Anda di halaman 1dari 7

OPERASI MESIN LISTRIK 2

KARAKTERISTIK PEMAGNETAN GENERATOR SINKRON TIGA FASA


Dosen Pengampu: Drs. Djafar Sodiq, S.T, M.T.

Nama : Reza Mochammad Fadhlur Rahman


NIM : 181724024
Kelas : 3C – TPTL

Jurusan Teknik Konversi Energi


Politeknik Negeri Bandung
1. Tujuan
Mempelajari karakteristik pemagnetan

2. Dasar teori
Karakteristik pemagnetan adalah suatu grafik yang menunjukkan hubungan antara
fluk yang dihasilkan tiap kutub dengan arus penguatannya. Katakteristik
pemagnetan sering juga disebut karakteristik beban kosong. Secara matematis
dapat dituliskan sbb.
Vo = f(Iex)
Vo = Tegangan beban nol
Iex = arus exsitasi

Adapun model grafik dari karakteristik pemagnetan seperti terlihat pada grafik
dibawah ini.

3. Prosedur percobaan
a. Buat rangkaian seperti gambar dibawah ini.
b. Atur regulator pada posisi nol dan reostat pada posisi maksimum.
c. Putar motor generator set pada kecepatan nominalnya .
d. On-kan power supply dan atur sesuai petunjuk instruktur .
e. Catat meter-meternya .
f. Matikan motor generator set
4. Alat-alat yang digunakan
a. Amperemeter
b. Volt meter
c. Reostat

5. Data Hasil Pengukuran


No. IF (A) Vo (V)
1 0.02 30
2 0.04 60
3 0.065 90
4 0.085 120
5 0.105 150
6 0.125 180
7 0.15 210
8 0.18 240
9 0.2 270
10 0.23 300
11 0.28 330
12 0.36 360
13 0.44 380
No. IF (A) Vo (V)
1 0.02 30
2 0.04 60
3 0.065 90
4 0.085 120
5 0.105 150
6 0.125 180
7 0.15 210
8 0.18 240
9 0.2 270
10 0.23 300
11 0.28 330
12 0.36 360
13 0.44 380

Vo=f(IF)
400

350

300

250
Vo [V]

200

150

100

50

0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 0.45 0.5

IF [A]
7. Tugas Pendahuluan
1. Apa yang dimaksud dengan karakteristik beban nol?
Karakteristik generator beban nol adalah karakteristik yang menunjukkan perilaku
generator ketika diputar dengan kecepatan nominal nya, lalu terminal keluarannya
tidak disambungkan ke beban (open circuit), dan secara bertahap arus eksitasinya
dinaikkan dari nol dan diukur pula. Secara bersamaan diukur pula tegangan terminal
nya
2. Apa fungsi karakteristik beban nol?
Pada karakteristik beban nol, arus di jangkar sama dengan nol (Ia=0) sebab terminal
tidak dihubungkan ke beban. Sehingga tegangan di terminal (V T) akan sama dengan
tegangan induksi di jangkar (Ea). Oleh sebab itu kita dapat membuat grafik Ea=f(I F).
Dari grafik tersebut dapat diketahui karakteristik magnet yang ada pada generator.
Sebab ketika putaran konstan, maka tegangan induksi generator proporsional terhadap
flux magnet (Ea~φ).
Ea =K ω φ
ω=konstan
Ea =K φ
Ea φ

Jadi karakteristik kemagnetan suatu generator dapat diketahui dari karakteristik beban
nol.

3. Bagaimana cara menimbulkan tegangan pada alternator (generator AC)


Sesuai hukum faraday, jika suatu konduktor memotong fluks magnet maka akan
timbul GGL induksi pada konduktor tersebut. Jadi pada alternator pun sama, jika ada
fluks magnet yang memotong konduktor maka akan timbul GGL induksi pada
konduktor tersebut.

Dalam hal ini, fluks magnet dibangkitkan pada rotor. Ketika rotor berputar, fluks
tersebut akan memotong konduktor yang ada di stator, sehingga timbul lah GGL
induksi pada belitan stator. Sesuai dengan persamaan:
Ea =K ω φ
Ea =Tegangan yang diinduksikan di jangkar
K=Konstanta yang merepresentasikan konstruksi mesin
ω=¿Kecepatan angular rotor (rad/s)
φ=fluks magnet yang memotong belitan
DAFTAR PUSTAKA

Chapman, S. 2005. Electric machinery fundamentals. Tata McGraw-Hill Education.

Mashar, Ali. 2016. Mesin Listrik II. Politeknik Negeri Bandung: Jurusan Teknik Konversi
Energi

Anda mungkin juga menyukai