Anda di halaman 1dari 46

MODUL 5

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


KELAS XII
INSTALASI MOTOR LISTRIK
Nama : ZAIDARTI, S. Pd., M.M. Program Keahlian : Teknik Ketenagalistrikan
Asal Sekolah : SMK Negeri 1 Karimun Tahun Pelajaran : 2022/2023

Elemen Instalasi Motor Listrik.


Deskripsi Meliputi perencanaan (berupa gambar kerja, kebutuhan alat,
bahan serta biaya); pemasangan instalasi motor listrik dengan
kendali dan proteksi sesuai standar teknis; pengujian dan
pembuatan laporan.idik mampu melaksanakan pemasangan
instalasi motor listrik mulai dari perencanaan, pemasangan,
pengujian dan pelaporan

Capaian Pembelajaran Pada akhir fase F, peserta didik mampu melaksanakan


pemasangan instalasi motor listrik mulai dari perencanaan,
pemasangan, pengujian dan pelaporan. Peserta didik dapat
melakukan perencanaan yang meliputi gambar kerja, kebutuhan
alat dan bahan, serta biaya. Peserta didik dapat melakukan
pemasangan dan pengujian instalasi motor listrik 1 phase dan 3
phase dengan berbagai perangkat, instrumentasi dan kendali, serta
proteksi sesuai standar teknis. Peserta didik juga mampu
membuat laporan..
Kelas XI ( Sebelas )
Alokasi Waktu 270 Menit (1 x pertemuan @6x45’)
Jumlah Pertemuan 2
Fase Capaian F
Profil Pelajar Pancasila Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak
Mulia, Mandiri, Bernalar Kritis, dan Kreatif
Model Pembelajaran Project Base Learning
Moda Pembelajaran Tatap Muka/ Daring / Kombinasi
Metode Pembelajaran Diskusi, presentasi, demonstrasi

Bentuk Penilaian Asesmen Non Kognitif dan Kognitif


Sumbar Pembelajaran Buku Paket, Modul, Internet dan Lainnya
Bahan Pembelajaran Buku tulis, pena, pensil dan penggaris
Alat Praktik Motor listrik, kontaktor, push bottom, kabel
Pembelajaran
Media Pembelajaran LCD Projector, PPT, Video Pembelajaran, Internet

KATA KUNCI : A. Perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk


Instalasi, Motor, Kontaktor, SOP mengajar:
 Siswa reguler/tipikal
PERTANYAAN PEMANTIK :  Siswa dengan hambatan belajar
Apa rencanamu nanti setelah lulus dari SMK?  Siswa cerdas istimewa berbakat istimewa
Profesi apa yang akan kalian geluti? (CIBI)
B. Kelengkapan perangkat ajar: Lembar
kegiatan, rubrik penilaian, foto, video.
MODUL 5
TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK
KELAS XII
INSTALASI MOTOR LISTRIK
TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Peserta didik mampu merencanakan instalasi motor listrik
2. Peserta didik mampu membuat gambar kerja instalasi motor listrik
3. Peserta didik mampu menyiapkan alat dan bahan yang digunakan pada instalasi motor
listrik.
4. Peserta didik mampu memasang instalasi motor listrik.
5. Peserta didik mampu mengoperasikan instalasi motor listrik
6. Peserta didik mampu melakukan pengujian pada instalasi motor listrik.
7. Peserta didik mampu membuat laporan pemasangan instalasi motor listrik
.

CATATAN UNTUK GURU

Modul ajar ini akan menjadi materi prasyarat dan berlanjut pada materi berikutnya, dengan
menerapkan pembelajaran berbasis proyek.

PERSIAPAN (45 MENIT)

1. Guru membuat presentasi tentang materi merencanakan instalasi motor listrik


2. Guru membuat contoh – contoh rangkaian instalasi motor listrik yang digunakan di
industri.

AKTIVITAS

Pertemuan 1 : Menjelaskan sistem kendali elektromagnetik pada instalasi motor listrik 1 fasa.
PERTEMUAN 1 LURING/DARING (270 MENIT)

Kegiatan Awal ( 30 Menit) Kegiatan Inti (225 Menit)

