

3. Pendefinisian ruang lingkup proyek

4. Verifikasi proyek dan kontrol ketika proyek sedang dijalankan

Adapun 3 Garis Besar Kegiatan dalam Manajemen Proyek yaitu

Penerapan fungsi manajemen pada proyek pada dasarnya sesuai dengan fungsi
manajemen secara mendasar yaitu mulai dari perencanaan hingga pengawasaan dan
evaluasi. Namun terdapat 3 aktivitas utama yang menjadi perhatian dalam manajemen
proyek. Aktivitas tersebut menjadi garis besar dalam kegiatan manajemen proyek. 3 Garis
besar kegiatan dalam manajemen proyek diantaranya :

14
1. Perencanaan

Sebelum melakukan pelaksanaan suatu proyek, aktivitas pengelolaan atau kegiatan


manajemen proyek awal adalah menyusun perencanaan yang matang. Perencanaan
proyek disusun untuk menentukan tujuan dari sebuah proyek yang ingin dicapai. Selain
itu perencanaan proyek juga menyusun metode yang sesuai dan segala hal yang berkaitan
dengan administrasi  sebagai acuan dalam penerapan pelaksanaan proyek.

Fungsi perencanaan dalam manajemen proyek dilaksanakan agar keberjalanan dan hasil
proyek sesuai dengan kriteria yang ditetapkan yang meliputi deadline, kualitas hasil,
anggaran, serta keselamatan kerja. Aktivitas dalam perencanaan proyek seperti studi
kelayakan, rekayasa area, penyusunan metode pelaksanaan, dan standard kerja (waktu,
anggaran, keselamatan dan kesehatan, lingkungan kerja, sumber daya, manajemen resiko,
manajemen proyek sistem informasi).

2. Penjadwalan

Setelah melakukan perencanaan tahapan kedua dalam manajemen proyek yaitu


pelaksanaan. Dalam pelaksanaan hal penting yang dilakukan adalah penjadwalan
atau scheduling. Penjadwalan merupakan implementasi perencanaan yang menberikan
informasi terkait jadwal kegiatan dan perkembangan proyek yang terdiri dari anggaran,
sumber daya, jangka waktu dan juga progres dalam penyelesaian proyek.

Penjadwalan yang dilakukan pada manajemen proyek selalu up to date sesuai dengan


perkembangan proyek dan bermacam kendala yang dihadapi. Aktivitas pengawasan dan
pembaharuan informasi akan selalu dilaksanakan guna memperoleh penjadwalan yang
faktual sehingga terus dalam track pencapaian tujuan.

Terdapat beberapa cara dalam mengelola penjadwalan protek seperti  Kurva S (Hannum
Curve), Burchart, Linear Scheduling (Vector Diagram), Network Planning beserta waktu
dan durasi setiap aktivitas. Apabila ditemukan adanya penyimpangan yang tidak sesuai
dengan perencanaan maka akan dievaluasi dan dilakukan tindakan perbaikan agar proyek
tetap sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

3. Pengendalian Proyek

15
Fungsi pengendalian di dalam manajemen proyek sangat berpengaruh terhadap hasil
akhir. Pengendalian proyek memiliki tujuan pokok untuk meminimalisasi atau
menghindari adanya penyimpangan yang dimungkinkan dihadapi di dalam keberjalanan
proyek. Adapun tujuan lain dari pengendalian proyek seperti mengoptimasi kinerja ,
waktu, biaya, kualitas, dan juga keselamatan kerja. Aktivitas yang dilakukan di dalam
pengendalian proyek yaitu pengawasan, pemeriksanaan, dan juga tindakan korektif yang
dilaksanakan selama proses pelaksanaan.

2.3 Suatu proyek dikatakan berhasil

Secara umum kirteria dan cara mengukur keberhasilan dari sebuah proyek adalah :

• Menentukan definisi tujuan (goal definition) yang jelas, maksudnya seberapa besar proyek
yang akan dilaksanakan serta kebutuhan apa yang diperlukan oleh semua orang yang terlibat
dalam pembuatan proyek.

• Hasil dari proyek tersebut dapat diterima oleh pelanggan, deadline yang tepat, serta sesuai
anggaran atau tidak melebihi budget.

• Komitmen yang kuat pada suatu proyek, maksudnya proyek yang berhasil adalah proyek
yang dapat memiliki komitmen dalam hal manajemen dan organisasi dalam sebuah proyek.
Sesuai yang direncanakan maksudnya tidak mengambil jalan pintas dalam sebuah proyek.
Terlihat dari harapan-harapan yang membangun di sebuah tim yang menangani proyek.

• Cakupan (Scope) proyek yang digarap sewajarnya, biasanya proyek yang berhasill memliki
cakupan (scope) yang jelas, tidak serakah dan hasilnya pun sempurna.

• Biaya yang dikeluarkan ketika proyrk terselesaikan tidak jauh dari rencana awal,
maksudnya jangan sampai biaya yang dikeluarkan sudah besar, akan tetapi kualitas dari hasil
sebuah proyek mengecewakan. Atau biaya yang dikeluarkan sudah banyak hasil proyeknya
telat waktu.

Kualitas yang baik, maksudnya ketika dilakukan proses pengujian hasil proyek sesuai dengan
apa yang diharapkan. Jangan sampai hasil dari sebuah proyek cepat, tapi kualitasnya
dikorbankan.

• Ketrampilan sumber daya manusia, maksudnya diperlukan SDM yang mempunyai


kompetensi yang unggul atau ahli didalam bidangnya. SDM yang mempunyai jiwa disiplin

16
tepat waktu, dapat membuat lingkungan kerja yang kondusif, serta pekerja yang dapat diatur
oleh manajer.

• Komunikasi yng baik, maksudnya begini ketika tim proyek menjalankan sebuah proyek ada
baiknya menjalin hubungan secara terus menerus kepada pemilik dan pengguna. Dan tidak
menutup kemungkinan proyek yang berhasil adalah tim yang dapat menjalin komunikasi
sesama tim

• Resiko yang ditimbulkandari sebuah proyek kecil, sebisa mungkin proyek yang dijalankan
tidak menimbulkan resiko. Diharapkan seminimal mungkin resiko terjadi dalam sebuah
proyek.

• Yang terakhir hasil dari sebuah proyek diharapkan tidak menimbulkan suatu permasalahan
baru diperusahaan dalam artikata malah menyulitkan perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasional perusahaan. Pihak-pihak yang menentukan keberhasilan dari suatu
proyek :

• Owner/ Pemilik, pihak utama yang menetukan proyek berhasil atau tidak. Karena pihak ini
merupakan ide utama sekaligus pemilik investasi materi berupa budget pada sebuah proyek.

• User/Pengguna, pihak kedua yang menetukan hasil proyek tersebut gagal. Karena pada
tahap ini adalah tahap dimana hasil tersebut akan digunakan. Orang yang merasakan ketika
menggunakan hasil dari proyek tersebut akan lebih nyaman atau tidak.

Lingkungan/ Pihak luar seperti pemerintah, lingkungan sekitar atau bahkan Suplier
dalam suatu proyek penjualan. Pihak luar dapat merasakan langsung ketika hasil suatu proyek
berhasil dan terselesaikan. Cara mengukur kebutuhan dari suatu proyek dapat digunakan
beberapa tehnik, kebanyakan dari proyek besar menggunakan tehnik Gant Chart. Tetapi
untuk sebuah proyek yang kompleks dan membutuhkan biaya yang cukup besar dapat
menggunakan tehnik CPM (Critical Path Mehtode) dan PERT (Program Evaluation and
Review Technique). Dari beberapa cara mengukur kebutuhan dari sebuah proyek disesuaikan
dengan mode dan seberapa besar proyek tersebut.

