Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH TEKNIK TENAGA LISTRIK

GENERATOR DC










Disusun Oleh:
Diki Triyandi Nugraha (2111101043)


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2011

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya
dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Cimahi, 8 Januari 2013

Penyusun








BAB I
LATAR BELAKANG
I.I Latar Belakang Masalah
Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang mengubah energi
mekanis menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan arus DC / arus searah. Generator
DC dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau
penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker), jenis generator DC yaitu:
Tenaga mekanis : memutar kumparan kawat penghantar dalam medan magnet
ataupun sebaliknya memutar magnet diantara kumparan kawat penghantar.
Tenaga listrik yang dihasilkan oleh generator tersebut adalah arus searah (DC) atau
arus bolak-balik (AC), hal ini tergantung dari susunan atau konstruksi dari generator,
serta tergantung dari system pengambilan arusnya
DC Pada umumnya generator DC dibuat dengan menggunakan magnet permanent dengan 4-
kutub rotor, regulator tegangan digital, proteksi terhadap beban lebih, starter eksitasi,
penyearah, bearing dan rumah generator atau casis, serta bagian rotor.
Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian mesin DC yang diam, dan bagian
rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri dari: rangka motor, belitan
stator, sikat arang, bearing dan terminal box. Sedangkan bagian rotor terdiri dari: komutator,
belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor. Bagian yang harus menjadi perhatian untuk
perawatan secara rutin adalah sikat arang yang akan memendek dan harus diganti secara
periodic / berkala. Komutator harus dibersihkan dari kotoran sisa sikat arang yang menempel
dan serbuk arang yang mengisi celah-celah komutator, gunakan amplas halus untuk
membersihkan noda bekas sikat arang
Generator DC berpenguatan bebas merupakan generator yang mana arus medannya di
suplai dari sumber DC eksternal. Tegangan searah yang dipasangkan pada kumparan medan
yang mempunyai tahanan Rf akan menghasilkan arus If dan menimbulkan fluks pada kedua
kutub. Tegangan induksi akan dibangkitkan pada generator.
Pada karakteristik berbeban sebuah generator DC menunjukkan bagaimana hubungan antara
tegangan terminal Vt dan arus medan If ketika generator dibebani. Bila generator dibebani
maka akan mengalir arus beban sebesar IL. Pada generator DC penguatan shunt penurunan
tegangan terminal akan semakin besar bila terus-menerus dibebani, dan arus medan If pada
mesin ikut turun. Ini menyebabkan fluks pada mesin turun sehingga nilai Ea turun yang
menyebabkan penurunan tegangan terminal lebih besar. Sedangkan pada generator DC
penguatan bebas Tegangan terminal Vt akan berkurang akibat
efek demagnetisasi dari reaksi jangkar. Pengurangan ini dapat di atasi dengan peningkatan
arus medan yang sesuai. Tegangan terminal Vt akan lebih kecil daripada ggl E yang
dibangkitkan, sebesar Ia.Ra, dimana Ra adalah resistansi rangkaian jangkar. Penurunan
tegangan ini dapat dengan suatu segitiga yang disebut segitiga portier, yang sisinya sebanding
Ia. karena Ia konstan maka segitiga ini konstan dalam batas-batas belum jenuh. Menurunnya
tegangan terminal Vt ini akan menyebabkan arus medan If turun, dan Ea juga akan
mengalami penurunan.
Dengan demikian, perlu dilakukan pengujian generator DC penguatan bebas dengan
generator DC shunt berupa analisa data-data yang diambil dari laboratorium. Pengujian ini
dilakukan untuk membandingkan karakteristik berbeban dari kedua jenis generator DC
tersebut.

I.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan tugas ini adalah untuk mengetahui perbandingan
karakeristik berbeban dari generator DC penguatan bebas dengan generator DC shunt.
Manfaat penulisan tugas ini bagi penulis adalah mendapatkan pengertian dan penjelasan
tentang karakteristik generator DC penguatan bebas dan generator DC shunt untuk keadaan
beban yang berubah-ubah. Sedangkan bagi para pembaca, diharapkan semoga tugas akhir ini
dapat menjadi sumbangan dalam memperkaya pengetahuan dan memberikan kesempatan
untuk mempelajarinya lebih lanjut.


