Anda di halaman 1dari 16

RANGKAIAN SENSOR CAHAYA LDR DAN KALIBRASI KECERAHAN

(Laporan Praktikum Kelompok Instrumentasi)

Oleh :
Kelompok 1

Alfian Rivalga 1714071053


Annas Setia Bekti Nugroho 1714071051
Debby Wahyu Kristanto 1714071049
Deva Ayu Aisyah 1714071069
Riri Megasepta 1714071065

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Di era globalisaasi sekarang ini, semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi di dunia. Ilmu pengetahuan dan teknologi ini dimanfaatkan dan
dikembangkan oleh manusia untuk membantu pekerjaan mereka sehingga dapat
menyelesaikan pekerjaan dengan leih mudah dan efisien. Oleh karena itu, setiap
manusia terutama mahasiswa dituntut agar mampu beradaptasi dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut (Muhaimin, 2001).

Rangkaian ini menggunakan sensor cahaya menggunakan LDR dengan tujuan


mendapat pembelajaran mandiri mengenai rangkaian elektronika. Rangkaian sensor
cahaya ini menggunakan LDR sebagai sensornya. LDR bekerja saat keadaan gelap
dan berhenti pada keadaan terang. Penggunaan berbagai macam sensor bisa diatur
sesuai kebutuhan.

Karakteristik LDR ini adalah LDR akan merubah resistansinya/tahanan ketika terjadi
perubahan cahaya yang dideteksinya. Dengan karakteristik seperti itu, dengan
menggunakan prinsip membagi tegangan dalam merancang suatu sensor sederhana.
LDR sering disebut dengan alat atau sensor yang berupa resistor yang peka terhadap
cahaya. Biasanya LDR terbuat dari cadmium sulfirda yang merupakan bahan semi
konduktor yang resistansinya berubah-ubah menurut banyalnya cahaya yang
mengenainya. Resistensi pada tempat gelap biasanya mencapai sekitar 10 ohm
(Muhaimin, 2001).
1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Mampu merangkai sensor cahaya LDR dengan mikrokontroler pada
arduino.
2. Mampu mengkalibrasi sensor LDR dengan lux meter.
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Arduino

Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source,


diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan
elektronik dalam berbagai bidang. Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR
dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri. Saat ini Arduino sangat
populer di seluruh dunia. Banyak pemula yang belajar mengenal robotika dan
elektronika lewat Arduino karena mudah dipelajari. Tapi tidak hanya pemula,
para hobbyist atau profesional pun ikut senang mengembangkan aplikasi
elektronik menggunakan Arduino. Bahasa yang dipakai dalam Arduino bukan
assembler yang relative sulit, tetapi bahasa C yang disederhanakan dengan
bantuan pustaka-pustaka (libraries) Arduino. Arduino juga menyederhanakan
proses bekerja dengan mikrokontroler, sekaligus menawarkan berbagai macam
kelebihan antara lain:
A. Murah
Papan (perangkat keras) Arduino biasanya dijual relative murah (antara 125 ribu
hingga 400 ribuan rupiah saja) dibandingkan dengan platform mikrokontroler pro
lainnya. Jika ingin lebih murah lagi, tentu bisa dibuat sendiri dan itu sangat
mungkin sekali karena semua sumberdaya untuk membuat sendiri Arduino
tersedia lengkap di website Arduino bahkan di website-website komunitas
Arduino lainnya. Tidak hanya cocok untuk Windows, namun juga cocok bekerja
di Linux.
B. Sederhana dan mudah pemrogramannya
Perlu diketahui bahwa lingkungan pemrograman di Arduino mudah digunakan
untuk pemula, dan cukup fleksibel bagi mereka yang sudah tingkat lanjut. Untuk
guru/dosen, Arduino berbasis pada lingkungan pemrograman Processing,
sehingga jika mahasiswa atau murid-murid terbiasa menggunakan Processing
tentu saja akan mudah menggunakan Arduino.
C. Perangkat lunaknya Open Source
Perangkat lunak Arduino IDE dipublikasikan sebagai Open Source, tersedia bagi
para pemrogram berpengalaman untuk pengembangan lebih lanjut. Bahasanya
bias dikembangkan lebih lanjut melalui pustaka-pustaka C++ yang berbasis pada
Bahasa C untuk AVR.
D. Perangkat kerasnya Open Source
Perangkat keras Arduino berbasis mikrokontroler ATMEGA8, ATMEGA168,
ATMEGA328 dan ATMEGA1280 (yang terbaru ATMEGA2560). Dengan
demikian siapa saja bisa membuatnya (dan kemudian bisa menjualnya) perangkat
keras Arduino ini, apalagi boot loader tersedia langsung dari perangkat lunak
Arduino IDE-nya. Bisa juga menggunakan breadboard untuk membuat perangkat
Arduino beserta periferal-periferal lain yang dibutuhkan (Muhaimin, 2001).

