Anda di halaman 1dari 18

Materi 7

MATERI 7
INSTALASI LISTRIK BANGUNAN INDUSTRI KECIL

1. Instalasi Listrik Bangunan Industri Kecil

Apakah yang dimaksud dengan industri kecil? Menurut pandangan ekonomi, ciri-ciri industri
kecil adalah industri yang menggunakan proses teknologi madya (intermediate process
tecnology) yang menggunakan mesin khusus dan alat perlengkapan lainnya serta memiliki skala
produksi yang sangat terbatas. Karena industri kecil menggunakan mesin-mesin khusus dengan
teknologi menengah maka dapat memastikan kebutuhan listrik dan larangannya juga belum
terlalu rumit.

Menurut Gardu induk distribusi primer PLN, memasok daya listrik ke konsumen dilakukan
dengan dua jalur distribusi yang dibedakan pemakaiannya, yaitu konsumen besar (kawasan
industri) dan konsumen-konsumen yang menggunakan tenaga listrik dengan level tegangan
rendah (380/220 Volt) seperti rumah tangga, industri kecil, perkantoran, pertokoan, dan lain-
lain. Jadi, dari hal tersebut dapat dimengerti bahwa instalasi listrik bangunan industri kecil
adalah instalasi listrik yang diperuntukkan bagi industri dengan mesin-mesin yang harus
dioperasikan pada tegangan rendah.

Panel Hubung Bagi untuk instalasi listrik bangunan industri kecil berbeda dengan PHB pada
rumah tangga, baik bentuk fisik maupun komponen penyusun di dalamnya.  PHB untuk industri
atau lebih dikenal dengan sebutan panel distribusi daya listrik ini dibuat sedemikian rupa untuk
memenuhi sistem pembagian daya yang terpisah antara instalasi penerangan dan instalasi tenaga.
Hal ini dimaksudkan agar pelayanan penerangan tidak tidak terganggu jika terjadi trouble pada
pengoperasian mesin atau sebaliknya.
Gambar 7.1 Diagram satu garis panel daya dan panel distribusi daya listrik
Sumber: Kismet Fadilah, 2001

PHB atau panel untuk industri biasanya dibagi atas panel kontrol dan panel distribusi daya.
Panel kontrol adalah peralatan yang berfungsi untuk mengatur dan mengendalikan beban listrik
di bengkel listrik atau industri yang menggunakan motor sebagai penggeraknya, sedangkan
panel daya adalah tempat untuk menyalurkan dan mendistribusikan energi listrik dari panel daya
ke beban (konsumen), baik untuk instalasi tenaga maupun instalasi penerangan.

Pada  materi ini akan membahas PHB untuk panel distribusi daya pada industri kecil.

1. Pengawatan PHB

1. Gambar penerangan fisik PHB

Gambar berikut merupakan tampilan bagian depan PHB yang akan dirakit yang memperlihatkan
tata letak komponen utama (pengaman utama), pengaman kelompok, dan pengaman cabang.  
Selain itu, untuk memenuhi syarat aman terhadap mahluk hidup, bagian dalam PHB dilindungi
dengan sebuah penutup yang terbuat dari bahan PVC.
Gambar 7.2 Gambar fisik PHB
Sumber: Dwi Sulistyanto, 2015

2. Lokasi PHB Penerangan

Gambar memperlihatkan situasi tata letak PHB dan beban yang terdiri atas lampu penerangan
dan kotak kontak mulai komponen, material, dan jalur pengawatan instalasi listrik.
Gambar 7.3 Penempatan PHB dalam ruangan bangunan industri kecil Sumber: Dwi Sulistyanto,
2015
Sumber: Dwi Sulistyanto, 2015

3. Gambar Simbol Komponen


4. Gambar diagram satu garis PHB penerangan
Gambar 7.4 Penempatan PHB dalam ruangan bangunan industri kecil Sumber: Dwi Sulistyanto,
2015
Sumber: Dwi Sulistyanto, 2015

Gambar ini menginformasikan rangkaian pengawatan dari kabel incoming (kabel power input)
sampai dengan kabel outgoing(kabel output) yang akan terhubung ke beban. Selain itu gambar
ini digunakan juga sebagai pedoman dalam menganalisa cara kerja PHB, menganalisa gangguan
PHB dan perakitan PHB.

2. Komponen Penyusun PHB Industri Kecil

Komponen PHB merupakan kelengkapan yang digunakan sesuai kebutuhan gambar kerja yang
dirakit.  Semua jenis komponen spesifiknya harus sesuai dengan kemampuan daya hantarnya.  
Gunakan dengan tepat dan benar sesuai dengan jenis fungsi dari komponennya. Kesalahan
dalam menentukan spesikasi material berarti telah melalaikan keselamatan kerjanya.   Komponen
yang biasanya digunakan pada PHB Industri kecil sebagai berikut.

1. Kabel NYY 4 x 6 mm2


Kabel NYY atau disebut juga CU / PVC / PVC / NYY berisolasi layer luar (outersheath)
berwarna hitam.  Kabel NYY ini biasanya dipasang dalam instalasi di atas tray untuk catu daya
atau untuk koneksi antarpanel.

Gambar 7.5 Kabel NYY


Sumber: Kania Dekoruma, 2019

2. Kabel NYA 2,5 mm2, NYA 1,5 mm2 dan NYA 6 mm2

 Kabel listrik NYA banyak dipakai dalam instalasi rumah tangga dan sistem tenaga.  Kabel
listrik NYA yang digunakan dalam PHB industri kecil biasanya memiliki ukuran 1,5 mm 2, 2,5
mm2 dan 6 mm2 dengan inti tunggal dan dilapisi bahan  PVC digunakan untuk instalasi luar,
Idealnya, jenis kabel NYA digunakan sebagai kabel udara karena sangat tipis, mudah robek, dan
tidak tahan air. Kabel NYA dipasang dengan pipa PVC tambahan agar aman dari gigitan tikus.

Gambar 7.6 Kabel NYA


Sumber Kanla Dekoruma, 2019

3. Kabel NYAF 0,75 (1) mm2

Jenis kabel listrik NYAF dipakai untuk instalasi listrik bangunan dalam panel yang
membutuhkan fleksibilitas tinggi dan cocok ditempatkan pada daerah yang memiliki belokan
tajam.  Jenis kabel ini memiliki bahan tembaga dengan isolasi PVC dan sebaiknya dipakai dalam
lingkungan kering dan tidak terkena pengaruh cuaca langsung.
Gambar 7.7 Kabel NYAF
Sumber Kanla Dekoruma, 2019

4. Kawat BCC 6 mm2, 10 mm2 (Bare Copper Conductor)

Bare Copper Conductor atau disebut kabel BCC.  Kabel Bare Copper Conductor BCC)
merupakan kawat tembaga telanjang yang biasanya digunakan untuk saluran udara dan kabel
tanah.

Garmbar 7.8. Kabel BCC


Sumber: Ladefa Elektrikal, t.t.

5. No Fuse Breaker (NFB) 30 A NF 30 SP

NFB bekerja apabila arus yang mengalir pada NFB melebihi Arus Nomina pada NFB.   Oleh
karena itu, NFB akan memutuskan arus-nya.  Arus yang dapat diamankan maksimal adalah 250
A.
Gambar 7.9 Tanpa Fuse Breaker
Sumber: Suprianto, 2015

6. Miniatur Circuit Breaker (MCB) 1 pole, C6

Secara umum, MCB adalah sebuah sakelar listrik otomatis yang dirancang untuk melindungi
instalasi listrik, termasuk beban, kabel, atau penghantar dari kerusakan yang disebabkan oleh
arus lebih (overfoad) atau hubungan pendek (short circuit). Fungsi dasarnya adalah memutus
aliran arus setelah komponen relay proteksi MCB tersebut mendeteksi adanya kondisi abnormal
atau gangguan,

MCB menggunakan thermis dan relay yang bekerja dengan menggunakan 2 buah logam yang
digabungkan.  Pengaman relay menggunakan elektromagnetik yang dapat menarik angker dari
besi Lunak. Cara kerja dari MCB hampir sama dengan TOR (Thermal Overload Relay).   Arus
yang dapat diamankan berkisar dari 2 A sampai 63 A. Pada MCB 1 pole ini yang diamankan
hanya penghantar fase saja, sedangkan penghantar netral tidak dihubungkan ke MCB.

Gambar 7.10 (MCB) 1 pole, C6


Sumber: Dwi Sulistyanto, 2015

7. Miniatur Circuit Breaker (MCB) 3 pole, NC45N-C10

Seperti halnya MCB 1-phase, pada MCB 3-pole ini yang diamankan  hanya penghantar fase (R,
S, T) saja sedangkan penghantar netral tidak dihubungkan ke MCB.
Gambar 7.11 (MCB) 3 tiang, NC45N-C10
Sumber: Dwi Sulistyanto, 2015

8. Fuse tube set 3 pole, 2 A-220 V

Fuse ini lebih populer dengan nama fuse kubur. Fuse tube set ini digunakan sebagai alat
pelindung terhadap arus lebih dalam rangkaian panel listrik dan dapat digunakan sebagai sekring
kontrol.  Fuse ini terbuat dari bahan vang berkualitas tinggi sehingga aman.

Fuse Sekring Silinder Kubur 3 Phase dapat dipasang di fuse holder dan dapat melindungi alat-
alat di dalam rangkaian panel agar lebih awet.  Kelebihannya adalah mudah dipasang dan mudah
digunakan serta tahan lama. Fuse Sekering Silinder Kubur cocok untuk perakitan berbagai
macam panel listrik, rumah, perkantoran, gedung, hotel, dan pabrik industri.
Gambar 7.12 Fuse tube set 3 pole
Sumber: Wahyu Tribudianti, 2020

9. Lampu Indikator-220 V

Lampu ini disebut juga lampu pilot/pilot lamp. Pilot lamp adalah sebuah lampu indikator yang
menandakan jika pilot lamp ini menyala terdapat sebuah aliran listrik masuk pada panel listrik
tersebut.

Pilot lamp bekerja ketika ada tegangan masuk (Phase-Netral) dengan menyalanya sebuah lampu
atau led pada pilot lamp.

Gambar 7.13 Indikator Lampu Wiring


Sumber: Wijdan Grt.  2016

Pemilihan warna lampu indikator Phase R, S, I pada panel distribusi adalah

1. R menggunakan lampu led warna merah.


2. S menggunakan lampu led warna kuning.
3. T Imenggunakan lampu led warna hijau.

Penggunaan lampu indikator pada tombol kontrol menunjukkan fungsi vang berbeda, yaitu:
 Run / jalan menggunakan warna hijau.
 Stop/ berhenti menggunakan warna merah
 Alarm / fault menggunakan warna kuning.

Gambar 7.14 Indikator Lampu


Sumber: YL lovers, t.t.

10. Alat ukur Volt meter 0-500 V Ampere meter 0-50 A

Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik dalam rangkaian
tertutup pada panel listrik, sedangkan voltmeter befungsi mengukur seberapa besar tegangan
yang masuk pada rangkaian kontrol dan juga motor listrik.

Gambar 7.15 Ampere meter dan Voltmeter


Sumber: Dwi Sulistyanto, 2015

Cara pemasangan Ampere meter untuk panel metode pengukurannya sama dengan metode
pengukuran tang ampere.  Dalam hal ini, pengukuran dilakukan dengan memasukkan kabel pada
lingkaran pengukuran tang ampere sehingga arus dapat terlihat pada layar tang ampere.
Oleh sebab itu, untuk melakukan pengukuran arus harus dibarntu dengan komponen tambahan
berupa trafo arus/ current transformer (CT).  Komponen CT tersebut berfungsi sama seperti
lingkaran tang ampere. Cara pemasangannya, masukkan kabel atau biarkan kabel R,S dan T ( 3
fasa power) melewati tengah-tengah CT sehingga CT dapat mengukur berapa besar arus
listrikyang digunakan.
Gambar 7.16 Diagram pengawatan pemasangan panel Ampere meter dengan CT
Sumber: Wijdan Grt, 2007

11. Voltage Selector Switch (VSS)

Voltmeter untuk pengukuran tegangan dipasang secara paralel pada setlap fasa. Namun, jika
menggunakan sakelar voltage selector switch, pemasangan panel listrik hanya perlu
menggunakan satu volt meter untuk membaca tegangan pada jalur listrik.

Gambar 7.17 Saklar Selektor


Sumber: Dwi Sulistyanto, 2015

Voltage selector switch dapat menghemat tempat dalam perakitan panel dan mengurangi jumlah
metering yang digunakan. Selector switch berfungsi memindahkan fasa yang akan diukur,
apakah itu Rdan S, atau S dan T, atau E dan T. Hal itu dapat disesuaikan dengan menggunakan
selector switch.

Gambar 7.18 Diagram pengawatan untuk Voltmeter panel  dengan Voltage Selector  Swich
Sumber: Wijdan Grt, 2017

1. Rel pelat tembaga (Busbar) Fasa 1, Fasa 2. Fasa 3, Netral dan Pembumian (PE) 12x2
mm = 24 mm2

Busbar merupakan susunan konduktor yang biasanya berupa pelat tembaga atau alumunium
yang digunakan dalam sebuah panel kelistrikan untuk mendistribusikan atau menghantarkan
energi listrik sesuai keperluan. Dalam hal itu, tentunya ada masukan dan keluaran dari panel
listrik.

