MODUL
MEMAHAMI RANCANGAN INSTALASI
TENAGA LISTRIK SATU FASA
NANDI YULIANTO
SMK NEGERI 1 GUGUK KAB 50 KOTA
PROVINSI SUMATERA BARAT
10/6/2018
Nandi Yulianto
DAFTAR ISI
HAL JUDUL................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi modul...................................................................
B. Prasyarat.............................................................................
C. Petunjuk penggunaan modul.................................................
D. sasaran.................................................................................
E. Peta kedudukan modul..........................................................
F. tujuan akhir...........................................................................
G. kompetensi dasar...................................................................
H. cek kemampuan....................................................................
II. PEMBELAJARAN
A. rencana pembelajaran........................................................
B. kegiatan pembelajaran 1....................................................
1. Tujuan Pembelajaran..........................................................
2. Uraian materi......................................................................
3. Latihan...............................................................................
4. Rangkuman.........................................................................
5. Tes Formatif.......................................................................
6. Umpan Balik dan tindak
lanjut.................................................................................
7. Kunci jawaban tes formatif...................................................
8. Daftar Pustka......................................................................
C. Kegiatan Pembelajaran 2....................................................
1. Tujuan Pembelajaran..........................................................
2. Uraian materi 2...................................................................
3. Latihan...............................................................................
4. Rangkuman.........................................................................
5. Tes Formatif.......................................................................
2
Nandi Yulianto
3
Nandi Yulianto
I. PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI MODUL
Modul ini berjudul “memahami rancangan Instalasi tenaga listrik satu
fasa” merupakan salah satu bagian dari keseluruhan enam judul modul,
dimana empat modul lainnya adalah : dasar listrik dan elektronika, pekerjaan
dasar mekanik dan elektro, instalasi penerangan listrik dan instalasi motor
listrik, interpretasi gambar listrik,.Ke-enam judul modul ini diturunkan melalui
analisis kebutuhan pembelajaran dari unit kompetensi memahami gambar
perancangan instalasi tenaga listrik satu fasa . Pengembangan isi modul ini
diarahkan sedemikian rupa, hingga materi pembelajaran yang terkandung didalamnya
disusun berdasarkan topik- topik selektif untuk mencapai kompetensi dalam memahami
gambar perancangan pemasangan instalasi tenaga listrik satu fasa
kode :
.
B. PRASYARAT
Pendidikan Formal
Telah menyelesaian pendidikan setara Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
(SLTP) atau sederajat.
Kaitan dengan modul/kemampuan lain
Tidak ada, karena merupakan mata ajar konsep dasar kecuali yang sejajar
dan ditempuh secara bersamaan (bersifat paralel) yang saling mengisi dan
saling menunjang
2. Peran guru
D. SASARAN
Modul ini akan mempelajari tentang Teknik Tenaga Listrik yang meliputi
bidang Instalasi Listrik yaitu ; komponen dan alat instalasi tenaga listrik
sesuai standar PUIL/SNI, mengidentifikasi komponen dan alat instalasi tenaga
listrik sesuai standar PUIL/SNI, menentukan komponen dari alat instalasi
tenaga listrik, menafsir simbol komponen/alat instalasi tenaga listrik sesuai
standar PUIL/SNI, menginterprestasikan simbol kedalam gambar
perancangan , standar acuan dan melakukan perancangan instalasi tenaga
tenaga listrik
5
Nandi Yulianto
F. TUJUAN AKHIR
6
Nandi Yulianto
2. Peserta didik dapat menafsir simbol simbol instalasi tenaga listrik dengan
benar dengan percaya diri
G. KOMPETENSI DASAR
3.2 Memahami gambar kerja (rancangan) pemasangan instalasi tenaga
listrik satu fasa.
3.2.1 Menentukan komponen komponen instalasi tenaga listrik
3.2.2 Menafsir simbol simbol instalasi tenaga listrik
3.2.3 Menginterprestasikan simbol simbol instalasi tenaga listrik satu
fasa
H. CEK KEMAMPUAN
II PEMBELAJARAN
O l perubaha tangan
n
1 Menentukan
komponen
komponen
instalasi
tenaga
listrik
2 Menafsir
simbol
simbol
instalasi
tenaga
listrik
3 Menginterpr
estasikan
simbol
kedalam
gambar
rancangan
instalasi
tenaga
listrik
4 Menentukan
standar
acuan
dalam
perancanga
n
pemasanga
n instalasi
tenaga
5 Apakah
anda dapat
melakukan
perancanga
n instalasi
tenaga
listrik
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR 1
9
Nandi Yulianto
2. Uraian Materi 1
Instalasi tenaga listrik satu fasa, biasanya untuk melayani beban yang
berdaya rendah
Instalasi tenaga listrik tiga fasa, biasa melayani beban untuk yang berdaya
tinggi
Pada instalasi tenaga listrik satu fasa dirancang untuk melayani beban instalasi
tenaga listrik berdaya rendah seperti bangunan sederhana berikut :
PHB
o Panel box
o MCCB untuk tiga fasa
o Lampu indikator
o MCB
o Terminal kabel
o Rel omega
o Sistem pentanahan
Komponen instalasi
o Bahan Penghantar
o Kotak Kontak
o Pemipaan
Komponen instalasi listrik yang akan dipasang pada instalasi listrik , harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut :
Keandalan, menjamin kelangsungan kerja instalasi listrik pada kondisi
normal.
Keamanan, komponen instalasi yang dipasang dapat menjamin keamanan
system instalasi listrik.
Kontinuitas, komponren dapat bekerja secara terus menerus pada kondisi
normal
a. Bahan Penghantar
1) Jenis bahan penghantar
Penghantar yang digunakan pada instalasi listrik pada umumnya digunakan
bahan tembaga dan alumunium. Untuk penghantar tembaga kemurniannya
minimal 99,9%. Tahanan jenis yang disyaratkan tidak melebihi 0,017241
ohm mm2/m pada suhu 200 C, atau sama dengan daya hantar 50 siemen
=100% IACS (International Annealid Copper Standard). Koefisien suhu pada
suhu awal 200 C adalah 0,04% per derajat celcius. Bila terjadi kenaikan suhu
100 C akan terjadi kenaikan tahanan jenis 4%. Luas penamapang penghantar
11
Nandi Yulianto
12
Nandi Yulianto
lunak. Koefisien suhu pada suhu awal 200 C adalah 0,04% per derajat celcius
dan berat jenisnya pada suhu tersebut 2,7 dan 8,9. Daya alumunium sama
dengan 61% IAC, maka tahanan penghantar yang sama diperlukan luas
penghantar : 100/60 x luas penghantar tembaga = 1,64 x luas penghantar
tembagaatau jika memperhitungkan diameter penghantar = 1,64 x diameter
tembaga. Berat alumunium juka dibanding dengan berat tembaga : 1,64 x
(2,7/8,9) x 100% = 50% berat tembaga. Jadi penghantar alumunium
dibanding dengan tembaga akan 50% lebih ringan, tetapi diameter akan 28%
lebih besar. Hal berarti penggunaan kawat alumunium akan lebih hemat dan
penggunaan isolasi lebih sedikit, karena diameternya lebih besar 28%.
contoh 1
NAYFGbY 4 x 120 SM 0,6/1 kV
13
Nandi Yulianto
Artinya : kabel jenis standar dengan penghantar aluminium kawat banyak bentuk
sektor, berisolasi dan berselubung PVC, dengan perisai kawat baja pipih dan spiral
pita baja. Jumlah urat empat, luas penampang nominal masing-masing 120 mm2,
dan tegangan kerja nominal 0,6/1 kV.Salah satu jenis kabel instalasi berselubung
adalah kabel jenis NYM, dimana kabel ini memiliki penghantar tembaga polos
bersiolasi PVC dengan luas penampang 1,5 mm2 – 10 mm2 dan penghantarnya
kawat tunggal. Untuk penampang 16 mm2 ke atas penghantarnya terdiri atas
sejumlah kawat yang dipilin menjadi satu. Kemampuan menghantar arusnya dari
kabel NYM ini dapat dijelaskan pada tabel 2.2. Tbel 2.2 ini berlaku untuk semua
kabel instalasi yang berisolasi dan berselubung PVC termasuk kabel fleksibel dengan
penghantar tembaga suhu maksimum 70OC pada suhu keliling 30OC.
Sedangkan warna selubung luar kabel PVC telah dibakukan sebagaimana ayat 720
G1 seperti dijelaskan pada tabel 2.3 berikut.
14
Nandi Yulianto
d. Kontak Tusuk
Kontak tusuk digunakan untuk menghubungkan pesawat atau alat listrik yang
dipasang tetap ataupun dapat dipindah-pindahkan
Penggunaan dan pemasangan kontak ada beberapa ketentuan antara lain :
o Kotak-kontak dinding fasa satu harus dipasang hingga kontak netralnya
ada disebelah kanan (ayat 206 B4).
o Kotak-kontak dinding yang dipasang kurang dari 1,25 meter di atas lantai
harusdilengkapi dengan tutup (ayat 840 C5)
o Kotan-kontak yang dipasang dilantai harus tertutup (ayat 511 B4)
o Kotak-kontak dinding dengan pengaman harus dipasang hantaran
pengaman (ayat321 B1 sub b4)
o Ruangan yang dilengkapi dengan kotak kontak dengan kotak pengaman,
tidakboleh dipasang kotak-kontak tanpa pengaman, kecuali kotak-kontak
teganganrendah dan untuk pemisahan pengaman (ayat 321 B1 sub b4)
o Pada satu tusuk kontak, hanya boleh dihubungkan satu kabel yang dapat
dipindahpindah(ayat 511 A9 sub c)
15
Nandi Yulianto
MCCB, ACB fungsi nya sama dengan MCB akan tetapi MCCB digunakan
untuk daya yang lebih besar
Skring (fuse) disebut juga pengaman lebur fungsinya adalah
mengamankan rangkaian dari hubung singkat
Kabel penghubung
Terminal, merupakan tempat penempatan kabel instalasi
16
Nandi Yulianto
f. Pentanahan
Untuk menjaga agar peralatan instalasi tenaga maka sebuah sistem instalasi
tenaga harus dilengkapi dengan sistem pentanahan
Sistem pentanahan berfungsi untuk mengamankan manusia dari arus bocor,
ketika manusia melakukan kontak lansung dengan peralatan peralatan rumah
tangga yang memanfaatkan energi listrik, yang tidak dilengkapi sistem
pentanahan ini maka dapat menyebabkan kematian.
Sistem kerja dari pentanahan ini adalah ketika suatu peralatan rumah tangga
mengalami / mengeluarkan arus bocor dibodi peralatannya maka arus listrik
tersebut akan lansung disalurkan ketanah melalui sistem pentanahan yang
terpasang di instalasi tenaga listrik tersebut.
g. Sistem pemipaan
1) Jenis Pipa Pelindung
Untuk sementara ini jenis pipa yang digunakan pada instalasi listrik ada tiga
macam, yaitu :
Pipa Union
Pipa paralon atau PVC
Pipa fleksibel
2) Kotak sambung
Kotak sambung cabang satu untuk tempat penyambungan kawat dengan
saklar atau stop kontak.
17
Nandi Yulianto
Klem atau sering disebut juga sengkang adalah komponen untuk menahan
pipa yang dipasang pada dinding tembok atau dinding kayu atau pada plafon.
