Anda di halaman 1dari 3

A.

PERENCANAAN INSTALASI TENAGA LISTRIK MENURUT PUIL


Perencanaan instalasi listrik ialah berkas gambar Perencanaan dan uraian teknik,
yang digunakan sebagai pedoman untuk melaksanakan pemasangan suatu instalasi listrik.
Perencanaan instalasi listrik harus dibuat dengan jelas, serta mudah dibaca dan dipahami
oleh para teknisi listrik. Untuk itu harus diikuti ketentuan dan standar yang berlaku.
Menurut PUIL 2011 Ketentuan Perencanaan instalasi listrik terdiri dari :
1. Gambar Situasi
Menunjukkan dengan jelas letak gedung atau bangunan tempat instalasi tersebut
akan dipasang dan Perencanaan hubungannya dengan sumber tenaga listrik. Data yang
perlu ditulis pada gambar situasi adalah alamat lengkap, jarak terhadap sumber listrik
terdekat (tiang listrik/ bangunan yang sudah berlistrik). Bila belum ada jaringan
listriknya, perlu digambarkan rencana pemasangan tiang tiang listrik.

Gambar 1. Gambar Situasi


Keterangan :
A : Lokasi bangunan
B : Jarak bangunan ke tiang
C : Kode tiang/transformator
U : Menunjukkan arah utara

2. Gambar Instalasi yang meliputi :


a) Perencanaan tata letak yang menunjukkan dengan jelas letak perlengkapan listrik
beserta sarana kendalinya (pelayanannya), seperti titik lampu, kotak kontak,
sakelar, motor listrik, PHBK dan lain-lain.
b) Perencanaan hubungan perlengkapan listrik dengan gawai pengendalinya seperti
hubungan lampu dengan sakelarnya, motor dengan pengasutnya, dan dengan gawai
pengatur kecepatannya, yang merupakan bagian dari sirkit akhir.
c) Gambar hubungan antara bagian sirkit akhir tersebut dalam butir b) dan PHBK
yang bersangkutan, ataupun pemberian tanda dan keterangan yang jelas mengenai
hubungan tersebut.
d) Tanda ataupun keterangan yang jelas mengenai setiap perlengkapan listrik.

Gambar 2. Gambar Instalasi

3. Diagram garis tunggal, yang meliputi :


a) Diagram PHBK lengkap dengan keterangan mengenai ukuran dan besaran
pengenal komponennya;
b) Keterangan mengenai jenis dan besar beban yang terpasang dan pembagiannya;
c) Pembumian sistem dengan mengacu kepada 312.2;
d) Ukuran dan jenis konduktor yang dipakai.

Gambar 3. Diagram Garis Tunggal


4. Gambar rinci yang meliputi :
a) Perkiraan ukuran fisik PHBK;
b) Cara pemasangan perlengkapan listrik;
c) Cara pemasangan kabel;
d) Cara kerja instalasi kendali.

Gambar rinci dapat juga diganti dan atau dilengkapi dengan keterangan atau uraian.

5. Perhitungan teknis bila dianggap perlu, yang meliputi antara lain :


a) Drop voltase;
b) Perbaikan faktor daya;
c) Beban terpasang dan kebutuhan maksimum;
d) Arus hubung pendek dan daya hubung pendek;
e) Tingkat pencahayaan;
f) Keseimbangan beban.
6. Tabel bahan instalasi, yang meliputi :
a) Jumlah dan jenis kabel, konduktor dan perlengkapan;
b) Jumlah dan jenis perlengkapan bantu;
c) Jumlah dan jenis PHBK;
d) Jumlah dan jenis luminer lampu.
7. Uraian teknis, yang meliputi :
a) Ketentuan tentang sistem proteksi dengan mengacu kepada Lampiran F Bagian 4-
41;
b) Ketentuan teknis perlengkapan listrik yang dipasang dan cara pemasangannya;
c) Cara pengujian;
d) Jadwal waktu pelaksanaan.
8. Perkiraan biaya

Anda mungkin juga menyukai