Anda di halaman 1dari 19

 Komponen Diesel Fuel System

1. Fuel Tank
Fuel tank atau tanki bahan bakar merupakan tempat khusus yang
dijadikan penampung bahan bakar sementara. Pada kendaraan, fuel tank
berfungsi untuk menyimpan sumber tenaga berupa bahan bakar minyak
yang akan diubah ke bentuk panas.

Dalam sebuah mobil, biasanya terdapat tanki bahan bakar dengan


kapasitas mencapai 42 liter untuk tipe mobil MPV. Sementara pada truk
dan bus, kapasitas tanki bisa melebihi 100 Liter.

2. Pompa Solar
Pada sistem bahan bakar diesel dengan pompa injeksi in line,
terdapat komponen bernama pompa solar yang memiliki fungsi untuk
menyalurkan solar dari tanki menuju pompa injeksi. Fungsi ini, mirip pada
pompa bensin pada mesin bensin.

Hanya saja, pompa solar ini bekerja secara mekanis dengan menggunakan
sistem membran yang menggunakan tekanan nok untuk menimbulkan
gerakan maju mundur membran. Lokasi pompa solar berada diarea pompa
injeksi dan digerakan oleh camshaft pompa injeksi.

3. Primming Pump

img by 4wdaction.com.au

Bisa diartikan sebagai pompa penjemput, atau pompa yang


berfungsi menjemput solar dari tanki secara manual. Artinya
pompa ini akan menciptakan aliran solar dari tanki melalui input
manual dari operator meski mesin dalam keadaan mati.

Dalam hal ini, mekanik atau kita sebagai operator yang memberi
input pompaan pada pompa. Nah, keberadaan pompa primming ini
sebenarnya untuk mengatasi masalah diesel masuk angin. Apa itu ?

Masuk angin merupakan kondisi dimana udara masuk kedalam


sistem injeksi bahan bakar. Tentu kondisi ini bisa menimbulkan
kegagalan pengapian diesel, karena sifat udara yang bisa
dikompresi akan membuat tekanan injeksi solar drop. Untuk
mengeluarkan udara ini, dilakukan proses bleeding melalui pompa
primming.
4. Filter solar

Fungsi filter saya rasa sudah jelas untuk membersihkan


solar dari kotoran. Pada filter solar diesel ada dua unit. Unit
pertama terletak pada saluran input pompa solar, unit ini disebut
dengan saringan kasa. Fungsi saringan kasa adalah untuk
mencegah kotoran dengan diameter besar memasuki line injeksi.

Sementara unit kedua, terletak sebelum memasuki pompa injeksi.


Unit ini biasa disebut saringan halus. Saringan halus terbuat dari
serat kain dengan lubang yang cukup kecil, fungsinya untuk
mencegah kotoran dengan partikel kecil dan memisahkan air dari
aliran solar.

Berbeda dengan saringan kasa, saringan halus memiliki batas


pemakaian. Biasanya setiap 20 hingga 30 Km pemakaian harus
diganti. Hal ini dikarenakan kotoran yang tersaring akan
mengendap pada permukaan element saringan.

5. Pompa Injeksi

Pompa injeksi memiliki beberapa fungsi antara lain


 Memperbesar tekanan solar
 Menekan aliran solar sesuai timming
 Menahan tekanan solar yang sudah masuk ke injektor
 Mengatur RPM mesin diesel

Secara umum ada dua jenis pompa injeksi yang digunakan, yaitu pompa injeksi
tipe inline dan tipe distributor. Keduanya sama-sama berfungsi menaikan tekanan
solar sesuai timming pengapian, perbedaannya terletak pada mekanisme
pengerjaannya.

Pada tipe inline, memiliki jumlah element pompa sesuai jumlah injektor. Teknik
penaikan tekanan dilakukan oleh plunger melalui camshaft yang diatur pada sudut
tertentu. Sementara pada tipe distributor, hanya memiliki satu element pompa
yang melayani seluruh injektor. Teknik penaikan tekanan dilakukan oleh poros
yang menekan plat nok agar bergerak maju.

Sementara itu, pengaturan RPM dilalukan dengan mengatur volume solar yang
dinjeksikan kedalam ruang bakar melalui mekanisme governoor.

6. Injektor

Injektor berfungsi mengeluarkan solar bertekanan tinggi dalam bentuk kabutan.


Perlu diketahui juga, kinerja injektor dipengaruhi oleh tekanan bahan bakar pada
pompa injeksi, karena semakin kuat tekanan injeksi maka semakin kuat pula solar
didalam injektor menekan niple jet.

Cara kerja injektor, yakni dengan meletakan sebuah jarum yang disebut niple jet
didalam nozzle yang memiliki diameter kecil. Jarum tersebut secara default
menutup lubang nozzle, dan diatas jarum sudah diletakan mekanisme pegas.
Sehingga lubang nozzle akan terbuka jika ada fluida yang menekan jarum.

Saat pompa injeksi menekan solar, otomatis niple jet terangkat dan solar keluar
dari lubang nozzle yang cukup kecil dengan tekanan tinggi sehingga bentuk solar
yang keluar seperti kabut yang memiliki partikel kecil tersebar.

7. Selang Solar

Pada sistem bahan bakar diesel ada dua macam selang, yakni selang karet yang
elastis dan selang besi dengan lekukan permanen. Selang elastis digunakan untuk
menyalurkan solar dari tanki ke pompa injeksi, sementara selang besi digunakan
sebagai penyalur solar bertekanan tinggi dari pompa injeksi ke injektor.

8. Return Feed

Komponen ini, berbentuk sama seperti selang solar elastis. Fungsinya untuk
mengalirkan lebihan solar dari injektor dan pompa injeksi kembali ke tanki bahan
bakar. Lebihan solar ini timbul karena solar yang diinjeksikan oleh pompa injeksi
tidak seluruhnya keluar melalui injektor. Ada sebagian solar yang keluar melalui
delivery valve return feed untuk kembali dikirimkan kedalam tanki solar.

 PRINSIP KERJA SISTEM BAHAN BAKAR DIESEL

Pada mesin diesel hanya udara bersih yang dihisap dan dikompresikan. Bahan
bakar dan udara dicampur di dalam silinder dengan cara setelah udara
dikompresikan, bahan bakar disemprotkan kedalam ruang bakar sehingga terjadi
pembakaran. Persyaratan tekanan udara kompresi 1,5-4 Mpa (15-40 bar) sehingga
temperatur udara naik 700-900oc. Bahan bakar harus dikabutkan halus, oleh
pompa injeksi pada tekanan (100-250 bar).
Ada dua cara penyemprotan bahan bakar kedalam ruang bakar yaitu injeksi
langsung dimana injection nozzle menyemprotkan bahan bakar langsung keruang
bakar utama (main combustion chamber) pada akhir langkah kompresi. Udara
tertekan dan menerima pusaran cepat akibatnya suhu dan tekanannya naik bahan
bakar cepat menguap dan menyala dengan sendirinya setelah disemprotkan.
Cara menyemprotan yang kedua ialah injeksi tidak langsung dimana bahan bakar
disemprotkan oleh injection nozzle ke kamar depan(precombustion chamber).
Udara yang dikompresikan oleh torak memasuki kamar pusar dan membentuk
aliran turbulensi ditempat bahan bakar yang diijeksikan. Tetapi sebagian bahan
bakar yang belum terbakar akan mengalir ke ruang bakar utama melalui
salurantransfer untuk menyelesaikan pembakaran.
Pada sistem bahan bakar mesin diesel, feed pump menghisap bahan bakar dari
tangki bahan bakar. Bahan bakar disaring oleh fuel filterdan kandungan air yang
terdapat pada bahan bakar dipisahkan oleh fuel sedimenter sebelum dialirkan ke
pompa injeksi bahan bakar. Dari pompa injeksi selanjutnya melalui pipa injeksi
bahan bakar dialirkan ke injektor untuk diinjeksikan ke ruang bakar.

 FUNGSI SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR MESIN DIESEL

A.Menyimpan bahan bakar.


