SKRIPSI
Oleh :
MULYATI
NIM. 3301402066
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2007
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke siding panitia
pada :
Hari :
Tanggal :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Ketua Jurusan Akuntansi
Drs Sukirman, M. Si
NIP. 131967646
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas
Hari : Senin
Penguji Skripsi
Anggota I Anggota II
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-bnar hasil karya saya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain baik sebagian atau seluruhnya.
Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi dikutip atau dirujuk
berdasarkan kode etik ilmiah.
Mulyati
3301402066
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Jadilkanlah sholat dan sabar sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-
Jangan kau kira kesuksesan seperti buah kurma yamg mudah kau makan, engkau
tidak akan meraih kesuksesan sebelum meneguk pahitnya kesabaran. (sabda Nabi
Muhammad SAW).
Adik-adikku tercinta
Guruku
Sahabat-sahabatku
v
KATA PENGANTAR
SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga penulis
Ekonomi Pokok Bahasan Kebijakan Fiskal dan Moneter pada Siswa kelas XI APS 3
SMA Negeri 1 Boja Tahun Pengajaran 2006/2007”. Skripsi ini disusun dalam rangka
mmenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Studi Strata I pada program studi
Semarang.
maupun dalam penyusunan skripsi ini, akan tetapi berkat dorongan, bimbingan, dan
bantuan dari berbagai pihak, akhirnya skripsi ini dapat penulis selesaikan. Oleh
1. Prof. Dr. Sudijono Sastroadmojo, M.Si., Rektor Universitas Negeri Semarang atas
Semarang.
Semarang dan penguji yang telah memberikan ijin dan memberikan masukan-
masukan perbaikan dalam forum ujian skripsi dan bimbingan perbaikan skripsi.
vi
3. Drs. Sukirman, M.Si., Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Semarang.
5. Dra. Titik Ismityatun, M.Si., Dosen pembimbing II, yang telah memberikan
6. Drs. Wagiyo, Kepala SMA Negeri 1 Boja, yang telah memberikan kemudahan
7. Dra. Rukisti, guru mata pelajaran ekonomi yang telah banyak membantu penulis
8. Bapak dan Ibu guru SMA Negeri 1 Boja yang telah banyak membantu penulis
9. Siswa-siswi kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Boja dan semua pihak yang telah
membantu penulis baik secara moril maupun materiil, sehingga skripsi ini dapat
SWT. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
vii
SARI
Untuk melatih siswa berpikir dan bertindak secara mandiri serta aktif dalam
proses belajar mengajar, maka perlu digunakan metode yang banyak menimbulkan
aktivitas siswa,sebagai variasi metode ceramah. Akan tetapi, kenyataan dilapangan
metode ceramah masih mendominasi kegiatan belajar mengajar sehari-hari. Maka
secara lagsung dalam kegiatan pendidikan di sekolah perlu dilakukan penelitian
tindakan kelas. Sedangkan salah satu metode yang digunakan adalah metode
pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah : bagaimana
menggunakan metode pembeljaran kooperatif tipe STAD agar dapat diterapkan pada
mata pelajaran ekonomi pokok bahasan kebijakan fiskal dan moneter. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar manfaat penerapan metode pembelajaran
kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran ekonomi yang ditandai dengan
tercapainnya hasil belajar siswa minimal 85% dari keseluruhan siswa yang telah
mendapat nilai minimal 6,5 dan keterlibatan siswa secara aktif selama proses
pembelajaran berlangsung.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas. Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Boja. Penelitian ini terdiri
dari 3 siklus, tiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
Data dari penelitian ini diperoleh dari instrumen tes berupa soal-soal pretes dab soal
ulangan akhir siklus I, siklus II, dan siklus III. Sementara itu, instrumen nontes
berupa lembar observasi, wawancara dan angket. Analisis data tes dilakukan dengan
menggunakan teknik kuantitatif, sedangkan analisis dat nontes menggunakan teknik
kualitatif.
Hasil analisis data penelitian metode pembelajaran koopreatif tipe STAD dari
prasiklu, siklus I, siklus II, dan siklus III mengalami peningkatan prestasi belajar
klasikal adalah, 47,5%, 60%, 75%, 90%, dengan kenaikan hasil belajar pada siklus I,
II. Dan III adalah 5,5%, 12,62%, dan 14,87%.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Boja
dengan menggunakan penelitian tindakan kelas dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa, dengan indikator ketercapaian prestasi belajar siswa 90% dari keseluruhan
siswa serta keterlibatan seluruh siswa aktif selama proses pembelajaran berlangsung.
viii
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam rangka
meningkatkan prestasi siswa dengan memberikan salah satu metode pembelajaran
kooperatif tipe STAD yang dapat diterapkan untuk proses pembelajaran berikutnya.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
x
3.4 Instrumen Penelitian ............................................................ 51
3.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen ................................... 52
3.6 Teknik Analisis Data ........................................................... 54
3.7 Indikator Kinerja ................................................................. 56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ................................................................... 57
4.2 Pembahasan ......................................................................... 85
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ............................................................................. 90
5.2 Saran ................................................................................... 91
Daftar Pustaka ...................................................................................... 92
Lampiran-lampiran .............................................................................. 94
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Rencana Pembelajaran ....................................................................... 96
2. Kisi-kisi Instrumen ............................................................................ 104
3. Soal Pretes ......................................................................................... 107
4. Lembar Jawaban ................................................................................ 116
5. Kunci Jawaban Instrumen .................................................................. 117
6. Analisis Validitas dan Reliabilita ..................................................... 118
7. Kisi-kisi Lembar Observasi .............................................................. 128
8. Observasi aktivitas Belajar Siswa ..................................................... 129
9. Pedoman Wawancara ................... ..................................................... 130
10. Uraian Tugas Kelompok Dan Individu ............................................. 131
11. Angket Tanggapan Siswa ................................................................. 132
12. Lembar Observasi Kinerja Guru ....................................................... 133
13. Daftar Nilai Pretes Siswa .................................................................. 135
14. Soal Tes Siklus I ............................................................................... 136
15. Kunci Jawaban Soal Siklus I ............................................................ 139
16. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ............................. 140
17. Hasil Wawancara Siklus I ................................................................ 141
18. Analisis Hasil Tes dan Perkembangan Individu Siswa Siklus I ...... 142
19. Analisis Perkembangan Kelompok Pembelajaran kooperatif Tipe
STAD Siklus I ................................................................................. 143
20. Pengumuman Rangking Kelompok Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD Siklus I................................................................................... 144
21. Hasil Pengamatan Kinerja Guru Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD Siklus I .................................................................................. 145
xii
22. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ........................... 146
23. Hasil Wawancara Siklus II................................................................ 147
24. Analisis Hasil Tes dan Perkembangan Individu Siswa Siklus II ...... 148
25. Analisis Perkembangan Kelompok Pembelajaran kooperatif Tipe
STAD Siklus II ................................................................................. 149
26. Pengumuman Rangking Kelompok Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD Siklus II .................................................................................. 150
27. Hasil Pengamatan Kinerja Guru Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD Siklus II ................................................................................. 151
28. Soal Tes Siklus II.............................................................................. 152
29. Kunci Jawaban Soal Siklus II........................................................... 155
30. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus III .......................... 156
31. Hasil Wawancara Siklus III............................................................... 157
32. Analisis Hasil Tes dan Perkembangan Individu Siswa Siklus III ..... 158
33. Analisis Perkembangan Kelompok Pembelajaran kooperatif Tipe
STAD Siklus III ................................................................................ 159
34. Pengumuman Rangking Kelompok Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD Siklus III ............................................................................... 160
35. Hasil Pengamatan Kinerja Guru Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD Siklus III ................................................................................. 161
36. Soal Tes Siklus III.............................................................................. 162
37. Kunci Jawaban Soal Siklus II........................................................... 166
38. Hasil Tanggapan Siswa .................................................................... 167
39. Rekapitulasi Hasil Belajar Sebelum dan Sesudah Tindakan Siklus I,
Siklus II, dan Siklus III ..................................................................... 168
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR TABEL
xv
BAB I
PENDAHULUAN
dengan pendidikan akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dijadikan
Pada saat ini mutu pendidikan di Indonesia masih relatif rendah jika
dibandingkan dengan mutu pendidikan di Negara ASEAN lainya. Seperti yang
terungkap dalam catatan Human Development Report tahun 2000 versi UNDP,
peringkat HDI (Human Development Index) atau kualitas sumber daya manusia
Indonesia berada diurutan 105 dari 108 negara. Indonesia jauh di bawah Filipina (77),
Thailand (76), Malasyia (61), Brunai Darussalam (32), Korea Selatan (30), dan
Singapura (24).
Mutu pendidikan sangat terkait dengan prestasi yang dicapai oleh seseorang.
Prestasi merupakan hasil yang dicapai oleh seseorang ketika mengerjakan tugas atau
dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru” (Tu’u, 2004:75). Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa unsur yang ada dalam prestasi siswa terdiri dari
Menurut Bobbi De Porter dalam Tu’u (2004:77) bahwa ’’Orang belajar adalah
10% dari apa yang dibaca, 20% dari apa yang didengar, 30% dari apa yang dilihat,
50% dari apa yang dilihat dan didengar, 70% dari apa yang dikatakan, dan 90% yang
baik dari apa yang dikatakan dan dilakukan “. Untuk itu, strategi yang lebih memberi
hasil yang baik bagi siswa adalah pembelajaran yang banyak melibatkan siswa
“Pengajaran dalam pendidikan formal harus dilihat sebagai salah satu upaya untuk
pengetahuan atau pembentukan keterampilan saja”. Karena hal ini akan menurunkan
mengajar yang berpuncak pada mutu pendidikan, terdapat beberapa unsur yang saling
terkait. Unsur-unsur tersebut adalah meliputi peserta didik, pendidik, tujuan, isi
seluruh siswa terlibat secara aktif baik mental, fisik, maupun sosial. Oleh karena itu,
guru dikatakan sebagai penggerak perjalanan belajar dan fasilitator belajar siswa yang
Keberhasilan suatu belajar tidak hanya tergantung pada siswa saja, tetapi juga
peran guru. Siswa dan guru harus berperan aktif dalam pembelajaran. Guru dituntut
untuk mengkondsikan kelas dan memilih metode pembelajaran dengan tepat agar
Belajar dapat dikatakan sebagai suatu proses interaksi antara diri manusia
dengan lingkungannya yang mungkin berwujud pribadi, fakta, konsep maupun teori.
Artinya bahwa proses interaksi itu adalah proses internalisasi dari sesuatu ke dalam
diri yang belajar dan dilakukan secara aktif dengan panca indera yang kemudian akan
menghasilkan proses sosialisasi. Dalam proses sosialisasi inilah maka akan
melahirkan suatu pengalaman yang akan menyebabkan proses perubahan pada diri
seseorang.
yang positif dengan sesama ketika mereka belajar dalam tim dalam memecahkan
dicari solusinya. Umumnya masalah yang timbul adalah siswa kurang memahami
materi yang disampaikan. Hal ini dipengaruhi oleh pembelajaran yang berlangsung
selama ini yang masih berpusat pada guru (teacher centered) dan kurangnya variasi
pengetahuannya.
Negeri 1 Boja terutama kelas XI IPS 3. Hal tersebut dapat diketahui berdasarkan hasil
belajar ujian mid semester mata pelajaran Ekonomi, hasil yang diperoleh siswa belum
siswa masih dibawah standar kompetensi yang diterapkan yaitu 6,5. Menurut
pendapat guru yang mengajar, siswa mengalami kesulitan dalam pemahaman materi
mendalam. Banyaknya materi dan cara guru menyampaikan materi yang monoton
menjadikan siswa malas dalam belajar, sehingga banyak siswa mendapat nilai kurang
kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Boja, diperlukan suatu metode pembelajaran yang
mampu membawa perubahan ke arah yang lebih baik yaitu proses belajar mengajar
yang mencakup suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dengan
melakukan apa saja yang dapat membantu kelompok itu agar berhasil dan mendorong
Dengan sifat khas bangsa Indonesia yang suka bekerja sama (gotong royong)
berpikir tingkat tinggi, melainkan hasil kerja kelompok tanpa mengesampingkan nilai
kooperatif yang paling sederhana yang mendorong siswa saling membantu dan
memotivasi, serta menguasai ketrampilan yang diberikan oleh guru. Dalam metode
ini, siswa ditempatkan dalam belajar yang beranggotakan 4 atau 5 orang yang
bekerja dalam tim mereka untuk memastikan seluruh tim telah menguasai pelajaran
tersebut.
dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan perolehan nilai atau kemampuan anak
mengembangkan tingkah laku kooperatif siswa, tetapi pembelajaran ini juga dapat
6
menunjukkan bahwa metode ini sangat efektif diterapkan sehingga sangat rasional
bila metode kooperatif tipe STAD digunakan untuk mengatasi kesulitan pembelajaran
menggunakan metode ceramah saja dalam kegiatan belajar mengajar, maka secara
Tindakan Kelas (PTK). Salah satu metode yang digunakan adalah metode
pembelajaran dan diharapkan siswa bisa saling belajar bekerja sama dan saling
membantu untuk memahami pelajaran yan belum dimengerti sehingga prestasi belajar
meningkat. Maka dari itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
Pembelajaran pada Mata Pelajaran Ekonomi Pokok Bahasan Kebijakan Fiskal dan
Moneter pada Siswa Kelas XI IPS 3 SMA Negeri I Boja Tahun Pengajaran
2006/2007”.
