1. Fuel Tank
Fuel tank atau tanki bahan bakar merupakan tempat khusus yang
dijadikan penampung bahan bakar sementara. Pada kendaraan, fuel tank
berfungsi untuk menyimpan sumber tenaga berupa bahan bakar minyak
yang akan diubah ke bentuk panas.
2. Pompa Solar
Pada sistem bahan bakar diesel dengan pompa injeksi in line,
terdapat komponen bernama pompa solar yang memiliki fungsi untuk
menyalurkan solar dari tanki menuju pompa injeksi. Fungsi ini, mirip pada
pompa bensin pada mesin bensin.
Hanya saja, pompa solar ini bekerja secara mekanis dengan menggunakan
sistem membran yang menggunakan tekanan nok untuk menimbulkan
gerakan maju mundur membran. Lokasi pompa solar berada diarea pompa
injeksi dan digerakan oleh camshaft pompa injeksi.
3. Primming Pump
img by 4wdaction.com.au
Dalam hal ini, mekanik atau kita sebagai operator yang memberi
input pompaan pada pompa. Nah, keberadaan pompa primming ini
sebenarnya untuk mengatasi masalah diesel masuk angin. Apa itu ?
5. Pompa Injeksi
Secara umum ada dua jenis pompa injeksi yang digunakan, yaitu pompa injeksi
tipe inline dan tipe distributor. Keduanya sama-sama berfungsi menaikan tekanan
solar sesuai timming pengapian, perbedaannya terletak pada mekanisme
pengerjaannya.
Pada tipe inline, memiliki jumlah element pompa sesuai jumlah injektor. Teknik
penaikan tekanan dilakukan oleh plunger melalui camshaft yang diatur pada sudut
tertentu. Sementara pada tipe distributor, hanya memiliki satu element pompa
yang melayani seluruh injektor. Teknik penaikan tekanan dilakukan oleh poros
yang menekan plat nok agar bergerak maju.
Sementara itu, pengaturan RPM dilalukan dengan mengatur volume solar yang
dinjeksikan kedalam ruang bakar melalui mekanisme governoor.
6. Injektor
Cara kerja injektor, yakni dengan meletakan sebuah jarum yang disebut niple jet
didalam nozzle yang memiliki diameter kecil. Jarum tersebut secara default
menutup lubang nozzle, dan diatas jarum sudah diletakan mekanisme pegas.
Sehingga lubang nozzle akan terbuka jika ada fluida yang menekan jarum.
Saat pompa injeksi menekan solar, otomatis niple jet terangkat dan solar keluar
dari lubang nozzle yang cukup kecil dengan tekanan tinggi sehingga bentuk solar
yang keluar seperti kabut yang memiliki partikel kecil tersebar.
7. Selang Solar
Pada sistem bahan bakar diesel ada dua macam selang, yakni selang karet yang
elastis dan selang besi dengan lekukan permanen. Selang elastis digunakan untuk
menyalurkan solar dari tanki ke pompa injeksi, sementara selang besi digunakan
sebagai penyalur solar bertekanan tinggi dari pompa injeksi ke injektor.
8. Return Feed
Komponen ini, berbentuk sama seperti selang solar elastis. Fungsinya untuk
mengalirkan lebihan solar dari injektor dan pompa injeksi kembali ke tanki bahan
bakar. Lebihan solar ini timbul karena solar yang diinjeksikan oleh pompa injeksi
tidak seluruhnya keluar melalui injektor. Ada sebagian solar yang keluar melalui
delivery valve return feed untuk kembali dikirimkan kedalam tanki solar.
Pada mesin diesel hanya udara bersih yang dihisap dan dikompresikan. Bahan
bakar dan udara dicampur di dalam silinder dengan cara setelah udara
dikompresikan, bahan bakar disemprotkan kedalam ruang bakar sehingga terjadi
pembakaran. Persyaratan tekanan udara kompresi 1,5-4 Mpa (15-40 bar) sehingga
temperatur udara naik 700-900oc. Bahan bakar harus dikabutkan halus, oleh
pompa injeksi pada tekanan (100-250 bar).
Ada dua cara penyemprotan bahan bakar kedalam ruang bakar yaitu injeksi
langsung dimana injection nozzle menyemprotkan bahan bakar langsung keruang
bakar utama (main combustion chamber) pada akhir langkah kompresi. Udara
tertekan dan menerima pusaran cepat akibatnya suhu dan tekanannya naik bahan
bakar cepat menguap dan menyala dengan sendirinya setelah disemprotkan.
Cara menyemprotan yang kedua ialah injeksi tidak langsung dimana bahan bakar
disemprotkan oleh injection nozzle ke kamar depan(precombustion chamber).
Udara yang dikompresikan oleh torak memasuki kamar pusar dan membentuk
aliran turbulensi ditempat bahan bakar yang diijeksikan. Tetapi sebagian bahan
bakar yang belum terbakar akan mengalir ke ruang bakar utama melalui
salurantransfer untuk menyelesaikan pembakaran.
Pada sistem bahan bakar mesin diesel, feed pump menghisap bahan bakar dari
tangki bahan bakar. Bahan bakar disaring oleh fuel filterdan kandungan air yang
terdapat pada bahan bakar dipisahkan oleh fuel sedimenter sebelum dialirkan ke
pompa injeksi bahan bakar. Dari pompa injeksi selanjutnya melalui pipa injeksi
bahan bakar dialirkan ke injektor untuk diinjeksikan ke ruang bakar.
Ada Dua Tipe Pompa Injeksi Pada Sistem Bahan Bakar Diesel Yaitu Pompa
Injeksi In-line Dan Pompa Injeksi Distributor.
keterangan:
1.Plunyer
2.Silinder (barrel)
3. Alur pengontrol
4. Lubang masuk elemen
5. Katup penyalur
6. Sleeve pengontrol plunyer
7. Pinion pengontrol plunyer
8. Plunger driving face
9. Batang pengatur (control rack)
(a) Pada saat plunyer berada pada titik terbawah, bahan bakar mengalir melalui
lubang masuk (feed hole) pada silinder ke ruang penyalur (delivery chamber) di
atas plunyer.
(b) Pada saat poros nok pada pompa injeksi berputar dan menyentuh tappet roller
maka plunyer bergerak ke atas. Apabila permukaan atas plunyer bertemu dengan
bibir atas lubang masuk maka bahan bakar mulai tertekan dan mengalir keluar
pompa melalui pipa tekanan tinggi ke injector.
(c) Plunyer tetap bergerak ke atas, tetapi pada saat bibir atas control groove bertemu
dengan bibir bawah lubang masuk, maka penyaluran bahan bakar terhenti.
(d) Gerakan pluyer ke atas selanjutnya menyebabkan bahan bakar yang tertinggal
dalam ruang penyaluran masuk melalui lubang pada permukaan atas plunyer dan
mengalir ke lubang masuk menuju ruang isap, sehingga tidak ada lagi bahan bakar
yang disalurkan.
Ukuran elemen pompa dapat dilihat pada GAMBAR
Tinggi pengangkatan nok adalah 8 mm, sehingga gerakan plunyer naik turun juga
sebesar 8 mm. Pada saat plunyer pada posisi terbawah, plunyer menutup lubang
masuk kirakira 1,1 mm dari besar diameter lubang masuk sebesar 3 mm. Dengan
demikian plunyer baru akan menekan setelah bergerak ke atas kira-kira 1,9 mm.
Langkah ini disebut “prestroke” dan pengaturannya dapat dilakukan dengan
menyetel baut pada tappet roller. Prestroke ini berkaitan dengan saat injeksi
(injection timing) bahan bakar keluar pompa.
Pengontrolan Jumlah Bahan Bakar yang diinjeksikan
Gambar : Pengontrolan jumlah bahan bakar yang diinjeksikan
Jumlah pengiriman bahan bakar dari pompa diatur oleh governor sesuai dengan
kebutuhan mesin. Governor mengatur gerakan control rack yang berkaitan dengan
control pinion yang diikatkan pada control sleeve. Control sleeve ini berputar
bebas terhadap silinder. Bagian bawah plunyer (flens) berkaitan dengan bagian
bawah control sleeve. Jumlah bahan bakar yang dikirim tergantung pada posisi
plunyer dan perubahan besarnya langkah efektif (Gambar). Langkah efektif
adalah langkah plunyer dimulai dari tertutupnya lubang masuk oleh plunyer
sampai control groove bertemu dengan lubang masuk. Langkah efektif akan
berubah sesuai dengan posisi plunyer dan jumlah bahan bakar yang diinjeksikan
sesuai dengan besarnya langkah efektif.
Katup Penyalur
Gambar . Katup Penyalur
Penekanan bahan bakar dari elemen pompa ke injector diatur oleh katup
penyalur (delivery valve). Katup penyalur ini berfungsi ganda, yaitu selain
mencegah bahan bakar dalam pipa tekanan tinggi mengalir kembali ke plunyer
juga berfungsi mengisap bahan bakar dari ruang injector setelah penyemprotan
(Gambar ).
Dengan demikian katup penyalur pada pompa injeksi ini menjamin injektor akan
menutup dengan cepat pada saat akhir injeksi, karena untuk mencegah bahan
bakar menetes yang dapat menyebabkan pembakaran awal (pre-ignition) selama
siklus pembakaran berikutnya.
1. Pada saat awal penginjeksian, maka katup penyalur pada posisi terangkat dari
dudukan, dengan adanya tekanan bahan bakar yang dipompa keluar dari pompa
plunyer. Hal ini memungkinkan bahan bakar dengan tekanan dialirkan ke nosel
injeksi.
2. Bila tekanan penyaluran menurun dan pegas katup penyalur menekan katup
penyalur ke bawah, maka relief valve akan menutup hubungan antara ruang
penyalur dengan pipa injeksi dan selanjutnya katup akan masuk ke dalam sampai
dudukan bersentuhan dengan body mencegah menurunnya katup.
Keterangan:
1.Fuel tank (tangki bahan bakar)
2.Fuel line (pipa bahan bakar)
3.Water sedimenter dan fuel filter
4.Priming pump (pompa priming)
5.Injection pump (pompa injeksi)
6.Injection pipe (pipa injeksi)
7.Injection nozzle (injektor)
8.Over flow pipe (pipa pengembali)
2. TIPE VE
CARA KERJA POMPA INJEKSI TIPE DISTRIBUTOR
. Pada sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi distributor, pompa
injeksinya hanya memiliki satu buah elemen pompa. Dengan demikian satu
elemen pompa akan melayani empat buah silinder mesin diesel melalui saluran
distribusi pada pompa.
Pompa injeksi distributor tipe DPA saat ini sudah jarang digunakan,
sedangkan pompa injeksi distributor tipe VE masih banyak Digunakan Pompa
injeksi sebaris pada umumnya digunakan untuk mesin diesel bertenaga besar
dengan ruang bakar langsung dan penyemrotan langsung (direct injection),
sedangkan pompa injeksi distributor banyak digunakan untuk mesin diesel
bertenaga menengah dan kecil dengan ruang bakar tambahan.
-Kelebihan
Torsi tinggi
Mobil Disel mengonsumsi bahan bakar yang lebih sedikit dibanding mesin
bensin. Hal ini disebabkan karena umumnya mesin Diesel punya rasio kompresi
yang lebih tinggi ketimbang mesin bensin. Selain itu, harga bahan bakarnya pun
relatif lebih murah.
Tidak seperti mesin bensin, mesin Diesel dapat diaktifkan menggunakan bahan
bakar terbarukan seperti Diesel tanpa modifikasi besar.
Mesin bensin dewasa ini memerlukan sistem injeksi bahan bakar dan busi yang
canggih, dan malah harus menggunakan komputer (ECU). Sementara mesin
Diesel lebih sederhana. Dengan begitu perawatannya pun lebih mudah, dan
murah.
-Kekurangan
Bising
Tidak seperti mesin bensin yang sebagian besar suaranya berasal dari knalpot atau
sistem pembuangan, pada mesin Diesel kebisingan berasal dari mesin itu sendiri.
Hal ini dapat kita dengar dengan mudah tanpa bantuan alat apapun
Mahal
Mesin Diesel punya rasio kompresi yang lebih tinggi. Oleh karena itu, mesin ini
harus dibangun dengan material yang lebih kuat. Implikasinya, harganya akan
lebih mahal