Anda di halaman 1dari 14

KOMUNIKASI SERIAL COUNTER UP DOWN

MENGGUNAKAN SISTEM MINIMUM AT89S52 SENSOR


INFRARED DENGAN TAMPILAN VISUAL BASIC

LAPORAN
PRAKTEK TEKNIK ANTARMUKA I
Dibuat untuk memenuhi Tugas Praktek Teknik Antarmuka I
di Jurusan Teknik Elektro Program Studi Konsentrasi Mekatronika (DIV)

Oleh:

Nama : Feri Yansyah

NIM : 061640341523

Kelas : 5 ELA

Dosen Pembimbing : Amperawan, S.T.,M.T

: 196705231993031002
NIP

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI MEKATRONIKA
TAHUN 2018
KOMUNIKASI SERIAL COUNTER UP DOWN

MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 & MIKROKONTROLER ATMEL


(AT89S52)

1. TUJUAN

 Mengetahui teori dasar Counter


 Mengetahui teori dasar mengenai komunkasi serial menggunakan
Mikrokontroler AT89S52.
 Mengimplementasikan rangkaian komunikasi serial dengan AT89S52 baik
dengan simulasi maupun dengan rangkaian sistem minimum.
 Dapat menghubungkan rangkaian system minimum AT89S52 Dengan
Module LDR
.

2. TEORI DASAR
 Pengertian Counter
Rangkaian penghitung atau pencacah digital (Counter) merupakan
rangkaian“clock” sekuensial yang hampir sama, yaitu terdiri dari gerbang flip-
flop dan gerbang kombinasi dengan sistem sambungan umpan
balik (feedback) adalah suatu istilah yang biasa digunakan pada elektronika
digital dalam menghitung bilangan logika. Counter atau penghitung atau
pencacah dalam bahasa kita, merupakan penghitung yang dimaksud dalam teknik
digital merupakan bagian register yang terpenting, karena keberadaannya
merupakan sebuah penentu awal dari kondisi sekuensial biner. Gerbang-gerbang
logika di dalam counter dihubungkan pada masing-masing saluran untuk
memproduksi penjelasan gambaran awal dari kondisi sekuensial biner. Oleh
karena itu counter adalah merupakan register khusus, yang mempunyai kesamaan,
maka yang membedakan hanya dalam pemberian nama saja.
Counter secara teori maupun praktek, dalam melakukan penghitungan bias
bersifat naik, dan turun (up-down counter), serta bisa di-reset sesuai dengan yang
dikehendaki. Karena merupakan rangkaian yang komprehensif dengan komponen
analog lain, maka jenis komponen IC digital yang digunakan adalah merupakan
pengembangan dari komponen teknik digital pada pembelajaran elektronika
dasar, artinya tidak lagi menggunakan IC Flip-flop dasar dalam menyusun
rangkaian counter, tetapi lebih cenderung mengaplikasikan IC counter yang
tersedia. Contoh IC counter jenis TTLdengan seri tipe 74LS90, 74LS92, dan IC
tipe 74LS93. IC tipe seri 74LS90 merupakan IC yang berfungsi sebagai pengubah
“BCD to Decimal”, 74LS92 berfungsi sebagai “BCD to Duodecimal”, dan
74LS93 merupakan IC yang berfungsi sebagai pengubah “BCD to Hexadecimal”.
Sehingga dalam aplikasinya rangkaian counter yang akan dibangun dalam
simulasi nantinya merupakan kombinasi komponen digital dengan komponen
analog.dipenghitung naik dan penghitung turun (up-down counter), fungsi sistem
reset, dan aplikasi sistem kontrol ON/OFF sederhana yang dikombinasikan
dengan rangkaian analog driver yang telah dipelajari pada semester sebelumnya.
Di sini, peserta didik akan diajarkan aplikasi komponen elektronika pasif,
komponen aktif, dan komponen digital terutama jenis TTL dan analog yang
dijadikan satu unit kesatuan rangkaian yang komprehensif dalam aplikasi
rangkaian sistem kontrol digital ON/OFF sederhana. Gambar berikut
merepresentasikan blok diagram rangkaian counter digital

 Counter Up / Down
Kedua jenis pencacah ini merupakan salah satu dari jenis pencacah yang
sifatnya menghitung/mencacah suatu bilangan. Counter Up merupakan suatu
rangkaian terpadu yang dirancang untuk digunakan dalam mencacah suatu
bilangan decimal secara maju, atau dari bilangan decimal terkecil ke nilai yang
terbesar sesuai dengan perintah masukan yang dikehendaki. Sedangkan Counter
Down merupakan kebalikan dari Counter Up, yaitu Sistim pencacah dari yang
bilangan decimal terbesar menuju yang terkecil

 Pengertian Mikrokontroler AT9S52


Mikrokontroler AT89S52 merupakan pengembangan dari mikrokontroler
MCS-51. Mikrokontroler ini biasa disebut juga dengan mikrokomputer CMOS 8
bit dengan 8 Kbyte yang dapat di program sampai 1000 kali pemograman.
Selain itu AT89S52 juga mempunyai kapasitas RAM sebesar 256 bytes, 32
saluran I/O, Watchdog timer, dua pointer data, tiga buah timer/counter 16-bit,
Programmable UART (Serial Port). Memori Flash digunakan untuk menyimpan
perintah (instruksi) berstandar MCS-51, sehingga memungkinkan mikrokontroler
ini bekerja sendiri tanpa diperlukan tambahan chip lainnya (single chip
operation), mode operasi keping tunggal yang tidak memerlukan external
memory dan memori flashnya mampu diprogram hingga seribu kali. Hal lain
yang menguntungkan adalah sistem pemogramanan menjadi lebih sederhana dan
tidak memerlukan rangkaian yang rumit.
Sebuah mikrokontroler dapat berfungsi/bekerja, apabila telah terisi oleh
program. Program terlebih dahulu dimasukan kedalam memori sesuai dengan
kebutuhan penggunaaan pengontrolan yang diperlukan dan yang hendak
dijalankan. Program yang dimasukkan kedalam mikrokontroler Atmel 89S52
adalah berupa file heksa (Hex File), dan program tersebut berisikan instruksi atau
perintah untuk menjalankan sistem kontrol.
Mikrokontroler AT89S52 mempunyai 40 kaki, 32 kaki diantaranya
digunakan sebagai port pararel. Satu Port pararel terdiri 8 kaki, dengan demikian
32 kaki tersebut membentuk 4 buah Port pararel, yang masing-masing dikenal
sebagai Port 0, Port 1, Port 2, dan Port 3. Nomor dari masing-masing jalur (kaki)
dari Port pararel mulai dari 0 sampai 7, jalur (kaki) pertama Port 0 disebut
sebagai P0.0 dan jalur terakhir untuk Port 3 adalah P3.7

Gambar 1. Konfigurasi Pin Mikrokontroler AT89S52

Keterangan :
Port 0
Merupakan dual-purpose port (port yang memiliki dua kegunaan). Pada disain
yang minimum (sederhana), port 0 digunakan sebagai port Input/Output (I/O).
Port 0 terdapat pada pin 32 sampai 39.

Port 1
Pada mikrokontroler MCS-51 seri AT89SX, terdapat fasilitas khusus dari port 1
ini yaitu adanya fasilitas In-System Programming, yaitu port 1.5 sebagai MOSI,
port 1.6 sebagai MISO, port 1.7 sebagai SCK. Merupakan port yang hanya
berfungsi sebagai port I/O (Input/Output). Port 1 terdapat pada pin 1-8.

Port 2
Merupakan dual-purpose port. Pada desain minimum digunakan sebagai port
I/O (Input/Output). Sedangkan pada desain lebih lanjut digunakan sebagai high
byte dari address (alamat). Port 2 terdapat pada pin 21-28.
Port 3
Merupakan dual-purpose port. Selain sebagai port I/O (Input/Output). Port 3
terdapat pada pin 10 - 17. Port 3 juga mempunyai fungsi khusus. Fungsi khusus
tersebut diperlihatkan pada tabel berikut.

Tabel 1. Konfigurasi Port 3


Nama Pin Fungsi
P3.0 (Pin 10) RXD (Port Input Serial)
P3.1 (Pin 11) TXD (Port Output Serial)
P3.2 (Pin 12) INTO (Interrupt 0 Eksternal)
P3.3 (Pin 13) INT1 (Interrupt 1 Eksternal)
P3.4 (Pin 14) T0 (Input Eksternal Timer 0)
P3.5 (Pin 15) T1 (Input Eksternal Timer 1)
P3.6 (Pin 16) WR (untuk menulis eksternal data memori)
P3.7 (Pin 17) RD (untuk membaca eksternal data memori

 RST : Pin ini berfungsi sebagai input untuk melakukan reset terhadap mikro
yaitu mengembalikan kondisi kerja mikrokontroler pada posisi awal. RST
terdapat pada pin 9.
 XTAL 1 : XTAL1 berfungsi sebagai masukan dari rangkaian osilasi
mikrokontroler. XTAL 1 terdapat pada pin 19.
 XTAL 2 : XTAL2 berfungsi sebagai keluaran dari rangkaian osilasi
mikrokontroler. XTAL 2 terdapat pada pin 18.
 PSEN : PSEN (Program Store Enable) adalah pulsa pengaktif untuk membaca
program memori luar.
 ALE : Berfungsi untuk demultiplexer pada saat port 0 bekerja
sebagai multiplexed address/data bus (pengaksesan memori eksternal).
 EA : EA (External Access) harus dihubungkan dengan ground jika
menggunakan program memori luar. Jika menggunakan program memori
internal maka EA dihubungkan dengan VCC.
 VCC : Pin ini berfungsi ssebagai tempat sumber tegangan yang sebesar 5 volt
DC. VCC terdapat pada pin 40.
 GND : Pin ini berfungsi sebagai pentanahan. GND terdapat pada pin 20
.

 Sensor Infrared Infra red (IR) detektor atau sensor infra merah adalah
komponen elektronika yang dapat mengidentifikasi cahaya infra merah (infra
red, IR). Sensor infra merah atau detektor infra merah saat ini ada yang dibuat
khusus dalam satu modul dan dinamakan sebagai IR Detector Photomodules.
IR Detector Photomodules merupakan sebuah chip detektor inframerah digital
yang di dalamnya terdapat fotodiode dan penguat (amplifier).
Bentuk dan Konfigurasi Pin IR Detector Photomodules TSOP

LED adalah suatu bahan semikonduktor yang memancarkan cahaya


monokromatik yang tidak koheren ketika diberi tegangan maju.
Pengembangan LED dimulai dengan alat inframerah dibuat dengan
galliumarsenide. Cahaya infra merah pada dasarnya adalah radiasi
elektromagnetik dari panjang gelombang yang lebih panjang dari cahaya
tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio, dengan kata lain
inframerah merupakan warna dari cahaya tampak dengan gelombang
terpanjang, yaitu sekitar 700 nm sampai 1 mm.

Keterangan bagian utama module :

Output (Out)

Vs (VCC +5 volt DC)

Ground (GND)

Keterangan pin :

Fotodiode dan penguat dalam satu chip


Keluaran aktif rendah.
Konsumsi daya rendah.
Mendukung logika TTL dan CMOS.

3. ALAT DAN BAHAN


Laptop/PC
Software Visual Basic 6.0 (Termasuk Codingan yang sudah dibuat)
Gambar Lampu (Digunakan sebagai indikator di VB 6.0)
Software Bascom 8051
Kabel USB to RS232 (Serial DB9 Male)
Downloader/USB ASP ISP
Software Prog.Isp
Rangkaian Sistem Minimum AT89S52
Module Sensor INFRARED

No Nama Komponen Jumlah


1. IC AT89S52 1 Buah
2. Socket IC 40 pin 1 Buah
3. IC 7805 1 Buah
4. IC MAX 232 1 Buah
5. Socket pin 16 1 Buah
6. DB9 Female 1 Buah
7. Kristal 11.0592 MHz 1 Buah
8. Dioda Bridge 1 Buah
9. USB Connector (BERG Strip) 1 Buah
10. Push Button 1 Buah
11. Kapasitor 1 uF 4 Buah
12. Kapasitor 100 uF 1 Buah
13. Kapasitor 220 uF 1 Buah
14. Kapasitor Keramik 22/33 pF 2 Buah
15. Kapasitor Keramik 100 nF 1 Buah
16. Resistor 10KΩ 1 Buah
17. Resistor 330Ω 11 Buah
18. LED 11 Buah
19. Pin Header Single Secukupnya
4. LANGKAH KERJA
Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah menentukan komunikasi serial
visual basic 6.0 dengan sistim minimum atmel at89s52, dengan cara
mensinkronisasikan COM antara visual basic 6.0 dengan kabel usb db9. Kita
dapat melihatnya pada Device Manager dari Komputer/PC kita, seperti gambar
dibawah ini:

Disini dapat dilihat bahwa alamat hardware kabel usb db9 yang terhubung di
perangkat komputer kita adalah COM1.
Selanjutnya kita buka project visual basic 6.0 yang telah kita buat dan setting
MSComm pada COM1.

