Anda di halaman 1dari 49

MEMASANG INSTALASI

PENERANGAN JALAN UMUM


(PJU)

MATA PELAJARAN INSTALASI PENERANGAN LISTRIK


KELAS XII TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SEMESTER 5
Kompetensi Dasar :

3.14 Menerapkan prosedur perakitan


komponen Instalasi Penerangan Jalan Umum

4.14 Merakit komponen Instalasi Penerangan Jalan


Umum
Tujuan Pembelajaran:

Setelah mengikuti pembelajaran ini diharapkan siswa


dapat:
 menjelaskan gambar dan prinsip kerja pemasangan
lampu Penerangan Jalan Umum dengan benar.
 merakit komponen instalasi Penerangan Jalan Umum
dengan benar dan sesuai gambar, serta menerapkan
K3.
 memeriksa hasil perakitan dengan benar secara
mandiri.
 mengujicoba hasil perakitan dengan benar secara
mandiri.
Materi Pembelajaran :

Tiang Lampu,
Komponen
Komponen-komponen Pendukung Lampu,
Instalasi PJU Kabel, dan Komponen
PHB PJU.

Prosedur K3 dalam
Memasang Instalasi pemasangan instalasi
PJU PJU
Merakit Instalasi PJU
dengan sensor cahaya
(fotocell)

Perakitan Instalasi
PJU

Merakit Instalasi PJU


dengan timmer listrik
Komponen-komponen Instalasi
Penerangan Jalan Umum

1. Tiang Lampu

2. Rumah Lampu

3. Lampu

4. Komponen Pendukung lampu

5. Kabel

6. Komponen Box Panel


1. Tiang Lampu

Tiang merupakan komponen yang digunakan untuk


menopang lampu. Berdasarkan jenis lengannya
(stang ornament), tiang lampu jalan dapat
dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :
 Tiang lampu dengan lengan tunggal

 Tiang lampu dengan lengan ganda

 Tiang tegak tanpa lengan


Tiang lampu lengan tunggal

Tiang ini diletakkan pada sisi kiri atau kanan jalan.


Tiang lampu lengan ganda

Tiang lampu dengan lengan ganda pada umumnya diletakkan pada bagian tengah atau median jalan
.
Tiang lampu tegak tanpa lengan

Tiang lampu ini terutama diperlukan untuk menopang lampu menara, yang pada umumnya ditempatkan
di persimpangan – persimpangan jalan ataupun tempat – tempat yang luas seperti taman kota.
2. Rumah Lampu

Rumah lampu (lantern) pada PJU berfungsi untuk melindungi lampu


beserta komponen lainnya terhadap air, debu dan benda lainnya.
3. Lampu PJU

Jenis – Jenis Lampu PJU


 Lampu HPM ( High Pressure Mercury )
 Lampu HPS ( High Pressure Sodium )
 Lampu Metal Halide
 Lampu LED ( Light Emitting Diode )
Lampu HPM ( High Pressure
Mercury )

yaitu jenis lampu merkuri bertekanan tinggi,


pembatas arus pelepasan menggunakan ballast,
karena itu factor dayanya relatif rendah yaitu 0,5.
dalam terbuat dari gelas keras sehingga mampu
digunakan pada temperatur relatif tinggi.
Contoh lampu HPM:

Lampu HPL – N
Lampu HPS ( High Pressure Sodium )

yaitu jenis lampu mengandung unsur


tambahan seperti raksa, dan menghasilkan
cahaya oranye kemerah-merahan
Contoh lampu HPS:

Lampu SON – T
Lampu Metal Halide

Lampu discharge dimana sebagian besar dari


cahaya dihasilkan oleh radiasi dari campuran
uap logam (misalnya: air raksa ) dan
penguraian (dissosiasi ) halide ( halide
thallium, indium atau natrium )
Contoh lampu Metal Halide:

Lampu HPI – T
Lampu LED

Lampu dari bahan semikonduktor yang


mengubah energi listrik menjadi cahaya
4. Komponen Pendukung Lampu

 Trafo Ballast, sebagai komponen penting pada


sistem penyalaan lampu pelepas gas (gas
discharge) berfungsi untuk membatasi arus
melalui lampu yang dilayani
 Ignitor, adalah sebagai super posisi dari satu atau
lebih tegangan pulsa yang diberikan pada suatu
lampu dengan tegangan beban nol sebelum lampu
tersebut bekerja/menyala
 Kapasitor berfungsi sebaga perbaikan faktor daya
listrik yang disebabkan oleh ballast.
Ballast Ignitor