Kelebihan Arduino
Tidak perlu perangkat chip programmer karena didalamnya sudaha daboot loadder
yang akan menangani upload program dari komputer. Sudah memiliki sarana
komunikasi USB, Sehingga pengguna laptop yang tidak memiliki port
serial/RS323 bisa menggunakannya. Memiliki modul siap pakai ( Shield ) yang
bisa ditancapkan pada board arduino (Anjar, 2017).

2.2 Lampu LED

Lampu LED (Light Emittig Diode) adalah suatu lampu indikator dalam perangkat
elektronika yag biasanya memiliki fungsi menunjukan status dari perangkat
elektrionik tersebut. Misalnya pada komputer, terdapat lampu LED untuk
indikator power, indikator prosessor dan power dan power saving pada monitor.
Lampu LED terbuat dari plastic dan diode semikonduktor yang dapat menyala
bila dialiri listrik bertenganan rendah (sekitar 1,5Volt DC). Lampu LED memiliki
beraneka ragam bentuk dan warna yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan
pemakaian.(Anjar Wijaya, 2017)
2.3 LCD

LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu komponen yang berfungsi


menampilkan suatu data, baik berbentuk huruf, karakter maupun grafik. LCD
dibuat dengan menggunakan teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak
menghasilkan cahaya tetapi memantulkan cahaya yang ada di sekitarnya terhadap
front lit atau mentransmisikan cahaya dari back lit (Anjar, 2017).

2.4 LM35

Adalah sebuah IC yang diproduksi oleh National Semi conductor yang berfungsi
mengetahui temperature suatu objek atau ruangan dalam bentuk besaran elektrik.
Atau dapat juga didefinisikan sebagai komponen elektronika yang berfungsi
merubah perubahan suhu atau temperature yang diterima menjadi besaran
elektrik. Sensor LM35 dapat merubah perubahan besaran suhu atau temperature
menjadi perubahan tegangan pada outputnya, sensor suhu LM35 membutuhkan
tegangan DC sebesar 5 volt dan konsumsi arus sebesar 60 mikro Ampere (Anjar,
2017).

2.5 Sensor LDR

LDR (Light Dependent Resistor), ialah jenis resistor yang berubah hambatannya
karena pengaruh cahaya. Bila cahaya gelap nilai tahanannya semakin besar,
sedangkan cahayanya terang nilainya menjadi semakin kecil. LDR (Light
Dependent Resistor) adalah jenis resistor yang biasa digunakan sebagai detector
cahaya atau pengukur besaran konversi cahaya. Light Dependent Resistor, terdiri
dari sebuah cakram semikonduktor yang mempunyai dua buah elekrtroda pada
permukaannya. Resistansi LDR berubah seiring dengan perubahan intensitas
cahaya yang mengenainya. Dalam keadaan gelap resistansi LDR sekitar 10 M dan
dalam keadaan terang sebesar 1 k atau kurang. LDR terbuat dari bahan
semikonduktor seperti cadmium sulfide. Dengan bahan ini energy dari cahaya
yang jatuh menyebabkan lebih banyak muatan yang dilepas atau arus listrik
meningkat. Artinya resistansi bahan telah mengalami penurunan. LDR digunakan
untuk mengubah energy cahaya menjadi energy listrik. Saklar cahaya otomatis
dan alarm pencuri adalah beberapa contoh alat yang menggunakan LDR. Akan
tetapi karena responnya terhadap cahaya cukup lambat, LDR tidak digunakan
pada situasi di mana intensitas cahaya berubah secara drastis. Sensor ini akan
berubah nilai hambatannya apabila ada perubahan tingkat kecerahan cahaya
(Anjar, 2017).
III. METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Waktu praktikum sensor cahaya LDR dan kalibrasi kecerahan dilakukan pada
hari senin, 29 Oktober 2018 pukul 17.00 WIB.
Tempat dilakukannya praktikum ini di Ruang TEP1, Jurusan Teknik Pertanian,
Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam prakikum kali ini yaitu, sensor
cahaya LDR, dua buah resistor, resistor variabel, voltmeter, baterai, papan
rangkaian, konduktor penghubung, kabel.

3.3 Prosedur Kerja

1. Siapkan sensor cahaya LDR dan alat lainnya;


2. Rangkai lah rangkaian LDR sesuai dengan gambar rangkaian pada modul;
3. Masukan syntax sesuai rangkaian yang telah ada pada modul;
4. Siapkan voltmeter dan sistem catu daya
5. Ukur sensor menggunakan cahaya
6. Dan kalibrasikn kecerahaannya
7. Sambungkan rangkaian dengan syntax lalu lihat di lcd apakah ada
Perubahan
8. HASIL
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Setelah melakukan praktikum tersebut didapatkan hasil yaitu sebagai berikut :

Ganbar 1. Rangkaian Arduino yang berhasil

Gambar 2. Rangkaian Arduino yang baru di rangakai


4.2 Pembahasan

Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source,


diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan
elektronik dalam berbagai bidang. Hardwarenya memiliki prosesor Atmel
AVR dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri. Saat ini Arduino
sangat populer di seluruh dunia. Banyak pemula yang belajarmengenal
robotika dan elektronika lewat Arduino karena mudah dipelajari. Tapi tidak
hanya pemula, para hobbyist atau profesional pun ikut senang mengembangkan
aplikasi elektronikmenggunakan Arduino. Bahasa yang dipakai dalam Arduino
bukan assembler yang relatif sulit, tetapi bahasa C yang disederhanakan dengan
bantuan pustaka-pustaka (libraries) Arduino (Muhaimin, 2001).

Arduino juga menyederhanakan proses bekerja dengan mikrokontroler.Arduino


adalah salah satu mikrokontroller yang banyak digunakan pada rangkaian
elektronik. Arduino mampu membaca input seperti keluaran dari sensor, input
berupa button dan menghasilkan output. Arduino memiliki banyak jenis, seperti
Arduino Uno, Arduino Due, Arduino Mega, Arduino Leonardo, Arduino Fio,
Arduino Nano, dan masih banyak lagi. Namun, yang paling banyak digunakan
adalah Arduino Uno. Untuk menghubungkan Arduino board ke PC untuk proses
pemrograman menggunakan software Arduino, dapat digunakan koneksi USB
tipe A ke B seperti kabel printer yang akan memberikan daya 5 V ke papan.
Selain dari USB, daya dapat diberikan menggunakan DC Power Jack (Rahmat,
2004).

Arduino adalah suatu board instrumen elektronika yang tersusun dari perangkat-
perangkat pendukung chip (mikrokontroler) yang akan ditanamkan sebuah
program di dalamnya. Otak utama dari arduino ini adalah mikrokontroler yang
ditanam pada setiap serinya, setiap seri arduino menggunakanmikrokontroler yang
berbeda sesuai dengan kebutuhan, misal untuk arduino uno biasanya yaitu
mikrokontroler yang dipakai adalah ATMega 328 dan bahasa pemrograman yang
dipakai untuk memprogram arduino adalah C. Intinya adalah mengambil data
input dari pin yang diatur untuk menerima data dan data input yang diterima
dikirim ke mikrokontroler untuk diproses sesuai kebutuhan dan hasil prosesnya
disalurkan kembali ke pin outputnya. Aplikasi yang digunakan untuk
memprogram arduino adalah Arduio IDE (Portland, 2003).

