Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM MESIN LISTRIK

PARALEL GENERATOR DC

Disusun oleh :

Nama : Aurora Azalea Rania


NIM : 031900010
Prodi/Angkatan : Elektromekanik / 2019

Dosen Pengampu : Sigit Suryantono, B.E.

JURUSAN TEKNOFISIKA NUKLIR


PROGRAM STUDI ELEKTRO MEKANIKA
POLITEKNIK TEKNOLOGI NUKLIR INDONESIA
BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL
YOGYAKARTA

2021
I. Tujuan percobaan :
1. Membuat watak luar dari dua buah Generator DC pemacu terpisah sebagai
syarat paralel Generator DC.
2. Mengoperasikan kerja Paralel dua buah generator DC pemacu terpisah pada
keadaan tanpa beban.
3. Mengoperasikan kerja Paralel dua buah generator DC pemacu terpisah pada
keadaan berbeban.

II. Sarana yang diperlukan :


1. Motor DC dengan dua belitan medan.
2. Panel percobaan LAK.
3. 2 buah multimeter.
4. Rheostat.
5. Tachometer.
6. Unit Beban.

III. Teori :
Kerja paralel Generator DC shunt harus memenuhi persyaratan-persyaratan
sebagai berikut:
1. Tegangan terminal Generator harus sama.
2. Polaritas terminal generator harus sama.
3. Watak luar Generator sama / hampir sama.
Generator DC shunt pemacu terpisah bekerja berdasarkan interaksi medan
magnet yang ditimbulkan oleh arus eksitasi atau arus pemacu dengan putaran
kawat konduktor. Tegangan terminal yang dihasilkan berbanding lurus terhadap
konstanta mesin, putaran dan fluks magnet yang dihasilkan adalah :
𝐸 = 𝑐𝑁Φ
Dimana : E = Tegangan terminal
C = Konstanta mesin
n = putaran
Φ= fluks magnet
Watak luar Generator DC shunt, yakni tegangan terminal
Sebagaimana terlihat dari kurve karakteristik diatas, pada saat arus beban
bertambah besar, maka tegangan terminal akan turun mendekati linier, dimana
turun tegangan tersebut disebabkan rugi-rugi tembaga (Cu) pada kumparan
jangkar dan adanya reaksi jangkar.
Regulasi pada Generator DC didefinisikan sebagai :

Dimana : U0 = Tegangan terminal tanpa beban.


Un = Tegangan terminal generator pada beban nominal.
Vr = Regulasi Tegangan.
Kurve dari kerja paralel Generator DC dapat digambarkan sebagai berikut :

Dimana : U0 = Tegangan terminal tanpa beban.


UAn = Tegangan terminal generator A (dari percb. watak luar).
UBn = Tegangan terminal generator B (dari percb. watak luar).
UT = Tegangan Terminal saat kerja paralel..
IA = Arus nominal Generator A (dari percobaan watak luar).
IB = Arus nominal Generator B (dari percobaan watak luar).
Ia = Arus Generator A pada saat paralel.
Ib = Arus Generator B pada saat paralel.
GA GB = Kurva generator A dan kurva Generator B.
Kerja paralel Generator DC shunt akan tergantung dari watak luar masing-masing
Generator yang dikerjakan paralel.
Daya total dari kedua Generator kerja paralel dapat dituliskan sebagai berikut :
𝑃𝑡 = 𝑈𝑡 × 𝐼𝑡
dimana : It = Ia + Ib = arus beban total.
Persamaan yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan kerja paralel
Generator DC dapat dituliskan sebagai berikut :

IV. LANGKAH PERCOBAAN


A. Watak luar Generator DC shunt pemacu terpisah.
1. Buatlah rangkaian percobaan untuk menentukan watak luar dari masing-
masing Generator A dan B seperti gambar berikut :

2. Operasikan Generator A, n = 2700 rpm, berikan arus eksitasi (If) hingga


tegangan Generator A = 50 volt.
3. Hubungkan saklar K1
4. Atur Beban pada tahanan yang paling besar.
5. Hubungkan K3, catat arus dan tegangan Generator A.
6. Atur beban sedikit-demi sedikit untuk mendapatkan watak luar Generator A,
catat arus dan tegangannya tiap titik beban.
7. Apabila sudah didapatkan data watak luar Generator A, Matikan K3 dabn K1.
8. Ulangi percobaan untuk mendapatkan watak luar Generator B.
9. Buatlah grafik watak luar Generator shunt A dan B.

B. Paralel Generator DC shunt tanpa beban.


1. Dari percobaan pertama, apabila watak kedua Generator A dan B sudah sama
atau hampir sama maka dapat dilakukan percobaan paralel dengan urutan
sebagai berikut:
2. Pada posisi saklar K1, K2 dan K3 terbuka, lakukan seting Generator A dan B
hingga dicapai tegangan 50 V.
3. Pastikan polaritas dari kedua generator sudah sama. (POLARITAS TIDAK
BOLEH TERBALIK)
4. Bila sudah siap, hidupkan K1 dan K2
5. Dengan ditutupnya K1 dan K2, maka generator sudah dalam keadaan
terhubung paralel.
6. Atur posisi beban pada tahanan yang paling besar.
7. Hidupkan saklar K3.
8. Catat arus dan tegangannya.
9. Matikan saklar K2.
10. Sehingga beban hanya mendapatkan suplay dari Generator A.
11. Catat arus dan tegangannya.
C. Paralel Generator shunt saat berbeban
1. Dari Percobaan ke dua (percobaan B), aturlah Generator B sehingga
tegangannya sama dengan Generator A.
2. Hidupkan saklar K2.
3. Catat arus dan tegangannya.
4. Matikan Saklar K1
5. Sehingga beban hanya mendapatkan suplay dari Generator B.
6. Catat arus dan tegangannya.
7. Apabila sudah selesai dicatat, matikan semua rangkaian satu persatu.
8. Buka saklar K3, kemudian saklar K2
9. Kecilkan eksitasi kedua generator hingga nol kemudian matikan powernya.
10. Kemudian matikan kedua motor penggerak.
11. Rapikan kembali peralatan.
12. Buat pembahasan dan kesimpulan.

