Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PRINSIP KERJA GENERATOR SHUNT DALAM GENERATOR ARUS SEARAH (DC)


DAN PENGGUNAANYA DALAM MESIN MESIN LISTRIK
Dosen pengampu : Muhammad Irsyam S.T M.Si

Oleh :
Priono Gunawan Simangunsong (20030001)
Chrisnaldes Manto Purba (20030018)
Ricardo Panggabean (20030005)

PRODI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Generator shunt adalah jenis generator listrik arus searah di mana lilitan medan dan lilitan angker
terhubung secara paralel, dan di mana angker memasok baik arus beban maupun arus medan. Generator
arus searah, tidak menggunakan magnet permanen, membutuhkan arus medan DC untuk eksitasi.
Generator DC merupakan mesin DC yang digunakan untuk mengubah energi mekanik
menjadi energi listrik. Secara umum generator DC adalah tidak berbeda dengan motor DC kecuali
pada arah aliran daya. Berdasarkan cara memberikan fluks pada kumparan medannya, generator arus
searah ( DC) dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu generator berpenguatan bebas dan generator
berpenguatan sendiri.
Generator DC berpenguatan bebas merupakan generator yang mana arus medannya di
suplai dari sumber DC eksternal.Tegangan searah yang dipasangkan pada kumparan medan
yang mempunyai tahanan Rf akan menghasilkan arus If dan menimbulkan fluks pada kedua
kutub. Tegangan induksi akan dibangkitkan pada generator Pada karakteristik berbeban sebuah
generator DC menunjukkan bagaimana hubungan antara tegangan terminal Vt dan arus medan
Ifketika generator dibebani . Bila generator dibebani maka akan mengalir arus beban sebesar IL.
Pada generator DC penguatan shunt penurunan tegangan terminal akan semakin besar bila terus-
menerus dibebani, dan arus medan If pada mesin ikut turun. Ini menyebabkan fluks pada mesin
turun sehingga nilai Ea turun yang menyebabkan penurunan tegangan terminal lebih besar.
Sedangkan pada generator DC penguatan bebas Tegangan terminal Vt akan berkurang akibat efek
demagnetisasi dari reaksi jangkar. Pengurangan ini dapat di atasi dengan peningkatan arus
medan yang sesuai .
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian latar belakang sebelumnya, dapat dibuat rumusan masalah
Prinsip Kerja Generator Shunt Dalam Generator Arus Searah (Dc) Dan Penggunaanya Dalam
Mesin Mesin Listrik ?
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan dari rumusan masalah sebelumnya, dapat dibuat batasan masalah Prinsip
Kerja Generator Shunt Dalam Generator Arus Searah (Dc) Dan Penggunaanya Dalam Mesin
Mesin Listrik .
1.4 Tujuan Pembuatan Makalah
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui prinsip kerja dari Generator
shunt pada Generator arus searah (DC) dan penggunaanya dalam mesin mesin listrik
1.5 Mamfaat Pembuatan Makalah
Manfaat pembuatan makalah adalah mendapatkan pengertian dan penjelasan tentang
karakteristik generator DC dan generator DC shunt untuk penggunaanya dalam mesin mesin
listrik.
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pemahaman terhadap Makalah ini maka penulis menyusun sitematika
penulisan sebagai berikut :
BAB I
: PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pendahuluan yang berisikan tentang : latar belakang , rumusan masalah ,
batasan masalah , tujuan pembuatan makalah , dan sistematika penulisan
BAB II
: LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan landasan teori dari judul yang ada pada makalah
BAB III
: PEMBAHASAN
Bab ini berisikan pembasan dari judul makalah
BAB IV
: PENUTUP
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran dari makalah
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Generator Shunt


