Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM MIKROPROSESOR DAN MIKROKONTROLER (PRAKTIKUM)


ADC (ANALOG DIGITAL CONVERTER)
Hari: Senin Tanggal: 27 Februari 2023 Jam: 10 - 11

Oleh:

Renaldy Farhan Ramadhan


NIM. 162112433001

Dosen Pengampu:

Dr. Agus Mukhlisin, S.T., M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNOLOGI MAJU DAN MULTIDISPLIN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada perkembangan dunia elektronik dan teknologi pada bidang
mikrokontroler sangat berkembang pesat, mulai dari pengembangan aplikasi dan
pemanfaatannya. ADC adalah perangkat elektronik yang digunakan untuk
mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital. Dalam dunia digital, data
disimpan dalam bentuk digital, sedangkan sinyal dari dunia nyata adalah analog.
Pada perkembangan teknologi saat ini, ADC digunakan dalam berbagai
aplikasi, termasuk pengukuran, komunikasi, kontrol industri, dan pemrosesan
sinyal. Contohnya adalah dalam pengukuran suhu, tekanan, arus, atau tegangan,
data analog dari sensor dikonversi menjadi sinyal digital oleh ADC. Kemudian,
data digital dapat diolah oleh mikrokontroler atau komputer untuk mengambil
keputusan atau melakukan tindakan yang diperlukan.
Oleh karena itu, Pada praktikum kali ini akan membahas tentang digital
input yang berkaitan dengan ADC mulai dari cara menyalakan sampai dengan
cara memvariasikannya. Terdapat tiga komponen yang akan dihubungkan dengan
mikrokontroler Arduino Uno ini, yaitu komponen Potensiometer, LDR (Light
Dependent Resistor), dan sensor suhu.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang dalam percobaan praktikum kali ini, penulis
dapat merumuskan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana cara kerja dan cara penggunaan dari komponen Potensiometer?
2. Bagaimana cara kerja dari LDR (Light Dependent Resistor)?
3. Bagaimana cara kerja dari sensor suhu?

1
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari percobaan PWM (LED, Motor DC,
Servo) praktikum kali ini antara lain:
1. Memahami sebuah cara kerja dan cara penggunaan dari komponen
Potensiometer?
2. Memahami sebuah cara kerja dari LDR (Light Dependent Resistor)?
3. Memahami sebuah cara kerja dari sensor suhu?

1.4 Manfaat Praktikum


Adapun manfaat percobaan praktikum kali ini yaitu, berikut adalah manfaatnya:
1. Mahasiswa dapat menambah wawasan dan pengetahuan setelah
melakukanpercobaan tentang cara kerja dari pengukuran hingga kalibrasi
alat ukur pencahayaan.
2. Percobaan praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat memberikan
kontribusi akademik dan dapat diimplementasikan ke industri.
3. Pada percobaan praktikum kali ini mahasiswa dapat menggunakannya
sebagai bahan belajar mandiri hingga mendalami pengembangan studi
khususnya terkait perhitungan nilai ADC.

2
BAB II
KAJIAN LITERATUR

2.1 Mikrokontroler Arduino UNO


Board mikrokontroler berbasis ATmega328 (datasheet) atau Arduino UNO
memiliki 14 pin input dari output digital yang dimana 6 pin input tersebut dapat
digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal,
koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung
sebuah mikrokontroler agar bisa dijalankan sebagaimana mestinya, hanya cukup
menghubungkan Board Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan kabel
USB atau listrik dengan AC yang-ke adaptor-DC atau baterai untuk
menjalankannya. Lalu, pada setiap 14 pin digital pada arduino uno dapat
digunakan sebagai input dan output, digunakan sebagai fungsi pinMode(),
digitalwrite(), dan digitalRead(). Fungsi-fungsi ini beroperasi di tegangan 5 volt,
Setiap pin dapat memberikan atau menangkap suatu arus maksimum 40 mA dan
mempunyai sebuah resistor pull-up (terputus secara default) 20-50 kOhm [3].

Gambar 2.1. Arduino UNO ATMega328P

2.2 ADC (Analog to Digital Converter)

ADC (Analog to Digital Converter) merupakan suatu perangkat yang


mengubah suatu data kontinu terhadap waktu (analog) menjadi suatu data
diskrit terhadap waktu (digital). ADC banyak digunakan sebagai pengatur
proses industry, komunikasi digital dan rangkaian pengukuran/pengujian.

3
Umumnya ADC digunakan sebagai perantara antara sensor yang kebanyakan
analog dengan sistim computer seperti sensor suhu, cahaya, tekanan/berat,
aliran dan sebagainya kemudian diukur dengan menggunakan sistim digital
(komputer). ADC (Analog to Digital Converter) memiliki 2 karakter prinsip,
yaitu kecepatan sampling dan resolusi [1].

Gambar 2.2. Kecepatan sampling ADC

Prinsip kerja ADC adalah mengkonversi sinyal analog kedalam bentuk besaran
yang merupakan rasio perbandingan sinyal input dan tegangan referensi. Pada
Arduino juga mempunyai ADC internal untuk pembacaan data analog.
Terdapat 6 pin yang digunakan untuk hal ini, yaitu dari A0 sampai A5. Resolusi
ADC yang dimiliki oleh Arduino tipe ini adalah 10 bit. Artinya nilai yang bisa
dibaca berkisar antara 0 sampai dengan 1023 dengan tegangan analog masukan
dari 0 sampai 5 V. Maka dengan itu, nilai 1 bit dari hasil pembacaan ADC bisa
didapatkan dengan persamaan berikut:

2.3 Potensiometer

Potensiometer adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai Resistansinya


dapat diatur sesuai dengan kebutuhan Rangkaian Elektronika ataupun
kebutuhan pemakainya. Potensiometer merupakan Keluarga Resistor yang

4
tergolong dalam Kategori Variable Resistor. Secara struktur, Potensiometer
terdiri dari 3 kaki Terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi
sebagai pengaturnya [2].

Gambar 2.3. Bentuk, Spesifikasi, dan Simbol Potensiometer

Cara kerja potensiometer dapat diartikan sebagai penggabungan dua


resistor yang disusun secara seri, yaitu R1 dan R2. Namun, perbedaannya
terletak pada kemampuan kita untuk mengubah nilai resistansi pada kedua
resistor tersebut. Resistansi total dari potensiometer akan selalu konstan dan
disebut sebagai variabel resistor. Saat resistor 1 diubah nilai resistansinya
dengan memutar bagian potensiometer, secara otomatis nilai resistansi dari
resistor 2 akan berubah sebaliknya.

2.4 LDR (Light Dependent Resistor)

Light Dependent Resistor atau bisa disebut dengan LDR ialah


merupakan jenis resistor yang berubah hambatannya karena pengaruh cahaya.
Besarnya nilai hambatan pada sensor cahaya LDR tergantung pada besar
kecilnya cahaya yang diterima oleh LDR itu sendiri. Bila cahaya gelap nilai
tahanannya semakin besar, sedangkan cahayanya terang nilainya menjadi
semakin kecil. LDR adalah jenis resistor yang biasa digunakan sebagai
detektor cahaya atau pengukur besaran konversi cahaya. LDR terdiri dari
sebuah cakram semikonduktor yang mempunyai dua buah elekrtroda pada
permukaannya [4].

5
Gambar 2.4. Bentuk LDR (Light Dependent Resistor)

Prinsip kerja dari sensor LDR ini yaitu, sensor ini bekerja dengan
mengubah energi foton menjadi elektron, di mana satu foton mampu
membangkitkan satu elektron. Sensor ini memiliki banyak fungsi, salah
satunya sebagai detektor cahaya pada tirai otomatis. Beberapa komponen yang
biasa digunakan dalam rangkaian sensor cahaya meliputi LDR (Light
Dependent Resistor), Photodiode, dan Photo Transistor. Saat gelap atau cahaya
redup, material pada cakram sensor menghasilkan sedikit elektron bebas,
sehingga hanya sedikit elektron yang dapat mengangkut muatan listrik. Hal ini
membuat LDR menjadi konduktor yang buruk atau memiliki resistansi yang
besar pada kondisi gelap atau cahaya redup. Namun, saat cahaya terang, lebih
banyak elektron dapat dilepaskan dari atom bahan semikonduktor, sehingga
terdapat lebih banyak elektron untuk mengangkut muatan listrik. Hal ini
membuat LDR menjadi konduktor yang baik atau memiliki resistansi yang
kecil pada kondisi cahaya terang.

2.5 Sensor Analog (KY-028 Digital Temperature Sensor)


Sensor suhu digital KY-028 merupakan memiliki kemampuan
mengukur perubahan suhu berdasarkan resistansi termistor. Modul ini
memiliki output digital dan analog, terdapat potensiometer untuk
menyesuaikan ambang deteksi pada antarmuka digital. KY-028 terdiri dari
termistor NTC, komparator diferensial ganda LM393, potensiometer
pemangkas 3296W, enam resistor, dan dua LED indikator. Tegangan yang
diperlukan sebesar 3.3 sd 5.5 Volt dengan akurasi sebesar ± 0.50C [5].

6
Gambar 2.5. KY-028 Digital Temperature Sensor

7
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan


Berikut ini merupakan alat dan bahan pendukung pada percobaan praktikum
kali ini, yaitu:
1. Arduino Training Kit
2. LCD
3. Potensiometer
4. LDR
5. Multimeter
6. Breadboard
7. Resistor 330 ohm
8. Laptop (IDE Arduino)
9. Sensor Analog (KY-028 Digital Temperature Sensor)
10. Kabel USB
11. Kabel Jumper

3.2 Prosedur Percobaan


3.2.1 Prosedur Percobaan Potensiometer
1. pastikan semua alat dan bahan sudah tersedia utk masing-masing
kelompok
2. sambungkan pin-pin Potensio dengan Arduino sesuai Tabel 1
3. tulislah skrip yang terlampir, pada IDE Arduino
4. run program
5. amatilah, hasil yang tertampil pada serial monitor apakah sesuai
dengan yang dituliskan
6. pada kode
7. catat hasil pembacaan ADC dan tegangan pada Tabel 1.1
8. jika ada kesalahan ulangi percobaan sesuai dengan prosedur dengan
benar

8
3.2.2 Prosedur Percobaan Potensiometer dan LDR
1. pastikan semua alat dan bahan sudah tersedia utk masing-masing
kelompok
2. sambungkan pin-pin Potensio dengan Arduino sesuai Tabel 1
3. sambungkan pin-pin LDR dengan Arduino sesuai Tabel 2
4. sambungkan pin-pin LCD dengan Arduino sesuai Tabel 3
5. tulislah skrip yang terlampir, pada IDE Arduino
6. run program
7. amatilah, hasil yang tertampil pada layar LCD apakah sesuai
dengan yang dituliskan pada kode
8. catat hasil pembacaan ADC dan tegangan pada Tabel 2.1
9. jika ada kesalahan ulangi percobaan sesuai dengan prosedur dengan
benar

3.2.3 Membaca Tegangan dan ADC Sensor Suhu (KY-028)


1. Siapkan alat dan bahan yang tersedia
2. Menyambungkan pin-pin sensor dengan Arduino sesuai
3. Menuliskan source code yang terlampir, pada IDE Arduino
4. Run program
5. Mengamati hasil yang tampil pada serial monitor apakah sesuai
6. dengan yang dituliskan pada source kode
7. Mencatat hasil nilai ADC dan tegangan pada tabel
8. Jika ada kesalahan ulangi percobaan sesuai dengan prosedur
dengan benar

3.3 Metode Pengambilan Data


Metode yang digunakan dalam percobaan praktikum kali ini yaitu dengan
melakukan percobaan suatu pendekatan penelitian yang menggunakan angka,
statistik, dan data numerik lainnya untuk mengumpulkan, dan menganalisa.
Biasanya metode ini disebut dengan metode kuantitatif dengan menghasilkan data
yang terstruktur dan dapat diukur dengan cara yang konsisten dan obyektif.

9
3.4 Flowchart (Diagram Alir)
3.4.1 Flowchart ADC Terhadap LCD

Gambar 3.1. Script Code Flowchart ADC to LCD

10
3.4.2 Flowchart ADC Sensor Analog (KY-028 Digital Temperature Sensor)

Gambar 3.2. Script Code Flowchart Sensor Suhu KY-028

11
3.5 Skematika Rangkaian
3.5.1 Skematika Rangkaian Potensiometer dan LDR terhadap LCD

Gambar 3.3. Rangkaian potensio dan LDR ke LCD

3.5.2 Skematika Rangkaian Sensor Suhu (KY-028)

Gambar 3.4. Rangkaian Sensor Suhu (KY-028)

12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Percobaan


4.1.1 Hasil Percobaan Pembacaan Potensiometer
Tabel 4.1. Hasil pembacaan Potensio

No. Sudut Potensio Tegangan Potensio ADC Gambar

1 0° 0V 0

2 30° 0,207 V 40

3 45° 0,372 V 74

13
4 60° 0,531 V 106

5 90° 1,31 V 264

6 120° 1,97 V 399

7 150° 2,56 V 518

14
8 165° 2,66 V 538

9 170° 2,88 V 583

10 175° 2,9 V 586

15
4.1.2 Hasil Percobaan Pembacaan LDR
Table 4.2. Hasil pembacaan LDR

No. Keterangan Tegangan LDR ADC Gambar

1 Kondisi Terang 0,4 V 17

2 Kondisi Normal 2,7 V 397

3 Kondisi Gelap 4,5 V 886

16
4.1.3 Hasil Percobaan Pembacaan Sensor Suhu KY-028
Tabel 4.3. Hasil pembacaan sensor KY-028

No. Kondisi ADC Gambar

1 Sensor suhu dibakar 28

2 Sensor suhu ruangan 184

3 Sensor suhu badan 158

17
4.2 Analisis Data
4.2.1 Analisis Perhitungan Manual Percobaan Pembacaan Potensiometer
Table 4.4. Analisis manual percobaan potensio

Perhitungan Tegangan
No. sudut Perhitungan ADC
Potensio
0° 0
1 0° 𝑥 1023 = 0 𝑥5=0
300° 1023
30° 102,3
2 30° 𝑥 1023 = 102,3 𝑥 5 = 0,5
300° 1023
45° 153,5
3 45° 𝑥 1023 = 153,45 𝑥 5 = 0,75
300° 1023

60° 204,6
4 60° 𝑥 1023 = 204,6 𝑥5=1
300° 1023
90° 306,9
5 90° 𝑥 1023 = 306,9 𝑥 5 = 1,5
300° 1023
120° 409,2
6 120° 𝑥 1023 = 409,2 𝑥5=2
300° 1023
150° 511,5
7 150° 𝑥 1023 = 511,5 𝑥 5 = 2,5
300° 1023
165° 562,7
8 165° 𝑥 1023 = 562,65 𝑥 5 = 2,75
300° 1023
170° 579,7
9 170° 𝑥 1023 = 579,7 𝑥 5 = 2,83
300° 1023
175° 596,8
10 175° 𝑥 1023 = 596,75 𝑥 5 = 2,92
300° 1023

4.2.1 Analisis Perhitungan Manual Percobaan Pembacaan LDR


Table 4.5. Analisis manual percobaan LDR

No. Kondisi Perhitungan Tegangan LDR


17
1 Terang 𝑥 5 = 0,083
1023
347
2 Normal 𝑥 5 = 1,695
1023
886
3 Gelap 𝑥 5 = 4,330
1023

18
4.3 Pembahasan
Berikut ini hasil dari pembahasan yang bisa kami jabarkan pada praktikum kali
ini, dengan terdapat tiga percobaan praktikum yang dilakukan diantaranya yaitu,
percobaan pengukuran Potensiometer, pengukuran LDR, dan pengukuran sensor suhu
KY-028. Berikut di bawah ini hasil pembahasan:
4.3.1 Pengukuran Potensiometer
Pada percobaan pengukuran Potensiometer ini, mahasiswa
mengukur tegangan dari potensiometer dan ADC dengan melakukan
10 pengukuran pada sudut yang berbeda. Data hasil praktikum yang
didapatkan melalui perhitungan manual (kedua jenis data tercantum
dalam Tabel 4.1) menunjukkan perbedaan terutama pada sudut antara
30 hingga 60 derajat. Perbedaan ini disebabkan oleh ketidaktepatan
dalam pengukuran sudut yang menghasilkan hasil yang berbeda.

4.3.2 Pengukuran LDR


Berikutnya pada percobaan pengukuran LDR yang kedua ini
melibatkan pengukuran tegangan dari LDR dan ADC dalam kondisi
terang, normal, dan gelap, yang dilakukan sebanyak tiga kali. Data
yang diperoleh dari eksperimen (kedua jenis data tercantum dalam
Tabel 4.2) menunjukkan adanya perbedaan, terutama pada kondisi
terang dan normal. Perbedaan ini disebabkan oleh ketidakakuratan
dalam penggunaan alat yang menghasilkan hasil yang berbeda.

4.3.3 Pengukuran Sensor Suhu KY-028


Percobaan terakhir adalah pengukuran sensor suhu KY-028, di
mana nilai ADC diukur dalam kondisi tertentu, yaitu saat terkena panas
api, suhu ruangan, dan suhu tubuh. Kesimpulan dari hasil percobaan
(tercantum dalam tabel 4.3) adalah semakin tinggi suhu sensor,
semakin rendah nilai ADC, dan sebaliknya.

19
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berikut ini beberapa poin yang bisa kami tarik kesimpulan dari hasil
percobaan praktikum kali ini yaitu, sebagai berikut:
1. Cara kerja potensiometer yaitu, dengan mengubah besarnya hambatan
dalam rangkaian elektronik. Potensiometer memiliki tiga kaki yang
berfungsi sebagai input, output, dan kaki tengah. Kaki tengah
potensiometer terhubung dengan sebuah kontak yang dapat diputar dengan
menggunakan sebuah poros. Saat poros diputar, kontak pada potensiometer
berpindah dari satu posisi ke posisi yang lain, mengubah resistansi pada
rangkaian elektronik.
2. Cara kerja LDR didasarkan pada efek fotokonduktif, yaitu kemampuan
suatu bahan untuk menghantarkan arus listrik ketika diterangi oleh cahaya.
Secara sederhana dan tidak memerlukan daya tambahan untuk beroperasi.
Saat digunakan dalam suatu rangkaian elektronik, LDR dapat
menghasilkan sinyal listrik yang bergantung pada intensitas cahaya yang
diterimanya.
3. Cara kerja sensor suhu didasarkan pada efek termokonduktif, yaitu
kemampuan suatu bahan untuk mengubah besarnya resistansi atau
tegangan saat terjadi perubahan suhu. Ketika digunakan dalam rangkaian
elektronik, output dari sensor suhu (biasanya berupa sinyal listrik) dapat
digunakan untuk mengukur suhu lingkungan sekitarnya.

5.2 Saran
Pada percobaan praktikum kali ini, diharapkan sebuah alat pendukung berupa
komponen-komponen yang digunakan pada percobaan praktikum yaitu sebuah
komponen-komponen yang mendukung dan mumpuni agar dapat menunjang
kenyamanan pada praktikum-praktikum selanjutnya agar lebih optimal dan
maksimal.

20
DAFTAR PUSTAKA

[1] D. Kristanto, “Analog-digital converter Dan digital-analog converter,”


Academia.edu, 21-Apr-2017. [Online]. Available:
https://www.academia.edu/en/32575992/ANALOG_DIGITAL_CONVERTE
R_DAN_DIGITAL_ANALOG_CONVERTER. [Accessed: 05-Mar-2023].

[2] D. Almanda and H. Yusuf, “Perancangan prototype Proteksi Arus Beban Lebih
Pada Beban DC Menggunakan Mikrokontroller,” eLEKTUM. [Online].
Available: https://jurnal.umj.ac.id/index.php/elektum/article/view/1735/1462.
[Accessed: 05-Mar-2023].

[3] “Bab II Dasar teori 2.1. Arduino Uno - eprints.utdi.ac.id.” [Online]. Available:
https://eprints.utdi.ac.id/4940/3/3_143310018_BAB_II.pdf. [Accessed: 14-
Feb-2023].

[4] Desmira, D. Aribowo, G. Priyogi, and Saeful Islam, “APLIKASI SENSOR LDR
(LIGHT DEPENDENT RESISTOR) UNTUK EFISIENSI ENERGI PADA
LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM,” View of APLIKASI sensor LDR
(light dependent resistor) untuk EFISIENSI Energi Pada Lampu Penerangan
Jalan Umum. [Online]. Available: https://e-
jurnal.lppmunsera.org/index.php/PROSISKO/article/view/4465/2041.
[Accessed: 05-Mar-2023].

[5] H. Kuswoyo, E. Susana, and H. Tjahjadi, “Rancang Bangun Alat Pemantau


kesehatan perorangan untuk deteksi dini ...,” Rancang Bangun Alat Pemantau
Kesehatan Perorangan untuk Deteksi Dini Silent Hypoxia. [Online]. Available:
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/teknik/article/download/42752/21319.
[Accessed: 05-Mar-2023].

21

Anda mungkin juga menyukai