Anda di halaman 1dari 18

Lab Microcontroller

TRAFFIC LIGHT

KELOMPOK 10 :
MUHAMMAD ILHAM NIZAR 42118013
RAHMAT SAIFUL 42118023
2A D4 TEKNIK LISTRIK

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

MAKASSAR

2019
I. TUJUAN

Setelah percobaan, praktikan dapat :

1. Membuat layout simulasi rangkaian traffic light di Proteus menggunakan


Arduino uno.
2. Membuaat program sketch di IDE Arduino dengan menyalakan simulasi
traffic light di Proteus.
3. Mengaplikasikan hasil simulasi di proteus ke Board Modul Arduino
uno.

II. TEORI DASAR


A. TRAFFIC LIGHT
Traffic Light adalah suatu lampu indikator pemberi sinyal yang di
tempatkan di persimpangan jalan, atau lokasi-lokasi lain untuk
menunjukkan keadaan aman agar mengendarai atau berjalan sesuai
dengan kode warna pada Traffic Light. Traffic Light juga membawa
peranan besar diantaranya bagi pengguna jalan raya itu sendiri. Bisa
dibayangkan jika suatu jalan raya tidak menggunakan Traffic Light bisa
dipastikan kondisi lalu lintas akan menjadi kacau, serta timbulnya
banyak kecelakaan. Dengan demikian terlihat jelas akan fungsi dan arti
penting adanya Traffic Light keselamatan sangat dibutuhkan oleh para
pengguna jalan ketika berada di persimpangan jalan. traffic light
berfungsi untuk menertibkan kendaraan-kendaraan yang berada pada
persimpangan jalan, berdasarkan fungsinya tersebut tentunya peran
lampu lalu lintas sangatlah penting. Dapat kita bayangkan jika tiba-tiba
lampu lalu lintas yang berada pada persimpangan tidak menyala,
tentunya pelanggaran terjadi dimana-mana seperti saling mendahului
dalam melewati suatu persimpangan. Hal tersebut akan mengakibatkan
kemacetan yang cukup panjang di jalan dan sangat merugikan semua
pihak. Proses kerja dari sebuah Traffic Light adalah bergantian berurutan
secara otomatis. Yang dimaksud 2 bergantian disini adalah dalam satu
proses kerja hanya ada satu output yang bekerja. Sedangkan berurutan
maksudnya adalah dalam proses kerja bergantian tersebut pergantian
keluarannya berpindah secara urut. Dimulai dari merah kemudian hijau
lalu kuning. Setelah kuning akan kembali lagi secara otomatis ke merah.
Dimana keluaran atau beban yang digunakan berupa lampu indikator
merah, kuning dan hijau.

Gambar 2.1 Traffic Light

B. ARDUINO UNO
Arduino merupakan sebuah board microcontroller yang disertai
software pendukung untuk melakukan pemograman. Arduino menganut
sistem open hardware, menggunakan Atmel AVR processor dan
memiliki I/O onboard. Boleh dibilang, Arduino itu komputer kecil yang
dapat kita program untuk memproses input dan output dari komponen
eksternal yang kita hubungkan dengan Arduino tersebut.

Contoh sederhana apa yang dapat kita lakukan terhadap Arduino,


kita dapat mengatur untuk menyalakan lampu katakanlah 30 detik
sesudah kita menekan saklar. Dalam contoh ini berarti kita memiliki
board Arduino, sebuah lampu dan saklar yang terhubung dengan
arduino. Arduino akan dengan sabar menunggu saklar ditekan, sekali
saklar ditekan, arduino akan menunggu 30 detik, kemudian
memerintahkan lampu menyala. Anda dapat meningkatkan kemampuan
dengan menambahkan sensor, sebagai contoh PIR sensor, yang
berfungsi sebagai input untuk menyalakan lampu.

Arduino dapat berdiri sendiri, dapat dihubungkan dengan


komputer, jaringan atau dihubungkan dengan internet untuk mengambil
data atau mengirimkan data. Arduino dapat dihubungkan dengan LED,
dot matrix display, button, switch, motor, berbagai sensor, GPS, modul
ethernet dan banyak lagi.

Board Arduino menggunakan Atmel AVR microprocessor dan


sebuah crystal untuk mengatur clock agar processor bekerja pada
kecepatan yang tepat, 5 volt linear regulator, USB socket untuk
menghubungkan board dengan PC (tergantung jenis Board Arduino) dan
pin output yang digunakan untuk menghubungkan dengan komponen
input ataupun output.

Arduino Uno adalah microcontroller board yang menggunakan


ATMega328. Memiliki 14 digital input/output pin, 6 analog inputs, 16
MHz ceramic, USB Connection, power jac, ICSP header dan tombol
reset. UNO ini cukup lengkap dalam mendukung pengerjaan
microcontrolling.

a. Fitur UNO R3

1. 1.0 pinout: terdapat pin SDA and SCL (dekat AREF pin) dan 2
pin baru lainnya dekat RESET pin, IOREF yang berguna bagi
shield untuk mengadaptasi tegangan (votage) yang disediakan
dari board. Untuk kedepannya, shield akan compatible dengan
board yang menggunakan AVR (5V) dan arduino due yang
beroperasi di 3.3 V. Pin yang kedua adalah pin reserved untuk
kebutuhan dimasa yang akan datang.
2. RESET circuit yang lebih baik
3. Menggunakan Atmega 16U2 (menggantikan 8U2).
b. Summary

 Microcontroller ATmega328
 Operating Voltage 5V
 Input Voltage (recommended) 7-12V
 Input Voltage (limits) 6-20V
 Digital I/O Pins 14 (of which 6 provide PWM output)
 Analog Input Pins 6
 DC Current per I/O Pin 40 mA
 DC Current for 3.3V Pin 50 mA
 Flash Memory 32 KB (ATmega328) of which 0.5 KB used by
bootloader
 SRAM 2 KB (ATmega328)
 EEPROM 1 KB (ATmega328)
 Clock Speed 16 MHz

c. Pin Out Arduino Uno R3

Gambar 2.2
Arduino uno
Board yang paling populer dan cukup murah dan mudah untuk
diprogram, yaitu Arduino UNO R3 (revisi 3).
C. LED
LED (Light Emitting Diode) adalah komponen elektronika yang dapat
memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju.
LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor.
Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis
bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat
memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti
yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote
Control perangkat elektronik lainnya.

Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil
dan dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat
elektronika. Berbeda dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan
pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam
menghasilkan cahaya. Oleh karena itu, saat ini LED (Light Emitting
Diode) yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu
penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu tube.

Gambar 2.3 Bentuk dan Symbol LED


Cara Kerja LED :
LED merupakan keluarga dari dioda sehingga cara kerjanya pun
hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub yaitu kutub Positif
(P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya
apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju ke
Katoda.

LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga


menciptakan junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping
dalam semikonduktor adalah proses untuk menambahkan
ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang murni sehingga
menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED
dialiri tegangan maju (bias forward) yaitu dari Anoda (P) menuju ke
Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah
ke wilayah yang kelebihan hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan
positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan hole akan
melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu
warna).
III. ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang dibutuhkan sebagai berikut.

1. Tools Proteus
2. Tools IDE Arduino Uno
3. Board modul Arduino Uno dan kabel USB
4. Modul Traffic Light
5. Kabel jumper male-female, male-male, female-female

IV. SIMULASI PERCOBAAN

Gambar 4.1 Simulasi Traffic Light


V. LANGKAH KERJA
A. Simulasi Proteus
1. Menambahkan device pada proteus dengan mengetik “ARDUINO
UNO R3” pada kolom keyboard kemudian mengklik “OK”, setelah
itu mengklik pada area kerja
2. Menggunakan cara yang sama untuk menambahkan LED
3. Menghubungkan LED 1 dengan Pin 2, LED 2 dengan Pin 3, dan
seterusnya hingga LED 12 dengan Pin 13 kemudian menghubungkan
semua output LED ke Ground
4. Membuat source code untuk dimasukkan kedalam Arduino sketch
seperti gambar berikut
Gambar 5.1 Sketch Running LED

5. Mengklik “Verify” pada toolbar, berfungsi untuk mengecek coding

Gambar 5.2 Alamat Hasil Compiler Berekstensi *.hex


6. Mencari dan mencopy alamat lokasi hasil compiler yang berekstensi
*.hex
7. Membuka kembali Proteus lalu mengklik 2x Arduino hingga muncul
jendela “Edit Component”
8. Menempel hasil copy alamat lokasi pada kotak “Program File”
kemudian klik “OK”
9. Kemudian mengklik simbol “Play” pada bagian kiri bawah Proteus

B. Simulasi Rangkaian
1. Memastikan alat yang digunakan dalam kondisi yang baik
2. Menghubungkan Pin CN1, CN2, CN3, dan CN4 pada Modul Traffic
Light ke Pin Arduino UNO R3 dengan hubungan sebagai berikut :

CN1 Pin Arduino UNO CN2 Pin Arduino UNO

1 2 1 5

2 3 2 6

3 4 3 7

CN3 Pin Arduino UNO CN4 Pin Arduino UNO

1 8 1 11

2 9 2 12

3 10 3 13
3. Memasukkan Program kedalam mikrokontroled Arduino Uno dengan
cara Mengklik Upload pada aplikasi Arduino

4. Menjalankan Rangkaian
VI. HASIL PERCOBAAN
Gambar 6.2 Hasil Simulasi Traffic Light pada Proteus

Gambar 6.2 Hasil Percobaan Traffic Light Modul Arduino


Gambar 6.3 Diagram Timing Traffic Light

VII. ANALISA

Software Arduino menggunakan bahasa pemrograman yaitu bahasa C.


Bahasa pemrograman ini mi nimal terdiri dari dua fungsi yaitu void setup
dan void loop. Fungsi void setup () dalam sebuah program arduino adalah
semua perintah yang akan di baca sekali. Fungsi void loop () dalam sebuah
program arduino adalah semua perintah yang akan di baca berulang-ulang.
Fungsi setup() dijalankan pertama  kali  setiap board  arduino dihidupkan
sedangkan fungsi loop() dijalankan terus menerus selama board arduino
hidup.  Pada program  standar C ANSI  fungsi yg pertama dijalankan adalah
fungsi main() pada C arduino  adalah fungsi setup().

Pada void setup statement berupa pinMode (int pin, int mode)
memerintahkan Arduino apakah pin akan diset sebagai digital input atau
output. Mode dapat berupa “INPUT” atau “OUTPUT”. Perintah void loop
berupa digitalWrite (int pin, int value) Menulis nilai ke pin digital. Nilai
yang ditulis dapat berupa 1 (HIGH) atau 0 (LOW). Setelah menulis satu
statement harus diakhiri dengan tanda ;. Pada bahasa program ini setelah
menulis void setup() atau void loop () diikuti dengan tanda { yang
digunakan untuk memulai statement dan diakhiri dengan tanda }.

Simulasi di proteus 8 traffic light yang dinyalakan oleh mikro


Arduino dan implementasikan di board Modul Arduino Uno

Gambar 7.1 Simulasi Traffic Light

Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan board Arduino yang


dihubungkan dengan modul yang terdiri dari 4 buah sistem traffic light
(simpang 4) . Pin yang digunakan yaitu pin digital 2 sampai dengan pin 13
yang dihubungkan dengan 12 Led yang berada pada modul traffic light.
CN1 bagian 1,2,3 dan 4 dihubungkan kemasing-masing LED Hijau1, LED
Kuning1, LED Merah1 dan GND. CN2 bagian 1,2 dan 3 dihubungkan
kemasing-masing LED Hijau2, LED Kuning2 dan LED Merah2. CN3
bagian 1,2 dan 3 dihubungkan ke LED Hijau3, LED Kuning3 dan LED
Merah3 dan CN4 bagian 1,2 dan 3 kemasing-masing LED Hijau4, LED
Kuning4 dan LED Merah4, yang akan menyala sesuai dengan prinsip kerja
Traffic light 1 arah dengan durasi nyala mati untuk suatu jalur jalan selama
1000 ms, kemudian akan ada waktu peringatan untuk berhenti menuju
lampu selanjutnya 500 ms.
Adapun pengaturan nyala dari traffic light ini yaitu sistem satu arah
pada simpang 4 dimulai dari LED Hijau pada jalur pertama ON sementara
jalur ke-2,3, dan 4 ON pada LED Merah. Setelah 1 detik posisi ON pada
jalur pertama berubah menjadi LED Yellow dan pada jalur 2,3 dan 4 berada
pada posisi sebelumnya dan 0,5 detik kemudian posisi ON pada jalur
pertama berubah ke LED Merah diikuti dengan jalur kedua yang posisi ON-
nya berubah ke LED Hijau. Kondisi ini berulang terus-menerus dari jalur 1
ke jalur 4. Berikut merupakan Sketch program dari Traffic Light.
Gambar 7.2 Sketch Traffic Light
Adapun cara menulis bahaasa pemograman untuk menyalakan LED
yaitu, pada pinMode (X, OUTPUT); X adalah pin-nya dan diset sebagai
output. Adapun pada digitalWrite (X, HIGH); ditambah dengan
digitalWrite (X, LOW); yang berarti LED diberi pulsa low atau nol yang
menyebabkan LED padam sedangkan jika diberi pulsa high LED akan
menyala, sesuai dngan prinsip kerjanya yaitu LED terdiri dari sebuah
chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan junction P dan
N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah
proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada
semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan karakteristik
kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias
forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron
pada N-Type material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole
(lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type material). Saat
Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan
memancarkan cahaya monokromatik (satu warna). Pada sketch
programnya, delay O/I diastus agar LED menyala sesuai dengan fungsi
traffic light 1 arah 4 Jalur. Berikut merupakan diagram timing dari
percobaan traffic light.

Gambar 7.3 Diagram Timing Traffic Light

Pada kondisi pertama, LED hijau pada jalur pertama berada


dalam posisi ON sementara jalur lainnya berada pada posisi ON pada
LED merah dengan delay 1 detik. Pada kondisi kedua, posisi ON jalur
pertama berubah ke LED Kuning sebagai tanda Hati-Hati sementara
jalur lainnya tetap pada kondisi awal dengan delah 0,5 detik. Pada
kondisi ketiga, posisi ON jalur pertama berubah ke LED merah sebagai
tanda berhenti sementara jalur kedua ON pada LED hijau dan Jalur
lainnya tetap pada kondisi awal. Kondisi ini akan terus berlanjut sampai
jalur ke 4 dan akan terus berulang dan membentuk system traffic light 4
jalur 1 arah.
VIII. KESIMPULAN

Setelah melakukan praktikum dan menulis laporan, adapun yang


dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Praktikan dapat membuat layout simulasi rangkaian traffic light di
Proteus menggunakan Arduino uno.
2. Praktikan dapat membuat program sketch di IDE Arduino dengan
menyalakan simulasi traffic light di Proteus.
3. Praktikan dapat mengaplikasikan hasil simulasi di proteus ke Board
Modul Arduino uno.

Anda mungkin juga menyukai