Modul ajar ini akan menjadi materi prasyarat dan berlanjut pada materi berikutnya, dengan
menerapkan pembelajaran berbasis proyek.
AKTIVITAS
Pertemuan 1 : Menjelaskan sistem kendali elektromagnetik pada instalasi motor listrik 1 fasa.
PERTEMUAN 1 LURING/DARING (270 MENIT)
1. Peserta didik dapat melakukan/memberikan Instalasi Motor Listrik SMK Kelas XII,
penilaian baik dalam bentuk Semester 5, T Radya Sahisnu, S.T.
narasi/gambar/emotikon tertentu Instalasi Motor Listrik Semester 6 ,
untuk menunjukkan pemahaman Kementrian Pendidikan dan Kebuadayaan
tentang topik hari ini.
2. Peserta didik dapat menuliskan
pertanyaan yang ingin diketahui lebih lanjut
dalam kolom komentar.
3. Peserta didik mengomunikasikan
kendala yang dihadapi dalam
merencanakan instalasi motor
listrik.
4. Peserta didik menerima apresiasi dan
motivasi dari guru.
LAMPIRAN
RINGKASAN MATERI
INSTALASI MOTOR LISTRIK
A. Tujuan
Setelah mengikuti atau menyelesaikan kegiatan-kegiatan belajar dari modul ini, diharapkan
peserta didik memiliki kem ampuan merencanakan dan memasang instalasi motor listrik
dengan kendali elektromagnetik.
Secara umum dalam bidang kelistrikan sistem pengendalian suatu peralatan listrik
biasanya terdiri dari :
Pengendalian Elektromagnetik/Elektromekanik
Pengendalian Elektronik
Pengendalian dengan PLC/Mikrokontroler
Pengendalian dengan sistem Pneumatik (tekanan angin).
Yang dimaksud dengan sistem pengendalian elektromagnetik adalah sekelompok
peralatan yang digunakan untuk mengatur fungsi kerja suatu mesin dan memetakan tingkah
laku/unjuk kerja mesin tersebut sesuai dengan yang dikehendaki berbasis elektromagnetik.
Atau dengan kata lain sistem pengendalian menggunakan saklar magnet atau kontaktor
sebagai komponen kendali utama.
Gambar. 1
Rangkaian Utama
Rangkaian Kontrol:
Suatu sistem rangkaian yang menghubungkan antar setiap komponen-komponen
pengendali (lingkaran arus) yang menggambarkan sistem kerja antara kontaktor
dengan kontak-kontak bantunya atau sistem pengendalian.
Rangkaian ini merupakan bentuk penjabaran dari sistem pengendalian tersebut
dengan menggunakan penghantar jenis NYAF 1,5 mm2.
Bila kedua jenis rangkaian ini dipadukan maka akan menjadi suatu rangkain
pengawatan (wiring diagram) sistem pengendalian elektromagnetik.
Gambar 2
Rangkaian Kontrol
Simbol Kontaktor :
Menggambarkan simbol kontaktor dan cara melakukan penyambungan pada
kumparan magnet (coil) A1-A2.
Digambarkan pada rangkaian pengendali
Simbol Kontak Bantu Pengunci (NO) pada kontaktor. Akan menjadi NC jika
kontaktor bekerja.
Simbol kontak bantu pengaman (NC).Akan menjadi NO jika kontaktor bekerja.
Tugas 1 :
Lengkapilah gambar rangkaian pengendali dibawah ini dengan deskripsi kerja rangkaian Sbb:
Apabila MCB dihidupkan (posisis On),lampu merah (H2) akan nyala dan tombol tekan S2
ditekan,kontaktor (K) akan bekerja.
Pada saat kontaktor K bekerja, lengan bantu K (NO) akan menutup dan lampu hijau (H1)
akan menyala.
Pada saat terjadi gangguan beban lebih, TOR akan berfungsi dengan membuka lengan NC
(OL) dan menutup lengan NO (OL).
Pada saat terjadi gangguan rangkaian akan terputus secara otomatis (NC) OL membuka
dan lampu Kuning menyala karena (NO) OL menutup)
Tugas 2 :
Lengkapilah gambar rangkaian utama dibawah ini dengan deskripsi kerja rangkaian sbb:
Pada saat MCB posisi ON dan kontaktor K bekerja kontak 1-3-5 akan terhubung dengan
2-4-6 dan motor akan bekerja (berputar).
2. Menerapkan Sistem Pengendalian Motor Listrik.
a.Sistem Pengendalian Langsung (Direct On Line)
Sistem pengendalian langsung biasa juga disebut start langsung. Sistem ini merupakan
sistem rangkaian yang paling sederhana dalam pengendalian sebuah motor induksi 3 fasa.
