KARAKTERISTIK
BEBAN
1.1 Pendahuluan
Pada saat pemilihan motor yang sesuai pada penerapan industry, sebuah pemahaman
umum dari mesin dan elemen listrik serta pengetahuan tentang karakteristik beban dan
motor adalah sangat penting. Terdapat 2 dasar pertimbangan dalam pemilihan motor
beban mulai pada karakteristik kecepatan torsi dari kedua beban, motor dan beban Wk 2.
Banyak beban yang membutuhkan variable torsi, saat yang lain bernilai konstan atau daya
sumbernya bernilai sama. Beberapa beban dapat dijalankan tanpa beban saat yang lainnya
harus dijalankan pada daya beban penuh. Wk2 atau permasalahan inersia akan mengurangi
bebrapa beban saat beberapa beban lain meningkatkan karakteristik Wk 2. Penerapan
teknik harus berdasarkan pengamatan dari seluruh kebutuhan beban lalu pilih sebuah
beban yang memiliki karakteristik penting untuk memenuhi kebutuhan.
Untuk pemilikan motor yang cocok sesuai penggunaanya, informasi penting
yang diperlukan adalah :
g. Syarat lain seperti tinggi torsi, keterbatasan ruang, suhu lingkungan, dll.
1.2 Jenis-Jenis Beban
Beban terdiri atas 2 jenis : penetapan torsi aktif dan pasif. Torsi aktif ialah
kecepatan grafitasi dari perubahan kelenturan beban (beban berubah-ubah).
Torsi aktif berlaku pada tujuan yang sama meskipun penggerak berubah-ubah.
Torsi pasif ialah pergerakan yang disebabkan oleh pemotongan dan perubahan
bentuk beban yang konstan (beban konstan). Torsi pasif selalu berlawanan arah
walaupun torsinya berubah. Saat arah berubah hal ini membuktikan bahwa
torsinya juga berubah.
Contoh torsi aktif adalah karena gaya tarik gravitasi pada lift
dan lokomotif yang berda pada bagian tanjakan. Contoh torsi
pasif adalah karena gesekan saat menaikkan dan menurunkan
beban.
Beberapa torsi beban bergantung pada posisi beban saat
bergerak, misalnya, kereta meningkat pada tanjakan. Beberapa
torsi beban berbeda dengan sudut perpindahan poros, misalnya
torsi beban pada mesin dengan poros : pompa bergantian,
kompresor, dll.
1.2.1 Torsi Beban Berubah Terhadap Waktu
i. Constant continuous loads: Beban beroperasi terus menerus untuk
kondisi beban yang sama dalam jangka waktu yang panjang;
ii. Continuous, variable loads: Beban berubah dan memiliki siklus kerja
(duty cycle);
iii. Pulsating loads: Beban dari mesin dengan poros engkol (crankshafts)
iv. Impact loads: Puncak beban berulang reguler seperti dalam
penggilingan kayu, palu tempa
v. Short time intermitten loads; misalnya derek
vi. Short time loads: Beban terjadi dalam waktu singkat
1.2.2 Torsi Beban Berubah Terhadap Kecepatan
i. Torsi beban yang tidak bergantung pada kecepatan; contoh: derek
ii. Torsi beban yang berbanding lurus atau berbanding terbalik dengan
kecepatan;
iii. Torsi beban yang berbanding lurus dengan kecepatan pangkat 2;
iv. Torsi beban yang berbanding lurus dengan kecepatan pangkat 3
Karakteristik kecepatan torsi beban harus diketahui untuk menghitung
percepatan waktu yang akurat dan untuk memilih tipe motor yang tepat yang
sesuai dengan beban.
1.3 Persamaan Dasar dari Pergerakan Sistem
Penggerak
Jika motor yang menggerakkan muatannya pada sistem rotasi, persamaan dasar gerak sistem
dapat dilihat pada persamaan berikut
Dimana,
TM = Torsi motor sebagai fungsi kecepatan dalam N/m
TL = Torsi beban sebagai fungsi kecepatan dalam N/m
J = Total momen inersia sistem termasuk motor rotor dan beban dalam kg / m 2
Karakteristik beban
Ѡ = Kecepatan sudut dalam rad/s
t = waktu dalam second
Gambar 1.1 Gambar Ilustrasi Persamaan
•
Kedua jenis torsi motor kecepatan dan jenis kecepatan torsi beban dapat
dilihat pada gambar. TL adalah torsi beban dan TM adalah torsi motor berada
pada titik yang sesuai di titik P1 pada kecepatan torsi kurva karakteristik motor.
Sesuai dengan torsi pada yang berada pada peningkatan sistem.
Mulai saat beristirahat, torsi awal yang tersedia mengatur sistem yang sedang
bergerak, akselerasi sistem sesuai dengan jarak yang ditunjukkan oleh sampai
gerakan mencapai titik persimpangan dua kurva di mana ia mengasumsikan
gerak mantap yang menentukan titik operasi normal.
•Persamaan
pada keadaan steady state sama dengan menggunakan rumus
kemudian TM = TL
Ketiga kondisi operasi drive bisa dilihat dari persamaan gerak.
Jika η adalah efisiensi dari motor berbeban penuh, maka torsi beban penuh (TM) dan TL
diberikan ialah :
Nilai torsi ini digunakan pada manufaktur.
Jika motor disesuaikan dengan beban, maka torsi beban yang terlihat dapat
meningkat maupun menurun dengan perbandingan
PENENTUAN TORSI BEBAN
Jika kecepatan poros motor adalah WM dan bebannya WL, TL merupakan torsi
beban yang ditunjukkan pada poros motor
•
Saat jumlah tahapan transmisi atara motor penggerak dan beban penggerak,
dan jika perbandingn alat ialah gr1, gr2, ……, grn dan efisiensi dari tiap transmisi
ialah torsi beban mengacu pada poros motor yang diberikan oleh :
′ 1 1
𝑇 𝐿=𝑇𝐿 ∙ ∙
𝑔𝑟 1, 𝑔𝑟 2 ,… , 𝑔𝑟𝑛 𝜂 1 ,𝜂 2 , … , 𝜂 𝑛
1.5 Menentukan Momen Inersia Beban
Untuk mendapatkan momen inersia beban J, perlu untuk mendapatkan kurva
perlambatan sistem, dengan melakukan perlambatan pada gerakan. Dalam tes ini,
motor dijalankan sampai kecepatan sedikit lebih tinggi dari biasanya dan suplai
terputus. Sistem ini dibiarkan melambat untuk beristirahat, mencatat kecepatan dan
waktu pada interval periodik. Kemiringan kurva memberikan perlambatan pada
saat tertentu. Daya masukan pada motor sebelum beralih pasokan terbaca. Untuk
beban banyak, kurva perlambatan diambil dengan stopwatch dan indikator
kecepatan. Untuk beban yang melambat dengan cepat (10 detik lebih sedikit),
oscillo-gram dapat dikombinasikan bersamaan dengan generator tacheo.
Dari persamaan terlihat bahwa J sama dengan momen konstan torsi beban dibagi dengan kurva
perlambatan,
Nilai J berbanding terbalik dengan kuadrat kecepatan, jadi jika perbandingan diketahui,
T1 =
•
Kurva kecepatan torsi pada beban dapat diperoleh dari momen innersia
pada beban J, dan . dilakukan pada kecepatan W semua memuat pada pada
peningkatan kurva.
Dalam beberapa kasus kurva kecepatan waktu dengan berupa garis sama
dengan konstan ini berarti bahwa mesin atau beban torsi konstan sesuai
kecepatan.
1.7 KECEPATAN WAKTU PERCEPATAN WAKTU
KURVA
•Percepatan
waktu kurva dapat ditemukan dari perlambatan kurva yang
diketahui kurva torsi kecepatan motor, kurva Kecepatan torsi beban dan
inersia sistem.
Gambar 1.4 menunjukkan perkembangan kurva waktu kecepatan dari kurva
di atas.
Gambar 1.4 (a) menunjukkan kurva torsi kecepatan motor dan beban;
Gambar 14 (b) kurva percepatan kecepatan torsi v / s; dan Gambar 1.4 (c)
menunjukkan kurva kecepatan waktu v / s.
Gambar 1.4 (a), menunjukkan perbedaan antara TM dan Ti untuk berbagai
titik, Gambar 1.4 (b)
untuk masing-masing titik kecepatan yang sesuai dan Gambar 1.4 (c).
•Waktu
dalam detik dibutuhkan untuk mencapai kecepatan yang sama.
Waktu t sesuai dengan intinya nilai – nilai untuk kecepatan tertentu
diberikan oleh
Ruang lingkup pada motor adalah sebuah pokok yang harus diakui
dalam pemilihan jenis motor untuk setiap kondisi bagian dari
penggunaan. Terkadang ruang lingkup bersifat keras. Erosi asam,
serangan keras, getaran keras, kelembapan dan kelembaban yang
berlebih, variasi abraasi suhu oleh partikel padat, teknan listrik
dan mekanik, kontaminsi minyak dan kekuatan kejut adalah
beberapa faktor yang mungkin termasuk dalam lingkungan.
Langkah untuk menganalisa pengaruh lingkungan pada motor listrik adalah
menganalisis hasil bagian fisik yang relevan pada bagian dalam motor itu
sendiri, yang meninggalkan motor dan beberapa faktor lingkungan yang
mempengaruhi motor.
Gambar 1.6 menunjukkan produk bagian sisi motor dalam lingkungan dan
gambar 1.7 menunjukkan faktor yang yang dikontribusikan oleh lingkungan
Seperti yang terlihat pada gambar 1.6 terdapat penggetar,
percikan api, suara bising, gerakan udara, pertukaran udara,
pemanas, tenaga mekanik dan torsi penggetar. Dan pada
gambar 1.7 terdpat sumber listrik, gas korosif, pemanas,
pendingin, kelembaban, penggetar, minyak, bagian
keras/tajam, partikel padat, asam, kontaminasi yang lain, torsi
penggetar, serat, debu dan daya kejut.
Penggunaan dari kontrol motor listrik merupakan hal pertama
dari faktor terutama pengaturan motornya sedangkan pengaturan
kedua mempengaruhi kualitas. Pemanasan adalah
pengecualiannya merupakan faktor utama yang mempengaruhi
kehidupan motor dari sisi produk keluaran dalam membatasi
motor.
Misalnya motor penggerak dari sebuah kompresor AC dapat mengirimkan
getaran motor yang menggerakkan layanan kompresor pada basis motor yang
mengurangi kualitas motor yang bekerja. Pompa air panas dapat gelombang
getaran puntir yang impeller dan yang akan menuju ke pipa. Motors juga
memancarkan percikan magnet elektro yang menerjunkan denyut radar yang
mempengaruhi kualitas kain yang dipintal, menyebabkan ledakan, dan lain-lain
dapat mencakup korosif.
Zat dan fenomena yang masuk ke gas-gas motor dan cairan, partikel padat dan
getaran yang membatasi umur motor, rally akan menyerang isolasi. Faktor
utama yang membatasi kehidupan insula adalah panas.
Untuk isolasi kelas A yang terdiri dari bahan organik, peluruhan kehidupan
mematuhi hukum eksponensial untuk setiap kenaikan suhu 8 sampai 10 ° C,
umur insulasi dikurangi menjadi setengah untuk bahan isolasi anorganik kelas B,
F. H, balf titik hidup adalah motor Kecenderungan saat ini adalah menggunakan
isolat tipe B, F, dan kadang-kadang H untuk produk Dalam memilih jenis motor
yang tepat, kualitas pelayanan mengingat Uy output dari motor dan bentuk
lingkungan yang mempengaruhi Hidup motor harus dipertimbangkan. Ini
menentukan jenis selungkup dan jenis insulasi sed yang digunakan untuk motor
untuk aplikasi spesifik. Poin ini akan dibahas secara rinci di bab berikutnya
1.9 Karakteristik Beban Untuk Beberapa Jenis Penggerak
Ikutilah tabel untuk memberikan informasi yang sesuai dengan torsi
beban, perbandingan inersia, suhu, tipe lingkungan, dsb. Yang digunakan
pada beberapa jenis beban.
Notasi yang digunakan pada Tabel di atas dan kemampuan rasio inersia adalah inersia beban
dibandingkan dengan inersia normal penggeraknya.
Ambient :
A Untuk motor di ketinggian lebih dari 1000 m.
H Suhu tinggi melebihi 40°C
C Dingin ekstrem: 40° C di bawah 0°C
W Tingkat kelembapan
3 Dimana A, H. dan W mungkin terjadi pada saat yang bersamaan.
Lingkungan :
C Atmosfer berat dengan debu karbon, mis., Di pabrik karet, atau pabrik penanganan batubara
dan kokas.
D ‘Kotor' atau atmosfir yang mengandung debu abrasif.
E Atmosfer eksplosif (debu atau gas) J Suasana dengan debu kimiawi yang mungkin bersifat
korosif atau bergetah setelah terpapar kelembaban tinggi.
5 Mencakup Semua
Pemasangan :
R Baut atau dilekatkan dengan kencang ke getaran dasar logam yang
dihasilkan oleh mesin penggerak yang langsung ditransmisikan ke motor.
I Pemasangan memberikan beberapa derajat isolasi getaran antara mesin
penggerak dan motor.
K Pemasangan engsel, biasanya pada sabuk.
V Pemasangan mendatar.
Dimana:
TM = Torsi motor yang diukur dalam N-m
TL = Torsi beban yang diukur dalam N-m
J = Momen inersia dari sistem penggerak dalam kg-m2
w = Kecepatan sudut dalam mekanik radian / detik.
Pada persamaan di atas torsi motor dinyatakan sebagai torsi yang
terpakai dan torsi beban sebagai torsi penahan (resisting torque).
Dari persamaan di atas terjadi beberapa kemungkinan pengoperasian motor yaitu:
1. Jika TM > TL yaitu dw/dt > 0, akan terjadi percepatan pada sistem penggerak
dimana kecepatan akan dibawa pada kecepatan nominal.
2. Jika TM <TL yaitu dw/dt < 0 akan terjadi perlambatan pada sistem penggerak
dan sistem akan terhenti.
3. Jika TM = TL yaitu dw/dt = 0 tidak terjadi percepatan atau perlambatan. Pada
kondisi ini motor akan tetap berputar dengan kecepatan yang sama. Akan tetapi jika
motor dalam keadaan diam akan tetap diam.
Pernyataan di atas hanya berlaku bila beban motor merupakan beban pasif.
Bila beban motor merupakan beban aktif seperti alat angkat (hoist), maka akan berlaku
sebaliknya.
Bentuk J dw/dt adalah torsi inersia yang juga kita kenal
sebagai torsi dinamik yang hanya ada ada saat transient, yaitu
pada saat terjadi perubahan kecepatan motor penggerak selama
percepatan. Torsi inersia searah dengan gerakan dan pada saat
pengereman ia akan cenderung mempertahankan putaran
sistem. Jadi torsi inersia mempunyai arah dan besaran yang
merupakan penjumlahan secara aljabar torsi motor dan torsi
beban.
1.3 jelaskan metode penentuannya:
a. Jika motor yang menggerakkan muatannya diwakili oleh system rotasi maka Torsi
Dan jika terdapat efisiensi yang ditransmisikan maka untuk mencari torsi
bebannya dapat dicari dengan persamaan
Dimana : N-m
J = momen inersia Kg
W = kecepatan sudut
𝝶 = efisiensi
Untuk mencari daya beban itu sendiri dapat dicari dengan persamaan :
d. Untuk mencari momen inersia yang mengacu pada poros motor maka digunakan persamaan
=J
Dimana : = momen inersia yang mengacu pada poros motor
J = momen inersia beban
= kecepatan putaran pada beban
= keceptan putaran pada poros motor
e. Saat inersia mengacu pada poros motor diperoleh persamaan ekivalen (setara) antara energy translasi
karena suhu disekitar mesin yang terlalu tinggi. Dimana, jika disekitar mesin tidak
dilengkapi dengan alat pendingin atau arus udara pendingin maka suhu panas mesin
akan meningkat dengan cepat, hingga melewati derajat yang telah ditentukan. Kalau
mesin tidak mampu lagi menahan suhu yang terlalu tinggi maka motor akan
terbakar.
Selain itu, pengaruh lingkungan sekitar yang dapat
4. Daya Saat pengangkatan konstan :
1.8 Conveyor belt horisontal bergerak dengan
kecepatan 1m / detik dan menggerakkan beban pada
tingkat 30000 cgr / jam. Sabuknya 30 m panjang dan
digerakkan oleh motor pada kecepatan 1440 rpm.
Tetapkan momen sesaat inersia pada poros motor?
Jawab: = = 48 150,72 rad/s
P= m x 0,3 x 0,15 J
J = = 0,009