Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM TEKNIK TENAGA LISTRIK


ELEKTRONIKA DISKRIT
OPTOCOUPLER

Dosen Pengampu:
Torib Hamzah, S.Pd, M.Pd
NIP 196709102006041001
Sumber, S.ST, MT
NIP 19720708 200604 1 0007

Disusun Oleh :
M.Nidhom Nawawi P27838023060
Michael April Mulia P P27838023062
Kelompok 2
1B1

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA


JURUSAN TEKNOLOGI ELEKTRO-MEDIS
TAHUN AJARAN 2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada dasarnya seiring dengan perkembangan berbagai macam komponen
elektronika yang muncul demi menunjang kebutuhan akan elektronik dalam kehidupan
sehari-hari. Dimana salah satu komponen yang ada dalam elektronika yaitu optocoupler,
Optocoupler adalah suatu piranti yang terdiri dari 2 bagian yaitu transmitter dan
receiver, yaitu antara bagian cahaya dengan bagian deteksi sumber cahaya terpisah.
Biasanya optocoupler digunakan sebagai saklar elektrik, yang bekerja secara otomatis.
Optocoupler adalah suatu komponen penghubung (coupling) yang bekerja berdasarkan
picu cahaya optic. Optocoupler terdiri dari dua bagian yaitu: Pada transmitter dibangun
dari sebuah LED infra merah. Jika dibandingkan dengan menggunakan LED biasa, LED
inframerah memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap sinyal tampak. Cahaya yang
dipancarkan oleh LED inframerah tidak terlihat oleh mata telanjang. Pada bagian
receiver dibangun dengan dasar komponen phototransistor. Phototransistor merupakan
suatu transistor yang peka terhadap tenaga cahaya. Suatu sumber cahaya menghasilkan
energi panas, begitu pula dengan spektrum infra merah. Karena spekrum infra
mempunyai efek panas yang lebih besar dari cahaya tampak, maka photodioda lebih
peka untuk menangkap radiasi dari sinar infra merah.

1.2 Batasan Masalah


Pembatasan masalah diperlukan pada praktikum supaya lebih efektif, efisien, dan
terarah. Adapun pembatasan masalah yang dikaji dalam praktikum kali ini adalah
pembelajaran mengenai optocoupler.

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksudkan dengan optocoupler?
2. Bagaimana cara kerja optocoupler ?
3. Apa fungsi optocoupler dalam bidang elektronika?
4. Apa itu transmitter dan receiver pada optocoupler ?

1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum
1. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik opptocoupler
2. Mahasiswa dapat menggunakan komponen optocoupler dengan baik.
3. Mahasiswa dapa mengetahui prinsip kerja optocoupler.
4. Mahasiswa dapat menggunakan optocoupler pada berbagai rangkaian.
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu menyusun rangkaian optocoupler pada project
board
2. Mahasiswa mampu mengetahui cara kerja optocoupler pada sebuah
rangkaian
3. Mahasiswa mampu mengerti hubungan antara cahaya inframerah dengan
optocoupler.

1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat Teoritis
1. Dapat menambah wawasan mahasiswa tentang karakteristik optocoupler
2. Dapat menambah wawasan mahasiswa tentang cara menggunakan
optocoupler.
3. Dapat menambah wawasan mahasiswa tentang cara kerja optocoupler.
1.5.2 Manfaat Praktis
1. Dapat menerapkan penggunaan optocoupler pada bidang elektronika.
2. Dapat membuat rangkaian sederhana optocoupler
3. Mahsiswa dapat memecahkan sebuah masalah yang berkaitan dengan
optocoupler.
1.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Optocoupler

Gambar 2.1 Optocoupler


(Sumber : https://vivasupri.blogspot.com/)

Optocoupler, atau isolator optik, adalah perangkat elektronik yang dirancang


untuk mengirimkan sinyal listrik melalui cahaya yang melintasi penghalang isolasi
listrik antara input dan outputnya. Tujuan utama optocoupler adalah untuk mencegah
tegangan tinggi atau menyalakan tegangan di satu sisi penghalang agar tidak merusak
komponen atau mengganggu transmisi sinyal ke sisi lain. Optocoupler yang tersedia
secara komersial dapat menahan tegangan input-ke-output dari 3kV hingga 10kVdan
transien tegangan dengan kecepatan hingga 10kV/µs. Perangkat ini umumnya terdiri
dari LED inframerah di satu sisi sebagai masukan dan fotodetektor seperti dioda foto
atau transistor foto di sisi lain dengan penghalang isolasi listrik di antaranya seperti
yang ditunjukkan pada gambar 1. Saat LED mati, itu tidak menghasilkan cahaya, tidak
ada arus foto yang masuk ke basis transistor dan mati. Ketika LED memiliki arus yang
mengalir melaluinya, menghasilkan cahaya dan terdapat arus foto yang cukup ke basis
transistor, maka LED akan menyala

2.2 Kabel Jumper

Gambar 2.3 Kabel Jumper


(Sumber : https://www.musbikhin.com/)

Kabel jumper adalah kabel pendek yang digunakan untuk menghubungkan komponen
elektronik di atas papan sirkuit cetak / pcb. Kabel jumper terdiri dari dua ujung yang terhubung
oleh kawat yang dapat diluruskan. Ujung kabel jumper biasanya berupa konektor M-M, M-F,
atau F-F, tergantung pada jenisnya. Kabel jumper digunakan untuk menghubungkan berbagai
jenis komponen elektronik di atas pcb. Misalnya, kabel jumper dapat digunakan untuk
menghubungkan sensor suhu ke papan Arduino, menghubungkan motor ke papan Arduino, atau
menghubungkan LED ke papan Arduino
2.3 Potensiometer

Gambar 2.5 Potensiometer


(Sumber : https://www.belajaronline.net/)

Potensiometer adalah resistor yang resistansinya dapat diubah atau diatur


sesuai kebutuhan rangkaian elektronik. Potensio adalah keluarga resistor dan termasuk
dalam kelompok resistor variabel. Potensiometer terdiri dari tiga terminal, terminal
wiper yang berfungsi sebagai penghapus, dan dua terminal yang ada diujung.
Potensiometer juga dikenal sebagai pot. Umumnya, potensiometer terdiri dari elemen
resistensi melingkar dan wiper pusat. Pada dasarnya, potensiometer bertindak sebagai
pembagi tegangan variabel. Ada banyak aplikasi sederhana untuk menggunakan
potensiometer. Dalam peralatan elektronik, potensiometer digunakan sebagai pengatur
volume peralatan audio atau video. Potensiometer juga biasa digunakan dalam berbagai
pengaturan peredupan (sirkuit peredupan), kontrol tegangan atau arus catu daya
(generator DC). Dengan kemampuannya mengubah nilai hambatan, potensiometer
sering digunakan pada rangkaian elektronika. Sebagai pengatur volume berbagai
peralatan audio atau video seperti amplifier, equalizer, oscilloscope, kaset mobil, dan
pemutar DVD. Sebagai pengatur tegangan dan arus pada rangkaian catu daya Sebagai
pembagi tegangan digunakan di sirkuit triac Sebagai kontrol level sinyal digunakan
sebagai joystick converter.

2.4 LED

Gambar 2.6 LED


(Sumber : https://blog.unnes.ac.id/)

LED(Light Emitting Diode) adalah dioda yang dapat memancarkan cahaya pada
saat mendapat arus bias maju (forward bias). LED merupakan salah satu jenis dioda,
sehingga hanya akan mengalirkan arus listrik satu arah saja. LED akan memancarkan
cahaya apabil diberikan tegangan listrik dengan konfigurasi forward bias. Berbeda
dengan dioda pada umumnya, kemampuan mengalirkan arus pada LED cukup rendah
yaitu maksimal 20 mA. Apabila Pemasangan LED agar dapat menyala adalah dengan
memberikan tegangan bias maju yaitu dengan memberikan tegangan positif ke kaki
anoda dan tegangan negatif ke kaki katoda.
2.5 Resistor

Gambar 2.11 Resistor


(Sumber : https://www.gesainstech.com)
Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering ditemukan dalam
Rangkaian Elektronika. Hampir setiap peralatan Elektronika menggunakannya. Pada
dasarnya Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi
atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam
suatu rangkaian Elektronika. Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering disebut
dengan Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat dengan Huruf “R”. Satuan
Hambatan atau Resistansi Resistor adalah OHM (Ω).

2.6 Power Supply

Gambar 2.12 Power Supply


(Sumber : https://www.zealmfg.com)
power supply adalah hardware atau perangkat keras yang menjadi salah satu
komponen dengan peran penting. Tanpa power supply, tentu perangkat yang dipakai
tidak dapat bekerja. fungsi power supply adalah menyediakan tegangan langsung ke
komponen dalam casing yang membutuhkan tegangan, karena biasanya power supply
sudah terintegrasi dengan casing
.
2.7 Multimeter

Gambar 2.14 Multimeter


(Sumber : https://www.istockphoto.com)

Multimeter adalah alat yang berfungsi untuk mengukur voltage / tegangan,


ampere / arus listrik dan ohm / hambatan / resistensi dalam satu unit. Alat ini sering
disebut juga dengan istilah multitester / avometer (Ampere-Volt meter). multimeter
analog adalah perangkat sederhana yang digunakan kuantitas basic electrical (listrik
dasar) seperti resistansi AC dan DC, tegangan dan arus. Penunjuk nilai dalam bentuk
jarum pada bidang skala.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Alat Dan Bahan

a. Optocoupler
b. Led
c. Resistor
d. Potensiometer
e. Project board
f. Power Supply
g. Multimeter

3.2 LANGKAH PERCOBAAN

1. Siapkan alat dan bahan.


2. Susunlah rangkaian optocoupler.
3. Beri catu daya pada rangkaian.
4. Ukur tegangan pada Vce dan R2.
5. Ambil suatu kesimpulan mengapa hal tersebut dapat terjadi.

Gambar Rangkaian

Tabel Percobaan
Vout Kondisi LED Ketika Kondisi LED
NO Tidak Ketika VCE
Potensiometer
Ada Penghalang Ada Penghalang

1 0,5 volt Mati Mati 0,4 V

2 1 volt Nyala Mati 1,4 V

3 2 volt Nyala Mati 1,8 V


BAB IV
ANALISIS DAN KESIMPULAN

4.1 Analisis
Pada prinsipnya, Optocoupler dengan kombinasi LED-Phototransistor adalah
Optocoupler yang terdiri dari sebuah komponen LED (Light Emitting Diode) yang
memancarkan cahaya infra merah (IR LED) dan sebuah komponen semikonduktor
yang peka terhadap cahaya (Phototransistor) sebagai bagian yang digunakan untuk
mendeteksi cahaya infra merah yang dipancarkan oleh IR LED. Dapat dijelaskan
bahwa arus listrik yang mengalir melalui IR LED akan menyebabkan IR LED
memancarkan sinyal cahaya Infra merahnya. Intensitas cahaya tergantung pada jumlah
arus listrik yang mengalir pada IR LED tersebut. Kelebihan cahaya Infra Merah adalah
pada ketahanannya yang lebih baik jika dibandingkan dengan cahaya yang tampak.
Cahaya Infra Merah tidak dapat dilihat dengan mata telanjang

4.2 Kesimpulan
Pada praktikum kali ini saat optocoupler ditutup maka receiver tidak dapat
menerima cahaya dari transmitter, sehingga dalam kondidi terputus maka volt LED
adalah nol. Namun jika dibuka penutup antara transmitter dan receiver maka LED
memiliki tegangan karena transmitter dan receiver mengirim dan menerima Cahaya.

4.3 Pertanyaan
1. Jelaskan apa yang dimaksud optocoupler sebagai sensor ?
Jawaban :
Optocoupler sebagai sensor yaitu saat optocoupler digunakan untuk
mendeteksi perubahan Cahaya atau optic, kemudian mengubahnya menjadi sinyal
listrik. Saat optocoupler sebagai sensor Cahaya maka Cahaya yang jatuh akan
mengubah konduktivitasnya yang menghasilkan perubahan dalam arus atau tegangan
yang dapat digunakan untuk mendeteksi tingkat Cahaya.

2. Apa yang terjadi jika opto diberikan halangan maupun tidak diberi halangan?
Jelaskan!
Jawaban :
Pada saat diberi halangan maka receiver tidak dapat Cahaya dari transmitter
sehingga lampu LED akan mati. Saat tidak diberi halangan maka receiver mendapat
Cahaya dari transmitter sehingga lampu LED akan menyala.
3. Sebutkan apa saja kaki di dalam optocoupler dan jelaskan cara membedakannya?

Jawaban :
Optocoupler terdapat infrared atau transmitter dan receiver. Cara
membedakannya ada lambang S pada infrared kemudian terdapat kaki anoda dan
katoda cara membedakannya dengen melihat panjang kakinya. Dan pada receiver
terdapat lambang S53 yang didalamnya terdapat kaki emitor dan colector

4. Jelaskan Cara Kerja Rangkaian Diatas?


Jawaban :
Ketika kaki anoda dari optocoupler mendapat tegangan dan katoda dapat
ground maka transmitter akan bekerja dengan cara mengirim Cahaya ke receiver
(penerima Cahaya dari transmitter)
DAFTAR PUSTAKA

[1] Supriyono, “Pengertian Optocoupler” 08 September 2016. [Online] Available :


https://vivasupri.blogspot.com/2016/09/pengertian-optocoupler-dan-prinsip.html
[2] Anonim, “Mengenal Potensiometer” 4 Desember 2022. [Online] Available :
https://www.detik.com/bali/berita/d-6439724/mengenal-potensiometer-jenis-dan-
prinsip-kerjanya
[3] Suprianto, “Apa Itu LED”, 10 Oktober 2015 [online] Available:
https://blog.unnes.ac.id/antosupri/led-light-emitting-diode/
[4] Uma Bamai, “Multimeter” 2021. [Online], Available :
https://bamai.uma.ac.id/2021/10/30/cara-menggunakan-alat-ukur-multimeter-
multitester/ [Accessed 02 September 2023
[5] Anonim, ”mengenal kabel jumper”, [Online], Available : https://www.musbikhin.com
[6] Kholida Qothrunnada , “Power Supply”, 2022. [Online], Available :
https://www.detik.com/bali/berita/d-6439064/power-supply-adalah-pengertian-fungsi-
jenis-dan-cara-kerjanya
[7] Syahrizal Dwi Febrianto, “Resistor”, 2021. [Online], Available : https://www.sdf-
aviation.com/Resistor
[8] Modul Eldis Materi Optocoupler
LAMPIRAN
FOTO PRAKTIKUM

GAMBAR KETERANGAN

V out potensiometer 0,5 V

Kondisi LED tidak ada penghalang lampu mati


dan juga mengukur VCE

V out potensiometer 1 Volt

Kondisi LED Ketika tidak ada penghalang


lampu hidup menyala dan mengukur VCE
V out potensiometer 2 Volt

Kondidi LED Ketika tidak ada penghalang


lampu hidup menyala dan mengukur VCE

Anda mungkin juga menyukai