Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM VII

LABORATORIUM SENSOR DAN TRANSDUSER II


SENSOR DS18B20

Dosen Pengampu : Muhamad Cahyo Ardi Prabowo, S.T., M.Tr.T.

Disusun Oleh :

1. Dhyaa Nanda Puspita EK-3B (3.32.20.1.09)

2. Ilham Lilo Juliansyah EK-3B (3.32.20.1.14)

3. Muhammad Rayhan EK-3B (3.32.20.1.18)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2022
FOTO NAMA
DHYAA NANDA PUSPITA

ILHAM LILO JULIANSYAH

MUHAMMAD RAYHAN
1. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui kegunaan DS18B20 sebagai sensor suhu.
2. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik sensor DS18B20.
3. Mahasiswa dapat membuat berbagai aplikasi sensor DS18B20 sebagai monitoring suhu
ruang, pemanas, dan tubuh berbasis Arduino.
2. Dasar Teori
2.1 Arduino Uno

Gambar 2.1 Spesifikasi Pin I/O Arduino Uno


Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328 (datasheet). Memiliki
14 pin input dari output digital dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai
output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack
power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung mikrokontroler agar dapat
digunakan, cukup hanya menghubungkan Board Arduino Uno ke komputer dengan
menggunakan kabel USB atau listrik dengan AC yang-ke adaptor-DC atau baterai
untuk menjalankannya.
Setiap 14 pin digital pada arduino uno dapat digunakan sebagai input dan output,
menggunakan fungsi pinMode(), digitalwrite(), dan digitalRead(). Fungsi fungsi
tersebut beroperasi di tegangan 5 volt, Setiap pin dapat memberikan atau menerima
suatu arus maksimum 40 mA dan mempunyai sebuah resistor pull-up (terputus secara
default) 20-50 kOhm.

Tabel 2.2 Bagian Arduino


Arduino Uno memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan computer,
Arduino Uno lain, atau mikrokontroler lain. ATMega3282 ini menyediakan UART
TTL (5v) komunikasi serial, yang tersedia pada pin digital 0 (RX dan 1 (TX).
ArduinoUno dapat beroperasi melalui koneksi USB atau power supply. Dalam
penggunaan power supply dapat menggunakan adaptor DC atau baterai. Adaptor dapat
dihubungkan dengan jack adaptor pada koneksi port inputsupply.
Arduino memiliki 32 KB flash memory4 untuk menyimpan kode, juga 2 KB yang
digunakan untuk bootloader.Arduino memiliki 2 KB untuk SRAM dan 1 KB untuk
EEPROM. Komunikasi serial merupakan komunikasi data dengan pengiriman data
satu persatu pada satuan waktu. Transmisi data pada komunikasi serial dilakukan per
bit.

2.2 Arduino Kit

Gambar 2.3 Arduino Kit


Arduino Kit adalah sekumpilan rangkain yang berisi tentang komponen- komponen
mikrokontroler yang di rancang untuk memudahkan pengguna elektronika saat
membuat project. Selain memudahkan dalam membuat project Arduino Kit sendiri
sangat praktis dalam pengoperasiannya karena menggunaan komponen in-board yang
diklaim meminimalisir akan terjadinya error yang sering terjadi dalam penggunaan
papan percobaan (protoboard).
Didalam Arduino Kit di dalam nya ada beberapa komponen yang berisikan Arduino
Uno, Liquid Crystall Display 16x2 (LCD), Potensiometer 10Kohm, 4 buah Seven
Segmen, 8 buah Lampu Led, 8 buah push button, LED Matriks, Relay modul, real-
time clock (RTC), dan beberapa komponen pelengkap seperti IC555, resistor,
kapasitor, buzzer, trimpot.
2.3 Arduino IDE
Arduino IDE (Intergrated Development Environment) adalah software open source
yang dikembangkan oleh Arduino untuk memrogram Arduino. Arduino IDE ini dapat
di-download di situs resmi Arduino. Arduino IDE ini berguna sebagai text editor
untuk membuat, mengedit, dan juga mevalidasi kode program. bisa juga digunakan
untuk meng-upload ke board Arduino. Kode program yang digunakan pada Arduino
disebut dengan istilah Arduino “sketch” atau disebut juga source code arduino, dengan
ekstensi file source code.ino

Gambar 2.4 Lembar Kerja Arduino IDE


Pada Gambar, Arduino IDE memiliki toolbars IDE yang memberikan akses instan ke
fungsi fungsi yang penting, yaitu :
1. Tombol Verify, untuk mengkompilasi program yang saat ini dikerjakan.
2. Tombol Upload, untuk mengkompilasi program dan mengupload ke papan
arduino.
3. Tombol News, menciptakan lembar kerja baru.
4. Tombol Open, untuk membuka program yang ada di file system.
5. Tombol Save, untuk menyimpan program yang dikerjakan.
6. Tombol Stop, untuk menghentikan serial number yang sedang dijalankan.
2.4 Sensor DS18B20
Sensor Suhu DS18B20 adalah sebuah sensor suhu digital one wire atau hanya
membutuhkan 1 pin jalur data komunikasi. Setiap sensor DS18B20 memiliki nomor
seri 64-bit yang unik yang berarti kita dapat menggunakan banyak sensor pada bus
data yang sama (banyak sensor terhubung ke GPIO yang sama). Hal tersebut sangat
berguna untuk logging data pada proyek pengontrolan suhu. DS18B20 adalah sensor
yang bagus karena murah, akurat, dan sangat mudah digunakan.
DS18B20 menyediakan 9 hingga 12-bit hasil pembacaan. Jumlah bit tersebut dapat di
konfigurasi. Hasil pembacaan dikirim ke atau dari DS18B20 melalui antarmuka one
wire. Power yang dibutuhkan untuk membaca, menulis, dan melakukan konversi suhu
dapat diturunkan dari jalur data itu sendiri tanpa memerlukan sumber daya eksternal.
Berdasarkan keterangan dari datasheet, sensor ini memiliki rentang pengukuran suhu
dari mulai -55 derajat Celcius sampai dengan +125 derajat Celcius dengan akurasi
kurang lebih 0,5 derajat celcius dari -10 derajat celcius sampai +85 derajat celcius.
Urutan pin dari sensor DS18B20 ditunjukkan pada gambar di bawah ini :

Gambar 2.5 Urutan pin dari sensor DS18B20


2.5 Modul LCD (Liquid Crystal Display) 16x2
LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampilan yang menggunakan
kristal cair sebagai penampil utama. LCD (Liquid Crystal Display) bisa menampilkan
suatu gambar/karakter dikarenakan terdapat banyak sekali titik cahaya (piksel) yang
terdiri dari satu buah kristal cair sebagai titik cahaya. Walau disebut sebagai titik
cahaya, namun Kristal cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri. LCD 16x2 dapat
menampilkan sebanyak 32 karakter yang terdiri dari 2 baris dan tiap baris dapat
menampilkan 16 karakter.
Pada LCD 16×2 pada umumnya menggunakan 16 pin sebagai kontrolnya, tentunya
akan sangat boros apabila menggunakan 16 pin tersebut. Karena itu, digunakan driver
khusus sehingga LCD dapat dikontrol dengan modul I2C atau Inter-Integrated Circuit.
Dengan modul I2C, maka LCD 16x2 hanya memerlukan dua pin untuk mengirimkan
data dan dua pin untuk pemasok tegangan. Sehingga hanya memerlukan empat pin
yang perlu dihubungkan ke NodeMCU yaitu :

 GND : Terhubung ke ground

 VCC : Terhubung dengan 5V

 SDA : Sebagai I2C data dan terhubung ke pin A4

 SCL : Sebagai I2C data dan terhubung ke pin A5

Gambar 2.6 LCD 16x2 digabung dengan I2C


2.6 Resistor
Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering ditemukan dalam
Rangkaian Elektronika. Hampir setiap peralatan Elektronika menggunakannya. Pada
dasarnya Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi
atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik
dalam suatu rangkaian Elektronika. Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering
disebut dengan Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat dengan Huruf “R”.
Satuan Hambatan atau Resistansi Resistor adalah OHM (Ω). Sebutan “OHM” ini
diambil dari nama penemunya yaitu Georg Simon Ohm yang juga merupakan seorang
Fisikawan Jerman.

Gambar 2.7 Resistor

Fungsi-fungsi resistor di dalam rangkaian elektronika diantaranya adalah sebagai


pembatas arus listrik, sebagai pengatur arus listrik, sebagai pembagi tegangan listrik,
sebagai penurun tegangan listrik.

2.7 Kabel USB-to-Type B


Kabel Type B merupakan bagian dari varian tipe USB, yang mana USB ini
dipergunakan pada perangjat komputer, seperti pada Printer atau pada Scanner.
Dimana bentuk dari USB tipe B ini adalah berentuk kotak. Disini kabel USB tipe B di
gunakan untuk menghubungkan laptop ke Arduino Uno.

Gambar 2.8 Kabel USB-to-Type B


2.8 Kabel Jumper
Kabel jumper adalah kabel yang di pergunakan untuk menghubungkan satu komponen
dengan komponen lain ataupun menghubungkan jalur rangkaian yang terputus pada
breadboard. Konektor yang ada pada ujung kabel terdiri atas dua jenis yaitu konektor
jantan (male connector) dan konektor betina (female connector). Konektor jantan
fungsinya untuk menusuk dan konektor betina fungsinya untuk ditusuk. prinsip kerja
kabel jumper yaitu menghantarkan arus listrik dari satu komponen ke komponen
lainnya yang dihubungkan. Ini terjadi karena di ujung dan di dalam kabel terdapat
konduktor listrik kecil yang memang fungsinya untuk menghantarkan listrik.

Gambar 2.9 Kabel Jumper

3. Alat dan Bahan


1. Arduino Uno 1 buah
2. Arduino Kit 1 buah
3. Sensor DS18B20 2 buah
4. LCD I2C 16x2 1 buah
5. Resistor 4k7Ω 1 buah
6. Thermo Gun 1 buah
7. Laptop 1 buah
8. Kabel Jumper secukupnya
9. Kabel USB-to-Type B 1 buah
4. Pelaksanaan Percobaan
4.1 Gambar Rangkaian

Gambar 4.1 Rangkaian Percobaan Pembacaan Gambar 4.2 Rangkaian Percobaan Pembacaan
Suhu menggunakan 1 Sensor DS18B20 Suhu menggunakan 2 Sensor DS18B20

4.2 Cara Kerja Rangkaian


Sensor DS18B20 menyediakan 9 hingga 12-bit hasil pembacaan. Jumlah bit tersebut
dapat di konfigurasi. Hasil pembacaan dikirim ke atau dari DS18B20 melalui
antarmuka one wire. Power yang dibutuhkan untuk membaca, menulis, dan melakukan
konversi suhu dapat diturunkan dari jalur data itu sendiri tanpa memerlukan sumber
daya eksternal. Berdasarkan keterangan dari datasheet, sensor ini memiliki rentang
pengukuran suhu dari mulai -55 derajat Celcius sampai dengan +125 derajat Celcius
dengan akurasi kurang lebih 0,5 derajat celcius dari -10 derajat celcius sampai +85
derajat celcius.

Pada kedua percobaan ini menampilkan nilai tegangan dan nilai decimal ADC ke Serial
Monitor untuk di amati nilainya. LCD I2C 16x2 di gunakan sebagai nilai tegangan dan
nilai decimal ADC. Sederhananya, pada modul I2C ini hanya memerlukan 2 koneksi
yaitu hanya jalur data (SDA) dan clock (SCL). Pada protokol I2C terdapat perangkat
master dan slave. Perangkat master adalah perangkat utama yang menjadi sumber pulsa
clock dan menjadi pusat transmisi data. Perangkat slave tidak dapat menginisiasi
pertukaran data melainkan hanya perangkat master yang bisa. Dalam praktiknya,
biasanya perangkat master adalah kontroller (seperti Arduino) dan perangkat slave
adalah modul eksternal yang membantu atau membantu dari kontroller (seperti sensor,
dan lain-lain).
4.3 Langkah Percobaan
4.3.1 Langkah Percobaan Rangkaian Pembacaan Suhu Menggunakan 1 Sensor
DS18B20
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada rangkaian ini.
2. Membuat program sensor DS18B20 dengan 9 BIT di arduino IDE.
3. Mengcompail program yang telah dibuat.
4. Men-setting board ke arduino uno dan port com ke port 7
5. Membuat rangkaian seperti gambar 4.1.
6. Meng-upload program jika tidak ada error setelah di compail.
7. Memulai pembacaan suhu ruangan dan suhu solder tiap 1 detik, masing-
masing mengambil 20 data.
8. Membaca nilai di LCD dan di alat ukur Thermo Gun.
9. Mencatat hasil percobaan.
10. Melakukan kembali untuk pembacaan suhu solder tiap 1 detik dengan 10, 11,
dan 12 BIT, masing-masing mengambil 20 data.
11. Membaca nilai di LCD/Serial Monitor.
12. Mencatat hasil percobaan

4.3.2 Langkah Percobaan Rangkaian Pembacaan Suhu Menggunakan 2 Sensor


DS18B20
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada rangkaian ini.
2. Membuat program sensor DS18B20 dengan 9 BIT di arduino IDE.
3. Mengcompail program yang telah dibuat.
4. Men-setting board ke arduino uno dan port com ke port 7.
5. Membuat rangkaian seperti gambar 4.2.
6. Meng-upload program jika tidak ada error setelah di compail.
7. Memulai pembacaan suhu ruangan tiap 1 detik, masing-masing mengambil 20
data.
8. Membaca Nilai di LCD.
9. Mencatat hasil percobaan.
10. Melakukan kembali untuk pembacaan suhu tubuh laki-laki dan perempuan
tiap 1 detik, masing-masing mengambil 10 data.
11. Membaca nilai di LCD/Serial Monitor.
12. Mencatat hasil percobaan.
5. Hasil Percobaan
5.1 Percobaan Rangkaian Pembacaan Suhu Ruang 9 Bit Menggunakan 1 Sensor
DS18B20
Tabel 5.1 Hasil Percobaan Pembacaan Suhu Ruang 9 Bit Menggunakan 1 Sensor DS18B20
dan Alat Ukur
9 BIT
Waktu (s) Suhu Ruang Alat Ukur Error (%)
1 27 27,2 0,74
2 27 27,1 0,37
3 27 27,3 1,11
4 27 27,4 1,48
5 27,5 27,5 0,00
6 27,5 27,5 0,00
7 27,5 27,5 0,00
8 27,5 27,6 0,36
9 27,5 27,5 0,00
10 27,5 27,7 0,73
11 27,5 27,7 0,73
12 27,5 27,7 0,73
13 27,5 28 1,82
14 27,5 28 1,82
15 27,5 28 1,82
16 27,5 28 1,82
17 27,5 28 1,82
18 28 27,9 0,36
19 28 27,9 0,36
20 28 27,9 0,36

Grafik Suhu Ruang dan Nilai Error


30

25
Suhu (C) dan Error (%)

20
Suhu Ruang
15
Alat Ukur
10
Error (%)

0
0 5 10 15 20 25
Waktu (s)

Gambar 5.1 Grafik Suhu Ruang dan Nilai Error


Tabel 5.2 Hasil Percobaan Pembacaan Suhu Solder 9 Bit Menggunakan 1 Sensor DS18B20
dan Alat Ukur
9 BIT
Waktu (s) Suhu Solder Alat Ukur Error (%)
1 37,5 37,3 0,53
2 37,5 37,6 0,27
3 37,5 37,6 0,27
4 37,6 37,7 0,27
5 37,6 37,8 0,53
6 37,6 37,8 0,53
7 37,6 37,5 0,27
8 37,6 37,9 0,80
9 37,7 37,9 0,53
10 37,8 37,8 0,00
11 37,9 37,8 0,26
12 38,2 38,2 0,00
13 38,4 38,3 0,26
14 38,6 38,3 0,78
15 38,9 39,4 1,29
16 39,2 39,5 0,77
17 39,6 39,6 0,00
18 40 39,7 0,75
19 40,4 39,5 2,23
20 40,9 39,5 3,42

Grafik Suhu Pemanas Solder dan Nilai Error


45
40
35
Suhu (C) dan Error (%)

30
25 Suhu Solder
20
Alat Ukur
Error (%)
15
10
5
0
0 5 10 15 20 25
Waktu (s)

Gambar 5.2 Grafik Suhu Pemanas Solder dan Nilai Error


Setelah melihat hasil percobaan di atas, dapat di analisis bahwa percobaan pembacaan suhu
ruang 9 BIT menggunakan sensor DS18B20 menghasilkan suhu yang cukup stabil tiap
perubahan waktu 1 detik rata-rata 27,47°C. Sedangkan ketika dibandingkan dengan
pembacaan menggunakan alat ukur thermo gun menghasilkan suhu yang tidak jauh berbeda
dengan menggunakan sensor DS18B20 rata-rata 27,67°C. Karena hal tersebut persen error
yang dihasilkan sangat kecil dengan rata-rata 0,82%.

Pada percobaan pembacaan suhu pemanas solder 9 BIT menggunakan sensor DS18B20
menghasilkan suhu yang lebih panas dari suhu ruang. Tiap perubahan waktu 1 detik nilai
pembacaan suhu menggunakan sensor rata-rata 38,4°C. Ketika dibandingkan dengan
pembacaan menggunakan alat ukur thermo gun menghasilkan suhu yang tidak jauh berbeda
dengan menggunakan sensor DS18B20 rata-rata 38,3°C. Karena hal tersebut persen error
yang dihasilkan sangat kecil dengan rata-rata 0,69%.

Untuk menghitung persen error, dapat menggunakan rumus dibawah ini.

Rumus % Error:
Suhu yang terbaca alat ukur−Suhu yang terbaca sensor
Error= × 100 %
Suhu yang terbaca sensor

Terjadinya error dikarenakan pembacaan pada alat ukur thermo gun yang kurang
tepat/presisi. Pada saat pembacaan suhu menggunakan thermos gun sangat tidak
memungkinkan jika alat ukur di tempelkan langsung ke solder. Maka dari itu pembacaan
suhu terdapat jarak antara thermos gun dengan solder sehingga menghasilkan nilai yang
kurang tepat.
Tabel 5.3 Hasil Percobaan Pembacaan Suhu Pemanas Solder 10,11,12 Bit Menggunakan 1
Sensor DS18B20
Suhu Pemanas Solder
Waktu
10 BIT 11 BIT 12 BIT
1 37,63 37,69 37,63
2 37,56 37,43 37,5
3 37,56 37,5 37,68
4 37,5 37,25 37,56
5 37,5 37,37 37,69
6 37,5 37,19 37,56
7 37,5 37,25 37,69
8 37,56 37,12 37,62
9 37,69 37,31 37,88
10 37,81 37,5 38,12
11 37,94 37,44 38,19
12 38,19 37,75 38,63
13 38,38 37,75 38,82
14 38,63 38,07 39,2
15 38,88 38,13 39,32
16 39,25 38,56 39,83
17 39,56 38,68 40,01
18 40 39,25 40,58
19 40,38 39,44 40,84
20 40,88 40 41,48

Grafik Suhu Pemanas Solder 10, 11, 12, BIT


42
41
40
39
Suhu (°C)

38
37
36
35
34
0 5 10 15 20 25
Waktu (s)

10 BIT 11 BIT 12 BIT

Gambar 5.3 Grafik Suhu Pemanas Solder 10, 11, 12 BIT


Setelah melihat hasil percobaan pembacaan suhu pemanas solder dengan 10,11,12 Bit, dapat
di analisis bahwa terdapat perbedaan antara pembacaan suhu menggunakan sensor DS18B20
dengan 10,11, maupun 12 BIT. Pada teorinya semakin besar BIT hasil pembacaan nilai suhu
nya semakin tepat/presisi.

Tabel 5.4 Hasil Percobaan Pembacaan Suhu Ruangan 9 Bit Menggunakan 2 Sensor
DS18B20
Suhu Ruangan
Waktu
Sensor 1 Sensor 2
1 29,5 27,7
2 29,5 27,7
3 29,5 27,7
4 29,6 27,7
5 29,5 27,7
6 29,6 27,7
7 29,5 27,8
8 29,6 27,7
9 29,5 27,7
10 29,5 27,8
11 29,6 27,8
12 29,5 27,8
13 29,5 27,8
14 29,4 27,8
15 29,4 27,8
16 29,5 27,9
17 29,5 27,9
18 29,5 27,9
19 29,4 27,9
20 29,4 27,9
Grafik Perbandingan Suhu Ruangan
Menggunakan 2 Sensor
12

10

8
Sensor 1
Suhu (C)

6 Sensor 2
4

0
0 2 4 6 8 10 12
Waktu (s)

Gambar 5.4 Grafik Perbandingan Suhu Ruangan Menggunakan 2 Sensor

Pada saat percobaan pembacaan suhu ruang menggunakan 2 sensor DS18B20 di waktu yang
bersamaaan menghasilkan pembacaan suhu yang berbeda. Perbeedaan tersebut dapat dilihat
pada tabel 5.4 dan gambar 5.4. Perbedaan tersebut dikarenakan terdapat salah satu sensor
yang nilai akurasinya kurang baik.

Tabel 5.5 Hasil Percobaan Pembacaan Suhu Tubuh Laki-Laki dan Perempuan 9 Bit
Menggunakan 2 Sensor DS18B20
Suhu Tubuh
Waktu
Laki-Laki Perempuan
1 29,9 30,7
2 30 30,9
3 30,1 31,2
4 30,2 31,4
5 30,2 31,6
6 30,4 31,7
7 30,4 31,8
8 30,5 31,9
9 30,6 32,1
10 30,6 32,2
Grafik Perbandingan Suhu Tubuh Laki-Laki dan
Perempuan Menggunakan 2 Sensor
12

10

8
Laki-Laki
Suhu (C)

6 Perempuan
4

0
0 2 4 6 8 10 12
Waktu (s)

Gambar 5.5 Grafik Perbandingan Suhu Tubuh Laki-Laki dan Perempuan Menggunakan 2 Sensor

Perbandingan saat pembacaan suhu tubuh antara laki-laki dan perempuan hasilnya lebih
tinggi suhu perempuan dari pada laki-laki.

Gambar 5.6 Rangkaian Gambar 5.7 Tampilan LCD Gambar 5.8 Suhu Ruang
Percobaan Sensor DS18B20

Gambar 5.9 Pengukuran Suhu Gambar 5.10 Pengukuran


Laki-Laki dan Perempuan Suhu Solder
6. Kesimpulan
1. Sensor suhu DS18B20 adalah jenis sensor yang berfungsi untuk mendeteksi suhu ruangan.
Sensor ini dapat mendeteksi suhu dari -55°C sampai 125°C dengan tingkat keakurasian
(+/-0.5°C) dan dengan resolusi 9 – 12-bit.
2. DS18B20 menyediakan 9 hingga 12-bit hasil pembacaan. Jumlah bit tersebut dapat di
konfigurasi. Hasil pembacaan dikirim ke atau dari DS18B20 melalui antarmuka one wire.
Power yang dibutuhkan untuk membaca, menulis, dan melakukan konversi suhu dapat
diturunkan dari jalur data itu sendiri tanpa memerlukan sumber daya eksternal.
Berdasarkan keterangan dari datasheet, sensor ini memiliki rentang pengukuran suhu dari
mulai -55 derajat Celcius sampai dengan +125 derajat Celcius dengan akurasi kurang
lebih 0,5 derajat celcius dari -10 derajat celcius sampai +85 derajat celcius.
3. Pembacaan nilai sensor terhadap pembacaan nilai alat ukur thermo gun perbedaannya dan
persen errornya cukup kecil. Error tersebut dikarena pembacaan pada alat ukur thermo
gun yang kurang tepat/presisi. Percobaan pembacaan suhu pemanas solder dengan
10,11,12 Bit, dapat di analisis bahwa semakin besar BIT hasil pembacaan nilai suhu nya
semakin tepat/presisi. Pembacaan nilai 2 sensor DS18B20 terdapat perbedaan dikarenakan
salah satu sensor memiliki nilai akurasi yang kurang baik. Perbandingan saat pembacaan
suhu tubuh antara laki-laki dan perempuan hasilnya lebih tinggi suhu perempuan dari pada
laki-laki.
4.
Daftar Pustaka
aldyrazor.com. (2020, 26 Juli). Arduino Starter Kit : Ulasan dan Panduan Membeli Bagi
Pemula. Diakses pada 18 September 2022, dari https://www.aldyrazor.com/2020/07/arduino-
starter-kit.html#:~:text=Starter%20kit%20Arduino%20adalah%20suatu,e%2Dbook%20maupun
%20video%20interaktif.

kmtech.id. (2021, 8 Oktober). Mengenal Perangkat Lunak Arduino IDE. Diakses pada 18
September 2022, dari https://www.kmtech.id/post/mengenal-perangkat-lunak-arduino-ide

aldyrazor.com. (2020, 1 April). Kabel Jumper Arduino : Pengertian, Fungsi, Jenis, dan
Harga. Diakses pada 18 September 2022, dari https://www.aldyrazor.com/2020/04/kabel-
jumper-arduino.html

https://www.edukasielektronika.com. (2020, 1 April). Sensor Suhu DS18B20. Diakses pada


22 Oktober 2022, dari https://www.edukasielektronika.com/2020/09/sensor-suhu-ds18b20.html
Lampiran
1. Program Percobaan Pembacaan Suhu menggunakan 1 Sensor DS18B20
2. Program Percobaan Pembacaan Suhu menggunakan 2 Sensor DS18B20

Anda mungkin juga menyukai