1. Peserta didik dan Guru memulai 1. Peserta didik mendapatkan pemaparan


dengan berdoa bersama. secara umum tentang bagaimana
2. Peserta didik disapa dan melakukan merencanakan instalasi motor listrik
pemeriksaan kehadiran bersama dengan 2. Dengan metode tanya jawab guru
guru. memberikan pertanyaan mengenai:
3. Peserta didik bersama dengan guru a. Apa itu instalasi motor listrik
membahas tentang kesepakatan yang b. Apa saja alat dan bahan yang
akan diterapkan dalam pembelajaran dibutuhkan untuk instalasi motor
daring dan luring. listrik.
4. Peserta didik diberikan penjelasan bahwa c. Contoh-contoh rangkaian
selama dua kali pertemuan ke depan akan instalasi motor listrik yang
mengikuti pembelajaran secara daring digunakan di industri.
dan/atau luring, dan materi hari ini adalah 3. Peserta didik diberikan kesempatan
kemampuan yang mendasari seluruh jenis untuk melakukan studi pustaka
kegiatan pembelajaran di (browsing dan/atau mengunjungi
ketenagalistrikan. Dengan demikian wajib perpustakaan) guna mengeksplorasi:
dikuasai peserta didik dan diminta untuk a. Instalasi motor listrik
fokus dan menyiapkan catatan apabila b. Alat dan bahan yang digunakan
dibutuhkan. dalam instalasi motor listrik.
5. Peserta didik dan guru berdiskusi c. Contoh-contoh rangkaian instalasi
melalui pertanyaan pemantik: motor listrik yang digunakan di
a. Apa rencanamu nanti setelah
industri.
lulus dari SMK? Profesi apa yang
d. Peserta didik diminta melaporkan hasil
akan kalian geluti?
studinya dan kemudian bersama-sama
b. Apa harapanmu saat kamu
dengan dibimbing oleh guru
mempelajari tentang merencanakan
mendiskusikan hasil laporannya di
instalasi motor listrik ?
depan kelas
e. Peserta didik diminta bermain peran
mencoba profesi diketenagalistrikan.
f. Peserta didik diminta untuk
mengerjakan soal latihan

Kegiatan Penutup (15 Menit) Referensi

1. Peserta didik dapat melakukan/memberikan Instalasi Motor Listrik SMK Kelas XII,
penilaian baik dalam bentuk Semester 5, T Radya Sahisnu, S.T.
narasi/gambar/emotikon tertentu Instalasi Motor Listrik Semester 6 ,
untuk menunjukkan pemahaman Kementrian Pendidikan dan Kebuadayaan
tentang topik hari ini.
2. Peserta didik dapat menuliskan
pertanyaan yang ingin diketahui lebih lanjut
dalam kolom komentar.
3. Peserta didik mengomunikasikan
kendala yang dihadapi dalam
merencanakan instalasi motor
listrik.
4. Peserta didik menerima apresiasi dan
motivasi dari guru.
LAMPIRAN
RINGKASAN MATERI
INSTALASI MOTOR LISTRIK

A. Tujuan
Setelah mengikuti atau menyelesaikan kegiatan-kegiatan belajar dari modul ini, diharapkan
peserta didik memiliki kem ampuan merencanakan dan memasang instalasi motor listrik
dengan kendali elektromagnetik.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


Indikator pencapaian kompetensi untuk kegiatan pembelajaran ini adalah :
 Menerapkan instalasi motor listrik 1 phase dengan kendai elektromagnetik
 Menerapkan instalasi motor listrik 3 phase dengan kendali elektromagnetik
 Merancang instalasi motor listrik 1 phase dengan kendai elektromagnetik
 Merancang instalasi motor listrik 3 phase dengan kendali elektromagnetik
 Mengoperasikan instalasi motor listrik 1 phase dengan kendai elektromagnetik
 Mengoperasikan instalasi motor listrik 3 phase dengan kendali elektromagnetik
C. Uraian Materi
a. Uraian Materi

Secara umum dalam bidang kelistrikan sistem pengendalian suatu peralatan listrik
biasanya terdiri dari :
 Pengendalian Elektromagnetik/Elektromekanik
 Pengendalian Elektronik
 Pengendalian dengan PLC/Mikrokontroler
 Pengendalian dengan sistem Pneumatik (tekanan angin).
Yang dimaksud dengan sistem pengendalian elektromagnetik adalah sekelompok
peralatan yang digunakan untuk mengatur fungsi kerja suatu mesin dan memetakan tingkah
laku/unjuk kerja mesin tersebut sesuai dengan yang dikehendaki berbasis elektromagnetik.
Atau dengan kata lain sistem pengendalian menggunakan saklar magnet atau kontaktor
sebagai komponen kendali utama.

1. Diagram Kelistrikan Sistem Kendali Elektromagnetik. 


a. Jenis-Jenis Rangkaian Pada Sistem Pengendali Elektromagnetik
Sebelum melakukan pengoperasian suatu sistem rangkaian pengendali motor induksi 3
fasa, hal utama yang harus menjadi perhatian adalah membuat rencana pengoperasian
dalam bentuk diagram kerja atau diagram pengkabelan (Wiring Diagram).
Pada sistem pengendalian elektromagnetik terdapat 2 jenis rangkaian,yaitu :
 Rangkaian Utama (Rangkaian Daya) :
Rangkaian yang menghubungkan antara sumber listrik dengan beban listrik yang
akan dikendalikan (motor induksi 3 fasa).
Jenis rangkaian ini menggunakan penghantar jenis kabel NYAF dengan ukuran 2,5
mm2.