B.Menyaring bahan bakar.
C.Memompa atau menginjeksi bahan bakar ke dalam ruang bakar silinder mesin.
D.Mengabutkan bahan bakar ke dalam ruang bakar silinder mesin.
E.Memajukan saat penginjeksian bahan bakar.
F.Mengatur kecepatan mesin sesuai dengan bebannya melalui pengaturan penyaluran
bahan bakar.
G.Mengembalikan kelebihan bahan bakar ke dalam tangki bahan bakar.
 SYARAT SISTEM INJEKSI BAHAN “BAKAR MESIN DIESEL
A. Memberikan sejumlah tertentu bahan bakar. Sistem injeksi bahan bakar harus
setiap saat tertentu memberikan sejumlah tertentu bahan bakar ke tiap-tiap
silinder mesin diesel.
B. Menepatkan saat penginjeksian bahan bakar Bahan bakar harus diinjeksikan ke
dalam silinder tepat pada saat kemungkinan mesin diesel mampu menghasilkan
tenaga yang maksimum. Bahan bakar yang diinjeksikan terlalu cepat atau terlalu
lambat selama langkah usaha menyebabkan terjadinya kerugian tenaga.
C. Mengendalikan kecepatan pengiriman bahan bakar. Kerja mesin diesel yang halus
pada tiap-tiap silinder tergantung pada lama waktu yang diperlukan untuk
menginjeksikan bahan bakar. Kecepatan mesin yang lebih tinggi harus dicapai
dengan pemasukan bahan bakar yang lebih cepat pula.
D. Mengabutkan bahan bakar. Bahan bakar harus sepenuhnya tercampur dengan
udara untuk pembakaran sempurna. Dalam hal ini bahan bakar harus dikabutkan
menjadi partikel-pertikeal yang halus. Dengan demikian penginjeksian bahan
bakar ke dalam silinder mesin diesel harus pada saat yang tepat dan jumlah yang
tepat pula sesuai dengan jumlah yang diperlukan.”

 Ada Dua Tipe Pompa Injeksi Pada Sistem Bahan Bakar Diesel Yaitu Pompa
Injeksi In-line Dan Pompa Injeksi Distributor.

1. Pompa injeksi in-line


Keterangan:
1.Fuel tank (tangki bahan bakar)
2.Fuel line (pipa bahan bakar)
3.Priming pump (pompa priming)
4.Feed pump
5.Water Sedimenter dan Fuel filter
6.Injection pump (pompa injeksi)
7.Injection pipe (pipa injeksi)
8.Injection nozzle (injektor)
9.Over flow pipe (pipa pengembali)

 ALIRAN BAHAN BAKAR POMPA INJEKSI IN-LINE

Cara Kerja Pompa Injeksi in-line


1. Injection pump mendorong bahan bakar menuju Injection Nozzle dengan tekanan
dan dilengkapi dengan sebuah mekanisme untuk menambah dan mengurangi
jumlah bahan bakar yang menuju nozzle. Plunger di dorong ke atas oleh camshaft
dan dikembalikan oleh Plunger Spring. Plunger bergerak ke atas dank e bawah di
dalam Plunger barrel dan pada jarak stroke yang telah ditetapkan guna mensuplai
bahan bakar dengan tekanan. Dengan naik dan turunya Plunger berarti akan
membuka dan menutup section dan discharge port sehingga mengatur banyaknya
injeksi bahan bakar. Dan pengaturan pergerakan naik turun plunger diatur oleh
governor.
2. Governor yang terpasang pada pompa injeksi digunakan untuk mengatur
kecepatan mesn. Kecepatan mesin ini sebanding dengan mengalirnya bahan bakar
ke dalam silinder ruang bakar
3. Pada governor mekanik, pengaturan injeksi bahan bakarnya sesuai dengan kerja
governor yang bekerja berdasarkan gaya sentrifugal. Plunger dari pompa injeksi
berputar oleh gerakan dari batang gerigi pengatur bahan bakar ( Control Rod ),
dengan demikian mengatur jumlah bahan bakar yang diinjeksikan ke dalam
silinder.
4. Control Rod dihubungkan ke governor melalui floating lever. Bila putaran mesin
naik, batang gerigi pengatur bahan bakar bergerak mengurangi jumlah bahan
bakar yang di injeksikan. Bila putaran mesin turun, batang gerigi pengatur bahan
bakar ( Control Rod ) bergerak menambah bahan bakar yang di injeksikan.
Dengan demikian governor adalah suatu mekanisme untuk lever ratio dari floating
lever.
5. Jika mesin berputar idling, gaya sentrifugal dari bobot Flyweight adalah kecil.
Jika gaya sentrifugal ini tidak cukup besar untuk mengatasi tahanan dari batang
gerigi pengatur bahan bakar ( control Rod ) mesin dapat.

POMPA INJEKSI INLINE (sebaris)


Pompa injeksi bahan bakar berfungsi untuk menekan bahan bakar
dengan tekanan yang cukup melalui kerja elemen pompa. Seperti telah
diuraikan di atas bahwa pompa injeksi bahan bakar berupa pompa injeksi
sebaris
Gambar : Pompa Injeksi Sebaris Tipe Bosch (PE) & Elemen Pompa Injeksi
In Line

(1) Pompa Injeksi Sebaris


Pompa injeksi sebaris banyak digunakan untuk mesin diesel yang bertenaga
besar, karena pompa injeksi ini mempunyai kelebihan bahwa tiap elemen pompa
melayani satu silinder mesin.
elemen pompa injeksi in line yang terdiri dari plunyer (plunger) dan silinder
(barrel) yang keduanya sangat presisi, sehingga celah antara plunyer dan
silindernya sekitar 1/1000 mm. Ketelitian ini cukup baik untuk menahan tekanan
tinggi saat injeksi, walaupun pada putaran rendah. Sebuah alur diagonal yang
disebut alur pengontrol (control groove), adalah bagian dari plunyer yang
dipotong pada bagian atas. Alur ini berhubungan dengan bagian atas plunyer oleh
sebuah lubang. Bahan bakar yang dikirimkan oleh pompa pemindah masuk ke
pompa injeksi dengan tekanan rendah. Plunyer bergerak turun naik dengan
putaran poros nok pompa injeksi.

 Proses Kerja Elemen Pompa Injeksi In Line

Gambar : Proses kerja elemen pompa injeksi in line

keterangan:
1.Plunyer
2.Silinder (barrel)
3. Alur pengontrol
4. Lubang masuk elemen
5. Katup penyalur
6. Sleeve pengontrol plunyer
7. Pinion pengontrol plunyer
8. Plunger driving face
9. Batang pengatur (control rack)

Cara Kerja Elemen Pompa Injeksi Sebaris


Gambar :elemen pompa injeksi sebaris

Cara Kerja Elemen Pompa Injeksi Sebaris

(a) Pada saat plunyer berada pada titik terbawah, bahan bakar mengalir melalui
lubang masuk (feed hole) pada silinder ke ruang penyalur (delivery chamber) di
atas plunyer.
(b) Pada saat poros nok pada pompa injeksi berputar dan menyentuh tappet roller
maka plunyer bergerak ke atas. Apabila permukaan atas plunyer bertemu dengan
bibir atas lubang masuk maka bahan bakar mulai tertekan dan mengalir keluar
pompa melalui pipa tekanan tinggi ke injector.

(c) Plunyer tetap bergerak ke atas, tetapi pada saat bibir atas control groove bertemu
dengan bibir bawah lubang masuk, maka penyaluran bahan bakar terhenti.
(d) Gerakan pluyer ke atas selanjutnya menyebabkan bahan bakar yang tertinggal
dalam ruang penyaluran masuk melalui lubang pada permukaan atas plunyer dan
mengalir ke lubang masuk menuju ruang isap, sehingga tidak ada lagi bahan bakar
yang disalurkan.
Ukuran elemen pompa dapat dilihat pada GAMBAR
Tinggi pengangkatan nok adalah 8 mm, sehingga gerakan plunyer naik turun juga
sebesar 8 mm. Pada saat plunyer pada posisi terbawah, plunyer menutup lubang
masuk kirakira 1,1 mm dari besar diameter lubang masuk sebesar 3 mm. Dengan
demikian plunyer baru akan menekan setelah bergerak ke atas kira-kira 1,9 mm.
Langkah ini disebut “prestroke” dan pengaturannya dapat dilakukan dengan
menyetel baut pada tappet roller. Prestroke ini berkaitan dengan saat injeksi
(injection timing) bahan bakar keluar pompa.
 Pengontrolan Jumlah Bahan Bakar yang diinjeksikan
Gambar : Pengontrolan jumlah bahan bakar yang diinjeksikan

Jumlah pengiriman bahan bakar dari pompa diatur oleh governor sesuai dengan
kebutuhan mesin. Governor mengatur gerakan control rack yang berkaitan dengan
control pinion yang diikatkan pada control sleeve. Control sleeve ini berputar
bebas terhadap silinder. Bagian bawah plunyer (flens) berkaitan dengan bagian
bawah control sleeve. Jumlah bahan bakar yang dikirim tergantung pada posisi
plunyer dan perubahan besarnya langkah efektif (Gambar). Langkah efektif
adalah langkah plunyer dimulai dari tertutupnya lubang masuk oleh plunyer
sampai control groove bertemu dengan lubang masuk. Langkah efektif akan
berubah sesuai dengan posisi plunyer dan jumlah bahan bakar yang diinjeksikan
sesuai dengan besarnya langkah efektif.

Katup Penyalur
Gambar . Katup Penyalur
Penekanan bahan bakar dari elemen pompa ke injector diatur oleh katup
penyalur (delivery valve). Katup penyalur ini berfungsi ganda, yaitu selain
mencegah bahan bakar dalam pipa tekanan tinggi mengalir kembali ke plunyer
juga berfungsi mengisap bahan bakar dari ruang injector setelah penyemprotan
(Gambar ).

Dengan demikian katup penyalur pada pompa injeksi ini menjamin injektor akan
menutup dengan cepat pada saat akhir injeksi, karena untuk mencegah bahan
bakar menetes yang dapat menyebabkan pembakaran awal (pre-ignition) selama
siklus pembakaran berikutnya.

 Komponen Katup Penyalur (Pengalir)


1.Rumah
2.Katup
3.Pegas katup
4.Penahan pegas katup

Cara Kerja Katup Penyalur

1. Pada saat awal penginjeksian, maka katup penyalur pada posisi terangkat dari
dudukan, dengan adanya tekanan bahan bakar yang dipompa keluar dari pompa
plunyer. Hal ini memungkinkan bahan bakar dengan tekanan dialirkan ke nosel
injeksi.
2. Bila tekanan penyaluran menurun dan pegas katup penyalur menekan katup
penyalur ke bawah, maka relief valve akan menutup hubungan antara ruang
penyalur dengan pipa injeksi dan selanjutnya katup akan masuk ke dalam sampai
dudukan bersentuhan dengan body mencegah menurunnya katup.

3. Pompa Injeksi Distributor

Keterangan:
1.Fuel tank (tangki bahan bakar)
2.Fuel line (pipa bahan bakar)
3.Water sedimenter dan fuel filter
4.Priming pump (pompa priming)
5.Injection pump (pompa injeksi)
6.Injection pipe (pipa injeksi)
7.Injection nozzle (injektor)
8.Over flow pipe (pipa pengembali)

ALIRAN BAHAN BAKAR POMPA INJEKSI TIPE DISTRIBUTOR


Pompa Injeksi Tipe Distributor Di Bedakan Menjadi 2 Tipe
1.TIPE DPA

2. TIPE VE
 CARA KERJA POMPA INJEKSI TIPE DISTRIBUTOR
. Pada sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi distributor, pompa
injeksinya hanya memiliki satu buah elemen pompa. Dengan demikian satu
elemen pompa akan melayani empat buah silinder mesin diesel melalui saluran
distribusi pada pompa.
Pompa injeksi distributor tipe DPA saat ini sudah jarang digunakan,
sedangkan pompa injeksi distributor tipe VE masih banyak Digunakan Pompa
injeksi sebaris pada umumnya digunakan untuk mesin diesel bertenaga besar
dengan ruang bakar langsung dan penyemrotan langsung (direct injection),
sedangkan pompa injeksi distributor banyak digunakan untuk mesin diesel
bertenaga menengah dan kecil dengan ruang bakar tambahan.

SECARA UMUM KOMPONEN-KOMPONEN INJEKSI BAHAN BAKAR


MESIN DIESEL ADALAH:
a) Tangki bahan bakar (fuel tank)
b) Saringan bahan bakar (fuel filter)
c) Pompa pemindah bahan bakar (fuel transfer pump)
d) Pompa injeksi bahan bakar (fuel injection pump)
e) Pipa-pipa injeksi bahan bakar (fuel injection lines)
f) Injektor (fuel injector)
g) Pipa-pipa pengembali bahan bakar (fuel return lines)
Di samping komponen-komponen utama di atas, komponen sistem injeksi
tambahan yang lain adalah:
h) Pengatur kecepatan (governor)
i) Pengatur untuk memajukan saat injeksi otomatis (advancer)
Komponen-komponen tersebut di atas terangkai menjadi satu kesatuan dan saling
berhubungan dan saling membantu dalam rangka penginjeksian bahan bakar ke
dalam silinder mesin dengan saat yang tepat dengan jumlah yang tepat pula.
a) Tangki bahan bakar (fuel tank)
Tangki bahan bakar berfungsi menyimpan atau menampung bahan bakar. Tangki
bahan bakar harus tertutup untuk mencegah masuknya kotoran, namun demikian
harus mempunyai lubang pernafasan (ventilation) dan untuk lubang pengisian
bahan bakar sebagai pengganti bahan bakar yang telah dipakai. Dengan demikian
paling tidak harus ada tiga buah lubang, yaitu untuk mengisi, mengalirkan keluar
dan lubang untuk mengeringkan (draining). Kadangkala terdapat lubang untuk
saluran kebocoran bahan bakar (fuel overflow/fuel leak-off).

-Kelebihan

Usia mesin lebih panjang

Mesin Disel umumnya dibuat menggunakan material yang lebih kuat.


Mterial harus lebih kuat karena mesin Diesel punya kompresi yang lebih tinggi.
Suhu udara dalam ruang bakar pun jauh lebih panas karena itu dibutuhkan untuk
membakar solar dengan maksimal.

Torsi tinggi

Mesin Diesel menghasilkan torsi/kekuatan menarik yang lebih baik pada


rpm rendah. Sebagai gambaran, mesin Diesel empat silinder menghasilkan torsi
yang sama dengan mesin bensin enam silinder, meski biasanya tenaga kuda yang
dihasilkan cenderung lebih rendah.
Ekonomis

Mobil Disel mengonsumsi bahan bakar yang lebih sedikit dibanding mesin
bensin. Hal ini disebabkan karena umumnya mesin Diesel punya rasio kompresi
yang lebih tinggi ketimbang mesin bensin. Selain itu, harga bahan bakarnya pun
relatif lebih murah.

Kompatibel dengan bahan bakar alternatif

Tidak seperti mesin bensin, mesin Diesel dapat diaktifkan menggunakan bahan
bakar terbarukan seperti Diesel tanpa modifikasi besar.

Sederhana secara mekanikal

Mesin bensin dewasa ini memerlukan sistem injeksi bahan bakar dan busi yang
canggih, dan malah harus menggunakan komputer (ECU). Sementara mesin
Diesel lebih sederhana. Dengan begitu perawatannya pun lebih mudah, dan
murah.

-Kekurangan

Bising

Tidak seperti mesin bensin yang sebagian besar suaranya berasal dari knalpot atau
sistem pembuangan, pada mesin Diesel kebisingan berasal dari mesin itu sendiri.
Hal ini dapat kita dengar dengan mudah tanpa bantuan alat apapun

Mahal

Mesin Diesel punya rasio kompresi yang lebih tinggi. Oleh karena itu, mesin ini
harus dibangun dengan material yang lebih kuat. Implikasinya, harganya akan
lebih mahal

Anda mungkin juga menyukai