Anda di halaman 1dari 43

MODUL

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


KELAS XI
INSTALASI PENERANGAN LISTRIK

Nama : AHMAD YASIN, S.Pd Program Keahlian : Teknik Ketenagalistrikan


Asal Sekolah : SMKN 1 JEPON Tahun Pelajaran : 2022/2023

Elemen Instalasi Penerangan Listrik.


Deskripsi Meliputi perencanaan (berupa gambar kerja, kebutuhan alat,
bahan serta biaya); pemasangan instalasi Penerangan listrik
dengan kendali dan proteksi sesuai standar teknis; pengujian dan
pembuatan laporan.peserta didik mampu melaksanakan
pemasangan instalasi Penerangan listrik mulai dari perencanaan,
pemasangan, pengujian dan pelaporan

Capaian Pembelajaran Pada akhir fase F, peserta didik mampu melaksanakan


pemasangan instalasi Penerangan listrik mulai dari perencanaan,
pemasangan, pengujian dan pelaporan. Peserta didik dapat
melakukan perencanaan yang meliputi gambar kerja, kebutuhan
alat dan bahan, serta biaya. Peserta didik dapat melakukan
pemasangan dan pengujian instalasi Penerangan listrik 1 phase
dan 3 phase dengan berbagai perangkat, instrumentasi dan
kendali, serta proteksi sesuai standar teknis. Peserta didik juga
mampu membuat laporan..

Kelas XI ( Sebelas )
Alokasi Waktu 270 Menit (1 x pertemuan @4x40’)
Jumlah Pertemuan 2
Fase Capaian F
Profil Pelajar Pancasila Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berakhlakMulia, Mandiri, Bernalar Kritis, dan Kreatif

Model Pembelajaran Project Base Learning


Moda Pembelajaran Tatap Muka/ Daring / Kombinasi
Metode Pembelajaran Diskusi, presentasi, demonstrasi

Bentuk Penilaian Asesmen Non Kognitif dan Kognitif


Sumbar Pembelajaran Buku Paket, Modul, Internet dan Lainnya
Bahan Pembelajaran Buku tulis, pena, pensil dan penggaris
Alat Praktik Penerangan listrik, kontaktor, push bottom, kabel
Pembelajaran
Media Pembelajaran LCD Projector, PPT, Video Pembelajaran, Internet

KATA KUNCI : A. Perangkatajarinidapatdigunakan guru


untukmengajar:
Instalasi, Penerangan,Kontaktor, SOP  Siswareguler/tipikal
 Siswadenganhambatanbelajar
 Siswa cerdas istimewa berbakat
PERTANYAAN PEMANTIK :
istimewa(CIBI)
B. Kelengkapan perangkat ajar:
Apa rencanamu nanti setelah lulus dari SMK? Lembarkegiatan,rubrikpenilaian, foto,video.
Profesi apa yang akan kalian geluti?
MODUL 5
TEKNIK INSTALASITENAGALISTRIK
KELAS XI
INSTALASI PENERANGAN LISTRIK

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Peserta didik mampu merencanakan instalasi Penerangan listrik
2. Peserta didik mampu membuat gambar kerja instalasi Penerangan listrik
3. Peserta didik mampu menyiapkan alat dan bahan yang digunakan pada instalasi
Penerangan listrik.
4. Peserta didik mampu memasang instalasi Penerangan listrik.
5. Peserta didik mampu mengoperasikan instalasi Penerangan listrik
6. Peserta didik mampu melakukan pengujian pada instalasi Penerangan listrik.
7. Peserta didik mampu membuat laporan pemasangan instalasi Penerangan listrik
.

CATATAN UNTUK GURU

Modulajariniakanmenjadimateriprasyaratdanberlanjutpadamateri
berikutnya,denganmenerapkanpembelajaranberbasis proyek.

PERSIAPAN (40 MENIT)

1. Guru membuat presentasi tentang materi merencanakan instalasi Penerangan listrik


2. Guru membuat contoh – contoh rangkaian instalasi Penerangan listrik yang digunakan

AKTIVITAS

Pertemuan 1 : Menjelaskan komponen pada instalasi Penerangan listrik 1 fasa.


PERTEMUAN 1 LURING (270 MENIT)

Kegiatan Awal ( 30 Menit) Kegiatan Inti (225 Menit)

1. Peserta didik dan Guru memulai 1. Peserta didik mendapatkan pemaparan


dengan berdoabersama. secara umum tentang bagaimana
2. Peserta didik disapa danmelakukan merencanakan instalasi Penerangan
pemeriksaan kehadiran bersama listrik
denganguru. 2. Dengan metode tanyajawab guru
3. Peserta didik bersama denganguru memberikan pertanyaan mengenai:
membahas tentang kesepakatan yang a. Apa itu instalasi Penerangan listrik
akan diterapkan dalam pembelajaran b. Apa saja alat dan bahan yang
luring. dibutuhkan untuk instalasi
4. Peserta didik diberikan penjelasan bahwa Penerangan listrik.
materi hari ini adalah kemampuan yang c. Contoh-contoh rangkaian
mendasari seluruh jenis kegiatan instalasi Penerangan listrik yang
pembelajaran diketenagalistrikan. Dengan digunakan di industri.
demikian wajib dikuasai peserta didik 3. Peserta didik diberikan kesempatan
dan diminta untuk f okus dan menyiapkan untuk melakukan
catatan apabila dibutuhkan. studipustaka(browsingdan/atau
5. Peserta didik dan guru berdiskusi mengunjungiperpustakaan)guna
melalui pertanyaan pemantik: mengeksplorasi:
a. Apa rencanamu nanti setelah a. Instalasi Penerangan listrik
lulus dari SMK? Profesi apa yang b. Alat dan bahan yang digunakan
akan kalian geluti? dalam instalasi Penerangan listrik.
b. Apa harapanmu saat kamu c. Contoh-contoh rangkaian instalasi
mempelajari tentang merencanakan Penerangan listrik yang digunakan di
instalasi Penerangan listrik? industri.
d. Peserta didik dimintamelaporkan hasil
studinya dan kemudian bersama-sama
dengandibimbing
olehgurumendiskusikanhasil
laporannyadidepankelas
e. Pesertadidikdimintabermain peran
mencoba profesi diketenagalistrikan.
f. Peserta didik dimintauntuk
mengerjakansoallatihan
Kegiatan Penutup (15 Menit) Referensi

