Kesiapan Belajar
Apa yang kamu ketahui tentang tenaga listrik?
…………………………………………………………………………………….
Apa saja komponen pada instalasi tenaga
listrik?
…………………………………………………………………………………….
2. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui pengamatan pada tayangan video dan PPT tentang instalasi tenaga listrik satu
fasa, peserta didik mampu menganalisis prinsip kerja berbagai macam komponen peralatan
instalasi tenaga listrik satu fasa sesuai dengan prosedur.
2. Melalui pengamatan media konkrit komponen instalasi tenaga listrik satu fasa, peserta
didik mampu menerapkan instalasi tenaga listrik satu fasa
3. RENCANA ASESMEN
a. Asesmen Awal Formatif :
Bentuk Asesmen Awal
KKTP Bentuk Asesmen Instrumen dan cara penilaian
b. Asesmen Sumatif
KKTP Bentuk Asesmen Instrumen dan cara penilaian
4. MODEL PEMBELAJARAN
Pembelajaran dilaksanakan dengan tatap muka dikelas melalui model Problem Based
Learning (PBL) yang dikaitkan dengan benda nyata
5. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Peserta didik mendapatkan pemahaman tentang akhlak mulia dengan bersyukur atas
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dengan segala ciptaan yang mengatur semuanya
dengan sempurna.
2. Peserta didik mendapatkan peningkatan kemampuan pengetahuan dengan
menganalisis syarat-syarat instalasi tenaga listrik 1 fasa, menganalisis prinsip kerja
berbagai macam komponen peralatan instalasi tenaga listrik 1 fasa dan menerapkan
instalasi tenaga listrik 1 fasa pada kehidupan sehari-hari.
6. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Apakah yang terjadi jika dunia ini tidak ada listrik?
2. Dengan cara bagaimana listrik bisa kita gunakan setiap hari?
8. LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
No Guru Siswa Waktu
.
Kegiatan Pendahuluan
a. Guru membuka pertemuan a. Peserta didik menjawab salam 2’
mengucap salam denganpenuh syukur dengan tertib dan santun
dan santun (PPK:Religius) (PPK:Religius)
b. Guru meminta ketua kelas memimpin b. Ketua kelas memimpin doa
doa dengan tertib. (PPK:Religius) memulai pembelajaran dengan
tertib menyiapkan diri. 2’
(PPK:Religius)
c Guru menyanyikan lagu c Peserta didik menyanyikan lagu
Indonesia Raya bersama siswa. Indonesia Raya bersama guru.
(PPK:Nasionalisme) (PPK:Nasionalisme) 2’
Guru melakukan presensi Peserta didik memberikan laporan
d. kehadiran peserta didik untuk d. kehadiran melaui google classroom.
memastikan kehadiran peserta (TPACK) 2’
didik melalui google
classroom. (TPACK)
Guru memberikan apersepsi Peserta didik mendengarkan
e. melalui powerpoint berkaitan e. penjelasan guru dengan 2’
dengan materi MCB(TPACK) seksama. (TPACK)
3 Membimbing
a. Peserta didk mengumpulkan
penyelidikan individu maupun data dan informasi pada
kelompok LKPD terkait macam-macam 8’
komponen instalasi tenaga
a. Guru memberikan tugas listrik 1 fasa
kepada tiap anggota dalam (4C : Collaboration, (ICT)
kelompok berupa Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD)
atau eksperimen sheet
(4C : Collaboration, (ICT)
4. Mengembangkan
a. Setiap anggota kelompok dengan
dan menyajikan hasil karya mandiri menggali informasi yang
berkaitan dengan komponen 2’
a. Guru mendorong peserta instalasi tenaga listrik 1 fasa
didik mengumpulkan (4C : Collaboration, (ICT)
informasi dari berbagai b. Peserta didik aktif bertanya dengan
media tentang komponen sopan kepada guru apabila
instalasi tenaga listrik 1 fasa mengalami kesulitan selama proses 2’
(4 C: Communication) diskusi berlangsung dengan tetap
b. Selama KBM berlangsung, mengikuti aturan diskusi yang telah
guru membimbing dan ditetapkan oleh guru (4C :
Collaboration, (ICT)
memantau jalannya diskusi
masing-masing kelompok
dan mengarahkan kelompok c. Peserta didik melakukan persiapan
yang mengalami kesulitan untuk sesi presentasi
dengan aturan diskusi yang (4 C: Communication) 2’
telah ditetapkan guru yaitu TPACK
diskusi secara bergantian
(4C : Collaboration, (ICT)
c. Guru mengingatkan peserta
didik untuk segera
mempersiapkan diri untuk
sesi presentasi
(4 C: Communication)
TPACK
Kegiatan Penutup
6 Refleksi
6. LAMPIRAN
• Lembar kerja peserta didik
• Lembar Refleksi Peserta Didik
• Lembar Refleksi Pendidik
• Bahan bacaan pendidik dan peserta didik
• Instrumen Asesmen:
1) Awal
2) Proses, dan
3) Sumatif:
Dilengkapi dengan Lembar Soal/Penugasan, Kunci Jawaban, dan Rubrik Penilaian
Glosarium
Daftar Pustaka
NAMA KELOMPOK
1.
