11
Gambar 1. Motor D.C Sederhana
Jika arus lewat pada suatukonduktor, timbul medan magnet di sekitarkonduktor. Arah
medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada konduktor.
22
Gambar 3. Medan magnet yang membawa arus mengelilingi konduktor.
Catatan :
Medan magnet hanya terjadi di sekitar sebuah konduktor jika ada arus mengalir pada
konduktor tersebut. Pada motor listrikkonduktorberbentuk U disebutangker dinamo.
Gambar 5. Reaksigarisfluks.
44
Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan
beban motor. Beban dalam hal ini mengacu kepada keluaran tenaga putar / torque sesuai
dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan ke dalam tiga
kelompok:
Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran energinya
bervariasi dengan kecepatan operasinya namun torquenya tidak bervariasi. Contoh
beban dengan torque konstan adalah corveyors, rotarykilns, dan pompa displacement
konstan.
Beban denganvariabel torque adalah beban dengan torque yang
bervariasi dengan kecepat noperasi. Contoh beban dengan variabel torque
adalah pompa sentrifugal dan fan (torque bervariasi sebagai kuadrat kecepatan).
Peralatan Energi Listrik : Motor Listrik.
Beban dengan energy konstan adalah beban dengan permintaan torque yang
berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya
konstan adalah peralatan-peralatan mesin.
Pada motor penguat terpisah, kumparan medan dihubungkan dengan sumber sendiri dan
terpisah dengan tegangan angker.
55
2. Motor arus searah dengan penguat sendiri, (jika arus penguat magnet diperoleh dari
motor itu sendiri). Berdasarkan hubungan lilitan penguat magnet terhadap lilitan
jangkar, motor arus searah dibedakan menjadi:
Motor shunt mempunyai kecapatan hampir konstan. Pada tegangan jepit konstan, motor
ini mempunyai putaran yang hampir konstan walaupun terjadi perubahan beban
Pada motor penguat shunt, kumparan medan dihubungkan paralel dengan angker.
66
Gambar Rangkaian Motor Seri
77
Gambar Rangkaian Motor Kompon Panjang
Pada motor kompon mempunyai dua buah kumparan medan dihubungkan seri
dan paralel dengan angker. Bila motor seri diberi penguat shunt tambahan seperti gambar
diatas disebut motor kompon shunt panjang.
88
Gambar Rangkain Motor Kompon Pendek
Motor kompon mempunyai dua buah kumparan medan dihubungkan seri dan
paralel dengan angker. Bila motor shunt diberi tambahan penguat seri seperti gambar
diatas disebut motor kompon shunt pendek.
Sebagai simulasi (karena alat yang dibuat miniatur) maka disini dipilih motor yang
memiliki daya tidak terlalu tinggi, yaitu menggunakan motor arus searah. Sedangkan
motor yang dipakai dalam proyek akhir ini adalah jenis motor arus searah dengan
penguat sendiri karena motor tersebut mempunyai magnet permanen pada statornya dan
memperoleh sumber arus searah dari motor itu sendiri. Untuk membalik arah putaran
motor arus searah, dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. Membalik arah arus angkernya, sedangkan katup magnet tetap.
Cara yang lazim dipakai atau dilakukan dalam membalik putaran motor arus searah
ialah dengan cara membalik arah arus angkernya sedangkan membalik arah arus pada
penguat magnetnya jarang dilakukan.
2.4 Prinsip Arah Putaran Motor 99
Untuk menentukan arah putaran motor digunakan kaedah Flamming tangan kiri.
Kutub-kutub magnet akan menghasilkan medan magnet dengan arah dari kutub utara ke
kutub selatan. Jika medan magnet memotong sebuah kawat penghantar yang dialiri arus
searah dengan empat jari, maka akan timbul gerak searah ibu jari. Gaya ini disebut gaya
Lorentz, yang besarnya sama dengan F.
Prinsip motor : aliran arus di dalam penghantar yang berada di dalam pengaruh
medan magnet akan menghasilkan gerakan. Besarnya gaya pada penghantar akan
bertambah besar jika arus yang melalui penghantar bertambah besar.
Contoh :
Sebuah motor DC mempunyai kerapatan medan magnet 0,8 T. Di bawah pengaruh
medan magnet terdapat 400 kawat penghantar dengan arus 10A. Jika panjang penghantar
seluruhnya 150 mm, tentukan gaya yang ada pada armature.