2.4 Proyek Instalasi Listrik

17
Dalam hal ini instalasi listrik adalah proyek yang perlu dimanajemen. Setelah kita
membahas lebih dalam ke ilmu manajemennya, ternyata proyek apapun memerlukan
manajemen. Namun yang membedakan proyek lain dengan manajemen proyek instalasi
listrik adalah  karena kelistrikan adalah suatu ilmu terapan yang harus dikerjakan oleh orang
yang benar – benar paham. Karena instalasi listrik memerlukan data yang spesifik seperti:

 JENIS INSTALASI LISTRIK

Menurut Arus listrik yang dialirkan


1.Instalasi Arus Searah (DC)
2. Instalasi Arus Bolak-Balik (AC)
Menurut Pemakaian Tenaga Listrik

1.Instalasi Penerangan (Cahaya)


2. Instalsi Tenaga (Mesin-mesin Listrik) 

Untuk peralatan Penghantar listrik berfungsi menyalurkan daya listrik dari satu titik ke titik
lain. Penghantar yang digunakan untuk instalasi listrik adalah penghantar berisolasi dan
terbuka. Bahan penghantar untuk kabel listrik umumnya digunakan Aluminium (Al)dan
tembaga (Cu)Untuk tembaga kemurnianya sekitar 99,9% dan Aluminium 99,5 %

 JENIS KABEL INSTALASI LISTRIK

Dalam pemasangan instalasi listrik ada beberapa jenis kabel yang sering digunakan
diantaranya : NGA, NYA, NYM, NYY, NYGbY, NYRGbY. Untuk kabel yang dipasang
ditempat yang aman dan ditanam didalam dinding (inbow) : NGA, NYA, NAYA
Untuk kabel yang ditanam dalam tanah : NYY,NYGbY, NYRGbY

 PENTANAHAN (GROUNDING)

Yaitu suatu tindakan pengamanan dalam instalasi listrik yang rangkaianya ditanahkan dengan
cara mentanahkan badan peralatan/instalasi yang diamankan. Grounding menggunakan
elektroda pentanahan yang ditanam dalam tanah, atau memanfaatkan pipa saluran air dari
logam yang masih aktif. Tujuanya: menghindari tegangan sentuh peralatan akibat akibat
tegangan induksi dari tegangan AC dan putusnya alat pengaman. Itulah hal hal yang harus
diingat dalam proyek instalasi listrik.

Contoh gamabar proyek instalasi listrik

18
2.5 Rancangan Instalasi listrik

Rancangan instalasi listrik terdiri dari:

1. Gambar situasi

Gambar situasi adalah gambar yang menunjukkan dengan jelas letak bangunan instalasi
tersebut akan dipasang dan rencana penyambungannya dengan jaringan listrik PLN.

2.  Gambar instalasi meliputi :

a.  Rancangan tata letak yang menunjukkan dengan jelas tata letak perlengkapan listrik    
beserta sarana pelayanannya (kendalinya), seperti titik  lampu, saklar, kotak kontak, motor
listrik, panel hubung bagi dan lain-lain.

b.  Rancangan hubungan peralatan atau pesawat listrik dengan pengendalinya .

c.  Gambar hubungan antara bagian-bagian dari rangkaian akhir, serta pemberian tanda yang
jelas mengenai setiap  peralatan atau pesawat listrik. 

19
3.  Gambar diagram garis tunggal yang tercantum dalam diagram garis tunggal ini meliputi:

a.  Diagram PHB lengkap dengan keterangan mengenai ukuran dan besaran nominal  
komponennya.

b.  Keterangan mengenai jenis dan besar beban yang terpasang dan pembaginya.

c .Ukuran dan besar penghantar yang dipakai.

d.  Sistem pembumiannya.

4.  Gambar detail

     Gambar detail meliputi :

a.  Perkiraan ukuran fisik dari panel.

b.  Cara pemasangan alat listrik.

c.  Cara pemasangan kabel.

d.  Cara kerja instalasi kontrolnya.

Untuk instalasi penerangan yang kecil dengan nilai daya pasang 450 VA, disebut instalasi
listrik penerangan 1 phase, 1 group dengan pengaman arus (MCB) 2 Ampere. Pelayanan
tenaga listrik dari tiang jaringan listrik ke pemakai (kwh + MCB) merupakan tugas dari PLN
sedangkan dari panel bagi (kotak sekering) sampai ke pemasangan titik

nyala (lampu dan kotak kontak) dan satu unit grounding (pentanahan) merupakan tugas Biro
Teknik Listrik (BTL). Penempatan Saklar dan Kotak Kontak Penempatan saklar dekat pintu
dan mudah dicapai oleh tangan, arah tuas (kutub)  saklar harus sama baik saat di-on-kan 
maupun di-off-kan, sedangkan pemasangan dan penempatan kotak kontak disesuaikan
dengan beban yang akan disambung. Tinggi penempatan saklar dan kotak kontak 150 cm
diatas lantai.

 Penempatan Lampu Penerangan

20
Di dalam  menggambar instalasi listrik penerangan, lampu penerangan merupakan bagian
yang sangat penting, pemilihan lampu disesuaikan dengan penggunaan ruang, perhitungan
iluminasi yang teliti tidak terlalu diperlukan dalam penerangan rumah (gedung), namun

 Mengenal Peralatan Instalasi Listrik

1. Penghantar / kabel

Kawat penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan dengan beban.Kawat


penghantar yang baik umumnya terbuat dari logam.Dalam instalasi listrik ada berbagai
macam jenis kabel yang digunakan sesuai dengan kebutuhan daya dari kegunaannya. Macam
– macam kabel tersebut diantaranya :

a. Kabel NYA

Digunakan dalam instalasi rumah dan system tenaga. Dalam instalasi rumah digunakan kabel
NYAdengan ukuran 1,5 mm2 dan 2,5 mm2. Syarat penandaan dari kabel NYA :

NYA : berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi luar/kabel udara. Kode
warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam.Kabel tipe ini umum dipergunakan di
perumahan karena harganya yang relatif murah. Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga
mudah cacat, tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus.

Agar aman memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam pipa/conduit jenis PVC atau
saluran tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi
yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang

Huruf kode Komponen


Kabel jenis standart dengan
N
penghantar tembaga
Y Isolator PVC
A Kawat berisolasi
Re Penghantar pada bulat
Penghantar bulat berkawat
Rm
banyak

21
b. Kabel NYM

Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan system tenaga. Kabel NYM :
memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu), ada yang berinti 2, 3 atau
4. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis, sehingga tingkat keamanannya lebih baik
dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA).Kabel ini dapat dipergunakan
dilingkungan yang kering dan basah, namun tidak boleh ditanam.

Huruf kode Komponen


Kabel jenis standart
N dengan penghantar
tembaga
Y Isolator PVC
M Berselubung PVC
Re Penghantar pada bulat
Penghantar bulat
Rm
berkawat banyak

c. Kabel NYY

Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang berinti 2, 3 atau 4.Kabel
NYY dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah), dan memiliki lapisan isolasi yang
lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM).Kabel NYY memiliki isolasi
yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus.

d. Tanda kabel / warna

Merah / Kuning / Hitam = Fasa R, Fasa S, Fasa T

Belang hijau kuning = Ground

Biru = Netral

22
2. Macam – macam saklar

Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan listrik.Saklar


banyak macam dan jenisnya, misalnya untuk kebutuhan instalasi penerangan, instalasi tenaga
dan banyak lagi jenisnya, yang sering kita jumpai pada kehidupan sehari – hari dirumah
maupun dimana saja. Ada saklar yang dipasang dalam tembok (inbow) dan diluar tembok
(out bow)

Untuk instalasi penerangan umumnya digunakan saklar untuk menyalakan dan mematikan
lampu. Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi :

a. Saklar kutub satu

b. Saklar kutub ganda

c. Saklar kutub tiga

d. Saklar kelompok

e. Saklar seri

f. Saklar tukar

g. Saklar silang

3. Macam – macam fitting

a. Fiting langit-langit

Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang menempel pada
langit-langit(eternity/lainnya).

b. Fiting gantung

Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit.Pada bigian atas fiting ini
terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga kedudukannya menjadi
kuat.

