Anda di halaman 1dari 9

1.

Pendahuluan
Pengertian rangkaian dan sistem digital erat kaitannya dengan pengertian
rangkaian dan sistem pada bidang elektronika. Rangkaian elektronika
didefinisikan sebagai kesatuan dari komponen-komponen elektronika baik pasif
maupun aktif yang membentuk suatu fungsi pengolahan sinyal (signal
processing). Dalam hal ini komponen pasif adalah komponen elektronika yang
dalam operasinya tidak memerlukan catu daya dan sifatnya tidak dapat melakukan
penguatan terhadap arus atau tegangan listrik, sedangkan komponen aktif adalah
komponen elektronika yang dalam operasinya memerlukan catu daya dan
memiliki sifat dapat menguatkan sinyal atau tegangan listrik. Contoh komponen
pasif adalah resistor, kapasitor, dan induktor, sedangkan contoh komponen aktif
adalah transistor. Jenis pengolahan sinyal antara lain adalah penguatan sinyal
(amplification), pembangkitan sinyal (oscillation), dan pemodulasian
(modulation).
Dinegara kita kemampuan dalam bidang elektronika amat diperlukan
untuk melakukan reparasi peralatan yang rusak, maupun untuk merancang
peralatan elektronika. Perancangan masih ada pada taraf menggunakan kompone-
komponen elektronika yang tersedia dipasaran dan rangkaiannya pada PCB
(Printed Circuit Board) serta salah satu komponen pentingnya ialah Transistor
beserta LDR.
LDR merupakan resistor yang dapat berubah-ubah nilai tahanannya
tergantung pada besar kecilnya penerimaan cahaya. Hal tersebut dapat
dimanfaatan dalam melakukan pembuatan sensor cahaya dengan memanfaatkan
kepakan terhadap perubahan cahaya untuk upaya optimasi penggunaan energi
listrik yang digunakan dalam penerangan lampu. Prinsip dasar yang digunakan
dalam pemanfaatan resistor LDR sebagai komponen sensor ini pada perubahan
nilai tahanan dan jumlah arus yang mengalir pada rangkaian. Sehingga sebelum
lebih jauh mengenal proses perancangan sensor sebaiknya menguasahi dahulu
dalam melakukan pengukuran terhadap tahanan dan arus listrik pada kondisi
cahaya yang berbeda-beda.
2. Landasan Teori
2.1 Light Dependent Resistor (LDR)
Sensor cahaya adalah alat yang digunakan untuk mengubah besaran
cahaya menjadi besaran listrik. Salah satu jenis sensor cahaya yaitu LDR sensor
(Light Dependent Risistor) merupakan suatu element yang konduktivitasnya
berubah-ubah tergantung dari intensitas cahaya yang diterima permukaan element
tersebut., akan tetapi keluaran yang ada pada sensor tidak sama dengan apa yang
diketahui dari sebuah teori dan hasi simulasi (Romi Widyadinata,2014:2).
LDR adalah suatu komponen elektronika yang memiliki hambatan yang
dapat berubah sesuai perubahan intensitas cahaya. LDR adalah singkatan dari
Light Dependent Resistor atau Resistor yang terpengaruh cahaya. Hambatan dari
LDR akan berkurang seiring semakin besarnya intensitas cahaya yang mengenai
permukaannya (Samsul Hidayat,Dkk,2009:2)
Light Dependent Resistor atau yang biasa disebut LDR adalah jenis
resistor yang nilainya berubah seiring intensitas cahaya yang diterima oleh
komponen tersebut. Biasa digunakan sebagai detektor cahaya atau pengukur
besaran konversi cahaya. Light Dependent Resistor, terdiri dari sebuah cakram
semikonduktor yang mempunyai dua buah elektroda pada permukaannya.Pada
saat gelap atau cahaya redup, bahan dari cakram tersebut menghasilkan elektron
bebas dengan jumlah yang relatif kecil.Sehingga hanya ada sedikit elektron untuk
mengangkut muatan elektrik.Artinya pada saat cahaya redup LDR menjadi
konduktor yang buruk, atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi yang besar
pada saat gelap atau cahaya redup.Pada saat cahaya terang, ada lebih banyak
elektron yang lepas dari atom bahan semikonduktor tersebut. Sehingga akan ada
lebih banyak elektron untuk mengangkut muatan elektrik. Artinya pada saat
cahaya terang LDR menjadi konduktor yang baik, atau bisa disebut juga LDR
memiliki resistansi yangkecil pada saat cahaya terang (Mustofa, 2013:2-3).
Light Dependent Resistor ( LDR ) merupakan salah satu jenis resistor
yang memiliki kepekaan terhadap cahaya. LDR ini bekerja apabila terkena oleh
rangsangan cahaya. Pada kondisi gelap, resistansi dari LDR menjadi lebih tinggi
( umumnya nilai hambatannya sekitar 200k ). Sedangkan pada saat terkena
cahaya yang terang, resistansinya dapat menurun secara drastis ( nilai
hambatannya menjadi 500). Karena terjadi perubahan nilai resistansi itulah yang
membuat LDR dapat digunakan sebagai sensor cahaya. Dengan membaca nilai
dari sensor tersebut kita dapat mendeteksi apakah lingkungan disekitar sensor
tersebut gelap atau terang, sehingga dapat digunakan sebagai sensor untuk lampu
penerangan jalan.