Rangkai semua komponen arduino, jika komponen-komponen telah terhubung


buatlah programnya dengan membuka aplikasi arduino di laptop, lalu masukkan
kode pada void setup dan void loop Sambungkan Arduino dengan komputer
melalui kabel USB, lalu unggah (upload) kode tersebut ke Arduino. Caranya ada
3, silakan pilih salah satu: (1) tekan tombol Upload (tombol berbentuk lingkaran
dengan tanda panah menunjuk ke kanan), (2) melalui menu File → Upload, atau
(3) tekan kombinasi tombol Ctrl+U. Bila kode berhasil diunggah, akan terdengar
suara seperti sirine dimana dua buah nada dengan pitch berbeda (yang satu lebih
rendah dibanding yang lainnya) akan dimainkan bergantian masing-masing
selama setengah detik (500 milliseconds). Jika kode salah maka akanada garis
bewarna merah yang tandanya salah dan harus diperbaiki (Portland, 2003).

Syntax biasa juga disebut sebagai sintaks, dapat diartikan sebagai aturan yang
harus dipenuhi demi tercapainya tujuan seorang programmer. Maksud adanya
sintaks atau aturan ini adalah agar kode atau script yang ditulis dapat dibenarkan
dan dimengerti oleh komputer. Aturan – aturan ini sudah diatur secara baku dan
terdapat di setiap bahasa pemrograman mulai dari Java, PHP, C, C++ dan masih
banyak lagi. Pada intinya dalam pembuatan program diperlukan script atau kode
yang harus ditulis sebagai perintah dalam program yang dibuat, baik itu desktop
programming ataupun web. Pada saat file program dijalankan atau dicompile
maka setiap baris script akan diperiksa oleh sistem komputer dan harus dipastikan
dapat dimengerti. Disinilah peran vital dari syntax itu sendiri untuk memberikan
aturan khusus agar program dapat berjalan semestinya. Bisa disimpulkan bahwa
script dan syntax sama – sama penting dalam dunia pemrograman(Rahmat, 2004).

Sebuah Sensor Cahaya menghasilkan sinyal output yang menunjukkan intensitas


cahaya dengan mengukur energi radiasi yang ada dalam rentang yang sangat
sempit frekuensi dasarnya disebut “cahaya”, dan yang berkisar di frekuensi dari
“Infra-merah” untuk “Terlihat” hingga “ Ultraviolet "spektrum cahaya. Sensor
Cahaya adalah perangkat pasif yang mengubah "energi cahaya" ini baik yang
terlihat atau di bagian infra merah dari spektrum menjadi keluaran sinyal listrik.
Sensor cahaya lebih dikenal sebagai "Perangkat Fotoelektrik" atau "Foto Sensor"
karena energi cahaya yang dikonversi (foton) menjadi listrik (elektron) (Portland,
2003).

Syntax untuk sensor cahaya tersebut yaitu

void setup(){

pinMode(led, OUTPUT);

Serial.begin(9600);

void loop(){

nilai= analogRead(ldr);

Serial.print("Nilai LDR: ");

Serial.println(nilai);

if(nilai < 500){

digitalWrite(led, HIGH);

else{

digitalWrite(led, LOW)

} (Rahmat, 2004)
V. KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum light intensity meter yang telah dilakukan dapat ditarik
kesimpulan bahwa :

1. Sensor suhu LM35 berfungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran
listrik dalam bentuk tegangan.
2. Sesuai dengan gambar rangkaian, untuk pemilihan pin yang terhubung
dengan LDR pada bagian inputan analog arduino harus disesuaikan juga
hardware dan software atau coding arduino. kita hubungkan pada pin analog
0 arduino.
3. Kalibrasi kecerahan dilakukan dengan cara dengan membandingkan
pengukuran dari kedua alat ukur, yaitu alat ukur yang diuji dan alat standar
pengukuran dilakukan secara serempak dan pengkondisian semua parameter
harus seragam.
DAFTAR PUSTAKA

Muhaimin. 2001. Teknologi Pencahayaan. PT. Cahya. Bandung.


Rahmat. 2004. Sensor Cahaya LDR. Diktat Fisika Bangunan. Surabaya.
Portland.2003. Sensor Berdasarkan Konsep Nirkabel. Perpustakaan Universitas Riau.
Riau.
Anjar. 2017. Sensor Cahaya dan Perangkat Lainnya. PT. Abadi. Semarang.
LAMPIRAN
Gambar 2. Rangkaian sensor cahaya Gambar 3. Pengujian rangkaian sensor
LDR. cahaya LDR.

Gambar 4. Kalibrasi kecerahan sensor


cahaya LDR.

Anda mungkin juga menyukai