Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MANDIRI

ANALISA REM TROMOL PADA DAIHATSU TERIOS

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Elemen Mesin II

Dosen Pengampu:

Darmanto, ST.,M.Eng

Disusun Oleh:

Nama : Widya Megantoro


NIM : 18103013079

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG

TAHUN 2018

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas mandiri tentang ANALISA REM TROMOL PADA
DAIHATSU TERIOS.

Tugas ini tersusun berkat bantuan banyak pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan tugas ini. Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Darmanto, ST.,
M.Eng. yang sudah membimbing dalam pembuatan tugas mandiri ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki untuk kedepannya.

Akhir kata kami berharap semoga tugas mandiri mata kuliah elemen mesin 2
ini dapat bermanfaat, menambah wawasan dan pengetahuan pembaca.

Semarang, JANUARI 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................i

KATA PENGANTAR ....................................................................................ii

DAFTAR ISI .................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang ......................................................................................1


1.2 Tujuan ..................................................................................................1
1.3 Batasan masalah ...................................................................................1

BAB II DASAR TEORI

2.1 Rem .....................................................................................................3


2.2 Perencanaan ..........................................................................................8

BAB III ANALISIS

3.1 Data ....................................................................................................10


3.2 Perhitungan .........................................................................................11

BAB IV KESIMPULAN ..............................................................................13

Daftar pustaka

Lampiran

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Dalam kehidupan di jaman modern ini, manusia banyak menggunakan
teknolgi yang mampu memudahkan pekerjaannya dan juga efisien dalam
penggunaannya. Termasuk dalam hal mobilitas manusia dalam beraktifitas.
Sepeda motor sebagai salah satu kendaraan yang cukup mudah dimiliki dan
sangat banyak digunakan oleh orang-orang khususnya di Indonesia membuat
perkembangan teknologi sepeda motor selalu engikuti perkembangan jaman.
Salah satu komponen terpenting pada sepeda motor adalah rem.
Rem merupakan komponen yang berfungsi untuk menghentikan putaran
poros, mengatur kecepatan putaran poros dan mencegah putaran yang tidak
dikehendaki dengan menggunakan gesekan, singkatnya rem berfungsi untuk
memperlambat laju dari sepeda motor. Selama terjadi pengereman, kerja gesek
rem diubah menjadi panas. Dalam hal ini kalkulasi pelepasan kalor dan umur
pakai kanvas ditentukan oleh jenis material kanvas, dimensi bagian yang
bergesekan dan kualitas pemakaian dari rem itu sendiri.
Rem tromol adalah sistem rem yang bekerja atas dasar gesekan antara
sepatu rem dengan tromol yang ikut berputar dengan putaran roda kendaraan.
Sistem rem tromol banyak di aplikasikan pada roda belakang mobil. Oleh
karena itu diperlukan perencanaan yang benar agar rem dapat bekerja dengan
optimal.

1.2 Tujuan
Tujuan dalam analisa rem tromol mobil terios adalah:
1. Mengetahui torsi pengereman rem tromol.
2. Mengetahui bahan kampas rem tromol.

1
1.3 Batasan masalah

Dalam perencanaan pembuatan rem ini, penulis tidak melakukan perencanaan


rem secara keseluruhan tetapi hanya pada beberapa bagian di antaranya adalah:

1. Diasumsikan kecepatan daihatsu terios 80 km/jam.


2. Diasumsikan beban maksimum kendaraan Daihatsu Terios 1290 kg.
Agar analisa yang dilakukan benar-benar terarah dan sesuai dengan
tujuan, maka di asumsikan kecepatan pada Daihatsu Terios adalah 80
km/jam, berat beban atau penumpang adalah 125 kg, kendaraan bergerak turun
di jalan dengan kemiringan 25 derajat. Dan jarak pengereman adalah 25 meter.

2
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Rem

Rem adalah suatu piranti yang berfungsi memperlambat atau menghentikan


putaran roda. Karena putaran roda diperlambat sehingga menyebabkan gerak
kendaraan menjadi lambat atau bahkan berhenti. ( https://id.wikipedia. org/wiki
/Rem) Energi kinetik yang hilang dari kendaraan ini berubah menjadi panas
karena gesekan saat pengereman. Peranan rem sangat penting dalam sebuah
kendaraan, karena menyangkut keselamatan pengemudi, oleh karena itu
diperlukan perencanaan yang baik agar rem berfungsi sesuai kegunaanya.

