GENERATOR DC
1. Konstruksi Generator DC
Pada umumnya generator DC dibuat dengan menggunakan magnet permanent
dengan 4-kutub rotor, regulator tegangan digital, proteksi terhadap beban lebih,
starter eksitasi, penyearah, bearing dan rumah generator atau casis, serta bagian
rotor. Gambar 1 menunjukkan gambar potongan melintang konstruksi generator
DC.
Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah generator diperoleh melalui dua cara:
3. Jenis-Jenis Generator DC
b. Generator shunt
Pada generator shunt, penguat eksitasi E1-E2 terhubung paralel dengan
rotor (A1-A2). Tegangan awal generator diperoleh dari magnet sisa yang
terdapat pada medan magnet stator. Rotor berputar dalam medan magnet
yang lemah, dihasilkan tegangan yang akan memperkuat medan magnet
stator, sampai dicapai tegangan nominalnya. Pengaturan arus eksitasi yang
melewati belitan shunt E1-E2 diatur oleh tahanan geser. Makin besar arus
eksitasi shunt, makin besar medan penguat shunt yang dihasilkan, dan
tegangan terminal meningkat sampai mencapai tegangan nominalnya.
Diagram rangkaian generator shunt dapat dilihat pada Gambar berikut :
Gambar 4.5 Diagram Rangkaian Generator Shunt
Jika generator shunt tidak mendapatkan arus eksitasi, maka sisa megnetisasi
tidak akan ada, atau jika belitan eksitasi salah sambung atau jika arah
putaran terbalik, atau rotor terhubung-singkat, maka tidak akan ada
tegangan atau energi listrik yang dihasilkan oleh generator tersebut.
c. Generator kompon
Generator kompon mempunyai dua penguat eksitasi pada inti kutub utama
yang sama. Satu penguat eksitasi merupakan penguat shunt, dan lainnya
merupakan penguat seri. Diagram rangkaian generator kompon ditunjukkan
pada Gambar berikut. Pengatur medan magnet (D1-D2) terletak di depan
belitan shunt.
L-
PE
V S q
A1
G F2 F1
A2
Gambar 4.7 percobaan generator DC penguat luar (tanpa beban) kontrol tegangan
L + 0 V – 250 V
L-
PE
V
A
L
S q
R M t
A
V
L A1
G E2 E1
A2
PE
L
S q
R M I t
A
V L A1
G E2 E1
A2
300
250
200
150 50%
100%
100
50
0
0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
4.8 Analisis