Anda di halaman 1dari 29

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA

DIGITAL DAN MIKROKONTROLER

DIGITAL KELUARAN LED

DISUSUN OLEH :

KHUSNUL KHATIMAH

32120009

2A D3 TEKNIK LISTRIK

KELOMPOK 7

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
MAKASSAR
2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


LED (Light Emiting Diode) adalah komponen elektronika yang dapat
memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. Simbol dan
bentuk LED dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 1.1 Bentuk LED Gambar 1.2 Simbol LED

LED mempunyai 2 kaki yang di sebut dengan noda (+) dan katoda (-).
Apabila di hubungkan dengan sumber tegangan maka kaki- kaki tersebut harus di
sesuaikan dengan polaritas dari sumber tegangan tersebut.

1.2 TUJUAN

Setelah membaca mahasiswa di harapkan dapat :

a. Membuat layout simulasi rangkaian LED di proteus menggunakan Arduino


Uno.
b. Membuat program sketch di IDE Ardiuno dengan menyalakan simulasi
lampu LED di proteus.
c. Mengaplikasikan hasil simulasi di proteus ke board modul Arduino Uno.
BAB II

TEORI DASAR

2.1. LED

LED atau Light Emitting Diode adalah komponen elektronika yang


dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan dengan
bias maju (forward bias). LED dapat diartikan sebagai sebuah dioda yang
memancarkan cahaya, karena memang LED merupakan keluarga dioda yang
terbuat dari bahan semikonduktor. LED (Light Emitting Diode) memiliki
bentuk seperti bohlam lampu dan dapat memancarkan cahaya dengan berbagai
warna. Walaupun bentuknya menyerupai sebuah bohlam kecil namun LED
tidak membutuhkan filamen layaknya seperti lampu pijar sehingga LED tidak
menghasilkan panas berlebih yang diakibatkan dari pembakaran filamen
ketika lampu pijar menghasilkan cahaya. Oleh karena itu, saat ini LED (Light
Emitting Diode) yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu
penerangan dalam LCD TV maupun peralatan elektronik lainnya.
Cara kerja LED hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub,
yaitu kutub Positif (P) dan kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan
cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju ke
Katoda.
Untuk mengetahui polaritas terminal Anoda (+) dan Katoda (-) pada
LED, kita dapat melihatnya secara fisik berdasarkan gambar di bawah. Ciri-ciri
Terminal Anoda pada LED adalah kaki yang lebih panjang dan juga Lead
Frame yang lebih kecil. Sedangkan ciri-ciri Terminal Katoda adalah Kaki yang
lebih pendek dengan Lead Frame yang besar serta terletak di sisi yang Flat.
2.1 Bentuk polaritas LED
2.2 Arduino
Arduino dikatakan sebagai sebuah platform dari physical computing yang
bersifat open source.Pertama-tama perlu dipahami bahwa kata “platform” di sini
adalah sebuah pilihan kata yang tepat. Arduino tidak hanya sekedar sebuah alat
pengembangan, tetapi ia adalah kombinasi dari hardware, bahasa pemrograman dan
Integrated Development Environment (IDE) yang canggih. IDE adalah sebuah
software yang sangat berperan untuk menulis program, meng-compile menjadi kode
biner dan meng-upload ke dalam memory microcontroller. Ada banyak projek dan
alat-alat dikembangkan oleh akademisi dan profesional dengan menggunakan
Arduino, selain itu juga ada banyak modul-modul pendukung (sensor, tampilan,
penggerak dan sebagainya) yang dibuat oleh pihak lain untuk bisa disambungkan
dengan Arduino. Arduino berevolusi menjadi sebuah platform karena ia menjadi
pilihan dan acuan bagi banyak praktisi.

2.3 JENIS-JENIS PAPAN ARDUINO

Saat ini ada bermacam-macam bentuk papan Arduino yang disesuaikan dengan peruntukannya
seperti diperlihatkan berikut ini:
ARDUINO USB

Menggunakan USB sebagai antar muka pemrograman atau komunikasi komputer. Contoh:

Arduino Uno

Arduino Duemilanove

Arduino Diecimila

Arduino NG Rev. C

Arduino NG (Nuova Generazione)

Arduino Extreme dan Arduino Extreme v2

Arduino USB dan Arduino USB v2.0

ARDUINO SERIAL

Menggunakan RS232 sebagai antar muka pemrograman atau komunikasi komputer. Contoh:
Arduino Serial dan Arduino Serial v2.0
ARDUINO MEGA

Papan Arduino dengan spesifikasi yang lebih tinggi, dilengkapi tambahan pin digital, pin
analog, port serial dan sebagainya. Contoh:

Arduino Mega

Arduino Mega 2560

ARDUINO FIO

Ditujukan untuk
penggunaan nirkabel .
ARDUINO LILYPAD
Papan dengan bentuk yang melingkar. Contoh: LilyPad Arduino 00, LilyPad Arduino 01,
LilyPad Arduino 02, LilyPad Arduino 03, LilyPad Arduino 04

ARDUINO BT

Mengandung modul bluetooth untuk komunikasi nirkabel.

ARDUINO NANO DAN ARDUINO MINI

Papan berbentuk kompak dan digunakan bersama breadboard. Contoh:

Arduino Nano 3.0, Arduino Nano 2.x

Arduino Mini 04, Arduino Mini 03, Arduino Stamp 02


Komponen utama di dalam papan Arduino adalah sebuah microcontroller 8 bit dengan
merk ATmega yang dibuat oleh perusahaan Atmel Corporation. Berbagai papan
Arduino menggunakan tipe ATmega yang berbeda-beda tergantung dari
spesifikasinya, sebagai contoh Arduino Uno menggunakan ATmega328 sedangkan
Arduino Mega 2560 yang lebih canggih menggunakan ATmega2560.

Untuk memberikan gambaran mengenai apa saja yang terdapat di dalam sebuah
microcontroller, pada gambar berikut ini diperlihatkan contoh diagram blok sederhana
dari microcontroller ATmega328 (dipakai pada Arduino Uno).

Blok-blok di atas dijelaskan sebagai berikut:

Universal Asynchronous Receiver/Transmitter (UART) adalah antar muka yang


digunakan untuk komunikasi serial seperti pada RS-232, RS-422 dan RS-485.

2KB RAM pada memory kerja bersifat volatile (hilang saat daya dimatikan),
digunakan oleh variable-variabel di dalam program.

32KB RAM flash memory bersifat non-volatile, digunakan untuk menyimpan


program yang dimuat dari komputer. Selain program, flash memory juga
menyimpan bootloader.
Bootloader adalah program inisiasi yang ukurannya kecil, dijalankan oleh CPU
saat daya dihidupkan. Setelah bootloader selesai dijalankan, berikutnya program
di dalam RAM akan dieksekusi.

1KB EEPROM bersifat non-volatile, digunakan untuk menyimpan data yang


tidak boleh hilang saat daya dimatikan. Tidak digunakan pada papan Arduino.

Central Processing Unit (CPU), bagian dari microcontroller untuk


menjalankan setiap instruksi dari program.

Port input/output, pin-pin untuk menerima data (input) digital atau


analog, dan mengeluarkan data (output) digital atau analog.

Setelah mengenal bagian-bagian utama dari microcontroller ATmega sebagai komponen


utama, selanjutnya kita akan mengenal bagian-bagian dari papan Arduino itu sendiri.
BAB III
METODE PERCOBAAN

3.1 ALAT DAN BAHAN


a. Tools Proteus (software)
b. Tools IDE Arduino Uno
c. Board modul Arduino Uno
d. KabelUSB
e. Kabel jumper male–female, male-male , female–female
f. LED

3.2 RANGKAIAN PERCOBAAN

Gambar 3.1 Rangkaian percobaan menyalakan LED

3.3 LANGKAH PERCOBAAN

A. Menyalakan LED
Sebelum kita merangkai pada Board Arduino terlebih dahulu kita
melakukan simulasi pada proteus. Langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut :
1) Membuka aplikasi proteus
2) Memilih devices pada library proteus dengan mengetikkan kata
“Arduino”,maka akan muncul tampilan seperti di bawah.

Gambar 3.2 Tampilan Proteus

3) Memilih Arduino Uno R3 kemudian mengklik OK.

Gambar 3.3 Tampilan Arduino Uno R3


4) Melakukan cara yang sama untuk mencari LED dan resistor.
5) Menghubungkan LED dengan Pin Arduino melalui Resistor dan
Ground,sehingga gambar rangkaiannya menjadi seperti di bawah.
Gambar 3.4 Rangkaian LED dengan Pin Arduino

6) Setelah selesai membuat rangkaian, langkah selanjutnya adalah membuat


source code untuk memasukkannya ke dalam Arduino pada Sketch

Gambar 3.5 Source Code

7) Selanjutnya mengklik “Verify” pada toolbar, fungsinya untuk mengecek


coding yang kita buat sudah benar atau masih ada yang salah.
8)Jika coding kita telah benar pada bagian kiri bawah akan terlihat seperti ini

Gambar 3.6 Tampilan Coding Benar

9) Kemudian mencari hasil kompailer tersebut yang berekstensi *hex


Gambar 3.7 Hasil Kompailer

10) Kembali ke proteus. Menekan dua kali pada komponen Arduino, maka
akan muncul kolom yang menyatakan lokasi dari program file. Kemudian menyalin
file *hex tadi pada bagian program file.

Gambar 3.8 Tampilan Proteus

11) Langkah terakhir adalah menjalankan simulasi dengan menekan tombol play
yang berada pada bagian kiri bawah. Jika langkah-langkah diatas telah Anda ikuti,
maka Anda akan melihat LED menyala.

B. Menyalakan lampu LED BLINK tiap satu detik

 Mengulangi langkah pada percobaan diatas, akan tetapi memasukkan


syntax :
Gambar 3.9 Syntax LED BLINK
BAB IV
HASIL PERCOBAAN

4.1 RANGKAIAN SIMULASI PROTEUS


 Menyalakan lampu LED di pin 13

Gambar 4.1 Rangkaian LED di pin 13

4.2 SYNTAX PROGRAM

1. Percobaan 1 (Menyalakan lampu LED di pin 13)


Gambar 4.2 Syntax LED di pin 13

2. Percobaan 2 (Menyalakan 8 lampu LED BLINK)

void setup() {
pinMode(2, OUTPUT);
pinMode(3, OUTPUT);
pinMode(4, OUTPUT);
pinMode(5, OUTPUT);
pinMode(6, OUTPUT);
pinMode(7, OUTPUT);
pinMode(8, OUTPUT);
pinMode(9, OUTPUT);
}
void loop() {
digitalWrite (2, HIGH);
digitalWrite (3, HIGH);
digitalWrite (4, HIGH);
digitalWrite (5, HIGH);
digitalWrite (6, HIGH);
digitalWrite (7, HIGH);
digitalWrite (8, HIGH);
digitalWrite (9, HIGH);
delay (1000);
digitalWrite (2, LOW);
digitalWrite (3, LOW);
digitalWrite (4, LOW);
digitalWrite (5, LOW);
digitalWrite (6, LOW);
digitalWrite (7, LOW);
digitalWrite (8, LOW);
digitalWrite (9, LOW);
delay(1000)
}

3. Percobaan 3 (Menyalakan 3 running LED di pin 2, 3, dan 4)

void setup() {
pinMode(2, OUTPUT);
pinMode(3, OUTPUT);
pinMode(4, OUTPUT);
pinMode(5, OUTPUT);
pinMode(6, OUTPUT);
pinMode(7, OUTPUT);
pinMode(8, OUTPUT);
pinMode(9, OUTPUT);
}
void loop() {
digitalWrite (2, HIGH);
digitalWrite (3, LOW);
digitalWrite (4 LOW);
digitalWrite (5, LOW);
digitalWrite (6, LOW);
digitalWrite (7, LOW);
digitalWrite (8, LOW);
digitalWrite (9, LOW);
delay (100);
digitalWrite (2, LOW);
digitalWrite (3, HIGH);
digitalWrite (4, LOW);
digitalWrite (5, LOW);
digitalWrite (6, LOW);
digitalWrite (7, LOW);
digitalWrite (8, LOW);
digitalWrite (9, LOW);
delay(100)
digitalWrite (2, LOW);
digitalWrite (3, LOW);
digitalWrite (4, HIGH);
digitalWrite (5, LOW);
digitalWrite (6, LOW);
digitalWrite (7, LOW);
digitalWrite (8, LOW);
digitalWrite (9, LOW);
delay(100)
}
4. Percobaan 4 (Menyalakan running LED ON ke dalam)

