Anda di halaman 1dari 51

FORMULIR PEMETAAN KEBUTUHAN BELAJAR MURID

4. Preferensi Gaya Belajar:


Nama Siswa : ……………………….....  Visual
Fase / Smt. : F (Kelas XI) / Ganjil Belajar dengan melihat (misalnya melalui materi
yang berupa gambar, diagram, power point,
catatan, peta konsep, graphic organizer, dsb.);
1.
Kegiatan apa yang saya minati?  Auditori
(MINAT) Belajar dengan mendengar (misalnya mendengarkan
…………………………………… penjelasan guru, membaca dengan keras,
mendengarkan pendapat saat berdiskusi,
2.
Kegiatan apa yang saya tekuni? mendengarkan musik);
(BAKAT)  Kinestetik
…………………………………… Belajar sambil melakukan (misalnya sambil
bergerak, melakukan kegiatan hands on, dsb.).
3. Kegiatan apa yang saya senangi/ Dari preferensi di atas, gaya belajar sepertiapakah
gemari? (HOBI) yang saya sukai? (PROFIL BELAJAR)
……………………………………
a. Visual b. Auditori c. Kinestetik

Kesiapan Belajar
 Apa yang kamu ketahui tentang tenaga listrik?
…………………………………………………………………………………….
 Apa saja komponen pada instalasi tenaga
listrik?
…………………………………………………………………………………….

MODUL AJAR TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK

1. IDENTITAS MODUL AJAR


a. Nama Penyusun : Astuti Damayanti
b. Program/Konsentrasi Keahlian : Teknik Ketenagalistrikan
c. Instansi : SMK Negeri 53 Jakarta
d. Tahun Ajaran : 2023/2024
e. Fase/Kelas/Semester : F / XI / 3
f. Alokasi Waktu : 6 JP
g. Jumlah Pertemuan :1
h. Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase F, peserta didik mampu
melaksanakan pemasangan instalasi tenaga listrik mulai dari perencanaan, pemasangan,
pengujian dan pelaporan. Peserta didik dapat melakukan perencanaan yang meliputi gambar
kerja, kebutuhan alat, dan bahan serta biaya. Peserta didik mampu melakukan pemasangan
instalasi tenaga listrik dengan berbagai instrumentasi dan kontrol, instalasi penyalur petir,
instalasi pembumian (grounding), instalasi Genset, dan instalasi tenaga surya.
i. Dimensi Profil Pelajar Pancasila :
⮚ Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Dilakukan Melalui kegiatan berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran,Mengimani
segala mahluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, mensyukuri segala ciptaan Tuhan
Yang Maha Esa atas segala hasil alam Indonesia dengan jalur rempahnya,
⮚ Berkebhinekaan Global
Dilakukan melalui sikap menghargai sesama teman ketika teman yang lain
mengemukakan pendapatnya.
⮚ Mandiri
Dilakukan melalui pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan saat melihat sebuah
video maupun membaca sumber, mengerjakan segala tugas individu yang diberikan
dalam upaya menyelesaikan kompetensinya
⮚ Integritas
Dilakukan dengan selalu menyertakan sumber sejarah pada saat proses pembuatan
laporan baik tulis, audio, visual, maupun audio visual
⮚ Bernalar kritis
Didapaati dengan mampu memproses informasi dan gagasan serta melakukan
evaluasi terhadap prosedur yang dilakukan, mampu mengemukakan pendapat
mengenai informasi maupun gagasan yang muncul setelah mempelajari hubungan
manusia dan sejarah.
⮚ Kreatif
Dengan menghasilkan karya atau gagasan atau tindakan yang orisinil dalam
pengerjaan tugas-tugas yang diberikan baik dalam bentuk audio, visual, audio
visual, maupun karya tulis
⮚ Bergotong-royong
Bersama-sama dalam melaksanakan dan mengerjakan tugas-tugas kelompok yang
diberikan, mampu berkolaborasi dalam menyelesaikan projek sederhana

2. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui pengamatan pada tayangan video dan PPT tentang instalasi tenaga listrik satu
fasa, peserta didik mampu menganalisis prinsip kerja berbagai macam komponen peralatan
instalasi tenaga listrik satu fasa sesuai dengan prosedur.
2. Melalui pengamatan media konkrit komponen instalasi tenaga listrik satu fasa, peserta
didik mampu menerapkan instalasi tenaga listrik satu fasa

3. RENCANA ASESMEN
a. Asesmen Awal Formatif :
Bentuk Asesmen Awal
KKTP Bentuk Asesmen Instrumen dan cara penilaian

1. …………………………... …………………….. …………………………………


.

2. …………………………... …………………….. …………………………………


.

dst ………………………... …………………….. …………………………………


.
b. Asesmen Formatif
Bentuk Asesmen Formatif
KKTP Bentuk Asesmen Instrumen dan cara penilaian

1. …………………………... …………………….. …………………………………


.

2. …………………………... …………………….. …………………………………


.

dst ………………………... …………………….. …………………………………


.

b. Asesmen Sumatif
KKTP Bentuk Asesmen Instrumen dan cara penilaian

1. …………………………... …………………….. …………………………………


.

2. …………………………... …………………….. …………………………………


.

dst ………………………... …………………….. …………………………………


.

4. MODEL PEMBELAJARAN
Pembelajaran dilaksanakan dengan tatap muka dikelas melalui model Problem Based
Learning (PBL) yang dikaitkan dengan benda nyata

5. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Peserta didik mendapatkan pemahaman tentang akhlak mulia dengan bersyukur atas
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dengan segala ciptaan yang mengatur semuanya
dengan sempurna.
2. Peserta didik mendapatkan peningkatan kemampuan pengetahuan dengan
menganalisis syarat-syarat instalasi tenaga listrik 1 fasa, menganalisis prinsip kerja
berbagai macam komponen peralatan instalasi tenaga listrik 1 fasa dan menerapkan
instalasi tenaga listrik 1 fasa pada kehidupan sehari-hari.

6. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Apakah yang terjadi jika dunia ini tidak ada listrik?
2. Dengan cara bagaimana listrik bisa kita gunakan setiap hari?

7. SARANA DAN MEDIA PEMBELAJARAN


1. Ruang Bengkel Instalasi Tenaga Listrik
2. LCD Projector
3. Laptop
4. Jaringan internet/Wifi
5. Buku Guru (Teknik Instalasi Tenaga Listrik)
6. Media Konkrit (MCB, MCCB, ACB, Kabel)
7. Media Video pembelajaran dan PPT tentang perkembangbiakan tumbuhan
8. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

8. LANGKAH PEMBELAJARAN

Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
No Guru Siswa Waktu
.
Kegiatan Pendahuluan
a. Guru membuka pertemuan a. Peserta didik menjawab salam 2’
mengucap salam denganpenuh syukur dengan tertib dan santun
dan santun (PPK:Religius) (PPK:Religius)
b. Guru meminta ketua kelas memimpin b. Ketua kelas memimpin doa
doa dengan tertib. (PPK:Religius) memulai pembelajaran dengan
tertib menyiapkan diri. 2’
(PPK:Religius)
c Guru menyanyikan lagu c Peserta didik menyanyikan lagu
Indonesia Raya bersama siswa. Indonesia Raya bersama guru.
(PPK:Nasionalisme) (PPK:Nasionalisme) 2’
Guru melakukan presensi Peserta didik memberikan laporan
d. kehadiran peserta didik untuk d. kehadiran melaui google classroom.
memastikan kehadiran peserta (TPACK) 2’
didik melalui google
classroom. (TPACK)
Guru memberikan apersepsi Peserta didik mendengarkan
e. melalui powerpoint berkaitan e. penjelasan guru dengan 2’
dengan materi MCB(TPACK) seksama. (TPACK)

