13-1
SPESIFIKASI
Item Spesifikasi
Engine model 4D34T5 4D34T7 4D34T8
Manufacturer DENSO
Model NB
Model R901
Injection pump Governor
Type All speed mechanical governor
Timer Mechanical timer (SBO)
Feed pump KS
Manufacturer DENSO
Injection nozzle Model Hole type dengan 2 spring
Orifice diameter mm φ0,19 φ0,185
Fuel filter Type Spin-on type
13-2
13
CATATAN
13-3
STRUCTURE DAN OPERATION
1. Fuel System (Diagram Aliran Fuel)
• Feed pump, digerakkan oleh driveshaft dari injection pump, menarik fuel dari dalam fuel tank kemudian mengirim-
kannya ke fuel filter, dimana debu dan partikel lain dalam fuel akan disaring terlebih dahulu.
• Fuel yang telah melewati filter kemudian disalurkan ke injection pump dan dipampatkan serta dikabutkan melalui
injection nozzle ke dalam combustion chamber.
• Leak-off (sisa) fuel dari injection nozzle dikembalikan ke fuel tank melalui fuel leak-off hose dan fuel return pipe.
• Bila internal fuel pressure dari injection pump melewati limit, overflow valve akan membuka untuk mengalirkan
sebagian fuel dan dikembalikan ke dalam fuel tank.
2. Engine Control
A: Idling revolution rising
B: Engine-stop position
C: Engine start-up position
D: Full-load position
E: Idling position
2.1 Idling control knob
Idling control knob digunakan untuk
membuat penyetelan yang sempurna
pada putaran idle engine. Memutar knob
searah jarum jam akan menaikkan
putaran, karena mekanisme kerjanya
serupa dengan accelerator pedal yang
bekerja pada saat ditekan.
2.2 Fuel-cut motor
Fuel-cut motor terhubung dengan starter
switch, dan diaktifkan oleh starter switch
saat diputar ke posisi ON (atau posisi S).
Hal ini membuat engine-stop lever dari
governor bergeser ke engine-stop
position (atau engine start-up position),
sehingga men-stop (atau men-start)
engine.
2.3 Accelerator pedal
Ketika accelerator pedal bebas dari
injakan kaki, governor mengembalikan
tekanan spring dari idling control lever ke
posisi idle sehingga mengembalikan
pedal pada posisi semula.
13-4
13
3. Fuel Filter
Pressurized fuel (fuel bertekanan) di-
salurkan melalui feed pump dari injection
pump ke fuel filter yang berfungsi
memisahkan air dari fuel. Debu dan
partikel asing lain juga disaring oleh fuel
filter.
4. Water Separator
Water separator dipasang antara fuel tank dan feed pump. Apabila
ditemukan air dalam fuel, maka akan dipisahkan oleh baffle plate
dan screen assy.
13-5
STRUCTURE DAN OPERATION
5. Injection Pump Body
Injection pump didesain sehingga dapat berfungsi sebagai part yang dapat dibongkar dan dirakit dari bagian atas
pump tanpa harus membongkar camshaft. Tanpa adanya proses membuka bagian depan dan dasar dari pump
housing, maka akan meningkatkan kekuatannya serta bearing yang ada. Hal ini sangat cocok untuk high-pressure
injection karena memang dibutuhkan konstruksi yang tertutup rapat.
G: Plunger stroke
13-6
13
5.2 Fuel injection quantity control mechanism
Jumlah injeksi fuel dapat dikendalikan sesuai dengan beban
engine dengan menaikkan atau menurunkan effective stroke. Hal
ini dilaksanakan dengan memutar plunger sesuai kebutuhan yang
ada, dan mengubah posisi dimana lead bertemu dengan fuel inlet
port atau fuel outlet port pada saat langkah ke atas. Ball area di
upper sleeve dari tiap plunger menggerakkan alur dari L-shaped
control rack.
13-7
STRUCTURE DAN OPERATION
6. Governor
Governor adalah suatu alat dengan tipe mekanikal dan menggunakan gaya sentrifugal yang dihasilkan oleh
flyweight, karakteristiknya berada di antara minimum/maksimum governor serta allspeed governor. Daya balik dari
governor spring tidak bekerja langsung pada control lever saat accelerator pedal ditekan, tetapi daya baliknya
ditransmisikan ke accelerator pedal melalui control lever yang dijaga tetap ringan sehingga operasional accelerator
pedal mudah.
13-8
13
7. Feed Pump
Feed pump digerakkan oleh camshaft
dari injection pump. Priming pump dapat
dioperasikan secara manual sehingga
kita dapat memompa fuel ketika injection
pump tidak bekerja, hal ini berfungsi
untuk membuang udara dari fuel system.
Gauze filter berfungsi menyaring kotoran
besar dan partikel lainnya pada fuel yang
dipompa dari fuel tank sehingga
penyumbatan pada feed pump oleh
kotoran dapat dihindari. Gauze filter
harus dibersihkan dengan gas oil secara
berkala.
13-9
STRUCTURE DAN OPERATION
8. Automatic Timer
Alat automatic timer ini merubah injection
timing secara otomatis sesuai dengan
kecepatan putaran engine. Alat ini di-
tempatkan pada injection pump camshaft
dengan round nut dan digerakkan oleh
idler gear bersama dengan injection
pump gear.
A : Advancement angle
13-10
13
9. Injection Nozzle
• Nozzle dipasangkan dengan pre-lift (clearance) antara washer dan spring seat, dan injection opening pressure
dari nozzle ditentukan oleh daya balik dari pressure spring no.1.
• Ketika fuel pressure diberikan oleh injection pump (internal pressure nozzle) mengalahkan daya dorong pressure
spring no.1, needle valve naik sebesar pre-lift. Hasilnya, daya akan diteruskan dengan tahap berikutnya dan
pressure spring no.1 terangkat.
• Ketika washer naik sebesar pre-lift, washer membentur spring seat. Kemudian daya baliknya menjadi kombinasi
antara daya pressure spring no.1 dan pressure spring no.2, dan needle valve berhenti naik untuk sementara
waktu .
• Saat fuel pressure meningkat dan internal pressure nozzle dapat mengalahkan gabungan daya kedua spring,
needle valve naik lagi menghasilkan main fuel spray dari nozzle.
Hasilnya, daya akan diteruskan dengan tahap berikutnya dan pressure spring no. 2 terangkat.
13-11
TROUBLESHOOTING
Gejala
13-12
13
Gejala
13-13
TROUBLESHOOTING
Gejala
13-14
13
CATATAN
13-15
PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN PADA KENDARAAN
1. Pemeriksaan dan Penyetelan Fuel Injection Timing
Service standard
Location Maintenance item Nilai standar Limit Tindakan
– Fuel injection timing 7° BTDC – Setel*
*Bila diperlukan,lakukan pemeriksaan dan penyetelan fuel injection timing di Bengkel Resmi DENSO terdekat.
B1253D
06910
13-16
13
• Buka dan pompa priming pump hingga fuel mengalir keluar dari
high pressure pipe secara terus-menerus.
• Putar engine searah jarum jam secara perlahan-lahan (menuju
Top) sampai fuel yang dipompa oleh priming pump mulai
berhenti mengalir keluar. Setelah itu, jangan memutar engine
lagi (stop).
PERINGATAN
• Lakukan pekerjaan ini di tempat yang bersih (bebas dari
debu).
• Kesalahan/ kekeliruan dapat berakibat fatal hingga
menyebabkan kerusakan pada injection pump.
13-17
PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN PADA KENDARAAN
(2) Metode 2
• Gunakan crank handle untuk memutar engine hingga cylinder
No.1 berada di posisi ± 30o BTDC.
B1253D
• Lepaskan high pressure pipe cylinder No.1 pada injection pump.
• Bersihkan solar yang ada di atas delivery valve holder cylinder
No.1.
• Putar starter switch pada posisi ON.
• Putar engine searah jarum jam secara perlahan-lahan (menuju
Top) sampai fuel muncul ke permukaan atas delivery valve
holder. Setelah itu, jangan memutar engine lagi (stop).
B1267C
13-18
13
2. Pemeriksaan dan Penyetelan Pada Kecepatan Minimum dan Maksimum Engine
- Tanpa Beban
Service standard
Location Maintenance item Nilai standar Limit Tindakan
Kecepatan minimum - Tanpa beban
– 665 s/d 675 rpm – Setel
(kecepatan idling)
4D34T5 3295 ± 25 rpm –
– Kecepatan maksimum - Tanpa beban Setel
4D34T7, T8 3800 ± 25 rpm –
13-19
PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN PADA KENDARAAN
3. Air-Bleeding pada Fuel System
Torque pengencangan (satuan: kgf·m)
Mark Part yang dikencangkan Torque pengencangan Keterangan
– Air plug 0,8 s/d 1,2 –
13-20
13
4. Pembersihan Gauze Filter
Torque pengencangan (satuan: kgf·m)
Mark Part yang dikencangkan Torque pengencangan Keterangan
– Eyebolt 1,5 s/d 2 –
13-21
PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN PADA KENDARAAN
5. Penggantian Fuel Filter
Pelumas dan/atau sealant
Location Bagian yang dilumasi Spesifikasi pelumas dan/atau sealant Jumlah
– Gasket diantara fuel filter dan fuel filter head Engine oil sesuai kebutuhan
Filter wrench
MH061509 Pelepasan fuel filter
A
90,2
[Pelepasan]
PERINGATAN
• Fuel merupakan bahan yang mudah terbakar. Oleh karena
itu, jauhkan dari api dan sumber panas lainnya.
• Untuk meminimalkan resiko terjadinya kebakaran, segera
bersihkan fuel yang tercecer.
[Pemasangan]
PERINGATAN
• Penggunaan fuel filter yang tidak sesuai dapat mengakibat-
kan terjadinya kebocoran fuel dan kebakaran. Gunakan
selalu genuine part Mitsubishi.
13-22
13
CATATAN
13-23
FUEL TANK
Urutan Pembongkaran
<Two-piece type>
1 Drain plug
2 Suction hose
3 Return hose
4 Air vent tube
5 Fuel level sensor
6 Fuel tank
7 Cover
8 Fuel tank bracket
Urutan Perakitan
Kebalikan dari urutan pembongkaran.
BAHAYA
• Jangan pernah mendekatkan percikan api atau sumber panas lainnya dengan fuel tank, karena dapat
mengakibatkan ledakan.
PERINGATAN
• Fuel merupakan bahan yang mudah terbakar. Oleh karena itu, jauhkan dari api dan sumber panas
lainnya.
• Untuk menghindarkan resiko kebakaran, segera bersihkan setiap tumpahan fuel.
PERHATIAN
• Pastikan memasang fuel tank bracket pada frame terlebih dahulu dengan torque yang telah ditentukan,
kemudian pasang fuel tank pada fuel tank bracket dengan torque yang telah ditentukan pula.
CATATAN
• Masukkan air vent tube ke dalam hole pada bracket sepanjang 22 ± 5 mm. Pastikan ujung dari tube tidak
tersumbat.
• Diaplikasikan pada kendaraan FE 71.
13-24
13
Urutan pelepasan
<Box type>
1 Drain plug
2 Suction hose
3 Return hose
4 Air vent tube
5 Fuel level sensor
6 Fuel tank band
7 Fuel tank
8 Fuel tank bracket
Urutan pemasangan
Kebalikan dari urutan pelepasan.
BAHAYA
• Jangan pernah mendekatkan percikan api atau sumber panas lainnya dengan fuel tank, karena dapat
mengakibatkan ledakan.
PERINGATAN
• Fuel merupakan bahan yang mudah terbakar. Oleh karena itu, jauhkan dari api dan sumber panas
lainnya.
• Untuk menghindarkan resiko kebakaran, segera bersihkan fuel yang tercecer.
CATATAN
• Masukkan air vent tube ke dalam fuel tank bracket sepanjang 90 - 120 mm dan jangan sampai merusak
tube.
• Diaplikasikan pada kendaraan selain FE 71.
13-25
FUEL FILTER
Urutan pembongkaran
1 Eyebolt
2 Fuel feed pipe
3 Fuel filter
4 Air plug
5 Fuel filter head
Urutan perakitan
Kebalikan dari urutan pembongkaran.
13-26
13
CATATAN
13-27
WATER SEPARATOR
Urutan pembongkaran
1 Fuel feed hose
2 Fuel feed hose
3 Drain plug
4 O-ring
5 Ring nut
6 Case
7 Water level ring
8 Screen
9 O-ring
10 Air vent plug
11 Head
Urutan perakitan
Kebalikan dari urutan pembongkaran.
PERINGATAN
• Fuel merupakan bahan mudah
terbakar. Oleh karena itu, jauhkan
dari percikan api dan sumber panas
lainnya.
• Setelah merakit water separator,
hidupkan engine dan pastikan tidak
terjadi kebocoran fuel karena dapat
menyebabkan kebakaran.
13-28
13
CATATAN
13-29
ENGINE CONTROL
Urutan pelepasan
1 Knob 5 Accelerator pedal (lihat bagian selanjutnya)
2 Idle control cable 6 Accelerator link (lihat bagian selanjutnya)
3 Clip 7 Engine stop cable
4 Accelerator control cable 8 Fuel-cut motor
Urutan pemasangan
Kebalikan dari urutan pelepasan.
PERHATIAN
• Pasang kabel dan pastikan agar tidak menyentuh dengan bagian runcing dari metal (logam).
13-30
13
Prosedur pelepasan
Pelepasan: Accelerator pedal
• Tahan stopper-nya dengan plier. Lepaskan accelerator pedal
sambil memutar stopper kira-kira 15o.
PERHATIAN
• Jangan menarik stopper terlalu kuat, karena akan
merusaknya.
Prosedur pemasangan
Pemasangan: Engine stop cable
• Dengan menekan stop lever ke stopper bolt sebesar 10 s/d 15
kgf, kencangkan engine stop cable tanpa play.
• Setel tegangan kabel sehingga stop lever dapat bergerak
seperti ilustrasi di samping saat lever dilepaskan.
• Setelah penyetelan, hidupkan engine dan pastikan engine dapat
dimatikan dengan memutar starter switch ke posisi ACC.
13-31
ENGINE CONTROL
• Setel stopper bolt sampai didapat clearance yang tepat antara
permukaan kontak accelerator pedal dan stopper bolt.
13-32
13
Accelerator Pedal
Urutan pembongkaran
1 E-ring
2 Clevis pin
3 Accelerator pedal
4 Stopper bolt
5 Accelerator pedal bracket
Urutan perakitan
Kebalikan dari urutan pembongkaran.
13-33
ENGINE CONTROL
Accelerator Link
Urutan pelepasan
1 Bushing
2 Spring
3 Accelerator arm
4 Bushing
5 Rubber stopper
6 Upper lever
7 Accelerator switch
8 Rubber stopper
9 Accelerator link bracket
Urutan pemasangan
Kebalikan dari urutan pelepasan.
Prosedur pemasangan
Pemasangan: Accelerator switch
• Putar dan pasang the accelerator switch dengan nut. Pastikan
clearance antara ujung ulir dari switch dan accelerator arm
seperti yang ditunjukkan pada gambar.
13-34
CATATAN
13-35
INJECTION PUMP
Urutan pembongkaran
1 Accelerator control cable 14 Fuel suction pipe
2 Engine stop cable 15 Eyebolt
3 Eyebolt 16 Air pipe
4 Fuel feed pipe 17 Pump stay
5 Eyebolt 18 Injection pump
6 Fuel feed pipe 19 O-ring
7 Injection pipe 20 O-ring
8 Overflow valve 21 Air bleeder screw
9 Fuel return hose
10 Fuel return pipe
*a: Timing gear case
11
12
Eyebolt
Oil pipe
*b:: Front plate
Part yang tidak dapat dipakai ulang
13 Eyebolt
Urutan perakitan
Kebalikan dari urutan pembongkaran.
Torque pengencangan (satuan: kgf·m)
Mark Part yang dikencangkan Torque pengencangan Keterangan
Eyebolt (fuel feed pipe mounting)
1,75 –
Overflow valve
Injection pipe 2,5 –
Eyebolt (oil pipe mounting) 0,8 s/d 1,5 –
Eyebolt (air pipe mounting) 1,2 s/d 1,5 –
13-36
13
13-37
INJECTION PUMP
PERINGATAN
• Fuel mudah terbakar. Oleh karena itu, jauhkan dari api dan sumber panas lainnya.
• Untuk menghindarkan resiko terjadinya kebakaran, segera bersihkan fuel yang tercecer.
PERHATIAN
• Pastikan untuk melindungi semua bagian yang terbuka dengan menutupnya setelah melepas hose dan
pipa-pipa karena performa engine akan berkurang bila kotoran atau partikel asing lainnya masuk ke
dalam injection pump.
• Pastikan permukaan seat dari injection pipe tidak menunjukkan kerusakan atau terdapat cacat.
• Jangan menahan control lever saat mengangkat injection pump. Dan juga, jangan melepas control lever
karena akan menyebabkan performa dari pump menurun.
Prosedur pelepasan
Pelepasan: Injection pump
13-38
13
Prosedur pemasangan
Pemasangan: Injection pump
• Lepaskan rocker cover.
• Tempatkan cylinder piston no.1 di posisi top dead center (TDC)
pada langkah compression dengan cara berikut :
• Putar crankshaft pulley seperti pada gambar untuk menyetel “0”
yang pada sisinya terbagi dengan pointer “1-4”. Ada dua pointer
dan salah satunya dapat digunakan.
• Tempatkan cylinder piston no.1 atau no.4 pada posisi TDC
dalam langkah compression; bila kedua IN dan EX rocker dapat
digerakkan dengan tangan sebesar valve clearance, yaitu
clearance yang menempati posisi TDC. Putaran engine dari
posisi tersebut akan mengubah cylinder piston no. 1 atau no. 4
ke posisi TDC lainnya.
• Luruskan notch pada flange plate dengan alignment mark pada
injection pump gear.
• Cut–out area dari gear hampir berseberangan dengan
alignment mark pada gear end face.
• Masukkan guide bar dari flange plate ke dalam guide hole pada
front plate, kemudian dorong ke dalam injection pump gear
sampai sebesar pertautan pendek dengan idler gear.
13-39
INJECTION PUMP
• Tekan, flange plate pada guide bar ke front plate, kemudian
kencangkan bolt.
PERHATIAN
• Untuk memastikan injection pump terpasang dengan baik,
kencangkan bolt sehingga flange plate menekan front plate
secara bersamaan.
13-40
13
CATATAN
13-41
INJECTION NOZZLE
Urutan pembongkaran
1 Injection pipe 9 Needle valve 16 Adjusting shim
2 Fuel leak-off pipe 10 Nozzle (untuk penyetelan 1st valve
3 Nozzle bridge 11 2nd spring opening pressure)
4 Retaining nut 12 Adjusting shim 17 Nozzle holder
5 Spring seat (untuk penyetelan 2nd valve 18 O-ring
(untuk penyetelan pre-lift) opening pressure) 19 Nozzle tip gasket
6 Tip packing 13 Spring seat
7 Straight pin 14 Pressure pin : Part yang tidak dapat dipakai
8 Washer (untuk penyetelan 15 1st spring ulang
needle valve lift)
Urutan perakitan
Kebalikan dari urutan pembongkaran.
PERINGATAN
• Fuel merupakan bahan yang mudah terbakar. Oleh karena itu, jauhkan dari api dan sumber panas
lainnya.
• Untuk menghindarkan resiko terjadinya kebakaran, segera bersihkan fuel yang tercecer.
PERHATIAN
• Bersihkan carbon deposit pada injection nozzle sebelum melakukan pembongkaran, perakitan dan
penyetelan. Sebelum memulai pembongkaran, periksa injection pressure, kondisi spray, kemungkinan
terjadinya kebocoran fuel. Bila terlihat kondisi yang tidak normal, jangan lakukan pembongkaran.
• Needle valve dan noozle tiap injection noozle tiap cylinder adalah satu set. Jangan menukar needle valve
dan noozle antar cylinder.
13-42
13
Service standard (Satuan: mm)
Location Maintenance item Nilai standar Limit Tindakan
1st valve opening pressure 180 s/d 190 kgf/cm2 –
4D34T5 305 s/d 315 kgf/cm2 Setel
Injection pressure 2nd valve opening –
pressure 4D34T7 261 s/d 271 kgf/cm2
4 (cover pressure)
4D34T8 261 s/d 271 kgf/cm2
Pre-lift 0,08 ± 0,01 – Setel
+0,03
Full lift (needle valve lift) 0,25 -0,020 – Setel
Special tool
Mark Nama dan Bentuk Tool Part No. Penggunaan
Nozzle cleaning tool 105789-0010 Pembersihan injection nozzle assy
Pembongkaran, perakitan dan
Tool set *95093-00040 penyetelan injection nozzle
13-43
INJECTION NOZZLE
(2) Checking spray pattern
• Pompa tuas nozzle tester dengan rata-rata 1 s/d 2 detik tiap
langkah dan pertahankan kesinambungan spray.
A: Spray merata dari kelima injection orifice-nya (Baik)
B: Rata dan simetris spray (Baik)
C: Asimetris spray (Tidak Baik)
D: Spray tidak beraturan (Tidak Baik)
E: Spray Tipis (Tidak Baik)
F: Spray tidak beraturan (Tidak Baik)
PERINGATAN
• Jangan menyentuh spray yang keluar dari nozzle.
Prosedur pelepasan
Pelepasan: Injection nozzle
PERHATIAN
• Jangan menyentuh dengan tangan permukaan sliding dari
needle valve. (Bila tersentuh maka bersihkan menggunakan
kerosene).
• Jangan menukar needle valve dan nozzle antar cylinder.
Gunakanlah needle valve dan nozzle untuk masing-masing
cylinder .
Prosedur pembersihan
Cleaning: Injection nozzle
• Cuci needle valve dan nozzle dengan kerosene, kemudian
gunakan untuk melepaskan carbon deposit dengan cara
berikut:
• Bersihkan carbon dari ujung needle valve menggunakan
cleaning bar .
PERHATIAN
• Jangan menggunakan sikat kawat atau benda keras lainnya
untuk melakukan pembersihan.
13-44
13
• Masukkan needle cleaner ke dalam injection orifice
pada nozzle. Kemudian putarlah untuk membersihkan carbon
yang menempel pada orifice.Cleaning needle diameter φ 0,23
mm atau kurang.
Prosedur pemeriksaan
Pemeriksaan: Injection nozzle
• Cuci needle valve dan nozzle dengan kerosene sebelum dirakit.
• Tarik keluar needle valve kira-kira 1/3 dari panjangnya,
kemudian pastikan needle valve meluncur ke bawah seiring
dengan bebannya sendiri. (Ulangi pengujian ini dan putar
needle valve beberapa kali).
• Bila needle valve tidak meluncur ke bawah seiring dengan
bebannya sendiri, cuci needle valve dan lakukan pengujian ini
sekali lagi. Bila needle valve masih bermasalah, maka ganti
needle valve dan nozzle secara bersamaan.
PERHATIAN
• Setelah mengganti nozzle, pastikan untuk menyetel ulang
pre-lift untuk melihat apakah valve opening pressure sesuai
dengan nilai standar yang telah ditentukan.
Prosedur penyetelan
Penyetelan: Injection nozzle
• Sebelum melakukan penyetelan, cuci semua part dengan
kerosene yang bersih untuk menghilangkan semua kotoran dan
partikel asing lainnya.
• Pada saat merakit kembali part, lakukan penyetelan dengan
urutan seperti di bawah ini :
PERHATIAN
• Jangan menyentuh permukaan sliding pada needle valve
dengan menggunakan tangan.
Periksa pre-lift
13-45
INJECTION NOZZLE
(1) Full lift pada needle valve
• Pasang pada dial gauge.
13-46
13
• Lepas dan needle valve. Pasang tip packing pada nozzle
sehingga tip packing sejajar seperti yang terlihat pada gambar
13-47
INJECTION NOZZLE
(2) Penyetelan pre-lift
• Ukur ketebalan dari tip packing. Nilai ini adalah dimensi L4.
• Ukur dimensi L5 dari spring seat (untuk penyetelan pre-lift).
13-48
13
(4) Penyetelan 1st valve opening pressure
• Pasang part pada nozzle holder seperti ditunjukkan pada
gambar.
• Kencangkan retaining nut torque yang telah ditentukan.
• Pasang assy pada nozzle tester. Ukur 1st valve opening
pressure.
PERHATIAN
• Jangan menyentuh spray yang keluar dari nozzle.
13-49
CATATAN
13-50