Anda di halaman 1dari 33

Modul II Seven Segmen

MODUL II
SEVEN SEGMENT
A. TUJUAN
Mahasiswa mampu memahami program arduino untuk menampilkan karakter
pada seven segment.

B. ALAT DAN BAHAN


1) Komputer/Laptop
2) Arduino IDE
3) Proteus
4) Library arduino untuk proteus

C. DASAR TEORI

C.1 Sevent Segment

Seven Segment adalah komponen Elektronika yang dapat


menampilkan angka desimal melalui kombinasi-kombinasi
segmennya. Seven Segment Display pada umumnya dipakai pada Jam
Digital, Kalkulator, Penghitung atau Counter Digital, Multimeter Digital
dan juga Panel Display Digital seperti pada Microwave Oven ataupun
Pengatur Suhu Digital . Seven Segment Display pertama diperkenalkan dan
dipatenkan pada tahun 1908 oleh Frank. W. Wood dan mulai dikenal luas
pada tahun 1970-an setelah aplikasinya pada LED (Light Emitting Diode).

Gambar 2.1 Blok diagram dasar seven segment display

Praktikum Mikroprosesor 2021 Modul II -1


Modul II Seven Segmen

Jenis 7 segmen sebagaimana namanya, menggunakan pola tujuh


batang led yang disusun membentuk angka 8 seperti yang ditunjukkan
pada gambar di atas. Huruf-huruf yang diperlihatkan dalam gambar
tersebut ditetapkan untuk menandai segmen-segmen tersebut. Dengan
menyalakan beberapa segmen yang sesuai, akan dapat diperagakan digit-
digit dari 0 sampai 9, dan juga bentuk huruf A sampai F
(dimodifikasi).Sinyal input dari switches tidak dapat langsung dikirimkan
ke peraga 7 segmen, sehingga harus menggunakan decoder BCD (Binary
Code Decimal) ke 7 segmen sebagai antar muka. Decoder ini terdiri dari
gerbang-gerbang logika yang masukannya berupa digit BCD dan
keluarannya berupa saluran-saluran untuk mengemudikan tampilan 7
segmen. Seven segment ada 2 jenis, yaitu Common Anoda dan Common
Katoda
1. Common Anoda

Common anoda merupakan pin yang terhubung dengan semua


kaki anoda LED dalam seven segmen. Common anoda diberi sumber
tegangan (VCC) dan seven segmen dengan common anoda akan aktif
pada saat diberi logika rendah (0) atau sering disebut aktif low. Kaki
katoda dengan label a sampai h sebagai pin aktivasi yang menentukan
nyala LED.

Tabel kebenaran common anoda

Praktikum Mikroprosesor 2021 Modul II -2


Modul II Seven Segmen

2. Common Katoda

Common katoda merupakan pin yang terhubung dengan semua


kaki katoda LED dalam seven segmen dengan common katoda akan
aktif apabila diberi logika tinggi (1) atau disebut aktif high. Kaki anoda
dengan label a sampai h sebagai pin aktifasi yang menentukan nyala
LED.

Tabel kebenaran common katoda

Prinsip kerja seven segmen ialah input biner pada switch


dikonversikan masuk ke dalam decoder, baru kemudian decoder
mengkonversi bilangan biner tersebut menjadi decimal, yang nantinya
akan ditampilkan pada seven segment.

Seven segment dapat menampilkan angka-angka desimal dan


beberapa karakter tertentu melalui kombinasi aktif atau tidaknya LED
penyusunan dalam seven segment. Untuk memudahkan penggunaan seven

Praktikum Mikroprosesor 2021 Modul II -3


Modul II Seven Segmen

segment, umumnya digunakan sebuah decoder( mengubah/ mengkoversi


input bilangan biner menjadi decimal) atau seven segment driver yang
akan mengatur aktif tidaknya LED-LED dalam seven segment sesuai
dengan nilai biner yang diberikan.

Dekoder BCD ke seven segment digunakan untuk menerima


masukan BCD 4-bit dan memberikan keluaran yang melewatkan arus
melalui segmen untuk menampilkan angka desimal. Jenis dekoder BCD ke
seven segment ada dua macam yaitu dekoder yang berfungsi untuk
menyalakan seven segment mode common anoda dan dekoder yang
berfungsi untuk menyalakan seven segment mode common katoda. Contoh
IC converter BCD to Seven Segment untuk 7-segment Common Anoda
menggunakan decoder IC TTL 7447 untuk Common Katoda
menggunakan IC TTL 7448. ( M. Mustaghfirin Amin,2015) hlm 66-68

