Anda di halaman 1dari 10

BAB II

TINJAUAN

PUSTAKA

A. Review Penelitian Sebelumnya


Terdapat beberapa penelitian yang berkaitan dengan peneltian
ini,salah satunya adalah peneltian yang dilakukan oleh Agung Wibowo,
Bambang Eka Purnama, Lies Yulianto dengan judul penelitian “Sistem
Penghitung Pengunjung Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten
Pacitan Berbasis Mikrokontroler ATMega8583”, penelitian ini
menggunakan Mikrokontroler ATMega8583 sebagai pemroses, LCD
sebagai penampil informasi dan Buzzer sebagai penghantar bunyi.
Adapun alat yang digunakan dalam penelitian tersebut sama, hanya
terdapat perbedaan pada penggunaan perangkat software. Penelitian
tersebut menggunakan aplikasi Desain Aplikasi Komputer sedangkan
penelitian ini menggunakan aplikasi codebloks dan eXtreme Buner-AVR.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Isnan Nurdiansyah dengan judul
“Rancangan Bangunan Alat Penghitung Jumlah Barang Dengan
Menggunakan Sensor LDR Berbasis Mikrokontroler”, penelitian ini
menggunakan Mikrokontroler AT89S52 berfungsi untuk mengendalikan
atau mengontrol yang dapat diprogram sesuai kebutuhan. Adapun
perbedaannya terdapat pada alat yang digunakan pada pnelitian tersebut.
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh I Gusti Agung Putu Raka
Agung, I Made Irwan Susanto dengan judul penelitian “Rancangan
Bangunan Prototipe Penghitung Jumlah Orang Dalam Ruangan Terpadu
Berbasis Mikrokontroler ATMega328P”, penelitian ini menggunakan
miktrokontroler ATMega328P sebagai pengendali utama, Sensor infrared
berjumlah 4 buah dipasang pada pintu keluar dan pintu masuk. Jika ada
orang yang mendekati pintu masuk maka pada jarak jangkau sensor
infrared pintu masuk akan terbuka dan orang tersebut masuk ruangan.
Proses yang sama terjadi jika ada orang berikutnya yang memasuki
ruangan. Jika seorang ingin keluar maka jika dia sudah masuk pada
jangkauan sensor infrared pintu keluar akan terbuka secara otomastis,
orang tersebut keluar, pintu keluar akan tertutup kembali dan counter
dikurangin satu. Jika jumlah orang dalam ruangan lebih dari 20 orang
semua ac dalam ruangan akan hidup. Pada tampilan LCD akan
ditampilkan jumlah orang pada ruangan tersebut dan waktu saat itu.
Lampu penerangan di depan ruangan hanya dihidupkan pada waktu
malam hari berdasarkan data waktu nyata dari RTC.
Dari literature review penelitian yang ada diatas, terdapat perbedaan
fitur dengan penelitian yang dirancang, yaitu menghitung kendaraan
otomatis yang berada di atas kapal terutama kapal roll on - roll off.
B. LandasanTeori
1. Mikrokontroler
(Sudjadi,2005) Mikrokontroler adalah suatu chip (rangkaian
terintegrasi-IC) VLSI (Very LargeScale IC) mikroprosesor yang di
khususkan untuk instrumentsasi dan kendali yang bersifat,
reprogrammable (dapat diprogram berulang kali sesuai kebutuhan).
Mikrokontroler memiliki unit memori sendiri dapat dikoneksikan
langsung dengan sendor atau akuator. Memori disimpan dalam memori
yang tidak dapat hilang bila satu daya padam, biasanya dalam bentuk
ROM, PROM(Programmable Read Only Memory) atau EPROM
(Erasable Programmble Read Only Memory) di luar mikrokontroler,
atau beberapa seri atau varian memiliki ROM di dalam mikrokontroler
itu sendiri.

Gambar 2.1 Susunan pin (kaki) Mikrokontroler ATmega 8535


Sumber: www.innovativeelectronics.com

2. Arduino uno R3

Arduino uno adalah papan terbaik untuk memulai dengan elektronik


dan pengkodean. Jika ini adalah pengalaman pertama anda bermain-
main dengan platform. UNO adalah papan yang paling banyak
digunakan dan didokumentasi dari seluruh keluarga arduino uno.

