Dosen Pengampu:
Darmanto, ST.,M.Eng
Disusun Oleh:
FAKULTAS TEKNIK
TAHUN 2018
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas mandiri tentang ANALISA REM TROMOL PADA
DAIHATSU TERIOS.
Tugas ini tersusun berkat bantuan banyak pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan tugas ini. Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Darmanto, ST.,
M.Eng. yang sudah membimbing dalam pembuatan tugas mandiri ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki untuk kedepannya.
Akhir kata kami berharap semoga tugas mandiri mata kuliah elemen mesin 2
ini dapat bermanfaat, menambah wawasan dan pengetahuan pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Daftar pustaka
Lampiran
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dalam analisa rem tromol mobil terios adalah:
1. Mengetahui torsi pengereman rem tromol.
2. Mengetahui bahan kampas rem tromol.
1
1.3 Batasan masalah
2
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Rem
1. Rem mekanis
Sistem pengereman yang masih menggunakan kontrol mekanikal berupa
kabel kawat. Sistem rem ini banyak di aplikasikan pada rem tromol sepeda
motor dan rem parkir manual.
2. Rem hidrolik
Sistem rem yang menggunakan fluida sebagai alat untuk meneruskan
gaya pengereman dari pedal rem. Fluida digunakan karena material ini tidak
memiliki sifat kompresi sehingga cocok untuk menyalurkan tekanan.
3. Rem angin
Menggunakan tekanan angin untuk menekan tuas rem pada aktuator rem.
B. Menurut pengunciannya
3
2. Anti lock brake sistem
Sistem rem anti terkunci atau anti-lock braking sistem (ABS) merupakan
sistem pengereman pada mobil agar tidak terjadi penguncian roda ketika
terjadi pengereman mendadak/keras (https://id.wikipedia.org.wiki/sistem
_rem_anti_terkunci). Ketika sensor mendeteksi ada roda mengunci, piston
rem akan mengendurkan tekanan dan mengencangkannya kembali begitu
roda berputar. Proses tersebut berlangsung sangat cepat Sehinga mobil tetap
dapat dikendalikan dan jarak pengereman lebif efektif.
(http://gam.kabeh-ngerti.com/pars_docs/refs/4/3111/3111_html_m3051e306.gif)
rem blok tunggal kurang menguntungkan karena drum mendapat gaya tekan
hanya dalam satu arah sehingga menimbulkan momen lentur yang besar pada
poros serta gaya tambahan pada bantalan (khurmi,2005). Kekurangan tersebut
dapat diatasi jika dipakai dua rem blok yang menekan drum dari dua arah
yang berlawanan
4
Gambar 2.2. Rem blok ganda
(https://3.bp.blogspot.com/- tcz_CNCncn4wULAwCLcB/s400/unduhan.jpg)
2. Rem pita
5
Rem ini bekerja dengan menjepit cakram yang biasanya dipasangkan
pada roda kendaraan, untuk menjepit cakram digunakan caliper yang
digerakkan oleh piston untuk mendorong sepatu rem (brake pads) ke cakram.
4. Rem tromol
Rem drum atau rem tromol adalah rem yang bekerja atas dasar gesekan
antara sepatu rem dengan drum yang ikut berputar dengan putaran roda
kendaraan (https://id.wikipedia.org./wiki/rrem_drum). Agar gesekan dapat
memperlambat kendaraan dengan baik, sepatu rem dibuat dari bahan yang
mempunyai koefisien gesek yang tinggi. Rem ini mempunyai kelemahan tidak
dapat berfungsi dengan baik jika terendam dalam air karena koefisien gesek
dari kanvas rem akan berkurang. Sehingga sistem rem ini mulai di tinggalkan
dan diganti dengan rem cakram.
6
Tabel 2.1 sifat material untuk kanvas rem (Khurmi, 2005)
Tekanan
Material untuk kanvas Koefisien gesek ( μ ) yang di
rem izinkan (P)
kering berminyak Dilumasi N/mm2
Cast iron on cast iron 0.15 – 0.2 0.06 – 0.10 0.05 – 0.10 1.0 – 1.75
Bronze on cast iron - 0.05 – 0.10 0.05 – 0.10 0.56 – 0.84
Steel on cast iron 0.20 – 0.30 0.07 – 0.12 0.06 – 0.10 0.84 – 1.4
Wood on cast iron 0.20 – 0.35 0.08 – 0.12 - 0.40 – 0.62
Fibre on metal - 0.10 – 0.20 - 0.07 – 0.28
Cork on metal 0.35 0.25 – 0.30 0.22 – 0.25 0.05 – 0.10
Leather on metal 0.3 – 0.5 0.15 – 0.20 0.12 – 0.15 0.07 – 0.28
Wire asbestos on metal 0.35 – 0.5 0.25 – 0.30 0.20 – 0.25 0.20 – 0.55
Asbestos blocks on metal 0.40 – 0.48 0.25 – 0.30 - 0.28 – 1.1
Asbestos on metal
- - 0.20 – 0.25 1.4 – 2.1
(Short action)
Metal on cast iron
- - 0.05 – 0.10 1.4 – 2.1
(Short action)
7
Gambar 2.6 DBB rem tromol
(khurmi, 2005)
Energi kinetik
1
Ek= . m. v 2 ............................................(2.1)
2
(Khurmi,2005)
Ep=m. g . h ......................................................................................(2.2)
(Khurmi,2005)
8
Sin a = Sudut kemiringan
Energi total
Et =Ek+ Ep .............................................(2.4)
(Khurmi,2005)
Et = Energi total (Nm)
Gaya pengereman pada roda
Et
Ft roda = ..............................................(2.5)
l
(Khurmi,2005)
(Khurmi,2005)
TB = Torsi pengereman
μ = Koef. Gesek
Pi = tekanan normal permukaan
b = Lebar kanvas rem
r = Jari-jari tromol
BAB III
ANALISIS
3.1 Data
9
Jenis Kendaraan = TERIOS
jarak pengereman = 25 m
Q1 = 25°
Q2 = 150°
3.2 Perhitungan
Energi kinetik
1
Ek= . m. v 2
2
1
¿ x 1290 x 2 2 ,22
2
¿ 317881.8 Nm
Energi potensial
h=l. sin . α
¿ 25 xsin25
¿ 10,56 m
Ep=m. g . h
¿ 1290 x 9,8 x 10,56
¿ 133499,52 Nm
Energi total
10
Et =Ek+ Ep
¿ 317881.8+133499,52
¿ 451381.32 Nm
Gaya pengereman pada roda
Et
Ft roda =
l
451381.32
¿
25
¿ 18055.25 N
Karena mobil menggunakan dua rem, yaitu rem depan dan belakang.
Maka untuk gaya pengereman dibagi menjadi 2, sehingga gaya
pengeremannya adalah:
18055.25
Ft roda =
4
¿ 4513.81 N
Gaya pengereman pada tromol
R
Ft tromol =Ft roda x
r
0 , 335
¿ 4513.81 x
0,12 5
¿ 12097 N
Jadi gaya pengereman pada tromol diketahui sebesar 6977 N
Torsi pengereman
T B=Ft tromol x r
¿ 12097 x 0 , 125
¿ 1512.13 Nm
Torsi pengereman pada tromol adalah sebesar 1512.13 Nm
Tekanan normal permukaan kanvas rem
Material yang digunakan pada kanvas rem tromol ini adalah non asbestos
yang mempunyai koefisien gesek 0,54 (Gatot soebiyakto).
T B=μ . Pi .b . r 2 ( cos θ1−cos θ2 )x2
11
453,50=0,00019 x P1
453,50
P 1=
0,00019
N
P1=2386842
m2
N
¿ 2,38
mm2
Tekanan normal yang terjadi di masing-masing kanvas rem di asumsikan
sama yaitu sebesar 2,38 N/mm2.
BAB IV
KESIMPULAN
12
Berdasarkan hasil analisa pada rem tromol sepeda motor vario 125 Fi
diketahui bahwa gaya pengereman pada roda sebesar 1971,77 N. gaya
pengereman pada tromol sebesar 6977 N. Torsi pengereman sebesar 453,50 Nm,
dan tekanan normal permukaan kanvas rem yang di izinkan adalah diatas 2,38
N/mm2.
Material yang digunakan pada kanvas rem tromol ini adalah non asbestos
yang terbuat dari campuran material steel fiber, carbon fiber, rock wool, cellulose,
dan kevlar. Material ini memiliki koefisien gesek 0,54 (Gatot Soebiyakto).
Material non asbestos dipilih karena ramah lingkungan dan memiliki koefisien
gesek yang stabil di suhu tinggi hingga 360 °C.
DAFTAR PUSTAKA
13
R.S Khurmi & J.K. Gupta,machine design (S.I UNITS):EURASIA PUBLISHING
HOUSE (PVT).LTD.2005
Sularso, Ir dan suga kiyokatsu, 1991, dasar perencanaan dan pemilihan elemen
Gatot subiyakto, pengaruh jenis kanvas rem terhadap laju keausan kanvas rem
https://id.wikipedia.org/wiki/Rem
http://www.academia.edu/9545112/ELEMEN_MESIN_REM
https://id.wikipedia.org/wiki/Rem_drum
14