C.2 Arduino

Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat sumber


terbuka, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan
penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Perangkat kerasnya
memiliki prosesor Atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa
pemrograman sendiri. Arduino dapat digunakan untuk mendeteksi
lingkungan dengan menerima input dari berbagai sensor atau tombol
(sensor cahaya, suhu, inframerah, ultrasonik, jarak, tekanan, kelembaban)
dan dapat mengontrol perangkat lainnya seperti mengontrol kecepatan dan
arah putar motor, menyalakan LED, dan sebagainya. Keuntungan yang
kita dapatkan ketika menggunakan Arduino, antara lain:

1. Harga relatif murah dibandingkan dengan mikrokontroler lainnya


dengan kelebihan yang ditawarkan.
2. Dapat digunakan pada berbagai sistem operasi Windows, Linux, Max,
dan lian-lain.
3. Memiliki bahasa pemrograman yang mudah dipahami, projek Arduino
sudah banyak dipelajari karena open source.

Praktikum Mikroprosesor 2021 Modul II -4


Modul II Seven Segmen

Jenis- jenis arduino


1. Arduino Uno
Arduino jenis ini merupakan salah satu Arduino yang murah,
mudah didapat, dan sering digunakan. Arduino Uno ini dibekali dengan
mikrokontroler ATMEGA328P dan versi terakhir yang dibuat adalah
versi R3. Modul ini sudah dilengkapi dengan berbagai hal yang
dibutuhkan untuk mendukung mikrokontroler untuk bekerja.
ATMega328P yang sudah terbentuk modul Arduino uno sepertiterlihat
pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.5 Arduino Uno


Arduino Uno R3 memiliki 14 pin digital I/O (dimana 6 pin
dapat digunakan sebagai Output PWM), 6 pin analog input, 2x3 pin
ICSP (untuk memprogram Arduino dengan software lain), dan kabel
USB. Untuk menghidupkannya cukup dengan menghubungkan kabel
USB ke komputer atau menggunakan adaptor 5 VDC. Berikut ini
adalah spesifikasi untuk Arduino Uno R3.
Spesifikasi :

1. Microcontroller ATmega328
2. Operasi dengan daya 5V Voltage
3. Input Tegangan (disarankan) 7-12V
4. Tegangan (batas) 6-20V
5. Digital I / O Pins 14 (dimana 6 memberikan output PWM)
6. Analog Input Pin 6
7. DC Lancar per I / O Pin 40 mA
Praktikum Mikroprosesor 2021 Modul II -5
Modul II Seven Segmen

8. Saat 3.3V Pin 50 mA DC


9. Flash Memory 32 KB (ATmega328) yang 0,5 KB digunakan oleh
bootloader
10. SRAM   2 KB (ATmega328)
11. EEPROM 1 KB (ATmega328)
12. Clock Speed 16 MHz

2. Arduino Nano
Arduino nano memiliki ukuran yang relatif kecil dan sangat
sederhana. Dengan ukurannya yang kecil, bukan berarti jenis Arduino
ini tidak mampu menyimpan banyak fasilitas. Hampir sama dengan tipe
Arduino UNO, Arduino Nano dibekali dengan prosesor ATMega328P
dengan bentuk SMD dan memiliki 14 Pin Digital I/O, 8 Pin Analog
Input (lebih banyak dari Uno), dan menggunakan FTDI untuk
pemograman lewat Mikro USB. Selain itu juga ada yang menggunakan
prosesor ATMega168.

Gambar 2.6 Arduino Nano


Spesifikasi

Praktikum Mikroprosesor 2021 Modul II -6


Modul II Seven Segmen

3. Arduino Mega
Arduino Mega umumnya dibuat menggunaka jenis
mikrokontroler ATMega 2560. Sesuai dengan namanya, Arduino ini
dibekali dengan prosesor ATMega2560 yang memiliki 54 pin digital
I/O (dimana 15 pin dapat digunakan sebagai output PWM), 16 pin
analog input, 4 pin UART, 2x3 pin ICSP (untuk memprogram Arduino
dengan software lain), dan kabel USB komputer yang sekaligus
digunakan sebagai sumber tegangan.

Gambar 2.7 Arduino Mega


Spesifikasi :

Praktikum Mikroprosesor 2021 Modul II -7


Modul II Seven Segmen

4. Arduino Micro
Arduino Micro adalah suatu jebis Arduino yang dibekali dengan
mikrokontroler ATMega32U4. Ukurannya lebih panjang dari Arduino
Nano dan Arduino Pro Mini, karena memang fasilitasnya lebih banyak
yaitu dengan 20 pin digital I/O (7pin bisa digunakan untuk Output
PWM), 12 pin analog Input, dan Mikro USB.

Gambar 2.8 Arduino Mikro


Komunikasi serial pada Arduino Micro dilakukan dengan
menggunakan Pin 0 (RX) dan pin 1 (TX) untuk menerima (RX) dan
mengirimkan (TX) data serial TTL menggunakan hardware
ATmega32U4. Perhatikan bahwa pada Arduino Micro, pengiriman data

Praktikum Mikroprosesor 2021 Modul II -8


Modul II Seven Segmen

Serial mengacu pada komunikasi USB (CDC); untuk TTL serial pada
pin 0 dan 1, menggunakan kelas Serial 1.

Praktikum Mikroprosesor 2021 Modul II -9


Modul II Seven Segmen

D. LANGKAH PERCOBAAN
Menampilkan Karakter Pada Seven Segment Melalui Software Proteus:
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Membuka software Proteus pada Komputer/Laptop
3. Menyiapkan komponen yang akan digunakan pada software
Proteus, diantaranya:
a. 7SEG-COM-CATHODE
b. Arduino (NANO/UNO/MEGA)
c. Ground
4. Menyusun rangkaian seperti gambar dibawah ini:

5. Membuka IDE Arduino, lalu ketikkan program berikut.


int t = 500;

void setup() {
pinMode(2, OUTPUT);
pinMode(3, OUTPUT);
pinMode(4, OUTPUT);
pinMode(5, OUTPUT);
pinMode(6, OUTPUT);
pinMode(7, OUTPUT);
pinMode(8, OUTPUT);
}

void f()
{
digitalWrite(2, 1); //A
digitalWrite(3, 0); //B
digitalWrite(4, 0); //C
digitalWrite(5, 0); //D
digitalWrite(6, 1); //E
digitalWrite(7, 1); //F
digitalWrite(8, 1); //G
}

void satu()

Praktikum Mikroprosesor 2021 Modul II -10


Modul II Seven Segmen

{
digitalWrite(2, 0); //A
digitalWrite(3, 0); //B
digitalWrite(4, 0); //C
digitalWrite(5, 0); //D
digitalWrite(6, 1); //E
digitalWrite(7, 1); //F
digitalWrite(8, 0); //G
}

void b()
{
digitalWrite(2, 0); //A
digitalWrite(3, 0); //B
digitalWrite(4, 1); //C
digitalWrite(5, 1); //D
digitalWrite(6, 1); //E
digitalWrite(7, 1); //F
digitalWrite(8, 1); //G
}

void nol()
{
digitalWrite(2, 1); //A
digitalWrite(3, 1); //B
digitalWrite(4, 1); //C
digitalWrite(5, 1); //D
digitalWrite(6, 1); //E
digitalWrite(7, 1); //F
digitalWrite(8, 0); //G
}

void enam()
{
digitalWrite(2, 1); //A
digitalWrite(3, 0); //B
digitalWrite(4, 1); //C
digitalWrite(5, 1); //D
digitalWrite(6, 1); //E
digitalWrite(7, 1); //F
digitalWrite(8, 1); //G
}

void tujuh()
{
digitalWrite(2, 1); //A
digitalWrite(3, 1); //B
digitalWrite(4, 1); //C
digitalWrite(5, 0); //D
digitalWrite(6, 0); //E
digitalWrite(7, 0); //F
digitalWrite(8, 0); //G
}

void delapan()
{
digitalWrite(2, 1); //A
digitalWrite(3, 1); //B
digitalWrite(4, 1); //C

Praktikum Mikroprosesor 2021 Modul II -11


Modul II Seven Segmen

digitalWrite(5, 1); //D


digitalWrite(6, 1); //E
digitalWrite(7, 1); //F
digitalWrite(8, 1); //G
}

void sembilan()
{
digitalWrite(2, 1); //A
digitalWrite(3, 1); //B
digitalWrite(4, 1); //C
digitalWrite(5, 1); //D
digitalWrite(6, 0); //E
digitalWrite(7, 1); //F
digitalWrite(8, 1); //G
}

void loop() {
f();
delay(t);
satu();
delay(t);
b();
delay(t);
nol();
delay(t);
satu();
delay(t);
enam();
delay(t);
tujuh();
delay(t);
delapan();
delay(t);
sembilan();
delay(t);
}

6. Men-Klik Verify.
7. Men-Copy alamat file “…/NamaFile.ino.elf” dan
tempelkan pada arduino di software Proteus.
Contoh:
C:\Users\ACER\AppData\Local\Temp\build2af1774250f3cefcea684ff7d723
daae.tmp/blink.ino.elf
Kemudian tempelkan pada arduino di software Proteus.

Praktikum Mikroprosesor 2021 Modul II -12


Modul II Seven Segmen

8. Menjalankan /run rangkaian pada software Proteus


kemudian amati.
9. Melakukan percobaan ulang dengan menggunakan
7Segment common anoda (7SEG-COM-ANODE).

Praktikum Mikroprosesor 2021 Modul II -13


Modul II Seven Segmen

E. DATA HASIL
E.1. Gambar Rangkaian
a. seven segmen common katoda

b. seven segment common anoda

Praktikum Mikroprosesor 2021 Modul II -14


Modul II Seven Segmen

E.2 Tampilan Karakter


a. Tampilan Karakter Pada Seven Segment Common Katoda
Karakter yang
Kelompok-NIM Nilai Biner
Tampil
17 – f1b118008

1 = 0000110

7 = 1110000

- = 0000001

f = 1000111

1 = 0000110

b = 0011111

1 = 0000110

1 = 0000110

8 = 1111111

Praktikum Mikroprosesor 2021 Modul II -15


Modul II Seven Segmen

0 = 1111110

0 = 1111110

8 = 1111111

b. Tampilan Karakter Pada Seven Segment Common Anoda


Karakter yang
Kelompok-NIM Nilai Biner
Tampil
17 - f1b118008

1 = 1111001

7 = 0001111

- = 1111110

f = 0111000

1 = 1111001

b = 1100000

Praktikum Mikroprosesor 2021 Modul II -16


Modul II Seven Segmen

1 = 1111001

1 = 1111001

8 = 00000000

0 = 0000001

0 = 0000001

8 = 0000000

Praktikum Mikroprosesor 2021 Modul II -17


Modul II Seven Segmen

F. Analisa
F.1 Analisa Rangkaian
a. Seven Segmen common katoda

Pada rangkaian di atas dapat di analisa bahwa seven segment yang


digunakan merupakan jenis common katoda dimana display/LED akan
aktif ketika menerima inputan 1/High (aktif high), hal ini dikarenakan kaki
Katoda ke 7 LED pada seven segment dihubungkan menjadi 1 Pin dan
dihubungkan dengan ground (0) sehingga memerlukan inputan high (1)
pada kaki Anoda agar ke 7 LED dapat aktif .
Sedangkan pada arduino dapat dilihat bahwa pin-pin digital
terhubung dengan sevent segment sebagai inputan, dimana :
a) Pin “2” terhubung dengan kaki seven segment “a”
b) Pin “3” terhubung dengan kaki seven segment “b”
c) Pin “4” terhubung dengan kaki seven segment “c”
d) Pin “5” terhubung dengan kaki seven segment “d”
e) Pin “6” terhubung dengan kaki seven segment “e”
f) Pin “7” terhubung dengan kaki seven segment “f”
g) Pin “8” terhubung dengan kaki seven segment “g”

Praktikum Mikroprosesor 2021 Modul II -18


Modul II Seven Segmen

b. Seven Segment Common Anoda

Pada rangkaian di atas dapat di analisa bahwa seven segment yang


digunakan merupakan jenis common Anoda dimana display/LED akan
aktif ketika menerima inputan 0/low (aktif low), hal ini dikarenakan kaki
Anoda ke 7 LED pada seven segment dihubungkan menjadi 1 Pin dan
dihubungkan dengan power (1) sehingga memerlukan inputan low (0)
pada kaki katoda agar ke 7 LED dapat aktif .
Sedangkan pada arduino dapat dilihat bahwa pin-pin digital
terhubung dengan sevent segment sebagai inputan, dimana :
a) Pin “2” terhubung dengan kaki seven segment “a”
b) Pin “3” terhubung dengan kaki seven segment “b”
c) Pin “4” terhubung dengan kaki seven segment “c”
d) Pin “5” terhubung dengan kaki seven segment “d”
e) Pin “6” terhubung dengan kaki seven segment “e”
f) Pin “7” terhubung dengan kaki seven segment “f”
g) Pin “8” terhubung dengan kaki seven segment “g”

Praktikum Mikroprosesor 2021 Modul II -19


Modul II Seven Segmen

F.2 Analisa Program


a. Seven Segment Common Katoda

Kode Program Penjelasan


int t = 500; int t yaitu tipe data integer, yang
dimana nilai t di deklarasikan
memilliki nilai sebanyak 500
void setup() { Scriptt disamping dapat di analisa
pinMode(2, OUTPUT);
bahwa, pinMode(2,
pinMode(3, OUTPUT);
pinMode(4, OUTPUT); OUTPUT)sampai dengan (8,
pinMode(5, OUTPUT); OUTPUT) merupakan pin- pin yang
pinMode(6, OUTPUT); dikonfigurasikan sebagai output
pinMode(7, OUTPUT); digital dari arduino yang terhubung
pinMode(8, OUTPUT);
} langsung dengan input pada seven
segment
void setrip() Scriptt ini digunakan untuk
{
digitalWrite(2, 0); //A
menampilkan “-” pada sevent
digitalWrite(3, 0); //B segment dimana, karena yang
digitalWrite(4, 0); //C digunakan merupakan jenis
digitalWrite(5, 0); //D common katoda (aktif high) maka
digitalWrite(6, 0); //E fungsi digitalWrite harus
digitalWrite(7, 0); //F
digitalWrite(8, 1); //G diinstruksikan untuk
} menghasilkan logika 1 agar pin-
pin tersebut dapat aktif. Kerena
yang ditampilkan adalah “-”
maka pin yang harus diberi
logika 1 adalah 8(g).
void f() Pada Scriptt ini digunakan untuk
{
menampilkan huruf “f” pada
digitalWrite(2, 1); //A
digitalWrite(3, 0); //B sevent segment, karena yang
digitalWrite(4, 0); //C digunakan merupakan jenis
digitalWrite(5, 0); //D common katoda (aktif high)
digitalWrite(6, 1); //E sehingga fungsi digitalWrite
digitalWrite(7, 1); //F
digitalWrite(8, 1); //G harus di instruksikan untuk
} menghasilkan logika 1 agar pin-
pin tersebut dapat aktif. Kerena
yang ditampilkan adalah huruf
“f” maka pin yang harus diberi
logika 1 adalah 2(a), 6(e), 7(f)
dan 8(g).
void satu() Script ini digunakan untuk
{
menampilkan angka “1” pada
digitalWrite(2, 0); //A
digitalWrite(3, 0); //B sevent segment dimana, karena
digitalWrite(4, 0); //C yang digunakan merupakan jenis
digitalWrite(5, 0); //D common katoda (aktif high) maka
digitalWrite(6, 1); //E fungsi digitalWrite harus
digitalWrite(7, 1); //F

Praktikum Mikroprosesor 2021 Modul II -20


Modul II Seven Segmen

digitalWrite(8, 0); //G diinstruksikan untuk


}
menghasilkan logika 1 agar pin-
pin tersebut dapat aktif. Kerena
yang ditampilkan adalah angka
“1”
maka pin yang harus diberi logika 1
adalah 6(e) dan 7(f)
void b() Script ini digunakan untuk
{
menampilkan huruf “b” pada
digitalWrite(2, 0); //A
digitalWrite(3, 0); //B sevent segment dimana, karena
digitalWrite(4, 1); //C yang digunakan merupakan jenis
digitalWrite(5, 1); //D common katoda (aktif high) maka
digitalWrite(6, 1); //E fungsi digitalWrite harus
digitalWrite(7, 1); //F
digitalWrite(8, 1); //G diinstruksikan untuk
} menghasilkan logika 1 agar pin-
pin tersebut dapat aktif. Kerena
yang ditampilkan adalah huruf
“b” maka pin yang harus diberi
logika 1
adalah 4(c), 5(d), 6(e), 7(f) dan 8(g)
void nol() Script ini digunakan untuk
{
menampilkan angka “0” pada
digitalWrite(2, 1); //A
digitalWrite(3, 1); //B sevent segment dimana, karena
digitalWrite(4, 1); //C yang digunakan merupakan jenis
digitalWrite(5, 1); //D common katoda (aktif high) maka
digitalWrite(6, 1); //E fungsi digitalWrite harus
digitalWrite(7, 1); //F
digitalWrite(8, 0); //G diinstruksikan untuk
} menghasilkan logika 1 agar pin-
pin tersebut dapat aktif. Kerena
yang ditampilkan adalah angka
“0” maka pin yang harus diberi
logika 1 adalah 2(a), 3(b), 4(c),
5(d), 6(e) dan 7(f)
void delapan() Script ini digunakan untuk
{
digitalWrite(2, 1); //A
menampilkan angka “8” pada
digitalWrite(3, 1); //B sevent segment dimana, karena
digitalWrite(4, 1); //C yang digunakan merupakan jenis
digitalWrite(5, 1); //D common katoda (aktif high) maka
digitalWrite(6, 1); //E fungsi digitalWrite harus
digitalWrite(7, 1); //F
digitalWrite(8, 1); //G diinstruksikan untuk
} menghasilkan logika 1 agar pin-
pin tersebut dapat aktif. Kerena
yang ditampilkan adalah angka
“8” maka pin yang harus diberi
logika 1 adalah 2(a), 3(b), 4(c),
5(d), 6(e), 7(f) dan 8(g)
void tujuh() Script ini digunakan untuk
{
menampilkan angka “7” pada

Praktikum Mikroprosesor 2021 Modul II -21


Modul II Seven Segmen

digitalWrite(2, 1); //A sevent segment dimana, karena


digitalWrite(3, 1); //B
digitalWrite(4, 1); //C
yang digunakan merupakan jenis
digitalWrite(5, 0); //D common katoda (aktif high) maka
digitalWrite(6, 0); //E fungsi digitalWrite harus
digitalWrite(7, 0); //F diinstruksikan untuk
digitalWrite(8, 0); //G menghasilkan logika 1 agar pin-
}
pin tersebut dapat aktif. Kerena
yang ditampilkan adalah angka
“7” maka pin yang harus diberi
logika 1
adalah 4(c), 5(d), 6(e), 7(f) dan 8(g)
void loop() { Pada Scriptt ini, fungsi void
satu();
delay(t);
loop() merupakan fungsi
tujuh(); perulangan dimana fungsi-fungsi
delay(t); yang telah di deklarasikan akan di
setrip(); panggil pada fungsi ini dan di
delay(t); lakukan perulangan secara berurut,
f();
delay(t); delay(t) merupakan perintah agar
satu(); fungsi yang di deklarasikan di
delay(t); tampilkan selama waktu (t) yang
b(); telah di tentukan sebelum fungsi
delay(t);
satu();
selanjutnya ditampilkan.
delay(t);
satu();
delay(t);
delapan();
delay(t);
nol();
delay(t);
nol();
delay(t);
delapan();
delay(t);
}

Praktikum Mikroprosesor 2021 Modul II -22


Modul II Seven Segmen

b. Seven Segment Common Anoda

Kode Program Penjelasan


int t = 500; int t merupakan tipe data
integer, dimana nilai t di
deklarasikan memilliki nilai
sebanyak 500
void setup() { Dari Scriptt disamping dapat
pinMode(2, OUTPUT);
dianalisa bahwa, pinMode(2,
pinMode(3, OUTPUT);
pinMode(4, OUTPUT); OUTPUT)sampai dengan (8,
pinMode(5, OUTPUT); OUTPUT) merupakan pin- pin yang
pinMode(6, OUTPUT); dikonfigurasikan sebagai output
pinMode(7, OUTPUT); digital dari arduino yang terhubung
pinMode(8, OUTPUT);
} langsung dengan input pada seven
segment
void setrip() Scriptt ini digunakan untuk
{
menampilkan “-” pada sevent
digitalWrite(2, 1); //A
digitalWrite(3, 1); //B segment dimana, karena yang
digitalWrite(4, 1); //C digunakan merupakan jenis
digitalWrite(5, 1); //D common anoda (aktif low) maka
digitalWrite(6, 1); //E fungsi digitalWrite harus di
digitalWrite(7, 1); //F
digitalWrite(8, 0); //G instruksikan untuk menghasilkan
} logika 0 agar pin-pin tersebut
dapat aktif. Kerena yang
ditampilkan adalah “-” maka pin
yang harus diberi logika 0 adalah
8(g).
void f() Script ini digunakan untuk
{
menampilkan huruf “f” pada
digitalWrite(2, 0); //A
digitalWrite(3, 1); //B sevent segment dimana, karena
digitalWrite(4, 1); //C yang digunakan merupakan jenis
digitalWrite(5, 1); //D common anoda (aktif low) maka
digitalWrite(6, 0); //E fungsi digitalWrite harus
digitalWrite(7, 0); //F
digitalWrite(8, 0); //G diinstruksikan untuk
} menghasilkan logika 0 agar pin-
pin tersebut dapat aktif, berbeda
dengan common katoda yang
harus diinstruksikan untuk
menghasilkan logika 1. Karena
yang ditampilkan adalah huruf “f”
maka pin yang harus diberi logika
0 adalah 2(a), 6(e), 7(f) dan 8(g).
void satu() Script ini digunakan untuk
{
digitalWrite(2, 1); //A
menampilkan angka “1” pada
digitalWrite(3, 1); //B sevent segment dimana, karena
digitalWrite(4, 1); //C yang digunakan merupakan jenis
digitalWrite(5, 1); //D common anoda (aktif low) maka
digitalWrite(6, 0); //E fungsi digitalWrite harus

Praktikum Mikroprosesor 2021 Modul II -23


Modul II Seven Segmen

digitalWrite(7, 0); //F diinstruksikan untuk


digitalWrite(8, 1); //G
}
menghasilkan logika 0 agar pin-
pin tersebut dapat aktif, berbeda
dengan common katoda yang
harus diinstruksikan untuk
menghasilkan logika 1. Karena
yang ditampilkan adalah angka
“1” maka pin yang harus diberi
logika 0 adalah 6(e) dan 7(f)
void b() Script ini digunakan untuk
{
menampilkan huruf “b” pada
digitalWrite(2, 1); //A
digitalWrite(3, 1); //B sevent segment dimana, karena
digitalWrite(4, 0); //C yang digunakan merupakan jenis
digitalWrite(5, 0); //D common anoda (aktif low) maka
digitalWrite(6, 0); //E fungsi digitalWrite harus
digitalWrite(7, 0); //F
digitalWrite(8, 0); //G diinstruksikan untuk
} menghasilkan logika 0 agar pin-
pin tersebut dapat aktif, berbeda
dengan common katoda yang
harus di instruksikan untuk
menghasilkan logika 1. Karena
yang ditampilkan adalah huruf
“b” maka pin yang harus diberi
logika 0 adalah 4(c), 5(d), 6(e),
7(f) dan 8(g)
void nol() Script ini digunakan untuk
{
menampilkan angka “0” pada
digitalWrite(2, 0); //A
digitalWrite(3, 0); //B sevent segment dimana, karena
digitalWrite(4, 0); //C yang digunakan merupakan jenis
digitalWrite(5, 0); //D common anoda (aktif low) maka
digitalWrite(6, 0); //E fungsi digitalWrite harus
digitalWrite(7, 0); //F
digitalWrite(8, 1); //G diinstruksikan untuk menghasilkan
} logika 0 agar pin-pin tersebut dapat
aktif. Kerena yang ditampilkan
adalah angka “0” maka pin yang
harus diberi logika 0 adalah 2(a),
3(b), 4(c), 5(d), 6(e) dan 7(f)
void delapan() Script ini digunakan untuk
{
menampilkan angka “8” pada
digitalWrite(2, 0); //A
digitalWrite(3, 0); //B sevent segment dimana, karena
digitalWrite(4, 0); //C yang digunakan merupakan jenis
digitalWrite(5, 0); //D common anoda (aktif low) maka
digitalWrite(6, 0); //E fungsi digitalWrite harus
digitalWrite(7, 0); //F
digitalWrite(8, 0); //G diinstruksikan untuk menghasilkan
} logika 0 agar pin-pin tersebut dapat
aktif. Kerena yang ditampilkan
adalah angka “8” maka pin yang
harus diberi logika 0 adalah 2(a),

Praktikum Mikroprosesor 2021 Modul II -24


Modul II Seven Segmen

3(b), 4(c), 5(d), 6(e), 7(f) dan 8(g)


void tujuh() Script ini digunakan untuk
{
menampilkan angka “7” pada
digitalWrite(2, 0); //A
digitalWrite(3, 0); //B sevent segment dimana, karena
digitalWrite(4, 0); //C yang digunakan merupakan jenis
digitalWrite(5, 1); //D common anoda (aktif low) maka
digitalWrite(6, 1); //E fungsi digitalWrite harus
digitalWrite(7, 1); //F
digitalWrite(8, 1); //G diinstruksikan untuk menghasilkan
} logika 0 agar pin-pin tersebut dapat
aktif. Kerena yang ditampilkan
adalah angka “7” maka pin yang
harus diberi logika 0 adalah 2(a),
3(b) dan 4(c)
void loop() { Pada Scriptt ini, fungsi void
satu();
delay(t);
loop() merupakan fungsi
tujuh(); perulangan dimana fungsi-fungsi
delay(t); yang telah di deklarasikan akan di
setrip(); panggil pada fungsi ini dan di
delay(t); lakukan perulangan secara berurut,
f();
delay(t); delay(t) merupakan perintah agar
satu(); fungsi yang di deklarasikan di
delay(t); tampilkan selama waktu (t) yang
b(); telah di tentukan sebelum fungsi
delay(t);
satu();
selanjutnya ditampilkan.
delay(t);
satu();
delay(t);
delapan();
delay(t);
nol();
delay(t);
nol();
delay(t);
delapan();
delay(t);
}

Praktikum Mikroprosesor 2021 Modul II -25


Modul II Seven Segmen

G. KESIMPULAN

1. Pada seven segment jenis common katoda (aktif high) inputan yang harus
diberikan dari arduino harus merupakan logika 1 atau high agar sevent
segment aktif. Untuk membentuk suatu angka (0-9) dan huruf (a-f) pada
seven segment, inputan yang terhubung dengan arduino harus di
programkan untuk mengeluarkan logika 1 dengan urutan tertentu agar
membentuk angka/huruf yang diingin kan.
2. Pada seven segment jenis common Anoda (aktif low) inputan yang harus
diberikan dari arduino harus merupakan logika 0 atau low agar sevent
segment aktif. Untuk membentuk suatu angka (0-9) dan huruf (a-f) pada
seven segment, inputan yang terhubung dengan arduino harus di
programkan untuk mengeluarkan logika 0 dengan urutan tertentu agar
membentuk angka/huruf yang diinginkan.

Praktikum Mikroprosesor 2021 Modul II -26


Modul II Seven Segmen

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2021. Modul Praktikum Mikroprosesor. Laboratorium Sistem Kendali.


Jurusan Teknik Elektro. Fakultas Teknik. Universitas Mataram.

Junaidi dan Prabowo, Yulian dwi, 2018. Project Sistem Kendali Elektronik
Berbasis Arduino . Bandar Lampung, Aura CV. Anugrah utama
Raharja.

Amin, M. Mustaghfirin, 2014. Aircraft Electrical & Electronics. Jakarta.

Praktikum Mikroprosesor 2021 Modul II -27


Modul II Seven Segmen

Tugas membuat counter up dengan 1 push button,sekali tekan bertambah 1 angka

Rangkaian:

Scriptt:

int A = 7;//pin segment A


int B = 6;//pin segment B
int C = 5;//pin segment C
int D = 4;//pin segment D
int E = 3;//pin segment E
int F = 2;//pin segment F
int G = 1;//pin segment G

int pushbutton = 0;
int counter = 0;
int pushbuttonUp = 0;
int lastpushbuttonUp = 0;

void setup()
{
pinMode(A, OUTPUT);
pinMode(B, OUTPUT);

Praktikum Mikroprosesor 2021 Modul II -28


Modul II Seven Segmen

pinMode(C, OUTPUT);
pinMode(D, OUTPUT);
pinMode(E, OUTPUT);
pinMode(F, OUTPUT);
pinMode(G, OUTPUT);
pinMode(pushbutton, INPUT);
}

void loop()
{
pushbuttonUp=digitalRead(pushbutton);
if (pushbuttonUp!=lastpushbuttonUp)
{
if (pushbuttonUp==HIGH){
if(counter==9){
counter=-1;
}
counter++;
ubahnomor(counter);
delay(200);
}
delay(50);
}
ubahnomor(counter);
}

void ubahnomor(int tekantombol)


{
switch (tekantombol){
case 0:
//menampilkan angka 0
digitalWrite(A, LOW);
digitalWrite(B, LOW);
digitalWrite(C, LOW);

Praktikum Mikroprosesor 2021 Modul II -29


Modul II Seven Segmen

digitalWrite(D, LOW);
digitalWrite(E, LOW);
digitalWrite(F, LOW);
digitalWrite(G, HIGH);
break;

case 1:
//menampilkan angka 1
digitalWrite(A, HIGH);
digitalWrite(B, LOW);
digitalWrite(C, LOW);
digitalWrite(D, HIGH);
digitalWrite(E, HIGH);
digitalWrite(F, HIGH);
digitalWrite(G, HIGH);
break;

case 2:
//menampilkan angka 2
digitalWrite(A, LOW);
digitalWrite(B, LOW);
digitalWrite(C, HIGH);
digitalWrite(D, LOW);
digitalWrite(E, LOW);
digitalWrite(F, HIGH);
digitalWrite(G, LOW);
break;

case 3:
//menampilkan angka 3
digitalWrite(A, LOW);
digitalWrite(B, LOW);
digitalWrite(C, LOW);
digitalWrite(D, LOW);

Praktikum Mikroprosesor 2021 Modul II -30


Modul II Seven Segmen

digitalWrite(E, HIGH);
digitalWrite(F, HIGH);
digitalWrite(G, LOW);
break;

case 4:
//menampilkan angka 4
digitalWrite(A, HIGH);
digitalWrite(B, LOW);
digitalWrite(C, LOW);
digitalWrite(D, HIGH);
digitalWrite(E, HIGH);
digitalWrite(F, LOW);
digitalWrite(G, LOW);
break;

case 5:
//menampilkan angka 5
digitalWrite(A, LOW);
digitalWrite(B, HIGH);
digitalWrite(C, LOW);
digitalWrite(D, LOW);
digitalWrite(E, HIGH);
digitalWrite(F, LOW);
digitalWrite(G, LOW);
break;

case 6:
//menampilkan angka 6
digitalWrite(A, LOW);
digitalWrite(B, HIGH);
digitalWrite(C, LOW);
digitalWrite(D, LOW);
digitalWrite(E, LOW);

Praktikum Mikroprosesor 2021 Modul II -31


Modul II Seven Segmen

digitalWrite(F, LOW);
digitalWrite(G, LOW);
break;

case 7:
//menampilkan angka 7
digitalWrite(A, LOW);
digitalWrite(B, LOW);
digitalWrite(C, LOW);
digitalWrite(D, HIGH);
digitalWrite(E, HIGH);
digitalWrite(F, HIGH);
digitalWrite(G, HIGH);
break;

case 8:
//menampilkan angka 8
digitalWrite(A, LOW);
digitalWrite(B, LOW);
digitalWrite(C, LOW);
digitalWrite(D, LOW);
digitalWrite(E, LOW);
digitalWrite(F, LOW);
digitalWrite(G, LOW);
break;

case 9:
//menampilkan angka 9
digitalWrite(A, LOW);
digitalWrite(B, LOW);
digitalWrite(C, LOW);
digitalWrite(D, LOW);
digitalWrite(E, HIGH);
digitalWrite(F, LOW);

Praktikum Mikroprosesor 2021 Modul II -32


Modul II Seven Segmen

digitalWrite(G, LOW);
break;
}
}

Praktikum Mikroprosesor 2021 Modul II -33

Anda mungkin juga menyukai