Anda di halaman 1dari 6

Lembar Kerja Peserta Didik Mata Pelajaran : Instalasi Penerangan Listrik

Nama Siswa :
NIS :
Menentukan dan Menghitung Jumlah Bahan dan
Kelas :
Biaya pada Instalasi Penerangan 1 Fasa Tanggal :
Kelompok :

A. Teori
Listrik merupakan energi yang bersih, mudah dibangkitkan, disalurkan, dikendalikan dan diubah dalam
berbagai bentuk energi lain seperti cahaya, gerak, panas dan sebagainya. Instalasi penerangan adalah
suatu rangkaian beberapa komponen listrik dari sumber ke beban yang saling berhubungan satu sama
lainnya secara listrik, yang terletak pada suatu tempat atau ruangan tertentu. Instalasi ini berupa titik
cahaya sehingga terbentuklah suatu sistem yang mempunyai fungsi. Adapun fungsi dari sistem ini
adalah untuk penerangan. Suatu instalasi penerangan dapat berfungsi dengan baik dan aman haruslah
memenuhi syarat pemilihan pengaman dan penghantar. Instalasi Listrik 1 Phase adalah jenis instalasi listrik yang
menggunakan 2 buah kawat penghantar, yaitu 1 kawat penghantar untuk phase (Sumber/Tegangan)
dan 1 kawat penghantar lainnya untuk 0 (Netral). Fungsi Instalasi Listrik 1 Phase digunakan untuk
konsumen rumah tangga dengan tegangan 220 volt.
1. Perlengkapan Instalasi
Komponen instalasi listrik merupakan peralatan listrik yang digunakan dalam suatu rangkaian listrik.
Komponen yang digunakan dalam pemasangan instalasi listrik bermacam-macam jenisnya dan
pada dasarnya adalah perlengkapan yang lazim digunakan pada instalasi konsumen. Perlengkapan
instalasi harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak membahayakan, harus tahan terhadap
kemungkinan kerusakan mekanis, termal, kimiawi, biologis (jamur), kontaminasi medan
elektromagnetik.
Berdasarkan PUIL perlengkapan yang menjadi tanggungjawab konsumen dan pengusaha
ketenagalistrikan (PLN) dapat dilihat pada gambar di bawah :

Gambar 1. Tanggungjawab Konsumen dan Pengusaha Ketenagalistrikan


a. Alat Pengukur dan Pembatas (APP):
Pemasangan Alat Pengukur dan Pembatas (APP) menjadi tanggungjawab Pengusaha
Ketenagalistrikan misalnya PLN. Alat ini terdiri dari pengukuran KWh dan pembatas arus
yang biasanya berupa MCB (Mini Circuit Breaker) ialah pemutus sirkit mini yang membatasi
arus ke instalasi konsumen sesuai dengan daya sambungnya.
Alat Pembatas dan Pengukur (APP) adalah tempat penyambungan konduktor Saluran Masuk
Pelayanan (SMP) keinstalasi Konsumen. APP digunakan juga untuk mengukur pemakaian
energy listrik dan pembatasan daya sesuai dengan paket pelanggan. Energi listrik disalurkan
dari APP ke Saluran Utama Konsumen menuju Papan Hubung Bagi Konsumen (PHBK)
Utama dan seterusnya didistribusikan ke jaringan instalasi rumah.
b. PHB yaitu Papan hubung bagi menurut definisi PUIL, adalah suatu perlengkapan untuk
mengendalikan dan membagi tenaga listrik dan atau mengendalikan dan melindungi sirkit
dan pemanfaat tenaga listrik.
c. MCB
MCB (Miniature Circuit Breaker) berfungsi sebagai sistem proteksi dalam instalasi listrik bila
terjadi beban lebih dan hubung singkat arus listrik (short circuit atau korsleting).
d. Lampu
Lampu adalah sebuah peranti yang memproduksi cahaya. Lampu adalah sebuah benda
yang berfungsi sebagai penerang, lampu memiliki bentuk seperti botol dengan ronga yang
beisi kawat kecil yang akan menyalah apabila disambungkan ke aliran listrik.
e. Stop kontak
Stop kontak adalah suatu piranti dalam instalasilistrik sebagai alat penghubung beban
dengan sumber listrik. Jenis stop kontak yaitu stop kontak satu fasa dan tiga fasa.
f. Saklar
Saklar berfungsi sebagai piranti untuk menghubung atau memutuskan arus listrik dari sumber
ke pemakai(beban).
2. Papan hubung Bagi
a. Peran PHB
 Penghubung
Panel berfungsi untuk menghubungkan antara satu rangkaian listrik denganrangkaian listrik
lainnya pada suatu operasi kerja. Panel menghubungkan suplaytenaga listrik dari panel utama
sampai ke beban-beban baik instalasi peneranganmaupun instalasi tenaga.
 Pengaman
Suatu panel akan bekerja secara otomatis melepas sumber atau suplay tenaga listrik apabila
terjadi gangguan pada rangkaian. Komponen yang berfungsi sebagai pengaman pada panel
listrik ini adalah MCCB dan MCB.
 Pembagi
Di dalam pemasangan instalasi perlu diperhatikan dalam pembagian beban kelompok-
kelompoknya harus dibuat seimbang satu sama lain. Pembagian kelompok terdiri pembagian
atau batas jumlah titik penerangan dan stop kontak, tidak lebih dari 102 titik ini termasuk stop
kontak. Yang dimaksud disini yaitu sumber listrik dan sumber cahaya.

Gambar 2. Pembagian beban pada PHB


 Penyuplai
Panel menyuplai tenaga listrik dari sumber ke beban. Panel sebagai penyuplai, dan
mendistribusikan tenaga listrik dari panel utama, panel cabang sampai ke pusat beban baik
untuk instalasi penerangan maupun instalasi tenaga.
 Pengontrol
Fungsi panel sebagai pengontrol merupakan fungsi paling utama, karena dari panel tersebut
masing-masing rangkaian beban dapat dikontrol. Seluruh beban pada bangunan baik instalasi
penerangan maupun instalasi tenaga dapat dikontrol dari satu tempat.
b. Tipe Panel hubung bagi
Menurut puil 200;6.3.2-6.4.3 jenis panel hubung bagi terdiri dari :
 Panel Hubung Bagi tertutup pasang dalam : Panel Hubung Bagi tertutup pasang dalam
adalah panel yang sudah komponenkomponennya ditempatkan didalam kotak panel yang
tertutup dan terpasang didalam ruangan.
 Panel Hubung Bagi tertutup pasang luar : Panel Hubung Bagi tertutup pasang luar adalah
panel yang seluruh komponenkomponen ditempatkan didalam kotak panel yang tertutup dan
dipasang diluar ruangan. Bahan yang digunakan harus tahan cuaca.
 Panel Hubung Bagi terbuka pasang dalam : Panel Hubung Bagi terbuka pasang dalam tidak
boleh ditempatkan dekat saluran gas, saluran uap, saluran air atau saluran lainnya yang
tidak ada kaitannya dengan Panel Hubung Bagi (PHB) tersebut.
 Panel Hubung Bagi terbuka pasang luar : Tempat pemasangan Panel Hubung Bagi (PHB)
terbuka pasang luar harus merupakan perlengkapan yang tahan cuaca.
c. Penempatan PHB
 tinggi maksimum dari lantai 1,2-2 M
 di depan panel harus memiliki ruang bebas yang luas
 saat membuka panel tidak terganggu oleh benda apapun
 pintu harus bisa terbuka penuh
 panel dipasang pada tempat yang sesuai, kering dan berventilasi cukup.

d. Komponen PHB
 Sekring : pengaman arus lebih dengan menggunakan kawat lebur.
 MCB : Miniatur circuit breaker adalah suatu alat yang bekerja dengan cara semi otomatis
yang dapat di gunakan terhadap beban lebih atau hubung singkat.

Gambar 3. Kontruksi PHB dan gmbar pengawatan Box MCB

Keterangan:
Kabel Fasa : Hitam
Kabel netral : Biru
Kabel ground : Kuning (kuning bergaris hijau)

3. Pengelompokan beban
a. Jenis beban
Beban yang terdapat dalam rumah dan bangunan beragram sesuai dengan keadaan penghuni
dan jenis bangunannya. Dalam penerangan instalasi ada baiknya untuk mengelompokkan beban
sebagai berikut :
1. Penerangan : Dalam dan luar
2. Peranti rumah : untuk memasak, mendingin, mengolah makanan, mencuci piring dan pakaian
dsb.
3. Peranti kantor : Komputer
4. Sistem air : pompa air, pemanas air dsb
Adapun jumlah titik beban dalam 1 group adalah 12 titik.
4. Rekapitulasi Daya

Keterangan : Keterangan : Standar Amper :


Group 1 Group 2 220 VA (1A)
Untuk Lampu : Untuk Lampu : 450 VA (2A)
Lampu pijar 40 W x 1 = 40 Lampu pijar 40 W x 1 = 40 900 VA (4A)
Lampu pijar 60 W x 2 = 120 Lampu pijar 60 W x 4 = 240 1300 VA (VA)
Kotak Kontak 100 W x 3 = 300 Kotak Kontak 100 W x 2 = 200 2200 VA (10A)
Jadi hasil seluruhnya di Jadi hasil seluruhnya di 3500 VA (16A)
jumlahkan jumlahkan 4400 VA (20A)
40 + 120 + 300 = 460 40 + 120 + 300 = 480 5500 VA (25A)
Jadi daya listrik yang diberikan Jadi daya listrik yang diberikan
PLN adalah 220 V PLN adalah 220 V
Maka : Maka :
Arus = Watt / Volt Arus = Watt / Volt
= 460 / 220 = 2,09 A = 4 A = 480 / 220 = 2,18 A = 4 A

5. Menetukan bahan dan Menghitung biaya yang diperlukan


No Bahan Satuan Harga
1 Kabel NYA meter Rp. 3.000
Fasa
Netral
Ground
2 Lampu pijar 40 w Buah Rp. 14.000
3 Lampu pijar 60 W Buah Rp. 16.000
4 Kontak-kontak buah Rp. 6.000
5 Saklar tunggal buah Rp. 8.000
6 Saklar seri Buah Rp. 8.000
7 Saklar tukar Buah Rp. 8.000
8 Fiting lampu Buah Rp. 3.000
9 T. Dos buah Rp. 2.000
10 L.bow buah Rp. 1.000

B. Langkah Kerja
a. Keselamatan Kerja
1. Pergunakan alat dan bahan sesuai fungsinya
2. Selalu hati-hati dalam bekerja
3. Dalam melaksanakan praktik tidak diperbolehkan saling bercanda
4. Hati – hati dengan sumber tegangan 220 V AC
5. Perhatikan sambungan kabel yang terbuka dan hindari kontak langsung saat terhubung
dengan sumber arus listrik
6. Periksa hubungan fasa dan netral terlebih dulu sebelum dihubungkan dengan beban listrik
7. Laporkan pada guru, bila akan memulai mencoba dengan tegangan

b. Langkah Kerja
1. Rancanglah diagram garis tunggal (single line diagram) instalasi penerangan 1 fasa dengan 1
group pada denah rumah dibawah ini yang terdiri dari :
a. 1 Kwh meter
b. 1 MCB 1 fasa
c. dengan beban : 7 buah lampu dengan masing-masing beban 30 W dan 5 kotak kontak
dengan beban 150 W
2. Single line diagram

WC
K. Tidur

R. Keluarga
GT 40 W

PL 15 W
text
APP

PHB
PL 25 W

PL 60 W
GT 40 W
R. Tamu

PL 25 W
teras

K.Tidur

Dapur
3. Wirng diagram
Kembangkan single line diagram yang telah gambar menjadi wiring diagram.
WC
K. Tidur

PL 40 W
GT 40 W

PL 15 W
R. Keluarga
APP

PHB
PL 25 W

PL 60 W
GT 40 W
R. Tamu

PL 25 W

4. Hitunglah rekapitulasi daya


teras

K.Tidur

Dapur

5. Tentukan kebutuhan peralatan dan bahan pekerjaan instalasi penerangan yang anda rencanakan.
NO ALAT / BAHAN SPESIFIKASI SATUAN JUMLAH HARGA
1 MCB 1 fasa
2 Dudukan MCB 1 Fasa
3 Saklar tunggal dan
saklar seri
4 Dudukan saklar dan
kotak kontak
5 Fitting lampu
6 Sekrup fitting
7 Elbow
8 T – Dos
9 + – Dos
10 Pipa pendek
11 Pipa menengah
12 Pipa panjang
13 Kotak kontak
14 Klem pipa
15 Sekrup klem
16 Lampu pijar
17 Multimeter
18 Tang kombinasi
19 Pengupas kabel
20 Obeng +
21 Obeng -
22 Kabel fasa
22 Kabel netral
23 Kabel ground
24 Stop Kontak
Total

Anda mungkin juga menyukai