Medan magnet pada generator dapat dibangkitkan dengan dua cara yaitu :
dengan magnet permanen
dengan magnet remanen
Generator listrik dengan magnet permanen sering juga disebut magneto dynamo. Karena
banyak kekurangannya, maka sekarang jarang digunakan. Sedangkan generator dengan
magnet remanen menggunakan medan magnet listrik, mempunyai kelebihan-kelebihan yaitu :
Medan magnet yang dibangkitkan dapat diatur
Pada generator arus searah berlaku hubungan-hubungan sebagai berikut ::
Berdasarkan cara memberikan fluks pada kumparan medannya, generator arus searah dapat
dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
1. Generator berpenguatan bebas
Generator tipe penguat bebas dan terpisah adalah generator yang lilitan medannya dapat
dihubungkan ke sumber dc yang secara listrik tidak tergantung dari mesin. Tegangan searah
yang dipasangkan pada kumparan medan yang mempunyai tahanan Rf akan menghasilkan
arus If dan meni mbulkan fluks pada kedua kutub. Tegangan induksi akan dibangkitkan pada
generator
Jika generator dihubungkan dengan beban, dan Ra adalah tahanan dalam generator, maka
hubungan yang dapat dinyatakan adalah:
Besaran yang mempengaruhi kerja dari generator :
Tegangan jepit (V)
Arus eksitasi (penguatan)
Arus jangkar (Ia)
Kecepatan putar (n)
2. Generator berpenguatan sendiri
a. Generator searah seri
b. Generator Shunt
Pada generator shunt, untuk mendapatkan penguatan sendiri diperlukan :
Adanya sisa magnetik pada sistem penguat
Hubungan dari rangkaian medan pada jangkar harus sedemikian, hingga arah medan
yang terjadi, memperkuat medan yang sudah ada. Mesin shunt akan gagal
membangkitkan tegangannya kalau:
Sisa magnetik tidak ada. Misal: Pada mesin-mesin baru. Sehingga cara memberikan
sisa magnetic adalah pada generator shunt dirubah menjadi generator berpenguatan
bebas atau pada generator dipasang pada sumber arus searah, dan dijalankan sebagai
motor shunt dengan polaritas sikat-sikat dan perputrannominal
Hubungan medan terbalik, Karena generator diputar oleh arah yang salah dan
dijalankan, sehingga arus medan tidak memperbesar nilai fluksi. Untuk
memperbaikinya denganhubungan-hubungan perlu diubah dan diberi kembali sisa
magnetik, seperti carauntuk memberikan sisa magnetik
Tahanan rangkaian penguat terlalu besar. Hal ini terjadi misalnya pada hubungan
terbuka dalam rangkaian medan, hingga Rf tidak berhingga atau tahanan kontak sikat
terlalu besar atau komutator kotor
C. Generator Kompon
Generator kompon merupakan gabungan dari generator shunt dan generator seri, yang
dilengkapi dengan kumparan shunt dan seri dengan sifat yangdimiliki merupakan gabungan
dari keduanya. Generator kompon bisadihubungkan sebagai kompon pendek atau dalam
kompon panjang. Perbedaandari kedua hubungan ini hampir tidak ada, karena tahanan
kumparan seri kecil, sehingga tegangan drop pada kumparan ini ditinjau daritegangan
terminal kecil sekali dan terpengaruh.


I.3 Batasan Masalah
Untuk membatasi materi yang akan dibicarakan pada tugas ini, maka penulis perlu
membuat batasan cakupan masalah yang akan dibahas. Hal ini diperbuat supaya isi dan
pembahasan dari tugas akhir ini menjadi lebih terarah dan dapat mencapai hasil yang
diharapkan. Adapun batasan masalah pada penulisan tugas akhir ini adalah :
Jenis generator yang digunakan dalam percobaan ini adalah generator DC penguatan
bebas dan generator DC shunt.
Tidak membahas motor arus searah ( DC ).
Beban yang digunakan hanya berupa beban resistif.
Tidak membahas karakteristik beban nol dan karakteristik luar dari generator DC.
Spesifikasi generator DC yang digunakan untuk percobaan adalah generator DC pada
Laboratorium Konversi Energi Listrik FT USU
Energi Listrik FT USU
Untuk memberi tenaga pada suatu beban kadang-kadang diperlukan kerja pararel dari dua
atau lebih generator. Pada penggunaan beberapa buah mesin perlu dihindari terjadinya beban
lebih pada salah satu mesin. Kerja pararel generator juga diperlukan untuk meningkatkan
efisiensi yang besar pada perusahaan listrik umum yang senantiasa memerlukan tegangan
yang konstan. Untuk hal-hal yang khusus sering dynamo dikerrjakan pararel dengan aki,
sehingga secara teratur dapat mengisi aki tesebut.







