Dalam sistem kelistrikan dikenal dua istilah yaitu sistem pengendalian dan
sistem pengaturan. Sistem kendali motor adalah suatu usaha yang dilakukan
untuk mengendalikan motor mulai dari motor start sampai sampai berhenti. Dalam
sistem pengendalian ada dua bagian yaitu yang disebut rangkaian kontrol dan
sistem daya.
A. Rangkaian Kontrol
2. MC (Magnetic Contactor)
Magnetic Contactor atau kontaktor magnet atau juga dikenal dengan saklar
elektro mekanik merupakan sebuah alat penghubung listrik yang bekerja
berdasarkan magnet yang dapat menghubungkan antara sumber arus dengan
muatan. Kontaktor dibedakan menjadi 2 (dua) bagian :
1. Kontaktor utama
Kontaktor utama merupakan kontak-kontak yang secara permanen
terpasang pada Magnetic Contactor. Biasanya kontak-kontak utama memiliki
kode angka rendah (1-2, 3-4, 5-6, dst).
2. Kontaktor bantu
Kontaktor bantu merupakan kontak-kontak tambahan yang dipasang
berdasarkan kebutuhan pengguna dan sifatnya portable, bisa dipasang dan
dipasang kembali sesuai kebutuhan. Pada umumnya kontak bantu ini dapat
diidentifikasi dengan melihat kode angkanya. Biasanya kode angka pada kontak
bantu menggunakan angka yang relatif tinggi (21-22, 23-24, 25-26, dst). Namun
jenis-jenis kontak pada MC hanya terdiri dari 2 jenis kontak, yaitu kontak NO dan
kontak NC.
Kontaktor magnet
Normally
Open
Normally
Close
Saklar utama
2 cabang
Saklar utama
2 cabang
97 95
A2
2 4 6 98 96
Simbol kontak TOR
Bentuk/kontruksi TOR
Bimetal
Terkena panas
MCB 1 Fasa
B. Sistem Daya
1. Kontaktor (MC)
Bentuk fisik kontaktor terbuat dari bahan plastik keras yang kokoh.
Pemasangan ke panel bisa dengan menggunakan rel atau disekrupkan. Kontaktor
bisa digabungkan dengan beberapa pengaman lain, misalnya dengan pengaman
bimetal atau overload relay. Yang harus diperhatikan adalah kemampuan hantar
arus kontaktor harus disesuaikan dengan besarnya arus beban, karena berkenaan
dengan kemampuan kontaktor secara elektrik.
MCCB
3. Thermal Over Load
Thermal Over Load ini bekerja sebagaimana pengaman-pengaman lainnya.
Namun yang membedakan adalah cara kerjanya. Jika pengaman lain kebanyakan
akan bekerja jika arus yang melewati komponen tersebut melebihi kapasitasnya,
maka komponen ini akan bekerja jika panas yang masuk kedalam komponen
melebihi batas maksimum kapasitas komponen. Jadi komponen ini bekerja sebagai
pengaman motor dengan berdasarkan pada panas (thermal) nya.
Bentuk/kontruksi TOR
Kerjakan soal dibawah ini dengan benar pilih jawaban yang paling tepat!
a. Kontaktor c. Timer
b. MCB d. Thermal Overload Relay
2. Diantara komponen-komponen dibawah ini, manakah yang merupakan komponen
yang dipakai pada rangkaian kontrol?
a. MCCB dan Magnetic Contactor c. TOR 3 fasa dan MCCB
b. Magnetic Contactor dan TOR 3 d. Magnetic Contactor dan TOR
fasa
3. Kontak relay yang terhubung dalam keadaan tidak bertegangan adalah........
a. NC c. Open
b. NO d. Close
4. Thermal Overload Relay berfungsi sebagai........
a. Pengaman rangkaian c. Pengaman motor
b. Pemutus dan penghubung d. Pengatur waktu
5. Rangkaian yang berfungsi sebagai penggerak motor listrik 3 fasa secara langsung
adalah....
a. Rangkaian daya c. Rangkaian seri
b. Rangkaian kontrol d. Rangkaian paralel
6. Komponen yang berfungsi sebagai pengatur waktu dalam rangkaian kontrol
adalah....
a. Kontaktor c. MCB
b. Thermal overload relay d. timer
A. PILIHAN GANDA
B. URAIAN
1. 1. Sakelar ON/OFF (PUSH BUTTON)
2. MC (Magnetic Contactor)
3. Thermal Overload Relay (TOR)
4. Time Delay Relay (TDR)
5. MCB (Miniature Cicuit Breaker)
Jika tombol Normally Open S2 di-ON-kan listrik dari jala-jala L akan mengalir
melewati fuse F2, S1, S3 melewati terminal koil A1A2 dari koil Q1 ke netral N.
Akibatnya koil kontaktor Q1 akan energized dan mengaktifkan kontak Normally
Open Q1 terminal 13, 14 akan ON dan berfungsi sebagai pengunci. Sehingga
ketika salah satu tombol S2 posisi OFF aliran listrik ke koil Q1 tetap energized dan
motor induksi berputar.
Tombol tekan Normally Close S1 ditekan, maka loop tertutup dan rangkaian
akan terbuka, hilangnya aliran listrik pada koil kontaktor Q1 akan de-energized.
Akibatnya koil kontaktor OFF maka kontak-kontak daya memutuskan aliran listrik
ke motor.
Jika operator menekan tombol Normally Close S3, Q1 tetap ON, Q2 akan
OFF dan berikutnya Q3 justru ON. Saat tersebut motor terhubung segitiga.
Pergantian dari posisi hubungan bintang menuju hubungan segitiga dilakukan
oleh operator. Dengan menambahkan sebuah timer maka perpindahan secara
manual dapat dilakukan secara otomatis dengan melakukan setting waktu antara
30 detik sampai 60 detik. Untuk mematikan rangkaian dengan menekan tombol
Normally Close S1, rangkaian kontrol akan terbuka, akibatnya rangkaian daya dan
rangkaian kontrol terputus. Jika terjadi gangguan beban lebih maka thermal
overload relay F3 kontaknya terbuka, hasilnya baik rangkaian daya dan rangkaian
kontrol akan terputus dan motor aman.
Hubungan Bintang
Hubungan Segitiga
Motor induksi dapat diputar arah kanan atau putar arah kiri, caranya
dengan mempertukarkan dua kawat terminal box. Putaran kanan kiri diperlukan
misalkan untuk membuka atau menutup pintu garasi. Rangkaian daya putaran
kanan-putaran kiri motor induksi terdiri atas dua kontaktor yang bekerja
bergantian, tidak bisa bekerja bersamaan. Fuse F1 digunakan untuk pengaman
hubungsingkat rangkaian daya. Ketika kontaktor Q1 posisi ON motor putarannya
ke kanan, saat Q1 di OFF kan dan Q2 di ON kan maka terjadi pertukaran kabel
supply menuju terminal motor, motor akan berputar ke kiri. Rangkaian daya
dilengkapi pengaman thermal overload relay F3, yang akan memutuskan
rangkaian daya dan rangkaian kontrol ketika motor mendapat beban lebih.
Saat tombol Normally Open S3 (Forward) di tekan terjadi loop tertutup pada
rangkaian koil kontaktor Q1, sehingga kontaktor Q1 energized. Pada posisi ini
motor berputar ke kanan. Perhatikan koil Q1 di serikan dengan kontak Normally
Close Q2, dan sebaliknya koil Q2 di seri dengan kontak Normally Close Q1, ini
disebut saling mengunci (interlocking). Artinya ketika koil Q1 ON, maka koil Q2
akan terkunci selalu OFF. Atau saat koil Q2 sedang ON, maka koil Q1 akan selalu
OFF. Karena koil Q1 akan bergantian bekerja dengan Q2 atau sebaliknya, dan
keduanya tidak akan bekerja secara bersamaan.
Dalam proses diperlukan kerja dua atau beberapa motor induksi bekerja
secara bergantian sesuai kebutuhan. Berikut ini dua motor induksi dirancang
untuk bekerja secara bergantian, dengan interval waktu tertentu. Rangkaian daya
dua motor bekerja bergantian, fuse F1 berfungsi sebagai pengaman jika terjadi
gangguan hubung singkat rangkaian daya baik motor-1 dan motor-2. Kontaktor Q1
mengendalikan motor-1 dan kontaktor Q2 mengendalikan motor-2. Masing-masing
motor dipasang thermal overload F3 dan F4. Kontaktor Q1 dan kontaktor Q2
dirancang interlocking, artinya mereka akan bekerja secara bergantian.
Menjalankan Motor-1
Menjalankan Motor-2
F2
F1
S0
K1
S1 K1
F3
K1
M
3~
PE N
KUNCI JAWABAN