23
Pemasangan biasanya pada tempat-tempat lembab yang kemungkinan terjadipercikan air.
Contohnya kamar mandi, kolam dan sebagainya

4. Pipa

Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa.Pipa digunakan sebagai pelindung kabel
atau hantaran darigangguan.Dengan pipa pemasangan hantaran atau kabel lebih rapi.Pipa
yang digunakan biasanya jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan ukuran 5/8 dlm.

5. Stop Kontak

Merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan.Tegangan ini diperoleh dari


hantaran fasa dan nol yang dihubungkan dengan kontak-kontak stopkontak. Stop kontak
dipasang untuk memudahkan mendapatkan tegangan yang diperlukan bagi peralatan listrik
yang dapat dipindahkan.

6. Klem

Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau
langit-langit.Klem ini dibuatdari pelat besi atau plastic dengan ukuran disesuaikan dengan
ukuran pipa.jarak pemasangan klem satu dengan lainny maksimal 80 cm.

7. Kotak Sambung

Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus menggunakan kotak sambung.
Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh dalam pipa terdapat
sambungan,karena dikwatirkan kawat putus dalam pipa.

Macam-macam kotak sambung:

a. Kotak sambung cabang dua

Digunakan untuk menyambung lurus.

b. Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)

Digunakan untuk percabangan-percabangan, misalnya terdapat pemakaian saklar, stop


kontak.

c. Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)

Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat.

24
8. Rol Isolator

Untuk pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan pipa digunakan rol
isolator. Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan antar hantaran jaraknya 5 cm. Rol
isolator dibuat dari keramik atau plastic dan kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran
dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk
kepentingan peletakan hantaran pada instalasi penerangan rumah.

9. Kotak Sekring

Kotak sekring merupkan alat yang digunakan membatasi besar arus yang mengalir dalam
suatu rangkaian listrik.Fungsinya sebagai pengaman. Apbiladialiri arus melebihi ketetapa
maka sekring akan putus, sehingga tidak ada arus yang mengalir dalam rangkaian. Ada dua
tipe sekring yang terdapat dipasaran yaitu sekring patron lebur dan sekring otomat. Keduanya
memiliki fungsi yang sama tapi kerja teknis yang berbeda.

10. MCB (miniature Circuit Breaker)

Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung singkat.Bila terjadi
arus beban lebih atau hubung pendek MCB memutuskan sirkit dari sumber.

Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal sedangkanuntuk mengamankan


arus hubung pendek adalah electromagnet. Bila terjadi hubung singkat atau arus lebih yang
besar maka kumparan magnetic R akan memerintahkan kontak jatuh. Tegangan kerja sampai
dengan 440 VAC, MCB dipakai sampai 50 A.

11. KWH Meter

Digunakan sebagai pengukur energi listrik. Secara praktisnya KWH meter digunakan untuk
mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam pemakaian beban listrik dalam
jangka waktu tertentu.