Guru menjelaskan tujuan Peserta didik memperhatikan dan


pembelajaran yang harus dicapai termotivasi dengan gambaran
peserta didik selama materi yang diberikan oleh guru
proses pembelajaran. (TPACK) dengan memberikan respon yang
f. f. 2’
baik dan berusaha memahami
penyampaian guru
(TPACK).
Guru menjelaskan strategi Peserta didik mendengarkan
g. pembelajaran yang g. penjelasan guru dengan 3’
digunakan. (4 C: seksama. (TPACK)
Communication)
Kegiatan Inti
1 Orientasi peserta didik terhadap
Masalah
a. Guru menunjukkan permasalahan dan a. Peserta didik menyimak
bagaimana kondisi jika melalui power point yang 2’
ditampilkan guru(TPACK)
Masalah tersebut selesai b. Peserta didik
(4C : Collaboration, (ICT) menganalisis awal
b. Guru meminta peserta didik masalah dan akhir masalah 2’
untuk menganalisis kondisi (4C : Collaboration, (ICT)
sebelum dan sesudah selesai c. Peserta didik menemukan
(4C : Collaboration, (ICT) perbedaan ketika masalah
terjadi dan setelah masalah 2’
terjadi
(4C : Collaboration, (ICT)

Mengorganisasikan peserta didik


2 a. Guru membentuk a. Peserta didk berkolaborasi
kelompok 2-3 orang secara online dengan
peserta didik kelompoknya masing-masing 2’
(4C: Collaboration), (ICT) (4C: Collaboration), (ICT)
b. Guru mengunggah materi serta b. Peserta didik melakukan ide dan
2’
memfasilitasi peserta didik pendapat dengan saling tukar
untuk tahapan dalam masalah informasi, belajar bersama dan
(4 C: Communication) Berdiskusi tentang langkah
dalam menyelesaikan masalah
(4C : Collaboration, (ICT)
c. Peserta didik menyiapkan
sumber belajar dengan mandiri 2’
dengan mendownload materi
sesuai dengan perintah dari guru
(4C : Collaboration, (ICT)

3 Membimbing
a. Peserta didk mengumpulkan
penyelidikan individu maupun data dan informasi pada
kelompok LKPD terkait macam-macam 8’
komponen instalasi tenaga
a. Guru memberikan tugas listrik 1 fasa
kepada tiap anggota dalam (4C : Collaboration, (ICT)
kelompok berupa Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD)
atau eksperimen sheet
(4C : Collaboration, (ICT)
4. Mengembangkan
a. Setiap anggota kelompok dengan
dan menyajikan hasil karya mandiri menggali informasi yang
berkaitan dengan komponen 2’
a. Guru mendorong peserta instalasi tenaga listrik 1 fasa
didik mengumpulkan (4C : Collaboration, (ICT)
informasi dari berbagai b. Peserta didik aktif bertanya dengan
media tentang komponen sopan kepada guru apabila
instalasi tenaga listrik 1 fasa mengalami kesulitan selama proses 2’
(4 C: Communication) diskusi berlangsung dengan tetap
b. Selama KBM berlangsung, mengikuti aturan diskusi yang telah
guru membimbing dan ditetapkan oleh guru (4C :
Collaboration, (ICT)
memantau jalannya diskusi
masing-masing kelompok
dan mengarahkan kelompok c. Peserta didik melakukan persiapan
yang mengalami kesulitan untuk sesi presentasi
dengan aturan diskusi yang (4 C: Communication) 2’
telah ditetapkan guru yaitu TPACK
diskusi secara bergantian
(4C : Collaboration, (ICT)
c. Guru mengingatkan peserta
didik untuk segera
mempersiapkan diri untuk
sesi presentasi
(4 C: Communication)
TPACK

Menganalisis dan mengevaluasi


5 proses pemecahan masalah
a. Peserta didik mempresentasikan
a. Guru meminta peserta didik hasil diskusi tentang solusi yang
mempresentasikan hasil diskusi dikemukakan untuk 4’
(4 C: Communication) menyelesaikan masalah melalui
TPACK power point
b. Guru meminta peserta didik lain (4 C: Communication)
memberikan review dan saran TPACK
terhadap presentasi yang telah b. Peserta didik memberikan review
berlangsung dan saran
(4 C: Communication) (4 C: Communication) 4’
TPACK TPACK

Kegiatan Penutup
6 Refleksi

a. Guru mengajak peserta didik untuk a. Peserta didik aktif menyampaikan


menyimpulkan hasil diskusi yang kesimpulan dengan Bahasa 2’
telah dilakukan peserta didik dan sendiri dengan antusias
memberikan reward untuk (4C: Critical Thinking)
kelompok yang aktif dalam diskusi. b. Peserta didik berdoa menurut
(4C: Critical Thinking) agama dan kepercayaannya
b. Guru mengakhiri pelajaran dengan masing-masing 2’
menunjuk salah satu peserta didik (PPK: Religius, Percaya Diri)
untuk memimpin doa c. Peserta didik menjawab salam
(PPK: Religius, Percaya Diri) guru dengan kompak
c. Guru mengucapkan salam penutup (PPK: Religius) 1’
pelajaran
(PPK: Religius)

6. LAMPIRAN
• Lembar kerja peserta didik
• Lembar Refleksi Peserta Didik
• Lembar Refleksi Pendidik
• Bahan bacaan pendidik dan peserta didik
• Instrumen Asesmen:
1) Awal
2) Proses, dan
3) Sumatif:
Dilengkapi dengan Lembar Soal/Penugasan, Kunci Jawaban, dan Rubrik Penilaian
 Glosarium
 Daftar Pustaka

Mengetahui, Jakarta, Juli 2023


Kepala SMK Negeri 53 Jakarta Guru Mata Pelajaran

Haryanto, S. Pd Astuti Damayanti, S. Pd


NIP. 196803031997031005 NIP. 198205292022212004

Nama Sekolah : SMK Negeri 53 Jakarta

Mata Pelajaran: Teknik Instalasi Tenaga Listrik

Fase / Kelas / semester : F / XI TITL / 3


ATP 4.1.1 Memahami Instalasi Tenaga Listrik 1 Fasa
4.1.2 Memahami gambar kerja (rancangan)
pemasangan instalasi tenaga listrik satu
Fasa
Tahun Ajaran : 2023 / 2024

NAMA KELOMPOK

1.

2.

3.