Gambar. 1
Rangkaian Utama
 Rangkaian Kontrol:
Suatu sistem rangkaian yang menghubungkan antar setiap komponen-komponen
pengendali (lingkaran arus) yang menggambarkan sistem kerja antara kontaktor
dengan kontak-kontak bantunya atau sistem pengendalian.
Rangkaian ini merupakan bentuk penjabaran dari sistem pengendalian tersebut
dengan menggunakan penghantar jenis NYAF 1,5 mm2.
Bila kedua jenis rangkaian ini dipadukan maka akan menjadi suatu rangkain
pengawatan (wiring diagram) sistem pengendalian elektromagnetik.

Gambar 2
Rangkaian Kontrol

b. Simbol-Simbol Rangkaian Pengendali Elektromagnetik


 Tombol Tekan NC (Normaly Close) :
Digunakan sebagai simbol untuk menggambarkan cara memutuskan aliran listrik ke
sistem rangkaian. (Berfungsi sebagai tombol Stop)
 Tombol Tekan NO (Normaly Open) :
Digunakan sebagai simbol untuk menggambarkan cara menghubungkan aliran listrik
ke sistem rangkaian. (Berfungsi sebagai tombol ON)

 Thermal Overload Relay (NC)


Digunakan sebagai simbol untuk menggambarkan hubungan sistem pengaman beban
lebih . Kontak 95-96 akan terbuka (menjadi NO) apabila terjadi gangguan beban
lebih dan kontak 97-98 akan menutup (NC).Pada gambar sistem rangkaian biasanya
ditandaia dengan huruf F (Fuse)/pengaman.

 Simbol Kontaktor :
Menggambarkan simbol kontaktor dan cara melakukan penyambungan pada
kumparan magnet (coil) A1-A2.
Digambarkan pada rangkaian pengendali

 Simbol Kontak Bantu Pengunci (NO) pada kontaktor. Akan menjadi NC jika
kontaktor bekerja.
 Simbol kontak bantu pengaman (NC).Akan menjadi NO jika kontaktor bekerja.

 Simbol hubungan rangkaian antara kontaktor dan TDR. Digambarkan pada


rangkaian daya (utama).

Tugas 1 :

Lengkapilah gambar rangkaian pengendali dibawah ini dengan deskripsi kerja rangkaian Sbb:
 Apabila MCB dihidupkan (posisis On),lampu merah (H2) akan nyala dan tombol tekan S2
ditekan,kontaktor (K) akan bekerja.
 Pada saat kontaktor K bekerja, lengan bantu K (NO) akan menutup dan lampu hijau (H1)
akan menyala.
 Pada saat terjadi gangguan  beban lebih, TOR akan berfungsi dengan membuka lengan NC
(OL) dan menutup lengan NO (OL).
 Pada saat terjadi gangguan rangkaian akan terputus secara otomatis (NC) OL membuka
dan lampu Kuning menyala karena (NO) OL menutup)
Tugas 2 :
Lengkapilah gambar rangkaian utama dibawah ini dengan deskripsi kerja rangkaian sbb:
 Pada saat MCB posisi ON dan kontaktor  K bekerja kontak 1-3-5 akan terhubung dengan
2-4-6 dan motor akan bekerja (berputar).
2. Menerapkan Sistem Pengendalian Motor Listrik.
a.Sistem Pengendalian Langsung (Direct On Line)
Sistem pengendalian langsung biasa juga disebut start langsung. Sistem ini merupakan
sistem rangkaian yang paling sederhana dalam pengendalian sebuah motor induksi 3 fasa.
Sebuah motor harus digunakan dalam hubungan Y / Δ, tergantung pada tegangan jaringan
yang dihubungkan ke motor dan biasanya dinyatakan pada plat merk/name  plate.

Contoh :

Y  =  380 Volt Δ  =  220 Volt


Gambar 3
Rangkaian Kontrol Sistem Pengendalian DOL
Gambar 4. Rangkaian Daya Sistem pengendalian DOL

b. Sistem Pengendalian Forward-Reserve Manual dengan Tombol Tekan


(Membalik Arah Putaran Motor Secara Manual)
1. Motor menggerakkan mesin -mesin kebanyakan digunakan motor arus bolak balik 3
fase.Motor ini dihubungkan dengan jaringan listrik arus bolak-balik 3 fase. Kalau
jaringannya terdiri dari empat hantaran maka hanya hantaran-hantaran fasenya saja yang
dihubungkan.
2. Untuk membalik arah putar dari motor jenis ini hanya dengan menukar dua fasanya saja
misalnya : L1 dan L2 sedangkan L3 dibuat tetap.
3. Arah putar motor dapat menghadap sisi puli porosnya, akan berputar kekanan kalau
terminal U dihubungkan dengan L1, terminal V dihubungkan dengan L2 dan terminal W
dihubungkan dengan L3.

4. Untuk dua arah putaran yang menggunakan tombol tekan ini harus diperhatikan bahwa jika
kedua tombol start ditekan bersama-sama motor tidak akan bekerja, hal ini harus
diperhatikan pemakaian/pemilihan tombol tekan. Dari gambar skema bisa diperhatikan
pemilihan tombol tekan tersebut.

Tombol tekan seporos Diperbolehkan 


( Pemilihan yang benar )
             
Tidak diperbolehkan
( Pemilihan yang salah )

  
Gambar 5
Rangkaian Pengendalian Motor Listrik 3 Fasa 2 Arah Putaran Menggunakan Kontaktor dan
Tombol Tekan

Sistem pengendalian ini biasanya digunakan untuk membuka dan menutup pintu garasi
(rolling door) dan alat angkat berupa crane atau lift.

c. Sistem Pengendalian Forward-Reserve Manual dengan Saklar Pilih (Membalik


Arah putaran Motor Dengan Saklar Pilih).
Dalam membalik arah putaran motor,konsep teori dasarnya sama, yang berbeda disini
hanyalah saklar yang digunakan untuk merangkai dua arah putaran, menggunakan 2 buah
kontaktor magnet & selektor switch.
Apabila sakelar selektor diputar ke arah I maka, magnet kontaktor ( K1 ) akan bekerja
dan akan menarik kontak – kontak NO sehingga menjadi tertutup. Sedangkan kontak –
kontak NC menjadi terbuka, dengan demikian pada saat K1 bekerja maka K2 tidak akan
bisa bekerja karena sudah dikunci dengan menggunakan kontak – kontak NC dari
masing-masing kontaktor.

Gambar 6
Rangkaian Pengendalian Motor Listrik 3 Fasa Forward – Reserve Menggunakan saklar pilih
d. Sistem Pengendalian Motor Listrik Kerja Berurutan Dengan Saklar Batas
(Limit Switch).
Sistem pengendalian ini digunakan untuk mengatur kerja berurutan dari 2 buah motor
induksi dengan membatasi waktu kerja antara M1 dan M2 dengan mengatur kerja saklar
batas (limit Switch). Motor 1 bekerja lebih dahulu kemudian beberapa saat kemudian
(sesuai batas waktu kerja saklar) motor 2 bekerja.
Limit switch ( saklar tekan batas ) 
Cara kerjanya :
Saklar ini apabila mendapat tekanan beban, kontak NC akan membuka sedang kontak NO
nya akan menutup .
1. Kontak NC
2. Kontak NO 
Pemakaiannya untuk alat Bantu kontrol .
Gambar 7.
Pengendalian motor listrik kerja berurutan dengan saklar batas (Limit switch)
e. Sistem Pengendalian Motor Listrik Kerja Berurutan Secara Otomatis     dengan
TDR  (Relay Penunda Waktu).
Sistem pengendalian ini digunakan untuk mengatur kerja berurutan dari 2 buah motor
induksi dengan mengatur setingan waktu kerja sesuai dengan keperluan pengendalian.
Motor 1 bekerja lebih dahulu kemudian beberapa saat kemudian (sesuai setingan waktu
TDR) motor 2 bekerja.
Gambar 8.
Pengendalian kerja berurutan secara otomatis dengan TDR (Time Delay Relay)
Bersama temanmu, diskusikan bagaimana merencanakan
instalasi motor listrik menggunakan kendali PLC ? apa saja
peralatan yang dibutuhkan ?

D. Refleksi
Renungkanlah, kalian telah mempelajari bab ini sampai
akhir. Siapkah kalian, jika tetanggamu memintamu untuk
membantunya dalam memasang instalasi motor listrik
dirumahnya ?

E. Asesmen
a. Tetanggamu baru siap membeli motor listrik 1 phase (mesin
pompa air), namun belum ada instalasinya. Langkah apa
yang akan kamu lakukan jika ingin mendapatkan pekerjaan
pemasangan instalasi motor dirumah tetanggamu tersebut ?
Jelaskan dengan singkat !
b. Carilah video yang berhubungan dengan pekerjaan
memasang instalasi motor listrik ! berdasarkan uraian
pekerjaan memasang instalasi motor tersebut, dapatkah tugas
merencanakan instalasi motor listrik diselesaikan dalam
sehari ?. Tuliskan referensi sumber ideo tersebut !

F. Pengayaan
Carilah kontak alumni sekolahmu yang dapat kalian
hubungi. Dengan sopan, perkenalkan dirimu dan
tanyakan kepada mereka bekerja dimana dan
bagaimana pekerjaan pemasangan instalasi motor di tempat
kerjanya !
Carilah data-data di internet mengenai jenis pekerjaan
instalasi motor listrik dan perusahaan/industri dari alumni
yang telah kalian hubungi. Buatlah presentasi dan
ceritakan di depan kelas.

G. Daftar Pustaka
1. Instalasi Motor Listrik SMK Kelas XII, Semester 1, Eko Arianto.
2. Instalasi Motor Listrik Semester 6, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
1. Gambar Situasi
Suatu gambar situasi menunjukkan dengan jelas letak gedung atau rumah tempat instalasi listrik tersebut
akan dipasang dan rencana penyambungannya dengan sumber tenaga listrik.