Generator shunt adalah jenis generator listrik di mana belitan medan dan belitan jangkar
dihubungkan secara paralel , dan di mana jangkar memasok arus beban dan arus medan untuk
eksitasi (oleh karena itu generator tereksitasi sendiri . Medan shunt (dan resistor seri apa pun
yang digunakan untuk penyetelan) dapat langsung dihubungkan melintasi terminal jangkar
secara paralel dengan beban. Jika mesin memiliki belitan peracikan seri, medan dapat
dihubungkan pada sisi jangkar (shunt pendek) atau sisi beban (shunt panjang). Sambungan yang
berbeda memberikan karakteristik pengaturan tegangan yang berbeda pada beban. Jadi karena
terhubung secara shunt, ia memiliki karakteristik konstan.
Ciri utama generator shunt adalah kumparan penguat medan dipasang paralel terhadap
kumparan jangkar.Pada generator shunt, untuk mendapatkan penguatan sendiri diperlukan :
a. Adanya sisa magnetik pada sistem penguat
b. Hubungan dari rangkaian medan pada jangkar harus sedemikian, hingga arah
medan yang terjadi, memperkuat medan yang sudah ada. Mesin shunt akan gagal
membangkitkan tegangannya kalau sisa magnetik tidak ada. Misal: Pada mesin-
mesin baru. Sehingga cara memberikan sisamagnetik adalah pada generator shunt
dirubah menjadi generator berpenguatan bebas atau pada generator dipasang pada
sumber arus searah, dan dijalankan sebagai motor shunt dengan polaritas sikat-
sikat dan perputaran nominal.
c. Hubungan medan terbalik, "arena generator diputar oleh arah yang salah dan
dijalankan,sehingga arus medan tidak memperbesar nilai Fluksi. Untuk
memperbaikinya dengan hubungan-hubungan perlu diubah dan diberi kembali
sisa magnetik, seperti cara untuk memberikan sisa magnetik
Penjelasan dari gambar rangakain tersebut, tahanan rangkaian penguat terlalu besar. Hal ini
terjadi misalnya pada hubungan terbuka dalam rangkaian medan, hingga Rf tidak berhingga atau
tahanan kontak sikat terlalu besar atau komutator kotor. Pada generator shunt, penguat eksitasi E1 –E2
terhubung paralel dengan rotor (A1 – A2 )
Tegangan awal generator diperoleh dari magnet sisa yang terdapat pada medan magnet stator.
rotor berputar dalam medan magnet yang lemah, dihasilkan tegangan yang akan memperkuat medan
magnet stator, sampai dicapai tegangan nominalnya. Pengaturan arus eksitasiyang melewati belitan
shunt E1 E2 diatur oleh tahanan geser. Makin besar arus eksitasi shunt,makin besar medan penguat
shunt yang dihasilkan, dan tegangan terminal meningkat sampai mencapai tegangan nominalnya
2.2 Prinsip kerja generator Shunt dalam generator arus searah (DC)
Pada generator shunt, penguat eksitasi E1-E2 terhubung paralel dengan rotor (A1-A2).
Tegangan awal generator diperoleh dari magnet sisa yang terdapat pada medan magnet stator.
Rotor berputar dalam medan magnet yang lemah, dihasilkan tegangan yang akan memperkuat
medan magnet stator, sampai dicapai tegangan nominalnya. Pengaturan arus eksitasi yang
melewati belitan shunt E1-E2 diatur oleh tahanan geser. Makin besar arus eksitasi shunt, makin
besar medan penguat shunt yang dihasilkan, dan tegangan terminal meningkat sampai mencapai
tegangan nominalnya. Diagram rangkaian generator shunt dapat dilihat pada Gambar di bawah
ini ,
Jika generator shunt tidak mendapatkan arus eksitasi, maka sisa megnetisasi tidak akan
ada, atau jika belitan eksitasi salah sambung atau jika arah putaran terbalik, atau rotor terhubung-
singkat, maka tidak akan ada tegangan atau energi listrik yang dihasilkan oleh generator tersebut.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Penggunaan Generator Shunt Arus Searah (DC) pada Dinamo Sepeda
Dinamo sepeda merupakan generator kecil yang dapat menghasilkan arus listrik yang
kecil pula. pada Dinamo sepeda prinsip kerjanya yaitu energi gerak di ubah menjadi energi listrik
. Dinamo sepeda ini hanya menyalakan lampu depan dan belakang terangnya lampu di tentukan
oleh cepatnya roda berputar yang mengakibatkan dinamo juga cepat dan arus listrik juga akan
besar pula. Dinamo sepeda intinya adalah sebuah magnet yang dapat berputar dan sebuah
kumparan tetap.bila roda sepeda di putar dan pada dinamo akan memutar sehingga roda akan
memutar magnet biasanya dinamo dapat menghasilkan arus 6 sampai 12 Volt. Jadi dengan
adanya dinamo pada sepeda dapat memudahkan bila ingin menggunakan sepeda bila malam hari.
Prinsip kerja bahwa medan magnet seharusnya dapat menimbulkan arus listrik, gerakan
magnet di dalam kumparan menyebabkan jarum galvanometer menyimpang.Jika kutub utara
magnet digerakkan mendekati kumparan, jarum galvanometer menyimpang ke kanan. . Jika
magnet diam dalam kumparan, jarum galvanometer tidak menyimpang. Jika kutub utara magnet
digerakkan menjauhi kumparan,jarum galvanometer menyimpang ke kiri. Penyimpangan jarum
galvanometer tersebut menunjukkan bahwa pada kedua ujung kumparan terdapat arus listrik.
Peristiwa timbulnya arus listrik seperti itulah yang disebut induksi elektromagnetik. Adapun
beda potensial yang timbul pada ujung kumparan disebut gaya gerak listrik (GGL) induksi.