Syarat-Syarat Instalasi Listrik

Di samping Persyaratan Umum Instalasi Listrik dan peraturan mengenai kelistrikan yang
berlaku, harus diperhatikan pula syarat-syarat dalam pemasangan instalasi listrik, antara lain :

25
a) Syarat ekonomis
Instalasi listik harus dibuat sedemikian rupa sehingga harga keseluruhan dari instalasi itu
mulai dari perencanaan, pemasangan dan pemeliharaannya semurah mungkin, kerugian daya
listrik harus sekecil mungkin.

b) Syarat keamanan
Instalasi listrik harus dibuat sedemikian rupa, sehingga kemungkinan timbul kecelakaan
sangat kecil. Aman dalam hal ini berarti tidak membahayakan jiwa manusia dan terjaminnya
peralatan dan benda benda disekitarnya dari kerusakan akibat dari adanya gangguan seperti:
gangguan hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih dan sebagainya.

c) Syarat keandalan (kelangsungan kerja)


Kelangsungan pengaliran arus listrik kepada konsumen harus terjamin secara baik. Jadi
instalasi listrik harus direncana sedemikian rupa sehingga kemungkinan terputusnya atau
terhentinya aliran listrik adalah sangat kecil.

2.6 faktor yang harus diperhatikan

1. PERTIMBANGAN UMUM

Rancangan instalasi listrik ialah berkas gambar rancangan dan uraian teknis yang digunakan
sebagai pedoman untuk melaksanakan pemasangan suatu instalasi listrik sesuai dengan
ketentuan dan standar yang berlaku (PUIL 2000, 4.1 Hal 105). Rancangan instalasi listrik
terdiri dari :

 Gambar situasi letak gedung atau bangunan dan penyambungan sumber tenaga listrik.

 Diagram garis tunggal (Single Line Diagram) dan gambar instalasi perlengkapan
listrik seperti saklar, titik lampu, socket outlet, motor dan panel.

 Gambar detail meliputi ukuran fisik, cara pemasangan dan wiring instalasi
pengendali,

 Perhitungan teknis susut tegangan, faktor daya, beban terpasang, beban maksimum,
arus hubung pendek dan tingkat penerangan.

 Tabel bahan instalasi dan uraian teknis cara pemasangan dan pengujian

 Rencana Anggaran Biaya (RAB) Perkiraan

26
Dalam merencanakan system instalasi kelistrikan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
pemilihan peralatan pengaman dan penghantar adalah :

 Ketahanan arus hubung pendek

 Susut tegangan

 Pemutus tegangan

 Kemampuan hantaran arus

Gambar 1. Pemilihan KHA Kabel dan Pengaman Listrik

1.1       Ketahanan arus hubung pendek

Kapasitas penghantar harus tahan terhadap kemungkinan terjadinya hubungan pendek dan
berlaku juga untuk peralatan peralatan seperti : Switchboard, Fuse, Circuit breaker dan lain-
lain.

1.2       Susut tegangan

 Susut tegangan pada kondisi beban penuh dan kondisi starting motor sesuai dengan
standart dan permintaan proyek harus mengikuti :

o Tidak lebih dari 5 % pada kondisi arus nominal kondisi kontinu pada sirkuit
AC

o Tidak lebih dari 20 % pada kondisi arus starting motor pada sirkuit AC

27
 Generator harus memenuhi ketentuan yang berlaku. Pada waktu dimasukkan beban
penuh turun tegangan sebaiknya tidak melebihi 25% dan dalam waktu 0,5 detik
tegangan sudah pulih kembali dalam batas 5% dari tegangan normal. (PUIL
8.21.3.2.3)

 Susut tegangan antara terminal konsumen dan sembarang titik dari instalasi tidak
boleh melebihi 5 % dari tegangan pengenal pada terminal konsumen. (PUIL 4.2.3.1)

1.3       Pemutus tegangan

 Setiap motor harus dilengkapi dengan sarana pemutus tersendiri, kecuali motor
dengan daya pengenal tidak lebih dari 1,5 kW. (PUIL 5.5.8.2)

 Sarana pemutus harus mempunyai kemampuan arus sekurang-kurangnya 115 persen


dari arus beban penuh motor. (PUIL 5.5.8.3.3)

 Gawai proteksi harus dipilih yang mempunyai nilai arus pengenal lebih rendah atau
sama dari KHA penghantar.

