Pada saat kunci kontak dalam posisi ST atau ‘start’, ketiga kabel tersebut akan
terhubung ke sensor CKP kemudian memiliki kerja sebagai berikut;
a) Pin nomor 1 pada konektor tersebut bertugas menerima supply tegangan sebesar 5
– 8 Volt dari PCM/ECU.
b) Sementara itu, pada pin nomor 2 akan bertindak sebagai ground (arus listrik negatif),
ground juga dikirim ke PCM/ECU.
c) Pin nomor 3 pada konektor berperan dalam mengirimkan sinyal posisi poros engkol
ke PCM/ECU untuk dilakukan pemrosesan data tersebut.
d) Selanjuntya, PCM/ECU akan menggunakan sensor CKP untuk mengaktifkan relay
Auto Shut Down (ASD) atau sering disebut dengan relay EFI.
e) Relay EFI atau relay ASD akan mengaktifkan : relay pompa bahan bakar, fuel pump,
injector, coil pengapian setiap silinder mesin. Oleh karena itu, sensor CKP sangat
penting untuk proses menghidupkan mesin atau saat starting mesin dimulai.
1. Relay Auto Shutdown tidak aktif. Dengan matinya relay ASD maka tidak akan ada
daya ke beberapa komponen berikut (dalam arti komponen berikut tidak akan bekerja);
a) Injektor bahan bakar; b) Koil pengapian; c) Relay pompa bahan bakar dan tentu juga
pompa bahan bakar.
2. Tidak ada percikan bunga api dari semua busi.
3. Pompa bahan bakar tidak aktif selama starting berlangsung.
4. PCM/ECU tidak dapat mengaktifkan injektor.
Sebagai tambahan, terdapat dua gejala penting yang harus dicari ketika busi tidak
memercikkan bunga api dan tidak ada sinyal dikonektor injector (ditest dengan
menggunakan lampu LED). Jika salah satu busi memercikkan bunga api, atau salah
satu injector mengeluarkan sinyal, itu berarti sensor CKP tidak rusak.
1. Langkah Pertama
Untuk diketahui bahwa sensor CKP tertelak dibagian belakang mesin (disamping
menghadap ke depan) meski akan ditemui pada lokasi yang berbeda untuk kendaraan
lain keluaran Eropa atau USA. Sensor CKP terpasang di blok silinder mesin.
2. Langkah Kedua
Langkah kedua dilakukan dalam rangka melihat tegangan yang masuk sensor CKP.
Warning: Hati-hati dengan kabel yang akan diuji ini, jangan sampai menempel bodi
mobil atau ground. Jika ini terjadi bisa mengakibatkan kerusakan ECU/PCM. Jangan
juga gunakan test lamp tapi gunakan multimeter yang bagus.
1) Set multimeter pada DC Volt. Selanjutnya hubungkan kabel nomer 3 paa probe
warna merah. Jangan memeriksa tegangan kabel pada konektor sensor, tusuk kabel
dengan jarum lebih utama.
2) Hubungkan probe hitam multimeter ke body mesin sebagai ground.
3) Putar kunci kontak ke posisi ON.
4) Jika semua rangkaian bagus, multimeter akan menunjukkan 5 – 8 Volt.
Apabila tegangan tidak mencapai nilai tersebut, maka kemungkinan besar ada
kesalahan pada rangkaian sistem sensor ini.
3. Langkah Ketiga
Langkah terakhir pada saat menguji sensor CKP adalah memeriksa sambungan ground
sensor, yakni sebagai berikut;
1). Multimeter tetap diset pada DC Volt dan hubungkan probe hitam pada multimeter ke
kabel nomer 2.
2). Hubungkan probe merah pada multimeter ke terminal positif baterai.
3). Putar kunci kontak ke posisi ON.
4). Jika rangkaian bagus, maka multimeter akan menunjukkan tegangan baterai
sebasar 12 volt ke atas.
Langkah tersebut tidak dapat dibalik agar pekerjaan segera selesai. Jika dibalik maka
ketika ternyata sensor yang rusak maka harus melakukan pekerjaan yang sia-sia
karena melewati langkah tiga atau dua terlebih dahulu. Langkah pertama memberikan
kita informasi bahwa sensor CKP rusak atau tidak. Jika sensor dipastikan rusak maka
sangat mungkin harus mengganti sensor tanpa harus pikir panjang lagi.