Alasan menggunakan busbar adalah mempermudah instalasi atau perubahan. Pelat busbar juga
efektif dalam mengantisipasi panas berlebih karena arus yang dilewati cukup besar.

Gambar 7.19 Rel Pelat (Busbar) Tembaga


Sumber: Dwi Sulistyanta, 2015

3. Prosedur Pemasangan PHB Industri Kecil

 Sesuai dengan yang telah dibahas sebeiumnya, jalur instalasi untuk PHB industri kecil ini
dibagi  dalam 2 (dua) jalur, yaitu jalur penerangan dan jalur tenaga.  Jalur penerangan biasanya
dirancang dengan sistem satu fasa (mengambil salah satu fasa saja) agar lebih mudah, sedangkan
untukinstalasi tenaga biasanya dirancang dengan sistem 3 (tiga) fasa karena diperuntukkan untuk
beban motor listrik 3 (tiga) fase.

Pemasangan instalasi PHB Industri Kecil dipasang menggunakan jaringan listrik 3 (tiga) fase
tegangan rendah yang diberikan PLN kepada konsumen 380 Volt untuk tegangan antarphase dan
tegangan fase ke netral 220 Volt.

Instalasi penerangan dipasang secara terpisah hanya untuk beban lampu dengan harapan terjadi
gangguan pada instalasi tenaga, penerangan tidak berpengaruh.

Persyaratan pemasangan panel listrik menurut PUIL, meliputi:


1. Semua penghantar / kabel harus disusun rapi.
2. Semua komponen harus dipasang rapi.
3. Semua bagian yang bertegangan harus terlindungi.
4. Semua komponen sudah terpasang kuat.
5. Jika terjadi gangguan tidak meluas.
6. Mudah diperluas / dikembangkan jika diperlukan.
7. Mempunyai yang memiliki yang tinggi.

 Pemasangan instalasi bangunan industri kecil dilakukan dengan mengelompokkan beban


instalasi.  Oleh karena itu, listrik 3 (tiga) fase yang Anda dapat dimanfaatkan untuk melayani
komponen atau peralatan listrik dengan benar.  Agar jaringan 3 (tiga) fase dapat dibagi
seimbang, instalasi penerangan ataupun tenaga dibuat dan dirancang terpisah, artinya dibuat 2
(dua) panel berbeda, yaitu panel penerangan dan panel tenaga pembagian jaringan 3 (tiga)
phasenya dengan 1 (satu) panel pun  tidak masalah untuk perbaikan biaya.

Gambar 7.20 Contoh pengawatan instalasi PHB industri kecil


Sumber: Abu Akhdan, t.t.

Rangkuman

Pemasangan instalasi listrik bangunan industri kecil pada hampir sama dengan instalasi rumah,
yang berbeda adalah instalasi yang dipasang menggunakan panel distribusi daya dan antara
kelompok beban instalasi penerangan dan kelompok beban instalasi tenaga.  Jenis dan
spesifikasi komponen yang dipasang pada PHB industri kecil harus Sesuar dengan kemampuan
daya hantarnya.  Salah satu menentukan dalam menentukan spesikasi material berarti telah
melalaikan keselamatan pekerjaan.  Pemasangan instalasi PHB industri kecil harus melalui
perencanaan yang bak seningga kelompok beban penerangan dan tenaga tidak tercampur dan
teter seimbang.  Hal tersebut demi menjaga kontinuitas pelayanan listrik.

RANGKUMAN

Pemasangan instalasi listrik bangunan industri kecil pada hampir sama dengan instalasi rumah,
yang berbeda adalah instalasi yang dipasang menggunakan panel distribusi daya dan antara
kelompok beban instalasi penerangan dan kelompok beban instalasi tenaga. Jenis dan spesifikasi
komponen yang dipasang pada PHB industri kecil harus Sesuar dengan kemampuan daya
hantarnya. Salah satu menentukan dalam menentukan spesikasi material berarti telah melalaikan
keselamatan pekerjaan. Pemasangan instalasi PHB industri kecil harus melalui perencanaan
yang bak seningga kelompok beban penerangan dan tenaga tidak tercampur dan teter seimbang.
Hal tersebut demi menjaga kontinuitas pelayanan listrik.

DAFTAR PUSTAKA

Ttibudianti, Wahyu. 2020. Instalasi Penerangan Listrik. Malang: PT. Kuantum Buku Sejahtera.

Anda mungkin juga menyukai