Anda di halaman 1dari 19

Membuat Embedded System Programming C.26EPP00.035.

1
Mikrokontroler Dasar

Praktek Perakitan Membuat


Embedded System Programming
Mikrokontroler Dasar
C.26EPP00.035.1
Membuat Embedded System Programming C.26EPP00.035.1
Mikrokontroler Dasar

A. ARDUINO SIMULATOR
Salah satu simulator yang cukup handal adalah circuit Tinkercad, tools ini buatan
Autodesk salah satu entitas yang cukup mumpuni di bidang 3D Modelling.
Tinkercad merupakan web apps yang berisi kumpulan tools untuk membuat 3D
Modelling, dan salah satunya adalah Circuit yang dapat digunakan untuk melakukan
simulasi elektronika.
Untuk dapat memulai simulasi anda harus masuk ke alamat:
https://www.tinkercad.com/ dan melakukan registrasi agar dapat login ke menu
tinkercad.
Membuat Embedded System Programming C.26EPP00.035.1
Mikrokontroler Dasar

A. PRAKTEK SIMULASI

Untuk menambahkan komponen pertama cari komponen yang diinginkan dipanel


sebelah kanan daftar komponen.Selanjutnya klik dan drag komponen yang diinginkan
pada dashboard ditengah

Lakukan hal yang sama untuk menambahkan komponen yang diperlukan


B. LED Blinking

Rangkaian:
5V pin(+)
Resistor 220-330 OHM
Pin panjang LED(+)
Pin pendek LED (-)
GND
Membuat Embedded System Programming C.26EPP00.035.1
Mikrokontroler Dasar

LED BLINKING SKETCH

void setup()
{
pinMode(12, OUTPUT);
}
void loop()
{
digitalWrite(12, HIGH);
delay(1000);
digitalWrite(12, LOW);
delay(1000);
}

LED KEDIP SECARA BERGANTIAN

void setup() {
pinMode(13, OUTPUT);
pinMode(12, OUTPUT);
}
void loop() {
digitalWrite(13, HIGH);
digitalWrite(12, LOW);
delay(1000);
digitalWrite(13, LOW);
digitalWrite(12, HIGH);
delay(1000);
}
Membuat Embedded System Programming C.26EPP00.035.1
Mikrokontroler Dasar

C. Sensor
Sensor adalah sesuatu yang digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan
lingkungan fisik atau kimia. Variabel keluaran dari sensor yang diubah menjadi
besaran listrik disebut Transduser.Berikut adalah jenis-jenis sensor:

1. Sensor cahaya
Sensor cahaya terdiri dari 3 kategori. Fotovoltaic atau sel solar adalah alat sensor
sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi listrik, dengan
adanya penyinaran cahaya akan menyebabkan pergerakan elektron dan
menghasilkan tegangan. Demikian pula dengan Fotokonduktif (fotoresistif) yang
akan memberikan perubahan tahanan (resistansi) pada selselnya, semakin tinggi
intensitas cahaya yang terima, maka akan semakin kecil pula nilai tahanannya.
Sedangkan Fotolistrik adalah sensor yang berprinsip kerja berdasarkan pantulan
karena perubahan posisi/jarak suatu sumber sinar (inframerah atau laser)
ataupun target pemantulnya, yang terdiri dari pasangan sumber cahaya dan
penerima.
2. Sensor Tekanan
Sensor tekanan - sensor ini memiliki transduser yang mengukur ketegangan
kawat, dimana mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Dasar
penginderaannya pada perubahan tahanan pengantar (transduser) yang
berubah akibat perubahan panjang dan luas penampangnya.
3. Sensor Magnet
Sensor Magnet atau disebut juga relai buluh, adalah alat yang akan terpengaruh
medan magnet dan akan memberikan perubahan kondisi pada keluaran. Seperti
layaknya saklar dua kondisi (on/off) yang digerakkan oleh adanya medan magnet
di sekitarnya. Biasanya sensor ini dikemas dalam bentuk kemasan yang hampa
dan bebas dari debu, kelembapan, asap ataupun uap.
4. Sensor Suhu
Terdapat 4 jenis utama sensor suhu yang umum digunakan, yaitu thermocouple
(T/C)- lihat gambar 1.6, resistance temperature detector (RTD), termistor dan
Membuat Embedded System Programming C.26EPP00.035.1
Mikrokontroler Dasar

IC sensor.Thermocouple pada intinya terdiri dari sepasang transduser panas dan


dingin yang disambungkan dan dilebur bersama, dimana terdapat perbedaan
yang timbul antara sambungan tersebut dengan sambungan referensi yang
berfungsi sebagai pembanding.Resistance Temperature Detector (RTD) memiliki
prinsip dasar pada tahanan listrik dari logam yang bervariasi sebanding dengan
suhu.
kesebandingan variasi ini adalah presisi dengan tingkat konsisten/kestabilan
yang tinggi pada pendeteksian tahanan. Platina adalah bahan yang sering
digunakan karena memiliki tahanan suhu, kelinearan, stabilitas dan
reproduksibilitas. Termistor adalah resistor yang peka terhadap panas yang
biasanya mempunyai koefisien suhu negatif, karena saat suhu meningkat maka
tahanan menurun atau sebaliknya. Jenis ini sangat peka dengan perubahan
tahan 5% per C sehingga mampu mendeteksi perubahan suhu yang kecil.
Sedangkan IC Sensor adalah sensor suhu dengan rangkaian terpadu yang
menggunakan chipsilikon untuk kelemahan penginderanya. Mempunyai
konfigurasi output tegangan dan arus yang sangat linear.
5. Sensor Suara
Sensor suara adalah sebuah alat yang mampu mengubah gelombang Sinusioda
suara menjadi gelombang sinus energi listrik (Alternating Sinusioda Electric
Current). Sensor suara berkerja berdasarkan besar/kecilnya kekuatan
gelombang suara yang mengenai membran sensor yang menyebabkan
bergeraknya membran sensor yang juga terdapat sebuah kumparan kecil di balik
membran tadi naik & turun. Oleh karena kumparan tersebut sebenarnya adalah
ibarat sebuah pisau berlubang-lubang, maka pada saat ia bergerak naik-turun,
ia juga telah membuat gelombng magnet yang mengalir melewatinya terpotong-
potong. Kecepatan gerak kumparan menentukan kuat-lemahnya gelombang
listrik yang dihasilkannya.
6. Sensor Inframerah
Sistem sensor infra merah pada dasarnya menggunakan infra merah sebagai
media untuk komunikasi data antara receiver dan transmitter. Sistem akan
bekerja jika sinar infra merah yang dipancarkan terhalang oleh suatu benda yang
Membuat Embedded System Programming C.26EPP00.035.1
Mikrokontroler Dasar

mengakibatkan sinar infra merah tersebut tidak dapat terdeteksi oleh penerima.
Keuntungan atau manfaat dari sistem ini dalam penerapannya antara lain
sebagai pengendali jarak jauh, alarm keamanan, otomatisasi pada sistem.
Pemancar pada sistem ini tediri atas sebuah LED infra merah yang dilengkapi
dengan rangkaian yang mampu membangkitkan data untuk dikirimkan melalui
sinar infra merah, sedangkan pada bagian penerima biasanya terdapat foto
transistor, fotodioda, atau inframerah modul yang berfungsi untuk menerima
sinar inframerah yang dikirimkan oleh pemancar.
a. Photoresistor
Photoresistor, disebut juga light dependent resistor (LDR) atau sebagian orang
juga menyebutnya dengan istilah photocell, merupakan jenis resistor variable
yang nilainya dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang mengenainya. Tingkat
hambatan dari LDR bervariasi, tergantung dari intensitas cahaya yang
mengenainya, dimana semakin besar intensitas cahaya yang mengenainya,
maka semakin kecil nilai hambatannya. Dengan kata lain kemampuan dari LDR
untuk menghantarkan arus berbanding lurus dengan intensitas cahaya.
Bila dibandingkan dengan photodiode atau phototransistor, LDR merupakan
sensor dengan tingkat kepekaan cahaya yang paling rendah. LDR merupakan
komponen pasif yang tidak memiliki PN-junction. Tingkat latency dari LDR juga
lebih lama bila dibandingkan dengan kedua sensor cahaya lainnya. LDR memiliki
waktu tanggap sekitar 10 ms. Hal tersebut membuat LDR kurang cocok untuk
digunakan pada aplikasi untuk mendeteksi cahaya flash, yang begitu cepat.
Contoh aplikasi yang menggunakan LDR seperti lighting switch dan camera
shutter control.

Menampilkan nilai sensor photresistor


Membuat Embedded System Programming C.26EPP00.035.1
Mikrokontroler Dasar

void setup()
{
pinMode(8, OUTPUT);
Serial.begin(9600);
}
void loop()
{
int readValue = analogRead(A0);
Serial.println(readValue);
}

LOGIKA PEMOGRAMAN LED DENGAN PHOTORESISTOR


Membuat Embedded System Programming C.26EPP00.035.1
Mikrokontroler Dasar

void setup() void loop()


{ {
pinMode(8, OUTPUT); int readValue =
Serial.begin(9600); analogRead(A0);
} Serial.println(readValue);

if (readValue < 500) {


digitalWrite(8, HIGH);
}
else {
digitalWrite(8, LOW);
}
}

b.Sensor suhu TMP 36

Sensor Suhu atau Temperature Sensors adalah suatu komponen yang dapat
mengubah besaran panas menjadi besaran listrik sehingga dapat mendeteksi
gejala perubahan suhu pada obyek tertentu. Sensor suhu melakukan
pengukuran terhadap jumlah energi panas/dingin yang dihasilkan oleh suatu
obyek sehingga memungkinkan kita untuk mengetahui atau mendeteksi gejala
perubahan-perubahan suhu tersebut dalam bentuk output Analog maupun
Digital. Sensor Suhu juga merupakan dari keluarga Transduser
Membuat Embedded System Programming C.26EPP00.035.1
Mikrokontroler Dasar

Untuk dapat melihat nilai sensor suhu buat rangkaian seperti dibawah ini:
Membuat Embedded System Programming C.26EPP00.035.1
Mikrokontroler Dasar

void setup()
{
Serial.begin(9600);
}
void loop()
{
int value = analogRead(A0);
float v = value * 5.0 / 1024.0;
float temp = 100.0 * v - 50;
Serial.println(temp);
}

c.Sensor DHT 11

DHT 11 adalah salah satu sensor yang dapat mengukur dua parameter
lingkungan sekaligus yakni suhu dan kelembaban udara (humidity).Dalam
sensir ini terdapat sebuah thermistor tipe NTC (Negative Temperature
Coefficient) untuk mengukur suhu,sebuah sensor kelembaban tipe resisitif dan
sebuah mikrokontroler 8-bit yang mengolah kedua sensor tersebut dan
mengirim hasilnya ke pin output dengan format single wire be directional (kabel
tunggal dua arah).
Membuat Embedded System Programming C.26EPP00.035.1
Mikrokontroler Dasar

Sebelum menggunakan sensor DHT 11 terlebih dahulu install library yang dapat
di unduh di : https://github.com/markruys/arduino-DHT

Berikut rangkaian dan sketch untuk menampilkan sensor dht11:


Membuat Embedded System Programming C.26EPP00.035.1
Mikrokontroler Dasar

#include "DHT.h"
DHT dht;
void setup() {
Serial.begin(9600);
dht.setup(2); // data pin 2
}
void loop() {
delay(dht.getMinimumSamplingPeriod());
Serial.print(dht.getHumidity());
Serial.print("\t");
Serial.println(dht.getTemperature());
}

d.Sensor Kelembaban Tanah (Soil Moisture Sensor)

Sensor soil moisture merupakan sebuah sensor yang dapat mengukur kadar
air atau kelembaban tanah.Pengaplikasian sensor ini biasa digunakan pada
suatu tanaman.
Modul sensor ini memiliki 4-pin, yaitu GND (untuk ground), VCC (3.3 - 5Volt),
AO (keluaran analog yang akan dibaca oleh Arduino), dan DO (dapat diatur
sensitivitasnya menggunakan knb pengatur, dan menghasilkan logika digital
HIGH/LOW pada level kelembaban tertentu). Untuk saat ini, hanya tiga pin
yang kita manfaatkan, yaitu GND, VCC dan AO.
Membuat Embedded System Programming C.26EPP00.035.1
Mikrokontroler Dasar

Dalam penggunaan jangka panjang, memberikan tegangan terus-menerus


pada probe akan mempercepat rusaknya probe tersebut, terutama saat tanah
dominan dalam keadaan lembab. Oleh karena itu, salah satu alternatifnya
adalah menempatan pin VCC pada salah satu pin digital (pada tutorial kali ini
di pin 6), dan akan diaktifkan sesaat sebelum sensor mengambil data
kelembaban.
Membuat Embedded System Programming C.26EPP00.035.1
Mikrokontroler Dasar

Bukalah serial monitor dan lihat hasilnya seperti gambar dibawah ini:

Makin lembab maka sensor akan mengeluarkan nilai semakin besar.


Membuat Embedded System Programming C.26EPP00.035.1
Mikrokontroler Dasar

D. LCD (Liquid Crystal Display)

LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampilan yang
menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan di
berbagai bidang, misalnya dalam alat-alat elektronik, seperti televisi, kalkulator
ataupun layar computer dan yang lainnya,begitu pula untuk kebutuhan terkait
arduino.

Pada Percobaan kali ini adalah dengan menggunakan LCD 16x2 yang artinya
LCD tersebut terdiri dari 16 kolom dan 2 baris karakter (tulisan). yang perlu di
persiapkan:
• Arduino UNO (Type Lain)

• Kabel dan Konektor

LCD 16 X 2
Berikut adalah pin dari LCD 16 X 2 dapat dijelaskan seperti table dibawah ini:

No Kaki/Pin Nama Keterangan

1 VCC +5V

2 GND 0V

3 VEE Tegangan Kontras LCD

4 RS Register Select

5 R/W 1 = Read, 0 = Write


Membuat Embedded System Programming C.26EPP00.035.1
Mikrokontroler Dasar

No Kaki/Pin Nama Keterangan

6 E Enable Clock LCD

7 D0 Data Bus 0

8 D1 Data Bus 1

9 D2 Data Bus 2

10 D3 Data Bus 3

11 D4 Data Bus 4

12 D5 Data Bus 5

13 D6 Data Bus 6

14 D7 Data Bus 7

15 Anoda Tegangan backlight positif

16 Katoda tegangan backlight Negatif

Pin LCD nomor 4 (RS) merupakan Register Selector yang berfungsi untuk
memilih Register Kontrol atau Register Data. Register kontrol digunakan untuk
mengkonfigurasi LCD. Register Data digunakan untuk menulis data karakter ke
memori display LCD.
Pin LCD nomor 5 (R/W) digunakan untuk memilih aliran data apakah READ
ataukah WRITE. Karena kebanyakan fungsi hanya untuk membaca data dari
LCD dan hanya perlu menulis data saja ke LCD, maka kaki ini dihubungkan ke
GND (WRITE).
Pin LCD nomor 6 (ENABLE) digunakan untuk mengaktifkan LCD pada proses
penulisan data ke Register Kontrol dan Register Data LCD.
Membuat Embedded System Programming C.26EPP00.035.1
Mikrokontroler Dasar

MENAMPILKAN TEKS PADA LCD

#include <LiquidCrystal.h>
LiquidCrystal lcd(12,11,5,4,3,2);

void setup()
{

Serial.begin(9600);
lcd.begin(16,2);

void loop()
{
int value = analogRead(A1);
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("SMART FARMING");
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("BLK LEMBANG");
}
Membuat Embedded System Programming C.26EPP00.035.1
Mikrokontroler Dasar

MENAMPILKAN SENSOR SUHU PADA LCD

#include <LiquidCrystal.h>
LiquidCrystal lcd(12,11,5,4,3,2);

void setup()
{

Serial.begin(9600);
lcd.begin(16,2);

void loop()
{
int value = analogRead(A1);
float v= value * 5.0 / 1024.0;
float temp = 100.0 * v - 50;
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("SUHU SEKARANG:");
lcd.setCursor(0,1);
//lcd.print(temp);
lcd.print(temp); lcd.print(" C");
Serial.println(temp);
delay(2000);
}

Anda mungkin juga menyukai