Menurut Sularso rem di bedakan menjadi bebrapa jenis, yaitu:

A. Menurut mekanisme pengeraknya

1. Rem mekanis
Sistem pengereman yang masih menggunakan kontrol mekanikal berupa
kabel kawat. Sistem rem ini banyak di aplikasikan pada rem tromol sepeda
motor dan rem parkir manual.
2. Rem hidrolik
Sistem rem yang menggunakan fluida sebagai alat untuk meneruskan
gaya pengereman dari pedal rem. Fluida digunakan karena material ini tidak
memiliki sifat kompresi sehingga cocok untuk menyalurkan tekanan.
3. Rem angin
Menggunakan tekanan angin untuk menekan tuas rem pada aktuator rem.

B. Menurut pengunciannya

1. Lock brake sistem


Sistem pengereman yang bekerja dengan cara mengunci atau menjepit
sebuah komponen atau piringan sehingga kendaraan berhenti.

3
2. Anti lock brake sistem
Sistem rem anti terkunci atau anti-lock braking sistem (ABS) merupakan
sistem pengereman pada mobil agar tidak terjadi penguncian roda ketika
terjadi pengereman mendadak/keras (https://id.wikipedia.org.wiki/sistem
_rem_anti_terkunci). Ketika sensor mendeteksi ada roda mengunci, piston
rem akan mengendurkan tekanan dan mengencangkannya kembali begitu
roda berputar. Proses tersebut berlangsung sangat cepat Sehinga mobil tetap
dapat dikendalikan dan jarak pengereman lebif efektif.

C. Menurut bidang geseknya

1. a. Rem blok tunggal


Rem bloktunggal adalah rem yang sederhana karena terdiri dari satu blok
rem yang ditekan terhadap drum rem (khurmi,2005). Pada rem blok tunggal
ini mempunyai kekurangan yaitu pengereman yang tidak pakem, hal ini
disebabkan karena pada rem blok tunggal gaya tekan yang bekerja pada drum
rem adalah gaya searah, sehingga pada poros timbul momen lentur.

Gambar 2.1 Rem Blok Tipe Tunggal

(http://gam.kabeh-ngerti.com/pars_docs/refs/4/3111/3111_html_m3051e306.gif)

b. Rem Blok Ganda

rem blok tunggal kurang menguntungkan karena drum mendapat gaya tekan
hanya dalam satu arah sehingga menimbulkan momen lentur yang besar pada
poros serta gaya tambahan pada bantalan (khurmi,2005). Kekurangan tersebut
dapat diatasi jika dipakai dua rem blok yang menekan drum dari dua arah
yang berlawanan

4
Gambar 2.2. Rem blok ganda

(https://3.bp.blogspot.com/- tcz_CNCncn4wULAwCLcB/s400/unduhan.jpg)

2. Rem pita

Gambar 2.3 Rem pita


(https://alibaba.com/product)
Rem pita pada dasarnya terdiri dari sebuah pita baja yang disebelah
dalamnya dilapisi dengan bahan gesek, drum rem, dan tuas
(https://academia .edu/ELEMEN_MESIN_REM). Gaya rem akan timbul bila
pita dikaitkan pada drum dengan gaya tarik pada kedua ujung pita tersebut.
Prinsip kerja rem pita yaitu ketika gaya diterapkan pada tuas maka pita akan
mengencang pada drum. Gesekan antara pita dan drum memberikan gaya
pengereman.
3. Rem cakram

Gambar 2.4 Rem cakram

5
Rem ini bekerja dengan menjepit cakram yang biasanya dipasangkan
pada roda kendaraan, untuk menjepit cakram digunakan caliper yang
digerakkan oleh piston untuk mendorong sepatu rem (brake pads) ke cakram.
4. Rem tromol

Gambar 2.5 Rem tromol

Rem drum atau rem tromol adalah rem yang bekerja atas dasar gesekan
antara sepatu rem dengan drum yang ikut berputar dengan putaran roda
kendaraan (https://id.wikipedia.org./wiki/rrem_drum). Agar gesekan dapat
memperlambat kendaraan dengan baik, sepatu rem dibuat dari bahan yang
mempunyai koefisien gesek yang tinggi. Rem ini mempunyai kelemahan tidak
dapat berfungsi dengan baik jika terendam dalam air karena koefisien gesek
dari kanvas rem akan berkurang. Sehingga sistem rem ini mulai di tinggalkan
dan diganti dengan rem cakram.

Bahan/material yang digunakan sebagai kanvas rem harus mempunyai sifat-sifat


sebagai berikut:

 Koefisien gesekan yang tinggi dan merata


 Sifat bahan yang tidak dipengaruhi oleh lingkungan, kondisi, seperti
kelembaban.
 Daya tahan terhadap suhu yang tinggi, bersama-sama dengan
penghantaran (conductivity) panas yang baik.
 Kekenyalan (resilency) yang baik.
 Ketahanan yang tinggi terhadap keausan, goresan, penggumpalan.
(Zaenuri, 2010)

6
Tabel 2.1 sifat material untuk kanvas rem (Khurmi, 2005)
Tekanan
Material untuk kanvas Koefisien gesek ( μ ) yang di
rem izinkan (P)
kering berminyak Dilumasi N/mm2
Cast iron on cast iron 0.15 – 0.2 0.06 – 0.10 0.05 – 0.10 1.0 – 1.75
Bronze on cast iron - 0.05 – 0.10 0.05 – 0.10 0.56 – 0.84
Steel on cast iron 0.20 – 0.30 0.07 – 0.12 0.06 – 0.10 0.84 – 1.4
Wood on cast iron 0.20 – 0.35 0.08 – 0.12 - 0.40 – 0.62
Fibre on metal - 0.10 – 0.20 - 0.07 – 0.28
Cork on metal 0.35 0.25 – 0.30 0.22 – 0.25 0.05 – 0.10
Leather on metal 0.3 – 0.5 0.15 – 0.20 0.12 – 0.15 0.07 – 0.28
Wire asbestos on metal 0.35 – 0.5 0.25 – 0.30 0.20 – 0.25 0.20 – 0.55
Asbestos blocks on metal 0.40 – 0.48 0.25 – 0.30 - 0.28 – 1.1
Asbestos on metal
- - 0.20 – 0.25 1.4 – 2.1
(Short action)
Metal on cast iron
- - 0.05 – 0.10 1.4 – 2.1
(Short action)

2.2 Perencanaan rem tromol

7
Gambar 2.6 DBB rem tromol

(khurmi, 2005)

 Energi kinetik
1
Ek= . m. v 2 ............................................(2.1)
2
(Khurmi,2005)

Ek = Energi kinetik (Nm)


m = Massa kendaraan (kg)
v = Kecepatan kendaraan (m/s)
 Energi potensial

Ep=m. g . h ......................................................................................(2.2)
(Khurmi,2005)

E = Energi potensial (Nm)


p
g = Kec. Gravitasi (9,8 m/s2)

Ketinggian kemiringan jalan dapat diketahui dengan persamaan:


h=l. sin . α .............................................(2.3)
(Khurmi,2005)

h = Ketinggian kemirngan (m)


l = jarak pengereman (m)

8
Sin a = Sudut kemiringan
 Energi total
Et =Ek+ Ep .............................................(2.4)
(Khurmi,2005)
Et = Energi total (Nm)
 Gaya pengereman pada roda
Et
Ft roda = ..............................................(2.5)
l
(Khurmi,2005)

Ftroda = Gaya pengereman (N)


 Gaya pengereman pada tromol
R
Ft tromol =Ft roda x .....................................................................(2.6)
r

Fttromol = Gaya pengereman pada tromol (N)


R = Jari-jari roda (m)
r = Jari-jari tromol (m)
 Torsi pengereman
T B=Ft tromol x r ..........................................(2.7)

(Khurmi,2005)

TB = Torsi pada tromol (Nm)


 Tekanan normal permukaan kanvas rem
T B=μ . Pi . b . r 2 ( cos θ1−cos θ 2 ) ..............................(2.8)
(Khurmi,2005)

TB = Torsi pengereman
μ = Koef. Gesek
Pi = tekanan normal permukaan
b = Lebar kanvas rem
r = Jari-jari tromol

BAB III

ANALISIS

3.1 Data

9
Jenis Kendaraan = TERIOS

Kecepatan = 80 km/jam = 22,2 m/s

Massa keseluruhan = 1290 kg

jarak pengereman = 25 m

Lebar kamvas rem = 44 mm = 0,044 m

Q1 = 25°

Q2 = 150°

Kemiringan jalan = 25°

Jari-Jari roda = 33.5 cm = 0,335 m

Jari-Jari tromol = 12.5 cm = 0,125 m

3.2 Perhitungan

 Energi kinetik
1
Ek= . m. v 2
2
1
¿ x 1290 x 2 2 ,22
2
¿ 317881.8 Nm
 Energi potensial
h=l. sin . α
¿ 25 xsin25
¿ 10,56 m

Ep=m. g . h
¿ 1290 x 9,8 x 10,56
¿ 133499,52 Nm
 Energi total

10
Et =Ek+ Ep
¿ 317881.8+133499,52
¿ 451381.32 Nm
 Gaya pengereman pada roda
Et
Ft roda =
l
451381.32
¿
25
¿ 18055.25 N
Karena mobil menggunakan dua rem, yaitu rem depan dan belakang.
Maka untuk gaya pengereman dibagi menjadi 2, sehingga gaya
pengeremannya adalah:
18055.25
Ft roda =
4
¿ 4513.81 N
 Gaya pengereman pada tromol
R
Ft tromol =Ft roda x
r
0 , 335
¿ 4513.81 x
0,12 5
¿ 12097 N
Jadi gaya pengereman pada tromol diketahui sebesar 6977 N
 Torsi pengereman
T B=Ft tromol x r
¿ 12097 x 0 , 125
¿ 1512.13 Nm
Torsi pengereman pada tromol adalah sebesar 1512.13 Nm
 Tekanan normal permukaan kanvas rem
Material yang digunakan pada kanvas rem tromol ini adalah non asbestos
yang mempunyai koefisien gesek 0,54 (Gatot soebiyakto).
T B=μ . Pi .b . r 2 ( cos θ1−cos θ2 )x2

453,50=0,54 x P i x 0,025 x ( 0,06352 ) x ( cos 20 °−cos 140° )x2


¿ 0,54 x P i x 0,025 x 0,0041 x ¿x2
¿ 0,54 x 0,025 x 0,0040 x 1,705 x 2

11
453,50=0,00019 x P1
453,50
P 1=
0,00019
N
P1=2386842
m2
N
¿ 2,38
mm2
Tekanan normal yang terjadi di masing-masing kanvas rem di asumsikan
sama yaitu sebesar 2,38 N/mm2.

BAB IV

KESIMPULAN

12
Berdasarkan hasil analisa pada rem tromol sepeda motor vario 125 Fi
diketahui bahwa gaya pengereman pada roda sebesar 1971,77 N. gaya
pengereman pada tromol sebesar 6977 N. Torsi pengereman sebesar 453,50 Nm,
dan tekanan normal permukaan kanvas rem yang di izinkan adalah diatas 2,38
N/mm2.

Material yang digunakan pada kanvas rem tromol ini adalah non asbestos
yang terbuat dari campuran material steel fiber, carbon fiber, rock wool, cellulose,
dan kevlar. Material ini memiliki koefisien gesek 0,54 (Gatot Soebiyakto).
Material non asbestos dipilih karena ramah lingkungan dan memiliki koefisien
gesek yang stabil di suhu tinggi hingga 360 °C.

DAFTAR PUSTAKA

13
R.S Khurmi & J.K. Gupta,machine design (S.I UNITS):EURASIA PUBLISHING

HOUSE (PVT).LTD.2005

Sularso, Ir dan suga kiyokatsu, 1991, dasar perencanaan dan pemilihan elemen

mesin. Jakarta: PT Pradnya paramita.

Gatot subiyakto, pengaruh jenis kanvas rem terhadap laju keausan kanvas rem

pada sepeda motor honda, 2009

https://id.wikipedia.org/wiki/Rem

http://www.academia.edu/9545112/ELEMEN_MESIN_REM

https://id.wikipedia.org/wiki/Rem_drum

14

Anda mungkin juga menyukai