Sebuah motor harus digunakan dalam hubungan Y / Δ, tergantung pada tegangan jaringan
yang dihubungkan ke motor dan biasanya dinyatakan pada plat merk/name plate.
Contoh :
4. Untuk dua arah putaran yang menggunakan tombol tekan ini harus diperhatikan bahwa jika
kedua tombol start ditekan bersama-sama motor tidak akan bekerja, hal ini harus
diperhatikan pemakaian/pemilihan tombol tekan. Dari gambar skema bisa diperhatikan
pemilihan tombol tekan tersebut.
Gambar 5
Rangkaian Pengendalian Motor Listrik 3 Fasa 2 Arah Putaran Menggunakan Kontaktor dan
Tombol Tekan
Sistem pengendalian ini biasanya digunakan untuk membuka dan menutup pintu garasi
(rolling door) dan alat angkat berupa crane atau lift.
Gambar 6
Rangkaian Pengendalian Motor Listrik 3 Fasa Forward – Reserve Menggunakan saklar pilih
d. Sistem Pengendalian Motor Listrik Kerja Berurutan Dengan Saklar Batas
(Limit Switch).
Sistem pengendalian ini digunakan untuk mengatur kerja berurutan dari 2 buah motor
induksi dengan membatasi waktu kerja antara M1 dan M2 dengan mengatur kerja saklar
batas (limit Switch). Motor 1 bekerja lebih dahulu kemudian beberapa saat kemudian
(sesuai batas waktu kerja saklar) motor 2 bekerja.
Limit switch ( saklar tekan batas )
Cara kerjanya :
Saklar ini apabila mendapat tekanan beban, kontak NC akan membuka sedang kontak NO
nya akan menutup .
1. Kontak NC
2. Kontak NO
Pemakaiannya untuk alat Bantu kontrol .
Gambar 7.
Pengendalian motor listrik kerja berurutan dengan saklar batas (Limit switch)
e. Sistem Pengendalian Motor Listrik Kerja Berurutan Secara Otomatis dengan
TDR (Relay Penunda Waktu).
Sistem pengendalian ini digunakan untuk mengatur kerja berurutan dari 2 buah motor
induksi dengan mengatur setingan waktu kerja sesuai dengan keperluan pengendalian.
Motor 1 bekerja lebih dahulu kemudian beberapa saat kemudian (sesuai setingan waktu
TDR) motor 2 bekerja.
Gambar 8.
Pengendalian kerja berurutan secara otomatis dengan TDR (Time Delay Relay)
Bersama temanmu, diskusikan bagaimana merencanakan
instalasi motor listrik menggunakan kendali PLC ? apa saja
peralatan yang dibutuhkan ?
D. Refleksi
Renungkanlah, kalian telah mempelajari bab ini sampai
akhir. Siapkah kalian, jika tetanggamu memintamu untuk
membantunya dalam memasang instalasi motor listrik
dirumahnya ?
E. Asesmen
a. Tetanggamu baru siap membeli motor listrik 1 phase (mesin
pompa air), namun belum ada instalasinya. Langkah apa
yang akan kamu lakukan jika ingin mendapatkan pekerjaan
pemasangan instalasi motor dirumah tetanggamu tersebut ?
Jelaskan dengan singkat !
b. Carilah video yang berhubungan dengan pekerjaan
memasang instalasi motor listrik ! berdasarkan uraian
pekerjaan memasang instalasi motor tersebut, dapatkah tugas
merencanakan instalasi motor listrik diselesaikan dalam
sehari ?. Tuliskan referensi sumber ideo tersebut !
F. Pengayaan
Carilah kontak alumni sekolahmu yang dapat kalian
hubungi. Dengan sopan, perkenalkan dirimu dan
tanyakan kepada mereka bekerja dimana dan
bagaimana pekerjaan pemasangan instalasi motor di tempat
kerjanya !
Carilah data-data di internet mengenai jenis pekerjaan
instalasi motor listrik dan perusahaan/industri dari alumni
yang telah kalian hubungi. Buatlah presentasi dan
ceritakan di depan kelas.
G. Daftar Pustaka
1. Instalasi Motor Listrik SMK Kelas XII, Semester 1, Eko Arianto.
2. Instalasi Motor Listrik Semester 6, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
1. Gambar Situasi
Suatu gambar situasi menunjukkan dengan jelas letak gedung atau rumah tempat instalasi listrik tersebut
akan dipasang dan rencana penyambungannya dengan sumber tenaga listrik.
2. Gambar Instalasi
Pada gambar instalasi dimuat antara lain :
a. Rencana penempatan semua peralatan listrik yang akan dipasang dan sarana pelayanannya, misalnya
titik lampu, sakelar, kotak kontak, perlengkapan hubung bagi dan sebagainya seperti gambar
dibawah.
b. Rencana penyambungan peralatan listrik dengan alat pelayanannya, misalnya antara lampu dan
sakelarnya, motor dan pengasutnya yang merupakan sebagian dari rangkaian atau cabang rangkaian
akhir.
Gambar Diagram Garis tunggal
c. Hubungan antara peralatan listrik dan sarana pelayanannya dengan perlengkapan hubungan bagi yang
bersangkutan.
5. Perhitungan Teknis
Perhitungan teknis kalau perlu yang meliputi :
a. Susut tegangan
b. Perbaikan faktor kerja
c. Beban terpasang dan kebutuhan maksimum
d. Arus hubungan singkat dan daya hubungan singkat.
e. Tingkat penerangan
6. Daftar Bahan Instalasi
Mengenai daftar bahan instalasi meliputi :
a. Jumlah dan jenis kabel, hantaran dan perlengkapan
b. Jumlah dan jenis perlengkapan bantu
c. Jumlah dan jenis perlengkapan hubungan bagi
d. Jumlah dan jenis armatur lampu
7. Uraian Teknis
Mengenai uraian teknis meliputi :
a. Ketentuan teknis dari peralatan listrik yang dipasang dan cara pemasangannya.
b. Cara pengujiannya
c. Rencana waktu pelaksanaannya.
8. Perkiraan Biaya
Perkiraan biaya adalah menyangkut anggaran yang diperlukan untuk memasang suatu unit instalasi listrik
berdasarkan rencana instalasi yang diajukan atau disepakati.
Apabila hendak memasang instalasi listrik, maka harus mengetahui terlebih dahulu gambaran secara
umum keadaan dari suatu ruangan yang akan dipasang instalasi listrik tersebut. Dari sini maka
akan lebih mudah mengatur tata letak komponen serta penentuan titik -titik cahaya sesuai dengan
kebutuhan ru angan. Pada gambar 1. diperlihatkan sketsa suatu ruangan yang akan dipasang instalasi
beserta diagram rangkaian garis tunggalnya.
Setelah mengetahui gambar pelaksanaan, maka dapat membuat gambar bagan dengan membubuhkan
garis -garis lintang pada gambar bagan tersebut. Banyak kawat dan hubungan dua buah lampu tersebut
adalah tiga batang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.
Bahan-bahan yang digunakan hampir sama dengan gambar2, perbedaannya terletak pada jumlah
bahannya, baik berupa kotak sambung, pipa maupun hantarannya.
Apabila kedua lampu tersebut hendak dilayani dengan dua buah sakelar, maka ada dua cara bagan yang
dapat dipakai yaitu : (a) kedua sakelar dipasang berjauhan, (b) kedua sakelar dipasang satu tempat.
Cara kedua ini sering disebut sebagai sakelar seri atau deret. Kedua cara pemasangan itu dapat dilihat
pada gambar 4.
Lampu
Saklar tunggal
Dari bagan di atas, maka dapat diketahui macam beban yang akan dipakai termasuk jumlah dan
penampang penghantar dalam pipa yang seharusnya dipasang.
16. Instalasi Dua Lampu Pijar dengan Sakelar Seri atau Deret
Penggunaan sakelar seri atau deret dimaksudkan agar menyala atau padamnya lampu dapat diatur sebagai
berikut :
a. Lampi 1 hidup, sedangkan lampu 2 masih padam.
b. Lampu 2 hidup, tetapi lampu 1 menjadi padam.
c. Lampu 1 dan 2 hidup (menyala) semua.
d. Kedua lampu padam semua.
Demikian seterusnya, akan kembali lagi seperti keadaan semula. Instalasi semacam ini dapat dijelaskan
dalam bagan seperti tertera pada gambar 10 (a). Sakelar seri semacam itu banyak dipakai untuk melayani
lampu korona. Lampu ini mempunyai sebuah lampu besar (sebagai lampu 1) dan beberapa lampu agak
kecil yang dihubungkan paralel (sebagai lampu 2). Lampu 1 dan lampu 2 akan menyala atau
padam sesuai dengan penjelasan di atas. Bagan pemasangan lampu korona tersebut dapat dijelaskan
pada gambar 10 (b).
Lampu 1 Lampu 2
Saklar deret
(a) Diagram instalasi (b) Giagram pelaksanaan
Gambar 10. Instalasi dua lampu pijar dengan sakelar seri (deret)
D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas pembelajaran dimulai dengan membaca seluruh bagian dari kegiatan pembelajaran ini, disarankan
siswa membaca secara berurutan, sehingga siswa mengetahui tujuan dan indikator capaian kompetensi.
