Anda di halaman 1dari 7

Mata Pelajaran : Instalasi Penerangan Listrik (IPL)

Tema 4 : Menentukan Jumlah Bahan, Tata Letak Dan Biaya Pada


Instalasi Perlengkapan Hubung Bagi (PHB) Bangunan Industri Kecil (2)

MENENTUKAN JUMLAH BAHAN, TATA LETAK DAN BIAYA PADA INSTALASI


PERLENGKAPAN HUBUNG BAGI (PHB) BANGUNAN INDUSTRI KECIL

C. TATA LETAK KOMPONEN


Panel Box PHB dapat dipilih berdasarkan ukuran yang ada di pasaran, artinya
memilih panjang, lebar, dan tingginya agar semua komponen yang diperlukan
dapat terpasang dengan sempurna sebagaimana fungsi dan keguanaannya. Hal
lain yang perlu kalian pertimbangkan yaitu penempatan tata letak komponen
dalam lemari panel berdasar ukurannya agar memenuhi kriteria keandalan, tidak
saling mengganggu dan kerapian estetika pemasangan. Aspek kreatifitas dapat
kalian kembangkan dalam menyusun tata letak komponen dalam panel PHB.
Dalam tahapan mendesain kalian dapat menggambarnya terlebih dahulu pada
kertas gambar agar nantinya tidak terjadi kesalahan posisi. Langkah pertama
dalam mendesain adalah kalian harus tau ukuran sebenarnya komponen yang
akan digunakan baru setelah itu meletakkan pada posisi yang diinginkan.
Gambar. Komponen pada panel

a. MCCB
Komponen ini sebagai sarana pemutus dan pengaman utama dari keseluruhan
cabang group instalasi listrik. letak dari MCCB yaitu pada panel utama atau
MDP.

Gambar. MCCB
b. MCB
MCB berfungsi sebagai pengaman arus dan pembagi daya pada instalasi listrik
dan jenis dari MCB yaitu 1 fasa dan 3 fasa. MCB pada PHB dapat sebagai
pengaman masuk dan pengaman keluar. Biasanya pada panel utama MDP MCB
hanya sebagai pengaman keluar menuju ke beban karena sebagai pengaman
utama yaitu MCCB.
(a) (b)
Gambar. (a) MCB 1 fasa; (b) MCB 3 Fasa
c. Rel Penghantar
Rel Penghantar atau bisa disebut denga rel busbar berfungsi sebagai terminal
sambungan penghantar dari pengaman utama menuju ke pengaman cabang.
Konstruksinya persegi dengan ketebalan yang bermacam-macam. Bahan
penyusunnya yaitu tembaga atau jenis logam penghantar yang lain dan tidak
ada selubung isolasi yang melindunginnya. Nilai rating arus yang melewatinya
menentukan ketebalan dari rel busbar. Pemilihan ukuran rel busbar tersebut
dapat dilihat pada tabel penghantar rel pembahasan sebelumnya. Rel busbar
tidak hanya sebagai terminal sambungan penghantar fasa saja tetapi dapat
untuk terminal penghantar netral dan grounding. Komponen ini pada
pemasangannya harus dilengkapi rol isolasi pada kaki yang

(a) (b)
Gambar. Rel busbar (a) terminal fasa; (b) terminal netral dan grounding
d. Terminal Blok
Komponen ini berfungsi untuk menghubungkan antar penghantar yaitu
penghantar luar menuju panel maupun penghantar dalam panel ke penghantar
luar. Jika nilai arus terlalu besar melebihi kapasitas kemampuan terminal
tersebut maka kabel dapat langsung disambungkan ke komponen dalam panel
seperti MCCB.

Gambar. Terminal blok


e. Kabel Duct
Kabel duct atau trunking berfungsi sebagai jalur penempatan kabel yang
melintan di dalam panel. Dengan pemakaian komponen ini menjadikan
tampilan isi panel lebih rapi. Jenis dari kabel duct yatitu polos dan sirip.
Pemakaian di dalam panel biasanya menggunakan yang bertipe sirip karena
untuk mengeluarkan kabel pada jalur yang diinginkan. Untuk kabel duct polos
biasanya digunakan pada luar panel jika kabel tidak ditanam pada tembok
ataupun pipa.

(a) (b)
Gambar. Kabel duct (a) tipe sirip; (b) tipe polos
f. Panel Volt Meter
Komponen ini berfungsi sebagai alat ukur tegangan kerja pada instalasi listrik.
pemasangan alat ukur ini dapat dipasang pada pintu panel. Untuk
pengkabelannya dapat disambungkan melalui terminal blok terlebih dahulu.
Gambar. Panel volt meter
g. Volt Meter Selector Switch
Komponen ini sebagai pelengkap pada alat ukur volt meter dan dapat
digunakan untuk sistem 3 fasa yaitu untuk menunjukkan pengukuran tegangan
fasa-netral dan tegangan fasa-fasa. Pemasangannya pada pintu panel.

Gambar. Volt meter selector switch


h. Panel Ampere Meter
Pada komponen ini digunakan untuk menunjukkan nilai arus yang bekerja pada
instalasi listrik. Komponen ini pengawatannya dapat secara langsung dan juga
ada yang harus menggunakan komponen tambahan yaitu CT (Current
Transformator). Untuk ampere meternya dipasang pada pintu panel dan CT di
dalam panel.

(a) (b)
Gambar. (a) Panel ampere meter; (b) Current transformator (CT)
i. Panel Cos Phi (θ) Meter
Panel meter ini untuk mengetahui faktor daya yang ada pada instalasi listrik.
pemasangan komponen pada pntu panel.

Gambar. Panel cos phi meter


j. Panel Frekuensi Meter
Selanjutnya alat ukur ini untuk mengetahui frekuensi kerja yang ada pada
tegangan sumber listrik. pemasangannya pada pintu panel.

Gambar. Panel Frekuensi meter

D. REKAPITULASI ANGGARAN BIAYA


Sebagai seorang kontraktor tidak hanya mampu merencanakan konstruksi
panel tetapi juga harus memiliki kemampuan untuk membuat rencana anggaran
biaya (RAB). Hal-hal dalam membuat RAB haruslah kalian pertimbangkan untuk
mengetahui total biaya pembelian dan pemasangan dan sebagai konsumen dapat
menerimannya. Pertimbangan biaya dan kualitas bahan harus selalu
dikonsultasikan dengan konsumen agar rencana RAB selalu terbuka dan sesuai
dengan keinginan konsumen. Tetapi biasanya seorang kontraktor terlebih dahulu
merencanakan RAB yang kemudian diajukan ke konsumen apakah disetujui.
Untuk format RAB terdapat kolom nama bahan, spesifikasi, jumlah, harga satuan,
jumlah harga satuan, dan harga total keseluruhan yang ditunjukkan pada tabel di
bawah ini.

Anda mungkin juga menyukai