Ahmad
Hilal
Charles
Deny Gita
Jeri
Ardiyanto
I Putu Budi
Rifqi
Tujuan
1. Mampu melakukan pemeriksaan injektor
2. Mampu menganalisa gelombang listrik pada injektor
SST
1. Kabel jumper
Keselamatan Kerja
1.
2.
3.
4.
Prosedur
1. Pengamatan bentuk pulsa elektronik injektor pada kondisi idle
a. Siapkan alat dan bahan
b. Posisikan kunci kontak pada posisi off
c. Lakukan kalibrasi osiloskop
d. Hubungkan probe osiloskop ke Injector dan E
e. Hidupkan mesin
f. Pada kondisi idle amati bentuk pulsa gelombang injektor dengan osiloskop
g. Gambarkan bentuk sinyal pada gambar 10.1
h. Isi Table 10.1
i. Rapihkan alat dan bahan
2. Pengamatan bentuk pulsa elektronik injektor pada saat akselerasi
a. Siapkan alat dan bahan
b. Posisikan kunci kontak pada posisi off
c. Lakukan kalibrasi osiloskop
d. Hubungkan probe osiloskop ke Injektor dan E
e. Hidupkan mesin
f. Pada saat akselerasi amati bentuk pulsa gelombang injektor dengan osiloskop
g.
h.
i.
j.
3. Pengamatan bentuk pulsa elektronik injektor pada saat stabil di rpm tinggi
a. Siapkan alat dan bahan
b. Posisikan kunci kontak pada posisi off
c. Lakukan kalibrasi osiloskop
d. Hubungkan probe osiloskop ke Injektor dan E
e. Hidupkan mesin
f. Pada saat stabil di putaran tinggi (rpm
2000
Data Tabel
Nilai
10 milisecond
2 volt
6 milisecond
Nilai
10 milisecond
Volt/div
Durasi injeksi
5 volt
26.20 milisecond
Nilai
5 milisecond
5 volt
39.26 milisecond
Nilai
5 milisecond
5 volt
0 milisecond
Materi Singkat
Spark mengetuk
Kesimpulan
Pada kondisi idle lamanya penginjeksian sama dengan kondisi putaran tinggi,
tetapi terjadi perbedaan/jeda yang cukup signifikan antara kondisi idle dan
putaran tinggi. Perbedaannya adalah lamanya injeksi 1 ke lamanya injeksi 2 lebih
cepat saat putaran tinggi dari pada saat kondisi idle. Maka dapat disimpulkan
pemakaian bahan bakar pada kondisi putaran tinggi lebih banyak dari pada kondisi
idle dikarenakan injektor terus menerus menyemprotkan bahan bakar dari pada
kondisi idle. Ketika kondisi akselerasi waktu penginjeksian lebih lama dan jarak
antara penyemprotan lebih cepat. Hal ini dapat menyebabkan pemakaian bahan
bakar sangat boros karena mesin perlu bahan bakar berlebih untuk mencapai
kondisi putaran tinggi. Tetapi ketika deselerasi injeksi hampir/tidak