Gambar 1. Beberapa bentuk dari Light Dependent Resistor ( LDR )

Light Dependent Resistor ( LDR ) ini terbuat dari bahan Kadmium


Sulfida ( CdS ) . Sensor ini memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran, serta
memiliki berbagai macam resistansi dengan rentang yang berbeda-beda LDR ini
memiliki 2 buah kaki elektroda yang bersifat fotokonduktif. Ketika cahaya
mengenai suatu material yang bersifat fotokonduktif, material tersebut akan
kehilangan resistansinya dan menyebabkan tegangan listrik dapat mengalir dari
satu kaki ke kaki yang lain dengan lancar.

2.2 Memantau Intensitas Cahaya dengan LDR


Untuk memantau intensitas cahaya, hal yang perlu kita ketahui terlebih
dahulu adalah bagaimana cara kita memantau intensitas tersebut. Setelah kita
mengetahui cara memantau hal tersebut, kita akan tahu apa jenis sensor yang akan
kita gunakan. Untuk mendeteksi nilai intensitas cahaya, kita dapat menggunakan
Light Dependent Resistor ( LDR ) yang diaplikasikan dengan arduino board.
Untuk dapat mengetahui nilai dari intensitas cahaya kita memerlukan program
yang dapat dijalankan oleh arduino. Setelah melakukan sketching program dengan
bantuan software/IDE arduino, lalu program tersebut kita upload ke board dengan
menggunakan USB. Untuk dapat mengetahui respon dari cahaya kita dapat
menggunakan serial monitor pada aplikasi tersebut.

2.3 Breadboard
Breadboard adalah board yang digunakan untuk membuat rangkaian
elektronik sementara dengan tujuan uji coba atau prototipe tanpa harus menyolder.
Dengan memanfaatkan breadboard, komponen-komponen elektronik yang dipakai
tidak akan rusak dan dapat digunakan kembali untuk membuat rangkaian yang
lain. Breadboard umumnya terbuat dari plastik dengan banyak lubang-lubang
diatasnya. Lubang-lubang pada breadboard diatur sedemikian rupa membentuk
pola sesuai dengan pola jaringan koneksi di dalamnya.

2.4 Arduino Board


Arduino Board adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-
source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan
penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Hardwarenya memiliki prosesor
Atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri. Saat ini
Arduino sangat populer di seluruh dunia. Banyak pemula yang belajar mengenal
robotika dan elektronika lewat Arduino karena mudah dipelajari. Tapi tidak hanya
pemula, para hobbyist atau profesional pun ikut senang mengembangkan aplikasi
elektronik menggunakan Arduino. Bahasa yang dipakai dalam Arduino bukan
assembler yang relatif sulit, tetapi bahasa C yang disederhanakan dengan bantuan
pustaka-pustaka (libraries) Arduino.

2.5 Kabel Jumper


Kabel Jumper adalah kabel yang digunakan sebagai penghubung antar
komponen yang digunakan dalama membuat perangkat prototype. Kabel jumper
bisa dihubungkan ke controller seperti raspberry pi melalui bread board. Kabel
jumper akan ditancapkan pada pin GPIO di raspberry pi. Sesuai kebutuhannya
kabel jumper bisa di gunakan dalam bermacam-macam versi, contohnya seperti
versi male to female, male to male dan female to female. Karakteristik dari kabel
jumper ini memiliki panjang antara 10 sampai 20 cm. Jenis kabel jumper ini jenis
kabel serabut yang bentuk housingnya bulat. Dalam merancang sebuah desain
rangkain elektronik, maka dibutuhkan sebuah kabel yang digunakan untuk
menghubungkannya. Kabel jumper ini sangat wajib ada dalam penelitian ini.

2.6 Resistor
Resistor adalah suatu komponen elektronika yang mempunyai fungsi
sebagai penghambat aliran listrik dalam sebuah rangkaian eletronika. Resistor
termasuk ke dalam golongan komponen pasif karena mempunyai sifat resistif.
Resistor memiliki satuan atau nilai resistansi yang disebut ohm dilambangkan
dengan simbol omega (Ω). Disamping itu resistor juga mempunyai nilai yang lain
selain nilai resistansinya, seperti nilai toleransi dan nilai kapasitas daya.
Sedikit penjelasan, toleransi resistor adalah perubahan nilai resistansi dari
nilai yang tercantumkan pada badan resistor yang masih dalam kondisi baik.
Sedangkan kapasitas daya resistor merupakan nilai daya maksimum yang mampu
dialirkan resistor tersebut. Nilai kapasitas daya resistor ini dapat dikenali melalui
ukuran fisik resistor dan satuannya.
3 Peralatan dan Prosedur
2.2 Peralatan dan Komponen
a. Light Dependent Resistor ( LDR )
b. Breadboard
c. Kabel Jumper Male
d. Arduino Board
e. Resistor

2.3 Langkah dan Prosedur Percobaan


a. Memasang rangkaian seperti pada gambar dibawah.
b. Mengkoneksikan board arduino dengan komputer.
c. Menjalankan IDE arduino dengan membuka file bernama arduino.exe.
d. Memasukkan kode program seperti di bawah, kemudian klik upload
untuk memuat sketch/kode program ke dalam papan arduino.

Gambar rangkaian
4 Hasil
Ditutup

Ruang kelas
Pakai flash

Ditutup
Ruang kelas

flash
5 Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai