Anda di halaman 1dari 19

PERCOBAAN MODUL IX

KARAKTERISTIK MOTOR 3 FASA ROTOR SANGKAR TANPA


BEBAN

9. Tujuan
Tujuan percobaan “karakteristik Motor 3 Fasa Rotor Belitan” adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi elemen motor listrik 3 fasa.
2. Mahasiswa mampu mengistal dana mengoperasikan motor listrik 3 fasa.
3. Mahasiswa mampu mengukur arus dan tegangan pada motor listrik 3 fasa.

9.1 Kajian Teori

Motor induksi tiga fasa adalah suatu alat listrik yang mengubah energi listrik tiga fasa
menjadi energi mekanis, dengan kecepatan yang tidak serempak. Motor induksi tiga fasa
terdapat dua tipe, yaitu motor induksi rotor sangkar tupai dan motor induksi rotor belitan. Pada
dunia industri, yang seringdigunakan adalah motor induksi rotor sangkar tupai karena harganya
yang murah, serta perawatannya yang mudah.

Konstruksi motor induksi tiga fasa terdiri dari dua bagian utama, yaitu bagian yang
diam disebut stator dan biagian yang berputar disebut rotor. Konstruksi motor induksi tiga fasa
diperlihatkan pada gambar di bawah ini.

Prinsip kerja dari motor induksi tiga fasa adalah terdapatnya suatu perbedaan kecepatan
antara rotor dan stator yang disebut dengan slip atau kecepatan rotasi tertinggal dari kecepatan
medan putar magnetik pada mesin. Motor induksi selalu berputar dibawah kecepatan sinkron
agar medan magnet yang terbangkitkan pada stator dapat memotong kumparan rotor dan
menghasilkan tegangan terinduksi. Berdasarkan kunparan rotornya terdapat 2 jenis motor
induksi, yaitu motor rotor sangkar dan motor rotor gelung. Dalam praktikum ini dieruntukkan
motor induksi rotor sangkar.
9.2 Prinsip Kerja

Apabila sumber tegangan 3 fasa dipasangkan pada kumparan stator, akan timbul medan
putar magnetik dengan kecepatan;

120 . 𝑓
𝑁𝑠 =
𝑃

dimana;

Ns : kecepatan putar ,

f : frekuensi sumber listrik,

P : jumlah kutub motor

Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor. Akibatnya,
pada batang konduktor dari motor akan timbul gaya gerak listrik (GGL) induksi. Karena batang
motor adalah rangkaian tertutup, maka pada batang motor akan timbul arus (I). Adanya arus
(I) di dalam medan magnet akan menimbulkan gaya (F) pada rotor. Bila kopel mula yang
dihasilkan oleh gaya (F) pada rotor cukup besar untuk memikul kopel beban, maka rotor akan
berputar searah dengan medan medan putar stator. GGL induksi timbul karena terpotongnya
batang konduktor (rotor) oleh medan putar stator (ns) dengan kecepatan berputar rotor (nr).
Perbedaan kecepatan antara nr dan ns disebut slip (s) yang dinyatakan dalam persamaan.

(𝑛𝑠 − 𝑛𝑟 )
𝑆 =
𝑛𝑠

Artinya, bila slip sama dengan nol (0) maka tidak akan timbul GGL dan tidak ada arus
yang mengalir pada batang konduktor (rotor), dengan demikian tidak dihasilkan kopel. Contoh
konstruksi motor 3 fasa belitan dapat dilihat pada Gambar 9.1.
Gambar 9.1. Kontruksi motor 3 fasa rotor sangkar.

9.3 Alat dan Bahan Praktikum


a. Motor induksi 3 fasa: 1 buah
b. Sumber Catu daya 3 fasa
b. Voltmeter digital : 1 buah
c. Tang meter : 1 buah
d. Kabel konektor : 1 buah
e. Ampermeter : 1 buah
f. Tachometer : 1 buah
g. Voltage regulator 1 Ø : 3 buah

9.4 Gambar Rangkaian Percobaan


Perhatikan Gambar 9.2. Gambar tersebut merupakan gambar kerja pada praktikum ini.
Kepada peserta praktikum diharapkan memahami gambar dan dapat menginstal rangkaian
sesuai dengan gambar kerja tersebut.

Gambar 9.2. Percobaan Motor 3 fasa rotor belitan tanpa beban


9.5. Prosedur Percobaan

Sebelum melakukan instalasi, lakukan langkah-langkah dan pengamatan berikut ini


terlebih dahulu.

9.5.1 Pembacaan “Name Plate” Motor

1. Silahkan di foto name plate motor dan sisipkan dalam laporan!

2. Jawablah pertanyaan di bawah ini dan sisipkan kedalam laporan !

Hp = ...............................

V(∆) = ...............................

V(Y) = ...............................

I(nominal) = ...............................

Cos = ...............................

3. Ukurlah tegangan jala-jala yang akan digunakan untuk megoperasikan motor listrik dan isi
data di bawah ini!

VL=VF-F = ............................... Volt

VL-N = ............................... Volt

9.5.2 Hubungan Y-∆

1. Ukurlah resistansi masing-masing kumparan stator melalui terminalnya dan catat pada Tabel
9.1!

DATA RESISTANSI KUMPARAN STATOR

FASA RESISTANSI (Ω)

U1 – U2

V1 – V2

W1 – W2

2. Rangkailah motor dalam hubungan Y (lihat Gambar 9.3) dan ukurlah resitansi antar terminal
dan catat pada tabel Tabel 9.2 (tulis dalam laporan).
Gambar 9.3. Rangkaian Star (Y).

3. Rangkailah motor dalam hubungan Y (lihat Gambar 9.4) dan ukurlah resitansi antar terminal
dan catat pada tabel seperti Tabel 9.2 (tulis dalam laporan).

Gambar 9.3. Rangkaian Star (Y).

Tabel 9.2. Data Pengukuran Resistansi Hubungan Star (Y) dan Delta (∆).
HUBUNGAN STAR (Y) HUBUNGAN DELTA (∆)
TERMINAL RESISTANSI TERMINAL RESISTANSI
U1-N U1-U2
V1-N V1-V2
W1-N W1-W2
U2-N U1-V1
V2-N V1-W1
W2-N W1-U1
U1-U2
V1-V2
W1-W2
U1-V1
V1-W1
W1-U1

9.6 Percobaan Pengoperasian Motor 3 Fasa.

1. Rangkaialah motor terhubung star (Y) tanpa beban dengan suplai jala-jala dengan tegangan
yang diatur menggunakan Voltage Regulator atau Autotrafo. Kemudian isilah data
pengukuran ke Tabel 9.3 (buat dalam laporan) sesuai dengan perubahan tegangan yang
diberikan!

2. Rangkaialah motor terhubung star (Y) tanpa beban dengan suplai jala-jala dengan tegangan
yang diatur menggunakan Voltage Regulator atau Autotrafo. Kemudian isilah data
pengukuran ke Tabel 9.3 (buat dalam laporan) sesuai dengan perubahan tegangan yang
diberikan!

Tabel 9.3. Hasil data pengukuran motor 3 fasa hubungan Star (Y) dan Delta (∆)
N
V0 I0
NO Cos φ (rpm)
(volt) (ampere)

1
2
3
4
5
6
7
8

9.7 Tugas dan Pertanyaan

1. Tuliskan kelebihan dan kekurangan motor 3 fasa rotor sangkar dibandingkan dengan motor
jenis lain!

2. Jelaskan tentang rangkaian starting Y-∆ pada motor 3 fasa rotor sangkar berdasarkan hasil
pengukuran pada Tabel 9.3!

9.8 Hasil Analisis

Buatlah hasil analisis dari percobaan ini pada laporan kamu!

9.10 Kesimpulan

Buatlah hasil kesimpulan yang dapat kamu sampaikan dari percobaan ini pada laporan kamu!

