KELOMPOK 3B
3A D4 TEKNIK LISTRIK
MAKASSAR
2020
TAHANAN ISOLASI TRAFO
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Untuk mengetahui secara dini kondisi isolasi trafo.
2. Untuk mengetahui kemungkinan adanya ganguan hubung singkat
3. Untuk memastikan transformator cukup aman untuk diberi tegangan.
Gambar 4.1 Perbandingan pengaliran air (a) dan arus listrik (b).
Semakin kecil tahanan pada penghantar, maka semakin besar arus yang mengalir
pada tegangan yang sama. Seperti dinyatakan dalam hokum Ohm:
V=I*R
Dimana V = Tegangan dalam Volt
I = Arus dalam Ampere
R = Tahanan dalam Ohm
Sebagai catatan bahwa tidak ada isolasi yang sempuna – tahanan tak terbatas –
jadi akan ada pengaliran arus melalui isolasi atau melalui ground. Namun sangat
kecil (boleh jadi sekitar satu mikroampere) tetapi itulah dasar dari peralatan
pengukuran isolasi. Semakin besar tegangan yang diberikan ke isolasi maka
semakin besar pula arus yang akan melalui isolasi. Sejumlah kecil arus ini tidak
akan membahayakan isolasi yang masih baik akan tetapi menjadi suatu masalah
bagi isolasi yang telah mulai buruk/ rusak (deteriorated).
Pertanyaannya yang akan muncul “apakah isolasi yang baik itu?” Pada
dasarnya “baik” berarti relatif untuk tahanan yang tinggi tehadap arus, dan untuk
bahan isolasi, “baik” juga dapat berarti kemampuan untuk menjaga tahanan tinggi.
Sehingga, pengukuran tahanan isolasi yang tepat dapat memberikan kita informasi
tentang bagaimana kondisi isolasi dari suatu bahan. Serta dengan melakukan
pengecekan tahanan isolasi secara teratur dapat diperoleh kecenderungan
terjadinya deteriorated.
Peralatan listrik yang baru seharusnya memiliki tahanan isolasi yang baik
(memenuhi standar nilai tahanan isolasi, sesuai tegangan kerjanya). Namun
seiring waktu operasi, ada banyak faktor yang menyebabkan tahanan isolasi
menjadi menurun, antara lain karena kerusakan mekanik, vibrasi, panas atau
dingin yang berlebihan, kotor, minyak, korosif atau hanya karena kelembaban dan
semuanya ini akan ter-kombinasi oleh faktor tekanan listrik (electrical stresses).
Jadi isolasi yang baik itu adalah yang memiliki tahanan yang tinggi
sedangkan isolasi yang buruk cenderung memiliki tahanan yang rendah. Tinggi
rendahnya tahanan isolasi sangat dipengaruhi oleh factor-faktor yang disebutkan
sebelumnya. Gambar 4.2 memperlihatkan rangkaian tipikal untuk pengukuran
tahanan isolasi. Alat ukur tahanan isolasi (Insulation Resistance Test) akan
mengukur tahanan isolasi secara langsung dengan memberikan nilainya dalam
satu Ohm. Tahanan isolasi yang baik biasanya terukur dalam level MegaOhm
bahkan sampai dengan GigaOhm.
Tabel 1.
1U2 3U2
1V1 2v1
2v2
1V3
3v1
1V2 3v2
1W1 2w1
2w2
1W3
3w1
1W2 3w2
2. Rangkaian Percobaan Pengukuran Tahanan Isolasi, Primer - Primer
MODUL TRANSFORMATOR
1U1 2u1
1U2 3U2
1V1 2v1
2v2
1V3
3v1
1V2 3v2
1W1 2w1
2w2
1W3
3w1
1W2 3w2
MODUL TRANSFORMATOR
1U1 2 u1
Earth/ Ground
Insulation 2 u2
Tester 1U3
3U1
1U2 3U2
1V1 2v1
2v2
1V3
3v1
1V2 3v2
1W1 2w1
2w2
1W3
3w1
1W2 3w2
4. Rangkaian Percobaan Pengukuran Tahanan Isolasi, Sekunder - Ground
Earth/ Ground
MODUL TRANSFORMATOR
2u1
1U1
Phase
2u2 Insulation
1U3 Tester
3U1
1U2 3U2
1V1 2v1
2v2
1V3
3v1
1V2 3v2
1W1 2w1
2w2
1W3
3w1
1W2 3w2
MODUL TRANSFORMATOR
2u1
1U1
Phase
2u2 Insulation
1U3 Tester
3U1
1U2 3U2
2v1
1V1
2v2
1V3
3v1
1V2 3v2
1W1 2w1
2w2
1W3
3w1
1W2 3w2
V. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Mempersiapkan Alat dan Bahan
2. Memastikan modul transformator tidak bertegangan
3. Memeriksa kondisi battery dari insulation tester.
4. Membuat rangkaian seperti pada rangkaian percobaan, dimulai dengan
tahanan isolasi primer – ground.
5. Memilih tegangan injeksi sesuai tegangan operasi transformator (pilih 500
Vdc)
6. Menekan tombol test, perhatikan display alat ukur, setelah pembacaan stabil
(sekitar 10 – 30 detik, baca dan catat (perhatikan satuan pengukuran, MOhm
atau Gigaohm)
7. Menekan tombol test kembali untuk menghentikan injeksi tegangan.
8. Mengulangi langkah 4 – 7 untuk titik percobaan selanjutnya.
9. Menganalisa data dan simpulkan.
VI. TABEL HASIL PENGUKURAN TAHANAN ISOLASI
VII. ANALISIS
Nilai resistansi isolasi pada suatu trafo merupakan parameter yang penting
dan menunjukkan tingkat performa penghantar tersebut. Listrik memiliki resiko
terjadinya hubungan singkat (Short Circuit) jika suatu penghantar yang berbeda
potensial bersentuhan dengan penghantar lainnya. Dan juga untuk menghindari
resiko aliran listrik mengaliri benda-benda lainnya, maka dibutuhkan bahan
isolator untuk melindungi suatu trafo dari berbagai gangguan yang mungkin
terjadi.
Dari data percobaan 6.1. dapat dilihat data hasil percobaan tahanan isolasi
trafo. Nilai tahanan isolasi trafo peda setiap percobaan relatif sama. Nilai tahanan
terendah yang didapat yaitu 666 M pada percobaan Primer – Primer fasa S – T.
Sementara nilai tahanan tertinggi yang didapat yaitu 2,28 G pada percobaan
Sekunder – Sekunder fasa r – t. Hasil pengukuran tahanan isolasi belitan trafo
dipengaruhi oleh kebersihan isolasi bushing, suhu trafo, faktor usia dan
kelembapan udara disekitarnya.
VII. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Alzy Rahmad. 2016. “Tahanan Isolasi Kabel dan Cara Mengukurnya”, (diakses
tanggal 15 Desember 2020. Online: https://duniaberbagiilmuuntuksemua.
blogspot.com/2016/11/pengukuran-isolasi-atau-insulation-test.html)
Anonym. 2016. “Mengenal MEGGER (MEGA OHM METER), Alat Ukur
Tahanan Isolasi ”, (diakses tanggal 15 Desember 2020. Online:
https://blogteknisi.com/mengenal-megger-mega-ohm-meter-alat-ukur-
tahanan-isolasi/)