Masukkan program *.HEX yang sudah kita buat dengan software bascom 8051
pada ic ATMEL AT89s52 menggunakan downloader dan software progisp.
Program ini saya buat dengan menggunakan nama “PERHITUNGAN”

Kemudian klik auto pada software progisp dan jalankan program visual basic 6.0
Amati hasilnya pada sistim minimum ATMEL AT89s52 dengan visual basic 6.0
Gambar 1.1 Sismin Sebelum Dihubungkan

Gambar 1.2 Sismin yang dihubungkan dengan Db9 dan USB ASP
Gambar 1.3 Sismin yang dihubungkan dengan USB ASP dan Module
InfraRed
ANALISA
$regfile = "8052.dat"
$baud = 2400
$crystal = 11059200
Dim A As Byte , Z As Byte

Sensor1 Alias P1.2


Sensor2 Alias P1.3

P2.1 = 1
P2.3 = 1
A=0

Do
Z = Inkey()
Print A
Waitms 500

If Z = "X" Then
A=0
End If

If Sensor1 = 0 And A = 11 Then


Do
Loop Until Sensor1 = 1
Waitms 500
Print "XXX"
End If

If Sensor1 = 0 Then
Do
Loop Until Sensor1 = 1
P2.1 = 0
A=A+1
Print A
Waitms 500
P2.1 = 1
End If

If Sensor2 = 0 And A = 0 Then


Do
Loop Until Sensor2 = 1
Waitms 500
Print "XXX"
End If

If Sensor2 = 0 Then
Do
Loop Until Sensor2 = 1
P2.3 = 0
A=A-1
Print A
Waitms 500
P2.3 = 1
End If

Loop

Pada percobaan komunikasi serial ini kita menggunakan software visual basic
6.0 dimana jika sensor Infraed pertama kita gunakan menunjukan led indikator 1
hidup maka di visual basic akan menunjukan penambahan nilai ,dan jika sensor
Infrared kedua kita gunakan menunjukan led indicator 2 hidup makan di visual
basic akan mengalami penurunan nilai. Disini output yang digunakan pada sistem
minimum atmel 89s52 adalah menggunakan P.0. Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan pada percobaan ini, antara lain:

Pertama kita harus teliti dalam menghubungkan module Infrared ke sismin


AT89S52,harus disesuaikan dengan port nya lebih baik jika dilihat terlebih dahulu
di datasheet AT89S52,
Saat membuat program di Bascom 8051 $cystal (frekuensi) yang kita buat harus
sama dengan yang kita gunakan pada sistem minimum ATMEL AT89s52. Contoh
pada sistim minimum kita menggunakan kristal 11059200 maka pada software
Bascom 8051 $crystal yang kita tulis adalah $crystal 11059250.
Baudrate antara visual basic 6.0 dengan kabel usb DB-9 Rs232 harus sinkron. Misal
pada software Bascom 8051 kita buat baudratenya 2400 maka di visual basic 6.0
harus 2400 juga.

COM PORT antara visual basic 6.0 dengan kabel usb DB-9 Rs232 harus sama

KESIMPULAN
1. Counter Up merupakan suatu rangkaian terpadu yang dirancang untuk
digunakan dalam mencacah suatu bilangan decimal secara maju, atau dari
bilangan decimal terkecil ke nilai yang terbesar sesuai dengan perintah masukan
yang dikehendaki. Sedangkan Counter Down merupakan kebalikan dari
Counter Up.
2. Frekuensi pada sistem minimum dan pemrograman pada software bascom
8051 harus sama
3. COM PORT antara visual basic 6.0 dengan kabel usb DB-9 harus sama
4. Baudrate antara visual basic 6.0 dengan sistim minimum ATMEL AT89s52
harus sama

Anda mungkin juga menyukai