9.9. Daftar Pustaka

Tuliskanlah sumber teori yang telah kamu baca tentang motor 3 fasa rotor sangkar sebelum
melakukan percobaan ini pada laporan kamu!
PERCOBAAN MODUL X
KARAKTERISTIK MOTOR 3 FASA ROTOR SANGKAR BERBEBAN

10.1 Tujuan
1. Untuk mengetahui besar arus start pada saat hubungan ∆ (delta) dan pada saat hubungan
Y (bintang)’
2. Untuk mengetahui pengaruh beban terhadap kecepatan dan arus
10.2 Kajian Teori Motor Berbeban

Motor asinkron 3 fasa berdasarkan konstruksi rotornya ada 2 macam, yaitu motor
asinkron rotor sangkar dan motor asinkron rotor belitan.

Pada saat start biasanya arus dari pada motor naik 3 kali lebih besar dari pada arus beban
nominal, di mana arus ini dapat mengganggu kerja dari pesawat lain yang sedang berjalan oleh
karena itu ada beberapa cara agar arus mula (arus start) menjadi kecil. Antara lain tegangan
pada stator diturunkan atau mula –mula lilitan stator terhubung bintang kemudian ke segitiga.

Untuk pengujian motor asinkron 3 fasa rotor sangkar dilakukan dengan menggunakan 2
sumber tegangan 220 Vac untuk hubungan ∆ (delta) dan 380 Vac hubungan Y (bintang), dan
dalam percobaan ini beban yang dipergunakan adalah pompa air.

10.3 Alat dan Bahan


1. Motor asinkron 3 fasa rotor sangkar
2. Trafo 3 fasa 380 Vac / 220 Vac
3. Saklar hubungan Y (bintang) / ∆ (delta)
4. Saklar tegangan pemisah untuk tegangan 380 Vac / 220 Vac
5. Amperemeter AC
6. Voltmeter AC
7. MCB 3 fasa
8. Kabel penghubung
10.4 Skema Rangkaian

Rangkaialah bahan praktikum seperti Gambar 10.1 di bawah ini!


Gambar 10.1 Pengujian Motor 3 Fasa Rotor Sangkat berbeban.

10.5 Prosedur Percobaan


1. Pilih salah satu dari dua MCB untuk mendapatkan tegangan yang diinginkan 220 Vac
atau 380 Vac
2. Lihat tegangan pada alat ukur volt meter, apakah tegangannya sudah benar seperti yang
diinginkan
3. Masukkan saklar S1 untuk memilih tegangan seperti yang diinginkan 220 Vac / 38 Vac
4. Masukkan sklar S2 jika tegangan yang dipergunakan adalah 380 Vac maka saklar s2
tempatkan pada posisi Y, begitu juga apabila tegangan yang dipergunakan adalah 220
Vac maka saklar S2 tempatkan pada posisi ∆.
5. Amati perubahan arus yang akan ditunjukkan pada amperemeter
6. Catat hasil perubahan arus pada ampere meter.

10.6 Hasil Percobaan

Buatlah tabel seperti dibawah ini

Tabel 2.1

Motor Asinkron 3 Fasa Rotor Sangkar


Tegangan IStart INomonal
Rpm
(volt) (Ampere) (Ampere)

380 Vac
Hubungan Y

220 Vac
Hubungan ∆

10.7 Analisis Hasil


Berdasarkan hasil percobaan pada tabel 2.1 jelaskan apa yang bisa disimpulkan!
10.8 Tugas
1. Mengapa motor induksi banyak digunkakan dalam kehidupan sehari – hari ?
2. Jelaskan mengapa Istart pada saat hubungan ∆ lebih besar dari pada hubungan Y?
3. Sebutkan beberapa contoh penggunaan motor induksi 3 fasa dalam dunia industri,
minimal 5 contoh?
4. Sebutkan perbedaan antara rotor jenis sangkar dan rotor jenis belitan ?
5. Apa keistimewaan motor asinkron 3 fasa dari pada motor sinkron 3 fasa?
6. Pada percobaan diatas digunakan berapa sumber tegangan ?
7. Apa gunanya transformator pada percobaan diatas, dan mengapa harus menggunakan
transformator?
10.9 Daftar Pustaka

Tulislah daftar pustaka dari sumber bacaan yang kamu baca saat persiapan sebelum
praktikum ini (pada laporan anda)!.
PERCOBAAN MODUL XI
KARAKTERISTIK GENERATOR SINKRON

11.1 Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi karakteristik open-circuit generator sinkron 3 fasa.
2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi karakteristik short-circuit generator sinkron 3 fasa.

11.2 Kajian Teori

Generator listrik merupakan mesin yang digunakan untuk mengubah energi mekanik
menjadi energi listrik. Ada dua jenis generator yaitu, generator arus searah atau direct current
(DC) dan generator arus bolak balik atau alternating current (AC). Generator AC lebih dikenal
juga dengan generator sinkron atau generator serempak dengan varian 1 fasa dan 3 fasa.
Berdasarkan kutubnya, generator sinkron dikenal pula dengan generator sinkron kutub dalam
(magnet pada rotor) dan generator sinkron kutub luar (magnit pada stator). Perbedaan yang
dapat diamati adalah, generator kutub luar memiliki kapasitas daya yang lebih kecil
dibandingkan generator kurub dalam. Generator sinkron umumnya dibuat dalam bentuk yang
besar (kapasitas daya yang besar) karena lebih ekonomis dibandingkan dengan ukuran yang
kecil (kapasitas yang kecil).

11.3 Prinsip Kerja

Generator sinkron bekerja memanfaatkan hukum Faraday dimana ketika rotor sebagai
magnit diputar oleh sebuah prime-mover melalui turbin. Maka pada lilitan stator (lilitan yang
diam) akan timbul gaya gerak listrik (GGL) induksi karena pengaruh medan magnet yang
berubah-ubah dari rotor. Besar GGL induksi yang dibangkitkan oleh generator adalah;

𝐸 = 4,44 . 𝑘. 𝑓. 𝜙. 𝑍 (𝑣𝑜𝑙𝑡)

dimana;

𝛟 = Im

n = putaran = (120.f)/P (rpm)

f = frekuensi (Hz)

P = Jumlah kutub

k = Konstanta (kd dan kp atau faktor distribusi dan faktor jarak kumparan)
11.4 Alat dan Bahan Praktikum

Pada praktikum ini akan digunakan alat dan bahan sebagai berikut:

1. Three Phase Synchronous Generator Lab (lihat Gambar 11.1)


2. Motor DC
3. Volt Meter
4. Ampere Meter
5. Jumper
6. Toolset

Gambar 11.1. Three Phase Synchronous Generator Lab.


11.5 Gambar Rangkaian Percobaan

Gambar dari rangkaian percobaan dapat dilihat pada Gambar 11.2 di bawah.

Gambar 11.2. Rangkaian pengoperasian generator sinkron.

10.6 Prosedur Percobaan.

1. Silahkan di foto name plate motor dan Generator sisipkan dalam laporan!

2. Jawablah pertanyaan di bawah ini dan sisipkan kedalam laporan !

Hp = ...............................

V(∆) = ...............................

V(Y) = ...............................

I(nominal) = ...............................

Cos = ...............................

3. Ukurlah tegangan jala-jala yang akan digunakan untuk megoperasikan motor listrik dan isi
data di bawah ini!

VL=VF-F = ............................... Volt


11.7. Petunjuk Instalasi Three Phase Sycnhronous Generator Lab Mengikuti Gambar.

1. Pastika bahwa pentanahan modul terhubung ke pentanahan gedung laboratorium/bengkel.

2. Pastikan bahwa posisi power suplay DC pada posisi Nol.

3. Hubungkan bagian fixed DC Supplay ke terminal fixed DC supplay Input.

4. Hubungkan bagian variable DC supplay ke terminal variable DC supplay input.

5. Terminal (+) variable DC supplay input dihubungkan ke terminal F pada bagian field Motor
DC dan terminal (-) dihubungkan ke terminal FF bagian field Motor DC.

6. Terminal FF dari bagian field dihubungkan ke terminal AA pada bagian Amature Motor DC

7. Kemudian, hubungkan terminal F dari field Motor DC ke input amperemeter A1 dan A dari
armature motor DC ke terminal amperemeter A2.

8. Hubungkan juga terminal A dari armature Motor DC ke input voltmeter V1 dan AA dari
armature motor DC ke terminal voltmeter V2.

9. Kemudian hubungkan Motor ke Panel dengan menghubungkan terminal A dari motor ke


terminal A pada panel dan AA dari motor ke terminal AA pada panel.

10. Begitupula terminal F ke F dan FF ke FF dari motor ke Panel.

11. Lalu hubungkan terminal positif (+) dari modul Suplai DC tetap (fixed DC supply) ke
terminal R1 dan terminal negatifnya (-) ke R2 Rheostat1.

12. Kemudian hubungkan Rheostat1 ke kontrol Panel pada terminal R1, R2, dan R3.

13. Hubungkan terminal R3 Rheostat1 ke terminal Amperemeter A3.

14. Sedangkan terminal Amperemeter A4 dihubungkan ke terminal F pada Generator Sinkron


di panel kontrol.

15. Hubungkan terminal R2 Rheostat1 ke terminal FF generator Sinkron.

16. Hubungkan terminal F dan FF dari Panel kontrol ke terminal F dan FF generator Sinkron.

17. Agar output dapat diperoleh, maka hubungkan terminal R, Y dan B pada panel kontrol ke
terminal R, Y dan B pada terminal box Generator sinkron.

18. Hubungkan terminal R dan Y generator sinkron di panel kontrol ke Voltmeter terminal V3
dan V4.
19. Sebelum menekan tombol “ON” pada Catu Daya DC, pastikan nilai Rheostat1 pada posisi
Maksimum.

20. Nyalakan Regulator DC (variable DC supply) agar motor berputar dan atur agar motor DC
berputar pada kecepatan tetap.

21. Kemudian nyalakan Catu Daya DC (fixed DC supply) dan atur nilai dari Rheostat1.

22. Catat nilai pengukuran arus dan tegangan dari generator sinkron dari alat ukur ke tabel
observasi.

24. Jika Tabel observasi sudah selesai di isi, silahkan padamkan Regulator DC dan Catu Daya
DC!

NO Tegangan Tiap Fasa pada Arus Medan Kecepatan Motor


Rangkaian Terbuka (Amp) (RPM)
1
2
3
4

10.8 Tugas

1. Berdasarkan data observasi yang telah kamu catat, buatlah:


a. Grafik hubungan antara Arus medan dengan output tegangan dari Generator!

b. Berilah kesimpulan dari grafik dan data tersebut sesuai dengan pemahaman kamu!

Daftar Pustaka

Tuliskan daftar pustaka yang dari materi yang kamu pelajari sebelum melakukan
percobaan ini (pada laporan anda)!
PERCOBAAN MODUL XII
KARAKTERISTIK MOTOR 3 FASA ROTOR BELITAN

12. Tujuan

Tujuan dari percobaan ini, agar mahasiswa dapat:

1. Mencari parameter motor induksi dari percobaan tanpa beban.


2. Mencari rugi besi dan mekanik.
3. Memisahkan rugi mekanik dan rugi besi.

12.1 Kajian Teori

Pada motor induksi rotor lilit, stator memiliki tiga belitan terpisah yaitu U, V, dan W dan
tiga belitan rotor yang dihubungkan bintang pada salah satu sisinya yaitu K, L dan M seperti
yang diperlihatkan pada Gambar 12.1.

Gambar 12.1. Lilitan stator dan rotor motor 3 fasa rotor lilit.

Secara teori motor induksi dapat dibandingkan dengan transformator statik.


Kenyataannya, motor induksi juga mempunyai belitan primer (stator) dan belitan sekunder
(rotor). Stator dilewati oleh fluk sinusoidal, gabungan tiap phasa yang dihasilkan akan
menybabkan timbulnya fluksi putar (medan putar) pada ruang. Pada motor induksi
dimungkinkan dihitung perbandingan belitan antara stator dan rotor. Dimana perhitungannya
hampir sama dengan pengukuran dan perhitungan perbandingan transformator statik.
Perbandingan transformasi dengan sumber pada stator.
𝑘1 Perbandingan transformasi dengan sumber pada stator.
= 𝑉0
𝑉𝑠

𝑘2 Perbandingan transformasi dengan sumber pada stator.


= 𝑉0
𝑉𝑠

Keff Perbandingan nyata = √𝑘1 𝑘2

12.2 Prinsip Kerja

Dengan memberikan tegangan nomonal pada motor dan berputar tanpa beban, maka arus
yang mengalir di stator merupakan jumlah vektor dari arus magnetisasi, ditambah arus untuk
mengatasi rugi besi dan mekanik, dan rugi tembaga pada stator (Î = Îm + Îc). Hasil yang
diperoleh dari percobaan tanpa beban adalah;

𝑃0 = √3 . 𝑉0 . 𝐼0 . 𝑐𝑜𝑠𝜑0

Pembagian kerugian besi dan mekanik dapat dilakukan dengan cara ekstrapolasi dari grafik
se[erti diperlihatkan pada Gambar 11.2:

𝑃𝑏𝑒𝑠𝑖 + 𝑃𝑚𝑒𝑘 = 𝑓(𝑉0 )

Fungsi tersebut merupakan grafik parabola, dengan perubahan tegangan, rugi mekanik
tetap sehingga praktis yang berubah hanyalah rugi besi.

12.3 Alat dan Bahan Praktikum

Pada praktikum ini diperlukan alat dan bahan sebagai berikut;


1. Autotrafo 1 fasa : 3 buah
2. Wattmeter : 2 buah
3. Voltmeter : 1 buah
4. Amperemeter : 1 buah
5. Rheostat : 1 buah, dan
6. Trafo arus : 2 buah

12.4 Gambar Percobaan

Rangkailah percobaan mengikuti Gambar 11.3 berikut ini!

Gambar 11.3. Rangkaian Percobaan

12.5 Prosedur Percobaan

1. Hubungkan rangkaian seperti terlihat pada Gambar 11.3.

2. Set kontrol:

- regulasi tegangan pada posisi minimum.

- hubung singkat kumparan arus dari watt meter dan ampere meter.

- rheostat posisi maksimu.

3. Atur power supply sampai tegangan nominal yang diperlukan, lalu hubung singkat rheostat.

4. Buka hubung singkat alat ukur.

5. Atur power supply dari harga terkecil yaitu 50% dari VN hingga 120% dari VN.
6. Untuk tiap perubahan tegangan, catat penunjukkan alat ukur dan catat pada Tabel 11.1.

7. Jika telah selesai, bereskan semua alat dan bahan.

Tabel 11.1. Data hasil pengukuran percobaan Motor 3 fasa rotor lilit tanpa beban.
VN I0 V0 Wa Wb
50%
60%
70%
80%
90%
100%
110%
120%

12.6. Tugas

1. Berdasarkan data yang telah diperoleh dan dituliskan pada Tabel 11.1, berilah kesimpulan
tentang:

a. Buat grafik antara Pbesi dan Pmek = f(V0)

b. Bagaimana mengubah besar nilai rugi-rugi besi dan mekanik!

c. Pemahaman anda tentang motor beroperasi tanpa beban.

12.7. Daftar Pustaka

Tuliskan daftar pustaka dari materi yang anda pelajari sebelum melakukan percobaan
ini (pada laporan anda)!

Anda mungkin juga menyukai