Anda di halaman 1dari 6

“Dasar Teori Percobaan Karakteristik Generator Dc”

Disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Mesin DC

Yang dibimbing oleh Drs. Hari Putranto, M.Pd.

Disusun oleh:

Muhammad As’ad Sahroni 220531703983

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS VOKASI

D4 TEKNOLOGI REKAYASA PEMBANGKIT ENERGI

NOVEMBER 2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 PENDAHULUAN
Mesin DC (Direct Current) merupakan salah satu jenis mesin listrik, dimana mesin ini
digunakan untuk mengkonversi energi listrik arus searah menjadi energi mekanik, atau
sebaliknya. Ada dua macam mesin DC, yakni: Motor DC dan Generator DC. Pada
pengoperasiannya, motor DC dapat mengkoversi energi listrik arus searah menjadi
energi mekanik, sedangkan generator DC sebaliknya.

1.2 TUJUAN
Dalam percobaan ini, diharapkan praktikan dapat :
1. Mengoperasikan generator DC shunt
2. Menjelaskan prinsip kerja generator DC shunt
3. Menjelaskan pengamatan tentang karakteristik generator arus searah secara umum
dan generator DC shunt secara khusus
4. Menggambar sifat beban nol dan sifat berbeban
5. Menyimpulkan gambaran umum generator dari sifat-sifat beban nol dan berbebannya.

BAB II
DASAR TEORI
2.1 GENERATOR SHUNT
Pada generator shunt, penguat eksitasi E1-E2 terhubung paralel dengan rotor (A1-A2).
Tegangan awal generator diperoleh dari magnet sisa yang terdapat pada medan magnet
stator. Rotor berputar dalam medan magnet yang lemah, dihasilkan tegangan yang akan
memperkuat medan magnet stator, sampai dicapai tegangan nominalnya. Pengaturan
arus eksitasi yang melewati belitan shunt E1-E2 diatur oleh tahanan geser. Makin besar
arus eksitasi shunt, makin besar medan penguat shunt yang dihasilkan, dan tegangan
terminal meningkat sampai mencapai tegangan nominalnya. Diagram rangkaian
generator shunt dapat dilihat pada Gambar dibawah ini.

Jika generator shunt tidak mendapatkan arus eksitasi, maka sisa megnetisasi tidak akan
ada, atau jika belitan eksitasi salah sambung atau jika arah putaran terbalik, atau rotor
terhubung- singkat, maka tidak akan ada tegangan atau energi listrik yang dihasilkan
oleh generator tersebut.

2.2 KARAKTERISTIK GENERATOR SHUNT


a. Karakteristik Beban Nol
Pada gambar dibawah ini, digambarkan karakteristik beban nol dari generator shunt.
Dengan karakteristik ini dapat diperiksa bagaimana gejala timbulnya tegangan dalam
generator shunt

Menurut Hukum Ohm, tahanan rangkaian magnetnya adalah sebagai berikut :

Untuk Rm yang konstan maka fungsi merupakan garis lurus melalui titik P. Bagi Rm
yang diketahui garis OP merupakan fungsi tersebut. Pada Im = 0, sisa magnet telah
membangkitkan GGL = 0 r. GGL ini menimbulkan arus medan = 0 a yang
menyebabkan GGL naik lagi sampai 0 s. Hal ini terus berlangsung sampai tercapai
titik P pada karakteistik beban nol.

b. Karakteristik Berbeban
Karakteristik berbeban pada generator shunt hampir sama besarnya dengan generator
berpenguatan bebas

c. Karakteristik Luar
Karakteristik yang lebih atas letaknya adalah pada penguatan terpisah.
Karakteristik pada generator shunt lebih cepat membelok kearah bawah oleh
karena pada generator arus terpisah arus medan tetap, sedangkan pada generator
shunt arus medan berukurang dengan berkurangnya VT. Bila tahanan rangkaian
luar diperkecil terus maka pada saat VT berkurang sedemikian hingga Im juga
berkurang dan VT akan mengecil dan akhirnya didapat titik b1. Di titik ini
keadaan kritis. Dengan tidak merubah tahanan luar pun VT akan turun terus
karena Im kecil → VT turun → Im.

d. Karakteristik Pengatur
Karakteristik pengatur dari generator shunt berlangsung seperti pada generator
penguat terpisah hanya karena turunnya tegangan jepitan lebih besar pada beban yang
sama sehingga agar tegangan jepitan tetap, dibutuhkan arus Im yang lebih besar. Dan
karakteristiknya lebih mendaki daripada penguat bebas.

e. Karakteristik Hubung Singkat


Oleh karena arus medan bergantung pada besarnya tegangan jepitan maka untuk
karakteristik hubung singkat berarti tegangan jepitan adalah nol sehingga tidak
didapatkan karakteristik hubung singkat pada generator shunt

PROSEDUR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)

· Membaca modul praktikum dan buku teori yang mendukung terlebih dahulu12.
· Memakai sepatu dan kemeja (pemakaian kaos berkerah hanya disarankan), apabila
memakai kaos oblong tak berkerah dan/atau memakai sandal dan/atau sepatu sandal, serta
disarankan tidak memakai jaket. Apabila praktikan menggunakan/memakai salah satunya,
praktikan akan diminta menggantinya.

· Memeriksa kondisi alat dan bahan praktikum, apabila ada yang rusak atau kurang
segera melapor kepada asisten.

· Mengikuti petunjuk dalam merangkai rangkaian percobaan dan mengambil data.

· Tidak bermain-main dengan alat dan bahan praktikum, apabila terjadi kecelakaan
segera melapor kepada dosen atau asisten dosen.

· Mematikan semua sumber tegangan dan melepaskan kabel penghubung sebelum


mengganti rangkaian atau mengakhiri praktikum.

· Merapikan alat dan bahan praktikum sesuai tempatnya dan membersihkan meja kerja.
TERSAKITI UDIN
#BOIKOTUDIN :/
DAH AKU RAPIHIN MAU
BOBOK AKU :(

Anda mungkin juga menyukai