1. Peserta didik dapat melakukan/memberikan Instalasi Penerangan Listrik SMK Kelas XI,
penilaian baik dalam bentuk Instalasi Penerangan Listrik Semester 3 ,
narasi/gambar/emotikon tertentu Kementrian Pendidikan dan Kebuadayaan
untuk menunjukkanpemahaman tentang
topik hari ini.
2. Peserta didik dapat menuliskan
pertanyaanyangingindiketahuilebih
lanjutdalamkolomkomentar.
3. Peserta didikmengomunikasikan
kendala yang dihadapi dalam
merencanakan instalasi Penerangan
listrik.
4. Peserta didik menerima apresiasi
danmotivasidariguru.
LAMPIRAN
RINGKASAN MATERI
INSTALASI PENERANGAN LISTRIK

A. Tujuan
Setelah mengikuti atau menyelesaikan kegiatan-kegiatan belajar dari modul
ini,diharapkan peserta didik memiliki kemampuan merencanakan dan
memasang instalasi Penerangan listrik dengan baik

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator pencapaian kompetensi untuk kegiatan pembelajaran ini adalah :

1. Menerapkan Mampu menjelaskan dasar-dasar lampu penerangan


2. Mampu menentukan rekomendasi lampu penerangan untuk pemasangan
luar dan dalam.
3. Mampu menjelaskan luminasi lampu penerangan pada bangunan gedung
4. Mampu memilih jenis-jenis lampu penerangan dan sumber cahaya
5. Mampu menentukan cara pengontrolan lampu penerangan
6. Mampu menafsirkan macam-macam lampu penerangan dan managemen
ruangan, lampu emergensi
7. Mampu menentukan peerhitungan kuantitas luminasi
8. Mampu menentukan pembaharuan lampu penerangan
9. Mampu memilih perangkat hubung bagi utama
10. Mampu menentukan pemilihan gawai pengamanan
11. Mampu memahami kalkulasi kebutuhan daya
12. Mampu memahami koreksi faktor daya
13. Mampu memberi contoh perhitungan instalasi penerangan listrik
14. Mampu melakukan pengamanan terhadap bahaya tegangan bocor
15. Menggunakan capasitor dalam instalasi penerangan listrik

6
Untuk mengawali materi yang akan
disampaikan pada BAB ini, diharapkan kepada
peserta didik untuk benar-benar mempersiapkan diri
dalam menyimak dan memahami setiap materi dan
diharapkan pada akhirnya dapat menguasai capaian
pembelajaran Kegiatan belajar 1 ini. Silakan para
peserta didik pelajari beberapa materi berikut ini.

Materi awal berikut menjelaskan tentang isi PUIL yang menyangkut instalasi penerangan
1 fasa. Materi yang akan disampaikan adalah isi dari PUIL 2000 dan PUIL revisi 2011
yang berhubungan dengan instalasi listrik.

Mari menyimak beberapa peraturan instalasi penerangan listrik berdasarkan PUIL berikut
ini:

PERATURAN UMUM INSTALASI LISTRIK

Keselamatan Kerja
Dalam pemasangan instalasi listrik, biasanya rawan
terhadap terjadinya kecelakaan. Kecelakaan bisa timbul akibat adanya sentuh
langsung dengan penghantar beraliran arus atau kesalahan dalam prosedur
pemasangan instalasi. Oleh karena itu perlu diperhatikan hal-hal yang berkaitan
dengan bahaya listrik serta tindakan keselamatan kerja. Beberapa penyebab
terjadinya kecelakaan listrik diantaranya

7
- Kabel atau hantaran pada instalasi listrik terbuka dan apabila tersentuh akan
menimbulkan bahaya kejut.

- Jaringan dengan hantaran telanjang

- Peralatan listrik yang rusak

- Kebocoran lsitrik pada peralatan listrik dengan rangka dari logam, apabila terjadi
kebocoran arus dapat menimbulkan tegangan pada rangka atau body

- Peralatan atau hubungan listrik yang dibiarkan terbuka

- Penggantian kawat sekring yang tidak sesuai dengan kapasitasnya sehingga


dapat menimbulkan bahaya kebakaran

- Penyambungan peralatan listrik pada kotak kontak (stop kontak) dengan kontak
tusuk lebih dari satu (bertumpuk).

Contoh langkah-langkah keselamatan kerja berhubungan dengan


peralatan listrik, tempat kerja, dan cara-cara melakukan pekerjaan pemasangan
instalasi lisrik dapat diikuti pentunjuk berikut :
1. Menurut PUIL ayat 920 B6, beberapa ketentuan peralatan listrik diantaranya :

a) Peralatan yang rusak harus segera diganti dan diperbaiki. Untuk peralatan
rumah tangga seperti sakelar, fiting, kotak-kontak, setrika listrik, pompa
listrik yang dapat mengakibatkan kecelakaan listrik.

b) Tidak diperbolehkan :
- Mengganti pengaman arus lebih dengan kapasitas yang lebih besar

- Mengganti kawat pengaman lebur dengan kawat yang kapasitasnya lebih


besar

- Memasang kawat tambahan pada pengaman lebur untuk menambah daya

8
c) Bagian yang berteganagan harus ditutup dan tidak boleh disentuh seperti
terminal-terminal sambungan kabel, dan lain-lain

d) Peralatan listrik yang rangkaiannya terbuat dari logam harus ditanahkan

2. Menurut PUIL ayat 920 A1, tentang keselamatan kerja berkaitan dengan
tempat kerja, diantaranya :
a) Ruangan yang didalamnya terdapat peralatan listrik terbuka, harus diberi
tanda peringatan “ AWAS BERBAHAYA”

b) Berhati-hatilah bekerja dibawah jaringan listrik

c) Perlu digunakan perelatan pelindung bila bekerja di daerah yang rawan


bahaya listrik
3. Pelaksanaan pekerjaaan instalasi listrik yang mendukung pada keselamatan
kerja, antara lain :
- Pekerja instalasi listrik harus memiliki pengetahuan yang telah ditetapkan
oleh PLN (AKLI)
- Pekerja harus dilengkapi dengan peralatan pelindung seperti : Baju pengaman
(lengan panjang, tidak mengandung logam, kuat dan tahan terahadap
gesekan), Sepatu, Helm, Sarung tangan.

- Peralatan (komponen) listrik dan cara pemasangan instalasinya harsus sesuai


dengan PUIL.

- Bekerja dengan menggunakan peralatan yang baik

- Tidak memasang tusuk kontak secara bertumpuk

- Tidak boleh melepas tusuk kontak dengan cara menarik kabelnya, tetapi
dengan cara memegang dan menarik tusuk kontak tersebut.

9
Peraturan
Sistem penyaluran dan cara pemasangan instalasi listrik di Indonesian
harus mengikuti aturan yang ditetapkan oleh PUIL (Peraturan umum Instalasi
Listrik) yang diterbitkan tahun 1977, kemudian direvisi tahun 1987 dan terakhir
tahun 2000.
Tujuan dari Peraturan umum Instalasi Listrik di Indonesia adalah:
- Melindungi manusia terhadap bahaya sentuhan dan kejutan arus listrik.

- Keamanan instalasi dan peralatan listrik.

- Menjaga gedung serta isinya dari bahaya kebakaran akibat gangguan listrik.

- Menjaga ketenagaan listrik yang aman dan efisien.

Agar energi listrik dapat dimanfaatkan secara aman dan


efisien, maka ada syarat-syarat yang harus dipatuhi oleh
pengguna energi listrik. Peraturan instalasi listrik terdapat
dalam buku Peraturan Umum Instalasi Listrik atau yang
sering disingkat dengan PUIL. Di mulai dari tahun 2000,
kemudian direviri tahun 1987, direvisi lagi tahun 2000 dan
terakhir direvisi tahun 2011. Sistem instalasi listrik yang
dimulai dari sumber listrik (tegangan, frekwensi), peralatan
listrik, cara pemasangan, pemeliharaan dan keamanan,
sudah diataur dalam PUIL. Jadi setiap perencana instalasi
listrik, instalatir (pelaksana), Operator, pemeriksa dan
pemakai jasa listrik wajib mengetahui dan memahami
Peraturan Umum Instalasi listrik (PUIL).

PUIL tidak berlaku bagi beberapa sistem intalasi listrik tertentu seperti :
- Bagian instalasi tegangan rendah untuk menyalurkan berita atau isyarat.

- Instalasi untuk keperluan telekomunikasi dan instalasi kereta rel listrik.

10
- Instalasi dalam kapal laut, kapal terbang, kereta rel listrik, dan kendaraan yang
digerakan secara mekanis.

- Instalasi listrik pertambangan di bawah tanah.

- Instalasi tegangan rendah tidak melebihi 25 V dan daya kurang dari 100 W.

- Instalasi khusus yang diawasi oleh instansi yang berwenang (misalnya : instalasi
untuk telekomunikasi, pengawasan, pembangkitan, transmisi, distribusi tenaga
listrik untuk daerah wewenang instansi kelistrikan tersebut).

Pada ayat 103 A1 dari PUIL merupakan peraturan lain yang berkaitan dengan
instalasi listrik, yakni :
a. Undang-Undang No. 1 tahun 1970, tentang Keselamatan Kerja.

b. Peraturan Bangunan Nasional.

c. Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1972, tentang Perusahaan Listrik Negara.

d. Peraturan lainnya mengenai kelistrikan yang tidak bertentangan dengan


PUIL.
Suatu peralatan listrik boleh dipergunakan untuk instalasi apabila :
- Memenuhi ketentuan-ketentuan PUIL 2000.

- Telah mendapat pengesahan atau izin dari instansi yang berwenang (ayat 202
A2)
Berdasarkan ketentuan PUIL 2000 ayat 202 B1 : semua instalasi yang selesai
dipasang sebelum dipergunakan harus diperiksa dan diuji lebih dahulu.
Menurut ayat 110 T16, tegangan dibagi menjadi :
a. Tegangan rendah ( sampai 1000 V)

b. Tegangan Menengah (1000 V – 20 kV)

11
c. Tegangan Tinggi ( di atas 20 kV)

Pengujian Peralatan Listrik


Di negara kita semua peralatan listrik
sebelum digunakan oleh konsumen harus
melalaui uji kelayakan. Menurut ayat 202
A2 semua peralatan listrik yang akan
dipergunakan instalasi harus memenuhi
ketentuan PUIL. Di Indonesia peralatan
listrik diuji oleh suatu lembaga dari
Perusahaan Umum Listrik Negara, yaitu
Lembaga Masalah Kelistrikan disingkat
LMK.

Tanda Persetujuan Pengujiam dari LMK


Peralatan listrik yang mutunya diawasi oleh LMK dan disetujui, diizinkan untuk
memakai tanda LMK. Bahan yang berselubung bahan termoplastik, misalnya
berselubung PVC, tanda ini dibuat timbul dan diletakan pada selubung luar kabel.
Lambang persetujuan ini dipasang pada kabel yang berselubung PVC, misalnya
kabel NYM. Sedangkan unruk kabel yang kcelil seperti NYA, lambang
persetujuan dari LMK berupa kartu yang ditunjukan pada gambar

Tanda Persetujuan Pengujiam dari LMK

12
Setelah peserta didik memahami peraturan dan syarat instalasi secara umum,
maka selanjutnya adalah
SYARAT PEMASANGAN INSTALASI RUMAH/ GEDUNG
Untuk pemasangan instalasi listrik
penerangan dan tenaga untuk rumah/gedung
terlebih dahulu harus melihat gambar-
gambar rencana instalasi yang sudah dibuat
oleh perencana berdasarkan denah
rumah/bangunan dimana instalasinya akan
dipasang. Selain itu juga spesifikasi dan
syarat-syarat pekerjaan yang diterima dari
pemilik bangunan/rumah, dan syarat tersebut
tidak terlepas dari peraturan yang harus
dipenuhi dari yang berwajib ialah yang
mengeluarkan peraturan yaitu PLN
setempat.
Syarat-syarat pekerjaan instalasi rumah /gedung
1.      Gambar situasi untuk menyatakan letak bangunan, dimana instalasinya
akan dipasang serta rencana penyambungannya dengan jaringan PLN.
2.      Gambar instalasi
Rencana penempatan semua peralatan listrik yang akan dipasang dan sarana
pelayanannya, misalnya titik lampu, saklar dan kotak kontak, panel hubung
bagi, data teknis yang penting dari setiap peralatan listrik yang akan
dipasang
3.       Rekapitulasi
Rekapitulasi atau perhitungan jumlah dari komponen yang diperlukan antara
lain :
-          Rekapitulasi material dan harga
-          Rekapitulasi daya atau skema bagan arusnya
-          Rekapitulasi tenaga dan biaya

13
Selain itu terdapat persyaratan lain yang harus dipenuhi dalam pemasangan
instalasi listrik dan tenaga, antara lain :
Sumber Tegangan
Sumber tegangan yang digunakan untuk menyuplai
instalasi listrik rumah/gedung adalah sumber
tegangan 1 phase, 220 volt.
Pemasangan Penghantar

Penghantar yang digunakan untuk instalasi


penerangan (rangkaian akhir) adalah
penghantar jenis NYA dan untuk instalasi
daya (feeder/pengisi/incoming) dengan
menggunakan penghantar jenis NYM yang
memiliki isolasi yang baik, agar mudah cara
pemasangan dan perbaikan pemasangan
penghantar tersebut masuk ke dalam pipa instalasi.
Ukuran penghantar jalur utama termasuk jalur ke stop kontak dan
penghantar jalur cabang dari saklar ke lampu yaitu 2,5 mm 2 dengan menggunakan
penghantar yang sesuai ketentuan maka keselamatan instalasi dapat terjamin dan
apabila instalasi akan diperluas masih dalam batas kemampuannya.
Penghantar untuk jenis NYM dilengkapi dengan hantaran pentanahan/arde
karena untuk instalasi daya, misalnya untuk AC, motor listrik dimaksudkan agar
bagian yang terbuat dari logam dapat ternetralisir dan apabila terjadi hubung
singkat aliran arus akan segera ke tanah.
Pipa Instalasi
Semua penghantar dalam instalasi listrik dimasukkan dalam pipa PVC
dengan ukuran ⅝" agar penghantar aman dari
benturan mekanis, disamping  itu juga penghantar
akan terisolasi serta mudah dalam perawatan apabila
terjadi kerusakan dalam perbaikan.
Saklar dan Kotak Kontak

14
Fungsi saklar dalam instalasi listrik penerangan untuk memutuskan dan
menghubungkan arus listrik dari sumber ke beban. Di dalam saklar dilengkapi
dengan pegas yang dapat memutuskan rangkaian dalam waktu yang sangat
singkat, dengan cepatnya pemutusan ini kemungkinan timbulnya busur api antara
kontak (tuas) saklar menjadi lebih kecil.
Saklar yang digunakan pada umumnya jenis saklar tunggal, saklar seri dan
saklar tukar (hotel) jenis inbow (terpendam dalam tembok).
Aturan pemasangan saklar :
a.      Tinggi pemasangan ± 150 cm di atas lantai.
b.      Dekat dengan pintu dan mudah dicapai tangan/sesuai kondisi tempat.
c.      Arah posisi kontak (tuas) saklar seragam bila pemasangan lebih dari satu.
Fungsi kotak kontak (stop kontak) dalam instalasi listrik sebagai alat
penghubung beban dengan sumber listrik.
Aturan pemasangan stop kontak :
a.      Tinggi pemasangan ± 150 cm di atas lantai, apabila kurang dari 150 cm
harus dilengkapi tutup.
b.      Mudah dicapai tangan.
c.      Di pasang sedemikian rupa, sehingga penghantar netralnya berada
disebelah kanan atau di sebelah bawah.
Kotak Pembagi Daya
Listrik/PHB/Distribusi Panel (DP)
Panel bagi di dalam instalasi listrik
rumah/gedung merupakan peralatan yang
berfungsi sebagai tempat membagi dan
menyalurkan tenaga listrik ke beban yang
memerlukan agar merata dan seimbang.
Di dalam panel bagi terdapat
komponen antara lain rel (busbar), saklar
utama, pengaman, pengaman, alat-alat ukur dan lampu indikator.

Rating Pengaman

15
Rating pengaman yang dipakai menurut PUIL harus sama dengan atau
lebih besar dari arus nominal beban (I pengaman > I nominal).
Pengaman yang digunakan dalam instalasi listrik adalah pemutus
rangkaian (MCB) untuk pengaman tiap kelompok beban dan pemutus rangkaian
pusat (MCCB) untuk pengaman seluruh kelompok beban.
Besarnya rating arus MCB maupun MCB diperhitungkan arus beban
yang dipikul atau dipasang di dalam instalasi agar memenuhi syarat keamanan.

Nah, setelah para peserta didik memahami tentang isi PUIL yang menyangkut
instalasi penerangan 1 fasa. Materi yang akan disampaikan adalah isi dari PUIL
2000 dan PUIL revisi 2011 yang berhubungan dengan instalasi listrik. Selanjutnya
peserta didik mempelajari materi prosedur pemasangan instalasi instalasi
penerangan listrik sesuai gambar.

Mari peserta didik untuk mempelajari materi ini dengan baik, agar melalui materi
ini peserta didik akhirnya mampu merangkai, menguji dan menerapkan dengan
benar instalasi penerangan listrik 1 fasa.

A. Pekerjaan Instalasi Listrik.

1. Mengenal Pekerjaan Instalasi listrik


Instalasi listrik adalah suatu bagian penting yang
terdapat dalam sebuah bangunan gedung, yang
berfungsi sebagai penunjang kenyamanan
penghuninya.
Di Indonesia dalam dunia teknik listrik aturan yang ada antar lain PUIL
(Persyaratan Umum Instalasi Listrik).
Dalam suatu perancangan, produk yang dihasilkan adalah gambar
dan analisa. Gambar adalah bahasa teknik yang diwujudkan dalam kesepakatan
simbol. Gambar ini dapat berupa gambar sket, gambar perspektif, gambar
proyeksi, gambar denah serta gambar situasi. Gambar denah ruangan atau

16
bangunan rumah (gedung) yang kan dipasang instalasi digambar dengan
menggunakan lambang-lambang (simbol-simbol) yang berlaku untuk instalasi
listrik.
Ada beberapa jenis gambar yang harus dikerjakan dalam tahap perancangan suatu
proyek pemasangan instalasi listrik penerangan dan tenaga yang baku menurut
PUIL 2000/ revisi 2011. Rancangan instalasi listrik terdiri dari:
a. Gambar situasi

Gambar situasi adalah gambar yang menunjukkan dengan jelas letak bangunan
instalasi tersebut akan dipasang dan rencana penyambungannya dengan jaringan
listrik PLN.
b. Gambar instalasi

meliputi :

17
1). Rancangan tata letak yang menunjukkan dengan jelas tata letak perlengkapan
listrik beserta sarana pelayanannya (kendalinya), seperti titik lampu, saklar, kotak
kontak, motor listrik, panel hubung bagi dan lain-lain.

2). Rancangan hubungan peralatan atau pesawat listrik dengan pengendalinya .

3). Gambar hubungan antara bagian-bagian dari rangkaian akhir, serta pemberian
tanda yang jelas mengenai setiap peralatan atau pesawat listrik.

c. Gambar diagram garis tunggal

yang tercantum dalam diagram garis tunggal ini meliputi:

1). Diagram PHB lengkap dengan keterangan mengenai ukuran dan besaran
nominal komponennya.

2). Keterangan mengenai jenis dan besar beban yang terpasang dan pembaginya.

3). Ukuran dan besar penghantar yang dipakai.

4). Sistem pembumiannya.

d. Gambar detail
meliputi;
1). Perkiraan ukuran fisik dari panel.

2). Cara pemasangan alat listrik.

3). Cara pemasangan kabel.

18
4). Cara kerja instalasi kontrolnya.

Selain gambar-gambar diatas, dalam merancang atau menggambar


instalasi listrik penerangan dan tenaga, juga dilengkapi dengan analisa data
perhitungan teknis mengenai susut tegangan, beban terpasang dan
kebutuhan beban maksimum, arus hubung singkat dan daya hubung
singkat.
Disamping itu masih juga dilengkapi juga dengan daftar kebutuhan
bahan instalasi, dan uraian teknis sebagai pelengkap yang meliputi
penjelasan tentang cara pemasangan peralatan/bahan, cara pengujian serta
rencana waktu pelaksanaan, rencana anggaran biaya dan lama waktu
pengerjaan .
Bangunan gedung baik untuk rumah tinggal, kantor, sekolahan yang
dilengkapi sarana pendukung listrik dalam membangun agar dapat berfungsi dan
dihuni dengan baik, nyaman serta memenuhi keselamatan memerlukan
perencanaan gambar instalasi listrik yang cermat dengan mengacu pada aturan-
aturan yang ditetapkan dalam dunia teknik listrik.
Gambar instalasi listrik memegang peranan yang sangat vital dan
menentukan dalam suatu perencanaan instalasi, karena hanya dengan bantuan
gambar suatu pekerjaan pemasangan instalasi dapat dilaksanakan. Untuk instalasi
penerangan yang kecil dengan nilai daya pasang 450 VA, disebut instalasi listrik

19
penerangan 1 phase, 1 group dengan pengaman arus (MCB) 2 Ampere. Pelayanan
tenaga listrik dari tiang jaringan listrik ke pemakai (kwh + MCB) merupakan
tugas dari PLN sedangkan dari panel bagi (kotak sekering) sampai ke pemasangan
titik nyala (lampu dan kotak kontak) dan satu unit grounding (pentanahan)
merupakan tugas Biro Teknik Listrik (BTL).

Penempatan Saklar dan Kotak Kontak Penempatan saklar dekat pintu dan
mudah dicapai oleh tangan, arah tuas (kutub) saklar harus sama baik saat di-on-
kan maupun di-off-kan, sedangkan pemasangan dan penempatan kotak kontak
disesuaikan dengan beban yang akan disambung. Tinggi penempatan saklar dan
kotak kontak 150 cm diatas lantai.

Gambar Notasi Untuk Keterangan Gambar Instalasi Listrik

2. Penempatan Lampu Penerangan


Di dalam menggambar instalasi listrik penerangan,
lampu penerangan merupakan bagian yang sangat
penting, pemilihan lampu disesuaikan dengan
penggunaan ruang, perhitungan iluminasi yang teliti
tidak terlalu diperlukan dalam penerangan rumah
(gedung), namun. Tabel sangat membantu dalam
menentukan tata letak pemasangan lampu yang
tidak menyilaukan.

Tabel dibawah ini menunjukkan variasi lumen yang diperlukan per meter persegi
(m2) dalam suatu ruangan.

20
instalasi listrik tidak hanya untuk penerangan atau motor-motor, akan tetapi untuk
kedua-duanya.
Sebelum menggambar terlebih dahulu mengukur denah gambar sesuai
lokasi/situasi dimana rencana bangunan atau gedung akan dipasang instalasi
listriknya. Dalam gambar rencana kita buat gambar denah ruangan, gambar
pengawatan secara lengkap serta gambar skema beban listrik berikut kelengkapan
perhitungan material (komponen) dan tafsiran harga, bila perlu dilengkapi dengan
tenaga dan biaya.

3. Mengenal Peralatan Instalasi Listrik

a. Penghantar / kabel

Kawat penghantar digunakan untuk menghubungkan


sumber tegangan dengan beban.Kawat penghantar
yang baik umumnya terbuat dari logam.Dalam
instalasi listrik ada berbagai macam jenis kabel yang
digunakan sesuai dengan kebutuhan daya dari
kegunaannya. Macam – macam kabel tersebut
diantaranya :
1). Kabel NYA

21
Jenis kabel NYA digunakan untuk instalasi rumah dan system tenaga. Dalam
instalasi rumah digunakan kabel NYA dengan ukuran 1,5 mm2 dan 2,5 mm2.
Syarat penandaan dari kabel NYA:
NYA: berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi luar / kabel
udara. Kode warna isolasi ada warna abu-abu, hitam, coklat dan biru.Kabel tipe
ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah.
Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air (NYA
adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus.
Instalasi kabel listrik dipasang dalam bangunan gedung selalu mempertimbangkan
factor keamanan. Agar aman memakai kabel tipe ini, persyaratan yang haris
dipenuhi dalam pemasangan diantaranya adalah: kabel harus dipasang dalam
pipa/conduit jenis PVC atau saluran tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi
sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh
langsung oleh orang secara langsung.

Kode huruf komponen kabel NYA

22
2). Kabel NYM

Jenis kabel NYM ini digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung
dan system tenaga. Kabel NYM : memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna
putih atau abu-abu), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki lapisan
isolasi dua lapis, sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA
(harganya lebih mahal dari NYA).Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan
yang kering dan basah, namun tidak boleh ditanam.

Kode huruf komponen kabel NYM

23
3). Kabel NYY

Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang berinti 2, 3 atau
4.Kabel NYY dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah), dan memiliki
lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari
NYM).Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai
tikus.
4). Tanda Kabel Warna
Instalasi listrik dalam bangunan gedung perlu memperhatikan warna kabel yang
digunakan dalam instalasi tersebut, masing-masing warna kabel memiliki makna
sebagai berikut.
Abu-abu / Hitam / Coklat = Fasa R, Fasa S, Fasa T
Belang hijau kuning = Ground
Biru = Netral

b. Macam – macam saklar


Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan
listrik.Saklar banyak macam dan jenisnya, misalnya untuk kebutuhan instalasi
penerangan, instalasi tenaga dan banyak lagi jenisnya, yang sering kita jumpai
pada kehidupan sehari – hari dirumah maupun dimana saja. Ada saklar yang
dipasang dalam tembok (inbow) dan diluar tembok (out bow)

24
Instalasi penerangan umumnya menggunakan saklar untuk menyalakan dan
mematikan lampu. Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi :
1). Saklar kutub satu

