Anda di halaman 1dari 28

PRAKTIKUM BENGKEL SEMESTER IV

OTOMASI INDUSTRI
MILLING MANUAL DAN OTOMATIS PLC

Mata Kuliah :
Praktikum Otomasi Industri Semester IV

Dosen Pengampu :
Ahmad Rosyid Idris, ST.,MT (Pj)
Sofyan, ST.,MT
Kazman Riyadi, ST.,MT

Disusun oleh :
Ardyansyah / 42119003

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
SEMESTER GANJIL
TAHUN 2020/2021
LEMBAR PENILAIAN

Judul Percobaan : Milling Manual dan Otomatis PLC


Kelompok : 1 (Satu)
Tanggal Praktek : 16 April 2021

1. Praktikan :
N Nama NIM Persetujuan (Tanda Tangan)
o
1 A.Riefad Jassar 42119001
2 Andi Muhammad Ainur Ridho 42119002
3 Ardyansyah 42119003

2. Catatan:

3. Penilaian:

Skor : Laporan Diperiksa,

Ahmad Rosyid Idris, ST.,MT


Nip. 19860404 201504 1 001
Tgl ACC :

2
DAFTAR ISI
Lembar Penilaian ………………………………………………………………….....2
Daftar Isi ……………………………………………………………………………..3
Daftar Gambar ……………………………………………………………………….4
Lembar Pengesahan ………………………………………………………………….5
Kata Pengantar ……………………………………………………………………….6
I. Tujuan ……………………………………………………………………………..7
II. Pendahuluan ………………………………………………………………………7
III. Alat Dan Bahan ………………………………………………………….............9
IV. Petunjuk Kejra …………………………………………………………….........10
V. Keselamatan Keja ……………………………………………………………..…10
VI. Gambar Rangkaian …………….………………………………………………..11
VII. Langkah Kerja ……….………………………………………………………...22
VIII. Analisis Rangkaian ….………………………………………………………..22
IX. Data Troubleshoot ….…………………………………………………………..24
X. Kesimpulan ….………………………………………………………………….25
DAFTAR PUSTAKA ….……………………………………………………………26
LAMPIRAN – LAMPIRAN ….……………………………………………………..27

3
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
Gambar 1 Rangkaian Daya Milling 12
Gambar 2 Rangkaian Daya dan Kontrol Milling 13
Gambar 3 Rangkaian Kontrol Milling 1 14
Gambar 4 Rangkaian Kontrol Milling 2 15
Gambar 5 Rangkaian Kontrol Milling 3 16
Gambar 6 Rangkaian Kontrol Milling 4 17
Gambar 7 Diagram Blok Proses Kerja Sistem Milling 18
Gambar 8 Sistem Kontrol Milling Berbasis PLC 19
Gambar 9 Diagram Ladder Milling 1 20
Gambar 10 Diagram Ladder Milling 2 21

LEMBARAN
PENGESAHAN

Laporan hasil latihan praktek bengkel semester IV Politeknik Negeri Ujung

Pandang
4
Nama Percobaan : Milling Manual dan Otomatis PLC

Nama Praktikan : Ardyansyah

NIM Praktikan : 421 19 003

Kelompok : I (Satu)

Tanggal Percobaan : 16 April s/d 20 April 2021


Dosen Penanggung Jawab : Ahmad Rosyid Idris, ST., MT

Benar telah melakukan praktek semester IV di bengkel listrik, jurusan Teknik

Elektro Politeknik Negeri Ujung Pandang, dan laporan ini telah diperiksa dan

disetujui oleh instruktur yang bersangkutan.

Keterangan

Paraf

Nilai

Makassar, 5 - Mei - 2021

Penanggung jawab,

Ahmad Rosyid Idris, ST.,MT


Nip.19860404 201504 1 001

5
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT yang


telah memberikan qudrah dan iradah-Nya yang telah memberikan
petunjuk dan bimbingan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
LAPORAN BENGKEL SEMESTER IV ini.
Shalawat serta salam semoga terlimpah kepada Nabi besar
Muhammad SAW, dan manusia pilihannya. Dialah Nabi dan Rasul
sebagai pembawa, penyampai, pengamal, serta beliau yang menegakkan
ajaran Islam dipermukaan bumi ini.
Dalam kesempatan ini saya sebagai penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan laporan ini.
Mengingat kemampuan penulis sangat terbatas, maka penulis
mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun demi untuk
mencapai kesempurnaan dalam penulisan laporan ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Makassar, 5 Mei 2021

Penulis,

6
MILLING MANUAL DAN OTOMATIS PLC

I. TUJUAN
Setelah menyelesaikan praktek bengkel listrik ini, mahasiswa mampu:
1. Mengerti suatu perencanaan instalasi proses Milling melalui diagram blok
2. Mengubah diagram kerja menjadi uraian perencaan kerja
3. Menggambar diagram rangkaian
4. Membuat sebuah daftar bahan dan peralatan untuk perencanaan instalasi
untuk sebuah panel control
5. Menggambar sambungan kabel dari sebuah alat perlengkapan listrik
6. Mengawati dan menyambung dari sebuah panel
7. Membuat daftar perhitungan material untuk perencanaan sebuah instalasi
listrik industri
8. Menemukan kesalahan pada instalasi dan menganalisis serta memperbaiki
kesalahan pada rangkaian isntalasi
9. Membuat laporan hasil praktek sesuai waktu yang ditentukan.

II. PENDAHULUAN
Mesin milling adalah suatu mesin penggiling yang terdiri dari beberapa unit motor
antara lain :
1. Dua motor induksi tiga fasa untuk menjalankan ban berjalan (konveyor)
2. Satu motor rotor lilit dengan tiga tipe step pengasutan (untuk mesin
penggiling)
3. Satu motor induksi tiga fasa untuk penggetar
4. Satu motor induksi tiga fasa untuk menggerakkan roda spiral
Masing – masing motor bekerja berurutan. Jika mesin milling akan di oprasikan
maka yang pertama kali dihidupkan adalah motor konveyor 1, yang kedua adalah
motor milling, ketiga motor konveyor 2, ke-empat motor penggerak roda spiral
dan yang terakhir adalah motor penggetar, namun jika mesin akan dimatikan maka
harus dimulai dari motor penggetar, motor roda spiral, motor konveyor 2, motor
7
milling dan yang terakhir adalah motor konveyor 1, (kebalikan pada saat motor
dioprasikan).
Pengoprasiaan Milling
A. Posisi Normal
Instalasi milling tidak bekerja secara otomatis, oleh karena itu operator harus
mengendalikan sistem ini dari ruang kontrol. Operator harus menghubungkan dan
memutuskan rangkaian kontrol untuk setiap langkah pengoperasian pada sistem
instalasi yang bekerja secara berurutan dan saling mengunci bertujuan untuk
menjamin tidak ada hal-hal yang membahayakan.
Operasi yang berbahaya dilakukan seperti; pada saat ban berjalan M1 tidak
beroperasi harus dijamin bahwa M2,M3,M4 dan M5 tidak beroperasi yang mana
akan mengakibatkan menumpuknya material pada satu posisi. Pada proses seperti
ini pengoperasian dari arah aliran material harus berlawanan dengan urutan kerja
dari peralatan(mesin).
Dimana langkah pengoperasian motor-motor adalah sebagai berikut: M5 sebagai
motor penggetar dapat diperasikan setelah M1;M2;M3 dan M4 beroperasi normal
sedangkan untuk menghentikan sistem ini M1 tidak boleh di”off”kan sebelum
M5;M4;M3 dan M2 berhenti bekerja.
Biasanya pada sistem ini tempat (silo) penampungan material dilengkapi dengan
peralatan kontrol yang mana bertujuan untuk memberikan informasi bahwa
material yang ditampung sudah mencapai batas ketinggian yang ditentukan. Yang
kemudian dengan segera mematikan operasi dari peralatan-peralatan yang berada
dalam berlawanan dari aliran material/komponen yang bersangkutan

B. Posisi Perbaikan
Pada posisi ini peralatan atau motor-motor tidak bekerja saling mengunci yang
mana untuk tiap-tiap motor/peralatan dapat dioperasikan secara tersendiri tanpa
mempengaruhi pada peralatan yang lain. Untuk itu perlu adanya suatu
tanda/penandaan yang menyatakan bahwa sistem sedang dalam posisi perbaikan.
Dalam situasi darurat sistem ini harus dapat dihentikan dari suatu tempat dengan
operasi tersendiri.
8
III. ALAT DAN BAHAN

N Alat dan Bahan Jumlah Satuan Ket


o
1 MCB 3 fasa 10 A 3 buah
2 MCB 1 fasa 6 A 1 buah

3 PLC OMRON CPM1A/CP1E 1 buah

4 Kontaktor 14 buah
5 Kontak bantu 10 buah

6 TOR (Thermal Overload Relay) 5 buah

7 Timer (Time Delay) 4 buah


8 Push button 6 buah

9 Emergency Switch 1 buah

10 Lampu Indikator 6 buah


11 Line up terminal 10mm 20 buah

12 Box panel lengkap 75x 45 x 20 1 buah

13 Wire duct secukupnya


14 Kabel NYAF 1mm secukupnya

15 Kabel NYAF 3 x 1,5 mm secukupnya

IV. PETUNJUK KERJA


4.1 Sebelum Proses Kerja
9
a. Absensi oleh pembimbing/instrukstur
b. Pengarahan oleh pembimbing
c. Membaca dan memahami job sheet yang diberikan dalam kegiatan
praktek.
d. Meminjam/Bon peralatan kerja.
e. Memastikan bahan dan peralatan sesuai dengan kegiatn praktek yang
akan dilaksanakan.
4.2 Selama Proses Kerja
a. Menyiapkan bahan peralatan yang akan digunakan
b. Melakukan proses kerja sesuai dengan petunjuk kerja
c. Melapor kepada pembimbing bila terdapat kesulitan dalam
pelaksanaan proses kerja
d. Mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja selama proses kerja
e. Melapor kepada pembimbing jika pekerjaan selesai untuk dilakukan
pengetesan/uji kerja dan trouble shooting.
4.3 Setelah Proses Kerja
a. Mersihkan peralatan yang telah digunakan
b. Membersihkan meja kerja serta ruangan kerja
c. Menon aktifkan semua peralatan dan fasilitas penunjang yang
digunakan
d. Mengembalikan bahan dan peralatan yang telah digunakan
e. Pengarahan oleh pembimbing
V. KESELAMATAN KERJA
Petunjuk keselamatan kerja:
1. Setiap mahasiswa harus menggunakan pakaian dan perlengkapan kerja
sesuai standard K3 dan mematuhi peraturan yang berlaku pada bengkel
listrik di Program Studi Teknik Listrik Politeknik Negeri Ujung Pandang
2. Memperhatikan penggunaan power supply (sumber tegangan), dimana
suplai listrik harus dalam keadaan OFF pada saat melakukan perakitan dan
perbaikan rangkaian instalasi.

10
VI. GAMBAR RANGKAIAN

11
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

b F02 F09
10A 16A

c
L1 L2 L3
K23M
R1K R1L R1M
d T1 T2 T3
K19M K21M
4

e 5

6
f
F19M F21M
L1 L2 L3
g K25M
R2K R2L R2M
T1 T2 T3

4
h
5

i 1-3 6 13-15

j L1 L2 L3
2 K27M
5X2,5mm
T1 T2 T3
k R3K R3L R3M
4
R,S,T,N,PE

l 5

m
M1
3 M2
n
3
Power : 1,1 kW 5,5 kW
Volt : 380 / 660 V 220/ 380 V
o Ampere : 2,44 / 1,41 A 31/ 15,5 A
RPM : 2830 1440

p
CONVEYOR
BELT 1 / M1

MILL / M2
SUPPLY

6 MEI 2021
RANGKAIAN DAYA MILLING

POLITEKNIK NEGERI UJUNG DIG : ARDYANSYAH.


A4 00
PANDANG DIP : AHMAD ROSYID IDRIS, ST.,MT 2A D4 T.LISTRIK/421 19 003
12
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

EMERGENCY STOP
a
F16 10A S17

b F11 F13 F15 95


10A 10A 10A F19M
96
c

NORMAL
d K36M 1
K31M K33M S19
OFF
2
e

NORMAL/
f REPAIR
F31M F33M F36M

g 13
53
K19M S19a
ON
54
h 14

i 16-18 19-21 22-24

K16T
l M3 M4 M5 K16T K17 H18 K19M
3 3 3
m

1,1 kW 1,1 kW 1,1 kW NO NC NO NC NO NC


18 20 3X2
380 / 660 V 220 / 380 V 380 / 660 V
n 30 18
2,44 / 1,41 A 4,23 / 2,44 A 2,44 / 1,41 A 32 21
2830 2830 2830 34 44
36 43 19
o
WORM WHEEL / M4

CONVEYOR BELT 1
NORMAL / REPAIR

Main Contactor / M1
Buzzer  REPAIR

Buzzer  REPAIR
Funtion Generator
VIBRATOR / M5

p
CONVEYOR
BELT 2 / M3

RANGKAIAN DAYA DAN KONTROL 6 MEI 2021

MILLING
POLITEKNIK NEGERI UJUNG DIG : ARDYANSYAH A4 01
PANDANG DIP : AHMAD ROSYID IDRIS, ST.,MT 2A D4 T.LISTRIK/421 19 003

13
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

b 95
F21M
96
c

1
M2 OFF

d S21
2

e
87 87
K17 K19M
88 88
f

g 53 3
M2 ON

K21M S21a
54 4
h

i
61
K27M
62
j

67 13 67 13 67 53
k K22T K23M K24T K25M K26T K27M
68 14 68 14 68 54

m K21M K22T K23M K24T K25M K26T K27M

NO NC NO NC NO NC NO NC NO NC NO NC NO NC
o 20 23 24 25 26 27 28 26
45 31
54 46
42 21
p
Time to Step 1

Time to Step 2

Time to Step 3
Main contactor
MILL / M9

Step 1

Step 2

Step 3

6 MEI 2021
RANGKAIAN KONTROL MILLING
POLITEKNIK NEGERI UJUNG DIG : ARDYANSYAH A4 02
PANDANG DIP : AHMAD ROSYID IDRIS, ST.,MT 2A D4 T.LISTRIK/421 19 003
14
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

b 95 95 95
F31M F33M F36M
96 96 96
c

E.P.V OFF
1 1 1 1

M5 OFF
75 97
M3 OFF

FC OFF
S31 S33 S34 S36 K36M F36M
d
2 2 2 2 76 98

53 13 13 87 3 1 1 1
e
K17 K27M K17 K31M K17 K32T K17 K35
54 14 14 88 4 2 2 2
27
f
13 3 13 3 3 83 53 3

M5 ON
M3 ON

FC ON

K31M S31a K32T S33a S34a K35 K36M S36a S38


g E.P.V ON 84 54
14 4 14 4 4 4

28

i
61
K35
j 62

k
red

red
red

l K31M K32T K33M K35 K36M H37 H38 H39

m
NO NC NO NC NO NC NO NC NO NC
30 48 2X13 35 37 36 38
n 33 54 3X13 49 51
Limit Switch / VALVE CLOSED

47 32 48 36 39 36
41 31 35 40 33

o
WORM WHEEL / M14
CONVEYOR BELT 2
Main Contactor / M11

El. pneumatic valve

VIBRATOR / M15

Overload Vibrator

p
Valve Closed

Vibrator Off

6 MEI 2021
RANGKAIAN KONTROL MILLING
POLITEKNIK NEGERI UJUNG DIG : ARDYANSYAH. A4 03
PANDANG DIP : AHMAD ROSYID IDRIS, ST.,MT 2A D4 T.LISTRIK/421 19 003
15
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

c
97 97 97 97 87 87 83 53 5 83
F33M F31M F21M F19M K19M K21M K27M K31M K32T K35
d
98 98 98 98 88 88 84 54 6 84

29
e

30
h

k
green

green

green

green

green
red
red

red

red

l H40 H41 H42 H43 H44 H45 H47 H48 H49

n
WORMWHEEL / M13  ON
CONVEYOR BELT 2 / M11
Overload WORM WHEEL /

CONVEYOR BEL 1 / M9

o
CONVEYOR BELT 1

CONVEYOR BELT 2
Overload MILL / M9

MILL / M2 ON

VALVE OPEN

p
M11  ON
M2  ON
Overload

Overload

q
M13

6 MEI 2021
RANGKAIAN KONTROL MILLING
POLITEKNIK NEGERI UJUNG DIG : ARDYANSYAH
A4 04
PANDANG DIP : AHMAD ROSYID IDRIS, ST.,MT 2A D4 T.LISTRIK/421 19 003
16
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

87

d K36M
88

f 3 13
K32T K21M
4 14
g

k
green
green

l H51 H52 FAN

o
VIBRATOR  ON

p
PLANT  ON

FENTILATOR

20 JULI 2016
RANGKAIAN KONTROL MILLING
POLITEKNIK NEGERI UJUNG DIG : MUH. SYAHIRUDDIN H. A4 05
PANDANG DIP : AGUS SALIM, ST.MT 2A D4 T.LISTRIK/421 14 012
17
SILO

BAN BERJALAN
M3
2

Y35
M2
PENGGILIN
G
3 STEP

M1 BAN BERJALAN
1
FREK.
KONV. SILO

DIAGRAM BLOK PROSES KERJA SISTEM 6 MEI 2021


MOTOR SLIPRING

M4 MILLING
POLITEKNIK NEGERI DIG : ARDYANSYAH A4 06
DIP : AHM AD ROSYID IDR IS, ST.,MT 2A D4 T.LISTRIK/421 19 003

18
UJUNG PANDANG
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

E
220V
F

I
L1 L2 COM 01 03 05 07 09 11

J 00 02 04 06 08 10

K
IN 0CH 00 01 02 03 04 05 06 07 08 10 11

L OUT 10CH 00 01 02 03 04 05 06 07

PWR OMRON

M RUN
ERR ALM
SYSMAC
CPM1A
COMM

N
+ 00 01 02 04 05 07

- COM COM COM 03 COM 06

R A1 A1 A1 A1 A1

A2 A2 A2 A2 A2
S
KM1 KM2 KM3 KM4 KM5

T
N
U

6 MEI 2021
SISTEM KONTROL MILLING BERBASIS PLC

POLITEKNIK NEGERI UJUNG DIG : ARDYANSYAH A4 07


PANDANG DIP : AHMAD ROSYID IDRIS, ST.,MT 2A D4 T.LISTRIK/421 19 003
19
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

A 10.00
0.00 TIM007
M1
B
10.01
C TIM

000
D #20

10.01
TIM000 TIM006
E
M2

F
TIM

G 001

#20
H
10.02
TIM001 TIM005
I M3

J TIM

002
K
#20

L
TIM004 100.03
TIM002 0.04
M4
M
100.03
N TIM

003
O
#20

10.00 2.00 100.03 TIM003 100.05


P
M5

Q 0.02 2.00
RELAY

R
2.00

S
TIM
T
004

U #50

V
path 1

6 MEI 2021
DIAGRAM LADDER MILLING

POLITEKNIK NEGERI UJUNG DIG : ARDYANSYAH A4 08


PANDANG DIP : AHMAD ROSYID IDRIS, ST.MT 2A D4 T.LISTRIK/421 19 003
20
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

path 1
G

I TIM004
TIM

J 005

#50
K
TIM005
L TIM

006
M
#59

N TIM006
TIM
O
007

#50
P

6 MEI 2021
DIAGRAM LADDER MILLING

POLITEKNIK NEGERI UJUNG DIG : ARDYANSYAH A4 09


PANDANG DIP : AHMAD ROSYID IDRIS, ST.MT 2A D4 T.LISTRIK/421 19 003
21
VII. LANGKAH KERJA

a. Memeriksa semua peralatan yang akan dipakai apakah masih baik atau sudah
rusak.
b. Mempelajari gambar diagram pengawatan dan diagram waktu dengan teliti
c. Mempersiapkan panel beserta perlengkapan profit dll
d. Memasang peralatan pada panel, kontaktor, timer dll
e. Memasang pengawatan pada peralatan panel
f. Memeriksa hubungan pengawatan apakah sudah baik tidak ada hubung singkat
g. Mengetes rangkaian pada pembingbing jika rangkaian telah selesai
h. Menghubungkan teriman ke sumber tegangan untuk melakukan pengetesan
rangkaian
i. Mencoba untuk dioperasikan
j. Jika ada kerusakan atau troubleshoot segera diperbaiki / diganti

VIII. ANALISIS RANGKAIAN


Dari praktikum yang kami lakukan kami dapat menyimpulkan :
a. Milling Manual
1. Mesin milling di lengkapi dengan operasi pilihan menggunakan selector
switch normal dan perawatan. Saat posisi normal untuk menstart awal
harus menghidupkan konveyor 1 terlebih dahulu.
2. S19A di tekan maka kontaktor konveyor 1 (K19M) bekerja. Maka push
button S36A dapat dioperasikan untuk penggetar yang menjatuhkan
bahan-bahan yang akan digiling. S21A (tombol start motor milling) di
tekan dan motor milling akan bekerja. Secara bersamaan timer K22T
kontrol waktu yang telah disetting untuk tahap pertama bekerja.
3. Setelah waktu tercapai maka kontaktor untuk tahap 1 (K23) bekerja.
Secara otomatis timer pengatur ke tahap 2 (K24T) bekerja dan setelah
waktu tercapai K25 (tahap 2) bekerja dan timer K26T bekerja

22
4. Setelah setting waktu pada K26T tercapai maka K27 bekerja dan
mematikan K23dan K25 sehingga yang bekerja hanya K27 untuk proses
tahap 3.
5. Saat K27M sudah bekerja tombol start untuk konveyor 2 (S31B) baru bisa
di operasikan, kontaktor mesin konveyor 2(K31M) bekerja. Setelah
konveyor 2 bekerja maka tombol start untuk roda spiral (S33A) di tekan
dan kontaktor K33M bekerja.
6. Motor penggetar (K36) bisa kembali bekerja dengan menekan tombol start
untuk mesin penggetar (S36) dengan fungsi looping. Dan untuk
mematikannya pun harus dari motor penggetar terlebih dahulu, lalu roda
spiral, konveyor 2, mesin milling dan konveyor 1.
7. Jika pada posisi perawatan maka motor bisa di matikan dan di hidupkan
secara acak.

b. Milling Otomatis

1. Apabila tombol start pada posisi ON maka kontaktor atau motor M1 sebagai
konveyor akan bekerja, kemudian di ikuti oleh M2 sebagai penggiling (mesin
milling) ,M3 sebagai konveyor ke 2, M4 sebagai motor yang mendorong
material (roda spiral) dan terakhir M5 sebagai penggetar, setiap motor bekerja
berdasarkan timer yang telah di setting pada program PLC
2. Motor juga dapat bekerja secara manual yaitu dengan menggunakan/menekan
tombolnya masing-masing dalam mode repair, tidak menggunakan timer
sebagai penggerak motor yang lain.
3. Apabila ingin mematikan milling maka tinggal menekan tombol stop atau
selektor, mesin yang akan mati dimulai dari motor penggetar dan seterusnya
kebalikan dari penyalaan.

23
IX. DATA TROUBLESHOOTING
No Gejala Kerusakan Penyebab Cara Mengatasi
Kerusakan Kerusakan
1 Tombol stop untuk Penyebab kerusakan Melakukan pengecekan
kontaktor 5 jika ditekan kemungkinan berada terhadap rangkaian,
akan berhenti pada saat kami dengan cara
bersamaan dengan merangkai dan tidak menyesuaikan kembali
kontaktor 3 pada sesuai dengan kabel-kabel sesuai
percobaan Milling rangkaian gambar jobsheet dengan
Manual menggunakan
multimeter atau
avometer
2

24
XI. KESIMPULAN

1. Pada praktek Panel Kontrol mesin penggiling ini dapat dioperasikan pada dua
kondisi, yaitu kondisi normal dan kondisi repair (perawatan). Pada kondisi normal,
maka motor akan bekerja secara berurutan, baik saat menstart maupun mematikan.
Sedangkan pada kondisi repair motor dapat dihidupkan darimana saja karena
sistemnya tidak berurutan.
2. Pada praktikum panel kontrol Milling/ Mesin Penggiling, kami dapat memahami,
merangkai, dan mempraktekkan panel kontrol tersebut dan bagaimana proses
penggilingan suatu bahan. Mesin penggiling ini terdiri dari lima unit motor, dua
motor induksi tiga fasa untuk konveyor, satu motor rotor lilit untuk mesin
penggiling, satumotor induksi tiga fasa untuk penggetar, satu motor induksi tiga fasa
untuk menggerakkan roda spiral. Motor-motor tersebut bekerja berurutan dimulai
dari motor yang bekerja paling akhir yaitu motor konveyor 1, lalu motor milling,
dan seterusnya sampai motor penggetar. Dimatikan dimulai dari motor penggetar
dan seterusnya kebalikan dari penyalaan. Dioperasikan dengan selektor operasi
normal dan perawatan.

25
DAFTAR PUSTAKA

Jobsheet Praktikum Kontrol Industri atau Otomasi Industri Semester IV


https://www.academia.edu/30580263/LAPORAN_PRAKTIKUM_BENGKEL_SEMEST
ER_5_PERAWATAN_DAN_PERBAIKAN

26
LAMPIRAN – LAMPIRAN

Gambar Milling Manual

27
Gambar Milling Otomatis PLC

28

Anda mungkin juga menyukai