Kapasitor
Rangkaian Komponen Pendukung Lampu
5. Komponen PHB Instalasi PJU

a. Box panel
Box panel adalah bagian luar dari panel
yang berfungsi sebagai tempat dari
rangkaian-rangkaian panel itu sendiri. Box
panel ini terbuat dari bahan logam, oleh
karena itu dalam rangkaian panel diberi
ground agar aman bagi pengguna.
Contoh Box Panel PJU
b. Busbar
Busbar merupakan komponen penghantar listrik
yang dapat melayani arus dan tegangan listrik
kapasitas besar. Terbuat dari tembaga, dipilih
tembaga karena tembaga memiliki tingkat koroi
yang sangat kecil. Contoh busbar :
c. Kontaktor

Kontaktor adalah jenis saklar yang bekerja secara


magnetik yaitu kontak bekerja apabila kumparan
diberi tegangan, kontaktor dirancang untuk
menyambung dan membuka rangkaian daya
listrik tanpa merusak beban-beban tersebut.
Sebuah kontaktor terdiri dari koil, beberapa
kontak Normally Open (NO) dan beberapa
Normally Close (NC).
Contoh kontaktor :
d. Timmer Listrik

Timmer listrik berfungsi untuk mengatur waktu bagi


peralatan yang dikendalikan. Timmer ini
dimaksudkan untuk mengatur waktu hidup atau mati
dari kontaktor atau untuk merubah sistim dalam
delay waktu tertentu. Contoh timmer listrik :
e. KWh meter

KWh meter adalah alat yang digunakan oleh pihak


PLN untuk menghitung besar pemakaian daya
konsumen.
Contoh KWh meter :
f. MCB

MCB (Miniature Circuit Breaker) fungsi MCB adalah


sebagai peralatan pengaman terhadap gangguan
hubung singkat dan beban lebih yang mana akan
memutskan secara otomatis apabila melebihi dari arus
nominalnya, dan MCB biasanya dipakai PLN untuk
pembatas daya pada pelanggan. Contoh MCB:
g. Sensor Cahaya (Fotocell)

Fotocell adalah sebuah alat elektronik yang bekerja


berdasarkan sensor intensitas cahaya yang
diterimanya. Saat fotocell tersebut terkena cahaya
yang cukup terang, maka secara otomatis alat
tersebut akan memutuskan sumber listrik yang
menuju lampu penerangan, sehingga lampu akan
padam dengan sendirinya. Saat fotocell tersebut
mendapatkan cahaya gelap (kurang terang), maka
secara otomatis alat tersebut akan terhubung dan
mengalirkan sumber listrik yang menuju lampu
penerangan, sehingga lampu akan menyala dengan
sendirinya.
Contoh fotocell
5. Kabel Pada Penerangan Jalan Umum

Jenis – jenis kabel yang digunakan pada Penerangan Jalan Umum


 Kabel LVTC / AAAC
Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam.
 Kabel NYM
Kabel ini berinti lebih dari 1 (satu), memiliki lapisan isolasi PVC
berwarna putih.
 Kabel NYY
Kabel ini memiliki lapisan isolasi PVC berwarna warna hitam) dan
mempunyai berinti 2, 3 atau 4. Dan memiliki lapisan isolasi yang lebih
kuat dari NYM.
Contoh kabel:
Prosedur K3 dalam Pemasangan Instalasi
Penerangan Jalan Umum
Pekerjaan pemasangan instalasi PJU dilakukan
dengan tahap-tahap sebagai berikut:
 Penggalian
 Pengecoran pondasi
 Pendirian tiang
 Pemasangan kabel
 Pemasangan lampu
 Pemasangan box panel
Contoh pekerjaan pendirian tiang :
Penggalian
Jenis Kecelakaan Resiko Langkah Pecegahan
Terkena benda tajam Cidera Ringan Pastikan benda tajam diberi tanda atau diletakkan di
wadah yang aman dan menggunakan APD
Kejatuhan Alat Cidera Ringan Pastikan peralatan kerja tidak diletakkan di tempat yang
aman
Jatuh/terpeleset/tersandun Cidera Ringan Menggunakan APD
g
Mengantuk Tidak konsentrasi Pastikan tidak bekerja sendirian dan lapor kepada keuta
tim jika mengantuk
Bising Penurunan fungsi Menggunakan APD (ear plug)
dengar
Ergonomi/manual handling Back Pain Pastikan posisi tubuh dengan benar saat bekerja

Cuaca ekstrim Dehidrasi Banyak minum air

Lingkungan berdebu Gangguan penglihatan Menggunakan APD (kacamata safety)

Tertabrak kendaraan Cidera berat Buat tanda "Hati-Hati ada pekerjaan" diletakkan 100M
sebelum lokasi kerja
Daerah galian terdapat Tersetrum/Ledakan Pastikan area galian tidak berada diarea kabel/pipa gas
kabel atau pipa gas
Tanah/area yang akan Mengggunakan alat yang kuat dan tajam
digali keras
Material berceceran Area kerja kotor Housekeeping dengan rapi dan memberi papan pelindung
disekitar area penggalian untuk menghindari material
yang berserakan dijalan raya
Kondisi alat kerja rusak Kerusakan pada alat Pengecekan rutin, penggunaan APD, penggunaan alat
kerja dengan benar sesuai fungsinya
Pengecoran Pondasi
Jenis Kecelakaan Resiko Langkah Pencegahan
Terkena benda tajam Cidera Ringan Pastikan benda tajam diberi tanda atau diletakkan di
wadah yang aman dan menggunakan APD
Kejatuhan Alat Cidera Ringan Pastikan peralatan kerja tidak diletakkan di tempat yang
aman
Jatuh/terpeleset/tersa Cidera Ringan Menggunakan APD
ndung
Mengantuk Tidak konsentrasi Pastikan tidak bekerja sendirian dan lapor kepada keuta
tim jika mengantuk
Bising Penurunan fungsi dengar Menggunakan APD (ear plug)
Ergonomi/manual Back Pain Pastikan posisi tubuh dengan benar saat bekerja
handling
Cuaca ekstrim Dehidrasi Banyak minum air

Lingkungan berdebu Gangguan penglihatan Menggunakan APD (kacamata safety)


Tertabrak kendaraan Cidera berat Buat tanda "Hati-Hati ada pekerjaan" diletakkan 100M
sebelum lokasi kerja
Kemasan bekas Area kerja kotor Housekeeping dengan rapi dan mengumpulkan sisa
material/sisa adonan material pada tempat yang telah disediakan
semen
Kondisi alat kerja Kerusakan pada alat kerja Pengecekan rutin, penggunaan APD, penggunaan alat
rusak dengan benar sesuai fungsinya
Pendirian Tiang
Jenis Kecelakaan Resiko Langkah Pengendalian
Kejatuhan Alat/tiang Cidera sedang Pastikan tidak ada pekerja dibawah tiang saat tiang akan
diberdirikan
Jatuh/terpeleset/tersa Cidera Ringan Menggunakan APD
ndung
Mengantuk Tidak konsentrasi Pastikan tidak bekerja sendirian dan lapor kepada keuta
tim jika mengantuk
Bising Penurunan fungsi dengar Menggunakan APD (ear plug)

Ergonomi/manual Back Pain Pastikan posisi tubuh dengan benar saat bekerja
handling
Cuaca ekstrim Dehidrasi Banyak minum air

Lingkungan berdebu Gangguan penglihatan Menggunakan APD (kacamata safety)

Tertabrak kendaraan Cidera berat Buat tanda "Hati-Hati ada pekerjaan" diletakkan 100M
sebelum lokasi kerja
Penempatan material Area kerja kotor Housekeeping dengan rapi
yang tidak rapi
Terjatuh Kerusakan pada alat kerja Pastikan ikatan saat pole erektiondilakukan dengan
benar
Kondisi alat kerja Kerusakan pada alat kerja Pengecekan rutin, penggunaan APD, penggunaan alat
rusak dengan benar sesuai fungsinya
Pemasangan Kabel
Jenis Kecelakaan Resiko Langkah Pengendalian
Tertusuk ujung cidera ringan Pastikan benda tajam diberi tanda atau ujung konektor
konektor diberi pengaman dan menggunakan APD
Terjepit/terlilit kabel cidera ringan Pastikan alat dan kabel pada posisi yang aman

Kesetrum Luka berat 1. Pastikan alirran listrik padam saat bertugas memasang
kabel
2. Pastikan kondisi kabel dalam kondisi baik
3. Kabel tidak banyak sambungan
4. Menggunakan APD
Mengantuk Tidak konsentrasi Pastikan tidak bekerja sendirian dan lapor kepada keuta
tim jika mengantuk
Ergonomi back pain Pastikan posisi tubuh dengan benar saat bekerja

Bising Penurunan fungsi dengar Menggunakan APD (ear plug)

Cuaca ekstrim Dehidrasi Banyak minum air

Lingkungan berdebu Gangguan penglihatan Menggunakan APD (kacamata safety)