1.4 Kemampuan hantaran arus

2.7 Faktor penyeybab kegagalan suatu proyek

Setiap proyek memiliki risikonya masing-masing, termasuk risiko gagal. Selain faktor


komitmen dan komunikasi, masih ada beberapa penyebab proyek perbaikan tidak berjalan
sesuai rencana. Berikut adalah daftar teratas yang kami temukan di lapangan beserta
solusinya:   

1. Scope dan pemilihan proyek yang tidak tepat. Solusinya Anda bisa mulai menyusun
standarisasi dan pedoman pemilihan proyek, berhati-hati dalam
menentukan scope (ruang lingkup), dan melibatkan top manajemen.

2. Waktu yang tidak cukup. Maka penting untuk segera mendiskusikan dengan HR
tentang alokasi waktu untuk tim dan membuat sistemnya. Anda juga harus
menyesuaikan ruang lingkup dengan waktu yang tersedia, dan mulai berdiskusi
dengan tim tentang alokasi kebutuhan waktu setelah charter dibuat.

3. Tidak terintegrasi dengan sistem perusahaan. Solusinya adalah memetakan semua


disiplin ilmu yang sedang diimplementasikan di organisasi anda, diikuti
pelatihan dan coaching dengan mentor yang berpengalaman.

28
4. Tidak menguasai metode. Untuk mengimplementasikan proyek perubahan dibutuhkan
3 unsur, infrastruktur yang lengkap (tim, pemimpin proyek, owner, champion),
strategi (selaras dari atas hingga bawah), dan metodologi yang terbukti mampu
mensinergikan kinerja proses dengan visi.

5. Kurang memahami tujuan proyek. Komunikasikan program perbaikan secara berkala


dan konsisten. Anda juga harus bisa menunjukkan data yang akurat, faktual, jelas dan
mudah dipahami. Sesuaikan gaya bahasa sesuai dengan level jabatan. Hindari asosiasi
program dengan rasionalisasi SDM

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
 Manajemen proyek merupakan kunci keberhasilan dalam melaksanakan dan
menyelesaikan suatu proyek yang telah ditugaskan.
 Instalasi tenaga listrik adalah pemasangan komponen-komponen peralatan listrik
untuk melayani perubahan energi listrik menjadi tenaga mekanis dan kimia.
3.2 Saran
Dalam memanajemen suatu proyek instalasi listrik ada beberapa faktor yang harus di
perhatikan agar tidak terjadi kecelakaan dalam proses pengerjaan

29
30
DAFTAR PUSTAKA
https://www.adhyaksapersada.co.id/instalasi-listrik-bangunan/

http://buahpensil.blogspot.com/2018/03/makalah-manejemen-proyek.html

http://eprints.polsri.ac.id/1689/4/BAB%20II.pdf

http://jharwinata.blogspot.com/2019/06/7-hal-penyebab-kegagalan-proyek.html

https://modulusyoungbaja.wordpress.com/2017/12/22/manajemen-proyek-instalasi-listrik/

https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-manajemen-proyek/

https://www.harmony.co.id/blog/manajemen-proyek-pengertian-tujuan-dan-contohnya

https://www.google.com/search?
q=faktor+apa+saja+yang+dibutuhkan+dalam+proyek+instalasi+listrik&oq=&aqs=chrome.4.35i39i362
l8...8.3072468j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8

https://www.adhyaksapersada.co.id/instalasi-listrik-bangunan/

https://www.novade.net/?creative=448859881388&keyword=%2Bmanajemen%20%2Bproyek
%20%2Bkonstruksi&matchtype=b&network=g&device=c&gclid=Cj0KCQiA962BBhCzARIsAIpWEL1gS1
0vz65rIBHKTUnBxE7Y-X-PaxH2mBslnDs2l6hoB0WbHsJd99AaAhVCEALw_wcB

https://blogteknisi.com/pengertian-instalasi-listrik/

31

Anda mungkin juga menyukai