Konsentrasi Keahlian
Teknik Instalasi Tenaga Listrik
TAHUN 2022
MODUL AJAR
1. INFORMASI UMUM
A. Identitas Modul
Penyusun : Selviwidakti
Satuan Pendidikan : SMKN 2 Bitung
Program Keahlian : Teknik Ketenagalistrikan
Kompetensi Keahlian : Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Fase :F
Alokasi Waktu : 18 JP (3XPertemuan)
Judul Elemen : Instalasi Penerangan listrik
B. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mampu melaksanakan pemasangan instalasi listrik mulai
dari perencanaan, pemasangan, pengujian, dan pelaporan. Peserta didik dapat
melakukan perencanaan yang meliputi gambar kerja, kebutuhan alat dan bahan, serta
biaya. Peserta didik dapat melakukan pemasangan dan pengujian instalasi penerangan
listrik dengan berbagai instrumentasi dan kendali sesuai standar teknis dan proses
kerja. Saat melakukan pekerjaannya, peserta didik menerapkan standar dan peraturan
yang berlaku
2. KOMPONEN INTI
A. Tujuan Pembelajaran
Elemen Profil Pelajar pancasila yang dikembangkan: mandiri, bernalar kritis dan gotong
royong.
3. ASESMEN PEMBELAJARAN
Asesmen terdiri dari asesmen formatif dan sumatif, yang dilaksanakan di awal, selama proses,
dan akhir pembelajaran. Asesmen formatif ada dua, yaitu asesmen awal dan asesmen proses.
1. Asesmen awal ada dua, yaitu asesmen kompetensi prasyarat (terkait KKTP sebelumnya) dan
kompetensi awal (terkait KKTP yang sedang dipelajari). Asesmen awal dipergunakan untuk
menentukan strategi pembelajaran.
2. Asesmen proses dilaksanakan pada saat pembelajaran untuk memantau perkembangan
penguasaan kompetensi peserta didik serta dasar pemberian pendampingan.
3. Asesmen akhir dilaksanakan pada akhir pembelajaran untuk mengetahui pencapaian tujuan
pembelajaran
A. Tabel Asesmen
Tujuan
3.1.1 Menjelaskan instalasi
Pembelajaran
penerangan satu fasa
3.1 Memahami
sesuai dengan
instalasi
Peraturan Umum
penerangan
Instalasi Listrik (PUIL)
satu fasa
3.1.2. Menentukan tata letak
Ceklis Penugasan
komponen Instalasi
Tes Lisan Observa , Ceklis
penerangan satu fasa pada
si Observasi
bangunan sederhana
3.1.3 Menentukan jumlah
bahan dan biaya pada
instalasi penerangan
satu fasa
B. Tindak Lanjut
1. Tindak Lanjut Asesmen Kompetensi Prasyarat
● Apabila sebagian besar (75%) peserta didik belum menguasai kompetensi
prasyarat, maka dilaksanakan pembelajaran pendahuluan. Bagi peserta didik yang
sudah menguasai dapat dijadikan sebagai tutor sebaya.
● Apabila sebagian besar (75%) peserta didik sudah menguasai kompetensi
prasyarat, maka pembelajaran dilanjutkan. Bagi peserta didik yang belum
menguasai akan diberikan bimbingan khusus.
2. Tindak Lanjut Asesmen Kompetensi Awal
Dipergunakan untuk mengelompokkan peserta didik dalam kelompok: pembimbingan
(menguasai 0 – 25%), pendampingan (menguasai 26% - 50%), dan
mahir (menguasai >50%).
3. Tindak Lanjut Asesmen Proses
Apabila dalam observasi pembelajaran terdapat peserta didik yang mengalami kendala
dalam hal pengetahuan dan keterampilan, maka dilakukan pendampingan.
4. Tindak Lanjut Asesmen Akhir
Tindak lanjut asesmen akhir sebagai berikut:
● Apabila sebagian besar peserta didik (75%) mencapai nilai > 75 maka dilakukan
pembelajaran TP selanjutnya. Dan bagi peserta didik yang belum mencapai nilai
75, maka dilakukan remedial dan atau penugasan.
● Apabila sebagian besar peserta didik belum mencapai, maka dilakukan
pembelajaran ulang dengan perbaikan strategi.
4. LANGKAH PEMBELAJARAN
LANGKAH PEMBELAJARAN 1
Kegiatan Pendahuluan 15
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk menit
memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai
sikap disiplin
2. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi sebelumnya:
⮚ teori dasar listrik
⮚ simbol-simbol listrik pada instalasi penerangan satu fasa
3. Melaksanakan asesmen kompetensi awal.
4. Pengelompokan peserta didik berdasarkan asesmen kompetensi awal.
Kelompok: pembimbingan (menguasai 0 – 25%), pendampingan
(menguasai 26% - 50%), dan mahir (menguasai
>50%). Pengelompokan peserta dalam tim kerja dibuat heterogen yang
merupakan campuran dari semua kelompok.
Kegiatan Inti 330
1. Peserta didik diminta mendengarkan pemberian materi oleh guru dan menit
selanjutnya dapat melihat video https://www.youtube.com/watch?
v=mxO7gmqEMc4 instalasi penerangan satu fasa sesuai dengan PUIL
2. Pembagian kelompok dan peserta didik melaksanakan diskusi
kelompok
3. Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan
materi yang disajikan (bernalar kritis)
4. Peserta didik diminta mendiskusikan hasil pengamatannya dan
mencatat fakta-fakta yang ditemukan, serta menjawab pertanyaan
berdasarkan hasil pengamatan yang ada
5. Pendidik memfasilitasi peserta didik untuk menanyakan hal-hal yang
belum dipahami dan didiskusikan bersama kelompoknya yang tidak
dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati
6. Peserta didik mengumpulkan berbagai informasi yang dapat
mendukung jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, baik
dari buku paket maupun sumber lain seperti internet
7. Peserta didik diminta mengeksplor pengetahuannya dengan membaca
buku referensi mempresentasikan ulang dengan ditanggapi aktif oleh
peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah
pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi
kelompok kemudian
8. Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi
hasil pengamatannya dengan data-data atau teori yang ada pada buku
sumber dan video
9. Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan berdasarkan hasil
analisis secara lisan, tertulis yang bisa dikembangkan menjadi
pemahaman bagi peserta didik
10. Guru mengamati dan membimbing peserta didik dalam proses
pembelajaran (asesmen proses).
11. Guru melakukan penilaian individu terhadap hasil pekerjaan yang telah
dilakukan (asesmen akhir)
Kegiatan Penutup 15
Peserta didik: menit
1. Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
2. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Guru:
1. Memeriksa pekerjaan peserta didik yang selesai langsung diperiksa.
Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar diberi paraf
serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian projek (Kedisiplinan)
2. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik
3. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas kelompok/
perseorangan (jika diperlukan)
4. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
LANGKAH PEMBELAJARAN 2
Kegiatan Pendahuluan 15
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk menit
memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin
2. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi sebelumnya :
⮚ instalasi penerangan satu fasa sesuai dengan PUIL
⮚ Keselamatan kerja
3. Mengelompokan peserta didik berdasarkan asesmen awal
Kegiatan Inti 330
1. Peserta didik diminta mendengarkan pemberian materi oleh guru dan menit
selanjutnya dapat melihat video https://www.youtube.com/watch?
v=CASXJ6uwHVk komponen instalasi penerangan
2. Pembagian kelompok dan peserta didik melaksanakan diskusi
kelompok
3. Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
dengan materi yang disajikan (bernalar kritis)
4. Peserta didik diminta mendiskusikan hasil pengamatannya dan
mencatat fakta-fakta yang ditemukan, serta menjawab pertanyaan
berdasarkan hasil pengamatan yang ada
5. Pendidik memfasilitasi peserta didik untuk menanyakan hal-hal yang
belum dipahami dan didiskusikan bersama kelompoknya yang tidak
dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati
6. Guru menyajikan beberapa komponen yang ada dan meminta peserta
didik mengambil salah satu dan menyebutkan nama komponen yang
di pilih
7. Peserta didik mengumpulkan berbagai informasi yang dapat
mendukung jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, baik
dari buku paket maupun sumber lain seperti internet
8. Guru memperlihatkan kembali video yg ada agar peserta didik dapat
9. Peserta didik diminta mengeksplor pengetahuannya dengan
mengaplikasikan komponen yang ada dengan melihat video yang
disajikan sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat
dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian
10. Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi
hasil pengamatannya dengan data-data atau teori yang ada pada buku
sumber dan video
11. Peserta didik menyelesaikan soal yang ada pada akhir tayangan video,
berdiskusi untuk menyimpulkan berdasarkan hasil analisis secara lisan,
tertulis yang bisa dikembangkan menjadi pemahaman bagi peserta didik
12. Guru mengamati dan membimbing peserta didik dalam proses
pembelajaran (asesmen proses).
13. Guru melakukan penilaian individu terhadap hasil pekerjaan yang telah
dilakukan (asesmen akhir)
Kegiatan Penutup 15
Peserta didik: menit
1. Membuat rangkuman/kesimpulan pelajaran tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan.
2. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Guru:
1. Memeriksa pekerjaan peserta didik yang selesai langsung diperiksa.
Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar diberi
paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian projek
(Kedisiplinan)
2. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik
3. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas kelompok/
perseorangan (jika diperlukan)
4. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
LANGKAH PEMBELAJARAN 3
Kegiatan Pendahuluan 15
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk menit
memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai
sikap disiplin
2. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi sebelumnya:
⮚ Tata letak komponen instalasi penerangan pada bangunan
sederhana
3. Pembagian kelompok menggunakan data kelompok pembelajaran
sebelumnya.
Kegiatan Inti 330
1. Peserta didik diminta mendengarkan pemberian materi oleh guru dan menit
selanjutnya dapat melihat video: https://www.youtube.com/watch?
v=2ZTQvNUaxhc jumlah bahan dan biaya pada instalasi penerangan
satu fasa
2. Pembagian kelompok dan peserta didik melaksanakan diskusi
kelompok
2. Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
dengan materi yang disajikan (bernalar kritis)
3. Peserta didik diminta mendiskusikan hasil pengamatannya dan
mencatat fakta-fakta yang ditemukan, serta menjawab pertanyaan
berdasarkan hasil pengamatan yang ada
4. Pendidik memfasilitasi peserta didik untuk menanyakan hal-hal yang
belum dipahami dan didiskusikan bersama kelompoknya yang tidak
dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati
5. Peserta didik mengumpulkan berbagai informasi yang dapat
mendukung jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, baik
dari buku paket maupun sumber lain seperti internet
6. Peserta didik diminta mengeksplor pengetahuannya dengan
membaca buku referensi mempresentasikan ulang dengan ditanggapi
aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga
diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi kelompok kemudian
7. Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi
hasil pengamatannya dengan data-data atau teori yang ada pada buku
sumber dan video
8. Peserta didik berdiskusi untuk menyelesaikan tugas yang ada pada
tayangan video, yaitu menggambar instalasi garis tunggal rumah
masing-masing dan kemudian menyimpulkan berdasarkan hasil
analisis secara lisan, tertulis yang bisa dikembangkan menjadi
pemahaman bagi peserta didik
9. Guru mengamati dan membimbing peserta didik dalam proses
pembelajaran (asesmen proses).
10. Guru melakukan penilaian individu terhadap hasil pekerjaan yang telah
dilakukan (asesmen akhir)
Kegiatan Penutup 15
Peserta didik: menit
1. Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
2. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Guru:
1. Memeriksa pekerjaan peserta didik yang selesai langsung diperiksa.
Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar diberi
paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian projek
(Kedisiplinan)
2. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik
3. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas kelompok/
perseorangan (jika diperlukan)
4. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
5. MEDIA PEMBELAJARAN
Media pembelajaran yang digunakan meliputi:
Modul Ajar
Link Materi:
1. Instalasi penerangan satu fasa sesuai dengan PUIL
https://www.youtube.com/watch?v=mxO7gmqEMc4
2. Komponen Instalasi penerangan:
https://www.youtube.com/watch?v=CASXJ6uwHVk
Semakin berkembangnya peradaban ditandai dengan kebutuhan energi yang semakin besar.
Dikembangkannya banyak alat elektronik baru juga membuat kebutuhan pasokan listrik
meningkat. Saat ini pasokan listrik sudah menjadi kebutuhan utama untuk hidup.
Meskipun tingkat kebutuhan akan listrik sangat banyak, sistem penyaluran dan cara
pemasangan instalasi listrik tetap harus dapat menjamin keamanan pemakai dan kehandalan
instalasi. Oleh karena itu setiap pemasangan instalasi wajib mengikuti aturan PUIL (Peraturan
Umum Instalasi Listrik). PUIL terbaru yang dipergunakan adalah PUIL 2011. PUIL adalah peraturan
yang mengandung persyaratan wajib yang harus dijadikan pedoman dalam pekerjaan pemasangan
dan pemeliharan instalasi listrik.
Selain ketentuan pada PUIL, ada ketentuan lain yang wajib dipenuhi dalam pemasangan instalasi
listrik, yaitu:
1. Setiap instalasi harus ada rencana instalasi yang disetujui.
2. Instalasi listrik harus dirancang, dipasang, dan dipelihara sedemikian rupa sehingga tidak
menimbulkan bahaya kebakaran dan mencegah kebakaran.
3. Peralatan dan perlengkapan listrik yang dipasang harus memenuhi standar tanda
pengenalnya (nama dan logo pembuat, tegangan dan daya/arus pengenal, data teknis lain
yang disahkan SNI) memenuhi ketentuan PUIL 2011 yaitu harus baik dan dalam keadaan
berfungsi, dipilih sesuai penggunaan dan tidak boleh dibebani melebihi kemampuannya.
4. Instalasi listrik harus dilengkapi proteksi/pelindung untuk keselamatan, proteksi kejut listrik,
thermal dan arus lebih, dan proteksi tegangan lebih.
5. Instalasi listrik yang baru harus dipasang atau mengalami perubahan harus diperiksa, diuji
dan bila perlu dicoba sebelum dioperasikan, dan yang memenuhi ketentuan PUIL diberi
sertifikat.
6. Perencana, pemasang dan pemeriksa instalasi listrik harus memiliki izin dan harus
menggunakan tenaga teknis yang kompeten sesuai bidangnya.
Di Indonesia semua peralatan listrik sebelum digunakan oleh konsumen harus melalui uji
kelayakan. Menurut PUIL ayat 202 A2 “semua peralatan listrik yang akan dipergunakan
instalasi harus memenuhi ketentuan PUIL”. Seluruh peralatan listrik diuji oleh suatu lembaga
dari Perusahaan Umum Listrik Negara, yaitu Lembaga Masalah Kelistrikan disingkat LMK.
Peralatan listrik yang mutunya diawasi oleh LMK dan disetujui, diizinkan untuk memakai tanda
LMK. Bahan yang berselubung bahan termoplastik, misalnya berselubung PVC, tanda ini dibuat
timbul dan diletakan pada selubung luar kabel. Di negara kita peralatan listrik yang telah
diawasi mutu produksinya oleh LMK baru kabel-kabel buatan dalam negeri.
Syarat-syarat instalasi listrik pada suatu bangunan atau suatu gedung adalah sebagai berikut:
Digambarkan dalam diagram lingkaran yang pembagiannya sama besar artinya ketiga syarat
instalasi tersebut memiliki porsi yang sama pentingnya dan tidak dapat diabaikan satupun.
1. Syarat ekonomis
Syarat instalasi listrik dikatakan ekonomis apabila harga keseluruhan instalasi
listrik tersebut, ongkos pemasangan dan ongkos pemeliharaan semurah
mungkin. Rugi daya listrik yang hilang serendah mungkin. Oleh karena itu
instalasi listrik harus direncanakan sesederhana mungkin, agar alat-alat yang
dipakai sedikit. Mudah pemasangannya dan pemeliharaannya, dan rugi-rugi
daya sekecil mungkin.
Untuk instalasi listrik penerangan rugi tegangan 2% sedangkan untuk instalasi
listrik tenaga 5%. Oleh karena itu harus dipisahkan antara instalasi listrik
penerangan dengan instalasi listrik tenaga.
2. Syarat keamanan
Suatu instalasi listrik dikatakan aman, apabila tidak membahayakan bagi
manusia terjamin benda-benda disekitarnya, dari kerusakan akibat adanya
gangguan listrik. Gangguan listrik tersebut seperti; gangguan tegangan lebih, beban
lebih, gangguan hubungan singkat dan sebagainya.
Untuk mengamankan instalasi listrik tersebut dari kerusakan akibat gangguan diatas, maka pada
instalasi listrik harus dipasang alat-alat pengaman instalasi yang sesuai, misalnya sekring,
otomat-otomat atau pemutus-pemutus hubungan yang digerakkan oleh relay.
a. Syarat keandalan
Kelangsungan kerja suatu instalasi listrik dapat dicapai, apabila instalasi listrik direncanakan
sedemikian rupa sehingga kemungkinan terputusnya atau terhentinya aliran listrik sangat
kecil. Kalau masih terjadi gangguan yang mengakibatkan terhentinya aliran listrik, maka
gangguan tersebut harus mudah dan cepat diatasi atau diperbaiki. Berikut gambaran sistem
kelistrikan di Indonesia, mulai dari pembangkit hingga ke level pemakaian rumah tangga.
Warna biru menunjukkan milik produsen (PLN atau perusahaan kelistrikan) dan warna
kuning menunjukkan wilayah konsumen.
Gambar 4. Sistem Kelistrikan di Indonesia (Sumber:
ttps://arifh80.files.wordpress.com)
Setelah menyimak gambar, maka secara jelas dapat diketahui bahwa instalasi penerangan
satu fasa dipergunakan untuk mensuplai kebutuhan listrik pada rumah tangga. Sehingga
Instalasi Listrik Penerangan satu fasa dapat didefinisikan sebagai jenis instalasi listrik yang
menggunakan 2 buah kawat penghantar, yaitu 1 kawat penghantar fasa dan 1 kawat
penghantar netral yang difungsikan untuk konsumen rumah tangga dengan tegangan 220
Volt.
Pada level rumah tangga, PLN sebagai perusahaan milik Negara memiliki batas
tanggung jawab hanya pada APP dan MCB, selebihnya untuk PHB dan instalasi
merupakan tanggung jawab konsumen. Berikut ini adalah komponen yang menjadi
tanggung jawab PLN:
a. Alat Pengukur dan Pembatas (APP)
Alat Pengukur dan Pembatas (APP) adalah nama lain dari KWH meter yaitu alat yang
digunakan untuk mengukur/mencatat besarnya pemakaian energi listrik pelanggan.
APP ini adalah milik PLN yang dipinjamkan ke pelanggan. APP terdiri dari KWH meter
dan pembatas arus (MCB). KWH meternya berfungsi sebagai pencatat energi yang
digunakan sedangkan MCB berfungsi sebagai pembatas arus sekaligus pengaman
terhadap rangkaian instalasi.
KWH meter tempat penyambungan Saluran Masuk Pelayanan (SMP) ke instalasi
konsumen. Saat ini APP tersedia dalam 2 jenis yaitu KWH meter Analog dan KWH
meter digital/prabayar/pulsa.
Tabel 1. Perbedaan antara KWH meter analog dan KWH meter Digital
Perbedaan KWH meter Analog KWH meter Digital
Besaran MCB yang dipasang di KWH meter sudah disesuaikan dengan daya yang
tersedia di perusahaan ketenagalistrikan. Konsumen cukup menyesuaikan kebutuhan
listrik yang diinginkan dengan besar daya yang ditawarkan.
Pemasangan Daya Listrik yang rendah atau tidak cukup akan mengalami
kekurangan arus listrik dan akibatnya adalah sering loncatnya MCB (Breaker
Listrik), hal ini dapat merusak peralatan listrik rumah kita. Sedangkan pemasangan
Daya listrik yang terlalu tinggi akan mengakibatkan semakin tingginya tagihan listrik
yang sebenarnya adalah merupakan suatu pemborosan biaya.
Tabel 2. Besar Daya dan besar MCB yang Disediakan oleh Perusahaan
Ketenagalistrikan
No Besar Daya (Va) Besar Mcb
(A)
1 450 2
2 900 4
3 1300 6
4 2200 1
0
5 3500 1
6
6 4400 2
0
7 5500 2
5
8 7700 3
5
Bagaimana cara menentukan kebutuhan daya listrik untuk rumah kita? Langkah 1:
Identifikasi peralatan listrik yang akan digunakan. Contoh identifikasi peralatan listrik:
a. 2 buah air conditioner 1 PK = @590 Wx2 =1180W
b. 1 unit kulkas = 125 W = 125 W
c. 1 unit TV LED 32” = 55 W = 55 W
d. 1 unit rice cooker = 550 W = 550 W
e. 1 unit kipas angin = 60 W = 60 W
f. 12 buah lampu = @18 Wx10 = 180 W
=2150W
Langkah 2: Berdasarkan hasil perhitungan, pilih besar daya di atasnya dengan tujuan
memudahkan jika terjadi penambahan daya.
Dari hasil identifikasi jumlah daya yang digunakan kurang lebih sebesar
2150Watt atau 2150 VA.
Besar MCB = Daya/Tegangan
= 2150 VA/220 Volt
= 9,77 A
Sehingga dipilih besarnya MCB 10 Ampere dengan daya 2200 VA
Jika notasi huruf dipakai pada pada bagian awal, maka bagian kedua atau ketiga biasanya
berupa indeks angka, berupa angka urut, contohnya 0, 1, 2, dan seterusnya.
R pada bagian awal menunjukkan komponen RESISTOR, diikuti notasi angka 1, 2, 3, 4 artinya
dalam satu rangkaian tersebut terdapat 4 resistor.
Contoh 2 penggunaan notasi
NO LAMBANG KETERANGAN
a) Lampu
8
b) Lampu dipasang tetap pada
dinding
10 Lampu Floresen
Kesimpulan:
1. PUIL adalah peraturan yang mengandung persyaratan wajib yang harus dijadikan pedoman dalam
pekerjaan pemasangan dan pemeliharan instalasi listrik
2. Syarat instalasi listrik meliputi syarat ekonomis, syarat keamanan dan syarat keandalan. Ketiga
syarat instalasi tersebut memiliki porsi yang sama pentingnya dan tidak dapat diabaikan satupun.
3. Dalam hal pemakaian listrik untuk rumah tangga, PLN sebagai perusahaan milik negara
memiliki batas tanggung jawab hanya pada APP dan MCB, selebihnya untuk PHB dan instalasi
merupakan tanggung jawab konsumen
4. KWH meternya berfungsi sebagai pencatat energi yang digunakan sedangkan MCB berfungsi
sebagai pembatas arus sekaligus pengaman terhadap rangkaian instalasi.
5. Notasi nama dan simbol pada gambar teknik kelistrikan sangat diperlukan untuk kesamaan persepsi
siapapun yang membacanya, sehingga tidak terjadi masalah ketika ingin dilakukan perbaikan
ataupun perluasan terhadap instalasi tersebut.
MATERI 2
KOMPONEN INSTALASI LISTRIK
A. KOMPONEN UTAMA
Komponen pokok instalasi listrik adalah perlengkapan yang paling pokok dalam suatu
rangkaian listrik. Komponen yang digunakan dalam pemasangan instalasi listrik banyak
macam dan ragamnya. Namun, pada dasarnya komponen instalasi listrik dapat
dikelompokan sebagai berikut:
1. Bahan penghantar listrik;
2. Bahan Isolasi (Isolator Rol);
3. Pipa Instalasi;
4. Kotak Sambung
5. Sakelar;
6. Fitting
7. Perlengkapan Bantu.
1. KABEL PENGHANTAR
Saklar adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutuskan dan/atau untuk
menghubungkan pada jaringan listrik (dalam hal ini untuk lampu). Jadi saklar pada
dasarnya adalah alat penyambung atau pemutus aliran listrik. Secara sederhana, saklar
terdiri dari dua bilah logam yang menempel pada suatu rangkaian (dalam hal ini
instalasi rumah), dan bisa terhubung atau terpisah sesuai dengan keadaan sambung (on)
atau putus (off) dalam rangkaian itu.
3. KOTAK PENGAMAN.
Kotak pengaman merupakan kotak tempat pengaman instalasi listrik yang juga tempat
awal semua kabel instalasi yang akan dipasang. Untuk rumah atau bangunan kecil
umumnya memakai 2 jenis yaitu: kotak sekring (fuse box) atau kotak MCB
(Miniature Circuit Breaker).
Stop kontak atau Kotak Kontak atau Electric Outlet, berfungsi sebagai tempat
mendapatkan tenaga listrik untuk peralatan rumah tangga (TV, setrika, mesin air,
kulkas, dan peralatan- peralatan listrik rumah tangga lainnya).
5. FITTING LAMPU dan KAYU ROSET
Fitting lampu merupakan tempat pemasangan lampu penerangan rumah, sedangkan kayu roset
merupakan kayu sebagai tempat memasang fitting pada plafon atau dinding.
Elektroda bumi atau ada juga yang menyebut batang arde atau pentanahan atau
grounding merupakan elektroda yang ditanam atau dimasukkan ke dalam tanah.
Fungsinya sebagai pengaman tegangan sentuh akibat arus bocor. Bahan yang
digunakan umumnya terbuat dari besi yang dilapisi tembaga.
Pada instalasi pasangan luar, yaitu bila kabel berada diluar tembok atau
pada dinding/tiang kayu, jika menggunakan kabel NYA sangat
diperlukan pipa instalasi. Hal ini disebabkan karena masing-masing
kabel NYA hanya terdiri dari 1 buah kabel berisolasi sehingga pada
pemasangan akan rapi dan yang terutama menghindari dari gangguan
hewan pengerat.
Kotak untuk pemasangan saklar & kotak kontak (stop kontak(SC)) pada instalasi
pasang dalam kita gunakan kotak sambung dengan 1 lobang saluran cabang
(dikalangan instalatir disebut Inbouwdoos atau N Doos).
MATERI 3
MENENTUKAN JUMLAH BAHAN DAN RANCANGAN BIAYA PADA INSTALASI
PENERANGAN satu fasa
Keterangan:
- Cp = inti besi kumparan tegangan
- Cc = inti besi kumparan arus
- Wp = kumparan tegangan
- Wc = kumparan arus
- D = kepingan roda aluminum
- J = roda-roda pencatat (regester)
- M = magnet permanen sebagai pengerem keling aluminium, saat beban
kosong
- S = kumparan penyesuai beda fase arus dan tegangan
Dimana:
P = Daya
V = Tegangan
I = Arus
Cos φ = faktor daya Sin φ = factor daya
b. MCB
MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah alat instalasi listrik yang digunakan untuk
membatasi pemakaian daya atau arus yang terpasang pada pelanggan listrik. MCB yang
biasa digunakan pada rumah tinggal dan ada dipasaran yaitu 4 A, 6 A, 10 A, 16 A, 25
A, 32 A dan lain sebagainya.Nominal MCB ditentukan dari besarnya arus
yang bisa ia hantarkan, satuan dari arus adalah Ampere
⮚ Fungsi MCB
MCB (Miniature Circuit Breaker) merupakan saklar yang berfungsi untuk
mengamankan peralatan terhadap beban lebih.MCB sendiri dalam proses kerjanya
hamper sama dengan Sekring.Hanya saja Sekring mengamankan peralatan yang
Keterangan:
1. Actuator level atau toggle switch, digunakan sebagai switch on-off dari MCB. Juga
menunjukan status MCB, apakah on atau off
2. Switch mekanis yang membuat kontak arus listrik bekerja.
3. Kontak arus listrik sebagai penyambung dan pemutus arus listrik.
4. Terminal tempat koneksi kabel listrik dengan MCB.
5. Bimetal, yang berfungsi sebagai thermal trip
6. Baut untuk kalibrasi yang memungkinkan untuk mengatur secara presisi arus trip dari
MCB.
