Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MANDIRI ELEMEN MESIN 1

ANALISA POROS MOTOR LISTRI MESIN BUBUT

Dosen Pengampu : Darmanto.St.M.,Eng

Oleh :

NAMA : M.JAMALUDIN

NIM :163010006

PRODI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
2018

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena alhamdulillah saya

dapat menyelesaikan laporan Elemen Mesin 1 ini dengan baik. Adapun berbagai

kekurangan yang terdapat dalam makalah ini saya mohon maaf karena kesempurnaan

hanya milik Allah semata sementara salah dan hilaf merupakan sifat manusia. Hal-hal

yang dikemukakan dalam Laporan ini terdapat dari beberapa sumber media online dan

buku sesuai yang tertera pada daftar pustaka laporan ini. Segala kritik dan saran yang

membangun selalu diharapkan penulis.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Penulis,

2
DAFTAR ISI

JUDUL.............................................................................................................................................1

KATA P`ENGANTAR....................................................................................................................2

DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4

1.2 Tujuan...............................................................................................................................5

1.3 Batasan masalah................................................................................................................5

BAB II DASAR TEORI..................................................................................................................6

2.1 Poros..................................................................................................................................6

2.2 Perencanaan poros..................................................................................................................7

BAB III ANALISA........................................................................................................................13

3.1 Data......................................................................................................................................13

3.2 Perhitungan..........................................................................................................................14

BAB IV KESIMPULAN...............................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................17

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era industri modern saatini, kebutuhan terhadap alat produksi yang tepat

guna sangat diperlukan dapat meningkatkan efisiensi waktu dan biaya. Sebagian besar alat

industri dan rumah tangga menggunakan tenaga listrik sebagai energi penggerak

utamanya.Penggunaan motor AC (Alternating Current) atau arus bolak-balik satu hp pada

saat ini banyak digunakan diberbagai aplikasi. Salah satupenggunaan motor AC yang

sering ditemui yaitu terdapat pada mesin industri seperti mesin bubut mesin frais,sekrap

dan diperabotan rumah tangga berupa mesin cuci dan peralatan-peralatan yang serig

dijumpai dalam rumah seperti , AC, dan yang lainnya.

Motor listrik adalah suatu mesin yang merubah energi listrik menjadi energi gerak

dengan menggunakan gandengan medan listrik dan mempunyai slip antara medan stator

dan medan rotor. Motor induksi 3hp dioperasikan pada sistem tenaga 3hp dan banyak

digunakan di dalam berbagai bidang industri dengan kapasitas yang besar.

Motor listrik (induksi) merupakan motor listrik arus bolak balik (AC) yang paling

luas digunakan. Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja berdasarkan

induksi medan magnet stator ke statornya, dimana arus rotor motor ini bukan diperoleh dari

sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan

relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan

oleh arus stator. Motor induksi sangat banyak digunakan di dalam kehidupan sehari-hari

4
baik di industri maupun di rumah tangga. Hal ini disebabkan karena motor induksi

memiliki berbagai keunggulan dibanding dengan motor listrik yang lain, yaitu diantaranya

karena harganya yang relatif murah, konstruksinya yang sederhana dan kuat serta

karakteristik kerja yang baik.(Sumber: http://www. shkmandiri.com)

Motor listrik (induksi) dituntut untuk dapat berputar dengan lancar dan lembut.

Motor induksi berfungsi untuk menghubungkan putaran dari transmisi ke differential.

Pengecekan atau menganalisa suatu poros pada motor induksi sangat penting karena

dengan menganalisa dan mengambil data dari lapangan kita dapat mengetahui apakah

poros yang di gunakanpada motor induksi ini sudah sesuai atau tidak. Karena jika poros

yang digunakan tidak sesuai maka resiko terjadi kerusakan pada poros sangat besar.

1.2 Tujuan

Tujuan dari analisa pada poros motor listrik mesin bubut adalah :

1. Untuk mengetahui Kekuatan poros motor Listrik mesin bubut

2. Untuk mengetahui jenis material yang digunakan.

1.3 Batasan masalah

Hal-hal yang menjadi batasan masalah dalam analisa poros motor listrik mesin

bubut yaitu tegangan yang terjadi adalah tegangan puntir dan pembebanan diambil dari

spesifikasi motor listrik (induksi) 1hp.

5
BAB II

DASAR TEORI
2.1 Poros

Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang bulat

dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear), pulley, flywheel, engkol,

sprocket dan elemen pemindah lainnya. Poros bisa menerima beban lentur, beba ntarik,

beban tekan atau beban puntir yang bekerja sendiri-sendiri atau berupa gabungan satu

dengan lainnya. Poros dalam sebuah mesin berfungsi untuk meneruskan tenaga bersama-

sama dengan putaran. Setiap elemen mesin yang berputar, seperti cakra tali, puli sabuk

mesin, piringan kabel, tromol kabel, roda jalan dan roda gigi, dipasang berputar terhadap

poros dukung yang tetap atau dipasang tetap pada poros dukung yang berputar. (Sularso,

1987)

Menurut Sularso (1987) Macam-macam poros di bagi menjadi ;

A. Poros menurut pembebananya sebagai berikut:

1. Poros transmisi

Poros macam ini dapat beban punter murni atau punter dan lentur. Daya

ditransmisikan kepada poros ini melalui kopling, roda gigi, puli sabuk atau sproket

rantai.

2. Spindle

Poros transmisi yang relative pendek, seperti poros utama pada mesin perkakas,

dimana beban utamanya berupa puntiran disebut spindle. Syarat yang harus

dipenuhi poros ini adalah deformasinya harus kecil dan bentuk serta ukuranya

harus teliti.

6
3. Gandar

Poros seperti yang dipasang diantara roda-roda kereta barang, dimana tidak

mendapat beban puntir ,bahkan kadang-kadang tidak boleh berputar disebut

gandar. Gandar ini hanya mendapat beban lentur kecuali jika digerakan oleh

penggerak mula dimana akan mengalami beban puntir juga. (Sularso, 1987)

B . Poros Menurut bentuk nya

1. Poros Lurus.

2. Poros Engkol merupakan bagian dari mesin yang dipakai untuk merubah gerakan

naik turun dari torak menjadi gerakan berputar

2.2 Perencanaan poros

Poros adalah elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dari elemen

penggerak menuju yang digerakan.

Pada poros bekerja beban sebagai berikut :

1. Beban puntir yang menyebabkan Torsi, sehingga timbul tegangan geser

2. Beban tangensial yang menyebabkan momen lentur, sehingga timbul tegangan lentur.

3. Kombinasi dari keduanya.

A. Beban puntir

Sebuah poros dikenai beban puntir akan berlaku hubungan :

Gambar 2.1. BebanPuntir (R.S. Khurmi. 2005)

7
T fs
+ ...................................................................................................(2.1)
J r

Dimana : T = Torsi (kg-cm)

π
J = 32 d4 =momen polar inersia (cm4)

ƒs = tegangan geser (kg/cm2)

r = radius (cm) = (d/2)

π
T= × fs ×d3………………………………………………………(2.2)
16

(R.S. Khurmi. 2005)

Jika pada poros pejal terdapat pasak maka :

t L

w
w

Gambar 2.2 Poros dan pasak(R.S. Khurmi. 2005)

π
T= × fs ×d3x e…………………………………...……………..…(2.3)
16

w h
Dimana : e = 1-0,2( )-1,1 ( )……………………………….........................(2.4)
d d

8
e=Faktor kekuatan poros

d = Diameter poros (mm)

t
h = tinggi pasak yang masuk pada poros = (mm2)
2

w = lebar pasak (mm)

(R.S. Khurmi. 2005)

Untuk poros berlubang :

Gambar 2.3 Poros Berlubang(R.S. Khurmi. 2005)

d1 = diameter dalam

d0 = diameter luar

π
T= × fs ×d 03 (1−K 4 ) ……....……………………………….(2.5)
16

d1
Dimana : K=
d0

Pemakaian poros digunakan dikaitkan dengan putaran mesin :

4500 P
T= ……………………………………………………….…(2.6)
2 πN

Dimana: T = torsi (kg-m)

P = Daya (hp)

N = Putaran (rpm)

Dalam satuan internasional :

9
60 P
T = 2 πN …………………………………..………………….(2.7)

Dimana :T = torsi (N-m)

P = daya (watt)

(R.S. Khurmi. 2005)

B. Beban Lentur

Gambar 2.4Beban Lentur(R.S. Khurmi. 2005)

M f
= ………………………………………………………….. ….(2.8)
I y

Dimana : I = momeninersia (cm4)

π
= 64 d4

ƒb = tegangan lentur ((kg/cm2)

y = jarak sisi terluar terhadap titik pusat (cm)

= (d/2)

π
M= × fb × d 3 ……………………..…….…………………….. (2.9)
32

Untuk poros berlubang :

10
π
M= × fb × d 03 (1−K )………….……………….………….... (2.10)
32

(R.S. Khurmi. 2005)

C. Beban Kombinasi

Jika poros dikenai beban putir dan lentur, maka berlaku persamaan berikut :

ƒs(max) = ½ √ fb2 +4 fs 2
32 M 2 16 T 2

=½ √( πd 3
+4
) ( )
πd 3

π
16 ƒs(max) d3 = √ M 2 +T 2
Persamaan di atas merupakan momen torsi equivalen (Te) yang besarnya :

π
Te = 16 ƒs(max) d3 = √ M 2 +T 2 ……………………………(2.11)

Dengan cara yang sama diperoleh momen lentur Equivalen (Me) yang besarnya :

1
ƒb(max) = ½ ƒb + √ ( fb 2 )2 +fs 2
2

32 M
3
dengan memasukan harga ƒb = πd , diperoleh :

π 1
M + √ M 2 +T 2
[ ]
Me = 32 .ƒb.d = 3 2
…………………..…(2.12)

(R.S. Khurmi. 2005)

11
D. Tegangan Rencana

ƒr = ƒ x FK .....................................................................................(2.13)

ƒr = Tegangan rencana (Kg/m2)

ƒ = Tegangan hasil analisa (Kg/m2)

FK = Faktor Keamanan

(Irawan. 2009)

Tabel 2.2 nilai factor keamanan ( Irawan, 2009)

BEBAN FAKTOR KEAMANAN


Steady 1
Dinamis 2-3
Flukuatif 3-5

12
BAB III

ANALISA
3.1 Data.
Spesifikasi dan hasil pengukuran poros motor induksi :

Daya = 1 hp

Putaran = 1390 Rpm

Ukuran pasak (t x L x W) = 6mm x 40mm x 6mm

Ө25 Ө19

30 130 55

6mm Ө19mm

40mm

13
Gambar 3.1 ukuran poros motor induksi 1hp

3.2 Perhitungan
 Kedalaman pasak yang masuk dalam poros (h)

t 6
h= = =3mm
2 2

 Faktor kekuatan poros (e)

w h
e = 1-0,2( )-1,1 ( )
d d

6 3
= 1-0,2( )- 1,1 ( )
19 19

= 1- 0,06 – 0,17

= 0,77

 Torsi (kg-mm)

4500 xP
T=
2 xπxN

4500 x 1
=
2 x 3,14 x 1390

4500
= = 0,5155 kg.m = 515,5 kg-mm
8729,2

515,5
T= = 669,4 kg-mm
0,77

 Tegangan puntir

π
T= x fs x d 3
16

14
3,14
669,4kg-mm = x fs x 193mm
16

669,4 x 16
= fs
3,14 x 6859

10710,4
= fs
21537,2

fs =0,497kg/mm2

Teggangan yang di rencanakan ;

0,497 x 2 = 0,994 kg/mm2

Tegangan tarik yang di rencacanakan adalah dua kali tegangan geser yaitu 1,988 kg/mm2

jadi material yang di dapat dari tabel adalah S35C-D. dan tegangan tarik adalah 63kg/mm2

15
16
BAB IV

KESIMPULAN

Dari hasil perhitungan dan pembahasan di atas dapat di simpulkan tegangan

puntir yang di rencanakan adalah 0,994 kg/mm 2,tegangan tarik adalah 1,988 kg/mm2 maka di

pilih bahan S35C-D (Tabel 2.1) dengan kekuatan tarik sebesar 63 kg/mm 2. jadi bisa di

simpulkan bahwa poros yg di gunakan sangat aman.

17
DAFTAR PUSTAKA

R.S Khurmi and J.K. Gupta, Machine Design, A Textbook for the Student of B.E. /
B.Tech.,Eurasia Publishing House Ltd. Ram Nagar New Delhi.2005
Sularso, Kiyokatsu Sugar, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, PT.Pradnya
Paramita, JAKARTA.1985
Http://www. shkmandiri.com

18

Anda mungkin juga menyukai