2.
3.
4.
A. Capaian Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran
Elemen Capaian Pembelajaran Alur Tujuan
Pembelajaran
Instalasi
Pada akhir fase F, peserta didik mampu melaksanakan 4.1.1 Memahami
Tenaga Instalasi tenaga listrik
Listrik pemasangan instalasi tenaga listrik mulai dari perencanaan, satu fasa.
pemasangan, pengujian dan pelaporan. Peserta didik dapat
melakukan perencanaan yang meliputi gambar kerja, 4.1.2Memahami
kebutuhan alat dan bahan, serta biaya. Peserta didik mampu gambar kerja
melakukan pemasangan instalasi tenaga listrik dengan (rancangan)
berbagai instrumentasi dan kontrol, instalasi penyalur petir, pemasangan instalasi
instalasi pembumian (grounding), instalasi Genset, dan tenaga listrik satu fasa
instalasi tenaga surya
B. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pengamatan pada tayangan video dan PPT tentang instalasi tenaga listrik satu
fasa, peserta didik mampu menganalisis prinsip kerja berbagai macam komponen
peralatan instalasi tenaga listrik satu fasa sesuai dengan prosedur.
2. Melalui pengamatan media konkrit komponen instalasi tenaga listrik satu fasa, peserta
didik mampu menerapkan instalasi tenaga listrik satu fasa
C. Langkah Pembelajaran
1. Permasalahan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar pada lembar jawaban yang
disediakan!
1. Pa Ali memiliki pabrik kecil dengan daya (2200VA;10A) ingin memasang instalasi pabriknya agar
selamat dari segala gangguan dan bencana. Analisislah syarat-syarat yang harus dilakukan dalam
memasang instalasi listrik di pabrik agar pabriknya bisa dalam kondisi baik dana man.
2. Setelah mempelajari MCB. Analisalah bagian-bagian MCB beserta fungsinya!
3. MCB memiliki berbagai tipe sesuai penggunaan dan daerah kerjanya. Analisalah kesemua tipe MCB
tersebut!
4. MCB memiliki berbagai tipe sesuai dengan pemutusan sirkuitnya. Analisalah kesemua tipe MCB tersebut!
5. Buatlah analisa prinsip kerja MCB mengapa MCB bisa ngetrip (turun)
Monitoring
4
F Penilaian dilakukan selama kegiatan diskusi
Skor
No Komponen / Sub Komponen
1 2 3
Proses kerja (maks bobot 9)
1 Mengerjakan lembar kerja diskusi
2 Bekerja sama dalam mengerjakan lembar diskusi
3 Bertanya kepada guru saat mengerjakan diskusi
Hasil (maks bobot 6)
4 Jawaban hasil diskusi sesuai dengan lembar kerja
5 Analisa hasil diskusi sesuai dengan lembar kerja
Presentasi (maks bobot 6)
6 Menyajikan hasil diskusi
7 Mengajikan hasil analisis diskusi kelompok
Waktu (maks bobot 3)
8 Ketepatan waktu mengerjakan
Proses Sikap
Persiapan Hasil Waktu Total
kerja kerja
Skor maksimal 6 9 6 6 3 30
Skor perolehan
Total
skor perolehan
Nilai total = ∑ 𝑥 100
Skor maksimum
5
Rubrik Penskoran Diskusi Kelompok
Komponen / Sub
No Indikator penilaian Skor
Komponen
Proses kerja
1 Mengerjakan Peserta didik Mengerjakan tugas diskusi sesuai dengan
3
lembar kerja lembar kerja
diskusi
Peserta didik Mengerjakan tugas diskusi kurang sesuai
2
dengan lembar kerja
6
Peserta didik menyajikan hasil analisa hasil diskusi sesuai
1
dengan lembar kerja tidak tepat dan benar
Sikap kerja
6 Menyajikan hasil Peserta didik menyajikan hasil diskusi dengan baik dan
3
diskusi di depan sesuai dengan lembar kerja
kelas
Peserta didik menyajikan hasil diskusi dengan kurang
2
baik dan kurang sesuai dengan lembar kerja
7
Format Penilaian Pengetahuan
8
Rubrik Penskoran Penilaian Pengetahuan
Komponen / Sub
No Indikator Bobot Skor
Komponen Penilaian Nilai
1 Peserta didik Peserta didik sangat mampu menganalisis persyaratan
syarat-syarat instalasi tenaga listrik 1 fasa 20 5
mampu
Peserta didik mampu menganalisis persyaratan syarat-
menganalisis 16 4
syarat instalasi tenaga listrik 1 fasa
persyaratan Peserta didik cukup mampu menganalisis
syarat- persyaratan syarat-syarat instalasi tenaga listrik 1 12 3
syarat fasa
instalasi Peserta didik kurang mampu menganalisis persyaratan
tenaga syarat-syarat instalasi tenaga listrik 1 fasa 8 2
listrik 1 fasa
Peserta didik tidak mampu menganalisis persyaratan
syarat-syarat instalasi tenaga listrik 1 fasa 4 1
2 Peserta didik Peserta didik sangat mampu menganalisis bagian-
mampu bagian MCB dengan benar 20 5
menganalisis bagian-
bagian MCB
Peserta didik mampu menganalisis bagian-bagian MCB
dengan benar 16 4
Peserta didik cukup mampu menganalisis bagian-bagian
MCB dengan benar 12 3
Peserta didik kurang mampu menganalisis bagian-
bagian 8 2
MCB dengan benar
Peserta didik tidak mampu menganalisis bagian-bagian
MCB dengan benar 4 1
3 Peserta didik Peserta didik sangat mampu menganalisis karakteristik
MCB berdasarkan penggunaan dan daerah kerjanya 20 5
mampu
menganalisis Peserta didik mampu menganalisis karakteristik MCB
berdasarkan penggunaan dan daerah kerjanya 16 4
karakteristik
Nilai Paraf
Lembar Kegiatan
Praktik kolaboratif
Lembar Aktivitas praktik
KATA
PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan rahmat-Nya
sehingga Modul Instalasi Tenaga Listrik XI untuk peserta didik Kompetensi Keahlian Teknik
Instalasi Tenaga Listrik ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Modul pembelajaran
ini dibuat sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan pembelajaran Instalasi Tenaga Listrik
satu fasa yang merupakan kegiatan penunjang Pelajaran Instalasi Tenaga Listrik Kompetensi
Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik. Modul Instalasi Tenaga Listrik diharapkan dapat
membantu peserta didik dalam mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran dengan lebih
baik, terarah, dan terencana. Pada setiap topik telah ditetapkan tujuan pelaksanaan
pembelajarn dan semua kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik serta teori singkat
menyakini bahwa dalam pembuatan Modul Instalasi Tenaga Listrik satu fasa ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun
guna penyempurnaan modul praktikum ini dimasa yang akan datang. Akhir kata, penyusun
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara
DAFTAR ISI................................................................................................................3
PENDAHULUAN........................................................................................................6
TUJUAN.....................................................................................................................7
KOMPETENSI............................................................................................................7
URAIAN MATERI I...................................................................................................9
1. Persyaratan Umum Instalasi Listrik...........................................................9
URAIAN MATERI II................................................................................................14
1. Komponen Pokok Instalasi........................................................................14
2. Memahami Rangkaian Instalasi Tenaga...................................................25
Latihan Soal..............................................................................................................27
Daftar Pustaka............................................................................................................30
IDENTITAS DAN PETUNJUK PENGGUNAAN
IDENTITAS MODUL
Dalam kegiatan belajar dengan sistem modul ini, Guru mempunyai peran
sebagai berikut :
a. Membantu siswa menyusun rencana belajar.
b. Mengarahkan siswa agar belajar sesuai dengan rencana yang telah disusun.
c. Membantu siswa memahami dan memecahkan kesulitan yang ada dalam
materi, jika siswa menemui kesulitan.
d. Membantu siswa melaksanakan tugas kelompok agar benar-benar sesuai
dengan tujuan mengerjakan secara kelompok.
e. Mencatat semua kegiatan dan kemajuan siswa.
Pada zaman era modern saat ini tidak dapat dipungkiri bahwa kebutuhan akan
listrik sangatlah penting. Dalam perkembangannya, komponen-komponen kelistrikan
semakin dituntut dapat bekerja sesuai dengan harapan yang diinginkan dalam
instalasi listrik. Para peserta didik sekalian, Dalam Modul ini berisikan tentang materi
komponen-komponen pokok instalasi tenaga listrik yang umumnya digunakan dalam
instalasi tenaga listrik seperti pembuatan PHB (Panel Hubung Bagi).
6
Setelah anda mempelajari modul ini dan dilakukan evaluasi penilaian hasil
belajar berpengetahuan, keterampilan dan sikap anda diharapkan dapat dan
kompeten dalam :
B. Kompetensi Dasar
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Memahami Instalasi listrik 4.1 Menerapkan Instalasi
satu fasa tenaga listrik satu fasa
Memahami gambar kerja 4.2 Menggambar Instalasi
(rancangan) pemasangan tenaga listrik satu fasa
instalasi tenaga listrik satu fasa
8
Setelah mempelajari kegiatan belajar tentang instalasi listrik I (satu) fasa
peserta didik mampu menjelaskan fungsi dan kegunaan komponen-komponen pokok
yang digunakan dalam instalasi listrik. Selain itu peserta didik dapat memilih
komponen yang sesuai dengan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
Bagian dari instalasi listrik dengan tegangan rendah yang hanya digunakan
untukmenyalurkan berita dan isyarat.
Bagian dari instalasi listrik yang digunakan untuk keperluan
telekomunikasi dan pelayanan kereta rel listrik.
Instalasi listrik dalam kapal laut, kapal terbang, kereta rel listrik, dan
kendaraan lain yang digerakkan secara mekanik.
Instalasi listrik dibawah tanah dalam tambang.
Instalasi listrik dengan tegangan rendah yang tidak melebihi 25 volt dan
dayanya tidak melebihi 100 watt.
9
e) Peraturan Pemerintah No.25 tahun 1995 tentang Usaha Penunjang Tenaga
Listrik.
f) Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No.01.P/40/M.PE/1990
tentang Instalasi Ketenagalistrikan.
g) Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No.02.P/0322/M.PE/1995
tentang Standardisasi, Sertifikasi dan Akreditasi dalam Lingkungan
Pertambangan dan Energi.
1. Pengertian
Instalasi Tenaga Listrik adalah pemasangan komponen-komponen peralatan
listrik untuk melayani perubahan energy listrik menjadi tenaga mekanis dan
kimia
2. Syarat-syarat Instalasi Tenaga Listrik
a) Syarat ekonomis
Instalasi listik harus dibuat sedemikian rupa sehingga harga keseluruhan
dari instalasi itu mulai dari perencanaan, pemasangan dan
pemeliharaannya semurah mungkin, kerugian daya listrik harus sekecil
mungkin. Sebagai contoh : arus yang bocor yang meyebabkan arus listrik
dapat mengalir di permukaan tembok dan dengan itu pula dapat menjadi
tambahan perbaikan yang cukup mahal.
b) Syarat keamanan
Instalasi listrik harus dibuat sedemikian rupa, sehingga kemungkinan timbul
kecelakaan sangat kecil. Aman dalam hal ini berarti tidak membahayakan
jiwa manusia dan terjaminnya peralatan dan benda benda disekitarnya dari
kerusakan akibat dari adanya gangguan seperti: gangguan hubung singkat,
tegangan lebih, beban lebih dan sebagainya. Selain itu syarat keamanan
juga terbagi atas 2 mcam yaitu :
11
b. Keandalan yang sangat tinggi, misalnya : instalasi untuk industri yang
harus direncanakan secara baik karena terhentinya aliran listrik dapat
meyebabkan kerusakan dan meyebabkan kerugian.
c. Keandalan yang baik, misalnya : instalasi pabrik-pabrik harus
direncanakan dengan baik bila terhentinya aliran listrik akan
menimbulkan kerugian.
d. Instalasi yang mutu nya terjamin hal ini berarti konsumen mendapat
aliran listrik degan ukuran yang normal, yaitu kerugian tegangan (normal)
= 2%
e. Keandalan yang mudah di perluas,
Sebagai contoh : sambungan yang tidak bagus
12
KETERANGAN IKHTISAR PUIL 2000 PASAL 5.5.1.3
A1. Pengaman Hubung Pendek Sirkit Cabang (Ps.5.5.6), berfungsi
sebagai pengaman arus lebih pada suatu sirkit cabang yang mensuplai dua
motor atau lebih.
A2. Sirkit cabang (Ps.5.5.3.2) berfungsi sebagai penghantar rangkaian
akhir yang mensuplai dua motor atau lebih
B. Pengaman Hubung Singkat Sirkit Motor (Ps.5.5.5)berfungsi sebagai
pengaman arus lebih sirkit akhir yang mensuplai motor tunggal dari
gangguan hubung singkat. Lihat tabel Ps .5.5.2 dan 5.5.3 pada PUIL 2000
C. Sarana Pemutus (Ps 5.5.8) berfungsi sebagai sarana pemutus
(pengisolir) motor dari jaringan apabila akan dilakukan perbaikan pada
motor.
D. Kendali Motor (Ps.5.5.7) berfungsi sebagai alat pengatur putaran
motor, menjalankan motor, membalik arah putaran motor, alat
pengasutan motor, memberhentikan motor, dan lain lain.
E. Pengaman Beban Lebih (Ps.5.5.4) berfungsi sebagai
pengaman/melindungi motor, peralatan kontrol motor dan hantaran
akhir terhadap pemanasan berlebihan akibat beban lebih dana tau motor
tidak dapat diasut.
F. Motor Listrik (Ps.5.5.1) berfungsi sebagai alat yang merubah energy
listrik menjadi energy mekanis untuk menggerakkan mesin mesin
pemakai listrik.
G. Grounding system/pembumian (Ps.5.5.2) berfungsi mengamankan
peralatan instalasi dan motor listrik dari adanya kejut listrik akibat
kebocoran arus.
13
4. Diagram arus pada panel beban instalasi tenaga listrik 1 phase
suesuai ketentuan PUIL
14
MCB (Miniature Circuit Breaker) atau Mini-atur Pemutus Sirkuit
adalah sebuah perangkat elektromekanikal yang berfungsi sebagai pe-
lindung rangkaian listrik dari arus yang ber- lebihan
Prinsip kerja
MCB (Miniature Circuit Breaker)
15
Apa Itu MCCB?
Molded Case Circuit Breakers (MCCB) merupakan perangkat pemutus
arus listrik pada peralatan listrik seperti lampu, motor, etc yang dilengkapi
dengan fitur temperature sensor dan arus sensor sehingga MCCB ini dapat
bekerja secara otomatis berdasarkan kondisi arus dan temperature. Fungsi
utama dari MCCB ini adalah sebagai alat proteksi pada peralatan listrik
sehingga tidak terjadi short circuit (korslet) atau kerusakan atau terbakar
karena kelebihan arus listrik ataupun temperature. Terus apa bedanya
dengan MCB (miniature Circuit Breaker) ? perbedaan utama dengan
MCB adalah MCCB dapat mem- proteksi peralatan listrik dari 15 Ampere
hingga 2500 Ampere.
16
Source://electrical-engineering-portal.com/
17
Cara kerja MCCB terdapat 3 mekanisme untuk memutus arus listrik, yang
pertama adalah mekanisme thermal dan yang kedua adalah mekanisme
magnetik. untuk mekanisme thermal (temperature), MCCB memiliki
bidang kontak bimetal yang bisa melakukan ekspansi dan kontraksi dalam
menanggapi perubahan temperature. Dalam kondisi operasi normal,
kontak bimetal memungkinkan arus listrik melalui MCCB. Tapi, sesaat
setelah arus melebihi set point yang ditetapkan, kontak bimetal akan mulai
memanas dan ekspansi hingga menekan tuas operating MCCB yang
menyebabkan arus listrik terputus (trip). yang kedua adalah
mekanisme magnetik dimana kelebihan arus (overcurrent) yang cukup
tinggi akan menyebabkan arus listrik tersebut menginduksikan medan
magnet koil solenoid yang menarik tuas operating MCCB sehingga arus
listrik terputus. Dan yang terakhir, MCCB juga menyediakan sakelar
pemutusan arus listrik secara manual yang digunakan untuk memutus
arus listrik ketika melakukan pekerjaan maintenance.
d. Fuse/ Sekering
18
Satuan fuse adalah mA (mili Ampere) dan A (Ampere). Fuse
dengan nilai limit 500 mA akan putus ketika dialiri arus lebih dari
500 mA, demikian juga jika fuse 15 A akan putus jika dialiri arus
lebih dari 15 A. Jika sebuah fuse tidak putus ketika dialiri arus
lebih dari nilai yang tercantum (I Output > I Fuse Limit), fuse
tersebut harus segera diganti karena kemungkinan rusak dan dapat
membahayakan.
Source: https://www.linksukses.com/2011/12/cara-kerja-sekering-fuse.html
Pengertian ELCB
Fungsi ELCB
20
Cara membaca Spesifikasi ELCB
Untuk mudah memahami apa saja yang perlu kita perhatikan dalam
spesifikasi ELCB berikut gambarnya
21
Prinsip Kerja ELCB
Trafo atau Transformator adalah inti dari ELCB yang dimanfaatkan dalam
keseimbangan dan memiliki prinsip kerja sebagai berikut
Jika arus yang keluar pada phase tidak kembali ke netral, atau pada fasa
lain, jika terjadi jenis tiga fasa,
22
arus yang mengalir melalui orang ini untuk kembali ke bumi, cukup
untuk membuat RCD 30mA secara instan.
Kelebihan ELCB
- Respon yang sangat cepat sekitar < 0.1 detik untuk memutuskan arus
listrik
- Menyelamatkan nyawa manusia akibat kesetrum ( sengatan aliran listrik )
karena banyak sekali kejadian manusia kesetrum
- Melindungi peralatan listrik yang memiliki resiko tinggi terhadap
kebocoran listrik yang diakibatkan kerusakan atau kesalahan pada saat
instalasi.
- Untuk memasang ELCB dianjurkan untuk orang yang mengerti listrik atau
Teknisi Listrik
- Sebab ada resiko tinggi yang ditanggung ketika ada kesalahan
pemasangan
23
1. Pastikan sumber dari PLN dimatikan.
24
melebihi setting melewatinya. Thermal overload berfungsi untuk
memproteksi rangkaian listrik dan komponen listrik dari kerusakan
karena terjadinya beban lebih.
25
a. Peralatan yang digunakan untuk instalasi tenaga/motor listrik
diantaranya adalah :
Kontaktor Magnet
Saklar Tekan (Push Button)
Relay Penunda Waktu (Timer)
Lampu Indikator
b. Instalasi Motor Listrik dengan Kendali Magnetik
Sistem Pengendalian Motor Listrik Secara Manual
Sistem Pengendalian Motor Listrik Secara Semi Otomatis
7. Menerapkan Instalasi tenaga listrik satu fasa
Sistem Pengendalian Motor Listrik Secara Manual
26
Latihan Soal
Berikut soal-soal yang bisa kalian coba untuk melihat sejauh mana kalian
menguasai materi ini. Sering-seringlah latihan soal, jika kurang silakan
mengambil dari berbagai sumber lainnya baik yang cetak maupun digital
dan online. Ingat, tidak ada ceritanya orang merugi karena banyak
latihan… Selamat mencoba…
a. Pengontrolan
b. Perancangan
28
c. Pengasutan
d. Peluncuran
e. Pengaman
a. MMCB
b. TDR
c. Selector Switch
d. TOR
e. PLC
a. starting/putaran awal
b. starting/putaran akhir
c. starting/putaran tetap
d. starting/putaran yang searah dengan jarum jam
e. starting/putaran yang berlawanan arah dengan jarum jam
a. MCB
b. Tombol OFF
c. Tombol ON
d. Kontak NO
29
e. Kontak NC
a. Sekering putus
e. overload bekerja
30
a. DOL
b. Star Delta
c. Slipring
d. Forward Reverse
e. Soft Starting
31