7. Solenoid, coil atau lilitan yang berfungsi sebagai magnetik trip dan bekerja bila
terjadi arus lebih.
8. Pemadam busur api jika terjadi api saat terjadinya pemutusan atau pengaliran
kembali arus.
c. Ampere Meter
Ampere Meter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur arus listrik.
Amperemeter dihubung seri dengan beban.
d. Volt Meter
Volt meter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik.
Volt meter dalam penggunaannya untuk mengukur tegangan listrik pada beban
dihubungkan secara paralel
⮚ Fungsi Volt Meter adalah mengukur tegangan AC dan tegangan DC pada beban.
e. Saklar
Saklar merupakan alat yang digunakan untuk memutuskan dan menghubungkan
arus listrik. Saklar pada umumnya terdapat berbagai macam jenis tapi dalam
praktikum instalasi ini hanya tiga macam yaitu saklar tunggal, saklar ganda dan
saklar tukar.
Kabel tipe NYA Merupakan kabel berisolasi PVC dan berinti kawat tunggal.
Warna isolasinya ada beberapa macam yaitu merah, kuning, biru dan hitam. Jenisnya
adalah kabel udara (tidak untuk ditanam dalam tanah). Karena isolasinya hanya satu lapis,
maka mudah luka karena gesekan, gigitan tikus atau gencetan. Dam pemasangannya,
kabel jenis ini harus dimasukkan dalam suatu konduit kabel.
Konduit adalah suatu selubung pelindung, ada yang berupa pipa besi, tetapi
yang paling umum digunakan adalah pipa PVC (tetapi berbeda dengan pipa PVC
untuk air).
2. Kabel NYM
Kabel tipe NYM yang terpasang di peralatan listrik rumah Kabel jenis ini mempunyai isolasi
luar jenis PVC berwarna putih (cara mengenalinya bisa dengan melihat warna yang khas
putih ini) dengan selubung karet di dalamnya dan berinti kawat tunggal yang jumlahnya antara
2 sampai 4 inti dan masing-masing inti mempunyai isolasi PVC dengan warna berbeda. Jadi
seperti beberapa kabel NYA yang dijadikan satu dan ditambahkan isolasi putih dan selubung
karet.
Kabel ini relative lebih kuat karena adanya isolasi PVC dan selubung karet.
Pemasangannya pada instalasi listrik dalam rumah bisa tanpa konduit (kecuali dalam tembok
sebaiknya menggunakan konduit seperti yang dijelaskan sebelumnya). Kabel ini dirancang
bukan untuk penggunaan di bagian luar (outdoor).
3. Kabel NYY
Warna khas kabel ini adalah hitam dengan isolasi PVC ganda sehingga lebih kuat. Karena
lebih kuat dari tekanan gencetan dan air, pemasangannya bisa untuk outdoor, termasuk
ditanam dalam tanah. Kabel untuk lampu taman dan di
luar rumah sebaiknya menggunakan kabel jenis ini. Harganya tentu lebih mahal dibanding
dua jenis kabel sebelumnya.
Arus listrik yang melebihi KHA dari suatu kabel akan menyebabkan kabel tersebut
menjadi panas dan bila melebihi daya tahan isolasinya, maka dapat menyebabkan rusaknya
isolasi. Kerusakan isolasi bisa menyebabkan kebocoran arus listrik dan akibatnya bisa fatal
seperti kesetrum pada manusia atau bahkan mengakibatkan terjadinya kebakaran. Faktor lain
dalam menentukan pemilihan kabel dengan KHA-nya adalah mengenai peningkatan
kebutuhan daya listrik di masa depan. PUIL 2000 memberikan ketentuan mengenai besarnya
diameter dari penghantar kabel dan maksimum KHA terus-menerus yang diperbolehkan pada
kabel tipe NYA, NYM dan NYY.
i. Pipa
Pipa instalasi semua penghantar dalam instalasi dimasukan dalam pipa PVC dengan
ukuran-ukuran agar penghantar aman dari benturan mekanis, disamping itu juga
penghantar akan terisolasi serta mudah dalam perawatan apabila terjadi kerusakan
dalam perbaikan.
Perencanaan Anggaran Sistem Instalasi Rumah
Instalasi penerangan rumah yang terdiri dari 10 titik lampu dan 7 kotak kontak, denah rumah
terdiri atas teras, ruang tamu, ruang sholat, kamar mandi, 2 kamar tidur, dapur, ruang
keluarga, dan ruang makan. Saklar-saklar yang digunakan terdiri dari 4 saklar tunggal untuk
setiap lampu dan 3 saklar seri untuk 6 lampu, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar
dibawah.
● Kabel NYA biasanya dari tembaga berada dalam pipa PVC. Untuk ini
dihitung menurut panjangnya pipa PVC ditambah 10 cm pada sambungan-
sambungan dari saklar-saklar, kotak kontak dan kotak sekering.
● Cara menghitung adalah sebagai berikut:
1orang pelaksana per hari = Rp. 35.000,00 x 6 hari = Rp. 210.000,00 2orang
tukang listrik per hari= Rp. 70.000,00 x 6 hari= Rp. 420.000,00 + Jumlah =
Rp.630.000,00
Tabel 1. Format Analisis Pelaksanaan Pekerjaan
No. Jenis Pekerjaan Harian
I II III IV V VI
1. Memasang pipa V
PVC
2. Memasang kabel V
dalam pipa PVC
3. Memasang saklar V
dan kotak kontak
4. Memasang kotak V
sekering
5. Memasang lampu V
plafon
6. Pemeriksaan dan V
pengujian hasil
pemasangan
instalasi listrik
12. Las Dop Bossecom 1 dus Rp.23.000,00 Rp.23.000,00 1 dos =100 pcs
15. Kabel
NY
A
2x2,5 mm2
a. Merah NYA 2,5 rol Rp.145.000,00 Rp.362.500,0 1 roll = 50 m
Jumlah Rp.1.998.000,00
Biaya Perencanaan dan Administrasi
Ongkos Perencanaan dan Administrasi: Rp. 1.998.000,00 Ongkos
Kerja: Rp. 630.000,00
Biaya tak terduga kira-kira 10%: Rp. 262.800,00 Jumlah :
Rp. 2.890.800,00
LAMPIRAN 2
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
LKPD 1
MENJELASKAN INSTALASI PENERANGAN satu fasa SESUAI PUIL
SOAL
1. Jelaskan fungsi dari PUIL yang digunakan sebagai pedoman dalam
pemasangan instalasi listrik.
2. Berikan minimal 5 aturan yang mengatur tentang pemasangan instalasi listrik pada
PUIL 2000 dan PUIL 2011.
Jawaban :
1.
2.
Pada tabel berikut lengkapilah nama dari lambang untuk diagram instalasi
penerangan satu fasa sesuai dengan materi yang sudah diberikan
NO LAMBANG KETERANGAN
c) Lampu
8
d) Lampu dipasang tetap pada dinding
10 Lampu Floresen
3.1 Memahami instalasi Penerangan satu 3.1.2. Menentukan tata letak komponen Instalasi
fasa penerangan satu fasa pada bangunan
sederhana
Judul: Instalasi Penerangan Saklar tunggal, saklar seri, stop kontak dan 3 buah lampu
Teori Dasar
Gambar Rangkaian
E. KESELAMATAN KERJA
1. Pakailah seragam/pakaian praktik
2. Selalu hati hati dalam melaksanakan praktik
3. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
4. Gunakan warna kabel sesuai standar satu fasa
5. Periksakan rangkaian kepada instruktur sebelum diuji coba
F. LANGKAH KERJA
1. Berdoalah sebelum memulai praktik
2. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
3. Buatlah diagram pengawatan
4. Rangkailah sesuai gambar pengawatan
5. Lakukan pengecekan menggunakan multimeter
6. Lakukan uji coba rangkaian dengan menyambungkan ke sumber tegangan
7. Lakukan uji coba dengan menggunakan beban yang sesuai (lampu)
8. Bongkar rangkaian dan kembalikan alat, bahan
9. Bersihkan dan rapikan tempat praktik
G. TUGAS
1. Buat Diagram Pengawatannya!
2. Buat laporan praktik dan kesimpulan berdasarkan hasil praktek yang telah
dilakukan!
Gambar Rangkaian Pengawatan
Kesimpulan:
Rangkaian instalasi lampu penerangan yang terdiri dari saklar tunggal dan saklar seri. Saklar
tunggal melayani satu buah lampu saat saklar off maka lampu akan mati, begitu pula jika
saklar on maka lampu juga akan menyala dan saklar seri terdapat dua tuas, satu lampu dilayani
saklar seri tuas A dan satu lampu lainnya dilayani tuas B.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
LKPD 3
MENENTUKAN JUMLAH BAHANDAN BIAYA PADA INSTALASI
PENERANGAN
Tujuan Pembelajaran Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran / Eviden
3.1 Memahami instalasi Penerangan satu 3.1.3 Menentukan jumlah bahan dan biaya pada
fasa Instalasi penerangan satu fasa
Lembar Latihan
Buatlah rencana anggaran biaya serta kebutuhan bahan instalasi rumah/gedung seperti Gambar
2, yang meliputi:
1. Jumlah saklar
2. Jumlah stop kontak
3. Jumlah panjang kabel penghantar
4. Panel hubung bagi berikut isinya
5. Harga masing-masing komponen/bahan
6. Harga pemasangan pertitik
7. Biaya pelaksanaan pekerjaan
8. .Biaya tenaga kerja dan upah
9. Biaya keseluruhan instalasi beserta jaringan instalasi listriknya.
LAMPIRAN 3
Rubrik Asasmen Awal
No Aspek Belum Memahami Memahami
Catatan/Tindak
No KKTP 3.1.2 Y/N
Lanjut
1 Persiapan
1.1 1. Menerapkan APD sesuai SOP pada kegiatan praktikum
- Peserta didik mampu memilih APD
- Peserta didik menggunakan APD dengan benar
- Peserta didik menggunakan APD dengan lengkap
sesuai SOP
1.2 Menentukan Metode praktikum
2 Pelaksanaan
2.1
Melakukan kegiatan praktikum
- Peserta didik mampu melakukan kegiatan praktikum
sesuai SOP
3 Hasil
3.1 Mempresentasikan kegiatan yang sudah dilakukan
- Menjelaskan gambar instalasi
Nilai ketercapaian
Keterangan:
Capaian kompetensi peserta didik per indikator dituliskan dalam bentuk Y (Yes) dan N (N0)
Catatan/ tindak lanjut merupakan kegiatan tindak lanjut dari hasil ketercapaian tersebut.
Apabila diperlukan Skor dapat diperoleh dengan menjumlah indikator yang tercapai dibagi indikator total x
100
kriteria ketercapaiannya adalah sebagai berikut:
▪ Baru Berkembang (BB): Hanya menyelesaikan < 54% indikator
▪ Layak (L): Mampu menyelesaikan 55 – 69 % indikator
▪ Cakap (C): Mampu menyelesaikan 70 – 84 % indikator
▪ Mahir (M): Mampu menyelesaikan 85 – 100 % indikator
Peserta didik dianggap sudah mencapai tujuan pembelajaran jika mencapai minimal tahap cakap.
Ceklis Observasi Projek (pertemuan 3)
Satuan Pendidikan : SMK N 2 Bitung
Konsentrasi Keahlian : Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Tujuan Pembelajaran : 3.1.2 Menentukan Tata Letak Komponen instalasi penerangan
pada bangunan sederhana
Nama Peserta Didik : ..................................................
Catatan/
No KKTP 3.1.3 Y/N Tindak
Lanjut
1 Persiapan
1.1 1. Menerapkan APD sesuai SOP pada kegiatan praktikum
- Peserta didik mampu memilih APD
- Peserta didik menggunakan APD dengan benar
- Peserta didik menggunakan APD dengan lengkap
sesuai SOP
1.2 Menentukan Metode praktikum
2 Pelaksanaan
2.1
Melakukan kegiatan praktikum
- Peserta didik mampu melakukan kegiatan praktikum
sesuai SOP
3 Hasil
3.1 Mempresentasikan kegiatan yang sudah dilakukan
- Mengidentifikasikan kebutuhan komponen instalasi
listrik
- Menjelaskan kebutuhan bahan-bahan instalasi
- Menghitung jumlah bahan dan biaya pada instalasi
penerangan satu fasa
Nilai ketercapaian
Keterangan:
Capaian kompetensi peserta didik per indikator dituliskan dalam bentuk Y (Yes) dan N (N0)
Catatan/ tindak lanjut merupakan kegiatan tindak lanjut dari hasil ketercapaian tersebut.
Apabila diperlukan Skor dapat diperoleh dengan menjumlah indikator yang tercapai dibagi indikator
total x 100
kriteria ketercapaiannya adalah sebagai berikut:
▪ Baru Berkembang (BB): Hanya menyelesaikan < 54 % indikator
▪ Layak (L): Mampu menyelesaikan 55 – 69 % indikator
▪ Cakap (C): Mampu menyelesaikan 70 – 84 % indikator
▪ Mahir (M): Mampu menyelesaikan 85 – 100 % indikator
Peserta didik dianggap sudah mencapai tujuan pembelajaran jika mencapai minimal tahap cakap.
1. Ceklis Asesmen Prasyarat dan Asesmen Awal
Konsentrasi Keahlian : Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Tujuan Pembelajaran : 3.1 Memahami instalasi Penerangan satu
fasa Fase : F
No Nama Skor Asesmen Tindak Lanjut
Peserta Didik Kompetensi KKTP
Prasyarat 3.1.1 3.1.2 3.1.3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Catatan:
Skor diperoleh dari rubrik Asesmen Kompetensi Awal
▪ Kriteria pembagian kelompok:
a. kelompok rendah (skor rata-rata < 2),
b. kelompok sedang (skor rata-rata 2-2,5),
c. kelompok tinggi (skor rata-rata > 2,5).
2. Ceklis Asesmen Akhir
Konsentrasi Keahlian : Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Tujuan Pembelajaran : 3.1 Memahami instalasi Penerangan satu
fasa Fase : F
No Nama Skor Asesmen Akhir Tindak Lanjut
Peserta Didik KKTP
3.1.1 3.1.2 .3.1.3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Rekapitulasi Asesmen Proses
Konsentrasi Keahlian : Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Tujuan Pembelajaran : 3.1 Memahami instalasi Penerangan satu
fasa Fase : F
No Nama Kriteria Asesmen Proses Tindak Lanjut
Peserta Observasi Penugasan
Didik 3.1.1 3.1.2 3.1.3 3.1.1 3.1.2 .3.1.3
10
11
12
13
14
15
Catatan :
▪ Apabila dalam observasi selama proses pembelajaran terdapat peserta didik yang
mengalami kendala dalam hal pengetahuan dan atau keterampilan, maka dilakukan
bimbingan dan pendampingan langsung oleh guru.
Rekapitulasi Asesmen Akhir
Konsentrasi Keahlian : Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Tujuan Pembelajaran : 3.1 Memahami instalasi Penerangan satu
fasa Fase : F
No Nama Skor Asesmen Akhir Deskrpsi Rata-Rata
Peserta KKTP
Didik
3.1.1 3.1.2 3.1.3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Keterangan:
Nilai Akhir diperoleh dari semua nilai KKTP
Catatan:
Apabila sebagian besar peserta didik (75%) mencapai nilai > 76 maka dilakukan pembelajaran TP
selanjutnya, dan bagi peserta didik yang belum mencapai nilai 76 dilakukan remedial dan atau
penugasan.
Apabila sebagian besar peserta didik peserta didik (75%) belum mencapai nilai 75, maka dilakukan
pembelajaran ulang dengan perbaikan strategi pembelajaran.