I. Judul
II. Tujuan
1. Mahasiswa merangkai modul Arduino dengan komponen elektronika sederhana,
2. Mahasiswa mampu memahami cara kerja modul Arduino untuk mengatur komponen
elektronika sederhana, dan
3. Mahasiswa mampu menggunakan modul Arduino untuk membaca sensor sederhana.
III. Prinsip
Aktuator adalah komponen yang merupakan hasil output dari Arduino, dan bisa disebut
sebagai aktuator. aktuator merupakan komponen elektronika yang sebahagian berjenis
komponen Aktif, contohnya Dioda LED, Dioda RGB. Motor Stepper, Servo, DC, pemanas,
relay, selenoid, electric valve, pompa air dan sebagainya juga termasuk aktuator arduino.
Diatas adalah gambar contoh komponen komponen aktuator yang sering digunakan di
proyek proyek dengan Arduino.
Selain Aktuator ada juga Sensor sebagai contoh adalah sensor cahaya, pada dasarnya,
sensor cahaya ini merupakan resistor yang nilainya dapat berubah-ubah sesuai dengan
intensitas cahaya yang masuk atau mengenai permukaannya. Macam macam sensor cahaya
dalam elektronika sebenarnya ada banyak. Namun khusus untuk Arduino, yang paling sering
digunakan adalah sensor LDR (Light Dependent Resistor). Selain itu, ada juga sensor cahaya
GY-30 yang hasil pengukuran sensor cahayanya dalam satuan LUX
Diatas adalah gambar contoh komponen sensor cahaya yang sering digunakan di proyek
proyek dengan Arduino. Selain itu masih ada banyak besaran fisika dan kimia lain yang sudah
ada jenis sensornya
Motor servo adalah komponen elektronika yang berupa motor yang memiliki sistem
feedback guna memberikan informasi posisi putaran motor aktual yang diteruskan pada
rangkaian kontrol mikrokontroler. Pada dasarnya motor servo banyak digunakan sebagai
aktuator yang membutuhkan posisi putaran motor yang presisi. Apabila pada motor DC biasa
hanya dapat dikendalikan kecepatannya serta arah putaran, lain halnya pada motor servo yaitu
penambahan besaran parameter yang dapat dikendalikan berdasarkan sudut/derajat.
Komponen utama penyusun motor servo antara lain motor DC, gear rasio,
potensiometer serta controller servo seperti gambar dibawah ini.
Gigi Potensiometer Posisi
Motor DC
MikrokontrolerServo
Berikut program yang harus diupload ke perangkat Arduino UNO melalui
aplikasi Arduino di komputer:
// C++ code
//
#include <Servo.h>
int position = 0;
int i = 0;
int j = 0;
Servo servo_9;
void setup()
{
servo_9.attach(9, 500, 2500);
void loop()
{
position = 0;
for (position = 1; position <= 179; position += 1) {
servo_9.write(position);
delay(20); // Wait for 20 millisecond(s)
}
for (position = 179; position >= 1; position -= 1) {
servo_9.write(position);
}
}
Program yang harus diupload ke perangkat Arduino UNO melalui aplikasi Arduino
di komputer:
int inches = 0;
int cm = 0;
void setup()
{
Serial.begin(9600);
void loop()
{
// measure the ping time in cm
cm = 0.01723 * readUltrasonicDistance(7, 7);
// convert to inches by dividing by 2.54
inches = (cm / 2.54);
Serial.print(inches);
Serial.print("in, ");
Serial.print(cm);
Serial.println("cm");
delay(100); // Wait for 100 millisecond(s)
}
Buka monitor serial Arduino IDE untuk melihat output log.
Fotoresistor dibuat dari semikonduktor beresistansi tinggi yang tidak dilindungi dari
cahaya. Jika cahaya yang mengenainya memiliki frekuensi yang cukup tinggi, foton yang diserap
oleh semikonduktor akan menyebabkan elektron memiliki energi yang cukup untuk meloncat ke
pita konduksi. Elektron bebas yang dihasilkan (dan pasangan lubangnya) akan mengalirkan listrik,
sehingga menurunkan resistansinya.
Program yang harus diupload ke perangkat Arduino UNO melalui aplikasi
Arduino di komputer:
#include <Servo.h>
Servo myServo;
void setup() {
myServo.attach(9);
Serial.begin (9600);
void loop() {
sensorValue = analogRead (sensorPin);
angle = map(sensorValue, 0, 1023, 0, 179);
myServo.write(angle);
delay (15);
Serial.println(sensorValue); // log value
}
7
V. Data Pengamatan
8
3) Menghubungkan Aktuator dengan Sensor Fotoresistor di Arduino
VI. Pembahasan
Pada praktikum kali ini kita ingin melakukan pengenalan sensor dan akuator pada arduino.
Sensor merupakan piranti yang mengubah besaran non listrik menjadi besaran listrik, Sedangkan
aktuator adalah komponen yang merupakan hasil output dari Arduino dan piranti yang mengubah
besaran listrik menjadi besaran non listrik.
9
2) Mengukur Jarak Benda Menggunakan Sensor Ultrasonik pada Arduino
Pada percobaan ini kita ingin mengetahui bagaimana cara kerja dari sensor
ultrasonik. Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah
besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Sensor ultrasonic atau dapat
juga disebut sensor ping ini memiliki tiga buah pin yakni pin power, ground, dan signal.
Pin signal ini digunakan untuk keluarnya sinyal dari sensor untuk menangkap sinyal pantul
dari benda yang ada di depannya. Cara kerja sensor ini didasarkan pada prinsip dari
pantulan suatu gelombang suara sehingga dapat dipakai untuk menafsirkan eksistensi
(jarak) suatu benda dengan frekuensi tertentu. Setelah gelombang pantulan sampai di alat
penerima, maka sinyal tersebut akan diproses untuk menghitung jarak benda tersebut. Pada
void loop, kita dapat mengatur satuan jarak yang dikeluarkan (output) dengan cara
membahi atau mengalikan dengan standar yang ada. Pada percobaan ini menghasilkan
output inchi, dibuat dari panjang dalam cm dibagikan dengan 2.54. Hasil pengukuran jarak
tersebut dapat ditampilkan pada serial monitornya.
3) Menghubungkan Aktuator dengan Sensor Fotoresistor di Arduino
Pada percobaan ini kita menghubungkan aktuator dengan sensor fotoresistor di
Arduino. Fotoresistor berperan sebagai sensor cahaya. Sensor cahaya adalah komponen
elektronika yang dapat memberikan perubahan besaran elektrik pada saat terjadi perubahan
intensitas cahaya yang diterima oleh sensor cahaya tersebut. LDR adalah sensor cahaya
yang memiliki 2 terminal output, dimana kedua terminal output tersebut memiliki resistansi
yang dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya yang diterimanya. Dimana nilai
resistansi kedua terminal output LDR akan semakin rendah apabila intensitas cahaya yang
diterima oleh LDR semakin tinggi. Ketika cahaya gelap maka micro servo akan bergerak
ke arah kanan dan sebaliknya, jika cahaya terang, micro servo akan bergerak ke arah kiri.
Pada perintah void loop tertulis program angle dan berisi perintah map dengan sensor value
dan batas-batas yang ditentukan.
10
VII. Kesimpulan
Dari praktikum tersebut dapat disimpulkan bahwa, sensor dan aktuator berlawanan. Sensor
merupakan piranti yang mengubah besaran non listrik menjadi besaran listrik, Sedangkan
aktuator adalah komponen yang merupakan hasil output dari Arduino dan piranti yang
mengubah besaran listrik menjadi besaran non listrik. Microsevo contoh dari aktuator
sedangkan ultrasonik dan fotoresistor contoh dari sensor.
Edwin H. 2018. Trainer Sensor dan Akuator Sebagai Media Pembelajaran pada Mata
Pelajaran Sensor dan Aktuator untuk Kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Elektonika
Industri di SMK Negeri 3 Wonosari. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.
https://eprints.uny.ac.id/61240/1/Skripsi_Edwin%20Hidayat_13502241017.pdf
11