Klem dibuat dari bahan besi atau PVC dan mempunyai ukuran yang sesuai
dengan pipa yang digunakan. Pemasangannya dengan menggunakan sekrup
kayu
5) Sambungan Pipa (Sock)
Pada pekerjaan instalasi dengan menggunakan pipa, sering diperlukan
sambungan untuk menyesuaikan posisi. Sambungan pipa yang lurus disebut
juga sock, dibuat dari bahan pelat atau PVC. Penyambung pipa lurus ini 71
banyak tersedia di pasaran dengan berbagai macam ukuran dan bentuk
sesuai dengan ukuran pipanya.
C. LATIHAN
Berdasarkan modul diatas Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat, tepat
dan jelas :
1. secara umum komponen instalasi tenaga listrik dapat dibagi menjadi 2
jelaskanlah.............................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.......................................................................................................
2. Sebutkan jenis jenis kabel yang sering dipakai dalam instalasi tenaga listrik
satu
fasa.......................................................................................................
.............................................................................................................
.......................................................................................................
3. Apa maksud kabel NYM dan apakah
kelebihannya..........................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
........................................................................................................
18
Nandi Yulianto
D. RANGKUMAN
Beberapa komponen pokok instalasi Tenaga listrik seperti bahan penghantar
listrik, kontak tusuk, ,pipa, PHB , dan peralatan pelindung juga dibahas
dalam kegiatan pembelajaran ini,karena komponen-komponen tersebut
mempunyai peranan yang sangat penting bagi seorang instalatir atau tenaga
ahli bidang teknik listrik. Perkembangan teknologi di bidang kelistrikan ini
sangat pesat, dibuktikan dengan banyak industri-industri yang memproduksi
berbagai macam komponen instalasi listrik dalam berbagai jenis dan merk.
Namun dengan banyaknya berbagai macam jenis dan bentuk hasil produksi
tersebut, pada prinsipnya dasar dari sistem kerja komponen komponen
peralatan untuk tipe dan jenis yang sama adalah sama
E. TES FORMATIF
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif pada akhir
modul. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di
bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi
Kegiatan Belajar 2 ini.
Rumus
Jumlah jawaban Anda yang benar
Tingkat penguasaan = --------------------------------------- X 100%
19
Nandi Yulianto
10
81– 100% = baik sekali
71—80% = baik
61 –70% = cukup
41 – 60% = kurang
10 – 40% = gagal
Pilihlah jawaban yang anda anggap paling benar dengan cara menyilangi salah
satu pilihan jawaban yang telah disediakan :
Soal soal
1. Instalasi tenaga listrik satu fasa dirancang untuk melayani beban
a. Daya rendah
b. Daya besar
c. Daya tinggi
d. Daya sedang
2. Instalasi tenaga listrik satu fasa dirancang untuk melayani beban instalasi
bangunan :
a. Industri
b. Komplek perumahan elit
c. Swalayan
d. Hotel
e. Sekolah
3. Berikut merupakan komponen perangkat hubung bagi kecuali
a. MCCB
b. MCB
c. Terminal
d. sakelar
e. Rel omega
4. Komponen instalasi listrik yang akan dipasang pada instalasi listrik , harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut kecuali:
a. Keandalan
b. reliabilitas
c. Keamanan
d. Kontinuitas
e. Terus menerus
5. Jenis bahan penghantar yang sering digunakan untuk instalasi tenaga listrik
adalah :
a. Tembaga dan alumanium
20
Nandi Yulianto
21
Nandi Yulianto
G. KUNCI JAWABAN
1. Kunci jawaban ESSAY
1) komponen instalasi tenaga
a) Komponen PHB
b) Komponen instalasi
2) jenis kabel yang yang sering dipakai
a) NYA
b) NYM
3) NYM adalah kabel inti tunggal yang terselubung PVC kelebihan kabel jenis
ini bisa lansung di pakai untuk pengawatan tanpa harus memakai
pemipaan
4) Pengaman manusia dari bahaya arus bocor adalah sistem pentanahan
(grounding)
5) Tiga pengaman yang digunakan untuk pengaman arus hubung singkat
dan beban lebih
a) MCB
22
Nandi Yulianto
b) MCCB
c) ACB
H. DAFTAR PUSTAKA
Dikmenjur,2003. Instalasi listrik dasar:
Citra dewi,2016. Modul guru pembelajar instalasi penerangan: UNP Padang
Elfizon,2016. Modul guru pembelajar instalasi Panel tenaga listrik: UNP
Padang
Oriza candra,2016. Modul guru pembelajar analisis komponen dan alat
instalasi tenaga listrik: UNP Padang
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2011
Prih Sumardjati (2008). Teknik Pemanfaatan tenaga listrik jilid 1: DPSMK
BSNI (2011)Persyaratan Umum Instalasi Listrik:
Kemdikbud (2005) memelihara Panel Listrik:
Kemendikbud (2005) Pengalih daya tegangan rendah
KEGIATAN BELAJAR 2
23
Nandi Yulianto
A. tujuan pembelajaran 2
1. Peserta didik mampu menafsir simbol simbol dalam instalasi tenaga listrik satu
fasa
2.Peserta didik mampu menginterprestasikan simbol simbol ke dalam gambar
perancangan instalasi tenaga listrik satu fasa
B. Uraian Materi 2
Pada kegiatan pembelajaran dua ini akan dibahas mengenai simbol simbol listrik
dan bagaimana cara penginterprestasikan kedalam gambar perancangan instalasi
tenaga listrik satu fasa
24
Nandi Yulianto
25
Nandi Yulianto
26
Nandi Yulianto
27
Nandi Yulianto
29
Nandi Yulianto
3. Jenis-jenis Gambar
a. Sistem gambar satu-satu, adalah jenis gambar dimana suatu benda
digambar pada satu lembar kertas gambar. Sistem ini cukup sederhana
untuk merencanakan proses kerja, cara produksi, pembukuan dan
sebagainya.
b. Sistem gambar kelompok, adalah jenis gambar dimana beberapa benda
digambar pada satu lembar kertas gambar. Sistem ini banyak digunakan
karena mudah untuk menunjuk kembali hubungan-hubungan antara
gambar yang satu dengan yang lain.
c. Gambar berlembar banyak, adalah jenis gambar dimana sebuah benda
digambar pada beberapa lembar kertas gambar. Jenis ini digunakan jika
benda yang digambar cukup rumit dan tidak mungkin digambar dalam
satu lembar kertas. Jenis gambar ini banyak digunakan di bidang teknik
elektro, terutama untuk menggambarkan rangkaian kontrol di industri
industri besar
LEMBAR LATIHAN
30
Nandi Yulianto
RANGKUMAN
1. Selain menguasai peraturan dan memiliki pengetahuan tentang peralatan
instalasi, seorang ahli listrik juga harus mahir membaca gambar instalasi.
Denah ruangan yang akan dilengkapi dengan instalasi pada umumnya
digambar dengan skala 1 : 100 atau 1 : 50.
2. interpretasi gambar teknik adalah tafsiran atau terjemahan dari suatu gambar
teknik agar gambar tersebut dapat dibaca, dipasang, dioperasikan atau
dikomunikasikan oleh pihak-pihak tertentu. Seseorang dapat dikatakan
mampu menginterpretasikan gambar teknik apabila ia dapat membaca,
memahami apa yang dimaksud pada suatu gambar teknik.
31
Nandi Yulianto
H. DAFTAR PUSTAKA
Dikmenjur,2003. Instalasi listrik dasar:
Citra dewi,2016. Modul guru pembelajar instalasi penerangan: UNP Padang
Elfizon,2016. Modul guru pembelajar instalasi Panel tenaga listrik: UNP
Padang
Oriza candra,2016. Modul guru pembelajar analisis komponen dan alat
instalasi tenaga listrik: UNP Padang
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2011
Prih Sumardjati (2008). Teknik Pemanfaatan tenaga listrik jilid 1: DPSMK
BSNI (2011)Persyaratan Umum Instalasi Listrik:
Kemdikbud (2005) memelihara Panel Listrik:
Kemendikbud (2005) Pengalih daya tegangan rendah
KEGIATAN BELAJAR 3
A. Tujuan Pembelajaran
o Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat
menerapkan acuan standar gambar dalam perancangan instalasi tenaga
listrik sesuai PUIL 2011 secara mandiri dengan teliti
B.Uraian Materi
h) Perkiraan biaya
511.3.1 Umum
511.3.1.1 Rangka, rumah dan bagian konstruksi PHBK tertutup harus terbuat dari
bahan yang tidak mudah terbakar, tahan lembab dan kokoh.
34
Nandi Yulianto
511.3.1.2 Sakelar masuk dan sakelar keluar PHBK tertutup harus dapat dilayani
dari luar, serta kedudukan atau posisi kerja sakelar itu harus dapat dilihat dengan
mudah dari tempat pelayanan.
511.3.1.3 Di dalam PHBK tertutup hanya boleh ada sambungan kawat yang
diperlukan untuk penyambungan gawai listrik yang terdapat di dalam PHBK
tersebut; sambungan listrik untuk sistem hidrolik/pnematik dan saluran pengukuran
dikecualikan dari ketentuan ini asal dipasang secara teratur, teliti, dan sependek
mungkin.
b. Bila pintu PHBK dibuat dari bahan isolasi, instrumen ukur dengan BKT
yang terpasang pada pintu tersebut harus dihubungkan dengan konduktor
proteksi PHBK.
c. Untuk melayani PHBK, pintu hanya boleh dibuka dengan perkakas atau
kuci pembuka sekerup. Lazimnya pintu terpasang jika PHBK dalam
keadaan bekerja.
511.3.3.2 Penempatan
511.3.3.2.1 PHBK tertutup pasangan luar harus dipasang di tempat yang
cukup tinggi sehingga tidak akan terendam pada waktu banjir, dan juga harus
cukup kuat.
36
Nandi Yulianto
511.5 Lemari hubung bagi, kotak hubung bagi dan meja hubung
bagi
511.5.1 Bentuk
511.5.1.1 Bentuk PHBK tertutup ada 3 macam yaitu:
a) Bentuk lemari, yang selanjutnya disebut lemari hubung bagi, dengan ciri
sebagai berikut:
1) Selungkup dan kerangka umumnya terbuat dari logam, biasanya dari
besi.
2) Konstruksinya dimaksudkan untuk dipasang berdiri pada lantai, pada
pondasi, pada dinding atau didalam dinding.
3) Pada sebelah depan dipasang panel logam yang mencegah sentuhan
langsung
dengan bagian yang bervoltase. Pada sebelah lain bisa saja tidak
dipasang pelindung
(semi tertutup).
b) Bentuk kotak, yang selanjutnya disebut kotak hubung bagi atau deretan
kotak hubung bagi dengan ciri sebagai berikut :
1) Jika merupakan deretan kotak hubung bagi, kotak tersebut
dipasang dengan kuat yang satu pada yang lain, dan jika perlu
menggunakan kerangka.
2) Selungkup dan kerangka kotak hubung bagi umumnya terbuat dari
logam, biasanya dari besi atau aluminium.
c) Bentuk meja, yang selanjutnya disebut meja hubung bagi dengan ciri
mempunyai bidang untuk pelayanan yang mendatar atau miring, biasanya
tingginya kurang dari 1 m.
511.5.1.2 PHBK yang berbentuk lemari, kotak dan meja harus memenuhi
ketentuan 511.3, 511.3.1, 511.3.2 dan 511.3.3.
39