void setup() {
pinMode(2, OUTPUT);
pinMode(3, OUTPUT);
pinMode(4, OUTPUT);
pinMode(5, OUTPUT);
pinMode(6, OUTPUT);
pinMode(7, OUTPUT);
pinMode(8, OUTPUT);
pinMode(9, OUTPUT);
}
void loop() {
digitalWrite (2, HIGH);
digitalWrite (3, LOW);
digitalWrite (4, LOW);
digitalWrite (5, LOW);
digitalWrite (6, LOW);
digitalWrite (7, LOW);
digitalWrite (8, LOW);
digitalWrite (9, HIGH);
delay (100);
digitalWrite (2, LOW);
digitalWrite (3, HIGH);
digitalWrite (4, LOW);
digitalWrite (5, LOW);
digitalWrite (6, LOW);
digitalWrite (7, LOW);
digitalWrite (8, HIGH);
digitalWrite (9, LOW);
delay(100);
digitalWrite (2, LOW);
digitalWrite (3, LOW);
digitalWrite (4, HIGH);
digitalWrite (5, LOW);
digitalWrite (6, LOW);
digitalWrite (7, HIGH);
digitalWrite (8, LOW);
digitalWrite (9, LOW);
delay (100);
digitalWrite (2, LOW);
digitalWrite (3, LOW);
digitalWrite (4, LOW);
digitalWrite (5, HIGH);
digitalWrite (6, HIGH);
digitalWrite (7, LOW);
digitalWrite (8, LOW);
digitalWrite (9, LOW);
delay (100);
}
5. Percobaan 5 (Menyalakan running LED ON ke dalam dan ke luar)

void setup() {
pinMode(2, OUTPUT);
pinMode(3, OUTPUT);
pinMode(4, OUTPUT);
pinMode(5, OUTPUT);
pinMode(6, OUTPUT);
pinMode(7, OUTPUT);
pinMode(8, OUTPUT);
pinMode(9, OUTPUT);
}
void loop() {
digitalWrite (2, HIGH);
digitalWrite (3, LOW);
digitalWrite (4, LOW);
digitalWrite (5, LOW);
digitalWrite (6, LOW);
digitalWrite (7, LOW);
digitalWrite (8, LOW);
digitalWrite (9, HIGH);
delay (300);
digitalWrite (2, HIGH);
digitalWrite (3, HIGH);
digitalWrite (4, LOW);
digitalWrite (5, LOW);
digitalWrite (6, LOW);
digitalWrite (7, LOW);
digitalWrite (8, HIGH);
digitalWrite (9, HIGH);
delay(300);
digitalWrite (2, HIGH);
digitalWrite (3, HIGH);
digitalWrite (4, HIGH);
digitalWrite (5, LOW);
digitalWrite (6, LOW);
digitalWrite (7, HIGH);
digitalWrite (8, HIGH);
digitalWrite (9, HIGH);
delay (300);
digitalWrite (2, LOW);
digitalWrite (3, HIGH);
digitalWrite (4, HIGH);
digitalWrite (5, HIGH);
digitalWrite (6, HIGH);
digitalWrite (7, HIGH);
digitalWrite (8, HIGH);
digitalWrite (9, LOW);
delay (300);
digitalWrite (2, LOW);
digitalWrite (3, LOW);
digitalWrite (4, LOW);
digitalWrite (5, HIGH);
digitalWrite (6, HIGH);
digitalWrite (7, LOW);
digitalWrite (8, LOW);
digitalWrite (9, LOW);
delay (300);
digitalWrite (2, LOW);
digitalWrite (3, LOW);
digitalWrite (4, HIGH);
digitalWrite (5, HIGH);
digitalWrite (6, HIGH);
digitalWrite (7, HIGH);
digitalWrite (8, LOW);
digitalWrite (9, LOW);
delay(300);
digitalWrite (2, LOW);
digitalWrite (3, HIGH);
digitalWrite (4, HIGH);
digitalWrite (5, HIGH);
digitalWrite (6, HIGH);
digitalWrite (7, HIGH);
digitalWrite (8, HIGH);
digitalWrite (9, LOW);
delay (300);
digitalWrite (2, LOW);
digitalWrite (3, HIGH);
digitalWrite (4, HIGH);
digitalWrite (5, HIGH);
digitalWrite (6, HIGH);
digitalWrite (7, HIGH);
digitalWrite (8, HIGH);
digitalWrite (9, LOW);
delay (300);
}
BAB V

PEMBAHASAN

5.1 PERCOBAAN PADA SYNTAX PROGRAM

5.1.1 Percobaan 1

Pada percobaan ini, praktikan menyalakan LED di pin 13. Langkah pertama
yang dilakukan adalah membuat syntax pinMode (13, OUTPUT) pada IDE Arduino
Uno, sehingga pin 13 diatur sebagai output. Untuk membuat pin 13 bertegangan
maka dibuat syntax digitalWrite (13, HIGH), selanjutnya syntax diupload ke Board
Modul Arduino Uno. Namun sebelum itu, pada Board Modul Arduino Uno
dihubungkan pin 13 ke LED pin 1 pada CN6, pin 5V ke pin +, dan Ground ke pin G
dengan menggunakan kabel jumper Female-Male.

5.1.2 Percobaan 2

Percobaan kedua yaitu menyalakan LED BLINK di pin 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan


9 pada Board Modul Arduino Uno. Langkah pertama yaitu membuat syntax program
pada IDE Arduino Uno seperti pada Bab IV Percobaan 2 di Syntax Program. Pada
percobaan ini kami menggunakan syntax delay (1000) yang berfungsi sebagai durasi
menyala dan matinya LED, selanjutnya syntax program yang telah dibuat diupload
ke Board Modul Arduino Uno. Namun sebelum itu, terlebih dahulu kita
menghubungkan pin 5V ke pin +, Ground ke pin G, pin 2 ke LED pin 1, pin 3 ke
LED pin 2, pin 4 ke LED pin 3, pin 5 ke LED pin 4, pin 6 ke LED pin 5, pin 7 ke
LED pin 6, pin 8 ke LED pin 7, dan pin 9 ke LED pin 8 dengan menggunakan kabel
jumper Female-Male pada Board Modul Arduino Uno.

5.1.3 Percobaan 3

Percobaan ketiga yaitu menyalakan running LED di pin 2,3, dan 4 pada
Board Modul Arduino Uno. Langkah pertama yaitu membuat syntax program pada
IDE Arduino Uno seperti pada Bab IV Percobaan 3 di Syntax Program. Pada
percobaan ini kami menggunakan delay (100) agar durasi menyala dan matinya LED
agak cepat, selanjutnya syntax program diupload ke Board Arduino Uno. Cara
menghubungkan pin pada Board Arduino dengan pin LED sama seperti percobaan
sebelumnya.

5.1.4 Percobaan 4

Percobaan keempat yaitu membuat running LED ON ke dalam (ke tengah).


Langkah pertama yaitu membuat syntax program pada IDE Arduino Uno dengan
mengatur pin 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 sebagai output. Pada percobaan ini nilai HIGH
diberikan pada setiap 2 pin output secara bergantian dengan durasi sesuai syntax
program yang telah dibuat, yang pertama pin 2 dan 9, kedua pin 3 dan 8, ketiga pin 4
dan 7, dan keempat pin 5 dan 6. Selanjutnya syntax program diupload ke Board
Modul Arduino Uno. Untuk menghubungkan pin pada Board Arduino dengan pin
LED caranya sama seperti percobaan sebelumnya.

5.1.5 Percobaan 5

Pada percobaan kelima yaitu membuat running LED ON ke dalam dan ke


luar. Pada percobaan ini hampir sama dengan percobaan keempat, hanya saja pada
percobaan ini ditambahkan syntax program untuk running LED bergerak ke luar.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Bab IV Percobaan 5 di Syntax Program. Pada
percobaan kali ini kami menggunakan delay (300), dan selanjutnya syntax program
diupload ke Board Modul Arduino Uno. Namun sebelum itu, terlebih dahulu pada
Board Modul Arduino Uno dihubungkan pin 5V ke pin +, Ground ke pin G, pin 2 ke
LED pin 1, pin 3 ke LED pin 2, pin 4 ke LED pin 3, pin 5 ke LED pin 4, pin 6 ke
LED pin 5, pin 7 ke LED pin 6, pin 8 ke LED pin 7, dan pin 9 ke LED pin 8 dengan
menggunakan kabel jumper Female-Male.

BAB VI

PENUTUP
6.1 KESIMPULAN

Setelah melakukan percobaan, praktikan dapat :

a) Membuat simulasi rangkaian output LED di Proteus menggunakan Arduino


Uno.

b) Membuat syntax program pada IDE Arduino Uno. Pada saat membuat sketch
pada software Arduino Uno harus mengcompiler source code agar menjadi
kode biner yang bisa terbaca oleh mikrokontroller, lalu mengupload program
sketch yang memuat kode biner dari laptop ke memori yang terletak di dalam
mikrokontroller sehingga LED pada papan Arduino menyala.

c) Mengaplikasikan hasil simulasi di Proteus pada Board Modul Arduino Uno.


Proses merangkai dan membuat source code pada software Arduino dapat
dilakukan dengan mudah jika membuat simulasi di Proteus terlebih dahulu.

DAFTAR PUSTAKA

Jobsheet Laboratorium Praktikum Elektronika Digital dan Mikrokontroller


https://www.belajaronline.net/2020/09/pengertian-led-light-emitting-diode-dan-
fungsi.html?m=1

https://teknikelektronika.com/pengertian-led-light-emitting-diode-cara-kerja/

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai