Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PENGAPLIKASIAN ANALOG COMPARATOR

PRAKTEK SISTEM MIKROKONTROLER 2

Oleh:
Kholid Irsan Rangkuti
2D-D3TE
2031110044

Program Studi D3 Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektronika


Politeknik Negeri Malang
2021/2022
APLIKASI MIKROKONTROLER AVR ATmega 16 SEBAGAI PENGONTROL
TOMBOL IMERGENCY DAN LAMPU JALAN YANG DILENGKAPI DENGAN
SENSOR CAHAYA (LDR)

Mikrokontroler yang digunakan dalam pembuatan alat ini adalah produksi Atmel
dengan generasi AVR (Alf and Vegard’s RISC processor), Mikrokontroler AVR ATmega16.
Mikrokontroler AVR Atmega16 adalah salah satu dari keluarga ATmega dengan populasi
pengguna cukup besar. Memiliki memori flash 16k dan 32 jalur input output, serta dilengkapi
dengan ADC 8 kanal dengan resolusi 10-bit dan 4 kanal PWM. Sebuah chip dengan fitur cukup
lengkap untuk mendukung beragam aplikasi. Mikrokontroler AVR Atmega16 sudah dilengkapi
dengan built-in USB ISP programmer, sehingga pemrograman dapat dilakukan dengan
mudah, cukup dengan menghubungkan kabel USB ke komputer.
Dengan aplikasi mikrokontroler tersebut, maka alat akan dapat dijalankan. Untuk
tampilan dari tombol emergency menggunakan Liquid Crystal Display ( LCD ) 16 X 2 baris
dengan konsumsi daya rendah. Kami memilih LCD jenis ini karena mudah diperoleh dan
mudah diamati oleh petugas keamanan. Selain itu, juga membahas mengenai sensor cahaya
yaitu Light Dependent Resistor (LDR). LDR ini kami gunakan sebagai sensor untuk menyalakan
lampu jalan, kami mensimulasikannya menggunakan Light Emiting Dioda (LED). Sedangkan
untuk mengontrol nyala LED ini, ditambahkan timer sebagai tambahan indikator.

Penjelasan masing-masing
1. Atmega16
AVR merupakan seri mikrokontroler CMOS 8-bit buatan Atmel,berbasis arsitektur RISC
(Reduced Instruction Set Computer). Hampir semua instruksi dieksekusi dalam satu siklus
clock. AVR mempunyai 32 register general-purpose, timer/counter fleksibel dengan mode
compare, interrupt internal dan eksternal, serial UART, programmable Watchdog Timer, dan
mode power saving, ADC dan PWM internal.AVR juga mempunyai InSystem Programmable
Flash on-chip yang mengijinkan memori program untuk diprogram ulang dalam system
menggunakan hubungan serial SPI. ATMega16. ATMega16 mempunyai throughput
mendekati 1 MIPS per MHz membuat disainer sistem untuk mengoptimasi konsumsi daya
versus kecepatan proses.

2. LCD (Liquid Crystal Display)


LCD yang digunakan adalah jenis LCD M1632. LCD M1632 merupakan modul LCD dengan
tampilan 16 x 2 baris dengan konsumsi daya rendah. Modul tersebut dilengkapi dengan
mikrokontroler yang didesain khusus untuk mengendalikan LCD. Dengan alasan di atas maka
dalam pembuatan alat tugas akhir ini penulis menggunakan LCD M1632 dengan tampilan 16
x 2 baris.

3. LDR (Light Dependent Resistor)


LDR adalah suatu bentuk komponen yang mempunyai perubahan resistansi yang
besarnya tergantung pada cahaya. Karakteristik LDR terdiri dari dua macam yaitu:
1. Laju Recovery
2. Respon Spektral

4. Light Dependent Dioda (LED)


LED adalah singkatan dari Light Emiting Dioda, merupakan komponen yang dapat
mengeluarkan emisi cahaya.LED merupakan produk temuan lain setelah dioda. Strukturnya
juga sama dengan dioda, tetapi belakangan ditemukan bahwa elektron yang menerjang
sambungan P-N juga melepaskan energi berupa energi panas dan energi cahaya. LED dibuat
agar lebih efisien jika mengeluarkan cahaya. Untuk mendapatkna emisi cahaya pada
semikonduktor, doping yang pakai adalah galium, arsenic dan phosporus. Jenis doping yang
berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula.

5. Real Time Clock (RTC)


DS1307 adalah IC serial Real Time Clock (RTC) dimana alamat dan data ditransmisikan secara
serial melalui sebuah jalur data dua arah I2C. Karena menggunakan jalur data I2C maka
hanya memerlukan dua buah pin saja untuk komunikasi. Yaitu pin untuk data dan pin untuk
sinyal clock. Sistem jalur data I2C adalah suatu standar protokol sistem komunikasi data
serial yang dikembangkan oleh Philips dan cukup populer karena penggunaannya cukup
mudah

6. Push Button
Prinsip kerja Push Button adalah apabila dalam keadaan normal tidak ditekan maka
kontak tidak berubah,apabila ditekan maka kontak NC akan berfungsi sebagai stop
(memberhentikan) dan kontak NO akan berfungsi sebagai start (menjalankan) biasanya
digunakan pada sistem pengontrolan motor – motor induksi untuk menjalankan atau
mematikan motor pada industri – industri.

7. Buzzer
Buzzer dalam hal ini dapat disebut dengan “bel listrik”. Buzzer yang kecil didasarkan pada
suatu alat penggetar yang terdiri atas bahan lempengan (disk) buzzer yang tipis (membran)
dan lempengan logam tebal (piezzoelektrik). Bila kedua lempengan diberi tegangan maka
elektron akan mengalir dari lempengan satu ke lempengan lain, demikian juga dengan
proton. Keadaan ini menunjukkan bahwa gaya mekanik dan dimensi dapat diganti oleh
muatan listrik. Bila buzzer diberi tegangan maka lempengan 1 dan lempengan 2 bermuatan
listrik. Dengan adanya muatan tersebut maka kedua lempengan mengalami beda potensial.
Adanya beda potensial menyebabkan lempengan 1 bergerak saling bersentuhan dengan
lempengan 2 (bergetar). Diantara lempengan 1 dan lempengan 2 terdapat rongga udara,
sehingga apabila terjadi proses bergetar akan menghasilkan bunyi dengan frekuensi tinggi.
Proses bergetarnya lempengan 1 dan lempengan 2 terjadi sangat cepat sehingga jeda suara
tidak bisa terdengar oleh telinga.
PEMBAHASAN
Cara Kerja Rangkaian Emergency Dalam aplikasi sistem emergencu dengan jumlah
rumah sebanyak 8. Adapun cara kerja rangkaian ini yaitu pada saat tombol push button
ditekan, maka buffer yang menggunakan IC 74HC563 akan menyalurkannya sinyal menuju
mikrokontroler ATmega16 pada port PB0-PB7. Saat mikrokontroler mendapat logic high (1),
kemudian akan diproses pada sistem mikrokontroler. Setelah diproses oleh ATmega16,
kemudian mikrokontroler tersebut mengeluarkan output pada beberapa port. Output dari
mikrokontroler ini dibagi menjadi dua,output pertama akan disalurkan ke buzzer dengan
port PA4 dan output kedua disalurkan ke tampilan LCD melalui port PC0-PC7 .Dapat diamati
pada Rangkaian Emergency Output yang dikeluarkan Mikrokontroler tidak langsung dapat
diterima oleh Buzzer tetapi harus melalui rangkaian driver terlebih dahulu. Driver buzzer
terdiri dari resistor 4K7 Ω dan transistor 8050 yang berfungsi sebagai saklar. Sama halnya
dengan Buzzer,outputan dari mikrokontroler juga tidak langsung masuk ke LCD tetapi
melewati sebuah buffer (penyangga). Buffer ini menggunakan IC 74HC563 yang berfungsi
sebagai perluasan port mikrokontroller atau sabagai ekspansi. Sedangkan tampilan yang
muncul pada LCD berupa keterangan rumah nomor berapa yang menekan tombol. Jadi,saat
penghuni menekan tombol emergency, maka akan muncul indikator pada layar LCD. Pada
saat yang bersamaan buzzer juga akan mengeluarkan suara sebagai alarm pemberitahuan.
Selain itu, saat tombol emergency di tekan maka pintu portal akan mengunci secara
otomatis. Portal masuk dan keluar akan kembali normal saat tombol reset ditekan.

Anda mungkin juga menyukai