Gambar Denah situasi

2. Gambar Instalasi
Pada gambar instalasi dimuat antara lain :
a. Rencana penempatan semua peralatan listrik yang akan dipasang dan sarana pelayanannya, misalnya
titik lampu, sakelar, kotak kontak, perlengkapan hubung bagi dan sebagainya seperti gambar
dibawah.

Gambar Tata letak rancangan

b. Rencana penyambungan peralatan listrik dengan alat pelayanannya, misalnya antara lampu dan
sakelarnya, motor dan pengasutnya yang merupakan sebagian dari rangkaian atau cabang rangkaian
akhir.
Gambar Diagram Garis tunggal

c. Hubungan antara peralatan listrik dan sarana pelayanannya dengan perlengkapan hubungan bagi yang
bersangkutan.

Tabel rekapitulasi daya


d. Data teknis yang penting dari setiap peralatan listrik yang akan dipasang.
Diagram Pengawatan
3. Diagram Instalasi Garis Tunggal
Pada diagram instalasi garis tunggal meliputi :
a. Diagram perlengkapan hubungan bagi dengan keterangan mengenai ukuran/daya nominal setiap
komponennya.
b. Keterangan mengenai beban terpasang dan pembagiannya.
c. Ukuran dan jenis hantaran yang akan digunakan.
d. Sistim pentanahannya.
4. Gambar Detail/Keterangan
Gambar detail atau perincian yang diperlukan, misalnya :
a. Perkiraan ukuran fisik perlengkapan hubungan bagi.
b. Cara pemasangan alat-alat listrik.
c. Cara pemasangan kabelnya.
d. Cara kerja instalasi kontrolnya, kalau ada.
Gambar detail tersebut dapat juga diganti dengan keterangan atau uraian .

5. Perhitungan Teknis
Perhitungan teknis kalau perlu yang meliputi :
a. Susut tegangan
b. Perbaikan faktor kerja
c. Beban terpasang dan kebutuhan maksimum
d. Arus hubungan singkat dan daya hubungan singkat.
e. Tingkat penerangan
6. Daftar Bahan Instalasi
Mengenai daftar bahan instalasi meliputi :
a. Jumlah dan jenis kabel, hantaran dan perlengkapan
b. Jumlah dan jenis perlengkapan bantu
c. Jumlah dan jenis perlengkapan hubungan bagi
d. Jumlah dan jenis armatur lampu
7. Uraian Teknis
Mengenai uraian teknis meliputi :
a. Ketentuan teknis dari peralatan listrik yang dipasang dan cara pemasangannya.
b. Cara pengujiannya
c. Rencana waktu pelaksanaannya.
8. Perkiraan Biaya
Perkiraan biaya adalah menyangkut anggaran yang diperlukan untuk memasang suatu unit instalasi listrik
berdasarkan rencana instalasi yang diajukan atau disepakati.
Apabila hendak memasang instalasi listrik, maka harus mengetahui terlebih dahulu gambaran secara
umum keadaan dari suatu ruangan yang akan dipasang instalasi listrik tersebut. Dari sini maka
akan lebih mudah mengatur tata letak komponen serta penentuan titik -titik cahaya sesuai dengan
kebutuhan ru angan. Pada gambar 1. diperlihatkan sketsa suatu ruangan yang akan dipasang instalasi
beserta diagram rangkaian garis tunggalnya.

(a) Gambar sketsa ruangan

(b) Diagram Instalasi


Gambar 1. Sketsa ruangan dan diagram instalasi
Bagi pelaksana di lapangan, akan lebih menyesuaikan antara gambar instalasi yang telah dibuat
dengan kondisi yang sebenarnya di lapangan. Dari gambar 1. di atas, dapat membuat langkah sederhana
untuk memasang hubungan dari dua buah lampu yang dilayani oleh sebuah sakelar tunggal dengan
dilengkapi satua buah stop kontak. Illustrasi semacam ini akan banyak membantu siswa dalam
membuat perencanaan instalasi listrik. Dalam prakteknya siswa dapat menggunakan papan kerja
untuk merancang beberapa hubungan lampu dan memasangnya secara lebih ringkas dan sederhana.
Instalasi listrik merupakan pengetahuan dan jenis pekerjaan khusus, sehingga harus ditangani secara
khusus. Dengan demikian dalam bidang instalasi listrik terdapat ketentuan-ketentuan dan peraturan
tersendiri bagi pelaksanaannya. Pekerjaan instalasi listrik merupakan suatu rangkaian pekerjaan yang
kadang-kadang sangat kompleks. Hal ini tergantung kepada luas pekerjaan yang tangani. Rangkaian
pekrjaan ini terutama meliputi penyediaan dan pemilihan bahan beserta peralatan yang diperlukan, mulai
dari pelaksanaan sampai pengujian hasil kerja yang telah diselesaikan. Rencana pokok berupa
gambar atau bahan akan diketahui macam bahan dan peralatan yang diperlukan.
9. Cara Menentukan Jumlah Kawat Instalasi
Untuk menentukan berapa jumlah kawat penghantar yang dipasang dalam suatu instalasi, maka langkah-
langkah yang harus dilakukan adalah :
a. Rencanakan terlebih dahulu beberapa titik cahaya yang akan dipasang.
b. Tentukan cara pelayanan titik cahaya yang akan dipasang, misalnya dipasang dua buah titik
cahaya yang akan dilayani dari satu tempat yang sama.
c. Pilihlah komponen serta cara pelayanan yang efektif untuk titik-titik cahaya yang akan dipasang.
Disini dapat menggunakan sakelar seri untuk melayani kedua lampu yang kan dipasang.
d. Buatlah gambar diagram pengawatan agar memudahkan di dalam membuat detail gambar instalasi.
e. Tentukan cara pemasangan yang akan digunakan, apakah instalasinya sistem rentang atau
sistem tertutup. Jika menggunakan sistem tertutup, maka membutuhkan pipa sebagai peralatan
pelindung hantaran, sebaliknya jika menggunakan sistem rentang maka membutuhkan rol isolator
sebagai penyangga hantaran instalasinya.
f. Apabila akan membuat instalasi di dalam pipa, maka kita sudah dapat mengetahui berapa banyak
hantaran yang akan dimasukkan ke dalam pipa.

Setelah mengetahui gambar pelaksanaan, maka dapat membuat gambar bagan dengan membubuhkan
garis -garis lintang pada gambar bagan tersebut. Banyak kawat dan hubungan dua buah lampu tersebut
adalah tiga batang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.

(a) Diagram Instalasi (b) Diagram pelaksanaan


Gambar 2. Bagan dua buah lampu yang dilayani sakelar seri
10. Instalasi Dua Lampu Pijar Dengan Sakelar Tunggal
Instalasi dua buah lampu dengan sebuah sakelar tunggal, artinya kedua lampu itu cukup dilayani oleh
sebuah sakelar tunggal saja. Jadi dalam pemasangannya, hantaran kedua lampu itu diperoleh melalui
sebuah sakelar. Perhatikan gambar 3.

(a) Giagram instalasi (b) Diagram Pelaksanaan

Gambar 3. Bagan dua buah lampu dilayani sebuah s akelar

Bahan-bahan yang digunakan hampir sama dengan gambar2, perbedaannya terletak pada jumlah
bahannya, baik berupa kotak sambung, pipa maupun hantarannya.
Apabila kedua lampu tersebut hendak dilayani dengan dua buah sakelar, maka ada dua cara bagan yang
dapat dipakai yaitu : (a) kedua sakelar dipasang berjauhan, (b) kedua sakelar dipasang satu tempat.
Cara kedua ini sering disebut sebagai sakelar seri atau deret. Kedua cara pemasangan itu dapat dilihat
pada gambar 4.

(a) Diagram instalasi (b) Diagram pelaksanaan


Gambar 4. Dua buah lampu dilayani dua buah sakelar tunggal yang dijadikan satu

11. Instalasi Dua Lampu Pijar Hubungan Gudang


Dalam kasus ini dipasang satu sakelar tunggal dan satu sakelar tukar. Prinsipnya adalah penghubung
(sakelar) dekat pintu telah digantikan oleh penghubung berkutub tunggal (1), dan pada titik penerangan 2
dipasang penghubung tukar (2) yang bekerja sebagai penghubung pengubah, seperti dijelaskan pada
gambar 5.

(a) Diagram instalasi (b) Diagram pengawatan/pelaksanaan


Gambar 5. Lampu dalam hubungan gudang
Dengan penghubung kutub tunggal, maka dapat meniadakan tegangan pada penghubung tukar dan
lampu yang sekejap mata dapat dipadamkan
12. Hubungan Gudang dalam Tanah yang Diperluas
Pada umumnya jenis hubungan ini banyak digunakan pada gudang-gudang seperti ruang persediaan
dan timbunan, tetapi ruangan ini dapat dimasukki satu sisi dan letaknya harus berurutan. Contoh
instalasinya dapat dijelaskan pada gambar 6.

(a) Diagram instalasi (b) Diagram Pelaksanaan


Gambar 6. Hubungan gudang dalam tanah yang diperluas
Pengoperasian dari sakelar-sakelar ini sambil kita berjalan, kita dapat menyalakan lampu yang satu
dan memadamkan yang lain secara otomatis. Dan pada kasus ini kita dapat menghubungkan sejajar
sejumlah lampu dari satu ruangan. Dari ruangan tersebut, kita dapat memadamkan dan menyalakan
bersama lampu-lampu yang terhubung itu tanpa harus memadamkan dan menyalakan satu demi satu.