Belajar dengan menggunakan modul ini dituntut kemandirian dan kejujuran siswa terhadap diri sendiri.
Beberapa kegiatan yang juga harus siswa lakukan:
1. Membaca sumber bacaan lain, yang berhubungan dengan materi pada kegiatan pembelajaran ini.
2. Apabila ada bagian-bagian yang belum peserta didik kuasai sesuai yang diharapkan, ulangi kembali
dengan tidak tergesa-gesa.
Jika peserta didik bisa menjawab pertanyan-pertanyaan pada bagian latihan dengan baik, maka peserta
didik dapat melanjutkan pembelajaran ke kegiatan pembelajaran selanjutnya.
1. Gambar letak gedung atau rumah tempat instalasi listrik tersebut akan dipasang dan rencana
penyambungannya dengan sumber tenaga listrik adalah.
a. Gambar garis tunggal
b. Gambar pengawatan
c. Gambar bagan
d. Gambar situasi
e. Gambar instalasi
2. Gambar pada diagram instalasi garis tunggal meliputi:
a. System pentanahannya
b. System pemipaannya
c. System pengawatannya
d. Penentuan tata letak komponen
e. Jenis komponen
3. Tempat untuk memasang lampu bohlam pada instalasi penerangan listrik disebut ...
a. Fitting
b. Sekring
c. Sakelar
d. Stop Kontak
e. Roset
4. Dalam PUIL 2000 Fitting lampu jenis Edison harus dipasang dengan cara ...
a. Menghubungkan kontak dasarnya pada penghantar fase, dan kontakluarnya pada
penghantar netral
b. Menghubungkan kontak dasarnya pada penghantar netral, dan kontak luarnya pada
penghantar fase
c. Menghubungkan kontak dasarnya pada penghantar fase, dan kontak luarnya pada
penghantar fase
d. Menghubungkan kontak dasarnya pada penghantar netral, dan kontak luarnya pada
penghantar netral
e. Menghubungkan kontak dasarnya pada penghantar netral, dan kontak luarnya pada
penghantar arde
5. Sebuah sakelar yang berfungsi menghubungkan dan memutuskan dua lampu, atau dua
kelompok lampu baik secara bergantian atau bersama-sama adalah ...
a. Sakelar Silang
b. Sakelar Tunggal
c. Sakelar Tukar
d. Sakelar Seri
e. Sakelar Ganda
6. Perhatikan gambar instalasi penerangan di bawah ini !
DAFTAR PUSTAKA
A. Rida Ismu W. Supartono, 1979, Instalasi cahaya dan Tenaga I, Dirjen Badan Standarisasi
Nasional (BSN), 2000, Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000),
Standar Nasional Indonesia (SNI), Yayasan PUIL, Jakarta.Dikdasmen Depdikbud,
Jakarta.
Darsono dan Agus Panidjo, 1979, Petunjuk Praktek Listrik I, Dirjen Dikdasmen Depdikbud,
Jakarta.
D. Erwin, 1980, Rancangan Listrik Untuk STM dan Mahasiswa Teknik, Bandung.
F. Suryatmo, 1998, Teknik Listrik Instalasi Penerangan , Bineka Cipta, Jakarta.
Krebet Hidayat, Sumarlan D.S, dan R. Sumarton, 1980, Lembaran Kerja Instalasi dan
Reparasi Listrik, Dirjen Dikdasmen Depdikbud, Jakarta.
Kusnandar, A., 2000, Pemasangan Dasar Instalasi Listrik, Armico, Bandung
P. Van Harten, dan E. Setiawan, 1991, Instalasi Listrik Arus Kuat I, Binacipta, Bandung.
Panitia Revisi PUIL-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 2001, Peraturan Umum Instalasi
Listrik Indonesia 1987 , LIPI, Jakarta
R. Surasno Sosrodirjo, 1980, Alat-Alat Ukur Listrik, Technipres, Jakarta.
SPLN 121 1996
SPLN 04 6918 2002
Nama Teman :
Observer :
Petunjuk :
Anda dapat melakukan wawancara dengan obyek observasi/teman Anda untuk menggali informasi.
Komponen/sub Hasil observasi
No
komponen Indikator Kondisi yang ada
Sesuai PUIL
Sambungan
Warna
Pengaman/pipa
1 Kabel
Tidak sesuai PUIL
Sambungan
Warna
Pengaman/pipa
Sesuai PUIL
Baik
2 Komponen Rusak
Jarak Pemasangan
Tidak sesuai PUIL
Baik
Rusak
Jarak Pemasangan
LEMBAR ASESMEN
DIAGNOSTIK
A B C