7
sebagai berikut:
1. Adakah perubahan kinerja guru SMA Negeri 1 Boja setelah menerapkan metode
3. Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa SMA Negeri 1 Boja setelah
kelas.
bertujuan untuk mempermudah jalan pikiran dan memenuhi secara keseluruhan isi
skripsi dalam penelitian. Adapun isi skripsi dalam penelitian ini adalah :
1. Bagian pendahuluan skripsi berisi : Judul Skripsi, sari karangan atau abstrak,
pengesahan, motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar table, daftar
grafik.
BAB II berisi : Landasan teori dan hepotesa, yaitu landasan teori yang
BAB III berisi : Metode penelitian berisi tentang penentuan objek penelitian,
data.
penelitian.
BAB II
LANDASAN TEORI
Ada beberapa teori yang berpendapat bahwa proses belajar pada prinsipnya
bertumpu pada struktur kognitif, yakni penataan fakta, konsep serta prinsip-prinsip,
sehingga membentuk satu kesatuan yang memiliki makna bagi subjek didik
(Sardiman, 2004:20). Teori semacam ini boleh jadi diterima, dengan suatu alasan
penampilan seseorang.
adalah seperti dalam teori belajar persepsi yang dikembangkan oleh Arthur Comb
dalam Sutarto, dkk (1999:44) menyatakan bahwa belajar dipengaruhi oleh cara-cara
Selain itu, pengertian belajar menurut Morris L Bigge yang dikutip oleh
Darsono, dkk (2003:3), bahwa pada dasarnya belajar adalah perubahan yang menetap
dalam kehidupan seseorang yang tidak diwariskan secara genetis. Sedangkan menurut
James O Wittaker masih dalam Darsono, dkk (2000:4) belajar dapat didefinisikan
sebagai proses yang menimbulkan atau merubah perilaku melalui latihan atau
sendiri makna dari sesuatu yang dipelajari (Sardiman, 2004:38). Selain itu, belajar
Sulo, 2005:51). Dengan demikian, belajar dapat dikatakan sebagai proses penting
bagi perubahan perilaku manusia dan ia mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan
merupakan suatu proses terjadinya suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
Studi Piaget mengisyaratkan agar guru meneliti siswa dengan seksama untuk
hubungan antara tingkat perkembangan konseptual anak dengan bahan pelajaran yang
kompleks menunjukkan bahwa guru harus memperhatikan apa yang harus diajarkan
anak dengan sifat pandangan yang tidak logis. Anak sulit mengerti sesuatu pandangan
yang berbeda dengan pandangannya sendiri (anak itu berkembang dari alam
pandangan yang egosentris ke alam pandangan yang sosiosentris). Tipe kelas yang
12
pembelajaran kooperatif tipe STAD dan mendorong guru untuk bertindak sebagai
katalisator dan siswa belajar sendiri. Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan
unsur-unsur kognisi terutama unsur pikiran, untuk dapat mengenal dan memahami
stimulus yang datang dari luar. Dengan kata lain, aktivitas belajar pada diri manusia
informasi (Anni, 2004:40). Dengan demikian hasil kinerja seseorang diperoleh dari
hasil belajar dan tidak tergantung pada jenis dan cara pemberian stimulus, melainkan
lebih ditentukan oleh sejauh mana seseorang mampu mengolah informasi sehingga
sekelilingnya.
manusia yang bersifat hirarkis yang dikelompokkan menjadi 5 (lima) tingkatan, yaitu
physiological needs, belongingness and love needs, esteem needs for self
actualization (Mulyasa,2004:112).
pemenuhannya mendesak, misalnya kebutuhan akan makan, minum air, udara, dan
lain-lain. Kebutuhan yang kedua adalah kebutuhan rasa aman yang merupakan
13
tinggal, dan lain-lain. Ketiga adalah kebutuhan kasih sayang yang mendorong
individu untuk mengadakan hubungan efektif atau ikatan emosional dengan individu
lain baik dalam keluarga maupun masyarakat. Kebutuhan yang ke empat adalah
kebutuhan akan rasa harga diri yang meliputi penghormatan dan penghargaan dari
orang lain. Dan yang terakhir adalah kebutuhan akan aktualisasi diri yang merupakan
dengan baik, maka akan memiliki kecenderungan merasa kekurangan bahkan tidak
memiliki motivasi untuk belajar dan begitu juga apabila kebutuhan yang lain tidak
terpenuhi. Berdasarkan teori motivasi tersebut, maka terdapat beberapa prinsip yang
(Mulyasa,2004:114-115):
1. Siswa akan belajar lebih giat jika topik yang dipelajarinya menarik dan berguna
bagi dirinya.
4. Pemberian pujian dan hadiah lebih baik daripada hukuman, namun sewaktu-
waktu hukuman juga diberikan.
tingkah laku individu yang relatif tetap sebagai hasil dari pengalaman. Untuk dapat
tercapai suatu perubahan tingkah laku tersebut adalah tergantung pada berbagai faktor
internal dan faktor eksternal.” (Anni, 2004:11). Yang termasuk faktor internal
lingkungan), sedangkan faktor eksternal antara lain seperti variasi dan derajat
budaya belajar masyarakat akan mempengaruhi kesiapan, proses, dan hasil belajar.
15
Environmental input
Instrumental input
bahan baku yang diolah, dalam hal ini pengalaman belajar tertentu dalam proses
(environmental input) dan sejumlah faktor yang sengaja ditantang dan dimanipulasi
dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu tugas”. Prestasi belajar suatu hal
yang penting dalam kehidupan manusia. Manusia selalu berusaha mengejar prestasi
menurut bidang dan kemampuan masing-masing. Suatu prestasi belajar tidak hanya
sebagai indikator keberhasilan dalam bidang studi tertentu, tetapi juga sebagai
Selain itu, menurut Cronbach yang dikutip oleh Arifin (1991:4) bahwa
“Kegunaan prestasi belajar adalah sebagai suatu umpan balik bagi pendidik dalam
untuk keperluan penempatan, untuk penentuan isi kurikulum, dan yang menentukan
kebijakan sekolah”.
berikut:
1. Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti
dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah.
2. Prestasi belajar siswa yang terutama dinilai adalah aspek kognitifnya karena
bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan atau ingatan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesa, dan evaluasi.
3. Prestasi belajar siswa dibuktikan dan ditunjukan melalui nilai atau angka nilai
dari evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas siswa dan ulangan-ulangan
atau ujian yang ditempuhnya.
Kesimpulan dari uraian di atas adalah prestasi belajar merupakan hasil yang
yaitu faktor intern dan faktor ekstern. “Faktor intern adalah suatu faktor yang ada
dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang
Prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai siswa yang dinyatakan dalam
bentuk nilai. Menurut Slameto (1998:54-71), prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh
Tujuan proses belajar mengajar secara ideal adalah agar bahan yang dipelajari
dikuasai sepenuhnya oleh siswa. Salah satu usaha untuk mencapai hal itu adalah
dengan pengembangan prinsip belajar tuntas atau “mastery learning”. Maksud utama
belajar tuntas adalah usaha dikuasainya bahan oleh siswa yang sedang mempelajari
belajar tuntas adalah suatu sistem belajar yang mengharapkan sebagian besar siswa
dapat menguasai tujuan instruksional umum (basic learning objectives) dari suatu
satuan atau unit pelajaran secara tuntas. Untuk dianggap tuntas diperlukan standar
norma atau ketentuan yang tertentu. Dalam sistem pengajaran modul (2004),
ditetapkan bahwa 85 % dari populasi siswa di dalam satu kelas harus menguasai
siswa telah mendapat nilai minimal 70. Jadi, untuk siswa yang telah mencapai
penguasaan sebesar 70% atau siswa telah mendapat nilai sebesar 70 maka siswa
siswa, interaksi ini bertujuan untuk membuat siswa dapat belajar yang pada akhirnya
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai. Usaha guru untuk
berinteraksi dapat dilakukan dengan berbagai cara, berbagai cara inilah yang disebut
metode pembelajaran. Karena interaksi ini bertujuan siswa dapat mencapai tujuan
pembelajaran, maka metode ini dapat diartikan juga suatu cara yang dipergunakan
kegiatan belajar siswa (Sudjana, 2002:76), karena itu penggunaan metode tidak
a. Anak didik
psikologis. Dari segi biologis terdiri dari laki-laki dan perempuan, postur tubuh
mereka ada yang tinggi, sedang dan ada pula yang pendek. Dari segi intelektual ada
yang cerdas, sedang, kurang dan ada yang mempunyai kepribadian tertutup dan ada
dan penggunaan metode yang mana sebaiknya guru ambil untuk menciptakan
b. Tujuan
Tujuan pembelajaran sangat beragam, hal itu mempengaruhi metode yang digunakan.
Penggunan metode harus sejalan dengan isi atau kemampuan apa yang yang harus
c. Situasi
Situasi kegiatan belajar mengajar yang guru ciptakan tidak selamanya sama dari hari
ke hari. Hal ini disesuaikan dengan sifat bahan dan kemampuan siswa. Dengan
demikian guru harus menyesuaikan metode dengan situasi kegiatan belajar mengajar.
d. Fasilitas
metode latihan.
e. Guru
Setiap guru mempunyai kepribadian yang berbeda, ada guru yang suka bicara dan ada
guru yang kurang suka bicara. Latar belakang guru pun berbeda, ada yang berlatar
pendidikan guru dan ada yang bukan, hal ini mempengaruhi kompetensi. Guru yang
sudah dibekali. Selain itu pengalaman mengajar juga mempengaruhi. Ketiga aspek
tersebut yaitu kepribadian, latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar dapat
kesempatan kepada anak didik untuk bekerjasama dengan sesama siswa dalam tugas-
tugas yang terstruktur (Lie, 2004:12). Dalam pembelajaran kooperatif siswa belajar
dalam suatu kelompok kecil dan dikehendaki untuk saling memberi penjelasan yang
Salah satu faktor penunjang dalam usaha peningkatan prestasi belajar adalah
penggunaan metode dalam proses belajar mengajar. Guru harus mampu menerapkan
metode yang tepat agar diperoleh hasil belajar yang maksimal. Menurut Nurhadi
(2004:103) bahwa :
yang berbeda ke dalam kelompok kecil, dimana menurut Sartono (2003:32), “Siswa
pendapat teman, berdiskusi dengan teratur, siswa yang pandai membantu yang lebih
siswa merupakan suatu pendekatan dan strategi yang dianjurkan diterapkan dalam
21
kurikulum 2004. tidak ada strategi dan pendekatan khusus yang dianjurkan, kecuali
belajarnya.
b. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan
rendah.
c. Bilamana mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis
kelamin berbeda-beda.
bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil agar lebih mudah menemukan dan
yang saling terkait. Unsur-unsur tersebut, menurut Nurhadi (2004:12) adalah saling
untuk menjalin hubungan antar pribadi atau keterampilan sosial yang secara sengaja
diajarkan.
David Johnson dalam Lie (2004:31) yaitu meliputi saling ketergantungan positif,
tanggung jawab perseorangan, tatap muka, komunikasi antar anggota, dan evaluasi
a. Kuis lisan
c. Penghargaan kelompok
Langkah 1
Menetapkan skor dasar Setiap siswa diberikan skor dasar yang
diperoleh dari nilai rata-rata kuis yang telah
lalu atau nilai akhir siswa secara individual
pada semester sebelumnya.
Langkah 2
Menghitung skor kuis terkini Siswa memperoleh poin untuk kuis yang
berkaitan dengan pelajaran terkini. Skor ini di
peroleh dari hasil tes yang diberikan guru
disetiap akhir kegiatan pembelajaran. Skor
terkini dijadikan acuan untuk merencanakan
kegiatan pembelajaran selanjutnya dengan
memperbaiki kelemahan yang ada pada
kegiatan pembelajaran sebelumnya
Langkah 3
Menghitung skor perkembangan Siswa mendapat poin perkembangan yang
besarnya ditentukan apakah skor kuis terkini
mereka menyamai atau melampaui skor dasar
mereka. Dengan adanya skor perkembangan,
guru bisa melihat sejauh mana usaha siswa
untuk mencapai hasil yang lebih baik dari
masa lalu.
9 Kelompok dengan rata-rata skor 15-19, sebagai kelompok baik (good team).
9 Kelompok dengan rata-rata skor 20-24, sebagai kelompok hebat (great team).
9 Kelompok dengan rata-rata skor diatas 25, sebagai kelompok super (super
great team).
cara yang unik dimana setiap siswa mendapatkan nilainya sendiri dan nilai kelompok.
Nilai kelompok dibentuk dari sumbangan tiap anggota. Untuk menjaga keadilan,
setiap anggota menyumbangkan poin di atas rata-rata mereka. Untuk itu, evaluasi
dalam proses kerja kelompok dan hasil kerja sama perlu direncanakan oleh guru
ketrampilan yang diberikan oleh guru. Pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri dari
Sedangkan menurut Rahayu (2003:13) bahwa “STAD adalah salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan sebuah model yang bagus untuk
memulai bagi seorang guru yang baru untuk mendekatkan pendekatan kooperatif”.
Jadi, inti dari tipe STAD ini adalah bahwa guru menyampaikan materi, kemudian
siswa bergabung dalam kelompoknya yang terdiri atas 4 sampai 5 orang untuk
berikut:
1. Presentasi kelas
dan untuk memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang konsep-konsep yang akan
dipelajari.
Materi pelajaran yang disajikan sesuai dengan yang akan dipelajari siswa
ceramah dan diskusi serta tanya jawab. Siswa harus benar-benar memperhatikan
materi yang disajikan, karena akan membantu siswa dalam mengerjakan tes/kuis.
kepada setiap kelompok untuk dipelajari, bukan sekedar diisi dan diserahkan
teman sekelompok. Jika ada anggota yang kurang memahami maka teman
kepada guru. Dalam metode pembelajaran ini siswa belajar secara kelompok yang
bekerja sama, berpikir kritis, dan dapat membantu teman yang kurang memahami
kecepatannya. Oleh karena itu, guru mengatur kegiatan kelas dalam kelompok-
kelompok kecil.
Setiap akhir pembelajaran suatu pokok bahasan dilakukan tes secara mandiri
siswa tidak diijinkan untuk saling membantu satu sama lain selama mengerjakan
tes. Setiap siswa bertanggung jawab secara individual untuk mengerjakan materi
tes.
kelompok untuk meraih prestasi maksimal dan melakukan yang terbaik bagi
dirinya berdasarkan prestasi sebelumnya (nilai awal). Setiap siswa diberi nilai
awal berdasarkan nilai rata-rata siswa secara individual pada tes yang telah lalu
a. Persiapan
4-5 orang.
3) Menentukan nilai dasar yang merupakan nilai rata-rata siswa pada tes yang
b. Tahap pembelajaran
kuis secara sendiri-sendiri. Setelah selesai guru memberikan skor individu dan
skor tim yang kemudian diumumkan secara tertulis di papan pengumuman. Skor
Kelebihan
1) Dapat mengembangkan prestasi siswa, baik hasil tes yang dibuat guru maupun
tes baku.
2) Rasa percaya diri siswa meningkat, siswa merasa lebih terkontrol untuk
keberhasilan akademisnya.
3) Strategi kooperatif memberikan perkembangkan yang berkesan pada hubungan
interpersonal diantara anggota kelompok yang berbeda etnis.
Sampai saat ini metode pembelajaran kooperatif tipe STAD belum banyak
menerapkan sistem ini karena beberapa alasan. Menurut Lie (2002:22) bahwa alasan
a. Kekhawatiran bahwa akan terjadi kekacauan di kelas dan siswa tidak belajar jika
mereka diterapkan dalam grup.
b. Banyak orang mempunyai kesan negatif mengenai kegiatan kerja sama atau
belajar dalam kelompok.
c. Banyak siswa tidak senang disuruh untuk kerja sama dengan yang lain.
d. Siswa yang tekun merasa harus bekerja melebihi siswa yang lain dalam grup
mereka, sedangkan siswa yang kurang mampu merasa minder ditempatkan dalam
satu grup dengan siswa yang lebih pandai.
e. Siswa yang tekun juga merasa timnya yang kurang mampu hanya menumpang
saja pada hasil jerih payah mereka.
berdiskusi dan apabila kelompok lebih dari lima maka kemungkinan ada yang
tidak mendapatkan tugas sehingga hanya membonceng dalam penyelesaian tugas.
c. Apabila ketua kelompok tidak dapat mengatasi konflik-konflik yang timbul
secara konstruktif, maka kerja kelompok akan kurang efektif.
paling mujarab untuk memecahkan masalah yang timbul dalam kelompok kecil,
adanya suatu ketergantungan, menyebabkan siswa yang lambat berfikir tidak dapat
berlatih belajar mandiri. Dan juga penbelajaran koopertaif memerlukan waktu yang
lama sehingga target mencapai kurikulum tidak dapat dipenuhi, tidak dapat
menerapkan materi pelajaran secara cepat, serta penilaian terhadap individu dan
Kesimpulan yang dapat diambil dari uraian di atas bahwa untuk mengatasi
STAD, sebaiknya dalam satu anggota kelompok ditugaskan untuk membaca bagian
cara inilah maka setiap anggota merasa bertanggung jawab untuk menyelesaikan
peningkatan prestasi dalam kegiatan belajar mengajar. Untuk itu perlu adanya peran
aktif seluruh komponen unsur pendidikan terutama siswa yang berfungsi sebagai
input sekaligus sebagai calon output, dan juga guru sebagai fasilitator.
lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan anak didik di kelas. Salah satu kegiatan
yang harus guru lakukan adalah pemilihan metode yang tepat untuk mencapai tujuan
pengajaran dengan baik bagi siswa untuk mencapai tujuan. Guru mempunyai
tangguang jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi di dalam kelas untuk
mengajar petrlu diperhatikan. Kegiatan guru yang dimaksud adalah berkaitan dengan
siswa.
menyesuaikan dengan kondisi dan suasana kelas. Penggunaan metode yang tepat dan
bervariasi dapat dijadikan sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar
mengajar di sekolah.
Metode pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa mengajak siswa untuk aktif
terdapat tingkatan keterampilan yang harus dicapai oleh siswa yang berupa level
pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dalam memahami kebijakan fiskal dan moneter
dengan cara saling ketergantungan yang positif antar siswa untuk saling bekerja sama
dengan baik. Kemudian, dalam memahami kebijakan fiskal dan moneter, siswa juga
dilatih untuk mengkomunikasikan ide dan informasi demi kecakapan dalam menggali
informasi.
dilaksanakan pada semua tingkat kelas dan meliputi bidang studi Bahasa, Geografi,
Ilmu Sosial, Sains, Matematika dan Bahasa Inggris. Studi yang telah ditelaah
Nigeria dan jerman. Dari 45 laporan 37 menunjukkan bahwa hasil akademis kelas
kooperatif lebih tinggi dibandingkan kelas control. 8 studi menunjukkan tidak ada
menunjukkan bahwa hasil akademis siswa kelas 2 mengalami kenaikan yang cukup
kooperatif tipe STAD. Pada siklus 1 mengalami peningkatan sebesar 5, 71%, siklus 2
sebesar 8,19% dan pada siklus III sebesar 12,33%. Tidak hanya prestasi akademik
siswa saja yang meningkat tetapi juga keaktifan siswa dalam pembelajaran dan
kinerja guru yang meningkat. Hal ini terbukti pada siklus I terdapat peningkatan
keaktifan siswa sebesar 66,04%, siklus II sebesar 71,56% dan pada siklus III sebesar
89,7%. Sedangkan peningkatan kinerja guru pada siklus I sebesar 67,71%, siklus II
sesbesar 80,33% dan siklus III sebesar 91,50%. Siswa memperoleh pengalaman baru
dalam belajar sedangkan guru memperoleh metode pembelajaran baru yang lebih
efektif dan efisien dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini membuktikan
bahwa metode pembelajaran kooperatif tipe STAD cocok digunakan untuk mata
dengan menerapkan pada mata pelajaran biologi pokok bahasan hewan vetebrata dan
koopertaif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa, keaktifan siswa dan
kinerja guru. Pada siklus I prestasi belajar siswa meningkat sebesar 7,5%, siklus II
sebesar 12,66% dan siklus III sebesar 14,33%. Keaktifan belajar siswa pada siklus I
36
mencapai 49,16%, siklus II mencapai 75% dan siklus III mencapai 90%. Sedangkan
kinerja guru pada siklus I mencapai 71,16%, siklus II mencapai 81,66% dan siklus III
mencapai 89,33%. Respon yang positif oleh siswa dan guru terhadap metode
siswa.
STAD dapat meningkatkan perestasi belajar dan keaktifan siswa. Dengan membagi
pada mata pelajaran gambar teknik dituntut adanya kerja sama antar siswa dan
ketelitian, sehingga mempermudah guru dalam penyampaian materi dan juga latihan-
latihan penunjang materi. Hal ini terbukti pada siklus I prestasi belajar mengalami
peningkatan sebesar 5,88%, siklus II sebesar 7,19% dan siklus IIIsebesar 9,18%.
penelitian yang dilakukan pada siswa SMK Muhammadiyah 1 Semarang pada mata
pelajaran akuntansi dengan kompetensi mengelola administrasi dana kas bank dan
kas kecil melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa. Hal ini terbukti pada siklus 1 terdapat peningkatan sebesar 13,16%,
siklus II sebesar 19,48% dan siklus III sebanyak 26,56%. Siswa juga terlibat secara
sebesar 81,79%, siklus II sesbesar 93,44% dan siklus III sebesar 97,81%. Bahkan
indikator ketercapaian prestasi belajar siswa melebihi dari yang ditetapkan yaitu 90%
tertantang untuk menerapkan metode STAD pada mata pelajaran ekonomi. Sebagai
mana diketahui, mata pelajaran ekonomi lebih banyak menyuguhkan materi hafalan
penelitian ini, ada tiga aspek yang akan diteliti yaitu kinerja guru, keaktifan siswa dan
1. Kinerja Guru
telah disusun. Kinerja guru diukur dengan menggunakan lembar observasi kinerja
guru yang berisi semua aktivitas guru selama proses pembelajaran yang
2. Keaktifan siswa
sini meliputi aktivitas kesiapan siswa sebelum proses pembelajaran dan aktivitas
Aspek ini mengkaji tentang hasil kompetensi dasar yang merupakan indikasi dari
dengan angka. Dari hsil tes tersebut dapat dilihat seberapa besar siswa memahami
kebijakan fiskal dan moneter dapat menjadikan siswa berpikir secara kritis dengan
siswa dalam menyampaikan suatu materi, pendapat dan ide serta memandang suatu
masalah dari segi perspektif dan menimbulkan pemikiran rasional pada siswa.
Mata pelajaran ekonomi dengan pokok bahasan kebijakan fiskal dan moneter
kegiatan untuk peningkatan akademik siswa, sehingga hal ini dapat dikembangkan
dengan saling bekerja sama antar siswa dengan baik. Dalam memahamikebijakan
fiskal dan moeter siswa juga dilatih untuk mengkomunikasikan ide dan informasi
Kinerja guru
Metode
pembelajaran
STAD pada Prestasi belajar
pokok bahasan
kebijakan fiscal
dan moneter
Keaktifan siswa
2.4 Hipotesis
1. Ada peningkatan kinerja guru SMA Negeri 1 Boja dengan menggunakan metode
BAB III
METODE PENELITIAN
jalan Bebengan Raya No 203D Boja. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas
XI IPS 3 tahun pelajaran 2006/2007. Adapun jumlah siswa sebagai subjek penelitian
adalah 40 siswa yang terdiri dari 25 siswa putra dan 15 siswa putri.
tindakan kelas. Dalam penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang berbasis kelas,
menawarkan pendekatan dan prosedur baru yang lebih menjanjikan dampak langsung
1. Perencanaan
2. Tindakan
Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan dari suatu rencana yang telah disusun.
3. Observasi
Pada tahap ini dilakukan pengamatan untuk mengetahui aktifitas belajar siswa
4. Refleksi
Pada tahap ini dilakukan analisis hasil pengamatan hasil evaluasi dari suatu tahap
dalam setiap siklus. Refleksi dari siklus I dapat digunakan sebagai acuan dalam
alternatif pemecahan pada siklus II. Begitu juga refleksi pada siklus II dijadikan
sebagai alternatif pemecahan masalah pada siklus III. Hubungan antara siklus I,
siklus II, dan siklus III tersebut dapat dilihat pada gambar 3 berikut :
5 Re-planning
1 Planning
8 4
3 Observing
7 Re-observing
Prosedur penelitian tindakan ini terdiri dari 3 siklus dengan setiap siklus
Adapun rencana tindakan yang dilakukan untuk setiap siklus akan dijabarkan
sebagai berikut :
1. Siklus I
a. Perencanaan
STAD.
b. Pelaksanaan tindakan
berikut :
secara garis besar mengenai kebijakan fiskal dan moneter dan memberikan
3) Guru membentuk siswa dalam 10 kelompok kecil yang terdiri dari atas 4
siswa.
beserta jawabannya.
kelompok masing-masing.
siswa.
c. Observasi
1) Lembar observasi yang dipegang oleh guru berupa hasil tes dan lainnya
kelompok.
Hasil yang didapat dari observasi dikumpulkan dan dianalisis. Hal ini
dari jurnal harian. Hasil analisis data yang dilaksanakan pada tahap ini akan
2. Siklus II
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan Tindakan
secara garis besar mengenai kebijakan fiskal dan moneter dan memberikan
diterangkan.
kelompok masing-masing.
siswa.
c. Observasi
d. Refleksi
tipe STAD.
5) Pada siklus ini sudah terlihat adanya peningkatan baik dari segi hasil
3. Siklus III
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan Tindakan
diterangkan.
48
jawabannya.
lain.
kelompok masing-masing.
siswa.
c. Observasi
Pada siklus III ini, guru mengamati hasil pekerjaan siswa kemudian
d. Refleksi
tipe STAD.
5) Pada siklus ini sudah terlihat adanya peningkatan yang lebih baik dari
pada siklus II baik dari segi hasil maupun dari segi proses, dan ketuntasan
belajar secara klasikal pun telah mencapai hasil yang melebihi dari yang
maksimal pula.
berikut:
50
51
tipe STAD ini di ukur secara kuantitatif. Sedangkan indikator mekanisme atau proses
terjadinya perubahan diukur secara kualitatif diskriptif. Untuk itu, instrumen yang
1. Tes
Instrumen ini berbentuk pilihan ganda untuk ulangan akhir siklus I, siklus
2. Non Tes
Dalam penelitian ini, aspek yang diamati dalam observasi ini adalah :
b. Pedoman wawancara
1) Sikap positif siswa dalam menerima materi kebijakan fiskal dan moneter.
52
dan moneter.
c. Angket
angket digunakan sebagai metode dan sekaligus sebagai alat pengumpul data
mampu mengukur apa yang diukur. Untuk mengetahui validitas item soal digunakan
N ∑ XY − (∑ X (∑ Y )).
rxy =
{N . ∑ X 2
}{
− (∑ X ) N .∑ Y 2 − (∑ Y )
2 2
}
Keterangan :
N = jumlah siswa
∑Y = skor total
Kriteria:
Apabila rxy > r (tabel) maka dikatakan item tersebut tidak valid.
Pada uji coba instrumen tes didapat hasil item yang tidak valid adalah nomor
1, 8, 9, 18, 31, 41, dan 58, dimana soal yang tidak valid ini semuanya diperbaiki dan
tidak dibuang. Dan nomor yang valid adalah nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7, 10, 11, 12, 13, 14,
15, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 2, 29, 30, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39,
40, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 53, 54, 55, 56, 57, 59, 60.
Suatu tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut dapat dipercaya dan konsisten
(ajeg). Untuk mengetahui reliabilitas tes digunakan rumus kuder and richardson (K-R
21) seperti yang tercantum dalam Arikunto (1990 : 96) sebagai berikut:
⎛ k ⎞⎛ M (k − M ) ⎞
r11 = ⎜ ⎟⎜1 − ⎟⎟
⎝ k − 1 ⎠⎜⎝ kVt ⎠
Keterangan:
M = skor rata-rata
Vt = varians total
Nilai r11 yang diperoleh dikonsultasikan dengan r tabel dengan taraf signifikan
5 %. Jika nilai r11 > rtabel maka instrumen tersebut reliabel. Setelah dilakukan uji coba
instrumen diperoleh r11 > sebesar 0,927 dan rtabel sebesar 0,312. Karena r11 > rtabel
Dalam penelitian tindakan kelas, ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan
1. Data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) yang dapat dianalisis secara diaskriptif.
Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis statistik diskriptif, misalnya mencari
2. Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi
mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa terhadap metode belajar
yang baru (afektif), aktivitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam
belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar dan sejenisnya, dapat dianalisis secara
kualitatif.
1. Data hasil tes dapat dihitung dengan mengguanakan rumus sebagai berikut :
perbandingan antara hasil belajar siswa sebelum tindakan dengan hasil belajar
3. Nilai yang diperoleh dari hasil observasi merupakan hasil belajar psikomotorik
dan efektif.
5. Membuat rekapitulasi nilai hasil belajar siswa dari sebelum dan sesudah tindakan
Teknik kualitatif digunakan untuk menganalisis data-data non tes, yaitu data
observasi, data angket dan data wawancara. Data observasi dan angket digunakan
wawancara pada penelitian ini bertujuan untuk mengatasi siswa yang mengalami
siswa dalam satu kelas mencapai ketuntasan belajar sebesar 85% dengan memperoleh
nilai minimal 6,5 dan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar.
57
BAB IV
A. Hasil Penelitian
ekonomi yang ada di kelas XI IPS 3 tersebut yaitu siswa mengalami kesulitan
dalam memahami materi yang diberikan oleh guru. Penelitian diterapkan dengan
Fiskal dan Moneter untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Hasil penelitian meliputi nilai hasil belajar, keaktifan siswa dalam pembelajaran,
dan hasil tes siklus I, siklus II, dan siklus III. Hasil tes siklus I, siklus II, dan
siklus III adalah hasil tes pada pokok bahasan Kebijakan fiskal dan moneter
dilakukan dua kali pertemuan dimana setiap kali pertemuan terdiri dari 2 jam
58
pelajaran yang setiap jamnya adalah 45 menit. Seperti pada prosedur penelitian,
menggunakan metode STAD pada pokok bahasan Kebijakan Fiskal dan Moneter,
a. Perencanaan (Planning)
sumber dan bahan, dan kegiatan belajar mengajar (lampiran 1), dan
interaksi siswa pada saat proses pembelajaran (lampiran 8). Selain itu
yang akan dilakukan. Tetapi, situasi kelas pada saat itu belum bisa
terkendali karena masih ada sebagian siswa yang ramai sendiri. Untuk itu,
memberikan soal evaluasi individu sebagai tes akhir siklus I. Soal tes
pekerjaan dikoreksi oleh teman lain yang hasilnya akan digunakan untuk
c. Pengamatan (Observing)
Data hasil tes formatif siswa pada pra siklus dan siklus 1
yaitu 47,5% menjadi 60% pada siklus I dengan siswa yang tuntas sebesar
sebesar 19 siswa sebelum tindakan dan 24 siswa pada siklus I. Siswa yang
guru.
16) bahwa sebesar 92,5% siswa telah siap menerima materi pelajaran.
62
Namun, ada siswa yang belum siap menerima materi pelajaran yaitu
sebesar 7,5%.
siswa yang tidak membawa buku referensi yang relevan seperti yang
diberikan guru.
sebesar 16,43% (lampiran 16). Ini berarti aktivitas siswa masih perlu
karena siswa masih merasa malu atau belum berani untuk bertanya, tapi
ada juga siswa yang sudah berani bertanya kepada guru walaupun hanya
satu orang siswa saja. Keaktifan siswa dalam bertanya kepada guru masuk
dalam kategori cukup hal ini dapat dilihat sudah ada siswa yang mau
kooperatif tipe STAD. Upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi hal
kooperatif tipe STAD dan memotivasi siswa agar lebih aktif dalam
yang satu dengan yan lain akan bisa lebih cepat dalam memahami suatu
minat membaca siswa terhadap buku-buku yang ada. Selain itu, masih
banyak siswa yang belum mempunyai buku referensi yan relevan seperti
pembelajaran.
rujukan untuk menjawab pertanyaan dan tugas yan diberikan. Selain itu,
pemahaman siswa.
yang satu dengan yang lain, sehingga akan tercapai satu tujuan yang sama
belajar dengan cara kerja kelompok adalah antara siswa yang satu dengan
yang lain diberikan pembagian tugas yang berbeda, sehingga antara yang
satu dengan yang lain harus bisa saling menerangkan sesuai dengan apa
Karena dengan belajar kelompok ini sesama siswa akan saling mamberi
yang kurang mendukung dalam belajar dengan cara diskusi, upaya yang
dilakukan adalah agar siswa berperan aktif dalam diskusi dan mempunyai
maka upaya yang dilakukan adalah antara siswa yang satu dengan yang
belum memahami konsep materi yang diajarkan. Hal ini dilakukan untuk
menjembatani jika guru memberikan tes lisan, maka salah satu kelompok
itu harus bisa menjelaskan. Selain itu, siswa masih belum terbiasa dengan
guru masih kurang karena masih banyak siswa yang pasif, cenderung
diam dan suasana kelas masih belum terkondisi dengan baik, belum
saja yang terlihat aktif dalam diskusi. Sementara yang lainnya hanya
1 Kegiatan Awal
a. Apersepsi 3 Baik
b. Presarat pengetahuan 3 Baik
c. Motivasi 2 Cukup
2 Kegiatan inti
a. Guru menciptakan suasana aktif belajar 3 Baik
b. Guru menguasai materi 2 Cukup
c. Guru memotovasi dan membimbing siswa 3 Baik
dalam kegiatan pembelajaran
d. Guru membimbing siswa dalam berdiskusi 3 Baik
e. Guru membimbing siswa dalam 2 Cukup
menyampaikan materi didepan kelas
f. Guru memotivasi dan menanggapi tanya 2 Cukup
jawab hasil dari kegiatan
g. Guru melakukan refleksi jalannya 2 Cukup
pembelajaran
h. Guru melakukan penekanan pada materi 2 Cukup
penting
3 Penerapan
a. Kesesuaian soal dengan materi 2 Cukup
b. Guru mengamati kegiatan siswa 3 Baik
4 Penutup
a. Guru membimbing siswa dalam menarik 2 Cukup
kesimpulan
b. Guru memberi tugas dan melakukan evaluasi 3 Baik
Sumber data : Pengolahan hasil kinerja guru pada siklus I (lampiran 21)
d. Refleksi (Reflecting)
dalam penelitian tindakan kelas ini diperoleh data bahwa masih banyak siswa
kategori baik. Guru sudah melakukan kegiatan sebaik mungkin, tetapi dari
dilakukan oleh guru yaitu apersepsi, membagi siswa dalam kelompok dan
kelompok.
pembelajaran baik kelebihan dan kelemahan pada siswa dan guru pada
baik. Hal ini dapat di lihat dari hasil pengamatan terhadap kinerja
guru dalam pembelajaran pada siklus pertama sudah cukup baik yaitu
70
dengan maksimal.
siswa hanya 24 siswa yang tuntas, ada 16 siswa yang belum tuntas.
4). Dari hasil tes ketuntasan belajar secara klasikal hanya mencapai 68%.
Dalam siklus II materi yang akan dibahas adalah lanjutan dari materi
yang dibahas pada siklus I yaitu cara menghitung pajak (PPh, PPN dan PPB)
diajarkan adalah materi lanjutan dari siklus I. Perlu ditekankan di sini antara
71
a. Perencanaan (Planning)
yang akan diajarkan yaitu materi cara menghitung pajak (PPh, PPN dan
ini guru juga mengupayakan agar kondisi kelas dapat terkendali sehingga
proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan.
ada buku yang milik pribadi serta ada beberapa buku yang dipinjam dari
individu sebagai tes akhir siklus II. Jika sudah selesai, maka pekerjaan
dikoreksi oleh teman lain, yang digunakan untuk menentukan skor rata-
c. Pengamatan (Observing)
73
sebagai berikut :
Data hasil tes formatif pada pra siklus dan siklus II dapat
yaitu 47,5% menjadi 75% pada siklus II dengan siswa yang tuntas sebesar
sebesar 19 siswa sebelum tindakan dan 30 siswa pada siklus II. Siswa
disampaikan guru.
pelajaran.
dikarenakan tidak membawa buku paket yaitu ada 2 siswa, dan yang
siswa untuk bisa terlibat secara penuh dalam pembelajaran dan mau
akan bisa belajar dengan bekerja sama dan tercipta suasana yang
menyenangkan.
dengan pajak.
karena banyak siswa yang aktif dalam tanya jawab serta antusias
76
Guru dalam kegiatan lembar kerja siswa juga memberi arahan dan
siswa sudah baik, guru juga sudah secara optimal memantau secara
1 Kegiatan Awal
a. Apersepsi 4 Sangat baik
b. Presarat pengetahuan 4 Sangat baik
c. Motivasi 3 Baik
2 Kegiatan inti
a. Guru menciptakan suasana aktif belajar 4 Sangat baik
b. Guru menguasai materi 3 Baik
c. Guru memotovasi dan membimbing siswa 3 Baik
dalam kegiatan pembelajaran
d. Guru membimbing siswa dalam berdiskusi 3 Baik
e. Guru membimbing siswa dalam 4 Sangat baik
menyampaikan materi didepan kelas
f. Guru memotivasi dan menanggapi tanya 4 Sangat baik
jawab hasil dari kegiatan
g. Guru melakukan refleksi jalannya 3 Baik
pembelajaran
h. Guru melakukan penekanan pada materi 3 Baik
penting
3 Penerapan
a. Kesesuaian soal dengan materi 3 Baik
b. Guru mengamati kegiatan siswa 3 Baik
4 Penutup
a. Guru membimbing siswa dalam menarik 3 Baik
kesimpulan
b. Guru memberi tugas dan melakukan evaluasi 3 Baik
Sumber data : Pengolahan hasil kinerja guru pada siklus II (lampiran 27)
c. Refleksi (Reflecting)
baik dari siklus I yaitu pada siklus I mencapai 61,67% dan pada siklus II
2). Pada siklus II ini, aktivitas siswa mengalami peningkatan dari 83,57%
pada siklus I menjadi 91,56% pada siklus II. Rata-rata kelas meningkat
dan tidak tuntas ada 10 anak sehingga dari 60% pada siklus I menjadi
75% pada siklus II. Dari hasil pengamatan tersebut maka pada siklus II
3). Siswa sudah mulai terbiasa dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD
4). Siklus II ini dipandang cukup baik, tetapi karena untuk memantapkan
dilanjutkan lagi dalam siklus III dengan materi kebijakan fiskal dan
moneter. Dimana pada siklus III ini sebagai lanjutan dari siklus II.
Siklus III ini adalah pembelajaran dengan materi kebijakan fiskal dan
Materi ini merupakan lanjutan dari materi siklus II bukan pengulangan materi dari
siklus II. Perlu diingat materi antara silkus I dan siklus II tidak saling
79
mempengaruhi. Begitu juga antara siklus II dan siklus III bersifat independent.
Dengan demikian, nilai antar siklus juga bersifat independen. Dengan kegiatan
sebagai berikut :
a. Perencanaan (Planning)
dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
serta ada beberapa buku yang dipinjam dari perpustakaan. Pada siklus ini
pertemuan sebelumnya. Pada siklus III ini, siswa lebih tertib karena sudah
individu sebagai tes akhir siklus III. Jika sudah selesai, maka pekerjaan
c. Pengamatan (Observing)
kooperatif tipe STAD pada siklus III diperoleh data-data sebagai berikut :
Data hasil tes formatif siswa pada pra siklus dan siklus III dapat
sebesar 19 siswa sebelum tindakan dan 36 siswa pada siklus III. Siswa
disampaikan guru.
siswa yang tidak membawa buku paket karena lupa. Hal ini
siswa yang aktif dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe STAD telah
mencapai 97,19%, sedangkan yang kurang aktif tinggal 2,81%, karena takut
pendapat . Kebanyakan dari mereka adalah yang mempunyai kurang. Hal ini
berarti ada peningkatan pada siklus III ini, setelah siswa diberikan motivasi
mendukung dalam model pembelajaran ini adalah 1,87%, yang terdiri atas
banyak siswa yang aktif dalam tanya jawab serta antusias siswa dalam
proses pembelajaran.
siswa sudah baik, guru juga sudah secara optimal memantau secara
kategori baik. Hasil observasi kinerja guru dapat dilihat pada tabel 7 ,
sebagai berikut :
2 Kegiatan inti
a. Guru menciptakan suasana aktif belajar 4 Sangat baik
b. Guru menguasai materi 4 Sangat baik
c. Guru memotovasi dan membimbing siswa 4 Sangat baik
dalam kegiatan pembelajaran
d. Guru membimbing siswa dalam berdiskusi 4 Sangat baik
e. Guru membimbing siswa dalam 4 Sangat baik
menyampaikan materi didepan kelas
f. Guru memotivasi dan menanggapi tanya 4 Sangat baik
jawab hasil dari kegiatan
g. Guru melakukan refleksi jalannya 4 Sangat baik
pembelajaran
h. Guru melakukan penekanan pada materi 3 Baik
penting
3 Penerapan
a. Kesesuaian soal dengan materi 3 Baik
b. Guru mengamati kegiatan siswa 4 Sangat baik
4 Penutup
a. Guru membimbing siswa dalam menarik 4 Sangat baik
kesimpulan
b. Guru memberi tugas dan melakukan evaluasi 3 Baik
Sumber data : Pengolahan hasil kinerja guru pada siklus III (lampiran 35)
d. Refleksi (Reflecting)
85
baik yaitu pada siklus I baru mencapai 61,67%, pada siklus II meningkat
menjadi 83,33% dan siklus III menjadi 95% (lampiran 21, 27 dan
lampiran 35).
2) Pada siklus III ini, aktivitas siswa mengalami peningkatan dari 83,57%
pada siklus I menjadi 91,56% pada siklus II dan 97,19% pada siklus III.
Rata-rata kelas meningkat dari 68 pada siklus I menjadi 75,12 dan menjadi
dengan siswa yang tuntas ada 36 anak dan siswa yang tidak tuntas ada 4
anak, sehingga ketuntasan dari 60% pada siklus I menjadi 75% pada siklus
II dan meningkat lagi menjadi 90% pada siklus III. Dari hasil pengamatan
4) Siklus III ini dipandang sudah sangat baik dan materi dapat
B. Pembahasan
interaksi yang baik antara guru dan siswa. Dalam proses pembelajaran guru harus
pembelajaran dapat dikatakan optimal apabila terdapat keaktifan siswa dan guru
dalam proses pembelajaran yang nantinya berdampak pada hasil belajar siswa
yang tinggi sehingga proses pembelajaran dapat berkualitas, baik dari segi
setelah diadakan evaluasi dengan seperangkat item soal. Sejauh mana tingkat
keberhasilan belajar mengajar, dapat dilihat dari daya serap anak didik dan
rencana pembelajaran, lembar kerja siswa, lembar pengamatan aktivitas siswa dan
kooperatif tipe STAD pada penelitian tindakan kelas ini berdasarkan pada hasil
pembelajaran belum sesuai, masih dengan ceramah, ditandai dengan hasil belajar
yang belum sesuai dengan target, sebagai bentuk pemecahan dari permasalahan
kooperatif tipe STAD pada siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri I Boja. Selama
tipe STAD pada materi kebijakan fiskal dan moneter, dari siklus satu ke siklus
berikutnya terjadi perubahan dalam proses pembelajaran ke arah yang lebih baik.
Perubahan ini dilihat dari hasil ketuntasan hasil belajar sebelum diterapkannya
metode kooperatif tipe STAD dengan hasil ketuntasan hasil belajar setelah
menggunakan metode kooperatif tipe STAD. Nilai awal yang diperoleh dari hasil
pretes dijadikan dasar ukuran perhitungan ketuntasan hasil belajar tiap siklus.
Materi tiap-tiap siklus merupakan lanjutan dari siklus sebelumnya dan bukan
pengulangan. Jadi materi antar siklus bersifat independen atau tidak saling
kinerja guru, pada proses pembelajaran yang telah dilaksanakan, dan hasil belajar
88
siswa dari siklus I sampai dengan siklus III mengalami peningkatan. Peningkatan
keaktifan siswa dari siklus I sampai dengan siklus III menunjukkan bahwa pada
siklus I sebesar 83,57%, pada siklus II meningkat menjadi 91,56% dan pada
siklus III meningkat menjadi 97,19%. Keaktifan siswa dalam pembelajaran siklus
proses pembelajaran. Pada siklus I, siswa sudah mulai aktif mengikuti kegiatan
Hasil analisis terhadap hasil belajar siswa menunjukkan bahwa dari siklus I
sampai siklus III mengalami peningkatan. Pada siklus I, rata-rata hasil belajar
yang dicapai siswa sebesar 68 dan ketuntasan belajar klasikal sebesar 60%. Pada
siklus II, rata-rata hasil belajar siswa sebesar 75,12% dan ketuntasan belajar
klasikal sebesar 75%. Dan pada siklus III, rata-rata belajar yang dicapai siswa
pemahaman siswa terhadap materi atau konsep yang dipelajari melalui kegiatan
yang telah dilaksanakan siswa. Berdasarkan indikator yang telah ditetapkan dalam
penelitian ini sekurang-kurangnya 75% dari keseluruhan siswa yang ada dikelas
89
2004:99)
16 siswa yang belum tuntas,10 siswa pada siklus II, dan pada siklus III ada 4
siswa yang belum tuntas. Siswa yang tidak tuntas belajarnya pada siklus I diduga
sehingga informasi tidak dapat diterima dengan baik yang mempengaruhi hasil
belajar siswa.
memberi motivasi kepada siswa dan mencoba mengkondisikan kelas dengan baik,
sehingga tercipta suasana belajar dengan baik. Dalam kegiatan belajar mengajar,
mengerjakan tugas dan berdiskusi. Sedangkan dalam lembar kerja siswa, guru
Hasil kinerja guru pada siklus I sebesar 61,67%, pada siklus II sebesar
83,33% dan pada siklus III sebesar 95%. Dari data tersebut menunjukkan adanya
kenaikan kinerja guru secara dinamis dari siklus I, siklus II dan siklus III. Guru
menunjukkan bahwa kinerja guru sudah baik. Pada siklus I, guru sudah
belum secara optimal karena masih ada beberapa langkah yang belum dilakukan
secara baik. Pada siklus II, kinerja guru semakin baik. Hal tersebut ditunjukkan
siklus III juga sudah dilakukan dengan baik, yang ditunjukan dengan banyaknya
yang berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa secara kognitif dan
keaktifan belajar siswa. Indikator dalam penelitian tindakan kelas ini merupakan
berbicara sendiri.
menyampaikan pendapat.
Namun hal ini dapat diatasi dengan baik karena adanya kerja sama yang
cukup baik antara guru dengan siswa, sehingga pembelajaran tetap dapat berjalan
dengan baik dan lancar. Kemudian pelaksanaan pada siklus II dan siklus III guru
siklus I. Upaya-upaya yang telah dilakukan guru pada kegiatan siklus II dan siklus
mungkin
2. Guru memberikan bimbingan serta arahan dan penguatan pada siswa, agar
3. Guru memotivasi siswa untuk lebih berperan aktif dalam proses belajar
mengajar
kooperatif tipe STAD pada pokok bahasan Kebijakan fiskal dan moneter
pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat dijadikan salah satu alternatif untuk
sehingga pembelajarn yang berlangsung dapat menjadi lebih baik dan diperoleh
meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri I Boja Tahun
2006/2007.
93
BAB V
Dari uraian yang telah ditulis pada bab sebelumnya dapat dikemukakan simpulan dan
5.1 Simpulan
dalam pembelajaran. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan kinerja guru
pada siklus I sebesar 61,67%, siklus II sebesar 83,33% dan siklus III sebesar
95%.
pendapat dan melatih siswa bekerja dalam tim. Keaktifan belajar siswa pada
siklus I sebesar 83,57%, siklus II sebesar 91,56% dan siklus III sebesar
98,15%.
siswa. Hal ini terlihat pada siklus I terdapat paningkatan sebesar 5,5%, siklus
ketercapaian prestasi belajar melebihi dari yang ditetapkan yaitu 90% dari
5.2 Saran
sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dan
cara yang efektif dalam melatih siswa untuk bersosialisasi dengan temannya
masukan pagi peneliti lain untuk melakukan penelitian yang serupa atau
DAFTAR PUSTAKA
Anni, Chatarina Tri, dkk. 2005. ”Psikologi Belajar”. Semarang : UPT UNNES Press.
Darsono, Max, dkk. 2002. ”Belajar dan Pembelajaran”. Semarang : CV. IKIP
Semarang Press.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. ”Psikologi Belajar”. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Hasibuan, J.J. dan Mudjiono. 2000. ”Proses Belajar Mengajar”. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya.
Ritonga, dkk. 1999. ”Pelajaran Ekonomi 2 untuk SMU Kelas XI”. Jakarta : Erlangga.
Sardiman, A.M. 2004. ”Inetaksi dan Motivasi Belajar Mengajar”. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.
Sutarto, Joko. 1999. “Pengantar Pendidikan”. Semarang : CV. IKIP Semarang Press.
97
LAMPIRAN-LAMPIRAN
98
Lampiran 1
RENCANA PEMBELAJARAN
A. Kompetensi Dasar
Kemampuan memahami kebijakan pemerintah di bidang fiskal dan moneter, serta
pengaruhnya terhadap perekonomian.
B. Indikator pencapaian Hasil Belajar.
1. Mendiskripsikan pajak dan fungsinya
2. Membedakan pajak dengan pungutan resmi lainnya sebagai sumber
pendapatan Negara dan daerah.
C. Sumber dan Bahan
1. Buku Ekonomi (Paket Ekonomi kelas XI, Ekonomi SMA untuk kelas XI,
penerbit Erlangga)
2. LKS ( Lembar Kerja Siswa)
D. Kegiatan Belajar Mengajar
1. Strategi
Memberikan informasi, mengadakan pembelajaran kooperatif tipe STAD.
2. Metode
Demonstrasi, diskusi dan tanya jawab, mengerjakan latihan.
3. Skenario Pembelajaran
- Pendahuluan
a. Apersepsi
b. Motivasi
99
c. Presensi
- Kegiatan inti
a. Guru memberikan informasi umum kepada siswa tentang
pembelajaran kooperatif tipe STAD.
b. Guru mendemonstrasikan tentang bentuk pajak dan pungutan resmi
lainnya.
c. Siswa mendiskusikan sub kompetensi yang diajarkan tersebut dengan
kelompoknya.
- Penutup
a. Mengadakan tes
b. Penugasan
c. Motivasi
4. Penilaian
a. Proses belajar
b. Hasil belajar
Boja, 2007
Guru mata pelajar
Dra. Rukisti
100
RENCANA PEMBELAJARAN
Sekolah : SMA NEGERI 1 BOJA
Kompetensi :Kebijakan Fiskal dan Moneter
Kelas/Semester :XI/I
Waktu :2 Jam Pelajaran (@45 Menit)
Metode :Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
A. Kompetensi dasar
Kemampuan memahami kebijakan pemerintah di bidang fiscal dan moneter, serta
pengaruhnya terhadap perekonomian.
B. Indikator Pencapaian Hasil Belajar.
Memberikan contoh dalam menghitung pajak (PPh, PPN, dan PBB) sesuai
dengan undang-undang yang berlaku.
C. Sumber dan Bahan
1. Buku Ekonomi (Paket Ekonomi kelas XI, Ekonomi SMA untuk kelas XI,
penerbit Erlangga)
2. LKS ( Lembar Kerja Siswa)
D. Kegiatan Belajar Mengajar
1. Strategi
Memberikan informasi, mengadakan pembelajaran kooperatif tipe STAD.
2. Metode
Demonstrasi, diskusi dan Tanya jawab, mengerjakan latihan.
3. Skenario Pembelajaran
- Pendahuluan
a. Apersepsi
b. Motivasi
c. Presensi
- Kegiatan inti
a. Guru memberikan informasi umum kepada siswa tentang
pembelajaran kooperatif tipe STAD.
101
Boja , 2007
Guru mata pelajaran
Dra. Rukisti
102
RENCANA PEMBELAJARAN
Sekolah : SMA NEGERI 1 BOJA
Kompetensi :Kebijakan Fiskal dan Moneter
Kelas/Semester :XI/I
Waktu :2 Jam Pelajaran (@45 Menit)
Metode :Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
A. Kompetensi dasar
Kemampuan memahami kebijakan pemerintah di bidang fiskal dan moneter, serta
pengaruhnya terhadap perekonomian.
B. Indikator Pencapaian Hasil Belajar.
Memberikan contoh dalam menghitung pajak (PPh, PPN, dan PBB) sesuai
dengan undang-undang yang berlaku.
C. Sumber dan Bahan
1. Buku Ekonomi (Paket Ekonomi kelas XI, Ekonomi SMA untuk kelas XI,
penerbit Erlangga)
2. LKS ( Lembar Kerja Siswa)
D. Kegiatan Belajar Mengajar
1. Strategi
Memberikan informasi, mengadakan pembelajaran kooperatif tipe STAD.
2. Metode
Demonstrasi, diskusi dan Tanya jawab, mengerjakan latihan.
3. Skenario Pembelajaran
- Pendahuluan
a. Apersepsi
b. Motivasi
c. Presensi
- Kegiatan inti
a. Guru memberikan informasi umum kepada siswa tentang
pembelajaran kooperatif tipe STAD.
103
Dra. Rukisti
104
RENCANAPEMBELAJARAN
Sekolah : SMA NEGERI 1 BOJA
Kompetensi :Kebijakan Fiskal dan Moneter
Kelas/Semester :XI/I
Waktu :2 Jam Pelajaran (@45 Menit)
Metode :Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
A. Kompetensi Dasar
Kemampuan memahami kebijakan pemerintah di bidang fiscal dan moneter, serta
pengaruhnya terhadap perekonomian.
B. Indikator Pencapaian Hasil Belajar.
1. Mendiskripsikan kebijakan fiskal dan moneter
2. Mengidentifikasi kebijakan fiskal dan moneter.
C. Sumber dan Bahan
1. Buku Ekonomi (Paket Ekonomi kelas XI, Ekonomi SMA untuk kelas XI,
penerbit Erlangga)
2. LKS ( Lembar Kerja Siswa)
D. Kegiatan Belajar Mengajar
1. Strategi
Memberikan informasi, mengadakan pembelajaran kooperatif tipe STAD.
2. Metode
Demonstrasi, diskusi dan Tanya jawab, mengerjakan latihan.
3. Skenario Pembelajaran
- Pendahuluan
a. Apersepsi
b. Motivasi
c. Presensi
- Kegiatan inti
Guru memberikan informasi umum kepada siswa tentang pembelajaran
kooperatif tipe STAD.
105
Dra. Rukisti
106
Lampiran 2
107
108
109
Lampiran 3
SOAL PRETEST
PETUNJUK UMUM
Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, d, dan e pada jawaban yang anda anggap
benar!
1. Pungutan Sejumlah uang yang dilakukan oleh pengusaha/pemerintah berdasarkan
Undang-undang dan tidak diberi balas jasa secara langsung disebut……
a. Bea d. Denda
b. Premi e. Retribusi
c. Pajak
2. Pengertian Pajak yang tidak dirumuskan dalam UU perpajakan adalah sebagai
berikut……
a. Iuran wajib d. Untuk membiayai pengeluaran individu
b. Berdasarkan norma hukum e. Untuk meningkatkan kesejahteraan umum
c. Balas jasa bersifat tidak langsung
3. Pungutan yang dikenakan atas pemanfaatan sarana umum yang disediakan
pemerintah dinamakan……
a. Pajak d. Bea cukai
b. Iuran e. Retribusi
c. Subsidi
4. Pajak yang digunakan sebagai sarana mengatur kegiatan konsumsi, produksi dan
perdagangan. Berarti Pajak mempunyai…..
a. Distribusi d. Keadilan
b. Moneter e. Stabilitas
c. Budgeter
5. Pajak dapat berfungsi distributif, maksudnya adalah…..
a. Pajak sebagai sarana pemerataan pendapatan
b. Pajak merupakan sumber pendapatan Negara
c. Beban Pajak sesuai dengan kemampuan wajib Pajak.
110
c. Kendaraan bermotor
14. Beberapa Pajak yang tidak dipungut oleh pemerintah daerah adalah sebagai
berikut yaitu Pajak…….
a. Hotel d. Penerangan jalan
b. Restoran e. Penjualan barang mewah
c. Bumi dan bangunan
15. Pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib Pajak dan tidak dapat dilimpahkan
pada pihak lain adalah Pajak……
a. Daerah d. Penghasilan
b. Negara e. Tidak langsung
c. Langsung
16. Berdasarkan grafik tersebut yang merupakan Pajak degresif adalah nomor…….
a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5
17. Berikut ini yang tidak termasuk jenis Pajak langsung adalah ………
a. Gaji, upah, komisi d. Laba usaha dan bunga tabungan
b. Royalty, honorarium e. Minuman ringan, alat fotografi
c. Hadiah undian, penghargaan
18. Di bawah ini yang termasuk jenis Pajak langsung adalah…….
a. Cukai dan PPnBM d. Pajak penjualan dan penghasilan
b. Cukai dan Pajak penjualan e. Pajak penjualan dan perseroan
c. Pajak tontonan dan PPnBM
19. UU perpajakan nasioanal yang mengatur tentang Pajak penghasilan adalah
undang-undang no….
a. 12 tahun 1994 d. 18 tahun 2000
b. 16 tahun 2000 e. 20 tahun 2000
c. 17 tahun 2000
20. Pemungutan oleh perhitungan besarnya Pajak ditentukan oleh aparatur
pemerintahmerupakan system pemungutan Pajak…..
a. Social system d. Self assessment system
b. Economic system e. Official assessment system
112
29. Pada transaksi jual beli tanah, akta jual beli dikenakan bea materai sebesar….
a. Rp. 1.000,- d. Rp. 5.000,-
b. Rp. 3.000,- e. Rp. 6.000,-
c. Rp. 4.000,-
30. Dibawah ini adalah dokumen yang dikenai bea materai adalah…..
a. Konosemen d. Surat angkutan penumpang dan barang
b. Cek dan bilyet giro e. Bukti penerimaan dan pengiriman
c. Surat penyimpanan barang
31. PT. Sinar Harapan pada tahun 2003 mempunyai penghasilan kena Pajak Rp.
125.000.000,- Maka PT Sinar Harapan dikenakan Pajak sebesar…..
a. Rp. 5.000.000,- d. Rp. 30.000.000,-
b. Rp. 10.000.000,- e. Rp. 40.000.000,-
c. Rp. 20.000.000,-
32. Pajak yang dalam pelaksanaan tidak memperhatikan keadaan atau kemampuan
wajib Pajak disebut Pajak….
a. Materi d. Obyektif
b. Immateri e. Reality
c. Subjektif
33. Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya pembayaran PBB,
kecuali….
a. Subyek PBB d. Luas tanah dan bangunan
b. Besarnya NJKP e. Besarnya tarif
c. Besarnya NJOP
34. Pajak yang ditetapkan Direktorat Jenderal Pajak secara berkala dan biasa
dipungut satu tahun sekali disebut…..
a. Pajak langsung d. Pajak produsen
b. Pajak tidak langsung e. Pajak dalam negeri
c. Pajak konsumen
35. Bank Sentral menetapkan suku bunga sebesar 10%. Kebijakan tersebut
merupakan bagian dari kebijakan moneter…..
a. Persuasi moral d. Pengawasan kredit
b. Politik rasio kas e. Politik pasar terbuka
c. Kebijakan diskonto
36. Yang merupakan ketua Dewan Moneter yang bmengendalikan kebijakan
moneter di Indonesia adalah….
a. MPR d. Menteri perdagangan
b. Presiden e. Gubernur Bank Indonesia
c. Menteri keuangan
114
37. Untuk mengendalikan uang yang beredar, pemerintah melakukan pungutan paksa
kepada masyarakat. Kegiatan tersebut merupakan bentuk dari….
a. Kebijakan fiskal d. Politik pasar terbuka
b. Politik diskonto e. Kebijakan non moneter
c. Kebijakan politik
38. Tujuan kebijakan fiskal adalah menyeimbangkan anggaran, artinya….
a. Anggaran pendapatan sama dengan anggaran belanja
b. Anggaran pendapatan lebih besar dari anggaran belanja
c. Anggaran rutin sama dengan penerimaan pembangunan
d. Anggaran pembangunan sama dengan penerimaan pembangunan
e. Anggaran pendapatan pembangunan sama dengan anggaran biaya rutin
39. Jumlah penerimaan tahun 2004 adalah Rp. 219.603,8 miliar dan jumlah
pengeluaran adalah Rp. 219.603,8 miliar. Tahun 2005, baik penerimaan maupun
pengeluaran naik sebesar 11,9 %. Kebijakan anggaran demikian disebut….
a. Defisit d. Surplus dan dinamis
b. Surplus e. Berimbang dan Dinamis
c. Berimbang
40. Laba perusahaan Negara termasuk penerimaan……
a. Pajak d. Bukan Pajak
b. Migas e. Bea masuk dan cukai
c. Non migas
41.
A B C
1. Peningkatan tarif Pajak 1. Pemberlakuan jaminan 1. Pengawasan harga
pemerintah
2. Politik diskonto 2. Peningkatan upah 2. Pengaturan pengeluaran
pemerintah
3. Peningkatan produksi 3. Politik pasar terbuka 3. Penurunan suku bunga
56. Setiap tambahan kemampuan ekonomi yang diterima atau diperoleh wajib pajak
dan dapat digunakan untuk konsumsi atau menambah kekayaan wajib pajak
disebut……
a. Pajak d. Tarif Pajak
b. Penghasilan e. Objek Pajak
c. Wajib pajak
57. Seorang warga negara asing yang tinggal di Indonesia dipungut Pajak. Asas
pemungutan Pajak seperti itu dinamakan………
a. Asas sumber d. Asas berdikari
b. Asas domisili e. Asasa setia kawan
c. Asas mufakat
58. Budi memilih sebidang tanah seluas 250 m2. Diatasnya dibangun rumah seluas
90 m2. Taksiran harga jual tanah per m2 Rp. 50.000,- sedangkan taksiran harga
jual bangunan per m2Rp. 100.000,- besarnya Pajak bumi dan bangunan yang
harus dibayar budi ….
a. Rp. 21.500,- d. Rp. 107.500,-
b. Rp. 45.000,- e. Rp. 13.500,-
c. Rp. 62.500,-
59. Pajak yang dikenakan terhadap penjualan atau penyerahan barang yang telah
diolah atau diproses sehingga berubah dari atau bentuk asalnya menjual barang
baru yang bertambah nilainya atau daya gunanya disebut …
a. PPh d. Bea materai
b. PPN e. Bea cukai
c. PPnBM
60. Besarnya Nilai Jual objek Pajak (NJOP) yaitu ….
a. Luas tanah dikalikan luas bangunan
b. Luas pbjek dikalikan harga jual bangunan
c. Luas objek dikalikan harga jual per meter persegi
d. Besarnya Nilai Jual Kena Pajak (NJKP) dikalikan besarnya tarif
e. Nilai jual bangunan atau tanah dikalikan 10%
118
Lampiran 4
LEMBAR JAWABAN
Nama :
Kelas :
No. absen :
Sekolah :
Lampiran 5
KUNCI JAWABAN INSTRUMEN
1. C 21. A 41. A
2. D 22. D 42. E
3. E 23. D 43. E
4. C 24. D 44. A
5. A 25. D 45. B
6. E 26. C 46. E
7. C 27. A 47. E
8. E 28. A 48. D
9. C 29. E 49. D
10. D 30. B 50. D
11. C 31. C 51. D
12. B 32. D 52. E
13. A 33. A 53. C
14. E 34. E 54. A
15. C 35. C 55. C
16. C 36. E 56. B
17. E 37. A 57. B
18. E 38. A 58. E
19. C 39. E 59. B
20. E 40. D 60. C
120
Lampiran 6
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
Lampiran 7
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI
Lampiran 8
Mulyati
132
Lampiran 9
PEDOMAN WAWANCARA
Hari/ tanggal :
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah anda suka mempelajari kebijakan fiskal dan moneter?
2 Apakah anda suka bila guru menuliskan judul atau tujuan
pembelajaran ?
3 Ketika temanmu bertanya apakah anda berusaha ikut
menjawab ?
4 Apakah anda berperan dalam diskusi kelompok ?
5 Apakah anda suka belajar dengan cara kelompok ?
6 Apakah anda suka belajar dengan cara berdiskusi ?
7 Apakah anda suka jika guru membimbing dalam kerja
kelompok ?
8 Apakah anda memahami materi yang baru saja diajarkan ?
Jumlah
Persentase % %
Boja, 2007
Penganalisis
Mulyati
133
Lampiran 10
Tugas Tiap kelompok
Tugas Individu
Lampiran 11
ANGKET TANGGAPAN SISWA
Nama Sekolah :
Nama Siswa :
Hari/Tanggal :
1. Apakah anda menyukai pembelajaran dengan menggunakan metode
kooperatif STAD?
a. Ya b. Tidak
Komentar:………………………………………………………………………
….………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………….....................................................................................................
...........................................................................................
2. Jika dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya (tanpa menggunakan
metode pembelajaran STAD), bagaimana setelah menggunakan metode
pembelajaran STAD?
Komentar:………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………
3. Apakah dengan menggunakan metode pembelajaran STAD anda dapat belajar
lebih baik?
a. Ya b. Tidak
Komentar:………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………
4. Apakah dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif STAD anda
dapat lebih mudah mempelajari dan memahami materi yang diajarkan?
a. Ya b. Tidak
Komentar:………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………..
135
Lampiran 12
LEMBAR OBSERVASI KINERJA GURU
Sekolah : ............................................................................................
Semester : ............................................................................................
Hari / tanggal : ............................................................................................
Konsep : ............................................................................................
Subkonsep : ............................................................................................
Observasi Konsep : ............................................................................................
Waktu : ............................................................................................
Penilaian :
1 : banyak aktivitas yang dilakukan guru < 25%
2 : banayk aktivitas yang dilakukan guru antara 25%-50%
3 : banyak aktivitas yang dilakukan guru antara 50%-75%
4 : banyak aktivitas yang guru lakukan guru lebih atau sama dengan 75%
Kesimpulan dan saran
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
...........................................................................................
Lampiran 13
DAFTAR NILAI PRETEST
SISWA KELAS X1 IPS 3 TAHUN AJARAN 2006/2007
Lampiran 14
SOAL TEST SIKLUS I
PETUNJUK UMUM
Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, d, dan e pada jawaban yang anda anggap
benar!
1. Pungutan Sejumlah uang yang dilakukan oleh pengusaha/pemerintah berdasarkan
Undang-undang dan tidak diberi bakas jasa secara langsung disebut……
a. Bea d. Denda
b. Premi e. Retribusi
c. Pajak
2. Pengertian Pajak yang tidak dirumuskan dalam UU perpajakan dalam sebagai
berikut……
a. Iuran wajib d. Membiayai pengeluaran individu
b. Berdasarkan norma hukum e. Meningkatkan kesejahteraan umum
c. Balas jasa bersifat tidak langsung
3. Pungutan yang dikenakan atas pemanfaatan sarana umum yang disediakan
pemerintah dinamakan……
a. Pajak d. Bea cukai
b. Iuran e. Retribusi
c. Subsidi
4. Pajak yang digunakan sebagai sarana mengatur kegiatan konsumsi, produksi dan
perdagangan. Berarti Pajak mempunyai…..
a. Distribusi d. Keadilan
b. Moneter e. Stabilitas
c. Budgeter
5. Pajak dapat berfungsi distributif, maksudnya adalah…..
a. Pajak sebagai sarana pemerataan pendapatan
b. Pajak merupakan sumber pendapatan Negara
c. Beban Pajak sesuai dengan kemampuan wajib Pajak.
139
c. Kendaraan bermotor
14. Beberapa Pajak yang tidak dipungut oleh pemerintah daerah adalah sebagai
berikut yaitu Pajak…….
a. Hotel d. Penerangan jalan
b. Restoran e. Penjualan barang mewah
c. Bumi dan bangunan
15. Pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib Pajak dan tidak dapat dilimpahkan
pada pihak lain adalah Pajak……
a. Daerah d. Penghasilan
b. Negara e. Tidak langsung
c. Langsung
16. Berdasarkan grafik tersebut yang merupakan Pajak degresif adalah nomor…….
a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5
17. Berikut ini yang tidak termasuk jenis Pajak langsung adalah ………
a. Gaji, upah, komisi d. Laba usaha dan bunga tabungan
b. Royalty, honorarium e. Minuman ringan, alat fotografi
c. Hadiah undian, penghargaan
18. Di bawah ini yang termasuk jenis Pajak langsung adalah…….
a. Cukai dan PPnBM d. Pajak penjualan dan penghasilan
b. Cukai dan Pajak penjualan e. Pajak penjualan dan perseroan
c. Pajak tontonan dan PPnBM
19. UU perpajakan nasioanal yang mengatur tentang Pajak penghasilan adalah
undang-undang no….
a. 12 tahun 1994 d. 18 tahun 2000
b. 16 tahun 2000 e. 20 tahun 2000
c. 17 tahun 2000
20. Pemungutan oleh perhitungan besarnya Pajak ditentukan oleh aparatur
pemerintahmerupakan system pemungutan Pajak…..
a. Social system d. Self assessment system
b. Economic system e. Official assessment system
c. With holding system
141
Lampiran 15
KUNCI JAWABAN SIKLUS I
1. C 11. C
2. D 12. B
3. E 13. A
4. C 14. E
5. A 15. C
6. E 16. C
7. C 17. E
8. E 18. E
9. C 19. C
10.D 20. E
142
Lampiran 16
HASIL OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
SIKLUS I
Mulyati
143
Lampiran 17
HASIL WAWANCARA
SIKLUS I
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah anda suka mempelajari kebijakan fiskal dan 34 6
moneter?
2 Apakah anda suka bila guru menuliskan judul atau tujuan 40 0
pembelajaran ?
3 Ketika temanmu bertanya apakah anda berusaha ikut 36 4
menjawab ?
4 Apakah anda berperan dalam diskusi kelompok ? 30 10
5 Apakah anda suka belajar dengan cara kelompok ? 30 10
6 Apakah anda suka belajar dengan cara berdiskusi ? 37 3
7 Apakah anda suka jika guru membimbing dalam kerja 40 0
kelompok ?
8 Apakah anda memahami materi yang baru saja diajarkan? 32 8
Jumlah 279 41
Persentase 87,19% 12,81%
Boja, 2007
Penganalisis
Mulyati
144
Lampiran 18
ANALISIS HASIL TES DAN PERKEMBANGAN INDIVIDU
SISWA KELAS XI IPS 3 TAHUN AJARAN 2006/2007
SIKLUS I
KEL RESPONDEN PRETEST SIKLUS I KET
Nilai K/KB Nilai K/KB
I N-01 75 K 80 K Kenaikan 5
N-06 50 BK 60 BK Kenaikan 10
N-20 60 BK 65 K Kenaikan 5
N-22 60 BK 65 K Kenaikan 5
II N-02 75 K 75 K Kenaikan 0
N-05 70 K 75 K Kenaikan 5
N-08 50 BK 60 BK Kenaikan 10
N-21 55 BK 60 BK Kenaikan 5
III N-04 75 K 80 K Kenaikan 5
N-09 50 BK 55 BK Kenaikan 5
N-26 65 K 70 K Kenaikan 5
N-30 60 BK 65 K Kenaikan 5
IV N-07 85 K 90 K Kenaikan 5
N-10 75 K 75 K Kenaikan 0
N-13 40 BK 55 BK Kenaikan 15
N-25 55 BK 60 BK Kenaikan 5
V N-03 60 BK 70 K Kenaikan 10
N-11 75 K 75 K Kenaikan 0
N-14 50 BK 55 BK Kenaikan 5
N-27 65 K 70 K Kenaikan 5
VI N-12 75 K 85 K Kenaikan 10
N-16 50 BK 60 BK Kenaikan 10
N-28 55 BK 60 BK Kenaikan 5
N-36 80 K 80 K Kenaikan 0
VII N-17 55 BK 60 BK Kenaikan 5
N-18 50 BK 60 BK Kenaikan 10
N-24 75 K 80 K Kenaikan 5
N-31 60 BK 60 BK Kenaikan 0
VIII N-15 60 BK 65 K Kenaikan 5
N-23 50 BK 55 BK Kenaikan 5
N-32 75 K 75 K Kenaikan 0
N-33 65 K 75 K Kenaikan 10
IX N-29 50 BK 55 BK Kenaikan 5
N-34 65 K 70 K Kenaikan 5
N-35 60 BK 70 K Kenaikan 10
N-38 75 K 75 K Kenaikan 0
X N-19 80 K 90 K Kenaikan 10
N-37 50 BK 60 BK Kenaikan 10
N-39 65 K 65 K Kenaikan 0
N-40 55 BK 60 BK Kenaikan 5
JUMLAH 2500 K=19 2720 K=24 Kenaikan 220
PERSENTASE 47,5% 60% Kenaikan 8,8%
Keterangan:
K : Kompeten
BK : Belum Kompeten
145
Lampiran 19
ANALISIS PERKEMBANGAN KELOMPOK
METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
SISWA KELAS XI IPS 3 TAHUN 2006/2007
SIKLUS I
Kel Nama Anggota Kel Nilai Awal Nilai Skrg Sumbangan Skor&Rangking
(Pretest) (Siklus I) Skor Kel. Kelompok
I Adi Gunawan 75 80 20 20
Defita Wulansari 50 60 20 (V)
Lis Dwiyanto 60 65 20
Metha Wijayanti 60 65 20
II Agus Nurchalim 75 75 20 20
Danik Setya Rahayu 70 75 20 (VII)
Dwi Agus Yulyani 50 60 20
Lutfi Permanasari 55 60 20
III Bangkit Agung B. 75 80 20 20
Dwi Susianti 50 55 20 (VI)
Novi Indriyani 65 70 20
Ratna Yuliasari 60 65 20
IV Dhian Kurniarahman 85 90 20 22,5
Dyan Wahyuni 75 75 20 (I)
Hariyono 40 55 30
Nita Ferawati 55 60 20
V Astry Anggrahini 60 70 20 20
Erma Setiyoningrum 75 75 20 (X)
Hartanto Ari Saroso 50 55 20
Novita Kurniasih 65 70 20
VI Fitria Gitasari 75 85 20 20
Ipung Himawan 50 60 20 (III)
Panji Ariwoko 55 60 20
Tri Handayani 80 80 20
VII Kris Indrayati 55 60 20 20
Krisnani Prasetyo N. 50 60 20 (IV)
Niken Purnaningdyah 75 80 20
Rosi Nuryani 60 60 20
VIII Herman Yosep Eko BS. 60 65 20 20
Nanang Satria wibowo 50 55 20 (VIII)
Siti Imrohatun 75 75 20
Siti Yulikoh 65 75 20
IX Purwandani Eki S. 50 55 20 20
Sulaiman 65 70 20 (IX)
Sulistyo Purnomo 60 70 20
Widyastuti 75 75 20
X Laras Setyaningrum 80 90 20 20
Tyas Merlida Apriliyani 50 60 20 (II)
Yanuar Ariyadi 65 65 20
Yolandari Prihastuti 55 60 20
Keterangan :
Kel. : Kelompok
146
Lampiran 20
PENGUMUMAN RANGKING KELOMPOK
(SIKLUS I)
SEBAGAI BERIKUT :
Lampiran 21
HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS GURU
METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
SIKLUS I
No Aspek Yang diamati Dilakukan Skala Prioritas
Ya Tidak 1 2 3 4
I Pendahuluan
Apersepsi √ √
Presarat pengetahuan √ √
Motivasi √ √
II Pengembangan
1. Menciptakan suasana aktif belajar √ √
2. Penguasaan materi √ √
3. Keterampilan melaksanakan pembelajaran
• Memotivasi dan memimbing siswa √ √
mempelajari materi dan membuat pertanyaan
• Membimbing siswa dalam melaksanakan
diskusi √ √
• Membimbing siswa dalam menyampaikan
pendapat √ √
• Memotivasi dan menanggapi siswa dalam
tanya jawab hasil kegiatan √ √
• Melakukan refleksi jalannyapembelajaran
yang telah dilakukan √ √
4. Penekanan materi penting
√ √
II Penerapan
Kesesuain Materi √ √
Pengamatan terhadap siswa √ √
IV Penutup
Membimbing dalam menarik kesimpulan √ √
Pemberian tugas √ √
Presentase : 3 + 3 + 2 + 3 + 2 + 3 + 3 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 3 + 2 +3 X 100 %
60
: 37 X 100% = 61, 67%
60
Penilaian :
1 : banyak aktivitas yang dilakukan guru < 25%
2 : banayk aktivitas yang dilakukan guru antara 25%-50%
3 : banyak aktivitas yang dilakukan guru antara 50%-75%
4 : banyak aktivitas yang guru lakukan guru lebih atau sama dengan 75%
Lampiran 22
HASIL OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
SIKLUS II
Mulyati
149
Lampiran 23
HASIL WAWANCARA
SIKLUS II
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah anda suka mempelajari kebijakan fiskal dan moneter? 38 2
2 Apakah anda suka bila guru menuliskan judul atau tujuan 40 0
pembelajaran ?
3 Ketika temanmu bertanya apakah anda berusaha ikut 36 4
menjawab ?
4 Apakah anda berperan dalam diskusi kelompok ? 37 3
5 Apakah anda suka belajar dengan cara kelompok ? 36 4
6 Apakah anda suka belajar dengan cara berdiskusi ? 37 3
7 Apakah anda suka jika guru membimbing dalam kerja 40 0
kelompok ?
8 Apakah anda memahami materi yang baru saja diajarkan ? 36 4
Jumlah 300 20
Persentase 93,75% 6,25%
Mulyati
150
Lampiran 24
ANALISIS HASIL TES DAN PERKEMBANGAN INDIVIDU
SISWA KELAS XI IPS 3 TAHUN AJARAN 2006/2007
SIKLUS II
KEL RESPONDEN PRETEST SIKLUS II KET
Nilai K/KB Nilai K/KB
I N-01 75 K 90 K Kenaikan 15
N-06 50 BK 75 K Kenaikan 25
N-20 60 BK 70 K Kenaikan 10
N-22 60 BK 75 K Kenaikan 15
II N-02 75 K 80 K Kenaikan 5
N-05 70 K 80 K Kenaikan 10
N-08 50 BK 70 K Kenaikan 20
N-21 55 BK 70 K Kenaikan 15
III N-04 75 K 80 K Kenaikan 5
N-09 50 BK 60 BK Kenaikan 10
N-26 65 K 75 K Kenaikan 10
N-30 60 BK 75 K Kenaikan 15
IV N-07 85 K 100 K Kenaikan 15
N-10 75 K 80 K Kenaikan 5
N-13 40 BK 60 BK Kenaikan 20
N-25 55 BK 60 BK Kenaikan 5
V N-03 60 BK 75 K Kenaikan 15
N-11 75 K 85 K Kenaikan 10
N-14 50 BK 60 BK Kenaikan 10
N-27 65 K 80 K Kenaikan 15
VI N-12 75 K 85 K Kenaikan 10
N-16 50 BK 60 BK Kenaikan 10
N-28 55 BK 60 BK Kenaikan 5
N-36 80 K 85 K Kenaikan 5
VII N-17 55 BK 60 BK Kenaikan 5
N-18 50 BK 60 BK Kenaikan 10
N-24 75 K 90 K Kenaikan 15
N-31 60 BK 70 K Kenaikan 10
VIII N-15 60 BK 70 K Kenaikan 10
N-23 50 BK 60 BK Kenaikan 10
N-32 75 K 85 K Kenaikan 10
N-33 65 K 85 K Kenaikan 20
IX N-29 50 BK 60 BK Kenaikan 10
N-34 65 K 80 K Kenaikan 15
N-35 60 BK 80 K Kenaikan 20
N-38 75 K 90 K Kenaikan 15
X N-19 80 K 95 K Kenaikan 15
N-37 50 BK 75 K Kenaikan 25
N-39 65 K 75 K Kenaikan 10
N-40 55 BK 70 K Kenaikan 15
JUMLAH 2500 K=19 3005 K=30 Kenaikan 505
PERSENTASE 47,5% 75% Kenaikan 20,20%
Keterangan:
K : Kompeten
BK : Belum Kompeten
151
Lampiran 25
ANALISIS PERKEMBANGAN KELOMPOK
METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
SISWA KELAS XI IPS 3 TAHUN 2006/2007
Kel Nama Anggota Kel Nilai Awal Nilai Skrg Sumbangan Skor&Rangking
(Pretest) (Siklus II) Skor Kel. Kelompok
I Adi Gunawan 75 90 30 27,5
Defita Wulansari 50 75 30 (IV)
Lis Dwiyanto 60 70 20
Metha Wijayanti 60 75 30
II Agus Nurchalim 75 80 20 25
Danik Setya Rahayu 70 80 20 (VI)
Dwi Agus Yulyani 50 70 30
Lutfi Permanasari 55 70 30
III Bangkit Agung B. 75 80 20 22,5
Dwi Susianti 50 60 20 (IX)
Novi Indriyani 65 75 20
Ratna Yuliasari 60 75 30
IV Dhian Kurniarahman 85 100 30 27,5
Dyan Wahyuni 75 80 20 (I)
Hariyono 40 60 30
Nita Ferawati 55 60 30
V Astry Anggrahini 60 75 30 25
Erma Setiyoningrum 75 85 20 (V)
Hartanto Ari Saroso 50 60 20
Novita Kurniasih 65 80 30
VI Fitria Gitasari 75 85 20 20
Ipung Himawan 50 60 20 (X)
Panji Ariwoko 55 60 20
Tri Handayani 80 85 20
VII Kris Indrayati 55 60 20 22,5
Krisnani Prasetyo N. 50 60 20 (VII)
Niken Purnaningdyah 75 90 30
Rosi Nuryani 60 70 20
VIII Herman Yosep Eko BS. 60 70 20 22,5
Nanang Satria wibowo 50 60 20 (VIII)
Siti Imrohatun 75 85 20
Siti Yulikoh 65 85 30
IX Purwandani Eki S. 50 60 20 27,5
Sulaiman 65 80 30 (III)
Sulistyo Purnomo 60 80 30
Widyastuti 75 90 30
X Laras Setyaningrum 80 95 30 27,5
Tyas Merlida Apriliyani 50 75 30 (II)
Yanuar Ariyadi 65 75 20
Yolandari Prihastuti 55 70 30
Keterangan :
Kel. : Kelompok
152
Lampiran 26
PENGUMUMAN RANGKING KELOMPOK
(SIKLUS II)
Lampiran 27
HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS GURU
METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
SIKLUS II
No Aspek Yang diamati Dilakukan Skala Prioritas
Ya Tidak 1 2 3 4
I Pendahuluan
Apersepsi √ √
Presarat pengetahuan √ √
Motivasi √ √
II Pengembangan
1. Menciptakan suasana aktif belajar √ √
2. Penguasaan materi √ √
3. Keterampilan melaksanakan pembelajaran
• Memotivasi dan memimbing siswa √ √
mempelajari materi dan membuat pertanyaan
• Membimbing siswa dalam melaksanakan
diskusi √ √
• Membimbing siswa dalam menyampaikan
pendapat √ √
• Memotivasi dan menanggapi siswa dalam
tanya jawab hasil kegiatan √ √
• Melakukan refleksi jalannyapembelajaran
yang telah dilakukan √ √
4. Penekanan materi penting
√ √
II Penerapan
Kesesuain Materi √ √
Pengamatan terhadap siswa √ √
IV Penutup
Membimbing dalam menarik kesimpulan √ √
Pemberian tugas √ √
Presentase : 4 + 4 + 3 + 4 + 3 + 3 + 3 + 4 + 4 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 +3 X 100 %
60
: 50 X 100% = 83,33%
60
Penilaian :
1 : banyak aktivitas yang dilakukan guru < 25%
2 : banayk aktivitas yang dilakukan guru antara 25%-50%
3 : banyak aktivitas yang dilakukan guru antara 50%-75%
4 : banyak aktivitas yang guru lakukan guru lebih atau sama dengan 75%
Lampiran 28
SAOL TES SIKLUS II
PETUNJUK UMUM
Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, d, dan e pada jawaban yang anda anggap
benar!
1. Berikut adalah jenis Pajak tidak langsung…..
a. Pajak penjualan d. Pajak atas bunga
b. Pajak perseroan e. Iuran pembangunan daerah
c. Pajak penghasilan
2. Seseorang yang membayar Pajak sebaiknya jangan antri terlalu panjang dengan
udara yang panas. Hal ini sesuai dengan asas…..
a. Keadilan d. Kesenangan
b. Ekonomi e. Kesamaan
c. Kepastian
3. Pajak yang dipungut dari hasil penyelenggaraan hiburan oleh pemerintah daerah,
disebut Pajak……
a. Iklan d. Tontonan
b. Hiburan e. Pendapatan
c. Kekayaaan
4. Yang dimaksud penghasilan kena Pajak adalah….
a. Batas terendah dari beban Pajak seseorang
b. Batas penghasilan yang tidak dipungut Pajak
c. Jumlah penghasilan masyarakat yang diperhitungkan Pajak
d. Jumlah tertentu dari penghasilan seseorang yang dikenakan Pajak
e. Batas minimal jumlah pemghasilan yang diperhitungkan pajaknya
5. Undang-undang Pajak no. 12 tahun 1994 mengatur tentang Pajak…..
a. Penjualan d. Bumi dan bangunan
b. Penghasilan e. Penjualan barang mewah
c. Pertambahan nilai
155
Lampiran 29
KUNCI JAWABAN SIKLUS II
1. A 11. C
2. D 12. D
3. D 13. A
4. D 14. E
5. B 15. C
6. D 16. E
7. A 17. B
8. A 18. E
9. E 19. E
10. B 20. D
158
Lampiran 30
HASIL OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
SIKLUS III
Mulyati
159
Lampiran 31
HASIL WAWANCARA
SIKLUS III
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah anda suka mempelajari kebijakan fiskal dan moneter? 40 0
2 Apakah anda suka bila guru menuliskan judul atau tujuan 40 0
pembelajaran ?
3 Ketika temanmu bertanya apakah anda berusaha ikut 36 4
menjawab ?
4 Apakah anda berperan dalam diskusi kelompok ? 40 0
5 Apakah anda suka belajar dengan cara kelompok ? 40 0
6 Apakah anda suka belajar dengan cara berdiskusi ? 40 0
7 Apakah anda suka jika guru membimbing dalam kerja 40 0
kelompok ?
8 Apakah anda memahami materi yang baru saja diajarkan ? 40 2
Jumlah 314 6
Persentase 98,13% 1,87%
Mulyati
160
Lampiran 32
ANALISIS HASIL TES DAN PERKEMBANGAN INDIVIDU
SISWA KELAS XI IPS 3 TAHUN AJARAN 2006/2007
SIKLUS III
KEL RESPONDEN PRETEST SIKLUS III KET
Nilai K/KB Nilai K/KB
I N-01 75 K 90 K Kenaikan 15
N-06 50 BK 75 K Kenaikan 25
N-20 60 BK 75 K Kenaikan 15
N-22 60 BK 80 K Kenaikan 20
II N-02 75 K 80 K Kenaikan 5
N-05 70 K 80 K Kenaikan 10
N-08 50 BK 70 K Kenaikan 20
N-21 55 BK 75 K Kenaikan 20
III N-04 75 K 100 K Kenaikan 25
N-09 50 BK 70 K Kenaikan 20
N-26 65 K 80 K Kenaikan 15
N-30 60 BK 75 K Kenaikan 15
IV N-07 85 K 100 K Kenaikan 15
N-10 75 K 85 K Kenaikan 10
N-13 40 BK 60 BK Kenaikan 20
N-25 55 BK 65 K Kenaikan 10
V N-03 60 BK 75 K Kenaikan 15
N-11 75 K 85 K Kenaikan 10
N-14 50 BK 60 BK Kenaikan 10
N-27 65 K 80 K Kenaikan 15
VI N-12 75 K 85 K Kenaikan 10
N-16 50 BK 60 BK Kenaikan 10
N-28 55 BK 75 K Kenaikan 20
N-36 80 K 100 K Kenaikan 20
VII N-17 55 BK 70 K Kenaikan 15
N-18 50 BK 60 BK Kenaikan 10
N-24 75 K 80 K Kenaikan 5
N-31 60 BK 70 K Kenaikan 10
VIII N-15 60 BK 70 K Kenaikan 10
N-23 50 BK 65 K Kenaikan 15
N-32 75 K 85 K Kenaikan 10
N-33 65 K 85 K Kenaikan 20
IX N-29 50 BK 70 K Kenaikan 20
N-34 65 K 80 K Kenaikan 15
N-35 60 BK 80 K Kenaikan 20
N-38 75 K 90 K Kenaikan 15
X N-19 80 K 90 K Kenaikan 10
N-37 50 BK 75 K Kenaikan 25
N-39 65 K 75 K Kenaikan 10
N-40 55 BK 70 K Kenaikan 15
JUMLAH 2500 K=19 3095 K=36 Kenaikan 595
PERSENTASE 47,5% 90% Kenaikan 23,8%
Keterangan:
K : Kompeten
BK : Belum Kompeten
161
Lampiran 33
ANALISIS PERKEMBANGAN KELOMPOK
METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
SISWA KELAS XI IPS 3 TAHUN 2006/2007
Kel Nama Anggota Kel Nilai Awal Nilai Skrg Sumbangan Skor&Rangking
(Pretest) (SiklusIII) Skor Kel. Kelompok
I Adi Gunawan 75 90 30 30
Defita Wulansari 50 75 30 (III)
Lis Dwiyanto 60 75 30
Metha Wijayanti 60 80 30
II Agus Nurchalim 75 80 20 25
Danik Setya Rahayu 70 80 20 (VIII)
Dwi Agus Yulyani 50 70 30
Lutfi Permanasari 55 75 30
III Bangkit Agung B. 75 100 30 30
Dwi Susianti 50 70 30 (I)
Novi Indriyani 65 80 30
Ratna Yuliasari 60 75 30
IV Dhian Kurniarahman 85 100 30 25
Dyan Wahyuni 75 85 20 (V)
Hariyono 40 60 30
Nita Ferawati 55 65 20
V Astry Anggrahini 60 75 30 25
Erma Setiyoningrum 75 85 20 (VII)
Hartanto Ari Saroso 50 60 20
Novita Kurniasih 65 80 30
VI Fitria Gitasari 75 85 20 25
Ipung Himawan 50 60 20 (IV)
Panji Ariwoko 55 75 30
Tri Handayani 80 100 30
VII Kris Indrayati 55 70 30 22,5
Krisnani Prasetyo N. 50 60 20 (X)
Niken Purnaningdyah 75 80 20
Rosi Nuryani 60 70 20
VIII Herman Yosep Eko BS. 60 70 20 22,5
Nanang Satria wibowo 50 65 30 (IX)
Siti Imrohatun 75 85 20
Siti Yulikoh 65 85 20
IX Purwandani Eki S. 50 70 30 30
Sulaiman 65 80 30 (II)
Sulistyo Purnomo 60 80 30
Widyastuti 75 90 30
X Laras Setyaningrum 80 90 20 25
Tyas Merlida Apriliyani 50 75 30 (VI)
Yanuar Ariyadi 65 75 20
Yolandari Prihastuti 55 70 30
Keterangan :
Kel. : Kelompok
162
Lampiran 34
PENGUMUMAN RANGKING KELOMPOK
(SIKLUS III)
Lampiran 35
HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS GURU
METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
SIKLUS III
No Aspek Yang diamati Dilakukan Skala Prioritas
Ya Tidak 1 2 3 4
I Pendahuluan
Apersepsi √ √
Presarat pengetahuan √ √
Motivasi √ √
II Pengembangan
1. Menciptakan suasana aktif belajar √ √
2. Penguasaan materi √ √
3. Keterampilan melaksanakan pembelajaran
• Memotivasi dan memimbing siswa √ √
mempelajari materi dan membuat pertanyaan
• Membimbing siswa dalam melaksanakan
diskusi √ √
• Membimbing siswa dalam menyampaikan
pendapat √ √
• Memotivasi dan menanggapi siswa dalam
tanya jawab hasil kegiatan √ √
• Melakukan refleksi jalannya pembelajaran
yang telah dilakukan √ √
4. Penekanan materi penting
√ √
II Penerapan
Kesesuain Materi √ √
Pengamatan terhadap siswa √ √
IV Penutup
Membimbing dalam menarik kesimpulan √ √
Pemberian tugas √ √
Presentase : 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 3 + 3 + 4 + 3 +4 X 100 %
60
: 57 X 100% = 95%
60
Penilaian :
1 : banyak aktivitas yang dilakukan guru < 25%
2 : banayk aktivitas yang dilakukan guru antara 25%-50%
3 : banyak aktivitas yang dilakukan guru antara 50%-75%
4 : banyak aktivitas yang guru lakukan guru lebih atau sama dengan 75%
Dra. Rukisti
Mulyati
164
Lampiran 36
SOAL TES SIKLUS III
PETUNJUK UMUM
Lampiran 37
KUNCI JAWABAN SIKLUS III
1. A 11. D
2. E 12. E
3. E 13. C
4. A 14. A
5. B 15. C
6. E 16. B
7. E 17. B
8. D 18. E
9. D 19. B
10. D 20. C
169
Lampiran 38
Lampiran 39