BAB II

Membuat Blog Diagram Secara Keseluruhan
Generator Penguat Terpisah
Pada generator penguat terpisah, belitan eksitasi (penguat eksitasi) tidak terhubung menjadi
satu dengan rotor. Terdapat dua jenis generator penguat terpisah, yaitu:
1. Penguat elektromagnetik
2. Magnet permanent / magnet tetap
Catu daya Adaptor adalah perangkat elektronika yang berfungsi menurunkan dan mengubah
tegangan AC (Alternating Current) menjadi tegangan DC (Dirrect Current) yang dapat di
gunakan sebagai sumber tenaga peralatan elektronika. Sebuah catu daya adaptor yang baik
memiliki bagian-bagian seperti pada blok diagram berikut ini :
catu daya
2 Ceritakan Masing-Masing Komponen Setiap Blog
Catu daya
Keterangan :
1. Stepdown (Penurun Tegangan)
Bagian ini berfungsi menurunkan tegangan AC 110/220V menjadi tegangan AC yang lebih
rendah yang diperlukan( 5V, 9V,12V, dll).Bagian ini terdiri dari sebuah transformer (trafo)
2. Rectifier (Penyearah)
Bagian ini merupakan bagian penyearah arus dari arus AC (bolak-balik) menjadi arus DC
(searah).Bagian ini terdiri dari sebuah dioda silikon , germanium ,selenium atau Cuprox.

3. Filter (Penyaring)
Bagian ini berfungsi untuk menyaring arus DC yang masih berdenyut sehingga menjadi rata.
Komponen yang digunakan yaitu gabungan dari kapasitor elektrolit dengan resistor atau
induktor.
4. Stabilizer(Penstabil)
Bagian ini berfungsi menstabilkan tegangan DC agar tidak terpengaruh oleh tegangan
beban.Komponen ini berupa Dioda Zener atau IC yang didalamnya berisi rangkaian
penstabil.
5. Regulator(Pengatur)
Bagian ini mengatur kestabilan arus yang mengalir ke rangkaian elektronika.Komponen
yang di gunakan merupakan gabungan dari transistor, resistor dan kapasitor. Ada juga yang
di paket berupa sebuah IC seperti regulator LM7805. Pada gambar 2.9 regulator bekerja
dengan cara mengendalikan arus basis pada transistor melalui dioda zener 5V tipe 1N4736
dan resistor 680 ohm sehingga penguatan tegangan pada output transistor mengalami
penurunan sesuai dengan pengaturan tegangan kemudi pada arus basis yaitu sebesar 5V. Pada
gambar ilustrasi transistor NPN berikut ini, junction base-emiter diberi bias positif sedangkan
base-colector mendapat bias negatif (reverse bias).
(KF.Ibrahim , Prinsip Dasar Elektronika , 1993, hal : 23)
3 Cara Kerja Masing-Masing Setiap Blok
Generator Penguat Terpisah
Energi listrik yang dihasilkan oleh penguat elektromagnet dapat diatur melalui pengaturan
tegangan eksitasi. Pengaturan dapat dilakukan secara elektronik atau magnetik. Generator ini
bekerja dengan catu daya DC dari luar yang dimasukkan melalui belitan F1-F2.
Penguat dengan magnet permanen menghasilkan tegangan output generator yang konstan dari
terminal rotor A1-A2. Karakteristik tegangan V relatif konstan dan tegangan akan menurun
sedikit ketika arus beban I dinaikkan mendekati harga nominalnya
Generator Shunt
Pada generator shunt, penguat eksitasi E1-E2 terhubung paralel dengan rotor (A1-
A2). Tegangan awal generator diperoleh dari magnet sisa yang terdapat pada medan magnet
stator. Rotor berputar dalam medan magnet yang lemah, dihasilkan tegangan yang akan
memperkuat medan magnet stator, sampai dicapai tegangan nominalnya. Pengaturan arus
eksitasi yang melewati belitan shunt E1-E2 diatur oleh tahanan geser. Makin besar arus
eksitasi shunt, makin besar medan penguat shunt yang dihasilkan, dan tegangan terminal
meningkat sampai mencapai tegangan nominalnya. Diagram rangkaian generator shunt dapat
dilihat pada
Jika generator shunt tidak mendapatkan arus eksitasi, maka sisa megnetisasi tidak
akan ada, atau jika belitan eksitasi salah sambung atau jika arah putaran terbalik, atau rotor
terhubungsingkat, maka tidak akan ada tegangan atau energi listrik yang dihasilkan oleh
generator tersebut.
Generator Kompon
Generator kompon mempunyai dua penguat eksitasi pada inti kutub utama yang sama.Satu
penguat eksitasi merupakan penguat shunt, dan lainnya merupakan penguat seri. Diagram
rangkaian generator kompon ditunjukkan pada Gambar 12. Pengatur medan magnet (D1-D2)
terletak di depan belitan shunt.
4 Penampilan Rangkaian Skematik
Generator Penguat Terpisah
karakteristik generator penguat terpisah saat eksitasi penuh (Ie 100%) dan saat
eksitasi setengah penuh (Ie 50%). Ie adalah arus eksitasi, I adalah arus
beban.Tegangan output generator akan sedikit turun jika arus beban semakin besar.
Kerugian tegangan akibat reaksi jangkar.
Perurunan tegangan akibat resistansi jangkar dan reaksi jangkar, selanjutnya
mengakibatkan turunnya pasokan arus penguat ke medan magnet, sehingga tegangan
induksi menjadi kecil.
Generator Shunt
Generator shunt mempunyai karakteristik seperti ditunjukkan pada Gambar 11.
Tegangan output akan turun lebih banyak untuk kenaikan arus beban yang sama,
dibandingkan dengan tegangan output pada generator penguat terpisah. Sebagai sumber
tegangan, karakteristik dari generator penguat terpisah dan generator shunt tentu kurang baik,
karena seharusnya sebuah generator mempunyai tegangan output yang konstan, namun hal ini
dapat diperbaiki pada generator kompon.
5 Fakta Penggunaan Implementasi Di Lapangan
Bab ini menjelaskan tentang hasil implementasi desain kontroler primemover ANFIS
real-time skala laboratorium untuk simulasi kendali sistem satu mesin
Beberapa penelitian pengaturan kecepatan putaran motor arus searah (DC) yang telah
dilakukan antara lain oleh Resmana, dan kawan-kawan (1999) yang mengimplementasikan
fuzzy logic pada microkontroller untuk kendali putaran alat pembuat gerabah, Dwi Asta yang
menerapkan fuzzy adaptif dengan penalaan fungsi keanggotaan pada pengendali kecepatan
motor DC berbasis mikrokontroler 89C52, dan Josephat pramudijanto, dan kawan-kawan
(2001) dengan mengimplementasikan ANFIS pada pengaturan motor servo MS 150 DC.
Pada Penelitan ini motor DC befungsi sebagai primemover generator sinkron dan
kontrolernya digunakan metode ANFIS untuk mengatur kecepatan putaran agar tetap stabil
sesuai dengan perubahan yang terjadi pada beban. Untuk menstabilkan putaran primemover
pada putaran tertentu maka digunakan frekuensi sebagai acuan. Alasan pemilihan ANFIS
sebagai kontroler yaitu karena kontroler ini dapat beradaptasi jika terjadi perubahan input
sistem secara tiba-tiba [4]. Penelitan ini tidak hanya mendesain dan mensimulasikan kontroler
putaran primemover dengan menggunakan software, namun juga akan mengimplementasikan
ke dalam bentuk real (prototype). Keunggulan yang dimiliki penelitian ini yaitu tidak hanya
melihat tingkat keandalan melalui simulasi (software), namun juga akan membuktikan dalam
bentuk percobaan secara langsung, sehingga akan terlihat perbedaan kecepatan respon pada
simulasi dan kecepatan respon pada saat dihubungkan pada plant yang digunakan