Jawab :
= 480 (Vs.A/m)
EMF induksi terjadi pada motor listrik, generator serta rangkaian listrik dengan
arah berlawanan terhadap gaya yang menimbulkannya. HF. Emil Lenz mencatat pada 10
10
tahun 1834 bahwa “arus induksi selalu berlawanan arah dengan gerakan atau perubahan
yang menyebabkannya”. Hal ini disebut sebagai Hukum Lenz.
Tidak ada arus induksi yang terjadi jika angker dinamo diam.
Contoh soal :
a. Torsi motor dan kecepatan saat
Es = 400 V dan Eo = 380 V
b. Torsi motor dan kecepatan saat
Es = 350 V dan Eo = 380 V
Penyelesaian
a. Arus armature adalah
I = (Es – Eo)/R = (400-380)/0.01= 2000 A
Daya ke motor armature adalah
P = Eo x I = 380 x 2000 = 760kW
Kecepatan motor adalah
n = (380 V / 500 V) x 300 = 228r/min
Torsi motor adalah T = 9.55 P/n = (9.55 x 760 000)/228 = 47.8 kN.m
b. Karena Eo = 380 V, kecepatan motor masih 228 r/min. Arus armature adalah
Arusnya negatif dan mengalir berbalik; akibatnya, torsi motor juga berbalik. Daya
dikembalikan ke generator dan hambatan 10 mΩ :
P = EoI = 380 x 3000 = 1140kW
12
12
Braking torque yang dikembangkan oleh motor :
T = 9.55 P/n = (9.55 X 1 140 000)/228= 47.8 kN.m
Kecepatan dari motor dan dihubungkan ke beban mekanis akan cepat jatuh
dibawah pengaruh electromechanical braking torque.
Cara lain untuk mengontrol kecepatan dari motor dc adalah menempatkan rheostat
yang di-seri-kan dengan armature (gambar di atas). Arus dalam rheostat menghasilkan
voltage drop jika dikurangi dari fixed source voltage Es, menghasilkan tegangan suplai yang
lebih kecil dari armature.
Series motor
Motor seri identik dalam kosntruksi untuk motor shunt kecuali untuk field. Field
dihubungkan secara seri dengan armature, oleh karena itu, membawa arus armature
seluruhnya. Field seri ini terdiri dari beberapa putaran kawat yang mempunyai penampang
cukup besar untuk membawa arus.
Meskipun kosntruksi serupa, properti dari motor seri benar-benar berbeda dari
motor shunt/ Dalam notor shunt, flux Φ per pole adalah konstan pada semua muatan karena
field shunt dihubungkan ke rangkaian. Tetapi motor seri, flux per pole tergantung dari arus
armature dan beban. Saat arusnya besar, fluxnya besar dan sebaliknya. Meskipun
berbeda, prinsip dasarnya dan perhitungannya tetap sama.
Pada motor yang mempunyaihubunganserijumlaharus yang melewatiangker
dinamo sama besar dengan yang melewatikumparan. Lihat gambar 9. Jika beban naik
motor berputarmakin pelan. Jikakecepatan motor berkurangmaka medan magnet yang
terpotong juga makinkecil, sehinggaterjadipenurunan EMF. kembali dan peningkatan
13
13
arus catu daya pada kumparan dan angker dinamo selamaada beban. Arus lebih ini
mengakibatkan peningkatan torsi yang sangat besar.
Catatan :
Contoh keadaan adalah pada motor starter yang mengalami poling ( angker dinamo
menyentuh kutub karena kurang lurus atau ring yang aus). Arus yang tinggi akan mengalir
melalui kumparan dan anker dinamo karena kecepatan angker dinamo menurun dan
menyebabkan turunnya EMF kembali.
PengeremanRegeneratif
Bagan rangkaian di bawah ini menjelaskan mengenai rangkaian pemenggal yang
bekerja sebagai pengerem regeneratif. Vo ádalah gaya geraklistrik yang dibangkitkan oleh
mesin arus searah, sedangkan Vt ádalah tegangan sum berbagi motor sekaligus merupakan
baterai yang diisi. Ra dan La masing-masing ádalah hambatan dan induktansi jangkar.