Arduino Uno adalah papan mikrokontroler ini memiliki 14 pin


input/output digital , 6 input analog, resonator keramik 16 MHz, koneksi
USB, colokan listrik, haeder ICSP dan tombol reset. Ini berisi semua
yang dibutuhkan untuk mendukung mikrokontroler cukup hubungan ke
computer dengan kabel USB atau nyalakan dengan adaptor AC ke DC
atau bateri untuk memulai. Anda dapat mengotak-atik uno anda dapet
menggati chip untuk beberapa dolar dan mulai dari awal lagi.

Gambar 2.2 Sumber : www.https://www.firgelliauto.com/

3. Sensor

(Rusmandi,Dedy .Mengenal Elektronika, Hal:143) Sensor adalah


peralatan yang digunakan untuk mengubah suatu besaran fisik menjadi
besaran listrik hingga dapat dianalisa dengan rangkaian listrik tertentu .
Hampir seluruh peralatan elektonik yang ada mempunyai, sensor
didalamnya. Pada saat ini, sensor tersebut telah dibuat dengan ukuran
sangat kecil. Ukuran yang sangat kecil sangat memudahkan pemakaian
dan menghemat energi. Sensor merupakan bagian dari trandusery yang
berfungsi untuk melakukan sensi gatau “merasakan dan menangkap”
adanya perubahan energy eksternal yang akan masuk ke bagian input
dari tranduser, sehingga perubahan kapasitas energi yang ditangkap
segera dikirim kepada bagian converter dari tranduser untuk diubah
menjadi energi listrik.

4. IR Obstacle sensor

IR Obstacle sensor infrared merupakan sebuah modul yang berfungsi


sebagai pendeteksi halangan atau object di depannya. Komponen yang
terdapat di dalam sensor ini terdiri dari IR emitter dan IR receiver/
phototransistor.

Cara kerjanya yaitu ketika power-up, IR emitter akan memancarkan


cahaya infrared yang tidak terlihat cahanya infrared yang tidak terlihat
cahaya tersebut kemudian di pantulkan oleh objek yang ada di
depannya. Terdapat Op-Amp LM363 yang berfungsi sebagai komprator
antara resistansi IR receiver dan resistansi trimpot pengatur sensitivitas.
Output Op-Amp ini juga terhubung dengan pin “OUT” yang
dihubungan ke Arduino.

Gambar 2.3 Cara kerja IR emitter memancarkan cahaya infrared

Sumber: www.mytechnocare.com

5. Sensor jarak IR obstacle

( Wahyu Wijayanto.2021. Perancangan Sistem Otomatis Hand


Sanitizer Berbasis Sensor Infrared Barrier Module. Kediri. Universitas
Nusantara PGRI.) Sensor IR Obstacle merupakan sebuah sensor yang
dapat beradaptasi dengan kondisi cahaya sekitar memiliki sepasang
sensor dan transduser yang digunakan untuk memancarkan dan
menerima cahaya infra merah, ketika transduser penerima mendapatkan
pantulan cahaya infra merah akan mengindikasi adanya penghalang
suatu objek berdasarkan pantulan dari gelombang infrared yang
dipancarkan oleh emmiter LED (Rhydo Technologies (P) Ltd, 2019).

IR Obstacle sensor ini mampu mendeteksi jumlah penumpang


yang masuk dan keluar sampai dengan jarak 56 cm dan pada jarak 57
cm sensor ini tidak dapat mendeteksi jumlah penumpang yang masuk
maupun yang keluar dari kapal.

Gambar 2.4 IR obstacle sensor


Sumber : www.https://biggo.biz.id/

6. Relay

Relay adalah sebuah saklar yang dikendalikan oleh arus. Relay


memiliki sebuah kumparan tegangan rendah yang dililitkan pada sebuah
inti. namun jika di aplikasikan ke dalam rangkaian elektronika, relay
memiliki beberapa fungsi yang cukup unik.

Terdapat sebuah armatur besi yang akan tertarik menuju inti


apabila arus mengalir melewati kumparan. Ketika armatur tertarik,
kontak jalur berubah posisinya dari kontak normal-tertutup ke kontak
norma-terbuka.
Gambar 2.5 Relay

Sumber : www. https://lastminuteengineers.com/

7. Indikator LED

Light Emitting Diode atau sering disangka dengan LED adalah


komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik
ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga diode yang
terbuat dari bahan semikonduktor.