4.
A. Capaian Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran
Elemen Capaian Pembelajaran Alur Tujuan
Pembelajaran
Instalasi
Pada akhir fase F, peserta didik mampu melaksanakan 4.1.1 Memahami
Tenaga Instalasi tenaga listrik
Listrik pemasangan instalasi tenaga listrik mulai dari perencanaan, satu fasa.
pemasangan, pengujian dan pelaporan. Peserta didik dapat
melakukan perencanaan yang meliputi gambar kerja, 4.1.2Memahami
kebutuhan alat dan bahan, serta biaya. Peserta didik mampu gambar kerja
melakukan pemasangan instalasi tenaga listrik dengan (rancangan)
berbagai instrumentasi dan kontrol, instalasi penyalur petir, pemasangan instalasi
instalasi pembumian (grounding), instalasi Genset, dan tenaga listrik satu fasa
instalasi tenaga surya

B. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pengamatan pada tayangan video dan PPT tentang instalasi tenaga listrik satu
fasa, peserta didik mampu menganalisis prinsip kerja berbagai macam komponen
peralatan instalasi tenaga listrik satu fasa sesuai dengan prosedur.
2. Melalui pengamatan media konkrit komponen instalasi tenaga listrik satu fasa, peserta
didik mampu menerapkan instalasi tenaga listrik satu fasa
C. Langkah Pembelajaran

LANGKAH KERJA AKTIVITAS PESERTA DIDIK


Orientasi peserta didik pada Kelompok mengamati dan memahami masalah yang
masalah disampaikan guru atau yang diperoleh dari modul bahan ajar.
Peserta didik berdiskusi dan membagi tugas untuk
Mengorganisasikan peserta
mencari data/bahan-bahan/alat yang diperlukan untuk
didik untuk belajar.
menyelesaikan masalah.
Membimbing
Peserta didik melakukan penyelidikan (mencari
penyelidikan individu data/referensi/sumber) untuk bahan diskusi kelompok.
maupun kelompok.
Kelompok melakukan diskusi untuk menghasilkan solusi
Mengembangkan dan pemecahan masalah dan hasilnya dipresentasikan/disajikan
dalambentuk presentasi mengenai prinsip kerja MCB
menyajikan hasil karya.

Setiap kelompok melakukan presentasi, kelompok yang lain


Menganalisis dan
memberikan apresiasi. Kegiatan dilanjutkan dengan
mengevaluasi proses
merangkum/membuat kesimpulan sesuai dengan masukan
pemecahan masalah.
yang diperoleh darikelompok lain.
D. Baca dan cermati permasalahan instalasi tenaga listrik 1 fasa berikut ini !

1. Permasalahan

Soal cerita untuk soal no 1 – 5 :


Pak Ali memiliki pabrik kecil dengan daya (2200VA;10A) Seringkali turun MCBnya sehingga
ia mencoba untuk mengukur arus listrik pada malam
Hari untuk membuktikan apakah benar pemakaian sudah melebihi kapasitas. Karena agak sulit
untuk memasukkan tang ampere dikabel output MCB, akhirnya ia mengukur dikabel input MCB.
Pengukuran dilakukan dengan menyalakan semua mesin listrik satu persatu hingga MCB
akhirnya turun. Anehnya hasil pengukuran bisa menunjukkan lebih dari 10A dan MCB belum
turun.
Pertanyaannya :
1. Apa saja syarat yang harus dilakukan pa Ali dalam memasang instalasi listrik di pabrik
agar pabriknya bisa dalam kondisi baik dan aman
2. Bagaimana bisa hasil pengukuran melebihi kapasitas MCB yang terpasang?
3. Apakah ada perbedaan antara pengukuran dikabel input dengan dikabel output?

2. Berdasarkan permasalahan tersebut, buatlah kelompok belajar dengan jumlah maksimal


3 orang perkelompok !
a. Diskusikan dan buatlah kesimpulan dan solusi dari permasalahan tersebut !
E. Tes Formatif Soal Uraian

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar pada lembar jawaban yang
disediakan!

1. Pa Ali memiliki pabrik kecil dengan daya (2200VA;10A) ingin memasang instalasi pabriknya agar
selamat dari segala gangguan dan bencana. Analisislah syarat-syarat yang harus dilakukan dalam
memasang instalasi listrik di pabrik agar pabriknya bisa dalam kondisi baik dana man.
2. Setelah mempelajari MCB. Analisalah bagian-bagian MCB beserta fungsinya!
3. MCB memiliki berbagai tipe sesuai penggunaan dan daerah kerjanya. Analisalah kesemua tipe MCB
tersebut!
4. MCB memiliki berbagai tipe sesuai dengan pemutusan sirkuitnya. Analisalah kesemua tipe MCB tersebut!
5. Buatlah analisa prinsip kerja MCB mengapa MCB bisa ngetrip (turun)

Monitoring

Tanggal Pemberian Tugas : ...................

Tanggal Penilaan : ...................

Jumlah Nilai : ...................

4
F Penilaian dilakukan selama kegiatan diskusi

Instrumen Penilaian Kompetensi Keterampilan

Format Instrumen Penilaian Keterampilan

Petunjuk : Berilah tanda cek () pada kolom skor

Skor
No Komponen / Sub Komponen
1 2 3
Proses kerja (maks bobot 9)
1 Mengerjakan lembar kerja diskusi
2 Bekerja sama dalam mengerjakan lembar diskusi
3 Bertanya kepada guru saat mengerjakan diskusi
Hasil (maks bobot 6)
4 Jawaban hasil diskusi sesuai dengan lembar kerja
5 Analisa hasil diskusi sesuai dengan lembar kerja
Presentasi (maks bobot 6)
6 Menyajikan hasil diskusi
7 Mengajikan hasil analisis diskusi kelompok
Waktu (maks bobot 3)
8 Ketepatan waktu mengerjakan

Proses Sikap
Persiapan Hasil Waktu Total
kerja kerja
Skor maksimal 6 9 6 6 3 30
Skor perolehan
Total

skor perolehan
Nilai total = ∑ 𝑥 100
Skor maksimum

5
Rubrik Penskoran Diskusi Kelompok

Komponen / Sub
No Indikator penilaian Skor
Komponen
Proses kerja
1 Mengerjakan Peserta didik Mengerjakan tugas diskusi sesuai dengan
3
lembar kerja lembar kerja
diskusi
Peserta didik Mengerjakan tugas diskusi kurang sesuai
2
dengan lembar kerja

Peserta didik Mengerjakan tugas diskusi tidak sesuai


1
dengan lembar kerja
2 Bekerja sama Peserta didik bekerja sama dalam mengerjakan lembar
3
dalam mengerjakan diskusi dengan baik
lembar diskusi
Peserta didik bekerja sama dalam mengerjakan lembar
2
diskusi dengan kurang baik

Peserta didik bekerja sama dalam mengerjakan lembar


1
diskusi dengan tidak baik
3 Bertanya kepada Peserta didik bertanya kepada guru saat mengerjakan
3
guru saat Diskusi
mengerjakan
Peserta didik kurang bertanya kepada guru saat
diskusi 2
mengerjakan diskusi
Peserta didik tidak bertanya kepada guru saat
1
mengerjakan diskusi
Hasil
4 Jawaban hasil Peserta didik memberikan jawaban dengan tepat dan
3
diskusi sesuai Benar
dengan lembar
Peserta didik memberikan jawaban kurang tepat dan
kerja 2
Benar
Peserta didik memberikan jawaban tidak tepat dan benar 1
5 Analisa hasil Peserta didik menyajikan hasil analisa hasil diskusi sesuai
3
diskusi sesuai dengan lembar kerja dengan tepat dan benar
dengan lembar
Peserta didik menyajikan hasil analisa hasil diskusi sesuai
kerja 2
dengan lembar kerja kurang tepat dan benar

6
Peserta didik menyajikan hasil analisa hasil diskusi sesuai
1
dengan lembar kerja tidak tepat dan benar

Sikap kerja
6 Menyajikan hasil Peserta didik menyajikan hasil diskusi dengan baik dan
3
diskusi di depan sesuai dengan lembar kerja
kelas
Peserta didik menyajikan hasil diskusi dengan kurang
2
baik dan kurang sesuai dengan lembar kerja

Peserta didik menyajikan hasil diskusi dengan tidak baik


1
dan tidak sesuai dengan lembar kerja
7 Mengajikan hasil Peserta didik mengajikan hasil analisis diskusi kelompok
3
analisis diskusi dengan baik dan benar
kelompok di
Peserta didik mengajikan hasil analisis diskusi kelompok
depan kelas 2
dengan kurang baik dan benar