Tertabrak kendaraan Luka berat Buat tanda "Hati-Hati ada pekerjaan" diletakkan 100M
sebelum lokasi kerja
Kemasan bekas Area kerja kotor Housekeeping dengan rapi dan mengumpulkan sisa
material/sisa potongan potongan kabel pada tempat yang telah disediakan
kabel
Kondisi alat kerja Kerusakan pada alat kerja Pengecekan rutin, penggunaan APD, penggunaan alat
rusak dengan benar sesuai fungsinya
Pemasangan Lampu
Jenis Kecelakaan Resiko Langkah Pengendalian
Terkena benda tajam Cidera Ringan Pastikan benda tajam diberi tanda atau diletakkan di wadah
yang aman dan menggunakan APD
Kejatuhan Alat Cidera Ringan Pastikan peralatan kerja tidak diletakkan di tempat yang aman

Jatuh/terpeleset/tersandung Cidera Ringan Menggunakan APD

Kesetrum Luka berat Pastikan alirran listrik padam saat bertugas memasang kabel
Pastikan kondisi kabel dalam kondisi baik
Menggunakan APD
Pusing Terjatuh Pastikan kondisi sehat saat akan bekerja diketinggian

Terjatuh Luka berat Pastikan menggunakan Full Body Harness dan pastikan hook
terkait dengan benar
Mengantuk Tidak konsentrasi Pastikan tidak bekerja sendirian dan lapor kepada keuta tim jika
mengantuk
Bising Penurunan fungsi dengar Menggunakan APD (ear plug)

Ergonomi/manual handling Back Pain Pastikan posisi tubuh dengan benar saat bekerja

Cuaca ekstrim Dehidrasi Banyak minum air

Lingkungan berdebu Gangguan penglihatan Menggunakan APD (kacamata safety)

Tertabrak kendaraan Cidera berat Buat tanda "Hati-Hati ada pekerjaan" diletakkan 100M sebelum
lokasi kerja
Kemasan bekas material/Sisa Area kerja kotor Housekeeping dengan rapi dan mengumpulkan sisa material
kemasan lampu pada tempat yang telah disediakan
Kondisi alat kerja rusak Kerusakan pada alat kerja Pengecekan rutin, penggunaan APD, penggunaan alat dengan
benar sesuai fungsinya
Merakit Instalasi Penerangan Jalan Umum

1. Instalasi PJU dengan sensor cahaya (fotocell)

2. Instalasi PJU dengan Timmer Listrik


Instalasi PJU dengan Sensor Cahaya (Fotocell)

Fotocell adalah sebuah alat elektronik yang bekerja


berdasarkan sensor intensitas cahaya yang
diterimanya. Saat fotocell tersebut terkena cahaya yang
cukup terang atau siang hari, maka secara otomatis
alat tersebut akan memutuskan sumber listrik yang
menuju lampu penerangan, sehingga lampu akan
padam dengan sendirinya. Saat fotocell tersebut
mendapatkan cahaya gelap atau malam hari, maka
secara otomatis alat tersebut akan terhubung dan
mengalirkan sumber listrik yang menuju lampu
penerangan, sehingga lampu akan menyala dengan
sendirinya.
Rangkaian kelistrikan Instalasi PJU dengan
Fotocell
Instalasi PJU dengan Timmer Listrik

Timmer listrik adalah alat yang digunakan untuk


menyalakan dan mematikan beban listrik secara otomatis.
Pemakaian timmer untuk lampu penerangan jalan umum
dilakukan dengan menyetel timmer listrik yaitu ketika
menjelang malam lampu hidup dan ketika pagi lampu akan
mati.
Cara setting timmer listrik ini berbeda dengan timmer
kontrol seperti TDR. Selain mempunyai kontak-kontak NO
dan NC , timmer listrik ini juga dilengkapi dengan jam dan
sirip-sirip yang digunakan untuk mengatur perpindahan
kontak-kontak NO dan NC.
Timmer Listrik

Keterangan:
1. Pengatur kontak NO dan NC
2. Petunjuk no. 1
3. Petunjuk nomor terminal
kontak NO dan NC
4. Sirip-sirip
5. Pengatur jam
6. Penyetelan otomatis
Cara setting Timmer Listrik

Posisi awal adalah semua sirip-sirip dalam keadaan terbuka.


Aturlah sirip-sirip sesuai dengan waktu yang diharapkan,
yaitu dengan menekan ke dalam. Sebagai contoh, lampu
penerangan jalan umum akan menyala pada pukul 18.00
dan akan mati pada pukul 06.00 pagi, maka dilakukan
pengaturan dengan cara menekan ke dalam sirip-sirip pada
angka no.4, sehingga banyaknya sirip yang ditekan ke dalam
dimulai dari pukul 18.00 dan berakhir pada posisi 06.00
dan sisa sirip-sirip yang lain dibiarkan terbuka. Angka no 6
pada posisi Auto.
Rangkaian kelistrikan Instalasi PJU dengan
Timmer Listrik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai