Arif Makruf
NRP. 213.15.007
Mengenal Sensor dan Actuator
Sistem otomasi ataupun kontroler tidak akan lepas dengan apa yang disebut 'sensor'. Karena suatu
sistem pengendali secara garis besar mempunyai prosedur dan rangkaian proses yang saling
berkaitan. Bermula dari proses perubahan yang ditangkap dan diolah oleh pengolah sinyal/data yang
kemudian diteruskan sebagai keluaran dari olah data dalam bentuk kondisi pengendalian. Semua
proses tersebut juga akan di adopsi pada dunia robotika dan bahkan rangkaian proses tersebutlah
yang menjadi suatu proses rutin/inti dalam bagian bagian robot yang dapat digambarkan sebagai
aliran darah suatu robot.
Apa itu Definisi Sensor Infrared ?
Pertama yang harus diketahui adalah apa itu sinar infra merah. Kata infra sendiri memiliki arti
bawah. Sedangkan merah adalah warna merah. Sinar infra merah adalah gelombang elektromagnet
berwarna merah yang mempunyai panjang gelombang lebih panjang. Namun sinar ini tidak dapat
ditangkap oleh mata. Sinar infra merah biasa dihasilkan oleh benda-benda panas. Setiap benda yang
mempunyai temperatur memancarkan sinar yang salah satunya adalah sinar infra merah. Diantara
sinar-sinar yang tidak tampak itu, sinar infra merahlah yang gelombangnya paling panjang, yang dapat
ditangkap oleh kamera infra merah.
Contoh Aplikasi Sensor Infrared
Alarm Infrared
Rangkaian alarm ini berbasis inframerah untuk melindungi
bagian-bagian pintu dan jalan masuk lainnya. Rangkaian ini
memberikan alarm keras ketika seseorang melintasi penghalang
inframerah yang tak kelihatan. Hal ini dapat melindungi pintu
baik siang dan malam dan bebas dari pemicu palsu. Rangkaian
Alarm Inframerah menggunakan dioda infra merah untuk
memancarkan sinar inframerah terus menerus. Foto transistor
NPN Darlington digunakan sebagai sensor cahaya. L14F1 adalah
transistor foto Darlington ultra sensitif dengan gain tinggi. Ketika
seseorang melintasi sinar IR (infrared = inframerah), T1 dimatikan
dan tegangan kolektor menjadi tinggi. T2 kemudian bekerja dan
mengaktifkan LED merah dan buzzer.
Cara Membaca Infrared dengan Arduino
Sebenarnya prinsip kerja dari motor servo tak jauh berbeda dibanding dengan motor DC
yang lain. Hanya saja motor ini dapat bekerja searah maupun berlawanan jarum jam. Derajat
putaran dari motor servo juga dapat dikontrol dengan mengatur pulsa yang masuk ke
dalam motor tersebut.
Motor servo akan bekerja dengan baik bila pin kontrolnya diberikan sinyal PWM dengan
frekwensi 50 Hz. Frekwensi tersebut dapat diperoleh ketika kondisi Ton duty cycle berada
di angka 1,5 ms. Dalam posisi tersebut rotor dari motor berhenti tepat di tengah-tengah alias
sudut nor derajat atau netral.
Pada saat kondisi Ton duty cycle kurang dari angka 1,5 ms, maka rotor akan berputar
berlawanan arah jarum jam. Sebaliknya pada saat kondisi Ton duty cycle lebih dari angka
1,5 ms, maka rotor akan berputar searah jarum jam. Berikut gambar atau skema pulsa
kendali motor servo.
Contoh Aplikasi Motor Servo