Peserta didik mengajikan hasil analisis diskusi kelompok


1
dengan tidak baik dan benar
Waktu
8 Ketepatan waktu Kurang dari 8 menit 3
mengerjakan
8 – 10 menit 2
Lebih dari 20 menit 1

7
Format Penilaian Pengetahuan

Petunjuk : Berilah tanda cek (✓) pada kolom skor


Skor
No Komponen / Sub Komponen
1 2 3 4 5
1 Peserta didik mampu menganalisis persyaratan syarat-
syarat instalasi tenaga listrik 1 fasa
2 Peserta didik mampu menganalisis bagian-bagian MCB

3 Peserta didik mampu menganalisis karakteristik MCB


berdasarkan penggunaan dan daerah kerjanya
4 Peserta didik mampu menganalisis karaktristik MCB
berdasarkan pemutusan sirkuitnya

5 Peserta didik mampu menganalisis prinsip kerja


MCB

8
Rubrik Penskoran Penilaian Pengetahuan

Komponen / Sub
No Indikator Bobot Skor
Komponen Penilaian Nilai
1 Peserta didik Peserta didik sangat mampu menganalisis persyaratan
syarat-syarat instalasi tenaga listrik 1 fasa 20 5
mampu
Peserta didik mampu menganalisis persyaratan syarat-
menganalisis 16 4
syarat instalasi tenaga listrik 1 fasa
persyaratan Peserta didik cukup mampu menganalisis
syarat- persyaratan syarat-syarat instalasi tenaga listrik 1 12 3
syarat fasa
instalasi Peserta didik kurang mampu menganalisis persyaratan
tenaga syarat-syarat instalasi tenaga listrik 1 fasa 8 2
listrik 1 fasa
Peserta didik tidak mampu menganalisis persyaratan
syarat-syarat instalasi tenaga listrik 1 fasa 4 1
2 Peserta didik Peserta didik sangat mampu menganalisis bagian-
mampu bagian MCB dengan benar 20 5
menganalisis bagian-
bagian MCB
Peserta didik mampu menganalisis bagian-bagian MCB
dengan benar 16 4
Peserta didik cukup mampu menganalisis bagian-bagian
MCB dengan benar 12 3
Peserta didik kurang mampu menganalisis bagian-
bagian 8 2
MCB dengan benar
Peserta didik tidak mampu menganalisis bagian-bagian
MCB dengan benar 4 1
3 Peserta didik Peserta didik sangat mampu menganalisis karakteristik
MCB berdasarkan penggunaan dan daerah kerjanya 20 5
mampu
menganalisis Peserta didik mampu menganalisis karakteristik MCB
berdasarkan penggunaan dan daerah kerjanya 16 4
karakteristik

MCB berdasarkan Peserta didik cukup mampu menganalisis karakteristik


MCB berdasarkan penggunaan dan daerah kerjanya 12 3
penggunaan

dan daerah kerjanya Peserta didik kurang mampu menganalisis karakteristik


8 2
MCB berdasarkan penggunaan dan daerah kerjanya

Peserta didik tidak mampu menganalisis karakteristik


4 1
MCB berdasarkan penggunaan dan daerah kerjanya

4 Peserta didik Peserta didik sangat mampu menganalisis karakteristik


MCB berdasarkan pemutusan sirkuitnya 20 5
mampu
menganalisis Peserta didik mampu menganalisis menganalisis
16 4
karaktristik MCB karakteristik MCB berdasarkan pemutusan
berdasarkan Peserta didik cukup mampu menganalisis menganalisis
pemutusan karakteristik MCB berdasarkan pemutusan sirkuitnya 12 3
pemutusan sirkuitnya

Peserta didik kurang mampu menganalisis menganalisis


karakteristik MCB berdasarkan pemutusan sirkuitnya 8 2

Peserta didik tidak mampu menganalisis menganalisis


karakteristik MCB berdasarkan pemutusan sirkuitnya 4 1

5 Peserta didik Peserta didik sangat mampu menganalisis prinsip kerja


MCB dengan benar 20 5
mampu
menganalisis
Prinsip kerja MCB Peserta didik mampu menganalisis prinsip kerja MCB
dengan benar 16 4

Peserta didik cukup mampu menganalisis prinsip kerja 12 3


MCB dengan benar
Peserta didik kurang mampu menganalisis prinsip kerja 8 2
MCB dengan benar
Peserta didik tidak mampu menganalisis prinsip kerja
MCB dengan benar 4 1

Nilai Paraf

ASTUTI DAMAYANTI, S.Pd


Refleksi Guru

Apakah ada kendala pada kegiatan


pembelajaran?
Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan
pembelajaran?
Apa saja kesulitan siswa yang dapat

diidentifikasi pada kegiatan


pembelajaran?

Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika


berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam
kegiatan pembelajaran ini?
Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas
dalam pelaksanaan pembelajaran?
Apa strategi agar seluruh siswa dapat
menuntaskan kompetensi?

Refleksi Peserta Didik


Apakah ada yang mengalami kesulitan ketika
berkegiatan?
Apakahpembelajaranhariin menyenangkan?
Apa yang bisa kamu dapatkan dari
pembelajaran hari ini?
Apayangakankamulakukan selanjutnya?
Apa yang akan kamu lakukan untuk melakukan
perbaikan pembelajaran?

Lembar Kegiatan

Praktik kolaboratif
Lembar Aktivitas praktik
KATA
PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan rahmat-Nya

sehingga Modul Instalasi Tenaga Listrik XI untuk peserta didik Kompetensi Keahlian Teknik

Instalasi Tenaga Listrik ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Modul pembelajaran

ini dibuat sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan pembelajaran Instalasi Tenaga Listrik

satu fasa yang merupakan kegiatan penunjang Pelajaran Instalasi Tenaga Listrik Kompetensi

Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik. Modul Instalasi Tenaga Listrik diharapkan dapat

membantu peserta didik dalam mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran dengan lebih

baik, terarah, dan terencana. Pada setiap topik telah ditetapkan tujuan pelaksanaan

pembelajarn dan semua kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik serta teori singkat

untuk memperdalam pemahaman siswa/i mengenai materi yang dibahas. Penyusun

menyakini bahwa dalam pembuatan Modul Instalasi Tenaga Listrik satu fasa ini masih jauh

dari sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun

guna penyempurnaan modul praktikum ini dimasa yang akan datang. Akhir kata, penyusun

mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara

langsung maupun tidak langsung.

Jakarta, Juli 2023


Penyusun,

Astuti Damayanti, S.Pd


HALAMAN JUDUL...................................................................................................1
KATA PENGANTAR.................................................................................................2

DAFTAR ISI................................................................................................................3

IDENTITAS DAN PETUNJUK PENGGUNAAN.....................................................4

PENDAHULUAN........................................................................................................6

TUJUAN.....................................................................................................................7
KOMPETENSI............................................................................................................7
URAIAN MATERI I...................................................................................................9
1. Persyaratan Umum Instalasi Listrik...........................................................9
URAIAN MATERI II................................................................................................14
1. Komponen Pokok Instalasi........................................................................14
2. Memahami Rangkaian Instalasi Tenaga...................................................25
Latihan Soal..............................................................................................................27
Daftar Pustaka............................................................................................................30
IDENTITAS DAN PETUNJUK PENGGUNAAN

IDENTITAS MODUL

Mata Pelajaran : Teknik Instalasi Tenaga Listrik


Fase/Kelas/Semester : F / XI / Ganjil
Sekolah : SMK Negeri 53 Jakarta

Materi : Instalasi Tenaga Listrik satu Fasa

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

1. Penjelasan untuk siswa:

Dalam kegiatan belajar dengan sistem modul ini, peserta didik


mempunyai peran sebagai berikut :
a. Bacalah dan pahami secara seksama uraian-uraian materi yang ada pada
masing- masing kegiatan belajar.
b. Kerjakan tugas/forum diskusi dan soal formatif untuk mengetahui seberapa
besar kepahaman terhadap materi.
c. Kegiatan belajar saat pandemi ini menggunakan sistem daring dan
google classroom dimana konsep yang digunakan metode berbasis masalah.
d. Buat rencana belajar untuk mempermudah dalam memahami materi
diaktivitas pembelajaran.
e. Buat kelompok dan berdiskusi untuk menyelesaikan permasalahan.yang ada
melalui fasilitas di google classroom.

f. Buat kesimpulan akhir setelah mempelajari kegiatan belajar


2. Peran Serta Guru:

Dalam kegiatan belajar dengan sistem modul ini, Guru mempunyai peran
sebagai berikut :
a. Membantu siswa menyusun rencana belajar.
b. Mengarahkan siswa agar belajar sesuai dengan rencana yang telah disusun.
c. Membantu siswa memahami dan memecahkan kesulitan yang ada dalam
materi, jika siswa menemui kesulitan.
d. Membantu siswa melaksanakan tugas kelompok agar benar-benar sesuai
dengan tujuan mengerjakan secara kelompok.
e. Mencatat semua kegiatan dan kemajuan siswa.
Pada zaman era modern saat ini tidak dapat dipungkiri bahwa kebutuhan akan
listrik sangatlah penting. Dalam perkembangannya, komponen-komponen kelistrikan
semakin dituntut dapat bekerja sesuai dengan harapan yang diinginkan dalam
instalasi listrik. Para peserta didik sekalian, Dalam Modul ini berisikan tentang materi
komponen-komponen pokok instalasi tenaga listrik yang umumnya digunakan dalam
instalasi tenaga listrik seperti pembuatan PHB (Panel Hubung Bagi).

Modul ini membahas tentang komponen-komponen pokok dalam instalasi t e


n a g a listrik hingga rangkaian semi otomatis yang biasa digunakan pada instalasi
tenaga listrik. Modul ini terdiri dari 1 kegiatan belajar, yaitu :

Dengan menguasai modul ini peserta didik mampu mengidentifikasi segala


jenis komponen listrik yang dibutuhkan dalam pemasangan instalasi listrik serta
mampu menjelaskan fungsi dari komponen-komponen tersebut. Dalam
pembelajrannya peserta didik diharapkan dapat berperan aktif dan berinteraksi dengan
sumber belajar yang dapat digunakan.

Guru harus menyiapkan rancangan strategi pembelajaran yang mampu


mewujudkan peserta didik terlibat aktif dalam proses pencapaian/penguasaan
kompetensi yang telah diprogramkan. Penyusunan rancangan strategi pembelajaran
mengacu pada kriteria unjuk kerja pada setiap sub kompetensi yang ada dalam
kurikulum.

6
Setelah anda mempelajari modul ini dan dilakukan evaluasi penilaian hasil
belajar berpengetahuan, keterampilan dan sikap anda diharapkan dapat dan
kompeten dalam :

1. Dengan disediakan komponen instalasi, peserta didik mampu mengidentifikasi


jenis-jenis komponen instalasi listrik bangunan sederhana sesuai dengan teori
dengan benar.
2. Melalui kegiatan diskusi dan pembelajaran kelompok, peserta didik dapat
menjelaskan fungsi komponen instalasi listrik sederhana sesuai teori dengan
percaya diri
3. Dengan disediakannya lembar kerja, Peserta didik mampu melakukan cara
pemasangan instalasi penerangan pada bangunan sederhana dengan
ketentuan yang benar.

A. Kompetensi Inti (KI)


KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai
dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Instalasi Tenaga Listrik pada tingkat
teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi
diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat
nasional, regional, dan internasional
KI-4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kerja Teknik Instalasi Tenaga Listrik Menampilkan kinerja
dibawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan
menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung.
7
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan,
gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung

B. Kompetensi Dasar
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Memahami Instalasi listrik 4.1 Menerapkan Instalasi
satu fasa tenaga listrik satu fasa
Memahami gambar kerja 4.2 Menggambar Instalasi
(rancangan) pemasangan tenaga listrik satu fasa
instalasi tenaga listrik satu fasa

Menentukan jumlah bahan, 4.3 Menghitung jumlah bahan, tata


tata letak dan rencana biaya letak dan rencana biaya pada
pada instalasi tenaga listrik instalasi tenaga listrik
1 fasa
Menerapkan Standing Operational 4.4 Menggunakan SOP
Precedure pada pemasangan (Standing Operational
instalasi Precedure (SOP) pada
penerangan, panel dan petir pemasangan instalasi penerangan,
panel dan petir
Menerapkan K3 (Kemanan 4.5 Menggunakan K3
Keselamatan ketenagalistrikan dan (Kemanan, Keselamatan
Keselamatan kerja) pada ketenagalistrikan dan
Keselamatan kerja) pada
pemasangan instalasi
penerangan, panel dan petir pemasangan instalasi penerangan,
panel dan petir

8
Setelah mempelajari kegiatan belajar tentang instalasi listrik I (satu) fasa
peserta didik mampu menjelaskan fungsi dan kegunaan komponen-komponen pokok
yang digunakan dalam instalasi listrik. Selain itu peserta didik dapat memilih
komponen yang sesuai dengan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)

Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)


Maksud dan tujuan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) ini adalah untuk
terselenggaranya dengan baik instalasi listrik. Peraturan ini lebih diutamakan pada
keselamatan manusia terhadap bahaya sentuhan serta kejutan arus, keamanan instalasi
listrik beserta perlengkapannya dan keamanan gedung serta isinya terhadap kebakaran
akibat listrik. Persyaratan ini berlaku untuk semua instalasi arus kuat, baik mengenai
perencanaan, pemasangan, pemeriksaan dan pengujian, pelayanan, pemeliharaan
maupun pengawasannya. Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) ini tidak
berlaku untuk :

 Bagian dari instalasi listrik dengan tegangan rendah yang hanya digunakan
untukmenyalurkan berita dan isyarat.
 Bagian dari instalasi listrik yang digunakan untuk keperluan
telekomunikasi dan pelayanan kereta rel listrik.
 Instalasi listrik dalam kapal laut, kapal terbang, kereta rel listrik, dan
kendaraan lain yang digerakkan secara mekanik.
 Instalasi listrik dibawah tanah dalam tambang.
 Instalasi listrik dengan tegangan rendah yang tidak melebihi 25 volt dan
dayanya tidak melebihi 100 watt.

Ketentuan yang Terkait

Di samping Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) ini, harus pula


diperhatikan ketentuan yang terkait dengan dokumen berikut :

a) Undang-Undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.


b) Undang-Undang No.15 tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan.
c) Undang-Undang No.23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup.
d) Peraturan Pemerintah RI No.10 tahun 1989 tentang Penyediaan dan
PemanfaatanTenaga Listrik.

9
e) Peraturan Pemerintah No.25 tahun 1995 tentang Usaha Penunjang Tenaga
Listrik.
f) Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No.01.P/40/M.PE/1990
tentang Instalasi Ketenagalistrikan.
g) Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No.02.P/0322/M.PE/1995
tentang Standardisasi, Sertifikasi dan Akreditasi dalam Lingkungan
Pertambangan dan Energi.

1. Pengertian
Instalasi Tenaga Listrik adalah pemasangan komponen-komponen peralatan
listrik untuk melayani perubahan energy listrik menjadi tenaga mekanis dan
kimia
2. Syarat-syarat Instalasi Tenaga Listrik
a) Syarat ekonomis
Instalasi listik harus dibuat sedemikian rupa sehingga harga keseluruhan
dari instalasi itu mulai dari perencanaan, pemasangan dan
pemeliharaannya semurah mungkin, kerugian daya listrik harus sekecil
mungkin. Sebagai contoh : arus yang bocor yang meyebabkan arus listrik
dapat mengalir di permukaan tembok dan dengan itu pula dapat menjadi
tambahan perbaikan yang cukup mahal.

b) Syarat keamanan
Instalasi listrik harus dibuat sedemikian rupa, sehingga kemungkinan timbul
kecelakaan sangat kecil. Aman dalam hal ini berarti tidak membahayakan
jiwa manusia dan terjaminnya peralatan dan benda benda disekitarnya dari
kerusakan akibat dari adanya gangguan seperti: gangguan hubung singkat,
tegangan lebih, beban lebih dan sebagainya. Selain itu syarat keamanan
juga terbagi atas 2 mcam yaitu :

A. Syarat keamanan (perencanaan kerja)


Instalasi listrik harus di buat sedemikian rupa sehingga kemungkinan timbul
kecelakaan sangat kecil,aman dalam hal ini berarti tidak membahayakan
jiwa manusia dan terjamin nya peralatan dan benda-
10
benda sekitarnya dari kerusakan akibat adanya gangguan seperti : gangguan
hubungan singkat, tegangan lebih, beban lebih, dan sebagainya.
Agar instalasi listrik tidak membahayakan jiwa manusia,maka pemasangan
instalasinya harus memenuhi peraturan-peraturan yang telah dtetapkan
disamping itu untuk mengaman kan instalasi listrik dari kerusakan-
kerusakan akibat gangguan seperti hubungan singkat,beban lebih maupun
tegangan lebih (akibat sambaran petir) maka pada instalasi tersebut di
pasang alat-alat pengaman yang sesuai misalnya sikring,pemutus daya dan
sebagainya.

B. Syarat keamanan (kelangsungan kerja)


Kelangsungan Pengaliran arus listrik kepada konsumen harus terjamin
secara baik,jadi instalasi listrik harus direncanakan sedemikian rupa
sehingga kemungkinan terputus atau terhentinya aliran listrik,jika masih
tetap ada gangguan-gangguan yg terjadi mengakibatkan terhentinya aliran
listrik maka harus cepat diperbaiki keandalan bebannya,keandalan beban
dapat dibagi menjadi beberapa tingkat yaitu
:
- Beban yang sangat memerlukan keandalan yang sangat tinggi terhenti
aliran listrik memungkinkan akan menyebabkan kematian akibat
kecelakaan.
- beban yang memerlukan keandalan yang sangat tinggi walaupun terhenti
aliran listrik tidak dapat meyebabkan kematian. Sebagai contoh :
gangguan tegangan yang berlebihan seperti koslet dan overload.

c) Syarat keandalan (kelangsungan kerja)


Kelangsungan pengaliran arus listrik kepada konsumen harus terjamin
secara baik. Jadi instalasi listrik harus direncana sedemikian rupa sehingga
kemungkinan terputusnya atau terhentinya aliran listrik adalah sangat kecil.

Keandalan dibagi menjadi beberapa kategori yaitu :

a. Keandalan yang sangat-sangat tinggi, misalnya : instalasi untuk rumah


sakit harus direncanakan semaksimal mungkin karena terhentinya aliran
listrik dapat meyebabkan kematian.

11
b. Keandalan yang sangat tinggi, misalnya : instalasi untuk industri yang
harus direncanakan secara baik karena terhentinya aliran listrik dapat
meyebabkan kerusakan dan meyebabkan kerugian.
c. Keandalan yang baik, misalnya : instalasi pabrik-pabrik harus
direncanakan dengan baik bila terhentinya aliran listrik akan
menimbulkan kerugian.
d. Instalasi yang mutu nya terjamin hal ini berarti konsumen mendapat
aliran listrik degan ukuran yang normal, yaitu kerugian tegangan (normal)
= 2%
e. Keandalan yang mudah di perluas,
Sebagai contoh : sambungan yang tidak bagus

3. Diagram Blok Instalasi Tenaga Listrik (Menurut PUIL 2000)

12
KETERANGAN IKHTISAR PUIL 2000 PASAL 5.5.1.3
A1. Pengaman Hubung Pendek Sirkit Cabang (Ps.5.5.6), berfungsi
sebagai pengaman arus lebih pada suatu sirkit cabang yang mensuplai dua
motor atau lebih.
A2. Sirkit cabang (Ps.5.5.3.2) berfungsi sebagai penghantar rangkaian
akhir yang mensuplai dua motor atau lebih
B. Pengaman Hubung Singkat Sirkit Motor (Ps.5.5.5)berfungsi sebagai
pengaman arus lebih sirkit akhir yang mensuplai motor tunggal dari
gangguan hubung singkat. Lihat tabel Ps .5.5.2 dan 5.5.3 pada PUIL 2000
C. Sarana Pemutus (Ps 5.5.8) berfungsi sebagai sarana pemutus
(pengisolir) motor dari jaringan apabila akan dilakukan perbaikan pada
motor.
D. Kendali Motor (Ps.5.5.7) berfungsi sebagai alat pengatur putaran
motor, menjalankan motor, membalik arah putaran motor, alat
pengasutan motor, memberhentikan motor, dan lain lain.
E. Pengaman Beban Lebih (Ps.5.5.4) berfungsi sebagai
pengaman/melindungi motor, peralatan kontrol motor dan hantaran
akhir terhadap pemanasan berlebihan akibat beban lebih dana tau motor
tidak dapat diasut.
F. Motor Listrik (Ps.5.5.1) berfungsi sebagai alat yang merubah energy
listrik menjadi energy mekanis untuk menggerakkan mesin mesin
pemakai listrik.
G. Grounding system/pembumian (Ps.5.5.2) berfungsi mengamankan
peralatan instalasi dan motor listrik dari adanya kejut listrik akibat
kebocoran arus.

13
4. Diagram arus pada panel beban instalasi tenaga listrik 1 phase
suesuai ketentuan PUIL

5. Memahami prinsip kerja berbagai macam komponen peralatan


instalasi tenaga listrik 1 phase
a. Kabel

b. MCB (Miniature Circuit Breaker)

14
MCB (Miniature Circuit Breaker) atau Mini-atur Pemutus Sirkuit
adalah sebuah perangkat elektromekanikal yang berfungsi sebagai pe-
lindung rangkaian listrik dari arus yang ber- lebihan

Prinsip kerja
MCB (Miniature Circuit Breaker)

c. Modular Case Circuit Breaker (MCCB)

15
Apa Itu MCCB?
Molded Case Circuit Breakers (MCCB) merupakan perangkat pemutus
arus listrik pada peralatan listrik seperti lampu, motor, etc yang dilengkapi
dengan fitur temperature sensor dan arus sensor sehingga MCCB ini dapat
bekerja secara otomatis berdasarkan kondisi arus dan temperature. Fungsi
utama dari MCCB ini adalah sebagai alat proteksi pada peralatan listrik
sehingga tidak terjadi short circuit (korslet) atau kerusakan atau terbakar
karena kelebihan arus listrik ataupun temperature. Terus apa bedanya
dengan MCB (miniature Circuit Breaker) ? perbedaan utama dengan
MCB adalah MCCB dapat mem- proteksi peralatan listrik dari 15 Ampere
hingga 2500 Ampere.

Cara Kerja MCCB

16
Source://electrical-engineering-portal.com/

17
Cara kerja MCCB terdapat 3 mekanisme untuk memutus arus listrik, yang
pertama adalah mekanisme thermal dan yang kedua adalah mekanisme
magnetik. untuk mekanisme thermal (temperature), MCCB memiliki
bidang kontak bimetal yang bisa melakukan ekspansi dan kontraksi dalam
menanggapi perubahan temperature. Dalam kondisi operasi normal,
kontak bimetal memungkinkan arus listrik melalui MCCB. Tapi, sesaat
setelah arus melebihi set point yang ditetapkan, kontak bimetal akan mulai
memanas dan ekspansi hingga menekan tuas operating MCCB yang
menyebabkan arus listrik terputus (trip). yang kedua adalah
mekanisme magnetik dimana kelebihan arus (overcurrent) yang cukup
tinggi akan menyebabkan arus listrik tersebut menginduksikan medan
magnet koil solenoid yang menarik tuas operating MCCB sehingga arus
listrik terputus. Dan yang terakhir, MCCB juga menyediakan sakelar
pemutusan arus listrik secara manual yang digunakan untuk memutus
arus listrik ketika melakukan pekerjaan maintenance.

d. Fuse/ Sekering

Didalam rangkaian elektronik atau rangkaian listrik, sekering (fuse)


berfungsi sebagai pengaman, yaitu ketika terjadi kelebihan arus
listrik. Cara kerja fuse, jika dalam sebuah sistem rangkaian
elektonik atau rangkaain listrik terjadi arus lebih maka sekering
(fuse) akan putus sehingga arus listrik tidak lagi mengalir dalam
sistem tersebut untuk mengamankan komponen elektronika lain.
Kelebihan arus tersebut dapat disebabkan karena adanya hubung
singkat atau karena kelebihan beban output. Banyak terjadi
kebakaran karena hubung singkat akibat sekering tidak berfungsi,
rusak, atau bahkan karena tidak dipasang sama sekali.

18
Satuan fuse adalah mA (mili Ampere) dan A (Ampere). Fuse
dengan nilai limit 500 mA akan putus ketika dialiri arus lebih dari
500 mA, demikian juga jika fuse 15 A akan putus jika dialiri arus
lebih dari 15 A. Jika sebuah fuse tidak putus ketika dialiri arus
lebih dari nilai yang tercantum (I Output > I Fuse Limit), fuse
tersebut harus segera diganti karena kemungkinan rusak dan dapat
membahayakan.

Source: https://www.linksukses.com/2011/12/cara-kerja-sekering-fuse.html

e. Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)

Pengertian ELCB

ELCB kepanjangan dariEarth Leakage Circuit Breaker


adalah Saklar pengaman listrik yang dikususkan

Untuk melindungi manusia dari kestrum dan jugaperalatan listrik dari


kebocoran listrik (Earth-Leakage).
Dan juga meminimalisir terjadinya
kebakaran karena listrik hubung singkat atau ngevong.

ELCB memiliki ciri khas kusus yaituSensitivitas Arus Bocor yang


memiliki nilai sebagai berikut
19
 10 mA untuk proteksi dengan tingkat sensitivitas tinggi,
contohnya untuk rumah sakit
 30 mA untuk proteksi terhadap manusia / kontak langsung
 300 mA untuk proteksi terhadap bahaya kebakaran / kontak
tidak langsung
Jika ELCB yang anda punya adalah 300mA maka ELCB hanya
pengaman untuk proteksi kebakaran
Jadi sebelum membeli ELCB ketahui dahulu tujuanya buat apa.

Fungsi ELCB

Garis besar ELCB berfungsi sebagai pengaman kebocoran arus yang


sangat kecil dalam satuan mA (milli Ampere)

Berikut fungsi ELCB berdasarkan segmen


- ELCB untuk segmen Rumah
 Untuk mengamankan terjadinya ketrum terhadap manusia

 Untuk mengamankan terjadinya kebakaran rumah karena (


Korsleting, Ngevong, dsb )
 Untuk mengamankan terjadinya kurasakan peralatan
Elektronik

- ELCB untuk segmenBuilding ( Gedung, hotel, dan perkantoran )


 Untuk mengamankan terjadinya kebakaran

 Untuk mengamankan terjadinya kurasakan peralatan


Elektronik

- ELCB untuk segmen Pabrik ( Factory )


 Untuk mengamankan terjadinya kebakaran

 Untuk mengamankan terjadinya kurasakan peralatan


Elektronik
 Untuk mengamankan terjadinya ketrum terhadap manusia

20
Cara membaca Spesifikasi ELCB
Untuk mudah memahami apa saja yang perlu kita perhatikan dalam
spesifikasi ELCB berikut gambarnya

Dengan gambar diatas kita bisa membaca artinya sebagai berikut

1. Wiring Diagram, artinya di letak tersebut ada sebuah gambar wiring


diagram memudahkan kita untuk install ELCB
2. DomB2, adalah model atau seri ELCB dari Schneider Electric
3. Type AC, artinya ELCB ini disarankan untuk listrik bertegangan AC
bukan DC
4. Tipe tegangan adalah jarak tegangan 230V yang diijinkan oleh ELCB

5. 300mA adalah Sensitivitas Arus Bocor

21
Prinsip Kerja ELCB

Trafo atau Transformator adalah inti dari ELCB yang dimanfaatkan dalam
keseimbangan dan memiliki prinsip kerja sebagai berikut

Jika arus yang keluar pada phase tidak kembali ke netral, atau pada fasa
lain, jika terjadi jenis tiga fasa,

maka akan terdeteksi sebagai gangguan pembumian melalui


ketidakseimbangan pada transformator keseimbangan inti

Dan ketidakseimbangan ini akan mengaktifkan kumparan trip sehingga


rangkaian akan terputus.

Oleh karena itu, jika seseorang bersentuhan dengan peralatan hidup,

22
arus yang mengalir melalui orang ini untuk kembali ke bumi, cukup
untuk membuat RCD 30mA secara instan.

Kelebihan ELCB

- Respon yang sangat cepat sekitar < 0.1 detik untuk memutuskan arus
listrik
- Menyelamatkan nyawa manusia akibat kesetrum ( sengatan aliran listrik )
karena banyak sekali kejadian manusia kesetrum
- Melindungi peralatan listrik yang memiliki resiko tinggi terhadap
kebocoran listrik yang diakibatkan kerusakan atau kesalahan pada saat
instalasi.

Cara Memasang ELCB

- Untuk memasang ELCB dianjurkan untuk orang yang mengerti listrik atau
Teknisi Listrik
- Sebab ada resiko tinggi yang ditanggung ketika ada kesalahan
pemasangan

Langkah Pemasangan ELCB

23
1. Pastikan sumber dari PLN dimatikan.

2. Pastikan tidak ada tegangan dengan menempelkan ujung Tespen /


Testpen (yang berbentuk seperti obeng minus) ke sumber listrik yang diuji
(bisa ke sekrup MCB dalam panel listrik)
3. Pastikan lampu indikator Tespen tidak menyala (off), yang
menunjukkan jaringan listrik dari panel listrik tersebut sedang mati,
supaya dapat bekerja dengan aman
4. Pasang ELCB pada din rail dalam panel listrik. Pastikan posisi incoming
ELCB berada di atas dan outgoing berada di bawah
5. Potong dan kupas kulit kabel phasa dan kabel netral sesuai
kebutuhan.
6. Hubungkan Terminal Netral Atas dengan Input ELCB sebelah kiri dengan
kabel netral.
7. Hubungkan Output ELCB sebelah kiri dengan Terminal Netral Bawah
dengan kabel netral.
8. Hubungkan Output ELCB sebelah kanan dengan perangkat
listrik di samping kanannya (sebagai contoh atas, ke MCB) atau bisa
juga langsung ke beban.

f. Thermal Overload Relay (TOR)

Apa itu Thermal Overload (TOR)? | Thermal overload adalah alat


pengaman rangkaian dari arus lebih yang diakibatkan beban yang
terlalu besar dengan jalan memutuskan rangkaian ketika arus yang

24
melebihi setting melewatinya. Thermal overload berfungsi untuk
memproteksi rangkaian listrik dan komponen listrik dari kerusakan
karena terjadinya beban lebih.

Thermal overload memproteksi rangkaian pada ketiga fasanya (untuk


rangkaian tiga fasa) baik yang menggunakan sistem bimetal maupun
yang menggunakan sistem elektronik tanpa suplai terpisah (maksudnya
thermal overload elektronik ini tidak membutuhkan sumber daya listrik
secara khusus) dan mempunyai sensitifitas terhadap hilangnya fasa
yang bekerja dengan sistem diferensial (tidak langsung trip pada kasus
terjadinya hilang satu fasa), namun apabila dibutuhkan rangkaian untuk
trip segera saat kehilangan satu fasa, maka perlu diperlukan tambahan
alat proteksi lain.

Thermal overload ini bisa dipasangkan langsung dengan kontaktornya


maupun terpisah sehingga sangat fleksibel untuk pemasangannya di
dalam panel. Pemilihan jenis thermal overload ditentukan oleh
rating/setting arus sesuai dengan arus nominal rangkaian pada beban
penuh dan kelas trip-nya. Untuk pemakaian standar digunakan kelas
trip 10 yaitu thermal overload akan trip pada 7,2 Ir dalam waktu 4
detik.

Prinsip Kerja TOR

Sesuai dengan namanya proteksi motor ini menggunakan panas sebagai


pembatas arus pada motor. Alat ini sangat banyak dipergunakan
saat ini. Biasanya disebut TOR, Thermis atau overload relay. Cara
kerja alat ini adalah dengan menkonversi arus yang mengalir menjadi
panas untuk mempengaruhi bimetal. Nah, bimetal inilah yang
menggerakkan tuas untuk menghentikan aliran listrik pada motor
melalui suatu control motor starter (baca motor starter). Pembatasan
dilakukan dengan mengatur besaran arus pada dial di alat tersebut.

6. Memahami cara kerja contoh-contoh rangkaian instalasi tenaga


listrik 1 phase

25
a. Peralatan yang digunakan untuk instalasi tenaga/motor listrik
diantaranya adalah :
 Kontaktor Magnet
 Saklar Tekan (Push Button)
 Relay Penunda Waktu (Timer)
 Lampu Indikator
b. Instalasi Motor Listrik dengan Kendali Magnetik
 Sistem Pengendalian Motor Listrik Secara Manual
 Sistem Pengendalian Motor Listrik Secara Semi Otomatis
7. Menerapkan Instalasi tenaga listrik satu fasa
 Sistem Pengendalian Motor Listrik Secara Manual

Pengawatan Motor Listrik menggunakan Saklar ON/OFF


 Sistem Pengendalian Motor Listrik Secara Semi Otomatis

26
Latihan Soal

Berikut soal-soal yang bisa kalian coba untuk melihat sejauh mana kalian
menguasai materi ini. Sering-seringlah latihan soal, jika kurang silakan
mengambil dari berbagai sumber lainnya baik yang cetak maupun digital
dan online. Ingat, tidak ada ceritanya orang merugi karena banyak
latihan… Selamat mencoba…

 Pilihlah jawaban yang benar

1. Menurut PUIL 2000, penerangan warna kabel untuk R/L1, S/L2,


T/L3, Netral, dan pentanahan adalah ....

a. Hitam, kuning, biru, merah, dan hijau strip kuning


b. Merah, hitam, biru, kuning, dan kuning stip hijau
c. Merah, hitam, kuning, biru, dan kuning stip hijau
d. Merah, biru, hitam, kuning, dan kuning stip hijau
e. Merah, kuning, hitam, biru, dan kuning stip hijau

2. ELCB merupakan komponen listrik yang berfungsi sebagai ....


a. Pengaman jenis lebur, batas lebur 2/3 arus nominal
27
b. Pengaman, pembagi, pemutus dan penghubung arus listrik
c. Pengaman jenis lebur, batas lebur 2 kali arus nominal

d. Pengaman dari kebocoran listrik arus kejut, setuh langsung


dan sentuh tak langsung

e. Pembagi dan pengaman arus kejut


3. Suatu cara yang berupaya untuk melindungi peralatan listrik bila
adanya gangguan agar tetap aman digunakan adalah . . . .

a. Pengontrolan
b. Perancangan

28
c. Pengasutan

d. Peluncuran
e. Pengaman

4. Untuk melindungi motor listrik dari beban lebih, sebaiknya setelah


kontaktor pada rangkaian harus dipasang ....

a. MMCB
b. TDR
c. Selector Switch

d. TOR

e. PLC

5. Pengasutan motor listrik adalah melonjaknya daya listrik yang


dibutuhkan motor listrik ketika melakukan ....

a. starting/putaran awal
b. starting/putaran akhir
c. starting/putaran tetap
d. starting/putaran yang searah dengan jarum jam
e. starting/putaran yang berlawanan arah dengan jarum jam

6. Yang berfungsi sebagai pengaman pada rangkaian utama dan


rangkaian control pada pengendalian motor listrik 1 fasa adalah
……

a. MCB
b. Tombol OFF
c. Tombol ON
d. Kontak NO

29
e. Kontak NC

7. Sebuah motor listrik 1 fasa tidak dapat bekerja , maka yang


tidak termasuk menjadi penyebabnya adalah ...

a. Sekering putus

b. Terjadinya hubung singkat pada kumparan motor


c. Tegangan yang diterima terlampau tinggi

d. Hubungan dari kondensator terlepas


e. Beban yang diputar terlampau berat

8. Tegangan yang diterima motor listrik 1 fasa terlampau


tinggi akan mengakibatkan ...

a. Motor listrik tidak bekerja


b. Timbulnya bunga api pada motor listrik
c. Motor listrik sukar dijalankan
d. Motor listrik berputar lambat
e. Motor listrik cepat panas

9. Fungsi tombol jogging pada sistem pengendalian motor


listrik bekerja sementara dan terus menerus adalah
untuk mengoperasikan ….

a. lampu indikator stand by


b. lampu tanda bekerja

c. motor listrik bekerja sementara


d. motor listrik bekerja terus menerus

e. overload bekerja

10. Pemanfaatan lift pada bangunan bertingkat menggunakan


rangkaian motor listrik ....

30
a. DOL
b. Star Delta

c. Slipring

d. Forward Reverse

e. Soft Starting

1. PUIL Edisi 2011


2. Electrical Instalation Guide, Schneider Electric, 2009.
3. AJ Watkins and Chris Kitcher, Electric Installation Calculation, Newnes San
Francisco 2009
4. Lightning Protection Schneider, 2009.
5. Source: https://www.linksukses.com/2011/12/cara-kerja-sekering-fuse.html

31

Anda mungkin juga menyukai