Anda di halaman 1dari 39

POttЬ UKINIJÅ

PU RI :"OAH
H

PERATURAN CHIEF EXEQrrIVE OmCER RUMAH SAKrr PONDOK INDAH‐ PURI INDAH
NOMOR 7018/Di「 RSPURVPer/2015

TEN「ANG

PEDOMAN PENGELOLAAN SARANA MEKANIKAL ELEKTRIKAL DAN PLUMBING


RUMAH SAK「 PONDOK INDAH― PURI INDAH

CHIEF EXECtrW OmcER RUMAH SAKrr PONDOK INDAH― PURI INDAH

Menimbang : 1. Bahwa untuk rrlenunJang p― palan vlsI Rumah Saklt pondok lndah― pu"
Indah untuk menJadi nJrrah salct p‖ han dengan menvedlakan layanan
perawatan kesehatan terbalκ arllan′ bermutu unggi dan inovaui rrlaka
dipedukan suatu acuan dasar agar po a pelayanan pada maslng IIlaslng unt
keOa dapat:eblh eFekr dan cnslen sett bemutu ingg"
Bahwa pelayanan kepada pelanggan ttmah sakt dengan menggunakan
Mekanikaし ElekJkai&Plumblng(MEP)di Rumah Saklt pondok lnda卜 Pun
lndah harus memilikl ttndar yang balk dan profmonal sesual dengan vlsi
tersebut sehingga adanva stlam pedoman pα ηeblaan nlengenal Mekanikaし
日ekikal&Rumung(M[P)rrlenJpakan stlatu kebJtthan vang mendasa「
Bahwa berdasattan bubr l dan 2 di atas′ maka Chief Exealuve ofncer pttu
untuk r enetapkan peraturan tentang pedorlan pengelolaan Sarana Mebnikal
Elettkal dan plumbing Utilas yang akan digunakan sebagal acuan dalam
penyusunan prosedur dan pmses pelayanan lainnya yang tettlt dengan
Mekanikaし Elekibl&plumblng(MEP)Rumh Sakt Pondok lndah― Pun
lndah

Mengingat : 1. Undan9-Undang Republik lndonesta Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah


Saklt.

undang‐ undanh No.l tahun 1970 tentang Keselamatan K"a


undang― undang No.36 tahun 1999 tentang TelekomunikasI


Peraturan Menten Tem9 Ktt RI No.per 02/Mσ ゾ1999 tentang Syarat


syarat keselarrlatan dan kesehatan ke■ 」ft untuk pengangkutan orang dan
barang

peraturan Menten Tenaga ktta RI.No.per.02/men/1989 tentang penga― n


I“ tョ lasI Penyalur Ftttr


Peraturan Menten tenaga Kev&TransrnigraJ RI No. Per.02ノ Men/1983


tentang in壺 lasI Alanη Keb● karan AutOmatlk


peraturan Menten Tenaga Ke中 &TransmigrasI RI No. per 05/Men/1985


tentang Pesawat Angkat dan Angkut
Peraturan Menteri Tenaga KerI, & Transmigrasi RI No. Per.04/MerV1980
tentarE Sfarat-syarat PemasarEan dan Perneliharaan Alat Pemadam Api
RirEEn

・0

Pedoman Plumbing Indonega, 1979


ASHRAE

Peraturan Umum Instalasi Ustrik (PUIL) 2000)



Keputusan CEO Rumah Sakit Pondok Indah Nomor 001ry'Dir-F.SPV2011



tentarE Strukhr OrganisaE Rurnah Sakit Pond( Indah.



Keputusan Drektur PT gnara Guna Mediltama Nomor 5I1C/BGM-PIHG/2011


tentang PerE6rEkatan Chief E)€qrtive Officer Rurnah Sakit Pondok Indah.

Halaman l da1 2

A, Jl. Puri I'dah Rrr. Blok 92 P 1622!)256952∞


Kemb.r'ga S€lrten, ral(2Iie Il6l0 F 1622り 25695205 Your heolth, Our priority.
lndorE il -rSpondokindah co id
P6` bUKINゝ Å
II U Rl :NDAH
H

MEMUTUSKAN :

Menetapkan PEDOMAN PENGELOI,.AAN SARANA MEKANIKAL EI.EKTRIKAL DAN PLUMBING


RUMAH SAIGT PONDOK INDAH.PURI INDAH

Kesatu Memberlakukan Pedoman PerEelolaan Sarana Mekanikal Elekfikal dan Plumbing


di Rurnah Sakit Pordok Indah - furi Indah sebagEirnana terlampir dalam Peraturan
Chief Execlrtive Offier ini.

Kedua Ketentuan-ketentuan lrarE tercanBm dalam Pe(bman Pengelolaan Mekanikal


Elel(tsikal dan Ptumbing sebagBimana dimaksud dalam penetapan kesatu peraturan
ini agar digunakan dan dilaksanakan sebagai pedoman bagi seluruh staf yang
terlibat dalam pengelolaan serta perEguruFn sarana Mel€nikal, Aeftikal &
Plumbing (MEP) di RunEh Sakit Pondok Indah -Puri Indah untuk meningkakn
mutu pela)€nan ruamh sakit.

Keuga Peraturan Chief Exeortive Omcer ini berlal(J terhihJng sejak tamgal ditetapkan.

Keempat Dengan dikeluarkannya Peratuftln Chief Executive Ofncer ini, maka apabila terdapat
perirturan dan/atau keputusan yarE bertentangBn dengBn Peraturan Chief
Exeortive Officer ini maka Peraturan / keputusan )ang terdahulu dinfatakan tidak
berlaku.

Ke‖ ma Apabila dikemudian hari terdapat kekurangEn darvatau kekeliruan dalam Pet-atuGn
Chief Executi\€ Omcer ini maka akan diadakan perubahan dan Perbaikan
sebaqEirnana rndirrya.

Ditetapkan di 」aka由
Pada tanggal 9 Juni 2015

RUMAH SAKrr PONDOK INDAH― PURIINDAH


Dr.Yanwar Hadivanto.MARS
Chief Exobve Orncer

Halar● n2da■ 2

I Pu■ lnah RaF B okS-2


り P 16221)25695200
Kembangn Se atan,Jakan 1610 F 16221)25695205 Your heolth, Our priority.
lndon“ ia
-rSPOndokindah co d
LAMP:RAN
PERATURAN CHIEF EXECUTIVE OFFICER RUMAH SAKIT PONDOK:NDAH― PURI
INDAH
NOMOR :701 8rDir‐ RSPUR1/Per1201 5
TANGGAL :9 Juni 2015
TENTANG :PEDOMAN PENGELOLAAN SARANA MEKAN:KAL ELEKTR:KAL DAN
PLUMBING

BABI
PENDAHULUAN

A. Latar B€lakang

Untuk menunjang kineria baik medis dan non medis yang mencakup semua
peralatan di gedung RS Pondok lndah Puri lndah, yang utama memberikan pelayanan
dengan standar yang baik dan profesional sesuai dengan visi dan misi RSPI.
Untuk menjamin terlaksananya manajemen peralatan Mekanikal dan Elektrikal di rumah
sakit, perlu disusun suatu pedoman pengelolaan PeElatan Mekanikal dan Elektrikal
sebagai panduan dalam penyusunan program-ProgEm kerja dan menjamin proses
pemeliharaan peralatan Mekanikal dan Elektrikal dengan baik.
RS Pondok lndah Puri lndah sebagai salah satu rumah sakit yang memiliki
berbagai peralatan Mekanikal dan Elektrikal untuk itu, RSPI menyusun pedoman
pengelolaan peralatan Mekanikal dan Elektrikal ini sebagai bagian dari upaya
optimalisasi pemakaian peralatan Mekanikal dan Elektrikal di RSPI, agar turuan
pemberian pelayanan dengan standar setinggi mungkin sesuai misi dari RSPI dapat
tercapai.

B. Tujuan Podoman

1. Tuiuan Umum
Sebagai acuan dalam penyusunan kebiiakan, prosedur dan segala proses di bidang
proses pengelolaan peralatan Mekanikal dan Elekfikal yang efektif dan efisien
sehingga RSPI dapat menyediakan peralatan Mekanikal dan Elektrikal yang selalu
dalam kondisi siap pakai, dan dapat membantu ialannya peralatan yang ada di RSPI
secara lebih baik.

2. Tujuan Khusus
a. Terselenggaranya proses pengadaan peralatan Mekanikal dan EleKrikal yang

9 JuL1 2015
mampu menyediakan peralatan Mekanikal dan Elektrikal sesuai dengan
kebutuhan rumah sakit.
Terselenggaranya proses pemelihar:ran perirlatan Mekanikal dan Elektrikal yang
dapat menjamin hasil yang baik-
Jumlah kerusakan alat serendah mungkin, baik yang disebabkan karena
pemeliharaan yang kurang baik atau penggunaan yang tidak tepat prosedur.
Tercapainya tingkat penggunaan peralatan Mekanikal dan Elektrikal dengan
optimal.
Terselenggaranya proses pemakaian peralatan Mekanikal dan Elektrikal yang
aman untuk pasien, pengguna dan segala pihak s€lama 24 iam dan 7 hai
seminggu yang berka'rtan dengan pengelolaan peralatan Mekanikal dan Elektrikal
tersebut-

C. Ruang Lingkup Pelayanan

/
′ ノ

1 Planning
a. ldentifikasi sebagai prefentave dalam pemeliharaan peralatan-Peralatan, agar
kondisi peralatan yang ada siap pakai dan baik.
b. Penyusunan pedoman pengelolaan building Mekanikal Dan Elekbikal Rumah
Sakit.
c. Pengorganisasian.
d- Penyusunan kebiiakan dan prosedur di bidang Pengelolaan Building Mekanikal
Dan Elektrikal.
Koordinasi Dengan :

1) Keperawatan

も PondoL:ndab― P■ ■ lndab
Nomor Surat Penturan: Tanggal Revヽ 1 9 Juni 2015 Tanggalimplemenぃ │
7018/Dir RSPUR!/Per72015 Ditiniau KcmbalilJuni 2)!7 9 JuLi 2015
Ha1 2 dari 37
2) Komite Medik
3) Tim K3RS
4) HRD
5) Finance

2. As{ion
a. Pengadaan peralatan Mekanikal dan Elektrikal
b. Commissioning
c. Pemeliharaan & Perbaikan
d. Ookumentasi & Pelaporan
e. Edukasi / Training

3. Monitoring
Untuk dapat menialankan program pemeliharaan peralatan Mekanikal dan eleKrikal
yang baik, Manager maintenance merealisasikan dengan;
a. Teknisi Mekanikal dan elekfikal sudah ditaining secara khusus mengenai
peralatan yang bersang kutan

b. Menggunakan peralatan keria sesuai dengan bidangnya masing-masing sesuai


dengan standar.
c. Tanggap dan peduli bila teriadi keiadian yang akan mengakibatkan kerusakan
baik itu peralatan dan system.
d. Membuat iadwal pelaksanaan pemeliharaan sesuai dengan prosedure
e. Membuat .iadwal harian atau bulanan untuk jadwal rutin untuk Pralatan dalam
kondisitertentu
f. Membuat jadwal pengetesan perahtan, untuk mengetahuifungsi apa tidak setiap
peralatan pada kondisi tertentu.
g. Memperbaiki pelalatan dan system dengan waktu yang efesian, dalam
meningkatkan pelayanan pada setiap user
h. Mempelaiari setiap kejadian dan permasalahan yang ada dilapangan untuk
mengetahui kondisi peralatan berfungi dengan baik.
i. Mempelajari dan mengembangkan ilmu untuk diterapkan Pada system dan
peralatan.

4. Evaluation & Continuous lmPrevement


Evaluasi dilakukan dengan cara Pengumpulan data hasil monitoring mutu dan kinerja,

iuga dilakukan terhadap data{ata tentang Permasalahan yang timbul dalam periode
waktu tertentu (untuk data tertentu dilakukan setiap tiga bulan, enam bulan maupun
satu tahun), dan dari hasil analisis tersebut, disusun rencana perbaikan, yang terdiri
RS Pondokindah― Pll"Indah
Nomor Sun Pemmralli Tanggal Rev`1 9 Juni20!5 Tangeanmplelncntasl
7010D「 RSPURνPe"2015 Ditiniau Kemban:Juni 2017 9,uLi20:5
dari 37
dari perubahan target, perubahan fisik (pengadaan atau perbaikan alat), perubahan
sistem (penyusunan maupun revisi kebijakan & prosedur) serta perubahan SDM
(penambahan maupun pelatihan).

D. Batasan Op€rasional

Semua staf ESD harus memahami Pedoman Utilitas dan pelaksanaan diseluruh
lingkungan RSPI-Puri lndah

E. Landasan Hukum

'1. Pedoman Plumbing lndonesia 1979


2. ASHRAE,
3. Peraturan Umum lnstalasi Listrik ( PUIL 2000 )
4. Petunjuk dari Pabrik Pembuat Peralatan
5. Undang-undang Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik lndonesia nomor : per.03/men/1999

tentang syarat-syarat keselamatan dan kesehatan keria lift untuk pengangkutan


orang dan barang.
7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik lndonesia Nomor : Per.0ZMEN/1989
tentang pengawasan instalasi penyalur petir
8. Keputusan Menteri Tenaga Keria Dan Transmigrasi Republik lndonesia Nomor :

Kep-75luenl2002 Tentang Pemberlakuan Standar Nasional lndonesia (Sni) Nomor :

Sni-04-0225-2000 Mengenai Persyaratan Umum lnstalasi Listrik 2000 (Puil 2000) Di


Tempat Kerja.
9. Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 36 Tahun'1999 Tentang Telekomunikasi
10. Permen Tenaga kerja & Transmigrasi Rl.No.Per-02lMEN/1983 Ttg lnstalasi alarm
kebakaran Automatik.
11. Permen Tenaga kerja & Transmigrasi Rl.No.Per-05/MEN/1985 Tentang Pesawat
Angkat dan Angkut
12. Permen Tenaga kerja & Tranvnigrasi Rl.No.Per-04/MEN/1980 Ttg Syarat syarat
pemasangan dan pemeliharaan alat pemadam api ringan.

S Pondokindab― Pu■ indah


Nomor Surat Pcratlran i Tanggal Re■ ヽ1 9 Jun1 2015 Tanggal Lnplmen¨ │
7010り RSPUR 7Perr2015 Ditiniau Kcmbali:Juni 2017 9 JuL'2015
「 Ha1 4
BAB‖
STANDAR KETENAGAAN

Kualifikasi Sumber Daya uanusia


Adapun kualilikasi sumber daya manusia di Unit Keria Mekanikal Elektrikal RSPFPUTi
lndah adalah sebagai berikut :

Kuahikasi
Nama Jabatan


Formal
¨ lnformal/Pengalaman
Pelatinan Teknik High Rise Building,
Pengalaman 5 tahun untuk
Koordinator peme‖ haraan Gedung
bertinokat7Rumah sakit
Dl,D3dan Pelatihan/Training Teknik sesuai
Teknisi MEP
atau SLTA keperluan dilapangan

Administrasi & Logistik SLTA Pelauhan Administrato「

Pengaturan Jaga
Jadwal dinas dibuat sedemikian rupa diatur oleh coodinator sehingga memenuhi aspek
pelayanan dengan iam Pelayanan 2.1 jam
Dinas Gilir diatur sbb :
- Pagi : 07:00 Jd 14:30
- Siang : 13:30 gd 2l:00
- Malam : 21:00 s/d 07:30
Jam istirahat % ram, diatur oleh kepala unitnya
Keria Lembur dapat dilakukan dengan kondisi sbb :

'1. Keadaan Darurat


2. Menggantikan staff yang lain
3. Pekeriaan yang harus diselesaikan karena tertunda atau menumpuk
4. Perintah atasan
BAB‖ :

STANDAR FASiLiTAS

A. Denah Ruang

RS. Pondok lndah-Puri lndah dibangun diatas sebidang tanah seluas 7.000 m'
dengan luas total bangunan 31.172 m3

Lantai Area (M2) Fungsi


Basement 2 5,31500 Parkir, Water tank, R. Pompa dan STP
Parkir, MEP Plant, Ceneral Support,
Basement 1 5,79500
Knchen,Medicai Re∞ rd

Emg, Pharmacy, Rehab, Admission,


Lanta1 1 2,65000
Laboratorium
Lantai 2 2,79200 POn k‖ nik,HCU,Cafeta"a

Lantai 3 2,79200 OK,lCU′ HDU,NICU,HD,Angiography


CSSD, 0価 ce, Funcuon R∞ m, StafF
Lantai 5
2,30900 Dining

Lantai 6 2.22500 Ward


Lantai 7 2,22500 Obsgyn 7 Wards

Lantai I 2.22500 Paediatrlc&Wards(masih kOSong)


Lantai 9 2,22500 Wards

Roof top 61900 RM Llft,AHU R∞ m,Ch‖ :er


otal 31,172.00

KembaH:Juni 2017
Potongan Melintang RS. Puri lndah (Gambar Bangun)

一一
´
  一
  ¨
  “
  ¨
Potongan Longitudinal RS. Puri lndah (Gambar Bangun)
B. Fasilitas, Sarana Rumah Sakit

1. Ketersediaan ai 24 jam 7 hati


Kebutuhan air RSPI Group dipenuhi dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
dengan kapasitas sebanyak 150 m3 per hari. Air tersebut disimpan di dalam
reservoir dengan kapasitas 220 m3 yang terdapat di basement 2.
Selain itu, RSPI Group .iuga mempunyai dua sumur pompa air tanah dengan
kapasitas 100 m3 per sumur per hari. Air sumur tanah itu iuga disimpan di reservoir
di basement 2. Kebutuhan air saat ini di RSPI Group adalah 70 m3 per hari. Dengan
demikian, kebutuhan air untuk RSPI Group terjamin selama 24 jam 7 hari. Dalam
kondisi PDAM dan air sumur tanah tidak dapat digunakan, RSPI Group masih dapat
membeli aar bersah dengan mengunakan mobil tangki air dari perusahaan-
perusahaan yang memasok air bersih.

2. Ketersediaan listrik 24 jam 7 hari


RSPI GROUP dipasok oleh tenaga listsik dari PLN dengan kapasitas 2075 KVA
melalui tegangan 20 KV dan ditransformasikan melalui transformator 2 x 2000 KVA
meniadi 380 Vott, 50 Hz. Tenaga listrik untuk unit critical didukung oleh
Uninterruptible Power Supply (UPS) yang hanya bekeria bila teriadi pengalihan
tenaga listrik dari PLN ke generator darurat dan sebaliknya. UPS Pemadaman listrik
dari PLN ke generator membutuhkan waktu maksimal 15 detik, dan unit critical
dipasok oleh UPS sehingga unit critical tadi selalu diberi tenaga listrik sepanjang
waktu.
UPS terbagi dalam 2 sistem pelayanan yaitu untuk kegiatan Medik dan Non-Medik
dengan daya 3 X 40 KVA untuk Medik dan 2 x 30 KVA untuk Non-Medik. Sebagai
penanda suatu stop kontak usuk kontak dalam ruangan atau unit keria pelayanaan
tersebut tefiubung UPS menggunakan stop kontak wama merah dan yang tidak
terhubung dengan UPS menggunakan stop kontak berwama putih. Area yang
mendapat pelayanan tersebut disebut area critical ataupun Power Critical yang
meliputi area-area sebagai berikut :

a. Pelayanan medik digunakana UPS dengan kapasitas 3 X 40 KVA yang terhung


secara redundanfly yaitu apabila 1 UPS bermasalah masih bisa dilayani 2 UPS
yang lain dengan beban pemakaian 80%, area te6ebut meliputi :

1) ICU,NICU,HDU yang terhubung UPS meliputi stop kontak Panel Pendant


dan penerangan semua ruangan
2) Operating Theater/Ruang operasi lantai 3 yang terhubung UPS stop kontak
Panel Pendant dan penerangan semua ruangan
3) Ruang lsolasi lantai 6 dan 7 stop kontak Panel Pendant dan penerangan
ruangan
4) Peralatan unit Radiology lantai lyang terhubung dengan UPS hanya
sistemcontrol pesawat X-ray saja
5) Poliklinik lantai 2 semua rauang terhubung denga UPS baiak stop kontak dan
ruangan poliklinik
6) Ruangan pemulihan (RR1 dan RR2) terhubung dengan UPS baik stop
konlak maupun penerangan ruangan
7) Laboratorium lantai 3 sebagaian stop kontak terhubung dengan UPS
8) Nurse Call System
b. Pelayanan Non Medik dilayani dengan 2 X 30 KVA yang terbagi sedemikian rupa
untuk masingmasing UPS tidak menggunakan system redundantly dengan
design beban maksimal 80% dapat bertahan 30 menit. Sistem atau unit yang
terhubung dengan UPS ini melaputi :

1) Building Automatic Syslem


2) Server lT lantai 5
3) PABX, centraltelepon basement 1

4) Center of CCry, basement 1

5) Computer yang terhubung dengan kegiatan keuangan, seperti kasir lantai 1,


2,5,6 dan 7
6) Lampu emergency/darurat, menggunakan baterai tersendiri, semua area
7) Paging system, lantai I
8) Kontrol panel alarm pencegahan dan penanggulanga kebakaran termsuk
smoke dan heat detec{or dengan pusat control di lantai 1

c. RSPI GROUP memiliki generator darurat 2 x 1500 KVA yang dipergunakan


ketika pasokan listik dari PLN terienti. Generator mampu beroperasional secara
terus menerus 24 iam 7 hari sepanjang tahun. Generator teEebut digunakan
untuk :

1) Mendukung sistem pencahayaan rute keluar dengan sumber listik darurat


yang dapat diandalkan.
2) Mendukung sistem komunikasi darurat.
3) Lifi digedung perawatan pasien.
4) Menyediakan sumber tenaga listrik darurat yang dapat diandalkan untuk
daerah dengan prosedur khusus termasuk tetapi tidak terbatas pada: Kamar
Bersalin, Kamar Bayi, Urgent Care Area, Unit Gawat Darurat, Trauma kamar,
Perawatan lntensif, Kamar Operasi, dan Ruang Pemulihan
5) Menyediakan sumber tenaga listrik darurat yang dapat diandalkan untuk
sistem penting lainnya namun tidak terbatas pada: sistem udara medis,
厖 Pondok indnh― Purl indlth
Nomor Surat Peraturan l l angeal Revis1 9」 uni 2015 Tan理 ,limplcmcnts,
7013つ i「 RSPURIPer/2015 D"iniau Kclnba":Juni 2111 7 9 JuLi 2015
Ha1 9 dan 37
sistem vakum medis, penyimpanan darah dan iaringan , area dimana sistem
pendukung kehidupan pasien digunakan dan sistem yang mempengaruhi
keselamatan pasien, pengunjung, dan stat
6) Selain itu, di setiap njte keluar darurat RSPI Group, lersedia lampu darurat
dengan tenaga baterai yang menyala ketika listrik padam, sehingga rute
tersebut tetap dapal diakses dengan pencahayaan cukup di setiap kondisi.

Gas Medis
Gas Medis adalah gas dengan spesifikasi khusus yang dip€rgunakan untuk
pelayanan medis pada s.rrana kes€hatan di RS. Pondok lndah-Puri Kembangan.
Kebutuhan gas medis tersedia selama 24 jam, 7 hari dalam seminggu.
Jenis gas medis yang digunakan dalam pelayanan medis di RS. Pondok lndah-Puri
Kembangan meliputi :

a. Oxygen (O2) gas dan liquid dengan tabung wama putih


b. Nitrous Oksida (N2O) dengan tabung wama biru
c. Nitrogen (N2) dengan tabung wama abtrabu
d. Karbon dioksida (CO2) dengan tabung wama hitam
e. Udara tekan wama hiiau
i Udara vacuum wama kuning
RS. Pondok lndah-Puri Kembangan mempunyai instalasi gas medis tersendiri.
lnstalasi gas medis adalah seper:lngkat sentral gas medis dan instalasi pipa gas
medis sampai outlet sebagaititik akhir. Sentral gas medis berada di basement 1.

4. HVAC (Heating, Ventilation, Air Conditioning)


Sistem pengkondisian udara RS. Pondok lndatlPuri Kembangan menggunakan
system central yang terdiri dari unit Chiller, Air Handling Unit (AHU), dan fan Coil Unil
(FCU). Sistem ini dapat termonitoring di ruang conaol dengan BULIDING
AUTIMATION SYSTEM (BAS)
Chiller menggunakan merk Hitachi Type ICHIBAN sejumlah 4x 250 TR. Maisng-
masing unit mempunyai 5 compressor. Unit chiller berada di lantai atap
Air Handling Units (AHU ) berjumlah 39 unit dengan kapasitas yang bervariasi mulai
dari 8.7 Kw sampai dengan 309 Kw, Type AHU adalah HTC merk McQuay,
Fan Coil unit berjumlah 82 unit dengan kapasitas bervariasi mulai dari 2.2 Klv
sampai dengan 4.2 Kw. fyge FCU adalah MCW dan MDB merk McQuay. Unit FCU
secara keseluruhan digunakan di kamar per:rwatan dan ruanga kecil

9 Juni 2015
Kcmban Juni 2)1フ
Air dingin yang berasal dari unit chiller didistribusikan pompa chiller melalui pipa
Utama/header system AC ke dalam gedung melalui percabangan sedemikian rupa ke
unit AHU dan FCU
Ventilasi gedung menggunkan fan yang terpasang sedemikian rupa yang digunakan
sebagai intake fan maupun exhaust fian sesuai peruntukannya.

5. Elevator
Gedung RSPI dilengkapi dengan alat transportasi/angkut gedung yang berupa
pesawat lifi 4 unit 2 untuk tamu dan 2 untuk pasien dan barang. Ada iuga lin untuk
barang dengan kapasitas 30 kg yang digunakan di medical record menghubungkan
lantai I dan poliklinik lantai 2 untuk mengangkut file pasien sejumlah I unit dan di unit
CSSD ada 2 unit yang yang menghubungkan lantai 5 dan lantai 3 ke unit OK
berfungsi mengangkut sampah dan alat-alat kotor setelah operasi menggunakan 1

unil Dumbwaiter dan 'l unit lagi untuk mengangkut peralatan yang sudah disteril
untuk kegiatan operasi.
Selain kedua jenis lift tersebut diatas ada sa.irna Pesawat gondola yang berfungsi
untuk kegiatan membersihkan dinding area luar gedung dan perbaikan dinding bila
diperlukan. Kapasitas angkut 200 kg di produksi oleh PT. Pola Gondola Perkasa
tahun 2007
Semua sarana elevator tiap tahun dilakukan inspeksi oleh Depnakertrans wilayah
Jakarta Barat untuk uji kelayakan dan Perizinan pemakaian.

6. Telepon
Untuk kebutuhan komunikasi menggunakan telephone di RS. Pondok lndah-Puri
Kembangan system telpon te6entral di ruang telpon/Ruang PABX di basement 1.

Telpon berlangganan dari PT. Telkom lndonesia dengan menggunakan system


analog dan digitaulsDN, Sistem analog dari PT. Telkom lndonesia menggunakan
iaringan kabel tembaga sejumlah 20 line. Line analog ini digunakan dikasir untuk
mesin pembayaran menggunkan kartu. Sistem digitaulsDN dari PT. telkom lndonesia
menggunakan jaringan Fibre Optic dan berlangganan 2 chann€l ISDN- 1 Channel
ISDN mempunyai 30 iaringan dan 100 extension. Sentral Telpon diatus dengan
mesin PABX merk Siemens typ€ HIPATH 4000 buatan Jerman dengan tahun buatan
2007. Mesin PABX RS. Pondok lndah-Puri Kembangan di hubungkan dengan mesin
PABX RS. Pondok lndah-Jakarta Selatan menggunkan iatingan Fibre OPtic PT.
Telkom system sewa, dengan system ini komunikasi antara kedua rumah sakit dapat
dilakukan hanya dengan extension ke extension dan tidak dikenakan biaya.
Penggabungan 2 mesin PABX ini disebut lntegrasi PABX to PABX.
7 Sistim Paging
Sistem Paging terintegrasi secara keseluruhan dualam area gedung berfungsi
sebagai sarana komunikasi membeikan inbrmasi dari pusat call centre dengan
kondisi tertentu dan atau darurat. Suara yang dihasilkan dari pengeras suara
terpasang mulai dari basement 2 sampai dengan roof top. Call centre terdapat di
basement I bila ada keadaan darurat dapat menghubungi extension 5555 dengan
menyebutkan kondisi yang dialami selanjutnya petugas call centre akan mengambil
tindakan sesuai prosedur yang berlaku untuk memberikan pengumuman melalui
system paging.

Nurse call System


Sebagai alat panggil dari kamar pasien ke perawat dan dilengkapi panggilan darurd
kode biru saat diperlukan terintegrasi ke pesawat pager dan telepon genggam tenaga
medik yang berisikan informasi lokasi kejadian kode biru. Untuk bantuan keadaan
darurat setiap kamar perawatan, praktek dokter ruang ruang tindakan terdapal
tombol emergency yang dapat digunakan sebagai panggilan bantuan darurat yang
diteruskan ke pesa'#at pager dan telepon genggam.

9 Saluran pembuangan air limbah


Pembuangan air limbah domestic yailu air bekas dan kotor berasal dari kamar mandi
dan kloset, pantry dan kitchen diolah dalam system STP (sewage Treafnent Plan)
dengan kapasitas total 2?0 m3fir,ai Letak lnstalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di
basement 2. Sistem yang digunakan aerob dengan reactor Biodetox bakteri pengurai
yang ramah lingkungan, teknoogy dari Jerman . Swapanatau dilakukan setiap hari
oleh ESD untuk parameter debit hasil air limbah, Ph limbah outet terakhir dan secara
berkala melakukan pelaporan ke instansi berwenang yaitu BPLHD dengan mengirim
sample hasil olahan air limbah ke laboratorium yang telah terakredil,asi. Air limbah
hasil olahan STP dibuang langsung ke saluran kota.

10. Sistem Penanggulangan Bahaya


a. Sistem Proteksi dan Deteksi Dini Kebakaran
b. Sistem Hydrant dan Springkler
c. Fire Extingusher Map (Peta APAR)

Kcmbah Juni2017
BAB IV
TATA LAKSANA FAS:LiTAS SARANA RUMAH SAKIT

1. Keto6ediaan air24 jam 7 hari

Air bersih utama yang digunakan di RSPI Group berasal dari POAM dan dapat
menyuplai 150 m3 per hari. Penampungan air bersih berupa 3 buah reservoir yaitu :

a. RAW Water Tank dengan kapasitas 210 m3 tedetak di ruang pompa lantai basement
2
b. Clean Water Tank dengan kapasitas 150 m3 terletak di ruang pompa lantai basement
2
c. RoofTank dengan kapasitas 40 m3 terletak di lantai atap
Sebagai sumber cadangan RSPI Group menggunakan air lanah yang berasal
dari 2 titik sumur dalam dengan kapasitas masing-masing 100 m3 per hari. Air sumur
dalam sebelum digunakan terlebih dahulu diolah dalam Water Treatment Pla (WfP)
agar kualitasnya sesuai dengan perundangan yang berlaku. WTP ini disimpan direservoir
di lanlai basement 2.
Air be6ih didistribusikan dari Clean Water Tank menuju Roof Tank dengan
menggunakan 2 buah Pompa Transfier, dengan demikian air bersih dapat didistribusikan
secara gravitasi dari atap gedung (Roof Tank).
hm

S Pondok:ll● ■b‐ Pu■ indah


Nomor Surat Peratuan l が Revls1 9,uni 2015 Tanggal LnplcDentti
70100i「 RSPUR1/Per/2015 1u Kcmbali[Juni 2017 9JuLi 2015
Ha1 13 dar1 37
Single diagram disthbusi air bersih

R00F TANK

I ‖

RAW CLEAN
WATER WATER
WATER TANK TANK
TREATMENT
PLAN

RS Pondoヽ IIl● all‐ Pu“ llldah


Nomor Su:a Peratu〔 n: Tanggal Rcvis1 9 Juni 2015 lallgeal IInplementasi
7013/01「 RSPUR Per72015 Ditiniau Kcmbali:Jlln,201フ 9JuLi 2015
Ha1 14 dan 37
2. KetorE.diaan lbtrik 24 Fm 7 hari

Tenaga Listdk dalam sebuah gedung baik itu bersumber dari Generator, UPS
(Uniterruptible Power Supply) atapun PLN adalah suatu hal yang sangat fital, dimana
sumber kelislrikan ini sangat diperlukan untuk menialankan peralatan maupun
penerangan, tanpa listrik peralatan tidak bert ngsi sebagaimana mestinya.
Suatu peralatan memerlukan sumber daya yang berbeda-beda, baik daya yang
besar maupun kecil itu sesuai dengan kapasitas kelistrikan yang terpasang di sebuah
gedung, jadi besar kecilnya listrik sangat dibuluhkan dalam operasional gedung.
Agar bisa optimal, memerlukan adanya sistem kelistrikan yang baik sebagai
sumber tenaga. Sistem kelistikan yang baik, memiliki karakteristik sebagai b€rikut:
a. Harus mampu menyediakan pou€r yang handal dan mencukupi untuk semua
kelistrikan di dalam gedung dalam 24 jam.
b. Harus memiliki redundancy yang mencukupi dan tidak ada single point of failure
untuk menghindari terputusnya layanan selama terjadinya gangguan listrik.
c. Harus memenuhi standard keamanan nasional, wilayah dan kota.
Ada beberapa kelompok p€ralatan yang memerlukan power. Jumlah power yang
tersedia untuk system jaringan listrik harus lebih besar daripada iumlah total kebutuhan
power pada gedung RSPI Group yang meliputi beberapa kelompok tersebut. Berikut
kelompok perangkat tersebut :

a. Kapasitas Daya PLN 2075 KVA


b. Medium Voltage Main Distribution Board (MVMDB)
c. Tranformator 1 dan 2 dengan masing Kapasitas 2000 KVA
d. LVMSB
e. Generator 1 dan 2 dengan masingmasing Kapasitas 1500 KVA
f. Panel Kontrol Genset
9. MDB (Main Distribution Board), DB (Distribution Board) dan SDB (Sub Distribution
Board) Tiap lantai
h. UPS (Uninteruptible Power Supply)
Seperti halnya blackout yang berarti matinya sumber power, brownout adalah
keadaan dimana tegangan dan arus lebih kecil dari kondisi normal. Peralatan tidak bisa
berfungsi sebagaimana mestinya dalam kondisi poryer yang tidak normal. Brownout yang
permanen bisa merusak peralatan. Jika brorvnout terjadi cukup sering, maka dibutuhkan
suatu perangkat yang mengatur kondisi power. Perangkat ini bisa disambungkan atau
terintegrasi dengan UPS.
Porver spikes adalah kondisi sebaliknya dirnana terjadi kenaikan tegangan yang
cukup besar. Beberapa UPS memiliki unit untuk menyesuaikan tegangan terhadap power
RS indab― Pu■ Indah
Nomor Surat Peranlran: Tangpl Revヽ 19,tlni 201 5 Tangganmplcncntasi
70181Dir‐ RSPUR1/Per7201 5 Ditiniau Kenbab:Juni 201フ 9 JuLi 2015
Ha卜 15 da面 37
spikes. Jika UPS tidak memiliki unit tersebut, surge protector harus digunakan sebagai
perangkat Transient Volt Surge Suppressor (TVSS). Polfler outet banyak yang memiliki
fungsi surge suppressor secara built in.
Power yang berasal dari gardu list ik masuk ke dalam gedung berupa 3 fasa.
Trafo akan mengkonversi listrik 3 fase tersebut ke dalam fasa tunggal. Beberapa
peralatan kecil membutuhkan listrik fasa tunggal dengan ampere yang tidak terlalu besar,
namun perangkat perangkat yang lebih besar memerlukan listrik 3 fasa dan ampere
yang besar. Jaringan listrik Wda data center harus fleksibel untuk mengakomodir hal
tersebut.
Praktek yang umum adalah dengan rnenyediakan power outet yang mampu
dilewati arus besar dan bisa digunakan uriluk fasa tunggal maupun 3 fasa. Sehingga
pada saat terjadi p€rubahan kebutuhan, maka penyesuaian iaringan listrik yang perlu
dilakukan menjadi mudah.
Gambar single diagram distribusi listrik

│ │
DB VAC Rl,00VAC Ra DBGO“ ∞ 吼 OBEF R DBSFR MDB R_2

De AOL DB CSSD3へ LP COm 3A DB CONDOLA3ム MD8 3_A

MDB VAC OR

DB f,ED OR, DB ICUNCCU, DB CAFETARRIA, DB CAFE OLALA, DB IIDB 3

DB PCl,DB PC 2,LP COm 2 oB2

DB R測 R D8● MC,D8PH,DB“ R DB RETAIL LP COm l MDBl

DB K「 CHE“ ,DB CaS Bl MDB BLD Bl

DB POIIPへ De STP,DB COMPRESSOR Bl,03 VACCuM Bl,DB O■ ●3 FAN MDB ME B2


3. Gas Uodis

lnstalasi gas medis adalah seperangkat sentsal gas medis dan instalasi pipa gas
medis sampai outlet sebagai titik akhir. Hal ini sangat vital untuk menunjang pelayanan
medis pada sarana kesehatan di RS. Pondok lndah-Puri Kembangan. Kebutuhan gas
medis tersedia selama 24 jam, 7 hari dalam seminggu. Ruang sentral gas medis berada
di lantai basement 1.

Gambar single diagram Gas Medik

LT.7
POL:08SGYN
MATERN:Tγ
KEPERAWATAN

LT.6
KEPERAWATAN


K団

LT 2
POL:KL:N:K
GASTRO

LT l
EMG
RADЮ LOGY

Oッ VACCUUM

RS Pondok:nd.th― uri lndah


l●

Nomor Sllrat PcFdturln i Tanggal Revis1 9 Juni 2015 Tan驚 勢1lmplementasi


70100「 RSPURl″ er72015 Ditiniau Kclnbali:Juni 2017 9 JuLi 2015
Ha1 18 dan 37
4. HVAC (Heating, Ventilation, Air Conditoning)

Sistem tata udara gedung dan penempatannya harus mudah diamati, dipelihara,
tidak membahayakan, mengganggu dan nErugikan lingkungan, bagian bangunan dan
instalasi lain, serta dip€rtitungkan berdasarkan standar, normalisasi teknik dan peraturan
lain yang berlaku. Udara segar dalam sistem tata udara gedung harus udara bersih dan
memenuhi kebutuhan penghuni. Sistem ventilasi pada bangunan rumah sakit untuk
ruang operasi, ruang steril seperti di Ruang OK, ICU/ICCU dan ruang perawatan bagi
pasien yang berpenyakit menular seperti Ruang lsolasi, tidak diperbolehkan
menggunakan sistem sirkulasi udara yang dapat menyebabkan penularan penyakit ke
bagian lain bangunan.
Sistem pengkondisian udara RS. Pondok lndatFPuri Kembangan menggunakan
system central yang terdiri dari unit Chiller, Air Handling Unit (AHU), dan Fan Coil Unit
(FCU). Sistem ini dapat termonitoring di ruang control dengan Building Automation
System (BAS)

5. Elevator

Gedung RSPI dilengkapi dengan aliat bansportasi/angkut gedung yaitu pesawat


Lift yang terdiri dari 2 Lifr Msitor dan 2 Lifr Service. Dimana penempatan masing-masing
lift adalah 2 Lifi Visitor untuk melayani para penguniung dan 1 Lifi Service untuk
keperluan umum dan angkut barang serta 1 Lift SeMce khusus untuk melayani pasien.
RSPI Group juga dilengkapi dengan Dumb Waiter 0in untuk barang) dengan
kapasilas 30 kg yang digunakan di medical record menghubungkan lantai I dan poliklinik
fle pasien se.iumlah 1 unit dan di unft CSSD ada 2 unit yang
lantai 2 untuk mengangkut
yang menghubungkan lantai 5 dan lantai 3 ke unit OK berfungsi mengangkut sampah
dan alat-alat kotor setelah operasi menggunakan I unit Dumbwaiter dan 1 unit lagi untuk
mengangkut peralatan yang sudah disteril untuk kegiatan operasi.
RSPI Group mempunyai pesawat gondola yang berfungsi untuk kegiatan
membersihkan dinding area luar gedung dan pe.baikan dinding bila diperlukan dengan
kapasitas angkut 200 kg.

6. Telepon
Unit ini merupakan system saluran komunikasi terpusat (PABX) dan jaringan
data, sebagai penunjang layanan untuk memudahkan proses komunikasi dan pelayanan
kepada konsumen.

RS indah― Puriindah
Nomor S― tPenum: Tanggal Revも ,9 Juni 2015 Tang8aHmplementast
7018′ Di「 RSPURllPer72015 D"iniau Kemban:Juni 2017 9 JuLi 2015
Ha1 19 dar1 37
7. Sistim Paging
Unit ini merupakan system tata suara untuk memberikan informasi
pelayanan, meliputi Ruang Rawat lnap dan Ruang Publik di dalam gedung.

Sistem Car Ca::


Unt ini merupakan system tata suara untuk membenkan infOnnasi dan
pelayanan di Parking Area

9. UATV
Unit ini memberikan pelayanan kepada Pasien di Ranap dan Publik untuk
hiburan dan edukasi dari TV Lokal maupun lntemasional. Dimana sentral Receiver ada di
Ruang BAS.

10. ccw
Unit ini merupakan system keamanan gedung, dimana penempatan kamera
CCTV ini ada setiap lantai untuk memonilor kegiatan dan aktifitas. Dimana Control
Monitor di Ruang Security Bs.1

11. Nurse Call Systom


Unit ini merupakan system panggilan pasien kepada perawat yang membutuhkan
perawatan dan tindakan ernergency, dimana setiap panggilan akan lertera pada display,
Gedung RSPI Group iuga dilengkapi panggilan darurat kode biru yang terintegrasi ke
pesawat pager dan telepon genggam tenaga medik yang berisikan informasi lokasi
kejadian kode biru.

12. Sbtem Proteksi dan Oeteksi Dini Kcbakaran


ldentifikasi potensi bahaya kebakaran dilakukan untuk menentukan, pada suatu
saat, apakah sistem keselamatan kebakaran bangunan gedung memenuhi, melampaui
atau tidak memenuhi NSPM (Norma, Standar, Pedoman dan Manual) tentang
keselamatan kebakaran. ldentifikasi potensi bahaya kebakaran juga memberikan
informasi untuk menentukan pilihan, merancang dan merekomendasikan tindakan
perbaikan.
ldentifkasi potensi bahaya kebakaran dalam arti yang luas disebut ruga penilaian
bahaya kebakaran atau audit keselamatan kebakaran. Tujuannya adalah untuk secara
komprehensif memahami dan menggolongkan bahaya dan resiko kebakamn untuk
memperoleh informasi yang lebih baik ur uk keputu$n luas atau kebijakan yang harus
dibuat "manajemen bangunan' sebagai bagian dari pemanfaatan bangunan gedung.
R, Indah‐ Purl indah
Nll nor Surat Ptttllran i Tanggai Revis1 9 Juni 2015 Tangea!inplcmentasi
7018′ Di「 RSPURllPer/2015 Di“ niau Kcmba i:Jun1 2017 9 JuLi 2015
Ha1 20 dan 37
Pengetahuan dan pemahaman NSPM keselamatan kebakaran sangat diperlukan dalam
idenlifi kasi/ penilaaan bahaya kebakaran.
Pengertian bahaya dan resiko seringkali dipertukarkan atau disamakan, padahal
arti keduannya berbeda.
a, Bahaya kebakaran (Firc Hazad) adalah setiap kondisi dan situasi yang berpotensi
menimbulkan kerugian akibat kebakaran.
b. Resiko kebakaran (Fr7e R sk) adalah ukuran kuantitatif dari potensi kerugian keiadian
kebakaran, dengan kata lain ukuran kuantitatif dari bahaya kebakaran, dijabarkan
dalam kemungkinan teriadinya (Likehood), dan konsekwensinya. Kemungkinan
terjadi kebakaran ditentukan oleh frekuensi (berapa sering dapat teqadi) atau
probabilitas (kemungkinan akan terjadi).
Sistem fire alarm yang terpasang di RSPI Group terdiri dari 2 jenis yaitu
addressable dan semi addressable. Untuk sistem addressable dipasang dari lantai 1

sampai lantai atap, dan system semi addressable dipasang di lantai bas€ment 1 dan 2.
Dimana sistem ini terkoneksi dengan instalasi Hydrant bila teriadi kebakaran baik itu Heat
Detector, Smoke Deteclor maupun Head Splinker pecah adanya indikasi kebakaran
dengan otomatis akan memberikan sinyal ke FCC (Fire Control Alarm) di lantai 1 dan
Announciator di Posco Security di basement 1.
Gambar single diagram fire alarm

R00F TOP
BOX HYDRANT
SMOKE DETECTOR
HEAT DEIECTOR
FLOW SWiTCH

LT.9
80X HYDRANr
SMOKE DETECTOR
HEAT DETECTOR
FLOW ttTCH

LT.7
80X HYORANT
SMOKE CDETECTOR
HEAT Dヒ !LCTOR
FLOW ttTCH

LT.5
BOX HYDRANT
SMOKE DETECTOR
HEAT DErECtOR
FLOW SWⅥ TCH

LT.2
BOX HYDRANT
SMOKE DETECTOR
HEAT Dヒ [LCTOR
FLOW SWITCH

BASEMENT l
BOX HYDRANT
SMOKE DETECTOR
HEAT Dヒ ,LCTOR
FLOW SWTCH

FCC R00M
MASTER CONTROL
F:RE ALARM

RS :ndan_Pun indah
Nomor Sunt Perattlran i Tanggal Re■ St 9 Jun1 2015 Tan諄 l hplallentasi
7018Dl「 RSPURυ Per2015 Ditin● u Kelnbali:,uni 2Cllフ 9 JuL1 2015
Ha1 22 da百 37
13 Sistem Hydrant dan Sprnk:er
Sistem ini tenntegrasi dengan ire alam,b‖ a teladi head sp"nkler pecah dan
mengeluarkan alr maka Flow Swltch(FS)membe‖ kan sinyal lokasi atau tempat
te,adinya kebakaran dan untuk Box Hydrant dengan cara menekan Break Glass System
ini beketta dengan pompa kebakaran,ada tiga pompa kebakaran yaitu:
a Diesel Pump
Pompa ini bekela,ON pada tekanan dibawah 4 Bar dan OFF di 10 Bar,bila terjadi
gangguan pada instalasI Power utama pompa diesel dapat berungsi dengan balk
b Elednc Pump
Pompa ini bekela,ON pada tekanan dibawah 6 Bardan OFF di10 Bar
c 」ockey Pump
Pompa ini bekela,ON padatekanan dibawah 8 8ardan OFF di10 Bar

Gambar single diagram sprinkler

BOX HVDRAn a GT― sPmulER


∞ X“ Ⅵ●un嗜 こ

郎 T― SttHLER
14. Saluran pembuangan air limbah
Pembuangan air limbah domestic yaitu air bekas dan kotor berasal dari kamar
mandi dan kloset, pantry dan kibhen diolah dalam system STP (Sewage Treatment Plan)
dengan kapasitas lolal 220 m3/hari. Letak lnstalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di
basement 2. Sistem yang digunakan aercb dengan reac{or Biodetox bakteri pengurai
yang ramah lingkungan, teknologi dari Jerman. Air limbah hasil olahan STP dibuang
langsung ke saluran kota.

Gambar single diagram air kotor & bekas

Rcvisi[9 Juni2015
Kcmbali[Juni 2017
BAB V LOGISTIK

A. Pengelolaan Peralahn mekanikal dan Elektrikal

Pengelolaan peralatan mekanikal elektrikal yang dimaksud adalah suatu kegiatan


yang terpola dan menyeluruh untuk bagaimana ESD mengelola aset yang dimiliki oleh
RSPI-PURI INDAH. Peralatan mekanikal elektrikal yang ada di RSP|-PUR| TNOAH
berupa system keria diperlukan suatu pengelolaan secara baik. Unit yang ditunjuk
sebagai pengelola peralatan mekanikal elektrikal adalah unit ESD dimana unit ini ditun uk
secara resmi oleh RSPFPURI INDAH bentuk pengelolaan yang dilakukan oteh ESD
seperti: inventarisasi aset peralatan, pembuatan standar operagonal, perneliharaan,
kalibrasi, perbaikan, perizinan dengan instansi yang berwenang
Sistem peralatan penunjang lingkungan yang ada berupa :

1. Sistem kelistrikan gedung


Berupa : CCTV, Alarm system, access control, supllay liskik dari generator atau dari
PLN, baterai kering dan basah dll
2. Sistem Mekanikal
Berupa : pemipaan, HVAC system, plumbing, transportasi vertical (ln, gondola),
sanitary, solar untuk generator dll

B. Psngadaan aterial Dan Spare Part

Dalam menjalankan system lingkungan diperlukan beberapa material dan alat


bantu yang harus digunakan meliputi :

1. Masker, sarung tangan, sepatu safety


2. Catridge dengan beberapa ukuran, media filter
3. Reagent untuk test amoniak limbah cair, dll
4. Kabel dengan beberapa ukuran dan keperluan
5. Pipa dengan beberapa ukuran dan jenis sesuai kebutuhan dilapangan
6. Sanitary, cat, mur baut, v-belt
7. Lampu dengan macam-macam jenis
Pengadaan hal tersebut diatas dilakukan permintaan ke pihak logistidgudang
umum mempunyai alur dimana ESD dapat membuka permintaan barang dalam bentuk
Form Purchasing Request ( PR) yang dibuat berdasarkan 2 alur besar; p€ngadaan untuk
sprarepart untuk penggnatin spare part terhadap system peralatan lingkungan maupun
material yang digunakan untuk perbaikan dari kerusakan dan pengadaan yang bersifat
penambahan aset atau pengadaan baru yang dia.iukan oleh unit atau Departemen
dengan dilengkapi kajian kebutuhan penambahan alat baru. ESD dapat memberikan
inputan mengenai pengadaan berdasarkan inventarisasi dan speksifikasi teknik.
Pengadaan yang dibuat harus memiliki beberapa isian yang harus dilengkapi s€bagai
dasar pengaiuan permintaan diantaranya:
'1. No. PR
2. Tgl pengaiuan
3. Nama barang yang diajukan
4. Jumlah barang yang diminta
5. Minimal stock
6. Sisa stock
7. Keterangan:bisa berupa alasan permintaan
PR yang diajukan akan di evaluasi dan disetuiui oleh level Manager ,Chief
Operating Offcer dan Chief Executiye Offcer, intemal conkol dan diterima oleh petugas
pengadaan untuk proses pembeliannya.
ESD melakukan p€nyimpanan/stock barang disesuaikan kondisi lapangan :

1. Barang cepat habas, lampu, V-belt, mur baut, bearing, sanitary dll
2. BarangL/spare part untuk kondisi darurat karena system harus tetap berialan : motor-
motor AC, pipa dan fitting bebagai ukuran dll
BAB V:
KESELAMATAN PASiEN DAN STAFF

A, ldentifikasi R6iko

Resiko adalah potensi terjadinya kerugian yang daPat timbul dari proses kegiatan
saat sekarang atau keiadian di masa datang dapat berupa :

1. Resiko Keselamatan Pasien (Patient Safety)


a. Salah mematikan sumber listrik dalam perbaikan system
b. Dalam pelaksanaan servioe Prcventive tidak benar
c. Tidak memperhatikan indikasi bahaya
d. Tindakan yang salah dalam pengambilan keputusan kegiatan di ruang
perawatan
e. Penangananterlambat

2. Resiko Kes€lamatan Staf (Staff Safety)


a. Tertimpa peralatan keria
b- Terpapar Bahan Kimia atau cairan tubuh pasien
c. Terpapar lnfeksi dalam kegiatan prevenlive maintenance
d. Low Back Pain karena proses mengengkat yang tidak tepat.
e. Security hazard dari Pasien / pengunjung.
f. Penggunaan Alat pelindung diritidak diPakai
g, Jatuh ditangga Pada saat keria
h. Tidak menggunakan sabuk pengaman dalam pekeriaan di area tinggi
i. Tidak memperhatikan langkah keria sesuai dengan SOP

i. Tersengat Ustik saat mehkukan kegiatan

Kcmta t Juni2017
BAB V‖
KESELAMATAN KERJA

A. manaiemen Resiko / R:rt llarragemerr,

Manajemen resiko adalah pendekatan proaktjf untuk mengidentifikasikan,


mengevaluasi dan memprioritaskan resiko unfuk mengurangi resiko cedera dan
kerugian pada karyawan rumah sakit, penguniung dan organisasi sendiri.
Upaya mengurangi resiko tersebut diantaranya adalah dengan :

1. Standar Operasional System dalam setiap kegiatan


2- Prosedur perbaikan peralat
3. Penyediaan & pemakaian alat pelindung diri
4. Pembuatan signage
5. Pelatihan teknik safety lining
6. Memastikan kecukupan tenaga.
7. Pengadaan, penyimpanan, pemakaian dan pembuangan 83 dengan sesuai prosedur
8. Penanaman budaya safety, saEty meeting & awareness.

B. lnfection Control

Oepartement Manintenance menerapkan kebiiakan dan prosedur pencegahan


dan pengendalian infeksi sesuai dengan kebrakan rumah sakit, dengan selalu
b€rkoordinasi dengan Komile Pencegahan dan Pengendalian lnfeksi dan K3RS RSPI
Group.
Beberapa aktivilas dasar sehubungan dengan pencegahan dan pengendalian infeksi
meliputi :

1. Pembudayaan cucitangan sesuai ketentuan.


2. Penggunaan alat pelindung diri sesuai kebirakan RSPI Group.
BAB Vi‖
PENGENDAL:AN MUTU

A. Monitoring & Pelaporan

'1. Data Monitoring


Monitoring dilakukan unfuk memantau performa dan mufu pelayanan maintenance
umum. Untuk itu, maka ditetapkan beb€rapa indikator baik teknis maupun manaierial
sebagai b€rikut :

a. Ketepatan waKu Pemeliharaan Alat berdasarkan schedule perawatan


b. Penyelesaian WO
Monitoring dilakukan dengan mengintegrasikan pengumpulan data dalam aktivitas
sehari-hari, kemudian rekapitulasi dilakukan setiap bulan, meliputi
a. Efektivitas, efsiensi dan kesinambungan pelayanan
b. Ketanggapan dalam menanggapi kerusakan alat
c. Jumlah laporan perbaikan yang masuk ke ESD
d. Kaliberasi alat

2. Process Monitoring
Selain pengumpulan data tersebut, monitoring dilakukan juga dengan cara
melakukan pengawasan pelaksanaan SPO di lapangan oleh petugas Mekanikal dan
Elektrikal Maintenance.
Selain itu, dilakukan pula monitoring process terhadap cara pemakaian / operasional
alat Mekanikal dan Elektrikal
Sistem monitoring dan pelaporan perawatan dan perbaikan amat penting artinya
sumber informasi untuk manajemen agar menghasilkan keputusan yang tepat dalam
mencegah,/menanggulangi resiko-resiko kerusakan pada peralalan yang sama.
Pencatatan dan pelaporan kejadian adalah rangkaian pencatatan yang dilakukan
terhadap pekerjaan rutinitas pemeliharaan dan perbaikan guna mendapat tindak
lanjut dari bagian terkait.
Tuiuan monitoring dan pencatatan ;

a. Agar dapat mengantipasi sejak dini resiko kerusakan yang ditimbulkan


b. Mengetahui upaya pencegahan yang harus dilakukan pada peralatan yang
terpasang.
c. Mengetahui angka keiadian dan penyebab timbulnya kerusakan pada peralatan.
Prosedure Monitoring dan pelaporan;
a. Bila kerusakan yang terjadi pada peralatan, mencatat dengan lengkap dan ielas
pada form service
b. Mencatat segala kegiatan perbaikan maupun pemeliharaan pada kartu service
dan form service
c. Mengevaluasi/investigasi ke.iadian untuk mengetahui penyebab kerus.lkan.
d. Melaporkan kejadian/gangguan/kegagalan sistem dan analisanya.
e. Setiap form service diflling sesuai dengan uraian unit peker,iaan.
f. Melaporkan kepada Manager Maintenance dan memberikan rekomendasi hal-hal
yang perlu diperbaiki.

B. Evaluasi

Pelaksanaan monitoring dan pelaporan pekerjaan preventif maintenance disusun


mengikuti pedoman yang berlaku dengan mengingat situasi dan kondisi peralatan yang
terpasang, hasil pelaksanaan rencana kerja monitoring dan pelaporan dimaksudkan
untuk penyesuaiar/pertaikan dari rencana keria sesuai dengan perkembangan.
Membandingkan pelaksanaan dengan rencana kerja monitoring dan pelaporan termasuk
kinerja yang diharapakan.
Dalam rangka pelaksanaan kerja monitoring dan pelaporan p€rahtan untuk
meniamin kineria yang maksimum kemampuan dalam mencegah dan menanggulangi
resiko-resiko kerusakan, diharapkan dapat memitigasi kerusakan peralatan.
Evaluasi p€laksanaan rencana kerja pencegahan kerusakan dan perbaikan
dimaksudkan untuk penyesuaiani perbaikan dari rencana kerja sesuai dengan
perkembangan kebutuhan, teknologi, ketersediaan anggaran, dan lain-lain termasuk pola
koordinasi dengan pihak terkait.
Evaluasa pelaksanaan rencana kerja dilakukan untuk menyusun rencana kerja
pada periode berikuhya yang dituiukan terhadap item sebagai berikut;
1. SDM anggota tehnisidi unit terkait.
2. Standart Prosedur Operasional (SPO) pada unit terkait.
3. Peralalan yang digunakan.
4. Rencana tindak lanjut dalam monitoring dan pelaporan yang dibuat
5. Hasil pelatihan tehnisi
Yang dimaksud dengan pemantauan tindak lanjut usulan rekomendasikan dalam
monitoring dan pelaporan yang dibuat sesuai jadwal adalah pengawasan terhadap tindak
lanjut rekomendasi yang tehh direncanakan. Pemantauan harus dilakukan karena makin
cepat rekomendasi dilaksanakan makin kecil resiko kerusakan dan juga biasanya sudah
terikat dengan batasan waKu.
Biasanya prioritas dilentukan oleh waktu, berturut-turut;
1. Tindakan p€rbaikan yang dapat segera dilaksanakan.
2. Yang memerlukan waktu yang relatif pendek
3. Yang memerlukan waKu yang relatif panjang
Tindak lanjut usulan rekomendasi harus dipantau sesuai jadwal, karena makin
cepat dilaksanakan makin kecil resiko kerusakan. Dengan merekomendasikan tindakan
perbaikan sistem perbaikan, monitoring dan pelaporan dalam memenuhi persyaEtan,
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kerja dalam mencegah dan menanggulangi
resiko kerusakan dan pemeliharaan,

C. STAFF DEVELOPIENT

Dalam upaya ikut mewujudkan visi dan misi RSPI Group, maka Departement
Mainlenance menyusun beberapa program untuk rencalna pengembangan pelayanan,
Perbaikan dan Pemeliharaan.
Sumber daya manusia (SDM) merupakan asset yang paling berharga dalam
suatu unit pelayanan yang bertitik tumpu kepada jasa. Walau kelengkapan alat dan
kecanggihan alat merupakan suatu taktor yang bermakna dalam memberikan pelayanan
yang professional, namun perkembangan di bidang alauequipment tersebut juga
menuntut pengembangan SDM itu sendiri.
Pengembangan SOM di Departement Maintenance harus meliputi beberapa
aspek, yang mana aspek pertama dan yang terpenting adalah masalah sikap atau
attitude, kemudian diikuti pengetahuan dan ketrampilan (knowleclge and skTr). Oleh
karena itu, progEm pengembangan SDM di Departement Maintenance s€lalu memiliki
sas.lran yang mencakup pencapaian yang lebih di ketiga bidang Pelayanan,
Pemeliharaan dan Peftaakan.
Pada orientasi karyawan pada materi Perbaikan dan perawatan pada sistem
peralatan salah satunya diorientasikan hal-hal sebagai berikut :

'1. Tata cara perbaikan pada peralatan.


a. Mengetahui indikasi dan resiko kecelakaan dan kerusakan peralatan
b. Mendata setiap kejadian-kejadian P3da setiap peralatan dengan kartu service
c. Bertanggungiawab pada setiap pekeriaan yang akan dilaksanakan
d. Mengetahui setiap sistem pada setiap unit yang akan dilaksanakan
e, Melaporkan setiap keiadian pada unit atasan yang terkait
2. Tata cara bila terjadi kegagalan system.
3. Lapor kepada teknisi dan sehnjutnya dteruskan ke supervisor atau ke Manager
Mairilenance.
4. Memperbaiki kerusakan system.

RS indah― Purilndah
Nomor Sunt PeRturan i Tanggal Revis1 9 Juni 2015 Tang8811mplmentasi
7018′ Dir RSPUR IPer/2015 Ditiniau Kcmba“ :Jlni 2017 9 JuLi 2015
Ha1 31 dar1 37
D. CONTII{UOUS I PROVEUENT

Merupakan perumusan upaya-upaya perbaikan dari hasil evalausi. Tujuannya


adalah menyusun rencana atau progEm keria dengan luiuan untuk memperbaiki
performance/mutu yang diperoleh dari proses monitoring.
Continuous improvement meliputi :

1. Penyusunan program atau rencana kerja baru-


2. Revisi prosedur dan kebiiakan, maupun penyusunan prosedur/kebijakan baru.
3. Penambahan tenaga baik kuantitas (rekrutment) maupun kualitas (training).
4. Penambahan/penggantian peralatan-peralatan.
BAB IX
PENUTUP

Rumah Sakit adalah suatu tempat yang terorganisasi dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada pasien, baik yang bersifat dasar, spesialistik maupun subspesialistik.
Selain itu rumah sakit juga dapat digunakansebagai lembaga pendidikan bagi tenaga profesi
kesehatan.
Sesuai batasan diatas, maka rumah sakit merupakan bagaian dari system pelayanan
secara keseluruhan yang bersifat kuratif maupun preventive serta menyelanggarakan
pelayanan ftilyat jalan dan rawat inap iuga perawatan terapi.
Disamping itu rumah sakit juga berfungsi sebagai tempat pendidikan tenaga
kesehatan dan tempat penelitin. Oleh karena itu agar dpat menialankan tungsinya dengan
baik suatu rumah sakit harus dapat bekerja sama dengan instansi lain diwilayahnya, baik
instansi kesehatan maupun nonkesehatan yang berhubungan dengan pemerintah dan non
pemerintah.
Hasil terbaik dilakukan melihat dari 2 sisi sbb :

A. Aspek l{anagoment

'l . Aspek Manajeman


Sesuai dengan visi dari Rumah Sakit Puri lndah yaitu " Menjadi Rumah Sakit pilihan
dengan menyediakan layanan perawatan kesehatan terbaik, aman, bermutu tinggi
dan inovatif, maka jelaslah untuk mencapai hal tersebut diperlukan sualu kegiatan
yang saling terintergrated seluruh unit rumah sakit Puri lndah dengan baik dan
handal.
Untuk mendukung kegiatan kesehatan berialan dengan baik diperlukan suatu
kegiatan pendukungnya salah satunya adalah kegiatan Pemeliharaan dan Perbaikan
mulai dari bangunan dan perlengkaPan rumah sakit sampaa lingkungan sekitamya
secara berkesinambungan. Sehingga terciptalah kegiatan yang baik, nyaman, aman
dengan berwawasan lingkungan tentunya. Hal ini dilakukan dan tanggung iawab
department teknik di RSPI-Puri lndah Semua kegiatan yang bersifat perbaikan dan
pemeliharaan menjadi tanggung jawab ESD dengan aspek manajemen secara garis
besar melaksanakan 2 fungsi sekalEus :

a. Fungsi manaierial, yaitu: menyangkut pengoperasian engineering bangunan dan


sebagai salah satu unit keria dalam struktur organisasi rumah sakit dalam hal ini
menata usahakan semua kegiatan pemeliharaan dan perbaikan seluruh
RS Pondok llld3h― Pu"Illdah
NclmOr SШ〔Peramran l Tanggal Revis1 9 Jln1 2)15 Tangea:Implemcnusl
7010● RSPURVPe"2015 D"iniau Kembah:,uni 2017 9 JuLi 2015
「 Ha1 33
kompenen dan fasilitas rumah sakit seperti pedanjia denganpihak ketiga,
monitoring kegiatan pihak ketiga berikut evaliasi yang diperlukan, melakukan
dokumentasi kegiatan perbaikan dan pemeliharaan yang ada, membuat
perencanaan kegiatan perbaiakan dan pemeliharaan

b. Fungsi teknis, yaitu semua kegiatan yang berhubungan secara langsung dengan
kegiatan teknis.
c. Menetapkan system manajemen yang beruvawasan lingkungan dengan
mengedapankan perlindungan terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat

2. Lingkup Kerja ESD secara maneierial


Dalam hal ini ESD memPunyai tanggung iawab penuh terhadap :

a. Menjaga keselamatan secara keseluruhan penghuni gedung yang b€rada di


lingkungan RSPI-Puri lnah
b. Upaya memaksimalkan aPa yang sudah diinvestasikan oleh pemegang saham
tidak sia-sia, dengan mencegah dan mengontrol agar jangan samPai bangunan
dan fasilitas didalam terlantarkan, biaya pemeliharaan yang tedalu tinggi ataupun
perawatan yang tidak sedagaimana mestinya
c. Mendukung, menyediakan dan membuat semua fungsi berialan dengan baik dan
sebagaimana yang sudah direncanakan sehingga tercapai pelayanan kesehatan
yang maksimal
d. Memperkecil masalah kerusakan, kecelakaan, dan kekacauan dalam operasional
rumah sakit
e. Memonitoring semua kegiatan Pemeliharaan dan perbaikan yang berwawasan
lingkungan
f. Membuat laporan secara berkala mengenai kegiatan yang ada

B. llletodsPemeliharaan

Oalam hal ini meliputi :

1. Tanah dan lingkungan


Tanah dan lingkungan rumah sakit sekitamya dimana bangunan berada
2. Bangunan
Bangunan secara keseluruhan rumah sakit atau utuh menyangkut struktur,
arsiteKur, dan lay out rumah sakit serta trsilitas yang ada
3. Fasilitas bangunan

b Pondok〕 II● h― Puri indah


Nomo「 Sun Pemturan i Tangpl“Revis' 9 Juni2015 Tangganmplementst
7018Dl「 RSPUR IPer2015 )tinlau Kembali:Jun,2017 9 JuLi 2015
Ha1 34 da1 37
Semua system dalam gedung atau bangunan yang dapat membuat sarana atau
perlengkapan yang dis€diakan dapat berfungsi dengan baik. Dalam hal ini untuk
fsilitas yang ad adapt dibagi menjadi 3 kategori yaitu :

a. Sistem dan fasilitas kesehatan yang meliputi semua peralatan kesehatan dan
berikut penunjangnya
b. Sistem dan fasilitas non kesehatan yang meliputi system mekanik dan eleKrikal
gedung seperti system plumbing, penerangan, tranportasi lifi dan gondola, Air
Conditioning, pencegahan kebakaran dll
c. Sisiem sanitasi dan lingkungan, ini meliputi pembuangan s:lmpah medis dan non
medis, pengolahan limbah cair, kebisingan, mutu udara dll
Semua pemeliharaan dan pertaikan peralatan sarana gedung dilakukan sesuai
petunluk pabrik pembuatan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pemeliharan dan perbaikan dilakukan sesuai iadwal yang telah dibuat dan
berdasarkan karaKeristik masingmasing system yang ada, sifat pemeliharaan dapat
dilakukan harian, mingguan, bulanan, tiap 3 bulan sekali.6 bulan sekali,dan tahunan
tergantung dari tingkat kesulitan dan kepentingan masing-maing system yang ada.
Sebelum melakukan dan membuat iadwal/program pemeliharaan ada beberapa hal
yang perlu disiapkan yaitu meliputi:
a. lnventarisasi atau pendataan semua per:rlatan dan system gedung yang
adasebagai penunjang sarana dan prasarana rumah $kit
b. Pengumpulan dokumen terkait dari pihak fnance
c. lzin operasional dari instansiterkait bila diPerlukan
d. Pembuatan form untuk peralatan yang terkait
e. Membuat daftar vendor atau distributor peralatan darimana dibeli
f. Membuat daftar vendor penjual spare peralatan yang telah direkomendasikan
oleh pabrik
g. Membuat daftar contacl person peralatan bila teliadi keadaan darurat
h. Membuat SPO untuk operasional peralatan yang diperlukan
Dalam melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit dapat
digolongkan menjadi 3 bagaian untuk pelaksanaannya yaitu :

a. Dilakukan secara internal


Pemeliharan ini dilakukan sendiri oleh pihak ESD RS. Puri lndah dengan jadwal
yang sudah dibuat
b- Dilakukan oleh pihak ketiga
Pemeliharaan ini dilakukan oleh pihak ketiga dengan jadwal yang telah
disepakati sesuai perjanihn kerjasama yang berlaku, hal ini dilakukan dengan
beberapa pertimbangan sebagai berikut :

RS Pondok llldnh‐ Pun indah


Nomor Surat Pcraturan l Tanggal Rcvisi1 9,uni 2015 Tanggal lmplclnentasi
701製 D「 RSPURlPer2015 Dltin● u Kclnbal,I Juni 2111フ 9 JuLi 21115
dar1 37
1) Peralatan atau system yang dianggap b€rteknologi tinggi dengan investasi
yang mahal dan ini diperlukan ienaga ahli yang khusus, CT-Scan, Anesthesi
dll
2) Peralatan yang bersifat critical atau life support, lin atau elevator, autoclave
3) Perahtan atau system yang mana teknisi belum mampu untuk menangani
pemeliharaan secara menyeluruh
4) Peralal,an yang volumenya cukup besar/banyak sehinggan diperlukan tenaga
yang cukup banyak
Pengecheckan oleh instansi bervvenang
Hal ini dilakukan sesuai dengan prosedur ataupun peraturan perundang-

undangan yang berlaku sehingga tercapainya kineria maksimal dari peralatan


yang ada serta terjaminnya operator, konsumen dan lingkungan yang aman dan
nyaman. Pengechekan oleh instansi berwenang meliputi: perizinan operasional,
perizinan pengadaan alal, tera ataupun kaliberasi peralatan secara berkala,
limbah yang dihasilkan rumah sakit baik medis maupum non medis
PROSES KONSuLTASi,PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
Orang― orang penting yang terlibat di da!am mengembangkan dokumen ini(para penu:is
utama)

Nama Jabatan Tandatangan


Yulihartono И∬ ルを″ g夕 ESD

Daedarkan kepada mereka yang namanya tercantum di bawah ini untuk konsultasi &
Ratifi kasi/Pengesahan:

Nama Jabatan Tandatangan

Dr. Parmitasari κJ器



/タ
Dr Mus Aida.MARS Chief Operating Oficer

Yes No Comments if any

CEO― Sekretanat ヾ Dokumen As:i


Z〇 一

C00 マ Salinan
卜⊃ m 一

Komite Medik マ Salinan


∝ ■∽ 一
0 ∝ く ■﹂< 0

Seluruh itarrager ヾ Salinan

Seluruh Kepala Unit マ Salinan

"Document Conttoller" ヾ Soft copy dalam 'pdf


format untuk masuk secara
online dalam
"Documentum"

Anda mungkin juga menyukai