2). Saklar kutub ganda

3). Saklar kutub tiga

4). Saklar kelompok

5). Saklar seri

6). Saklar tukar

7). Saklar silang

c. Macam – macam fitting

1). Fiting langit-langit


Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang
menempel pada langit-langit(eternity/lainnya).
2). Fiting gantung

25
Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit.Pada bigian atas
fiting ini terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga
kedudukannya menjadi kuat.

d. Stop Kontak
Merupakan tempat untuk
mendapatkan sumber
tegangan.Tegangan ini diperoleh
dari hantaran fasa dan nol yang
dihubungkan dengan kontak-
kontak stopkontak. Stop kontak
dipasang untuk memudahkan
mendapatkan tegangan yang
diperlukan bagi peralatan listrik
yang dapat dipindahkan.

e. Pipa (Conduit)
Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai
pipa. Pipa digunakan sebagai pelindung kabel
atau hantaran darigangguan. Dengan pipa
pemasangan hantaran atau kabel lebih rapi.Pipa
yang digunakan biasanya jenis pipa union atau
bisa juga pipa PVC dengan ukuran 5/8”.

f. Klem
Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar
dapat dipasang pada dinding atau langit-langit.Klem ini
dibuatdari pelat besi atau plastic dengan ukuran
disesuaikan dengan ukuran pipa.jarak pemasangan klem
satu dengan lainny maksimal 80 cm.

26
g. Kotak Sambung
Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan
harus menggunakan kotak sambung. Menurut
ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak
boleh dalam pipa terdapat sambungan,karena
dikwatirkan kawat putus dalam pipa.

Macam-macam kotak sambung:


1) Kotak sambung cabang dua
Digunakan untuk menyambung lurus.
2) Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)
Digunakan untuk percabangan-percabangan, misalnya terdapat pemakaian saklar,
stop kontak.
3) Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)
Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat.

h. Rol Isolator
Pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa
menggunakan pipa digunakan rol isolator. Jarak antara rol
satu dengan yang lain 50 cm dan antar hantaran jaraknya 5
cm. Rol isolator dibuat dari keramik atau plastic dan
kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran dan
tegangan kerja untuk kepentingan peletakan besar
hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan
hantaran pada instalasi penerangan rumah.

i. MCB (miniature Circuit Breaker)


Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih
atau hubung singkat.Bila terjadi arus beban lebih atau hubung
pendek MCB memutuskan sirkit dari sumber.

27
Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal sedangkan untuk
mengamankan arus hubung pendek adalah electromagnet. Bila terjadi hubung
singkat atau arus lebih yang besar maka kumparan magnetic R akan
memerintahkan kontak jatuh. Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC, MCB
dipakai sampai 50 A.

j. KWH Meter
Digunakan sebagai pengukur energi listrik. Secara
praktisnya KWH meter digunakan untuk mengukur
daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam
pemakaian beban listrik dalam jangka waktu
tertentu.

Prosedur Pemasangan Instalasi Listrik


Sebelum memasang / jaringan instalasi listrik pada sebuah rumah, yang harus di
lakukan adalah memahami bentuk rumah yang akan di pasang instalasi listrik.
Yang ke dua memahami tata letak ruangan dan posisi objek yang akan di instalasi
seperti box mcb, stop kontak, switch dan posisi lampu ruangan lalu kemudian
membuat perencanaan instalasi listrik yang aman untuk rumah. Lalu Kemudian
menuangkan perencanaan instalasi listrik tersebut pada sebuah kertas seperti
contoh di gambar instalasi listrik rumah di bawah ini.

28
Setelah memahami tata letak ruangan dan posisi titik titik yang akan di instalasi
pada rumah tersebut langkah selanjut memulai proses pemasangan kabel instalasi
listrik dari awal sampai selesai, ikuti gambar diagram rangkaian instalasi listrik
rumah berikut ini.

Gambar Rangkaian Instalasi Listrik

1. Cara Memasang Kabel Instalasi Listrik Rumah - Stop Kontak, Switch dan
Lampu Kamar Tidur 1

a. Sebelum memulai penarikan kabel instalasi listrik rumah pasangkan terlebih


dahulu Box MCB dan pasang ke tiga unit mcb yang telah di sediakan, jika anda
adalah electrical pemula silahkan lihat Cara Memasang unit MCB

b. Pasangkan pula Box stop kontak dan Box switch di sertai pipa pelindung kabel
instalasi di semua titik instalasi listrik

29
c. Tarik kabel phase, netral dan kabel grounding ukuran 2,5 mm dari box mcb ke
posisi stop kontak di tempatkan kemudian jumper kabel phase ke switch / saklar
masih menggunakan kabel 2,5 mm kemudian dari saklar kabel phase (Arus listrik
positif) di tarik ke posisi fitting lampu menggunakan kabel 1,5 mm

d. Kabel netral untuk fitting lampu jumper dari kabel netral stop kontak ke fitting
lampu menggunakan kabel instalasi ukuran 1,5 perhatikan gambar instalasi kamar
tidur pada gambar di atas atau lihat Cara Memasang Stop Kontak, Switch dan
fitting Lampu

2. Cara Memasang Stop Kontak, Switch dan Lampu Ruang Tamu

a. Pada diagram instalasi listrik ruang tamu di atas ada empat unit lampu satu
switch / saklar dan satu stop kontak.

b. Tarik kabel netral, phase dan grounding dari box mcb ke posisi stop kontak
dan jumper kabel phase stop kontak ke switch sama dengan langkah instalasi
listrikkamar tidur yang membedakan nya adalah unit lampu pada ruang tamu
ada empat unit.
c. Tarik kabel phase ukuran 1,5 mm dari switch ke fitting lampu 1 kemudian
jumper ke fitting lampu 2 dan seterus nya ke fitting lampu 3 dan 4.

d. Sedangkan kabel netral di jumper dari stop kontak langsung dari stop kontak
ke fitting lampu 1 dan di jumper ke fitting lampu 2, 3 dan 4 menggunkan
kabel 1,5 mm.

e. Saya jelaskan terlebih dahulu warna kabel instalasi listrik rumah di atas ada
tiga warna dimana Merah adalah phase (Arus Listrik Positif) Hitam adalah
Netral (Arus Listrik Negatif) dan Hijau sebagai kabel Grounding
(Pembumian).

