Dosen Pengampu:
Torib Hamzah, S.Pd, M.Pd
NIP 196709102006041001
Sumber, S.ST, MT
NIP 19720708 200604 1 0007
Disusun Oleh :
M.Nidhom Nawawi P27838023060
Michael April Mulia P P27838023062
Kelompok 2
1B1
1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum
1. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik opptocoupler
2. Mahasiswa dapat menggunakan komponen optocoupler dengan baik.
3. Mahasiswa dapa mengetahui prinsip kerja optocoupler.
4. Mahasiswa dapat menggunakan optocoupler pada berbagai rangkaian.
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu menyusun rangkaian optocoupler pada project
board
2. Mahasiswa mampu mengetahui cara kerja optocoupler pada sebuah
rangkaian
3. Mahasiswa mampu mengerti hubungan antara cahaya inframerah dengan
optocoupler.
1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat Teoritis
1. Dapat menambah wawasan mahasiswa tentang karakteristik optocoupler
2. Dapat menambah wawasan mahasiswa tentang cara menggunakan
optocoupler.
3. Dapat menambah wawasan mahasiswa tentang cara kerja optocoupler.
1.5.2 Manfaat Praktis
1. Dapat menerapkan penggunaan optocoupler pada bidang elektronika.
2. Dapat membuat rangkaian sederhana optocoupler
3. Mahsiswa dapat memecahkan sebuah masalah yang berkaitan dengan
optocoupler.
1.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Optocoupler
Kabel jumper adalah kabel pendek yang digunakan untuk menghubungkan komponen
elektronik di atas papan sirkuit cetak / pcb. Kabel jumper terdiri dari dua ujung yang terhubung
oleh kawat yang dapat diluruskan. Ujung kabel jumper biasanya berupa konektor M-M, M-F,
atau F-F, tergantung pada jenisnya. Kabel jumper digunakan untuk menghubungkan berbagai
jenis komponen elektronik di atas pcb. Misalnya, kabel jumper dapat digunakan untuk
menghubungkan sensor suhu ke papan Arduino, menghubungkan motor ke papan Arduino, atau
menghubungkan LED ke papan Arduino
2.3 Potensiometer
2.4 LED
LED(Light Emitting Diode) adalah dioda yang dapat memancarkan cahaya pada
saat mendapat arus bias maju (forward bias). LED merupakan salah satu jenis dioda,
sehingga hanya akan mengalirkan arus listrik satu arah saja. LED akan memancarkan
cahaya apabil diberikan tegangan listrik dengan konfigurasi forward bias. Berbeda
dengan dioda pada umumnya, kemampuan mengalirkan arus pada LED cukup rendah
yaitu maksimal 20 mA. Apabila Pemasangan LED agar dapat menyala adalah dengan
memberikan tegangan bias maju yaitu dengan memberikan tegangan positif ke kaki
anoda dan tegangan negatif ke kaki katoda.
2.5 Resistor
BAB III
METODE PENELITIAN
a. Optocoupler
b. Led
c. Resistor
d. Potensiometer
e. Project board
f. Power Supply
g. Multimeter
Gambar Rangkaian
Tabel Percobaan
Vout Kondisi LED Ketika Kondisi LED
NO Tidak Ketika VCE
Potensiometer
Ada Penghalang Ada Penghalang
4.1 Analisis
Pada prinsipnya, Optocoupler dengan kombinasi LED-Phototransistor adalah
Optocoupler yang terdiri dari sebuah komponen LED (Light Emitting Diode) yang
memancarkan cahaya infra merah (IR LED) dan sebuah komponen semikonduktor
yang peka terhadap cahaya (Phototransistor) sebagai bagian yang digunakan untuk
mendeteksi cahaya infra merah yang dipancarkan oleh IR LED. Dapat dijelaskan
bahwa arus listrik yang mengalir melalui IR LED akan menyebabkan IR LED
memancarkan sinyal cahaya Infra merahnya. Intensitas cahaya tergantung pada jumlah
arus listrik yang mengalir pada IR LED tersebut. Kelebihan cahaya Infra Merah adalah
pada ketahanannya yang lebih baik jika dibandingkan dengan cahaya yang tampak.
Cahaya Infra Merah tidak dapat dilihat dengan mata telanjang
4.2 Kesimpulan
Pada praktikum kali ini saat optocoupler ditutup maka receiver tidak dapat
menerima cahaya dari transmitter, sehingga dalam kondidi terputus maka volt LED
adalah nol. Namun jika dibuka penutup antara transmitter dan receiver maka LED
memiliki tegangan karena transmitter dan receiver mengirim dan menerima Cahaya.
4.3 Pertanyaan
1. Jelaskan apa yang dimaksud optocoupler sebagai sensor ?
Jawaban :
Optocoupler sebagai sensor yaitu saat optocoupler digunakan untuk
mendeteksi perubahan Cahaya atau optic, kemudian mengubahnya menjadi sinyal
listrik. Saat optocoupler sebagai sensor Cahaya maka Cahaya yang jatuh akan
mengubah konduktivitasnya yang menghasilkan perubahan dalam arus atau tegangan
yang dapat digunakan untuk mendeteksi tingkat Cahaya.
2. Apa yang terjadi jika opto diberikan halangan maupun tidak diberi halangan?
Jelaskan!
Jawaban :
Pada saat diberi halangan maka receiver tidak dapat Cahaya dari transmitter
sehingga lampu LED akan mati. Saat tidak diberi halangan maka receiver mendapat
Cahaya dari transmitter sehingga lampu LED akan menyala.
3. Sebutkan apa saja kaki di dalam optocoupler dan jelaskan cara membedakannya?
Jawaban :
Optocoupler terdapat infrared atau transmitter dan receiver. Cara
membedakannya ada lambang S pada infrared kemudian terdapat kaki anoda dan
katoda cara membedakannya dengen melihat panjang kakinya. Dan pada receiver
terdapat lambang S53 yang didalamnya terdapat kaki emitor dan colector
GAMBAR KETERANGAN