LED merupakan keluarga dari Dioda yang terbuat dari Semikonduktor.


Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub
yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan
memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari
Anoda menuju ke Katoda.

LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga


menciptakan junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping
dalam semikonduktor adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian
(impurity) pada semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan
karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju
atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan
Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan
Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type material). Saat
Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan memancarkan
cahaya monokromatik (satu warna).
Berikut bentuk fisik dari LCD 16x2 ditunjukan pada gambar 2.5

Gambar 2.6 Berikut bentuk fisik Indikator LED

Sumber : www. https://alfikeer.com/

8. Liquid Crystal Display(LCD)


LCD sebagai salah satu komponen yang dapat menampilkan
perintah – perintah yang akan dijalankan oleh pemakai LCD sendiri
mempunyai kemampuan untuk menampilkan tidak hanya angka,
bahkan huruf abjad, dan kata-kata tapi juga symbol – symbol.
Jenis serta ukuran LCD bermacam – macam, antara lain 2x16, 2x20,
2x40, dan lain-lain LCD mempunyai bagian penting yaitu light yang
berguna jika digunakan pada malam hari dan contrast yang berfungsi
untuk mempertajam penampilan.
Berikut bentuk fisik dari LCD 16x2 ditunjukan pada gambar 2.6
Berikut :
Gambar 2.7 Bentuk fisik LCD 16x2 karakter
Sumber : http://www.leselektronika.com/

9. Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk
mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Buzzer terdiri dari
kumparan yang terpasang pada diafragma saat kumparan tersebut
dialiri aruskan menimbulkan gaya elektro magnet dan kumparan akan
tertarik ke dalam atau keluar, karena kumparan dipasang pada
diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakan
diafragma secara bolak – balik sehingga membuat udara bergetar yang
akan menghasilkan suara seperti terlihat pada gambar 2.7 berikut :

Gambar 2.8 Bentuk fisik Buzzer

Sumber: http://repository.usu.ac.id/

10. codeblocks

Codebloks adalah perangkat lunak pembuat projek. Penulisan program


(pengkodingan) dilakukan dengan menggunakan bahasa C dan editor
codeblcks, setelah itu code C akan di copile menjadi Hex.

Tampilan dari codeblocks terlihat pada Gambar 2.8 berikut :


Gambar 2.9 Tampilan Codeblocks

Sumber: dokumentasi pribadi

11. eXtremeBurner-AVR

eXtreme Burner-AVR berfungsi sebagai Burn Hex ke IC


ATMega8535. Tampilan dari eXtrema Burner-AVR terlihat pada Gambar
2.9 berikut :

Gambar 3.0 Tampilan eXtreme Burner-AVR

Sumber: dokumentasi pribadi


C. Kerangka Penelitian
Masalah

Sering tidak diketahui sudah berapa banyak penumpang yang sudah masuk ke
dalam kapal roll on - roll off oleh para pengemudi.

Analisa Program

1. Mengetahui cara kerja dari alat penghitung jumlah penumpang


tersebut.
2. Mengetahui efektifitas penghitungan jumlah penumpang.

Komponen hardware 1. codeBlock (sebagai


Bahasa
1. IR obstacle (sebagai
pemprogaman)
sensor)
2. eXtreme Burner – AVR
2. Mikrokontroler (sebagai
( sebagai program
pemroses)
komplikasi pada
3. Induktor LED (sebagai
mikrokontroler ATMEGA
penanda Merah (penuh),
Hijau (kosong) 8535)
4. LED (sebagai penampil
informasi)
5. Relay (sebagai saklar)
6. Buzzer (sebagai
penghantar bunyi)

Hasil

Hasil yang di dapat dari perancangan penghitung jumlah penumpang

otomatis berbasis mikrokontroler dengan menggunakan sensor IR obstacle ini

yaitu untuk memberikan informasi kepada penumpang mengenai jumlah

penumpang yang sudah masuk ke dalam kapal.

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian

Anda mungkin juga menyukai