DAFTAR PUSTAKA

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19982/4/Chapter%20I.pdf
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-9455-2207201015-BABI.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ELEKTRO/195912311985031-
JAJA_KUSTIJA/modul_sistem_engineering.pdf
http://crayonpedia.org/bse/split/kelas12_smk_teknik_listrik_industri_siswoyo/Bab_12.pdf
http://jurnal.sttn-batan.ac.id/wp-content/uploads/2008/06/19-jumari-hal-201-211.pdf
http://storage.jakstik.ac.id/students/paper/penulisan%20ilmiah/20402272/BAB%20II.pdf
http://elreg-03.blogspot.com/2009_12_01_archive.html
http://elektronika-elektronika.blogspot.com/2007/06/single-side-band-generator-bagian-
i.html
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=contoh+makalah+generator+dc+pdf&source=we
b&cd=88&ved=0CEcQFjAHOFA&url=http%3A%2F%2Flinkpendidikan.com%2Ffiles%2Fv
iew.php%3Ffile%3Dmodul-materi%2Felektro%2Fteknik_dasar_generator.pdf&ei=jW-
dT461NtHIrQfPr5F9&usg=AFQjCNEwddKV1ell8BPncdrFiC8hlCqJFQ
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19982/4/Chapter%20I.pdf
http://www.search-document.com/pdf/1/1/contoh-makalah-generator-dc.html
http://www.energyefficiencyasia.org/docs/ee_modules/indo/Chapter%20-
%20Electric%20motors%20(Bahasa%20Indonesia).pdf
http://staff.ui.ac.id/internal/040603019/material/DCMotorPaperandQA.pdf

Anda mungkin juga menyukai