V. Data Hasil Percobaan


A. Penentuan waktu luar generator shunt
Generator 1 generator 2
NO
Arus Tegangan Frekuensi Arus Tegangan Frekuensi
1 0 380 V 50 Hz 0 380 V 50 Hz

B. Pararel generator tampa beban


G1 dan G2 diparalel tanpa
beban
Arus Tegangan Frekuensi
0.064
380 V 50 Hz
A

C. Pararel generator saat berbeban


G1 dan G2 diparalel berbeban
Tegangan Frekuensi
Arus (A)
(V) (Hz)
G1 G2 G1 G2 G1 G2
100%-
0,05 0,01 385 385 50 50
0%
65%-
0,04 0,02 390 390 50 50
35%
0% -
0,01 0,05 390 390 50 50
100%
0% -
0,01 0,04 384 384 50 50
100%
70%-
0,04 0,01 390 390 50 50
30%
100%-
0,05 0,01 390 390 50 50
0%
VI. Pembahasan
Pada praktikum Paralel generator DC mahasiswa diharapkan mampu membuat
watak luar dari dua buah generator DC pemacu terpisah sebagai syarat paralel
generator DC, mampu mengoperasikan kerja dua generator DC pemacu terpisah
baik dalam keadaan berbeban maupun tanpa beban.
Pertama-tama praktikan membuat rangkaian untuk masing masing generator.
Urutannya adalah memasang sumber DC pada motor, kemudian arus eksitasi
generator dan outputnya. Begitu juga untuk generator 2. Kemudian membuat
kontaktor magnit, gunakan tiga buah kontaktor, kontaktor 1 untuk generator 1,
kontaktor 2 untuk generator 2 dan kontaktor 3 untuk ke beban. Kemudian langkah
terakhir rangkaian adalah memparalelkan kedua buah output generator pada
kontaktor 3.

Namun sebelum merangkai kontaktor sebaiknya sumber tegangan dari power


dicek terlebih dahulu, karena dalam praktikum ini praktikan mendapat kendala
yaitu sumber DC yang bermasalah sehingga harus diperbaiki terlebih dahulu
dengan mengganti fuse baru. Semua sumber sebaiknya dicek, baik sumber DC
untuk motor maupun sumber DC untuk arus eksitasi.

Setelah dipastikan sumber dapat keluar dan motor dan berputar. Pasang alat
ukur baik voltmeter, amperemeter dan tachometer. Voltmeter digunakan untuk
mengetahui tegangan eksitasi dan tegangan output generator, amperemeter
digunakan untuk mengetahui arus pada output generator dan arus eksitasi
generator.

Untuk mendapatkan data watak luar generator shunt yang harus dilakukan
adalah mengatur putaran motor pada 2700 rpm, kemudian atur arus eksitasinya
agar tegangan output generator mencapai 50 V kemudian hubungkan Kontaktor
1 dan atur beban pada tahanan paling besar yaitu 100%, berarti jika 100% adalah
1200 ohm. Selanjutnya hubungkan kontaktor 3, berarti beban ditopang oleh
generator 1. Catat nilai voltase dan arus yang tertera pada alat ukur. Kemudian
kontaktor dioper ke Kontaktor 2, caranya matikan kontaktor 1 dan nyalakan
kontaktor 2, sehingga beban ditopang oleh generator 2. Kemudian catat data
yang didapat. Kemudian turunkan nilai tahanannya menjadi 75% berarti nilai
tahanannya 900 ohm, catat nilai voltase dan arus yang tertera pada alat ukur.
Jika sudah, pindahkan lagi ke kontaktor 1, kemudian catat data yang diperoleh.
Ulangi langkah demikian hingga nilai tahanannya mencapai 50% pada masing
masing generator.

Untuk mendapatkan data parallel generator DC tanpa beban. Atur generator


1 generator 2 dalam keadaan terhubung parallel dengan kontaktor 3 off, sehingga
tidak ada beban. Kemudian catat nilai voltase dan arus pada masing masing
generator baik saat diparelelkan dan saat sebelum diparalelkan. kemudian atur
beban pada tahanan 25% atau 300 ohm dihubungkan dengan generator 1
kemudian didapat nilai arus 0,064 A dan tegangannya 380 V.

Untuk data terakhir yaitu parallel generator DC saat berbeban, beban 50%
ditopang oleh generator 2 sehingga akan ada arus pada generator 2 dan
tegangannya akan turun yang sebelumnya diatur pada 50 V menjadi 45,5 V.
kemudian voltase output generator 2 dinaikkan agar mencapai 50V lagi, caranya
dengan menambah arus eksitasinya.

VII. Kesimpulan

1. Pada praktikum parallel generator DC, praktikan telah menentukan watak


luar dari masing masing generator. Dari grafik yang dibuat, terlihat bahwa
kedua generator memiliki karakter yang sama
2. praktikan telah melakukan pengoperasian kerja parallel dua generator DC
tanpa beban
3. praktikan telah melakukan pengoperasian kerja parallel dua generator DC
dengan beban

Anda mungkin juga menyukai