3. Cara Memasang Stop Kontak, Switch dan Lampu Ruang Makan dan
Dapur

30
a. Tarik kembali ketiga kabel 2,5 mm yaitu netral, phase dan grounding dari box
mcm ke posisi stop kontak dapur dan jumper phase stop kontak ke switch /
saklar lampu sama hal nya dengan instalasi kamar tidur.

b. Untuk ruang makan tidak perlu menarik kabel dari box mcb cangkok / jumper
saja dari jalur kabel netral, phase dan ground untuk dapur untuk menghemat
penggunaan kabel

c. Hubungkan kabel phase, netral dan ke stop kontak ruang makan dan selesaikan
instalasi lampu ruang maka sama dengan cara memasang lampu untuk kamar
tidur

d. Langkah Terakhir Instalasi Listrik Rumah. Pasang ketiga kabel Aspan ukuran 6
mm yaitu Phase, Netral dan Ground dari Box MCB ke Kwh atau Meteran
Listrik. Pemasangan kabel aspan pada instalasi listik rumah sengaja di lakukan
di akhir pekerjaan instalasi untuk menghindarkan seorang electrical dari
sengatan listrik (Kesetrum).

4. Memasang Instalasi Listrik Rumah - Kamar Tidur 2

a. Pada diagram instalasi listrik di atas kamar tidur 2 sengaja saya kosongkan
sebagai bahan renungan anda untuk melatih apa yang anda baca / pelajari saat
ini tentang instalasi listrik rumah

b. Jika anda mampu merenungkan cara penyelesaian instalasi listrik rumah pada
kamar tidur dua tersebut maka anda telah menguasai teknik instalasi rumah ini.

5. Syarat-Syarat Instalasi Listrik


Di samping Persyaratan Umum Instalasi Listrik dan peraturan mengenai
kelistrikan yang berlaku, harus diperhatikan pula syarat-syarat dalam pemasangan
instalasi listrik, antara lain :
a. Syarat ekonomis
Instalasi listik harus dibuat sedemikian rupa sehingga harga keseluruhan dari
instalasi itu mulai dari perencanaan, pemasangan dan pemeliharaannya
semurah mungkin, kerugian daya listrik harus sekecil mungkin.

31
b. Syarat keamanan
Instalasi listrik harus dibuat sedemikian rupa, sehingga kemungkinan timbul
kecelakaan sangat kecil. Aman dalam hal ini berarti tidak membahayakan jiwa
manusia dan terjaminnya peralatan dan benda benda disekitarnya dari
kerusakan akibat dari adanya gangguan seperti: gangguan hubung singkat,
tegangan lebih, beban lebih dan sebagainya.
c. Syarat keandalan (kelangsungan kerja)
Kelangsungan pengaliran arus listrik kepada konsumen harus terjamin secara
baik. Jadi instalasi listrik harus direncana sedemikian rupa sehingga
kemungkinan terputusnya atau terhentinya aliran listrik adalah sangat kecil.

Ketentuan Terkait
Di samping PUIL ini, harus pula diperhatikan ketentuan terkait dalam peraturan
perundang-undanganyang berlaku, antara lain:
a) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, beserta
PeraturanPelaksanaannya;
b) Undang-undang Nomor 15 Tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan, beserta
PeraturanPelaksanaannya;
c) Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
besertaPeraturan Pelaksanaannya;
d) Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi beserta
PeraturanPelaksanaannya;
e) Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah beserta
PeraturanPelaksanaannya.

Penjelasan
Undang-undang Nomor 15 Tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan telah
dicabutdan dinyatakan tidak berlaku oleh Undang-undang Nomor 30
Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan. Peraturan pelaksanaan menurut UU
No. 15 Tahun 1985 tetap berlakusepanjang tidak bertentangan atau diganti
berdasarkan UU No. 30 Tahun 2009.

32
Suatu peralatan listrik boleh dipergunakan untuk instalasi apabila :
- Memenuhi ketentuan-ketentuan PUIL 2000.dan revisi 2011

- Telah mendapat pengesahan atau izin dari instansi yang berwenang (ayat 202
A2)

Berdasarkan ketentuan PUIL 2000 ayat 202 B1 : semua instalasi yang selesai
dipasang sebelum dipergunakan harus diperiksa dan diuji lebih dahulu.
Menurut ayat 110 T16, tegangan dibagi menjadi :
a. Tegangan rendah ( sampai 1000 V)

b. Tegangan Menengah (1000 V – 20 kV)

c. Tegangan Tinggi ( di atas 20 kV)

Pengujian Peralatan Listrik


Di negara kita semua peralatan listrik sebelum digunakan oleh konsumen harus
melalaui uji kelayakan. Menurut ayat 202 A2 semua peralatan listrik yang akan
dipergunakan instalasi harus memenuhi ketentuan PUIL. Di Indonesia peralatan
listrik diuji oleh suatu lembaga dari Perusahaan Umum Listrik Negara, yaitu
Lembaga Masalah Kelistrikan disingkat LMK.

33
Para peserta didik yang smart dan penuh
semangat. Semoga peserta didik sudah semakin
bertambah ilmu pengetahuannya dari hasil materi
yang telah disampaikan pada bab sebelumnya.
Untuk mereview pengetahuan para peserta didik
tentang peraturan dan prosedur pemasangan instalasi
penerangan listrik 1 fasa, maka ada baiknya para
peserta didik melatih kemampuan dan pengetahuan
yang telah dipelajari dengan soal latihan.

1. Coba anda amati instalasi penerangan listrk diruangan belajar/ kelas anda.
Analisislah pemasangan instalasi penerangan listrik tersebut apakah sudah
sesuai dengan peraturan dan prosedur PUIL. Jika sudah sesuai buat dengan
tanda centang, jika belum buatlah penjelasan yang seharusnya/ sebenarnya.
2. Gambarkanlah system instalasi penerangan listrik diruangan kelas anda
tersebut dengan gambar one line dan gambar pelaksanaanya.

Petunjuk Jawaban Latihan

Agar dapat mengerjakan soal di atas dengan baik, cermati kembali modul 1 . Lalu
diskusikan jawaban Anda dengan teman sejawat. Setelah itu, rumuskan jawaban

yang paling tepat.

34
Nah. Untuk memahami modul ini dengan
lebih ringkas berikut adalah rangkuman yang dapat
ananda dapat dari modul 1 ini.

Peraturan umum instalasi penerangan listrik 1 fasa dalam PUIL menyangkut


hal- hal keselamatan kerja dan peraturan pemasangan instalasi penerangan
listrik.
Pengujian peralatan instalasi penerangan listrik 1 fasa
Menurut ayat 202 A2 semua peralatan listrik yang akan dipergunakan instalasi harus
memenuhi ketentuan PUIL. Di Indonesia peralatan listrik diuji oleh suatu lembaga
dari Perusahaan Umum Listrik Negara, yaitu Lembaga Masalah Kelistrikan
disingkat LMK.
Tujuan dibuat PUIL:
- Melindungi manusia terhadap bahaya sentuhan dan kejutan arus listrik.
- Keamanan instalasi dan peralatan listrik.
- Menjaga gedung serta isinya dari bahaya kebakaran akibat gangguan listrik.
- Menjaga ketenagaan listrik yang aman dan efisien.
Peralatan Instalasi Listrik dalam instalasi penerangan listrik 1 fasa yang
digunakan:
a. Penghantar / kabel
b. saklar
c. fitting
e. Pipa (Conduit)
f. Klem
g. Kotak Sambung

35
h. Rol Isolator
i. MCB (miniature Circuit Breaker)
j. KWH Meter
Prosedur pemasangan instalasi penerangan listrik
memahami bentuk rumah yang akan di pasang instalasi listrik. Yang ke dua
memahami tata letak ruangan dan posisi objek yang akan di instalasi seperti
box mcb, stop kontak, switch dan posisi lampu ruangan lalu kemudian
membuat perencanaan instalasi listrik yang aman untuk rumah. Lalu
Kemudian menuangkan perencanaan instalasi listrik tersebut pada sebuah
kertas

36
Setelah ananda mempelajari modul dan
mengerjakan latihan diatas, saya yakin anak didik
sudah semakin memahami tentang instalasi
penerangan instalasi 1 fasa dengan baik.

Oleh sebab itu, yuuk… diuji kemampuan pemahamannya. Kerjakan dengan jujur
dan percaya diri ya.

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dari berbagai elternatif jawaban
berikut ini.

1. Pada peraturan tentang keselamatan kerja di PUIL, bagaimanakah


penyambungan peralatan listrik pada kotak kontak (stop kontak) dengan
kontak tusuk yang dapat menimbulkan terjadinya kecelakaan listrik?

A. Di pasang kurang dari duasambungan

B. Dipasang dengan 1 satu sambungan

C. Dipasang tidak bertumpu

D. Dipasang bertumpu

2. Berdasarkan PUIL berapakah tinggi pemasangan saklar dan kotak kontak


yang dipasang didinding jika diukur dari lantai?

A. 125 cm

B. 150 cm

C. 175 cm

37
D. 165 cm

3. Dalam pemasangan instalasi penerangan listrik 1 fasa, berapakah jarak


pemasangan antar klem pada pipa?

A. 150 cm

B. 75 cm

C. 80 cm

D. 90 cm

4. Pada prosedur pemasangan instalasi penerangan instalasi listrik, setelah


memahami bentuk rumah yang akan di pasang instalasi listrik langkah
selanjutnya adalah….

A. membuat perencanaan instalasi listrik yang aman untuk rumah

B. memahami tata letak ruangan dan posisi objek yang akan di instalasi
seperti box mcb, stop kontak, switch dan posisi lampu ruangan

C. menuangkan perencanaan instalasi listrik tersebut pada sebuah kertas

D. memasang langsung instalasi penerangan listriknya

5. Pipa digunakan sebagai pelindung kabel atau hantaran darigangguan. Dengan


pipa pemasangan hantaran atau kabel lebih rapi.Pipa yang digunakan
biasanya jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan ukuran..

A. 5/9”

B. 4/8”

C. 3/4”

38
D. 5/8”

6. Dalam pemasangan instalasi rumah, berdasarkan PUIL kabel yang digunakan


dalam instalasi penerangan adalah:

A. NYA 3,5 mm2

B. NYM 1,5 mm2

C. NYA 2,5 mm2

D. NYM 2,5 mm2

7. Dari gambar pelaksanaan instalasi listrik dibawah ini, jenis saklar tersebut
adalah…

A. Saklar seri

B. Saklar silang

C. Saklar tukar

D. Saklar paralel

8. Berapakah nilai Ampere MCB yang digunakan pada rumah tinggal


menggunakan 1 fasa dengan kebutuhan daya 1300 watt?

A. 2 A

39
B. 3 A

C. 5 A

D. 6 A

9. Dalam pemasangan instalasi penerangan listrik 1 fasa urutan kabel fasa, netral
dan gound. Maka kode warna yang sesuai dengan PUIL adalah..

A. Biru, kuning roleng hijau, merah

B. Merah , biru, kuning roleng hijau

C. Kuning roleng hijau, biru, hitam

D. Merah, Hitam, kuning roleng hijau

10. Perhatikan gambar dibawah ini, berapakah jumlah kabel yang seharusnya
dipasang?

A. 2 B. 3

C. 4 D. 5

40
Berapa Nilai ananda? Mari dihitung, Cocokkanlah
jawaban Ananda dengan Kunci Jawaban Tes
Formatif setelah ini.
Hitunglah jawaban Ananda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini
untukmengetahui tingkat penguasaan Ananda terhadap materi 1 ini.
Rumus:
Jumlah jawaban Anda yang benar
Tingkat penguasaan = --------------------------------------- X 100%
10
81– 100% = baik sekali
71—80% = baik
61 –70% = cukup
41 – 60% = kurang
10 – 40% = gagal

Apabila Ananda memperoleh tingkat penguasaan minimal 80%, Ananda


dapatmeneruskan belajar ke Modul 2. Apabila tingkat penguasaan Ananda masih
50-70&, Anandaharus mengulangi kegiatan belajar modul 1 ini, terutama bagian
yang belum Ananda kuasai. Apabilatingkat penguasaan Ananda kurang dari 50%,
Ananda harus mengulang baca beberapa kaliKegiatan Belajar Modul 1 ini.

41
Silahkan dicekjawaban ananda …

1. D

2. B

3. C

4. D

5. D

6. C

7. C

8. D

9. B

10. C

42
Silahkan dicek ya ananda,sumber materi ini di
dapat dari beberapa buku dan sumber media
elektronik. Berikut daftarnya:

Djumadi, Martin. B, Bambang. A.,1997. Instalasi Listrik Bangunan. Penerbit


Angkasa. Bandung.

P. Van Harten, Setiawan. 1998. Instalasi Listrik Arus Kuat. Jilid I dan II.
Penerbit Bina Cipta. Bandung.

_______, Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000). Penerbit


Yayasan PUIL. Jakarta.

Zan Schbotsman. 1996. Instalasi. Edisi kelima. Penerbit Erlangga. Jakarta.

https://www.slideshare.net/bomerss/menggambar-listrik

43

Anda mungkin juga menyukai