Oleh :
NAMA : M.JAMALUDIN
NIM :163010006
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena alhamdulillah saya
dapat menyelesaikan laporan Elemen Mesin 1 ini dengan baik. Adapun berbagai
kekurangan yang terdapat dalam makalah ini saya mohon maaf karena kesempurnaan
hanya milik Allah semata sementara salah dan hilaf merupakan sifat manusia. Hal-hal
yang dikemukakan dalam Laporan ini terdapat dari beberapa sumber media online dan
buku sesuai yang tertera pada daftar pustaka laporan ini. Segala kritik dan saran yang
Penulis,
2
DAFTAR ISI
JUDUL.............................................................................................................................................1
KATA P`ENGANTAR....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4
1.2 Tujuan...............................................................................................................................5
2.1 Poros..................................................................................................................................6
3.1 Data......................................................................................................................................13
3.2 Perhitungan..........................................................................................................................14
BAB IV KESIMPULAN...............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................17
3
BAB I
PENDAHULUAN
Pada era industri modern saatini, kebutuhan terhadap alat produksi yang tepat
guna sangat diperlukan dapat meningkatkan efisiensi waktu dan biaya. Sebagian besar alat
industri dan rumah tangga menggunakan tenaga listrik sebagai energi penggerak
saat ini banyak digunakan diberbagai aplikasi. Salah satupenggunaan motor AC yang
sering ditemui yaitu terdapat pada mesin industri seperti mesin bubut mesin frais,sekrap
dan diperabotan rumah tangga berupa mesin cuci dan peralatan-peralatan yang serig
Motor listrik adalah suatu mesin yang merubah energi listrik menjadi energi gerak
dengan menggunakan gandengan medan listrik dan mempunyai slip antara medan stator
dan medan rotor. Motor induksi 3hp dioperasikan pada sistem tenaga 3hp dan banyak
Motor listrik (induksi) merupakan motor listrik arus bolak balik (AC) yang paling
luas digunakan. Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja berdasarkan
induksi medan magnet stator ke statornya, dimana arus rotor motor ini bukan diperoleh dari
sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan
relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan
oleh arus stator. Motor induksi sangat banyak digunakan di dalam kehidupan sehari-hari
4
baik di industri maupun di rumah tangga. Hal ini disebabkan karena motor induksi
memiliki berbagai keunggulan dibanding dengan motor listrik yang lain, yaitu diantaranya
karena harganya yang relatif murah, konstruksinya yang sederhana dan kuat serta
Motor listrik (induksi) dituntut untuk dapat berputar dengan lancar dan lembut.
Pengecekan atau menganalisa suatu poros pada motor induksi sangat penting karena
dengan menganalisa dan mengambil data dari lapangan kita dapat mengetahui apakah
poros yang di gunakanpada motor induksi ini sudah sesuai atau tidak. Karena jika poros
yang digunakan tidak sesuai maka resiko terjadi kerusakan pada poros sangat besar.
1.2 Tujuan
Tujuan dari analisa pada poros motor listrik mesin bubut adalah :
Hal-hal yang menjadi batasan masalah dalam analisa poros motor listrik mesin
bubut yaitu tegangan yang terjadi adalah tegangan puntir dan pembebanan diambil dari
5
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Poros
Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang bulat
dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear), pulley, flywheel, engkol,
sprocket dan elemen pemindah lainnya. Poros bisa menerima beban lentur, beba ntarik,
beban tekan atau beban puntir yang bekerja sendiri-sendiri atau berupa gabungan satu
dengan lainnya. Poros dalam sebuah mesin berfungsi untuk meneruskan tenaga bersama-
sama dengan putaran. Setiap elemen mesin yang berputar, seperti cakra tali, puli sabuk
mesin, piringan kabel, tromol kabel, roda jalan dan roda gigi, dipasang berputar terhadap
poros dukung yang tetap atau dipasang tetap pada poros dukung yang berputar. (Sularso,
1987)
1. Poros transmisi
Poros macam ini dapat beban punter murni atau punter dan lentur. Daya
ditransmisikan kepada poros ini melalui kopling, roda gigi, puli sabuk atau sproket
rantai.
2. Spindle
Poros transmisi yang relative pendek, seperti poros utama pada mesin perkakas,
dimana beban utamanya berupa puntiran disebut spindle. Syarat yang harus
dipenuhi poros ini adalah deformasinya harus kecil dan bentuk serta ukuranya
harus teliti.
6
3. Gandar
Poros seperti yang dipasang diantara roda-roda kereta barang, dimana tidak
gandar. Gandar ini hanya mendapat beban lentur kecuali jika digerakan oleh
penggerak mula dimana akan mengalami beban puntir juga. (Sularso, 1987)
1. Poros Lurus.
2. Poros Engkol merupakan bagian dari mesin yang dipakai untuk merubah gerakan
Poros adalah elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dari elemen
2. Beban tangensial yang menyebabkan momen lentur, sehingga timbul tegangan lentur.
A. Beban puntir
7
T fs
+ ...................................................................................................(2.1)
J r
π
J = 32 d4 =momen polar inersia (cm4)
π
T= × fs ×d3………………………………………………………(2.2)
16
t L
w
w
π
T= × fs ×d3x e…………………………………...……………..…(2.3)
16
w h
Dimana : e = 1-0,2( )-1,1 ( )……………………………….........................(2.4)
d d
8
e=Faktor kekuatan poros
t
h = tinggi pasak yang masuk pada poros = (mm2)
2
d1 = diameter dalam
d0 = diameter luar
π
T= × fs ×d 03 (1−K 4 ) ……....……………………………….(2.5)
16
d1
Dimana : K=
d0
4500 P
T= ……………………………………………………….…(2.6)
2 πN
P = Daya (hp)
N = Putaran (rpm)
9
60 P
T = 2 πN …………………………………..………………….(2.7)
P = daya (watt)
B. Beban Lentur
M f
= ………………………………………………………….. ….(2.8)
I y
π
= 64 d4
= (d/2)
π
M= × fb × d 3 ……………………..…….…………………….. (2.9)
32
10
π
M= × fb × d 03 (1−K )………….……………….………….... (2.10)
32
C. Beban Kombinasi
Jika poros dikenai beban putir dan lentur, maka berlaku persamaan berikut :
ƒs(max) = ½ √ fb2 +4 fs 2
32 M 2 16 T 2
=½ √( πd 3
+4
) ( )
πd 3
π
16 ƒs(max) d3 = √ M 2 +T 2
Persamaan di atas merupakan momen torsi equivalen (Te) yang besarnya :
π
Te = 16 ƒs(max) d3 = √ M 2 +T 2 ……………………………(2.11)
Dengan cara yang sama diperoleh momen lentur Equivalen (Me) yang besarnya :
1
ƒb(max) = ½ ƒb + √ ( fb 2 )2 +fs 2
2
32 M
3
dengan memasukan harga ƒb = πd , diperoleh :
π 1
M + √ M 2 +T 2
[ ]
Me = 32 .ƒb.d = 3 2
…………………..…(2.12)
11
D. Tegangan Rencana
ƒr = ƒ x FK .....................................................................................(2.13)
FK = Faktor Keamanan
(Irawan. 2009)
12
BAB III
ANALISA
3.1 Data.
Spesifikasi dan hasil pengukuran poros motor induksi :
Daya = 1 hp
Ө25 Ө19
30 130 55
6mm Ө19mm
40mm
13
Gambar 3.1 ukuran poros motor induksi 1hp
3.2 Perhitungan
Kedalaman pasak yang masuk dalam poros (h)
t 6
h= = =3mm
2 2
w h
e = 1-0,2( )-1,1 ( )
d d
6 3
= 1-0,2( )- 1,1 ( )
19 19
= 1- 0,06 – 0,17
= 0,77
Torsi (kg-mm)
4500 xP
T=
2 xπxN
4500 x 1
=
2 x 3,14 x 1390
4500
= = 0,5155 kg.m = 515,5 kg-mm
8729,2
515,5
T= = 669,4 kg-mm
0,77
Tegangan puntir
π
T= x fs x d 3
16
14
3,14
669,4kg-mm = x fs x 193mm
16
669,4 x 16
= fs
3,14 x 6859
10710,4
= fs
21537,2
fs =0,497kg/mm2
Tegangan tarik yang di rencacanakan adalah dua kali tegangan geser yaitu 1,988 kg/mm2
jadi material yang di dapat dari tabel adalah S35C-D. dan tegangan tarik adalah 63kg/mm2
15
16
BAB IV
KESIMPULAN
puntir yang di rencanakan adalah 0,994 kg/mm 2,tegangan tarik adalah 1,988 kg/mm2 maka di
pilih bahan S35C-D (Tabel 2.1) dengan kekuatan tarik sebesar 63 kg/mm 2. jadi bisa di
17
DAFTAR PUSTAKA
R.S Khurmi and J.K. Gupta, Machine Design, A Textbook for the Student of B.E. /
B.Tech.,Eurasia Publishing House Ltd. Ram Nagar New Delhi.2005
Sularso, Kiyokatsu Sugar, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, PT.Pradnya
Paramita, JAKARTA.1985
Http://www. shkmandiri.com
18