13. Hubungan Kamar Tidur


Prinsip dasar hubungan ini adalah sama dengan hubungan gudang dalam tanah, tetapi
penghubung muka yang berkutub tunggal harus diganti dengan sakelar tukar, sehingga kita dapat
memadamkan tiap-tiap lampu pada pintu dan pada tempat tidur. Pada hubungan tukar ini dapat
diperluas dengan penghubung silang. Diagram instalasi untuk kasus ini dapat dijelaskan pada gambar
7.

(a) Diagram instalasi (b) Diagram pelaksanaan


Gambar 7. Hubungan kamar tidur

14. Hubungan untuk Ruangan yang Luas


Dalam ruangan yang luas, biasanya hanya membutuhkan sebagian dari seluruh penerangan yang ada.
Misal untuk ruang yang panjang terkadang hanya diperlukan untuk menyalakan beberapa lampu
saja. Oleh karena itu kita dapat menggunakan hubungan tukar dengan kombinasi sakelar silang untuk
beberapa buah lampu. Pada prinsipnya dari kelima lampu, kita dapat menghidupkan sebagian atau
seluruhnya dari tempat yang berbeda.

(a) Diagram instalasi (b) Diagram pelaksanaan


Gambar 8. Hubungan untuk ruangan yang luas

15. Instalasi Lampu Pijar dengan Sakelar Tunggal


Pemasangan instalasi ini direncanakan untuk pemasangan dalam pipa. Bagaimana rencana dan
pelaksanaan untuk jenis instalasi ini dapat diihat pada gambar 9.

(a) Diagram instalasi

Lampu

Saklar tunggal

(b) Diagram pelaksanaan


Gambar 9. Satu lampu pijar dilayani satu sakelar tunggal

Dari bagan di atas, maka dapat diketahui macam beban yang akan dipakai termasuk jumlah dan
penampang penghantar dalam pipa yang seharusnya dipasang.
16. Instalasi Dua Lampu Pijar dengan Sakelar Seri atau Deret
Penggunaan sakelar seri atau deret dimaksudkan agar menyala atau padamnya lampu dapat diatur sebagai
berikut :
a. Lampi 1 hidup, sedangkan lampu 2 masih padam.
b. Lampu 2 hidup, tetapi lampu 1 menjadi padam.
c. Lampu 1 dan 2 hidup (menyala) semua.
d. Kedua lampu padam semua.
Demikian seterusnya, akan kembali lagi seperti keadaan semula. Instalasi semacam ini dapat dijelaskan
dalam bagan seperti tertera pada gambar 10 (a). Sakelar seri semacam itu banyak dipakai untuk melayani
lampu korona. Lampu ini mempunyai sebuah lampu besar (sebagai lampu 1) dan beberapa lampu agak
kecil yang dihubungkan paralel (sebagai lampu 2). Lampu 1 dan lampu 2 akan menyala atau
padam sesuai dengan penjelasan di atas. Bagan pemasangan lampu korona tersebut dapat dijelaskan
pada gambar 10 (b).

Lampu 1 Lampu 2
Saklar deret
(a) Diagram instalasi (b) Giagram pelaksanaan
Gambar 10. Instalasi dua lampu pijar dengan sakelar seri (deret)
D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas pembelajaran dimulai dengan membaca seluruh bagian dari kegiatan pembelajaran ini, disarankan
siswa membaca secara berurutan, sehingga siswa mengetahui tujuan dan indikator capaian kompetensi.
Belajar dengan menggunakan modul ini dituntut kemandirian dan kejujuran siswa terhadap diri sendiri.
Beberapa kegiatan yang juga harus siswa lakukan:
1. Membaca sumber bacaan lain, yang berhubungan dengan materi pada kegiatan pembelajaran ini.
2. Apabila ada bagian-bagian yang belum peserta didik kuasai sesuai yang diharapkan, ulangi kembali
dengan tidak tergesa-gesa.
Jika peserta didik bisa menjawab pertanyan-pertanyaan pada bagian latihan dengan baik, maka peserta
didik dapat melanjutkan pembelajaran ke kegiatan pembelajaran selanjutnya.

SOAL LATIHAN PERTEMUAN 1

1. Gambar letak gedung atau rumah tempat instalasi listrik tersebut akan dipasang dan rencana
penyambungannya dengan sumber tenaga listrik adalah.
a. Gambar garis tunggal
b. Gambar pengawatan
c. Gambar bagan
d. Gambar situasi
e. Gambar instalasi
2. Gambar pada diagram instalasi garis tunggal meliputi:
a. System pentanahannya
b. System pemipaannya
c. System pengawatannya
d. Penentuan tata letak komponen
e. Jenis komponen
3. Tempat untuk memasang lampu bohlam pada instalasi penerangan listrik disebut ...
a. Fitting
b. Sekring
c. Sakelar
d. Stop Kontak
e. Roset
4. Dalam PUIL 2000 Fitting lampu jenis Edison harus dipasang dengan cara ...
a. Menghubungkan kontak dasarnya pada penghantar fase, dan kontakluarnya pada
penghantar netral
b. Menghubungkan kontak dasarnya pada penghantar netral, dan kontak luarnya pada
penghantar fase
c. Menghubungkan kontak dasarnya pada penghantar fase, dan kontak luarnya pada
penghantar fase
d. Menghubungkan kontak dasarnya pada penghantar netral, dan kontak luarnya pada
penghantar netral
e. Menghubungkan kontak dasarnya pada penghantar netral, dan kontak luarnya pada
penghantar arde
5. Sebuah sakelar yang berfungsi menghubungkan dan memutuskan dua lampu, atau dua
kelompok lampu baik secara bergantian atau bersama-sama adalah ...
a. Sakelar Silang
b. Sakelar Tunggal
c. Sakelar Tukar
d. Sakelar Seri
e. Sakelar Ganda
6. Perhatikan gambar instalasi penerangan di bawah ini !

Gambar diatas menggunakan saklar jenis :


a. Saklar dua kutub
b. Saklar kutub tunggal
c. Saklar seri
d. Saklar silang
e. Saklar tukar
1. Beberapa saklar yang sering digunakan sebagai kendali peralatan listrik yaitu, kecuali :
a. Saklar kutub tunggal, Saklar kutub ganda
b. Saklar kutub tiga, Saklar seri
c. Saklar kelompok, Saklar tukar, saklar silang
d. Saklar merk Viba
e. Saklar tunggal

DAFTAR PUSTAKA

A. Rida Ismu W. Supartono, 1979, Instalasi cahaya dan Tenaga I, Dirjen Badan Standarisasi
Nasional (BSN), 2000, Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000),
Standar Nasional Indonesia (SNI), Yayasan PUIL, Jakarta.Dikdasmen Depdikbud,
Jakarta.
Darsono dan Agus Panidjo, 1979, Petunjuk Praktek Listrik I, Dirjen Dikdasmen Depdikbud,
Jakarta.
D. Erwin, 1980, Rancangan Listrik Untuk STM dan Mahasiswa Teknik, Bandung.
F. Suryatmo, 1998, Teknik Listrik Instalasi Penerangan , Bineka Cipta, Jakarta.
Krebet Hidayat, Sumarlan D.S, dan R. Sumarton, 1980, Lembaran Kerja Instalasi dan
Reparasi Listrik, Dirjen Dikdasmen Depdikbud, Jakarta.
Kusnandar, A., 2000, Pemasangan Dasar Instalasi Listrik, Armico, Bandung
P. Van Harten, dan E. Setiawan, 1991, Instalasi Listrik Arus Kuat I, Binacipta, Bandung.
Panitia Revisi PUIL-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 2001, Peraturan Umum Instalasi
Listrik Indonesia 1987 , LIPI, Jakarta
R. Surasno Sosrodirjo, 1980, Alat-Alat Ukur Listrik, Technipres, Jakarta.
SPLN 121 1996
SPLN 04 6918 2002

LEMBAR OBSERVASI PERSONAL HYGIENE

Nama Teman :
Observer :

Topik /tema observasi : Instalasi Ruang Kelas

Petunjuk :
Anda dapat melakukan wawancara dengan obyek observasi/teman Anda untuk menggali informasi.
Komponen/sub Hasil observasi
No
komponen Indikator Kondisi yang ada
Sesuai PUIL
Sambungan
Warna
Pengaman/pipa
1 Kabel
Tidak sesuai PUIL
Sambungan
Warna
Pengaman/pipa
Sesuai PUIL
Baik
2 Komponen Rusak
Jarak Pemasangan
Tidak sesuai PUIL
Baik
Rusak
Jarak Pemasangan
LEMBAR ASESMEN
DIAGNOSTIK

A. Asesmen Non Kognitif


1. Coba amati lingkungan rumahmu saat ini, lalu pilih emoji berikut
yang mewakili perasaanmu.

A B C

2. Berikan pendapatmu tentang bagaimana kondisi lingkungan akan


berdampak pada semangat belajarmu?
3. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menciptakan kenyamanan
lingkungan belajar di rumah?
4. Apa yang kamu rasakan saat mengunjungi salon kecantikan lalu
melihat kondisi yang tidak nyaman, misalnya dari segi ventilasi ataupun
kebersihan lingkungannya?
5. Apa harapanmu saat kamu mempelajari tentang sanitasi, higiene,
kesehatan, keselamatan kerja
Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Umpan Balik :
1. Dapat Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural,
emosional, dan intelektual.
2. Dapat Memahami karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek fisik, intelektual,
sosial, emosional, moral, spiritual, dan latar belakang sosial budaya.
3. Dapat Mengidentifikasi kesulitan belajar siswa serta memberikan solusi kepada siswa yang
mengalami kesulitan belajar.
Tindak Lanjut :
1. Penguatan dan penghargaan diberikan kepada peserta didik yang telah memenuhi
stanndar
2. Teguran yang bersifat mendidik dan memotivasi diberikan kepada peserta didik yang
belum memenuhi standar
3. Peserta didik diberi kesempatan untuk mengikuti diklat lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai