Anda di halaman 1dari 39

2018

MODUL
MEMAHAMI RANCANGAN INSTALASI
TENAGA LISTRIK SATU FASA

KD.3.2 Memahami gambar rancangan instalasi tenaga


listrik satu fasa
KD .4.2 Menggambar instalasi tenaga listrik satu fasa

NANDI YULIANTO
SMK NEGERI 1 GUGUK KAB 50 KOTA
PROVINSI SUMATERA BARAT
10/6/2018
Nandi Yulianto

DAFTAR ISI
HAL JUDUL................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii

I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi modul...................................................................
B. Prasyarat.............................................................................
C. Petunjuk penggunaan modul.................................................
D. sasaran.................................................................................
E. Peta kedudukan modul..........................................................
F. tujuan akhir...........................................................................
G. kompetensi dasar...................................................................
H. cek kemampuan....................................................................
II. PEMBELAJARAN
A. rencana pembelajaran........................................................
B. kegiatan pembelajaran 1....................................................
1. Tujuan Pembelajaran..........................................................
2. Uraian materi......................................................................
3. Latihan...............................................................................
4. Rangkuman.........................................................................
5. Tes Formatif.......................................................................
6. Umpan Balik dan tindak
lanjut.................................................................................
7. Kunci jawaban tes formatif...................................................
8. Daftar Pustka......................................................................
C. Kegiatan Pembelajaran 2....................................................
1. Tujuan Pembelajaran..........................................................
2. Uraian materi 2...................................................................
3. Latihan...............................................................................
4. Rangkuman.........................................................................
5. Tes Formatif.......................................................................

2
Nandi Yulianto

6. Umpan balik dan tindak


lanjut..................................................................................
7. Kunci jawaban tes formatif...................................................
8. Daftar Pustka......................................................................
9. Daftar Tabel........................................................................
10. Daftar gambar.....................................................................
D. Kegiatan Pembelajaran 3....................................................
1. Tujuan Pembelajaran..........................................................
2. Uraian materi ...................................................................
3. Latihan...............................................................................
4. Rangkuman.........................................................................
5. Tes Formatif.......................................................................
6. Umpan balik dan tindak
lanjut..................................................................................
7. Kunci jawaban tes formatif...................................................
8. Daftar Pustka......................................................................
9. Daftar Tabel........................................................................
10. Daftar gambar.....................................................................

3
Nandi Yulianto

I. PENDAHULUAN

A. DESKRIPSI MODUL
Modul ini berjudul “memahami rancangan Instalasi tenaga listrik satu
fasa” merupakan salah satu bagian dari keseluruhan enam judul modul,
dimana empat modul lainnya adalah : dasar listrik dan elektronika, pekerjaan
dasar mekanik dan elektro, instalasi penerangan listrik dan instalasi motor
listrik, interpretasi gambar listrik,.Ke-enam judul modul ini diturunkan melalui
analisis kebutuhan pembelajaran dari unit kompetensi memahami gambar
perancangan instalasi tenaga listrik satu fasa . Pengembangan isi modul ini
diarahkan sedemikian rupa, hingga materi pembelajaran yang terkandung didalamnya
disusun berdasarkan topik- topik selektif untuk mencapai kompetensi dalam memahami
gambar perancangan pemasangan instalasi tenaga listrik satu fasa

Pengetahuan : memahami gambar perancangan pemasangan instalasi


tenaga listrik satu fasa

Sikap : Penentuan dan mengiterprestasikan simbol kedalam


gambar perancangan instalasi tenaga listrik
keterampilan : menggambar perancangan pemasangan instalasi tenaga
listrik satu fasa

kode :
.
B. PRASYARAT
Pendidikan Formal
Telah menyelesaian pendidikan setara Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
(SLTP) atau sederajat.
Kaitan dengan modul/kemampuan lain
Tidak ada, karena merupakan mata ajar konsep dasar kecuali yang sejajar
dan ditempuh secara bersamaan (bersifat paralel) yang saling mengisi dan
saling menunjang

C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

1. Petunjuk bagi siswa


4
Nandi Yulianto

Langkah-langkah belajar yang ditempuh :

a. Baca petunjuk kegiatan belajar pada setiap modul kegiatan belajar


b. Baca tujuan dari setiap modul kegiatan belajar
c. Pelajari setiap materi yang diuraikan/dijelaskan pada setiap modul
kegiatan
d. Pelajari rangkuman yang terdapat pada setiap akhir modul kegiatan
belajar
e. Tanyakan kepada tutor atau guru yang mengajarkan pada ajaran
bersangkutan
f. Apabila ada materi atau hal-hal yang masih belum jelas atau belum
dimengerti.
g. Baca dan kerjakan setiap tugas yang harus dikerjakan pada setiap modul
h. kegiatan belajar
i. Kerjakan dan jawablah dengan singkat dan jelas setiap ada ujian akhir
modul
j. kegiatan belajar (test formatif)

2. Peran guru

a. Menjelaskan petunjuk-petunjuk kepada siswa yang masih belum mengerti


b. Mengawasi dan memandu siswa apabila ada yang masih kurang jelas
c. Menjelaskan materi-materi pembelajaran yang ditanyakan oleh siswa yang
masih kurang dimengerti
d. Membuat pertanyaan dan memberikan penilaian kepada setiap siswa

D. SASARAN
Modul ini akan mempelajari tentang Teknik Tenaga Listrik yang meliputi
bidang Instalasi Listrik yaitu ; komponen dan alat instalasi tenaga listrik
sesuai standar PUIL/SNI, mengidentifikasi komponen dan alat instalasi tenaga
listrik sesuai standar PUIL/SNI, menentukan komponen dari alat instalasi
tenaga listrik, menafsir simbol komponen/alat instalasi tenaga listrik sesuai
standar PUIL/SNI, menginterprestasikan simbol kedalam gambar
perancangan , standar acuan dan melakukan perancangan instalasi tenaga
tenaga listrik

5
Nandi Yulianto

E. PETA KEDUDUKAN MODUL

MEMAHAMI GAMBAR PERANCANGAN INSTALASI TENAGA


LISTRIK SATU FASA (C2)

PENGENALAN KOMPONEN INSTALASI TENAGA LISTRIK ( C2 )

MENAFSIR SIMBOL SIMBOL LISTRIK (C2)

PENGINTERPRESTASIKAN SIMBOL SIMBOL (C3)

PERANCANGAN INSTALASI TENAGA LISTRIK SATU FASA C4

F. TUJUAN AKHIR

Setelah mengikuti/ menyelesaikan kegian-kegiatan belajar dari modul ini ,


diharapkan peserta didik memiliki spesifikasi kinerja sebagai berikut :

6
Nandi Yulianto

1. Peserta didik dapat Menerangkan komponen komponen instalasi tenaga


listrik sesuai dengan teori secara mandiri.

2. Peserta didik dapat menafsir simbol simbol instalasi tenaga listrik dengan
benar dengan percaya diri

3. Peserta didik mampu menginterpertasikan simbol simbol lnstalasi tenaga


listrik sesuai dengan standar acuan dengan teliti

4. Peserta didik dapat menerapkan acuan standar gambar dalam perancangan


instalasi tenaga listrik sesuai PUIL 2011 secara mandiri dengan teliti

5. Peserta didik diharapkan mampu merancang gambar instalasi tenaga listrik


satu fasa sesuai PUIL 2011 secara teliti

G. KOMPETENSI DASAR
3.2 Memahami gambar kerja (rancangan) pemasangan instalasi tenaga
listrik satu fasa.
3.2.1 Menentukan komponen komponen instalasi tenaga listrik
3.2.2 Menafsir simbol simbol instalasi tenaga listrik
3.2.3 Menginterprestasikan simbol simbol instalasi tenaga listrik satu
fasa

4.2 Menggambar Instalasi tenaga listrik satu fasa


4.2.1 Menerapkan acuan standar gambar dalam perancangan instalasi
tenaga listrik
4.2.2 Merancang gambar instalasi tenaga listrik satu fasa

H. CEK KEMAMPUAN

NO Daftar pertanyaan Score (0-100)


1 Apakah anda dapat menentukan komponen
komponen instalasi tenaga listrik
7
Nandi Yulianto

2 Apakah anda dapat menafsir simbol simbol


instalasi tenaga listrik
3 Apakah anda dapat menginterprestasikan
simbol kedalam gambar rancangan instalasi
tenaga listrik
4 Apakah anda dapat menentukan standar
acuan dalam perancangan pemasangan
instalasi tenaga
5 Apakah anda dapat melakukan perancangan
instalasi tenaga listrik

II PEMBELAJARAN

A. RENCANA PEMBELAJARAN SISWA

N kegiatan Tangga Waktu Tempat Alasan Tanda


8
Nandi Yulianto

O l perubaha tangan
n
1 Menentukan
komponen
komponen
instalasi
tenaga
listrik
2 Menafsir
simbol
simbol
instalasi
tenaga
listrik
3 Menginterpr
estasikan
simbol
kedalam
gambar
rancangan
instalasi
tenaga
listrik
4 Menentukan
standar
acuan
dalam
perancanga
n
pemasanga
n instalasi
tenaga
5 Apakah
anda dapat
melakukan
perancanga
n instalasi
tenaga
listrik

B. KEGIATAN PEMBELAJARAN

KEGIATAN BELAJAR 1

9
Nandi Yulianto

PENGENALAN KOMPONEN KOMPONEN


INSTALASI TENAGA LISTRIK SATU FASA

1. Tujuan kegiatan belajar 1

Peserta didik mampu menentukan komponen komponen instalasi tenaga


listrik.

2. Uraian Materi 1

Sebelum perserta didik bisa melakukan perancangan instalasi tenaga listrik,


perserta didik harus memamahami komponen komponen apa saja yang ada dalam
sebuah instalasi tenaga. Secara umum instalasi tenaga ini dapat dikelompokkan
menjadi dua :

 Instalasi tenaga listrik satu fasa, biasanya untuk melayani beban yang
berdaya rendah

 Instalasi tenaga listrik tiga fasa, biasa melayani beban untuk yang berdaya
tinggi

Pada instalasi tenaga listrik satu fasa dirancang untuk melayani beban instalasi
tenaga listrik berdaya rendah seperti bangunan sederhana berikut :

 Instalasi rumah tinggal

 Instalasi bangunan sekolah

 Instalasi bangunan rumah ibadah

a. Komponen Pokok Instalasi tenaga listrik satu fasa


Komponen instalasi listrik merupakan perlengkapan yang paling pokok
dalam suatu rangkaian instalasi listrik. Dalam pemasangan instalasi listrik
banyak macamnya, untuk memudahkan bagi siswa / instalasi tenaga listrik
komponen tersebut dikelompokan :
 APP (ALAT PENGUKUR DAN PEMBATAS)
o Kwh meter satu fasa
o MCB
o terminal
10
Nandi Yulianto

 PHB
o Panel box
o MCCB untuk tiga fasa
o Lampu indikator
o MCB
o Terminal kabel
o Rel omega
o Sistem pentanahan
 Komponen instalasi
o Bahan Penghantar
o Kotak Kontak
o Pemipaan

Komponen instalasi listrik yang akan dipasang pada instalasi listrik , harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut :
 Keandalan, menjamin kelangsungan kerja instalasi listrik pada kondisi
normal.
 Keamanan, komponen instalasi yang dipasang dapat menjamin keamanan
system instalasi listrik.
 Kontinuitas, komponren dapat bekerja secara terus menerus pada kondisi
normal
a. Bahan Penghantar
1) Jenis bahan penghantar
Penghantar yang digunakan pada instalasi listrik pada umumnya digunakan
bahan tembaga dan alumunium. Untuk penghantar tembaga kemurniannya
minimal 99,9%. Tahanan jenis yang disyaratkan tidak melebihi 0,017241
ohm mm2/m pada suhu 200 C, atau sama dengan daya hantar 50 siemen
=100% IACS (International Annealid Copper Standard). Koefisien suhu pada
suhu awal 200 C adalah 0,04% per derajat celcius. Bila terjadi kenaikan suhu
100 C akan terjadi kenaikan tahanan jenis 4%. Luas penamapang penghantar

11
Nandi Yulianto

teambaga harus memenuhi standar internasional, namun untuk keperluan


praktis ukuran tersebut telah dibuat pada table seprti table 2.1.

Alumunium untuk penghantar kabel berisolasi harus juga alumunium


murni.umumnya digunakan alumunium dengan kemurnian sekurang-
kurangnya 99,9%. Tahanan jenis alumunium lunak untuk hantaran listrik
telah dibakukan, yaitu tidak boleh melebihi 0,028264 ohm mm2 /m pada suhu
200 C; atau sama dengan daya hantar sekurang-kurangnya 61% IACS
(international Annealid Copper Standard).. Daya hantar alumunium juga
dipengaruhi oleh keadaan kekerasannya ,tetapi tak sebesar daya hantar
tembaga. Alumunium lunak dengan daya hantar 61% IACS, memiliki
kekuattan tarik 60-70N/mm2. Alumunium keras dengan kekuatan tarik 150-
159N/mm2 hanya kira-kira 1% lebih rendah daripada daya hantar alumunium

12
Nandi Yulianto

lunak. Koefisien suhu pada suhu awal 200 C adalah 0,04% per derajat celcius
dan berat jenisnya pada suhu tersebut 2,7 dan 8,9. Daya alumunium sama
dengan 61% IAC, maka tahanan penghantar yang sama diperlukan luas
penghantar : 100/60 x luas penghantar tembaga = 1,64 x luas penghantar
tembagaatau jika memperhitungkan diameter penghantar = 1,64 x diameter
tembaga. Berat alumunium juka dibanding dengan berat tembaga : 1,64 x
(2,7/8,9) x 100% = 50% berat tembaga. Jadi penghantar alumunium
dibanding dengan tembaga akan 50% lebih ringan, tetapi diameter akan 28%
lebih besar. Hal berarti penggunaan kawat alumunium akan lebih hemat dan
penggunaan isolasi lebih sedikit, karena diameternya lebih besar 28%.

b. Kabel instalasi berselubung


Penggunaan kabel instalasi berselubung jika dibandingkan dengan dalam pipa
diantaranya :
 Lebih mudah dibengkokan
 Lebih tahan terhadap pengaruh asam dan uap atau gas tajam
 Sambungan dengan alat pemakai dapat ditiup lebih rapat
Beberapa pengertian huruf yang digunakan pada kode kabel adalah :
N : kabel standar dengan penghantar tembaga
NA : kabel standar dengan penghantar aluminium
Y : Isolasi atau selubung PVC
F : Perisai kawat baja pipih
R : Perisai kawat baja bulat
Gb : Spiral pita baja
re : penghantar padat bulat
rm : penghantar bulat kawat banyak
se : penghantar padat bentuk sektor
sm : penghantar kawat banyak bentuk sektor

contoh 1
NAYFGbY 4 x 120 SM 0,6/1 kV
13
Nandi Yulianto

Artinya : kabel jenis standar dengan penghantar aluminium kawat banyak bentuk
sektor, berisolasi dan berselubung PVC, dengan perisai kawat baja pipih dan spiral
pita baja. Jumlah urat empat, luas penampang nominal masing-masing 120 mm2,
dan tegangan kerja nominal 0,6/1 kV.Salah satu jenis kabel instalasi berselubung
adalah kabel jenis NYM, dimana kabel ini memiliki penghantar tembaga polos
bersiolasi PVC dengan luas penampang 1,5 mm2 – 10 mm2 dan penghantarnya
kawat tunggal. Untuk penampang 16 mm2 ke atas penghantarnya terdiri atas
sejumlah kawat yang dipilin menjadi satu. Kemampuan menghantar arusnya dari
kabel NYM ini dapat dijelaskan pada tabel 2.2. Tbel 2.2 ini berlaku untuk semua
kabel instalasi yang berisolasi dan berselubung PVC termasuk kabel fleksibel dengan
penghantar tembaga suhu maksimum 70OC pada suhu keliling 30OC.

Sedangkan warna selubung luar kabel PVC telah dibakukan sebagaimana ayat 720
G1 seperti dijelaskan pada tabel 2.3 berikut.

14
Nandi Yulianto

c. Kotak-kontak (stop kontak)


Kotak kontak merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan listrik
yang diperlukan untuk pesawat atau alat listrik. Tegangan Sunber listrik ini
diperoleh dari hantaran fasa dan netaral yang berasal dari PLN.

d. Kontak Tusuk
Kontak tusuk digunakan untuk menghubungkan pesawat atau alat listrik yang
dipasang tetap ataupun dapat dipindah-pindahkan
Penggunaan dan pemasangan kontak ada beberapa ketentuan antara lain :
o Kotak-kontak dinding fasa satu harus dipasang hingga kontak netralnya
ada disebelah kanan (ayat 206 B4).
o Kotak-kontak dinding yang dipasang kurang dari 1,25 meter di atas lantai
harusdilengkapi dengan tutup (ayat 840 C5)
o Kotan-kontak yang dipasang dilantai harus tertutup (ayat 511 B4)
o Kotak-kontak dinding dengan pengaman harus dipasang hantaran
pengaman (ayat321 B1 sub b4)
o Ruangan yang dilengkapi dengan kotak kontak dengan kotak pengaman,
tidakboleh dipasang kotak-kontak tanpa pengaman, kecuali kotak-kontak
teganganrendah dan untuk pemisahan pengaman (ayat 321 B1 sub b4)
o Pada satu tusuk kontak, hanya boleh dihubungkan satu kabel yang dapat
dipindahpindah(ayat 511 A9 sub c)

15
Nandi Yulianto

o Kemampuan kotak-kontak harus sekurang-kurangnya sesuai dengan daya


yangdihubungkan padanya, tetapi tidak boleh kurang dari 5 A (ayat 840
C6).
e. Kontak hubung bagi
Kotak PHB harus dibuat dari bahan yang tidak dapat terbakar, tahan lembab dan
kukuh (ayat 610 A1). Pada setiap hantaran fasa keluar suatu perlengkapan
hubung bagi harus dipasang pengaman arus (ayat 602 D1). Pada hantaran netral
tidak boleh dipasang pengaman arus, kecuali bila potensial hantaran netralnya
tidak selalu mendekati potensial tanah. Setiap peralatan listrik, kecuali kotak
-kontak dengan kemampuan hantar arus nominal 16 A atau lebih, harus
merupakan rangkaian akhir tersendiri kecuali jika peralatan tersebut bagian yang
tidak terpisahkan dari suatu unit instalasi (ayat 602 N1).
Dalam sebuah PHB terdapat lagi beberapa komponen komponen PHB instalasi
tenaga :
 Kotak Panel Hubung Bagi
 MCB, merupakan pengaman lnstalasi dari bahaya arus hubung singkat dan
pengaman terhadap beban lebih

 MCCB, ACB fungsi nya sama dengan MCB akan tetapi MCCB digunakan
untuk daya yang lebih besar
 Skring (fuse) disebut juga pengaman lebur fungsinya adalah
mengamankan rangkaian dari hubung singkat
 Kabel penghubung
 Terminal, merupakan tempat penempatan kabel instalasi

16
Nandi Yulianto

f. Pentanahan
Untuk menjaga agar peralatan instalasi tenaga maka sebuah sistem instalasi
tenaga harus dilengkapi dengan sistem pentanahan
Sistem pentanahan berfungsi untuk mengamankan manusia dari arus bocor,
ketika manusia melakukan kontak lansung dengan peralatan peralatan rumah
tangga yang memanfaatkan energi listrik, yang tidak dilengkapi sistem
pentanahan ini maka dapat menyebabkan kematian.
Sistem kerja dari pentanahan ini adalah ketika suatu peralatan rumah tangga
mengalami / mengeluarkan arus bocor dibodi peralatannya maka arus listrik
tersebut akan lansung disalurkan ketanah melalui sistem pentanahan yang
terpasang di instalasi tenaga listrik tersebut.
g. Sistem pemipaan
1) Jenis Pipa Pelindung
Untuk sementara ini jenis pipa yang digunakan pada instalasi listrik ada tiga
macam, yaitu :
 Pipa Union
 Pipa paralon atau PVC
 Pipa fleksibel

2) Kotak sambung
 Kotak sambung cabang satu untuk tempat penyambungan kawat dengan
saklar atau stop kontak.

 Kotak sambung cabang dua untuk sambungan lurus

 Kotak sambung cabang tiga untuk sambungan percabangan

 Kotak sambung cabang empat untuk sambungan cross / cabang empat


3) Tule / Selubung Pipa
Pipa untuk instalasi listrik (khususnya union) pada bagian ujung pipa terdapat
bagian yang tajam akibat bekas pemotongan dari pabrik maupun pada
pelaksanaan pekerjaan
4) Klem / Sengkang

17
Nandi Yulianto

Klem atau sering disebut juga sengkang adalah komponen untuk menahan
pipa yang dipasang pada dinding tembok atau dinding kayu atau pada plafon.
Klem dibuat dari bahan besi atau PVC dan mempunyai ukuran yang sesuai
dengan pipa yang digunakan. Pemasangannya dengan menggunakan sekrup
kayu
5) Sambungan Pipa (Sock)
Pada pekerjaan instalasi dengan menggunakan pipa, sering diperlukan
sambungan untuk menyesuaikan posisi. Sambungan pipa yang lurus disebut
juga sock, dibuat dari bahan pelat atau PVC. Penyambung pipa lurus ini 71
banyak tersedia di pasaran dengan berbagai macam ukuran dan bentuk
sesuai dengan ukuran pipanya.

C. LATIHAN
Berdasarkan modul diatas Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat, tepat
dan jelas :
1. secara umum komponen instalasi tenaga listrik dapat dibagi menjadi 2
jelaskanlah.............................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.......................................................................................................
2. Sebutkan jenis jenis kabel yang sering dipakai dalam instalasi tenaga listrik
satu
fasa.......................................................................................................
.............................................................................................................
.......................................................................................................
3. Apa maksud kabel NYM dan apakah
kelebihannya..........................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
........................................................................................................

18
Nandi Yulianto

4. Untuk mengamankan manusia dari tegangan sentuh / arus bocor maka


dibutuhkan sebuah pengaman yang
disebut .................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
......
5. Sebutkan 3 komponen pengaman instalasi tenaga listrik dari hubung
singkat dan beban
lebih......................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
..........................................................................................................

D. RANGKUMAN
Beberapa komponen pokok instalasi Tenaga listrik seperti bahan penghantar
listrik, kontak tusuk, ,pipa, PHB , dan peralatan pelindung juga dibahas
dalam kegiatan pembelajaran ini,karena komponen-komponen tersebut
mempunyai peranan yang sangat penting bagi seorang instalatir atau tenaga
ahli bidang teknik listrik. Perkembangan teknologi di bidang kelistrikan ini
sangat pesat, dibuktikan dengan banyak industri-industri yang memproduksi
berbagai macam komponen instalasi listrik dalam berbagai jenis dan merk.
Namun dengan banyaknya berbagai macam jenis dan bentuk hasil produksi
tersebut, pada prinsipnya dasar dari sistem kerja komponen komponen
peralatan untuk tipe dan jenis yang sama adalah sama

E. TES FORMATIF
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif pada akhir
modul. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di
bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi
Kegiatan Belajar 2 ini.
Rumus
Jumlah jawaban Anda yang benar
Tingkat penguasaan = --------------------------------------- X 100%
19
Nandi Yulianto

10
81– 100% = baik sekali
71—80% = baik
61 –70% = cukup
41 – 60% = kurang
10 – 40% = gagal

Pilihlah jawaban yang anda anggap paling benar dengan cara menyilangi salah
satu pilihan jawaban yang telah disediakan :
Soal soal
1. Instalasi tenaga listrik satu fasa dirancang untuk melayani beban
a. Daya rendah
b. Daya besar
c. Daya tinggi
d. Daya sedang

2. Instalasi tenaga listrik satu fasa dirancang untuk melayani beban instalasi
bangunan :
a. Industri
b. Komplek perumahan elit
c. Swalayan
d. Hotel
e. Sekolah
3. Berikut merupakan komponen perangkat hubung bagi kecuali
a. MCCB
b. MCB
c. Terminal
d. sakelar
e. Rel omega
4. Komponen instalasi listrik yang akan dipasang pada instalasi listrik , harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut kecuali:
a. Keandalan
b. reliabilitas
c. Keamanan
d. Kontinuitas
e. Terus menerus
5. Jenis bahan penghantar yang sering digunakan untuk instalasi tenaga listrik
adalah :
a. Tembaga dan alumanium

20
Nandi Yulianto

b. Tembaga dan perak


c. Emas dan perak
d. Alumaniun dan nikel
e. Logam mulia
6. Penggunaan kabel instalasi berselubung jika dibandingkan dengan dalam pipa
diantaranya :
a. Rapuh
b. Lebih tahan terhadap pengaruh asam dan uap atau gas tajam
c. Susah untuk dibengkokkan
d. Sambungan tidak dapat tiup lebih rapat
e. Semua benar
7. Beberapa simbol huruf yang digunakan pada kode kabel adalah kecuali:
a. N
b. NA
c. K
d. F
e. Gb
8. kabel standar dengan penghantar aluminium disimbolkan dengan huruf :
a. NA
b. N
c. F
d. R
e. Re
9. Tempat untuk mendapatkan sumber tegangan listrik yang diperlukan untuk
pesawat atau alat listrik.
a. Tusuk kontak
b. Stop kontak
c. Tole
d. Kontak hubung bagi
e. Sakelar
10.Yang termasuk Jenis jenis kotak sambung sebagai berikut kecuali:

21
Nandi Yulianto

a. Kotak sambung cabang satu untuk tempat penyambungan kawat dengan


saklar atau stop kontak.

b. Kotak sambung cabang dua untuk sambungan lurus

c. Kotak sambung cabang 6

d. Kotak sambung cabang tiga untuk sambungan percabangan

e. Kotak sambung cabang empat untuk sambungan cross / cabang empat

F. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Apabila Anda memperoleh tingkat penguasaan minimal 70%, Anda dapat


meneruskan belajar ke Modul 2. Apabila tingkat penguasaan Anda masih 50-
70&, Anda harus mengulangi kegiatan belajar, terutama bagian yang belum
Anda kuasai. Apabila tingkat penguasaan Anda kurang dari 50%, Anda harus
mengulang baca beberapa kali Kegiatan Belajar 1 ini.

G. KUNCI JAWABAN
1. Kunci jawaban ESSAY
1) komponen instalasi tenaga
a) Komponen PHB
b) Komponen instalasi
2) jenis kabel yang yang sering dipakai
a) NYA
b) NYM
3) NYM adalah kabel inti tunggal yang terselubung PVC kelebihan kabel jenis
ini bisa lansung di pakai untuk pengawatan tanpa harus memakai
pemipaan
4) Pengaman manusia dari bahaya arus bocor adalah sistem pentanahan
(grounding)
5) Tiga pengaman yang digunakan untuk pengaman arus hubung singkat
dan beban lebih
a) MCB
22
Nandi Yulianto

b) MCCB
c) ACB

2. Kunci Jawaban Formatif


1) A
2) E
3) D
4) B
5) A
6) B
7) C
8) B
9) B
10)C

H. DAFTAR PUSTAKA
 Dikmenjur,2003. Instalasi listrik dasar:
 Citra dewi,2016. Modul guru pembelajar instalasi penerangan: UNP Padang
 Elfizon,2016. Modul guru pembelajar instalasi Panel tenaga listrik: UNP
Padang
 Oriza candra,2016. Modul guru pembelajar analisis komponen dan alat
instalasi tenaga listrik: UNP Padang
 Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2011
 Prih Sumardjati (2008). Teknik Pemanfaatan tenaga listrik jilid 1: DPSMK
 BSNI (2011)Persyaratan Umum Instalasi Listrik:
 Kemdikbud (2005) memelihara Panel Listrik:
 Kemendikbud (2005) Pengalih daya tegangan rendah

KEGIATAN BELAJAR 2

23
Nandi Yulianto

MENAFSIR SIMBOL SIMBOL DAN MENGINTERPRESTASIKAN


SIMBOL SIMBOL DALAM PERANCANGAN INSTALASI TENAGA
LISTRIK SATU FASA

A. tujuan pembelajaran 2
1. Peserta didik mampu menafsir simbol simbol dalam instalasi tenaga listrik satu
fasa
2.Peserta didik mampu menginterprestasikan simbol simbol ke dalam gambar
perancangan instalasi tenaga listrik satu fasa

B. Uraian Materi 2

Pada kegiatan pembelajaran dua ini akan dibahas mengenai simbol simbol listrik
dan bagaimana cara penginterprestasikan kedalam gambar perancangan instalasi
tenaga listrik satu fasa

1. Simbol simbol listrik


Selain menguasai peraturan dan memiliki pengetahuan tentang peralatan
instalasi, seorang ahli listrik juga harus mahir membaca gambar instalasi.
Denah ruangan yang akan dilengkapi dengan instalasi pada umumnya
digambar dengan skala 1 : 100 atau 1 : 50. Pada denah ini gambar instalasi
yang akan dipasang menggunakan lambang yang berlaku. Pada Tabel 1.1,
diperlihatkan lambang-lambang (simbol-simbol) yang penting untuk instalasi
listrik. Ukuran yang diberikan sebagai petunjuk pembuatan gambar instalasi.

24
Nandi Yulianto

25
Nandi Yulianto

26
Nandi Yulianto

27
Nandi Yulianto

Ukuran gambar menentukan ukuran lambang yang digunakan, tetapi supaya


hasilnya rapi maka perbandingan antara ukuran lambang harus seragam. Jumlah
lambang dibatasi sedapat mungkin hanya yang perlu digambar saja dan
sesederhana mungkin. Apabila ada alat yang lambangnya belum dilakukan, maka
dipilih suatu lambang dan artinya dijelaskan dalam gambar. Lambang yang
penting dapat digambar lebih tebal atau lebih besar sehingga lebih menonjol

2. interpretasi gambar teknik


a. Pengertian Interprestasi
Yang dimaksud dengan interpretasi gambar teknik adalah tafsiran atau
terjemahan dari suatu gambar teknik agar gambar tersebut dapat dibaca,
dipasang, dioperasikan atau dikomunikasikan oleh pihak-pihak tertentu.
Seseorang dapat dikatakan mampu menginterpretasikan gambar
teknikapabila ia dapat membaca, memahami apa yang dimaksud pada
suatu gambar teknik.
Gambar merupakan sebuah alat untuk menyatakan maksud dari seorang
sarjana teknik. Oleh karena itu gambar sering juga disebut sebagai
“bahasa teknik” atau “bahasa untuk sarjana teknik”. Perbandingan antara
bahasa dan gambar diperlihatkan pada Tabel 1. seperti tampak pada
tabel, standar gambar merupakan tata bahasa dari suatu bahasa.
Penerusan informasi adalah fungsi yang penting untuk bahasa maupun
28
Nandi Yulianto

gambar. Gambar bagaimanapun juga adalah “bahasa teknik”, oleh karena


itu diharapkan bahwa gambar harus meneruskan keteranganketerangan
secara tepat dan obyektif. Dalam hal bahasa, kalimat pendek dan ringkas
harus mencakup keterangan-keterangan dan pikiran-pikiran yang
berlimpah. Hal ini dapat dicapai oleh kemampuan, karir dan watak dari
penulis. Di lain pihak keterangan dan pikiran demikian hanya dapat
dimengerti oleh pembaca yang terdidik. Keterangan-keterangan dalam
gambar yang tidak dapat diberikan dalam gambar, tergantung dari bakat
perancang gambar (design drafter). Sebagai juru gambar sangat penting
untuk memberikan gambar yang “tepat” dengan mempertimbangkan
pembacanya. Untuk pembaca, penting juga banyak keterangan yang
dapat dibacanya dengan teliti dari gambar.
Tabel 1. Bahasa dan Gambar

2. Fungsi Gambar Teknik


Gambar teknik berfungsi sebagai bahasa tertulis dalam bentuk gambar
antara erencana dan pelaksana. Sebagai konsekuensinya kedua pihak harus
betul-betul memahami, dalam arti harus dapat membuat, membaca dan
mengoreksi gambar. Gambar teknik juga mengandung unsur seni, tetapi juga
harus memperhatikan aturan –aturan tertentu, bahkan aturan ini lebih ketat
dan kuat (sama sekali tidak boleh dilanggar). Umpamanya di Indonesia
gambar teknik memakai Sistem Proyeksi Amerika dan Eropa, dalam dunia
teknik listrik aturan yang dipakai antara lain PUIL (Peraturan Umum Instalasi
Listrik).

29
Nandi Yulianto

3. Jenis-jenis Gambar
a. Sistem gambar satu-satu, adalah jenis gambar dimana suatu benda
digambar pada satu lembar kertas gambar. Sistem ini cukup sederhana
untuk merencanakan proses kerja, cara produksi, pembukuan dan
sebagainya.
b. Sistem gambar kelompok, adalah jenis gambar dimana beberapa benda
digambar pada satu lembar kertas gambar. Sistem ini banyak digunakan
karena mudah untuk menunjuk kembali hubungan-hubungan antara
gambar yang satu dengan yang lain.
c. Gambar berlembar banyak, adalah jenis gambar dimana sebuah benda
digambar pada beberapa lembar kertas gambar. Jenis ini digunakan jika
benda yang digambar cukup rumit dan tidak mungkin digambar dalam
satu lembar kertas. Jenis gambar ini banyak digunakan di bidang teknik
elektro, terutama untuk menggambarkan rangkaian kontrol di industri
industri besar

LEMBAR LATIHAN

30
Nandi Yulianto

Berdasarkan kegiatan belajar 2 diatas jawablah pertanyaan dibawah ini dengan


singkat dan tepat

1. Mengapa gambar disebut sebagai bahasa


teknik?.................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
2. Apa fungsi gambar
teknik?.................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
...........................................................................................................................
3. Sebutkan jenis-jenis gambar yang anda
ketahui!................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
4. Apa yang dimaksud dengan interpretasi gambar
teknik?.................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................

RANGKUMAN
1. Selain menguasai peraturan dan memiliki pengetahuan tentang peralatan
instalasi, seorang ahli listrik juga harus mahir membaca gambar instalasi.
Denah ruangan yang akan dilengkapi dengan instalasi pada umumnya
digambar dengan skala 1 : 100 atau 1 : 50.
2. interpretasi gambar teknik adalah tafsiran atau terjemahan dari suatu gambar
teknik agar gambar tersebut dapat dibaca, dipasang, dioperasikan atau
dikomunikasikan oleh pihak-pihak tertentu. Seseorang dapat dikatakan
mampu menginterpretasikan gambar teknik apabila ia dapat membaca,
memahami apa yang dimaksud pada suatu gambar teknik.

31
Nandi Yulianto

H. DAFTAR PUSTAKA
 Dikmenjur,2003. Instalasi listrik dasar:
 Citra dewi,2016. Modul guru pembelajar instalasi penerangan: UNP Padang
 Elfizon,2016. Modul guru pembelajar instalasi Panel tenaga listrik: UNP
Padang
 Oriza candra,2016. Modul guru pembelajar analisis komponen dan alat
instalasi tenaga listrik: UNP Padang
 Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2011
 Prih Sumardjati (2008). Teknik Pemanfaatan tenaga listrik jilid 1: DPSMK
 BSNI (2011)Persyaratan Umum Instalasi Listrik:
 Kemdikbud (2005) memelihara Panel Listrik:
 Kemendikbud (2005) Pengalih daya tegangan rendah

KEGIATAN BELAJAR 3

MENERAPKAN STANDAR ACUAN


GAMBAR RANCANGAN INSTALASI TENAGA LISTRIK

A. Tujuan Pembelajaran
o Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat
menerapkan acuan standar gambar dalam perancangan instalasi tenaga
listrik sesuai PUIL 2011 secara mandiri dengan teliti

o Melalui pratikum, peserta didik diharapkan mampu merancang gambar


instalasi tenaga listrik satu fasa sesuai PUIL 2011 secara teliti

B.Uraian Materi

2.1.2 Ketentuan desain instalasi listrik


2.1.2.1 Desain instalasi listrik ialah berkas gambar desain dan uraian teknik,
yang digunakan sebagai pedoman untuk melaksanakan pemasangan suatu
instalasi listrik.
2.1.2.2 Desain instalasi listrik harus dibuat dengan jelas, serta mudah dibaca
dan dipahami oleh para teknisi listrik. Untuk itu harus diikuti ketentuan dan
standar yang berlaku.
2.1.2.3 Desain instalasi listrik terdiri dari :
32
Nandi Yulianto

a) Gambar situasi, yang menunjukkan dengan jelas letak gedung atau


bangunan tempat instalasi tersebut akan dipasang dan desain
hubungannya dengan sumber tenaga listrik.
b) Gambar instalasi yang meliputi:
1) Desain tata letak yang menunjukkan dengan jelas letak
perlengkapan listrik beserta
sarana kendalinya (pelayanannya), seperti titik lampu, kotak
kontak, sakelar, motor
listrik, PHBK dan lain-lain.
2) Desain hubungan perlengkapan listrik dengan gawai
pengendalinya seperti
hubungan lampu dengan sakelarnya, motor dengan
pengasutnya, dan dengan gawai pengatur kecepatannya, yang
merupakan bagian dari sirkit akhir.
3) Gambar hubungan antara bagian sirkit akhir tersebut dalam
butir b) dan PHBK yang bersangkutan, ataupun pemberian
tanda dan keterangan yang jelas mengenai hubungan tersebut.
4) Tanda ataupun keterangan yang jelas mengenai setiap
perlengkapan listrik.

c) Diagram garis tunggal, yang meliputi :


1) Diagram PHBK lengkap dengan keterangan mengenai ukuran
dan besaran pengenal
komponennya;
2) Keterangan mengenai jenis dan besar beban yang terpasang
dan pembagiannya;
3) Pembumian sistem dengan mengacu kepada 312.2;
4) Ukuran dan jenis konduktor yang dipakai. SNI
0225:201147 dari 639
d) Gambar rinci yang meliputi :
1) Perkiraan ukuran fisik PHBK;
2) Cara pemasangan perlengkapan listrik;
33
Nandi Yulianto

3) Cara pemasangan kabel;


4) Cara kerja instalasi kendali.
CATATAN Gambar rinci dapat juga diganti dan atau dilengkapi dengan
keterangan atau uraian.
e) Perhitungan teknis bila dianggap perlu, yang meliputi antara lain :
1) Drop voltase;
2) Perbaikan faktor daya;
3) Beban terpasang dan kebutuhan maksimum;
4) Arus hubung pendek dan daya hubung pendek;
5) Tingkat pencahayaan;
6) Keseimbangan beban.
f) Tabel bahan instalasi, yang meliputi :
1) Jumlah dan jenis kabel, konduktor dan perlengkapan;
2) Jumlah dan jenis perlengkapan bantu;
3) Jumlah dan jenis PHBK;
4) Jumlah dan jenis luminer lampu.
g) Uraian teknis, yang meliputi :
1) Ketentuan tentang sistem proteksi dengan mengacu kepada
Lampiran F Bagian 4-41;
2) Ketentuan teknis perlengkapan listrik yang dipasang dan cara
pemasangannya;
3) Cara pengujian;
4) Jadwal waktu pelaksanaan.

h) Perkiraan biaya

Perlengkapan Hubung Bagi dan Kendali (PHBK) tertutup

511.3.1 Umum

511.3.1.1 Rangka, rumah dan bagian konstruksi PHBK tertutup harus terbuat dari
bahan yang tidak mudah terbakar, tahan lembab dan kokoh.

34
Nandi Yulianto

511.3.1.2 Sakelar masuk dan sakelar keluar PHBK tertutup harus dapat dilayani
dari luar, serta kedudukan atau posisi kerja sakelar itu harus dapat dilihat dengan
mudah dari tempat pelayanan.
511.3.1.3 Di dalam PHBK tertutup hanya boleh ada sambungan kawat yang
diperlukan untuk penyambungan gawai listrik yang terdapat di dalam PHBK
tersebut; sambungan listrik untuk sistem hidrolik/pnematik dan saluran pengukuran
dikecualikan dari ketentuan ini asal dipasang secara teratur, teliti, dan sependek
mungkin.

511.3.2 PHBK tertutup pasangan dalam


511.3.2.1 PHBK tertutup pasangan dalam yang ditempatkan dalam ruang khusus
harus memenuhi ketentuan untuk ruang tersebut dalam Bagian 8.
511.3.2.2 Di tempat untuk pekerjaan kasar yang memungkinkan terjadinya
kerusakan mekanik, PHBK tertutup pasangan dalam harus dibuat dengan konstruksi
yang diperkuat. Jika dibuat dari konstruksi biasa, PHBK tersebut harus diberi
pelindung secukupnya sehingga tahan gangguan mekanis.

511.3.3 PHBK tertutup pasangan luar


511.3.3.1 Konstruksi
511.3.3.1.1 Konstruksi PHBK tertutup pasangan luar harus memenuhi syarat
sebagai berikut:
a. Selungkup harus kokoh dan dibuat dari bahan yang tahan cuaca;
b. Lubang ventilasi harus dibuat sedemikian sehingga binatang dan benda
kecil, serta air yang jatuh tidak mudah dapat masuk ke dalamnya;
c. Semua komponen harus dipasang di bagian dalam sehingga hanya dapat
dilayani dengan membuka tutup yang terkunci.

511.3.3.1.2 Pintu PHBK harus memenuhi ketentuan berikut :


a. Pintu atau penutup PHBK yang dibuat dari logam harus diamankan
dengan jalan membumikannya melalui konduktor fleksibel.
35
Nandi Yulianto

b. Bila pintu PHBK dibuat dari bahan isolasi, instrumen ukur dengan BKT
yang terpasang pada pintu tersebut harus dihubungkan dengan konduktor
proteksi PHBK.
c. Untuk melayani PHBK, pintu hanya boleh dibuka dengan perkakas atau
kuci pembuka sekerup. Lazimnya pintu terpasang jika PHBK dalam
keadaan bekerja.

511.3.3.2 Penempatan
511.3.3.2.1 PHBK tertutup pasangan luar harus dipasang di tempat yang
cukup tinggi sehingga tidak akan terendam pada waktu banjir, dan juga harus
cukup kuat.

511.4 Perlengkapan Hubung Bagi dan Kendali (PHBK) terbuka


511.4.1 Syarat umum
511.4.1.1 PHBK terbuka harus dipasang dalam ruang kerja listrik atau ruang
kerja terkunci yang dimaksud dalam Bagian 8, kecuali jika sebagian atau
seluruhnya ditempatkan dalam kurungan atau pagar sehingga sentuhan
langsung dapat dihindari, atau jika ruang tersebut merupakan bagian dari
ruang khusus seperti laboratorium listrik. Kurungan atau pagar pelindung itu
jika terbuat dari logam harus dibumikan dengan baik.
511.4.1.2 PHBK harus dibuat, dirakit dan dilindungi sedemikian rupa
sehingga gejala api yang timbul pada waktu pelayanan atau dalam keadaan
bekerja tidak akan membahayakan pegawai yang melayaninya atau menjalar
ke bagian lain yang dapat terbakar.
511.4.1.3 Rel pada PHBK terbuka harus memenuhi ketentuan dalam
511.2.9.1 dan 511.2.9.2.
511.4.1.4 Jika untuk mengganti sekering pintu harus dibuka, sedangkan
PHBK dalam keadaan bekerja, maka harus dirancang suatu pelindung
terhadap sentuhan dengan bagian
bertegangan.

