Anda di halaman 1dari 7

a.

NodeMCU
NodeMCU ESP8266 merupakan modul turunan pengembangan dari modul platform IoT (Internet of Things)
keluarga ESP8266 tipe ESP-12. Secara fungsi modul ini hampir menyerupai dengan platform modul arduino,
tetapi yang membedakan yaitu dikhususkan untuk “Connected to Internet“.
Untuk saat ini modul NodeMCU sudah terdapat 3 tipe versi antara lain :

NodeMCU Versi 0.9


Pada versi ini (v0.9) merupakan versi pertama yang memiliki memori flash 4 MB sebagai (System on Chip) SoC-
nya dan ESP8266 yang digunakan yaitu ESP-12.
Kelemahan dari versi ini yaitu dari segi ukuran modul board lebar, sehingga apabila ingin membuat protipe
menggunakan modul versi ini pada breadboard, pin-nya kan habis digunakan hanya untuk modul ini.
NodeMCU Versi 1.0
Versi ini merupakan pengembangan dari versi 0.9. Dan pada versi 1.0 ini ESP8266 yang digunakan yaitu tipe
ESP-12E yang dianggap lebih stabil dari ESP-12.
Selain itu ukuran board modulnya diperkecil sehingga compatible digunakan membuat prototipe projek di
breadboard.
Serta terdapat pin yang dikhusukan untuk komunikasi SPI (Serial Peripheral Interface) dan PWM (Pulse Width
Modulation) yang tidak tersedia di versi 0.9.
NodeMCU Versi 1.0 (unofficial board)
Dikatakan unofficial board dikarenakan produk modul ini diproduksi secara tidak resmi terkait persetujuan dari
Developer Official NodeMCU.

Perbedaannya tidak begitu mencolok dengan versi 1.0 (official board) yaitu hanya penambahan V usb power
output.

Berikut tabel perbandingan dari ketiga versi diatas :


Versi NodeMCU
Spesifikasi
Versi 0.9 Versi 1.0 (Official board) Versi 1.0 (Unofficial board)

Vendor Pembuat Amica Amica LoLin

Tipe ESP8266 ESP12 ESP-12E ESP-12E

USB port Micro Usb Micro Usb Micro Usb


GPIO Pin 11 13 13

ADC 1 pin (10 bit) 1 pin (10 bit) 1 pin (10 bit)

Usb to Serial Converter CH340G CP2102 CH340G

Power Input 5 Vdc 5 Vdc 5 Vdc

Ukuran Module 47 x 31 mm 47 x 24 mm 57 x 30 mm

* Note : kami menggunakan NodeMCU Versi 1.0 dikarenakan performa dan kualitasnya lebih bagus dibanding
lainnya, dan juuga kami sudah memilikinya.

b. Soil Mostuire sensor

Soil moisture sensor ini dapat mengetahui besarnya kelembaban didalam tanah. Sangat cocok digunakan
untuk prototyping project monitoring kebun, pengontrolan pengairan/irigasi, ataupun project IoT (Internet of
Things) agriculture.

Prinsip kerja sensor ini yaitu dengan mengalirkan arus pada dua probe maka resistansi yang terbaca
berbanding lurus dengan jumlah kelembaban yang terdeteksi. Makin banyak cairan maka lebih mudah
mengalirkan listrik dengan kata lain resistansinya kecil. Sebaliknya jika resistansinya besar maka listrik
yang mengalir akan kecil yang kita asumsikan tanah tersebut makin kering.

Spesifikasi dari sensor ini adalah :

 Comparator menggunakan LM393

 Hanya menggunakan 2 plat kecil sebagai sensor

 Supply Tegangan 3.3-5 VDC

 Digital output D0 dapat secara langsung dikoneksikan dengan MCU dengan mudah

c. Sensor DHT 11
Sensor DHT11 adalah module sensor yang berfungsi untuk mensensing objek suhu dan kelembaban yang
memiliki output tegangan analog yang dapat diolah lebih lanjut menggunakan mikrokontroler.
Module sensor ini tergolong kedalam elemen resistif seperti perangkat pengukur suhu seperti contohnya yaitu
NTC.
Kelebihan dari module sensor ini dibanding module sensor lainnya yaitu dari segi kualitas pembacaan data
sensing yang lebih responsif yang memliki kecepatan dalam hal sensing objek suhu dan kelembaban, dan data
yang terbaca tidak mudah terinterverensi.
Sensor DHT11 pada umumya memiliki fitur kalibrasi nilai pembacaan suhu dan kelembaban yang cukup akurat.
Penyimpanan data kalibrasi tersebut terdapat pada memori program OTP yang disebut juga dengan nama
koefisien kalibrasi.
Sensor ini memiliki 4 kaki pin, dan terdapat juga sensor DHT11 dengan breakout PCB yang terdapat hanya
memilik 3 kaki pin seperti gambar dibawah ini

Bentuk Fisik DHT11


Spesifikasi :

 Tegangan masukan : 5 Vdc


 Rentang temperatur :0-50 ° C kesalahan ± 2 ° C
 Kelembaban :20-90% RH ± 5% RH error

d. LCD i2c
Inter Integrated Circuit atau sering disebut I2C adalah standar komunikasi serial dua arah menggunakan dua
saluran yang didisain khusus untuk mengirim maupun menerima data. Sistem I2C terdiri dari saluran SCL (Serial
Clock) dan SDA (Serial Data) yang membawa informasi data antara I2C dengan pengontrolnya. Piranti yang
dihubungkan dengan sistem I2C Bus dapat dioperasikan sebagai Master dan Slave. Master adalah piranti yang
memulai transfer data pada I2C Bus dengan membentuk sinyal Start, mengakhiri transfer data dengan
membentuk sinyal Stop, dan membangkitkan sinyal clock. Slave adalah piranti yang dialamati master.
LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah satu jenis display elektronik yang dibuat dengan teknologi CMOS
logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya tetapi memantulkan cahaya yang ada di sekelilingnya
terhadap front-lit atau mentransmisikan cahaya dari back-lit. LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi sebagai
penampil data baik dalam bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik.

LCD adalah lapisan dari campuran organik antara lapisan kaca bening dengan elektroda transparan indium oksida
dalam bentuk tampilan seven-segment dan lapisan elektroda pada kaca belakang. Ketika elektroda diaktifkan
dengan medan listrik (tegangan), molekul organik yang panjang dan silindris menyesuaikan diri dengan elektroda
dari segmen. Lapisan sandwich memiliki polarizer cahaya vertikal depan dan polarizer cahaya horisontal
belakang yang diikuti dengan lapisan reflektor. Cahaya yang dipantulkan tidak dapat melewati molekul-molekul
yang telah menyesuaikan diri dan segmen yang diaktifkan terlihat menjadi gelap dan membentuk karakter data
yang ingin ditampilkan.

Untuk menghubungkanya dengan Arduino diperlukan modifikasi Library dari yang diberikan Arduino IDE .

Cara memnggunakan I2C Module ini adalah dengan menempelkan I2C module ke LCD Module .

Setelah itu Hubungkan :

GND – GND Arduino

VCC – VCC Arduino

SCL – A5 Arduino

SDA – A4 Arduino

Setelah itu lakukan Test dengan mengupload program yang terdapat pada Library .

e. Waterpump 12V DC
Waterpump berfungsi sebagai pemompa air, untuk menyiram tanaman. Water pump ini dikendalikan oleh
mikrokontroler.

f. Led Spectrum USB Lamp 5V


LED spectrum usb lamp 5V ini merupakan led yang dapat membantu proses fotosintesis.
g. Module USB for Lamp
h. Adaptor 12 V
Digunakan sebagai sumber untuk waterpump.

i. Regulator (12 V ke 5V)


Digunakan sebagai sumber led spectrum usb lamp 5V.

j. Modul relay
Modul relay ini dapat digunakan sebagai switch untuk menjalankan berbagai peralatan elektronik. Misalnya
Lampu listrik, Motor listrik, dan berbagai peralatan elektronik lainnya.

Kendali ON / OFF switch (relay), sepenuhnya ditentukan oleh nilai output sensor, yang setelah diproses
Mikrokontroler akan menghasilkan perintah kepada relay untuk melakukan fungsi ON / OFF.

Termasuk dalam paket ini:

 Kit Relay untuk peralatan listrik AC / DC


 Kabel pin dan konektor

Kita menggunakan modul relay untuk lampu dan waterpump.


k. Level shifter
Level shifter adalah papan logic level converter sering diperlukan jika bekerja dengan dua atau lebih sistem yang
mempergunakan tingkat tegangan yang berbeda. Sistem yang bekerja di tingkat tegangan 3.3 V dan tidak
memiliki toleransi tegangan sampai 5 V akan sangat mungkin mengalami kerusakan. Untuk mencegahnya
diperlukan sistem yang mengalihkan level logika digital dari sistem 5 V dari dan ke level 3.3 V.
Penggunaan sistemnya cukup sederhana, yang penting untuk diingat adalah bahwa sumber tegangan di kedua sisi
perlu dihubungkan. Jika misalnya sisi 3.3 V tidak memiliki catau daya sendiri maka pergunakan sumber lain
dengan tegangan yang sama sebesar 3.3 V. Contohnya dari papan Arduino, hubungkan 5 V dan 3.3 V ke pin
masing-masing yang sesuai. Adapun pin Gnd sudah terhubung antar sisi, sehingga level yang dikonversi diukur
berdasarkan acuan yang sama. Jadi, Gnd untuk sistem (termasuk untuk ground sisi 3.3 V) bisa didapatkan hanya
dari satu hubungan ke GND pada papan Arduino.

l. Resistor
m. Kapasitor
n. Saklar kecil
o. Jack DC
p. Kabel jumper
q. Akrilik

Anda mungkin juga menyukai