MAKALAH TENTANG
ALAT-ALAT LISTRIK RUMAH TANGGA
Mata Kuliah: FISIKA LISTRIK MAGNET
Jurusan: Teknik Elektro
Dosen: Ir. Adib Chumaidi, MT
Oleh: Saiful Badri - NIM: 15224010
DAFTAR ISI
1 PENDAHULUAN .......................................................................................... 3
6 KESIMPULAN ............................................................................................ 35
Arus listrik yang disediakan oleh PLN untuk penggunaan rumah tangga
adalah arus bolak balik atau AC (alternating current), Penggunaan daya listrik
pada pelanggan dibatasi oleh arus listrik yang mengalir ke dalam rumah.
Pembatas yang digunakan adalah pemutus tenaga 2A, 240V untuk rumah yang
berlangganan 450 VA, 4A, 240V untuk rumah yang berlangganan 900 VA, 6A,
240V untuk rumah yang berlangganan 1300 VA dan seterusnya. Ini berarti
bahwa beban-beban yang dipakai pada rumah-rumah tersebut tidak boleh
melebihi dari batasan yang ditetapkan oleh PLN.
Karaktersitik Daya, seperti kita tahu, pada listrik, daya bisa diperoleh dari
perkalian antara tegangan dan arus yang mengalir. Pada kasus sistem AC
dimana tegangan dan arus berbentuk sinusoidal, perkalian antara keduanya
akan menghasilkan daya semu (apparent power), satuanvoltampere (VA) yang
memiliki dua buah bagian. Bagian pertama adalah daya yang termanfaatkan
oleh konsumen, bisa menjadi gerakan pada motor, bisa menjadi panas pada
elemen pemanas, dsb; daya yang termanfaatkan ini sering disebut sebagai
daya aktif (real power) memiliki satuan watt (W) yang mengalir dari sisi sumber
ke sisi beban bernilai rata-rata tidak nol. Bagian kedua adalah daya yang tidak
termanfaatkan oleh konsumen, namun hanya ada di jaringan, daya ini sering
disebut dengan daya reaktif (reactive power) memiliki satuan volt-ampere-
reactive (VAR) bernilai rata-rata nol. Beban bersifat resistif hanya
mengonsumsi daya aktif; beban bersifat induktif hanya mengonsumsi daya
reaktif; dan beban bersifat kapasitif hanya memberikan daya reaktif.
Faktor daya =
𝑃(𝑊)
𝐶𝑜𝑠 𝜑 =
𝑆(𝑉𝐴)
Bagi penyedia layanan (PLN), jaringan dengan faktor daya yang jelek
mengakibatkan dia harus menghasilkan daya yang lebih besar untuk
memenuhi daya aktif yang diminta oleh para konsumen. Apabila konsumen
didominasi oleh konsumen jenis residensial maka mereka hanya membayar
sejumlah daya aktif yang terpakai saja, artinya penyedia layanan harus
menanggung sendiri biaya yang hanya menjadi daya reaktif tanpa
mendapatkan kompensasi uang dari konsumen.
Hubungan antara daya, tegangan, arus dan faktor daya dapat dituliskan
denganrumus sebagai berikut:
𝑃 = 𝑉. 𝐼 . 𝑐𝑜𝑠 𝜑
𝑊 = 𝑃. 𝑡
Frekuensi arus bolak balik adalah waktu yang diperlukan oleh arus bolak
balik untuk kembali pada harga dan arah yang sama (1 putaran) atau biasa
1
disebut sebagai periode atau 𝐹 = . Bentuk grafik dari frekuensi arus bolak-
𝑇
balik itu sendiri dapat dilihat pada Gambar 3 di baah ini.
Sedangkan Frekuensi sudut (ω) dalam tegangan gerak elektrik itu sendiri
merupakan frekuensi sudut yang tetap dan dapat dihasilkan oleh sebuah
generator arus bolak-balik di dalam stasiun pembangkit daya komersial seperti
PLN dengan nilai frekuensi sebesar 50 hertz. Frekuensi ini disebut sebagai
frekuensi sistem PLN.
Frekuensi sistem PLN bernilai sebesar 50 Hz, yang berarti bahwa dalam
waktu satu detik (1 sekon) menghasilkan 50 gelombang atau satu gelombang
membutuhkan 1/50 detik. Namun apabila frekuensi besarnya f Hzz, maka
dalam waktu satu detik menghasilkan f gelombang atau satu gelombang
membutuhkan waktu 1/f detik. Untuk mencapai satu gelombang penuh
(perioda penuh) dibutuhkan waktu T detik seperti yang dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1 2𝜋
𝑇= ; atau ω= ; atau ω = 2𝜋. 𝑓
𝑓 𝑇
Sistem berphasa banyak yang paling umum adalah tiga phasa yang
seimbang. Dari hasil pengukuran tiga terminal bahwa tegangan sinusoida
besarnya sama terletak di antara setiap dua terminal dan berbeda fase 120°.
Beban yang seimbang menyerap daya yang sama dari ketiga phase, tetapi
apabila salah satu di antara tegangan besarnya nol, masing-masing dari kedua
tegangan yang lain akan menjadi setengahnya dari amplitudo semula.
Dari gambar rangkaian listrik tiga phasa di atas tersebut dapat dilihat diagram
fasornya yang memiliki nilai VP = 100. Nilai VP adalah contoh besar nilai
tegangan yang terukur yang dalam hitungan matematisnya untuk mencari
besar tegangan dari setiap line (VAN, VBN, dan VCN) adalah sebagai berikut:
Maka VAB dapat dihitung besarnya, dengan menjumlahkan VAN dan VNB atau
dengan mengurangi VAN dengan VBN.
Perumusannya jika ditulis secara matematis adalah sebagai berikut:
= VP ∠ 0° - VP ∠ -120°
= VP – (-(VP/2) – j86,6)
= √3 VP ∠ 30°
Cara yang sama dalam mencari VAB juga bisa dilakukan dalam mencari VBC dan
VCA: VBC = √3 VP ∠ -90°
VCA = √3 VP ∠ -210°
Untuk arus bolak balik satu phasa besar tegangannya adalah V = Vm sin ωt dan
besar arusnya adalah I = Im sin ωt, sehingga perumusan untuk besar dayanya
dapat dilihat sebagai berikut:
P(W) = V x I watt
2
1𝐸𝑚 E𝑚 2 1
𝑃= =( )
2𝑅 √2 𝑅
E𝑚
Dan didapatkan nilai merupakan nilai rms (root mean-square) atau disebut
√2
juga nilai efektif, yang merupakan nilai rata-rata yang diambil pada sejumlah
siklus yang banyaknya bulat atau disebut juga sebagai faktor perata, yang
dalam kasus fungsi-fungsi sinusoidal ini adalah ½. Sehingga untuk tegangan
efektif dan arus efektif dapat ditulis dan dirumuskan sebagai berikut:
𝑉𝑚 𝐼𝑚
𝑉𝑒𝑓𝑓 = dan 𝐼𝑒𝑓𝑓 =
√2 √2
Selain pengukuran dari besaran arus dan tegangan listrik bolak balik
perlu diketahui juga nilai-nilai yang bisa diperoleh dari besaran-besaran
tersebut dan dalam hal ini nilai-nilai dari besaran listrik ini dibagi menjadi
empat jenis yaitu:
1) Nilai Sesaat
Nilai sesaat suatu tegangan atau arus adalah nilai tegangan atau arus
pada sembarang waktu peninjauan. Hal ini mengakibatkan munculnya
daya sesaat: p(t) = v(t) x i(t). Nilai sesaat juga bisa didenifisikan sebagai
harga sesaat ketika suatu peralatan listrik berputar dimana nilai pada
lokasi tertentu. Untuk membedakan dengan notasi tegangan dan arus
nilai sesaat dinotasikan sebagai e dan I (huruf kecil).
2) Nilai Maksimum
Nilai maksimum ditulis sebagai Vmaks = Vm atau dalam arus Imaks = Im.
Dalam arus bolak balik terdapat dua nilai maksimum, yaitu maksimum
positif dan maksimum negatif. Bila dua nilai maksimum tersebut
dijumlahkan disebut sebagai nilai puncak-ke puncak (peak-to-peak).
3) Nilai Rata-Rata
Nilai rata-rata dari arus bolak-balik adalah nilai rata-rata dari besar arus
yang diambil melalui suatu jangka waktu selama setengah periode dari
arus bolak-balik tersebut. Alasan mengapa diambil setengah periode
dikarenakan bentuk dari arus bolak balik adalah simetris, yang berarti
bahwa bentuk gelombangnya pada waktu arus positif dan negatif adalah
sama, maka pengambilan harga rata-rata melalui satu periode akan tidak
mempunyai arti, karena harga rata-ratanya adalah nol.
Usaha ini dalam bentuk panas. Jika tahanan R dilalui arus bolak-balik i =
Im sin ωt dan di dalam waktu t yang sama, arus bolak balik tersebut
melakukan pekerjaan yang sama besarnya dengan E = I2.R.t [joule].
Harga efektif arus bolak balik adalah harga tetap dari arus rata yang di
dalam waktu yang sama melakukan sejumlah usaha ( I2.R.t [joule]) yang
besarnya dengan usaha yang dilakukan oleh arus bolak balik sehingga
bentuk persamaan di atas berubah menjadi sebagai berikut:
E = I2m sin ωt
Yang berarti jika diuraikan rumus besar energi menjadi sebagai berikut:
E = I2m sin ωt
Jadi arus (i2) merupakan arus campuran yang terdiri dari dua bagian
yaitu berupa bagian arus yang rata dengan harga ½ I2m dan bagian yang
berubah-ubah menurut rumus cosinus. ½ I2m cos 2 ωt dari bagian yang
rata adalah sebagai harga puncak yang jika dihitung merupakan harga
efektif dari arus bolak balik adalah akar dari harga puncak yaitu:
1
𝐼𝑒𝑓𝑓 = 𝐼𝑚 √
2
𝐼𝑚
𝐼𝑒𝑓𝑓 =
√2
𝑉𝑚
𝑉𝑒𝑓𝑓 =
√2
Beban Resistif
Beban Induktif
Beban Kapasitif
Beban resistif (resistor): adalah beban yang berasal dari suatu komponen
tahanan murni dengan simbol (R), memiliki satuan Ohm (Ω). Beban resistif
terdapat pada generator, bahan penghantar saluran, transformator, motor
listrik, pemanas listrik (heater) dan lain sebagainya.
Bila dihubungkan pada sumber arus bolak-balik maka beban resistansi memiliki
karakteristik seperti gambar berikut:
𝑉(𝑡)
𝑅= [Ω]
𝑖(𝑡)
𝑑𝑖 1
𝑉(𝑡) = 𝐿 𝑑𝑎𝑛 𝑖(𝑡) = ∫ 𝑉 𝑑𝑡
𝑑𝑡 𝐿
𝑉(𝑡)
𝐿=
𝑑𝑖/𝑑𝑡
Beban kapasitif (kapasitor): adalah beban yang berasal dari dua bahan
penghantar (konduktor) yang terpisah, dengan polaritas yang berbeda pada
penghantarnya. Beban kapasitif ini berfungsi menyimpan muatan listrik. Beban
kapasitif diantaranya terdapat pada: saluran penghantar, mesin sinkron
berpenguatan lebih, kapasitor dan lain sebagainya. Kapasitor memiliki simbol
(C) dengan satuan farad.
1 𝑑𝑄 𝑑𝑉
𝑉(𝑡) = ∫ 𝑖𝑑𝑡 ; 𝑖(𝑡) = =𝐶 ; 𝑄(𝑡) = 𝐶. 𝑉(𝑡)
𝐶 𝑑𝑡 𝑑𝑡
Maka
𝑄 𝜀𝐴 𝜀0 𝜀𝑟 𝐴
𝐶= = = [𝑓𝑎𝑟𝑎𝑑]
𝑉 𝑑 𝑑
Jika menggunakan bahan dielektrik udara 𝜀0 = 4𝜋. 10−7 diantara dua pelat,
maka kapasitor memiliki diagram vektor sebagai berikut:
1 𝑉 1
𝑋𝐶 = = [Ω] 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐶= [𝑓𝑎𝑟𝑎𝑑]
𝜔𝐶 𝐼 𝜔𝑉
Dimana: 𝜔 = frekuensi sudut [rad/sec] = 2𝜋𝑓 ; f = frekuensi [herzt]
𝑋𝐶 = reaktansi kapasitif [Ω]
Dimana: 𝑃 = 𝑉. 𝐼 𝑐𝑜𝑠 𝜑
𝑆 = 𝑉. 𝐼
𝑄 = 𝑉. 𝐼 𝑠𝑖𝑛 𝜑
Sudut ϕ adalah sudut fasa, di mana arus mendahului tegangan (leading) atau
arus tertinggal dari tegangang (lagging) dari beban yang bersangkutan. Semua
Pada gambar di bawah ini menunjukkan besarnya daya semu (S) dan daya
reaktif (Q) yang berkuran setelah dilakukan perbaikan faktor daya pada beban.
Secara teoritis, jika seluruh beban daya yang dipasok oleh PLN memiliki faktor
daya 1, maka daya maksimum yang ditransfer setara dengan kapasitas sistem
pendistribusian. Dengan beban yang terinduksi dan jika faktor daya berkisar
antara 0,2 hingga 0,5 maka kapasitas jaringan distribusi listrik menjadi
tertekan. Jadi daya reaktif (VAr) harus serendah mungkin untuk keluran daya
aktif (W) yang sama dalam rangka meminimalkan kebutuhan daya total (VA).
Motor pompa air adalah motor listrik yang mengubah energi listrik
menjadi energi mekanis yang memompa air dari dalam sumur atau sumur bor
ke tanki penampungan air. Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan
gaya, jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah
lingkaran/loop, maka pada kedua sisi loop yaitu pada sudut kanan medan
magnet akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan. Pasangan gaya
menghasilkan tenaga putar atau torque untuk memutar kumparan.
Pada dasarnya, prinsip kerja motor induksi 1-fasa sama dengan motor
induksi 2-fasa yang tidak simetris karena pada kumparan statornya dibuat dua
kumparan (yaitu kumparan bantu dan kumparan utama) yang mempunyai
perbedaan secara listrik dimana antara masing-masing kumparannya tidak
mempunyai nilai impedansi yang sama dan umumnya motor bekerja dengan
satu kumparan stator (kumparan utama). Khusus untuk motor kapasitor-start
kapasitor-run, maka motor ini dapat dikatakan bekerja seperti halnya motor
induksi 2-fasa yang simetris karena motor ini bekerja dengan kedua
kumparannya (kumparan bantu dan kumparan utama) mulai dari start sampai
saat running (jalan).
Motor induksi 1-fasa yang bekerja dengan satu kumparan stator pada
saat running (jalan) dapat dikatakan bekerja bukan berdasarkan medan putar,
tetapi bekerja berdasarkan gabungan medan maju dan medan mundur. Bila
salah satu medan tersebut dibuat lebih besar maka rotornya akan berputar
mengikuti perputaran medan ini. Bentuk gambaran proses terjadinya medan
maju dan medan mundur ini dapat dijelaskan dengan menggunakan teori
perputaran medan ganda.
Jenis beban atau daya untuk motor pompa air adalah gabungan dari
beban resistif (R) dan beban induktif (L).
Daya Aktif (P) listrik yang dibutuhkan untuk pompa air untuk rumah tangga
bervariasi antara 125 watt sampai 900 watt.
Pada tipikal kompor ini dilengkapi dengan sebuah pipa pengatur suhu
yang diletakkan membentang di dekat elemen pemanas. Pipa logam ini
berfungsi mengendalikan suhu kompor sesuai dengan kebutuhan. Pengaturan
suhu ini memanfaatkan faktor pemuaian pipa tersebut. Bila suhu semakin
tinggi, pipa memuai sehingga batangnya semakin memanjang. Pemanjangan
pipa inilah kemudian dimanfaatkan untuk memutuskan kontak dari sumber
listrik. Bila suhu turun, panjang pipa berkurang dan menghidupkan kompor
kembali. Demikian kerja kompor secara berulang. Kompor listrik jenis ini
termasuk beban resistif murni.
Kompor jenis ini ada yang biasa dan ada yang cepat (disebut kompor
kilat). Kompor kilat waktu pemanasannya lebih cepat dibandingkan dengan
Institute Sains & Teknologi Nasional Hal. 32
yang biasa. Kedua jenis kompor ini bila ditinjau dari konstruksinya tidak ada
perbedaan. Yang membedakan hanya dayanya yang lebih tinggi dengan ukuran
fisik yang sama. Untuk ukuran diameter yang sama, daya kompor berbeda dan
daya kompor tergantung pada ukuran piring panasnya. Semakin besar
diameter piring panasnya semakin besarpula dayanya.
Jenis kompor Listrik ini juga masuk kedalam daya resistif murni.
Masih banyak alat-alat listrik rumah tangga yang belum dibahas pada
makalah ini karena keterbatasan waktu untuk menuliskan dan
menjelaskannya, tetapi sebagian besar peralatan listrik untuk rumah tangga
dayanya terdiri dari gabungan antara daya resistif (R), induktif (L) dan kapasitif
(C). Untuk daya-daya gabungan dari daya resistif dan induktif seoerti pompa
air, kipas angin, lampu TL tanpa kapasitor dan lain-lain diperlukan penambahan
kapasitor untuk memperbaiki faktor dayanya agar dapat mengurangi kerugian
pembayaran kWh meter ataupun menambah penggunaan energi listrik tanpa
menambah daya terpasangnya.
Peluang konsumsi energi listrik yang dapat dihemat pada rumah tangga
adalah kurang lebih sebesar 65% tiap bulan.