36
Nandi Yulianto

511.4.2 PHBK terbuka pasangan dalam


511.4.2.1 PHBK terbuka pasangan dalam tidak boleh ditempatkan dekat
saluran gas, saluran uap, saluran air atau saluran lain yang tidak ada
kaitannya dengan PHBK tersebut.
511.4.2.2 PHBK terbuka pasangan dalam yang panjangnya maksimum 1,2 m
dan lebar ruang bebas di belakangnya kurang dari 0,3 m, pemasangannya
harus memenuhi ketentuan
berikut:
a. jarak antara bagian terbuka yang bertegangan listrik dan dinding di
belakangnya harus sesuai dengan ketentuan dalam 511.2.9.1;
b. pemeriksaan perlengkapan, serta pemasangan atau pembongkaran
sambungan kawat dengan perkakas harus dapat dikerjakan dari depan;
c. ruang bebas di belakang PHBK yang tidak dipasang dalam ruang kerja
listrik atau ruang kerja terkunci, harus dipagari dengan syarat pertukaran
udara harus tetap terjamin.
511.4.2.3 Untuk PHBK terbuka pasangan dalam yang panjangnya maksimum
1,2 m dan lebar ruang bebas di belakang kurang dari 0,3 m selain harus
memenuhi 511.4.2.2. juga harus memenuhi ketentuan yang berikut:
a. Apabila sambungan listrik tidak dapat dikerjakan dari depan konstruksi
PHBK, maka harus memungkinkan dapat dikerjakan dari belakang.
b. Ruang bebas yang ada dalam ruang yang tidak termasuk ruang kerja
listrik, harus dipagari dengan syarat pertukaran udara harus tetap
terjamin.
c. Dinding di belakang PHBK itu tidak boleh dibuat dari logam kecuali jika
lebar ruang bebas tersebut 0,75 m atau lebih.
511.4.2.4 Pada PHBK terbuka pasangan dalam yang panjangnya lebih dari
1,2 m dan bagian belakangnya terbuka, jika pelayanan serta pemeriksaan
tidak dapat dilakukan dari depan maka :
a) 1) di belakang PHBK dan sepanjang PHBK itu harus ada ruang bebas
dengan ukuran tinggi minimum 2 m dan lebar minimum 0,75 m.
37
Nandi Yulianto

2) jika di kedua sisi ruang bebas pada ketinggian 2 m terdapat bagian


yang bertegangan,
maka lebar ruang bebas harus sekurang-kurangnya 1,5 m.
b) ruang bebas menurut butir a) yang panjangnya kurang dari 6 m dan
harus mempunyai
sekurang-kurangnya satu jalan masuk di salah satu ujungnya sedangkan
jika panjangnya
lebih dari 6 m, maka pada kedua ujungnya harus diberi jalan masuk; jalan
masuk itu
harus mempunyai tinggi minimum 2 m dan lebar minimum 0,75 m dengan
ketentuan, jika diberi pintu maka pintu itu harus dapat membuka keluar;
(lihat 8.2.2.9). Gang pelayanan
yang panjangnya lebih dari 6 m harus dapat dilewati melalui kedua ujung.
c) dalam ruang bebas itu tidak boleh diletakkan barang-barang.
511.4.2.5 Di dekat PHBK terbuka pasangan dalam tidak boleh dipasang
saluran listrik yang
tidak ada hubungannya dengan PHBK tersebut. Ketentuan ini tidak berlaku
jika PHBK
tersebut tertutup dengan baik.
511.4.2.6 Rel dan kawat penyambung tidak boleh ditempatkan di sebelah
muka PHBK
terbuka, kecuali dalam ruang kerja listrik terkunci.

511.4.3 PHBK terbuka pasangan luar


511.4.3.1 Ruang tempat PHBK terbuka pasangan luar harus memenuhi
ketentuan dalam
Bagian 8.
511.4.3.2 Semua gawai atau perlengkapan dan bahan penghantar yang
dipasang pada
PHBK terbuka pasangan luar harus tahan terhadap pengaruh cuaca setempat.
511.4.3.3 Tempat pemasangan PHBK terbuka pasangan luar harus
merupakan
38
Nandi Yulianto

perlengkapan yang tahan cuaca. Perlengkapan itu harus mempunyai saluran


air sehingga
dapat dicegah terjadinya genangan air.

511.5 Lemari hubung bagi, kotak hubung bagi dan meja hubung
bagi
511.5.1 Bentuk
511.5.1.1 Bentuk PHBK tertutup ada 3 macam yaitu:
a) Bentuk lemari, yang selanjutnya disebut lemari hubung bagi, dengan ciri
sebagai berikut:
1) Selungkup dan kerangka umumnya terbuat dari logam, biasanya dari
besi.
2) Konstruksinya dimaksudkan untuk dipasang berdiri pada lantai, pada
pondasi, pada dinding atau didalam dinding.
3) Pada sebelah depan dipasang panel logam yang mencegah sentuhan
langsung
dengan bagian yang bervoltase. Pada sebelah lain bisa saja tidak
dipasang pelindung
(semi tertutup).
b) Bentuk kotak, yang selanjutnya disebut kotak hubung bagi atau deretan
kotak hubung bagi dengan ciri sebagai berikut :
1) Jika merupakan deretan kotak hubung bagi, kotak tersebut
dipasang dengan kuat yang satu pada yang lain, dan jika perlu
menggunakan kerangka.
2) Selungkup dan kerangka kotak hubung bagi umumnya terbuat dari
logam, biasanya dari besi atau aluminium.
c) Bentuk meja, yang selanjutnya disebut meja hubung bagi dengan ciri
mempunyai bidang untuk pelayanan yang mendatar atau miring, biasanya
tingginya kurang dari 1 m.
511.5.1.2 PHBK yang berbentuk lemari, kotak dan meja harus memenuhi
ketentuan 511.3, 511.3.1, 511.3.2 dan 511.3.3.

39

Anda mungkin juga menyukai