14
14
Gambar BaganPengeremanRegeneratif
Gambar Rangkaian ekivalen untuk a) saklar on; b). Saklar off. dengan :
Vo = gaya geraklistrik
La = induktansijangkar
Ra = resistansijangkar
Vt = tegangan batería
i1 = kuatarusjangkarketikapemenggalon (arustidakmelewatibaterai)
i2 = kuatarusjangkarketikapemenggal off ( arusmelewatibaterai)
Sedangkan Gambar di bawah ini menunjukkan arus jangkar yang kontinyu dan
yang tidak kontinyu.
15
15
Gambar Arus Jangkar. a). Arus Kontinyu; b). ArusTerputus
dengan:
I1o = kuat arus jangkar saat pemenggal mulai on
I2o = kuat arus jangkar saat pemenggal mulai off
ton = lama waktu pemenggal on
toff = lama waktu pemenggal off
td = lama waktu dimana i2 tidak nol
Tp= periodapemenggal, Tp= ton + toff
16
16
Pengereman pada motor
Pengereman secara elektrik dapat dilaksanakan dengandua cara yaitu secara:
1. Dinamis 2. Plugging
Kita bisa menghentikan motor bahkan lebih cepat dengan menggunakan metode yang
disebut plugging. Ini terdiri dari tiba-tiba membalikkan arus angker dengan membalik
terminal sumber (Gambar 5.19a).
17
17
Membalik Putaran PM Motor
Untuk membalikkan putaran PM motor dilakukan dengan membalik polaritas
dari tegangan input. Salah satu caranya adalah dengan membuat amplifier penggerak
motor DC memiliki tegangan posisif dan negatif terhadap ground. Rangkaian LM12
pada gambar 5.12 mampu memberikan tegangan positif dan negatif. Cara lain adalah
dengan menggunakan relay (Gambar 5.15)
Sekarang ini untuk switching putaran maju-mundur dapat dilakukan hanya dengan
menggunakan sebuah IC yang arah putaran diatur sengan memberikan arus
yang berbeda pada masing-masing pinnya. Misal IC merk Allegro A3952
18
18
Gambar 5.16. Full PWM Motor Driver (Allegro A3952SB)
Arah putaran dapat diatur dengan menggunakan perubahan pada phase input
(Gambar 5.17) pada pin 7. Jika diberi tegangan high maka putaran akan maju
sebalikanya bila diberi tegangan low motor akan berputar berlawanan.
19
19
2.7 Aplikasi Motor DC
Motor listrik ditemukan dalam aplikasi yang beragam seperti industri, blower
kipas dan pompa, peralatan mesin, peralatan rumah tangga, alat-alat listrik, dan disk
drive. Mereka mungkin didukung oleh (misalnya, perangkat portabel bertenaga baterai
atau kendaraan bermotor) langsung saat ini, atau dengan arus bolak-balik dari kotak
distribusi sentral listrik. Motor terkecil dapat ditemukan pada jam tangan listrik.
Menengah dimensi motor sangat standar dan karakteristik menyediakan tenaga mesin
nyaman untuk kegunaan industri. Motor listrik sangat terbesar digunakan untuk
penggerak kapal, kompresor pipa, dan pompa air dengan peringkat dalam jutaan watt.
Motor listrik dapat diklasifikasikan oleh sumber tenaga listrik, dengan konstruksi
internal, dengan aplikasi, atau dengan jenis gerakan yang diberikan.
Untuk motor DC sendiri sudah banyak digunakan dalam berbagai
bidang teknologi, antara lain :
Salah satu kelemahan dari mesin DC adalah kontak mekanis antara komutator dan sikat
arang yang harus terjaga dan secara rutin dilakukan pemeliharaan. Tetapi mesin DC juga
memiliki keunggulan khususnya untuk mendapatkan pengaturan kecepatan yang stabil dan
halus. Motor DC banyak dipakai di industri kertas, tekstil, kereta api diesel elektrik, dan
sebagainya.
Mesin DC dapat difungsikan sebagai generator DC maupun sebagai motor DC. Saat
sebagai generator DC fungsinya mengubah energi mekanik menjadi energi listrik,
sedangkan sebagai Motor DC mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Belitan kawat generator berbentuk silinder dan beberapa kawat dibelitkan selanjutnya
disebut belitan rotor atau belitan jangkar. Kedudukan I, ketika rotor digerakkan searah jarum
jam, kawat 1 tanda silang (menjauhi kita), kawat 2 tanda titik (mendekati kita) ggl induksi
maksimum. Posisi II kawat 1 dan kawat 2 berada pada garis netral ggl induksi sama dengan
nol. Posisi III kawat kebalikan posisi I dan ggl induksi tetap maksimum (Gambar 6.7).
Gambar 6.8 a) Bentuk tegangan AC dan slipring Gambar 6.8 b) Tegangan DC pada komutator
Bagian yang harus menjadi perhatian untuk perawatan secara rutin adalah sikat arang
yang akan memendek dan harus diganti secara periodik. Komutator harus dibersihkan dari
kotoran sisa sikat arang yang menempel dan serbuk arang yang mengisi celah-celah
komutator, gunakan amplas halus untuk membersihkan noda bekas sikat arang.
Diagaram di samping adalah pengawatan mesin
DC penguat Kompound. Terdiri dari penguat magnet
Seri notasi D1-D2, penguat magnet Shunt E1-E2 yang
tersambung dengan tahanan geser yang mengatur
besaran arus eksitasi (Gambar 6.25). Rangkaian
jangkar dengan notasi terminal A1-A2.
Perhatikan konfigurasi pertama, sumber DC positif
(+), terminal A2, belitan jangkar A1, ke terminal D2,
belitan seri D1, kembali ke sumber DC negatif (-).
Arus eksitasi dari tahanan geser ke E1, belitan Shunt
E2, ke sumber DC negatif.
Gambar 6.25 Membalik arah putaran Mesin
DC
Konfigurasi kedua, ketika jangkar diputar arah panah (searah jarum jam), A1 menghasilkan
tegangan positif (+) ke sumber DC. Arah arus DC pada belitan seri dari D1 menuju D2, dan
arus di belitan Shunt dari E1 menuju E2. Terminal D1 dan E2 tersambung ke sumber DC
negatif (-).
Interaksi kedua magnet berasal dari stator dengan magnet yang dihasilkan jangkar
mengakibatkan jangkar mendapatkan gaya torsi putar berlawanan arah jarus jam. Untuk
mendapatkan medan magnet stator yang dapat diatur, maka dibuat belitan elektromagnet
yang dapat diatur besarnya arus eksitasinya.
Percobaan untuk mengecek apakah belitan jangkar berfungsi
dengan baik, tidak ada yang putus atau hubungsingkat dengan
inti jangkarnya periksa Gambar 6.30. Poros jangkar ditempatkan
pada dudukan yang bisa berputar bebas.
Hal ini membuktikan adanya medan elektromagnet pada jangkar, artinya belitan jangkar
berfungsi baik. Tetapi jika jarum kompas diam tidak bereaksi, artinya tidak terjadi
elektromagnet karena belitan putus atau hubung singkat ke inti jangkar.
Pengaturan tegangan sumber DC yang menuju ke
rangkaian jangkar menggunakan sumber listrik AC tiga phasa
dengan penyearah gelombang penuh tiga buah diode dan tiga
buah thyristor (Gambar 6.35). Sekering F1 berguna untuk
rangkaian diode dan thyristor jika terjadi gangguan pada
belitan motor DC.
Dengan mengatur sudut phasa triger, maka penyalaan
thyristor dapat diatur besarnya tegangan DC yang menuju Gambar 6.35 Pengaturan
tegangan jangkar dengan
rangkaian jangkar A1-A2. Belitan penguat terpisah F1-F2
sudut penyalaan Thyristor
diberikan sumber DC dari luar, dan besarnya arus eksitasi
dibuat konstan besarnya.
Apa yang terjadi jika tegangan sumber DC dibuat konstan
dan pengaturan putaran dilakukan dengan mengatur arus
eksitasinya? Persamaan tegangan jangkar Ui E · n. atau
putaran motor n U i / E, dengan tegangan U i konstan
maka karakteristik putaran n berbanding terbalik dengan fluk
magnet (1/ E). Artinya ketika arus eksitasi dinaikkan dan Gambar 6.36 Karakteristik
harga fluk magnet E meningkat, yang terjadi justru putaran fungsi arus eksitasi
putaran motor DC makin menurun (Gambar 6.36).
Dar i penjelas an dua k ondis i diatas yang dip ak ai untuk m engatur putaran
motor DC untuk mendapatkan momen torsi konstan adalah dengan pengaturan tegangan ke
jangkar.
dengan arus yang menuju rangkaian jangkar. Sehingga reaksi jangkar pada motor terkendali
secara otomatis oleh kutub bantu.
Motor DC menurut belitan penguat magnetnya dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
motor belitan seri D1-D2, motor penguat terpisah F1-F2, motor belitan Shunt E1-E2 dan, motor
belitan Kompound (gabungan motor Shunt E1- E2 dan motor belitan seri D1-D2).
Tabel 6.2 memperlihatkan diagram pengawatan keempat jenis motor DC berikut karakteristik
putaran n terhadap perubahan momen torsi beban.
1. Motor Seri
2. Motor penguat terpisah
3. Motor penguat Shunt
4. Motor Kompound
Tabel 6.2 Rangkaian Motor-Motor DC
Motor seri harus selalu dalam kondisi diberikan beban, karena saat tidak berbeban dan
arus eksitasinya kecil yang terjadi putaran motor akan sangat tinggi sehingga motor akan
”terbang”, dan sangat berbahaya. Motor seri banyak dipakai pada beban awal yang berat
dengan momen gaya yang tinggi putaran motor akan rendah (Gambar 6.39), contohnya
pada pemakaian motor stater mobil.
❑ Rugi Mekanis
Rugi mekanis yang terjadi pada motor disebabkan oleh adanya gesekan dan hambatan
angin, seperti pada bagian poros motor.
❑ Efisiensi Motor
Efisiensi adalah prosentase perbandingan daya keluar dan daya masuk yang terjadi
pada motor.
Daya Keluar
= × 100%
Daya Masuk
Daya Keluar
= Daya Masuk rugi
6.20 Soal-soal
1. Jelaskan pengertian mesin DC dan berikan alasannya secara singkat.
2. Sebutkan perbedaan generator DC dan motor DC dari fungsinya.
3. Dapatkah mesin DC difungsikan sebagai generator? Apa syarat agar berfungsi sebagai
generator DC? Jelaskan dengan gambar skematik.
4. Bila mesin DC difungsikan sebagai motor DC apa syarat yang harus dipenuhi? Jelaskan
dengan gambar skematik.
5. Peragakan dengan tangan anda, bagaimana prinsip pembangkitan ggl dalam semua
generator. Jelaskan singkat dan benar.
6. Peragakan juga dengan tangan Anda, prinsip terjadinya torsi putar pada motor DC.
Jelaskan singkat dan benar.
7. Apa fungsi komutator pada motor DC? Terangkan juga cara kerja sikat arang berikut
komutator pada mesin DC.
8. Gambarkan skematik pengawatan generator Shunt dan generator Kompound.
9. Jelaskan bagian kompounden-kompounden yang termasuk kelompok stator dan kelompok
rotor pada motor DC, berikut fungsi masing-masing.
10. Terangkan dengan gambar skematik prinsip dasar terjadinya reaksi jangkar pada genera- tor
DC.
11. Mengapa pemasangan kutub bantu dapat meminimumkan terjadinya reaksi jangkar?
12. Sebuah mesin DC terdiri atas belitan jangkar, belitan kutub bantu, dan belitan kutub
kompensasi terhubung seri. Anda gambarkan skematik pengawatan berikut berikan notasi
yang tepat pada masing-masing kompounden tersebut.
13. Mesin DC penguat kompound. terdiri dari penguat magnet seri notasi D1- D2, penguat
magnet Shunt E1-E2, belitan jangkar A1-A2. Gambarkan pengawatannya dengan benar
berikut supply tegangan jala-jala. Gambarkan kapan motor berputar searah jarum jam dan
kapan motor berputar berlawanan jarum jam.
14. Gambarkan skematik pemeriksaan belitan jangkar apakah putus atau masih berfungsi
baik. Jelaskan prosedurnya dengan singkat.
15. Motor DC Shunt dipasang tahanan depan pengasutan dan tahanan pengatur eksitasi.
Gambarkan skematik hubungannya dan jelaskan cara kerja pengasutan motor Shunt
tersebut.
16. Jelaskan terjadinya reaksi jangkar pada motor DC. Jelaskan akibat negatif terjadinya
reaksi jangkar.
17. Pada terminal box memiliki enam terminal, terdiri rangkaian jangkar A1- A2, belitan
Shunt E1-E2 dan belitan seri D1-D2. Juga dilengkapi dengan tahanan pengasutan dan
tahanan pengatur eksitasi. Gambarkan hubungan pengawatan secara lengkap dan cara
kerja rangkaian tersebut.
18. Gambarkan prinsip belitan jangkar tipe gelung dengan jumlah alur 8 dan jumlah lamel
komutator 8.
19. Gambarkan prinsip belitan jangkar tipe gelombang dengan jumlah 8 alur dan jumlah
lamel komutator 8.
20. Sebutkan secara umum, 3 pengertian apa yang dimaksud dengan beban motor?.
o Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran energinya bervariasi
dengan kecepatan operasinya namun torquenya tidak bervariasi. Contoh beban dengan
torque konstan adalah corveyors, rotarykilns, dan pompa displacement konstan.
o Beban denganvariabel torque adalah beban dengan torque yang bervariasi
dengan kecepat noperasi. Contoh beban dengan variabel torque adalah pompa
sentrifugal dan fan (torque bervariasi sebagai kuadrat kecepatan). Peralatan Energi Listrik
: Motor Listrik.
o Beban dengan energy konstan adalah beban dengan permintaan torque yang
berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya
konstan adalah peralatan-peralatan mesin.
21. Jelaskan bagian komponen-komponen yang termasuk bagian dari stator dan bagian dari
rotor pada motor DC, berikut fungsi dari masing-masing komponen.
22. Dapatkah mesin DC difungsikan sebagai generator? Apa syarat agar berfungsi sebagai
generator DC? Jelaskan dengan gambar skematik.
23. Motor DC Shunt dipasang tahanan depan dan tahanan pengatur eksitasi.
Gambarkan skematik hubungannya dan jelaskan cara kerja pengasutan motor DC Shunt
tersebut.
25. Berikan penjelasan, penggunaan daripada motor listrik DC masing masing 5 macam.
a). Dalam rumah tangga. b). Dalam Industri.
26. Motor DC Shunt dipasang tahanan depan pengasutan dan tahanan pengatur eksitasi.
Gambarkan skematik hubungannya dan jelaskan cara kerja pengasutan motor Shunt
tersebut.
28. Jelaskan bagian komponen-komponen yang termasuk kelompok stator dan kelompok rotor
pada motor DC, berikut fungsi masing-masing.
29. Dapatkah mesin DC difungsikan sebagai generator? Apa syarat agar berfungsi sebagai
generator DC? Jelaskan dengan gambar skematik.
32. Berikan penjelasan apakah keuntungan yang menonjol dari mesin listrik dc shunt dan
kompound.
Soal 1. Jangkar sebuah motor DC tegangan 220 volt dengan tahanan 0,300 Ω dan
mengambil arus 25 A ketika dioperasikan pada beban normal.
a. Hitunglah GGL lawan (Ea) dan daya yang timbul pada jangkar.
b. Jika tahanan jangkar 0,400 Ω, keadaan yang lain sama. Berapa GGL lawan
(Ea) dan daya yang dibangkitkan pada jangkar. Penurunan tegangan pada sikat-
sikat sebesar 2 volt untuk soal a dan b.
Diketahui :
V = 220 V
I = 25 A
Ra = 0.300 Ω
Rb = 0.400 Ω
Jawab:
a. Ea = V – Ia Ra – 2∆E
= (220 – 2 ) – (25 x 0.300) = 210,5 volt
Daya yang dibangkitkan pada jangkar
= Ea. Ia = 210,5 x 25 = 5.262,5 watt
Penyelesaian
a. Arus armature adalah
I = (Es – Eo)/R = (400-380)/10= 20A
Daya ke motor armature adalah
P = Eo x I = 380 x 20 = 760kW
Kecepatan motor adalah
n = (380V/500V) x 300 = 228 rpm
Torsi motor adalah T = 9.55 P/n = (9.55 x 760 000)/228 = 47.8 kN.m
b. Karena Eo = 380 V, kecepatan motor masih 228 rpm. Arus armature adalah
Penyelesaian :
Jawab : a). Ea = Vt – (IL (Rs +Ra) + Vsi)
Ea = 240 – {40 (0,6 +0,4)+5} = 195 volt