Alat ini berprinsip kerja yang berkebalikan dengan motor listrik, generator adalah mesin
yang mengubah energi kinetik menjadi energi listrik. Energi kinetik pada generator dapat juga
diperoleh dari angin atau air terjun. Berdasarkan arus yang dihasilkan. Generator dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu generator AC dan generator DC. Generator AC
menghasilkan arus bolak-balik (AC) dan generator DC menghasilkan arus searah (DC). Baik
arus bolak-balik maupun searah dapat digunakan untuk penerangan dan alat-alat pemanas.Bagian
utama generator AC terdiri atas magnet permanen (tetap), kumparan (solenoida). cincin geser,
dan sikat. Pada generator. perubahan garis gaya magnet diperoleh dengan cara memutar
kumparan di dalam medan magnet permanen. Karena dihubungkan dengan cincin geser,
perputaran kumparan menimbulkan GGL induksi AC. Oleh karena itu, arus induksi yang
ditimbulkan berupa arus DC. Jika magnet tetap diputar, perputaran tersebut menimbulkan GGL
induksi pada kumparan. Jika sebuah lampu pijar (lampu sepeda) dipasang pada kabel yang
menghubungkan kedua ujung kumparan. lampu tersebut akan dilalui arus induksi AC.
Akibatnya, lampu tersebut menyala. Nyala lampu akan makin terang jika perputaran magnet
tetap makin cepat (laju sepeda makin kencang). Adanya arus AC ini ditunjukkan oleh
menyalanya lampu pijar yang disusun seri dengan kedua sikat. Prinsip kerja generator (dinamo)
DC sama dengan generator AC. Namun, pada generator DC arah arus induksinya tidak berubah.
Hal ini disebabkan cincin yang digunakan pada generator DC berupa cincin belah (komutat).

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari makalah ini ,dapat disimpulkan mengenai Prinsip kerja generator DC Shunt dalam mesin-
mesin elekronika. Yaitu :
Dalam prinsip kerja Generator Shunt DC digunakan dalam dynamo sepeda. Prinsip kerja
bahwa medan magnet seharusnya dapat menimbulkan arus listrik, gerakan magnet di dalam
kumparan menyebabkan jarum galvanometer menyimpang.Jika kutub utara magnet digerakkan
mendekati kumparan, jarum galvanometer menyimpang ke kanan. . Jika magnet diam dalam
kumparan, jarum galvanometer tidak menyimpang. Jika kutub utara magnet digerakkan menjauhi
kumparan,jarum galvanometer menyimpang ke kiri. Penyimpangan jarum galvanometer tersebut
menunjukkan bahwa pada kedua ujung kumparan terdapat arus listrik. Peristiwa timbulnya arus
listrik seperti itulah yang disebut induksi elektromagnetik. Adapun beda potensial yang timbul
pada ujung kumparan disebut gaya gerak listrik (GGL) induksi
4.2 Saran
Dengan mengetahui apa itu generator,karateristik.efisiensi.dan lain lain, di harapkan
pembaca dapat lebih memahami mengenai Generator, sehingga ,pembaca dapat menggunakan
generator dengan baik sesuai dengan fungsinya.

DAFTAR PUSTAKA
http://dinnin.blogspot.com/2013/02/generator-ac.html
http://generator-listrik-generatorshunt
http://tsani-oke.blokspot.com/2011/09/prinsip-kerja-generator-arus-searah.html
http://dokumen.tips-generator-arus-searah
hhtp://repository.uma.teorigeneratorsearah.

*PERTANYAAN PRESENTASI
1. Apa hubungan Motor Shunt dengan Generator Shunt?
(Suprapto, Kel. 5)
Jawaban : Motor DC alat yang mengubah energi listrik DC menjadi energi mekanik putaran.
Sebuah motor DC dapat difungsikan sebagai generator atau sebaliknya generator DC dapat difungsikan
sebagai motor DC.
2 Bagaimana prinsip kerja pada rangkaian DC Shunt, dan bagaimana penjelasan rumus tersebut?
(Roqim, Kel 2)

Jawaban : Pada jenis motor DC shunt, lilitan medan dan lilitan angker (armature) terhubung secara
paralel di catu daya yang sama sehingga mengakibatkan lilitan medan terpapar ke seluruh tegangan
terminal. Meskipun jenis daya-nya sama, tetapi arus medan dan arus jangkar akan berbeda, disamping
itu kecepatan motor DC shunt konstan dan tidak bervariasi dengan beban mekanik pada output.

3. Jelaskan Rangkaian pada Motor DC Shunt, pada slide 6?


(Ilham, Kel 4)

Jawaban : Pada jenis motor DC shunt, lilitan medan dan lilitan angker (armature) terhubung secara paralel
di catu daya yang sama sehingga mengakibatkan lilitan medan terpapar ke seluruh tegangan terminal.
Meskipun jenis daya-nya sama, tetapi arus medan dan arus jangkar akan berbeda, disamping itu
kecepatan motor DC shunt konstan dan tidak bervariasi dengan beban mekanik pada output. Ra dan Rfn
adalah Hambatan.

Anda mungkin juga menyukai