Anda di halaman 1dari 16

GAYA GERAK LISTRIK (GGL) INDUKSI PADA MOTOR INDUKSI

Universitas Riau Kepulauan


Fakultas Teknik Elektro 2023

Dosen Pengampu: Ir. Muhammad irsyam, S.T.,MSI.,IPM


Kelompok 3

1. Savier Immanuer Alfandi Sijabat / 221030032


2. Ambrosius Sihotang / 221030006
3. Aldo Fernando / 221030020
4. Muhammad Ainul Syawal / 22103302

2023
HALAMAN JUDUL................................................................................................................

DAFTAR ISI...........................................................................................................................i

DAFTAR GAMBAR............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................2

1.3 Batasan Masalah..................................................................................................2

1.4 Tujuan Pembuatan Makalah................................................................................2

1.5 Manfaat Pembuatan Makalah..............................................................................2

1.6 Sistematika Penulisan Makalah...........................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI................................................................................................3

2.1 Pengertian Induksi Elektromagnetik....................................................................3

2.2 Jenis Motor Listrik...............................................................................................4

2.3 Motor Asinkron/Motor Induksi...........................................................................5

2.4 Konstruksi Motor Induksi 3 Phasa.......................................................................5

2.5 Gaya Gerak Listrik Induksi..................................................................................6

BAB III PEMBAHASAN......................................................................................................8

3.1 Prinsip Kerja Motor Induksi 3 Phasa...................................................................8

3.2 Gaya Gerak Listrik Induksi Pada Motor Induksi 3 Phasa..................................10

BAB IV PENUTUP..............................................................................................................11

4.1 Kesimpulan........................................................................................................11

4.2 Saran..................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................12

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Flow Chart Jenis-Jenis Motor Listrik.......................................................................4

Gambar 2.2 Motor AC..................................................................................................................4

Gambar 2.3 Bentuk Fisik Motor Induksi 3 Phasa.......................................................................5

Gambar 2.4 Konstruksi Motor Induksi 3 Phasa..........................................................................6

Gambar 2.5 Komponen Stator.....................................................................................................8

Gambar 2.6 Rotor........................................................................................................................9

Gambar 2.7 Rotor Sangkar dan Rotor Belitan .............................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Motor Induksi ialah mesin yang digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik. Salah satu motor listrik yang umum digunakan dalam banyak aplikasi ialah
motor induksi. Motor induksi merupakan salah satu mesin asinkron (asynchronous motor).
Karena mesin ini beroperasi pada kecepatan dibawah kecepatan sinkron. Kecepatan sinkron
sendiri ialah kecepatan rotasi medan magnetic pada mesin. Kecepatan sinkron ini dipengaruhi
oleh frekuensi mesin dan banyaknnya kutub pada mesin. Motor induksi ini selalu berputar
dibawah kecepatan sinkron karena medan magnet yang terbangkitkan pada stator akan
menghasilkan fluks magnet pada rotor sehingga rotor tersebut dapat berputar. Namun fluks
yang terbangkitkan pada rotor yang mengalami langging dibandingkan fluks yang
terbangkitkan pada stator sehingga kecepatan rotor tidak akan secepat kecepatan putaran
medan magnet.

Suplai input yang digunakkan terdapat 2 jenis motor induksi, yaitu motor induksi 1 fasa
dan motor induksi 3 fasa, namun untuk prinsip kerjannya sendiri dari kedua jenis motor
induksi tersebut memiliki prinsip kerja yang sama. Yang membedakan dari kedua motor
induksi ini ialah motor induksi 1 fasa tidak dapat berputar tanpa bantuan putaran dari luar
pada awal motor yang digunakan, sedangkan motor induksi 3 fasa dapat berputar sendiri
tanpa bantuan gaya dari luar. Sehingga motor induksi 3 fasa banyak digunakan di dunia
industri 4.0 bahkan menuju dunia industry 5.0 karena motor induksi 3 fasa memiliki sumber
ac 3 fasa yang terhubung dengan stator pada motor. Karena staror terhubung dengan sumber
ac maka arus dapat masuk ke stator melalui kumparan stator. Sekarang kita hanya melihat 1
kumparan stator saja. Sesuai hukum faraday bahwa apabila terdapat arus yang mengalir pada
suatu kabel maka arus itu dapat menghasilkan fluks magnet pada kaber tersebut, dimana
arahnnya mengikuti kaidah tangan kanan sebagai pacuan, untuk prinsip arah gaya arus listrik
dan medan magnetpadakumparanmagnet.

Mesin sinkron bisa dioperasikan baik sebagai generator maupun motor induksi. Mesin
sinkron bila difungsikan sebagai motor berputar dalam kecepatan konstan. Apabila
dikehendaki kecepatan yang bersifat variabel, maka motor induksi sinkron dilengkapi dengan
pengubah frekuensi seperti Inverter.

1
1.1 Rumusan Masalah

Adapun maksud dan tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui

1. Bagaimana mengetahui prinsip terjadinnya induksi elektromagnetik ggl pada motor


induksi
2. Bagaimana induksi elektromagnetik yang terjadi pada motor induksi

1.1 Batasan Masalah

Dalam penyusunan makalah di berikan batasan masalah yang dibahas agar tidak
terjadi pembahasan masalah diluar konteks judul atau tidak berhubungan sama sekali. Hal
ini dilaksanakan agar penyusunan laporan dapat secara sistematis, lebih terarah dan mudah
di mengerti dengan baik. Penulis membatasi masalah pada ruang lingkup sebagai berikut :

1. Pembahasan hanya tentang elektromagnetik, Motor induksi

2. Pembahasan hanya seputar Motor Induksi 3 fase

1.2 Tujuan Makalah

tujuan pembuatan makalah ini adalah :

1. Mengetahui prinsip terjadinnya ggl induksi pada motor induksi

2. Mengetahui induksi elektromagnetik yang terjadi pada Motor Induksi

1.3 Manfaat Makalah

Manfaat pembuatan makalah ini adalah

1. bahwa pembuatan makalah ini dapat dijadikan tambahan ilmu bagi mahasiswa untuk
menambah pengetahuan yang berkaitan tentang terjadinnya GGL induksi pada motor
induksi
2. tambahnya wawasan bagi mahasiswa untuk mengetahui proses terbentuknya listrik
pada Motor induksi AC, yang dimana pada proses timbulnya listrik ini masih
berkaitan dengan GGL induksi pada motor indusksi

2
1.5 Sistematika Penulisan
Penulisan makalah ini disajikan dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pendahuluan yang berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan pembuatan makalah, manfaat pembuatan makalah, dan sistematika
penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini membahas tentang pengertian motor listrik berserta jenis-jenisnya, motor listrik
induksi beserta konstruksinya dan pengertian terhadap gaya gerak listrik induksi.
BAB III PEMBAHASAN
Dalam bab ini sepenuhnya membahas tentang prinsip kerja dari motor induksi beserta korelasi
kerja motor induksi terhadap gaya gerak listrik induksi
BAB IV PENUTUPAN
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran dari pembahasan materi tentang GGL induksi pada
motor induksi.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Motor Listrik


Motor listrik termasuk kedalam kategori mesin listrik dinamis dan merupakan sebuah
perangkat elektromagnetik yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi
mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller pompa, fan atau blower,
menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll di industri dan digunakan juga pada peralatan
listrik rumah tangga (seperti: mixer, bor listrik, kipas angin). Motor listrik kadangkala disebut
“kuda kerja” nya industri, sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70%
beban listrik total di industri.
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor listrik secara umum adalah sama, yaitu:
a. Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.

3
b. Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka
kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah
yang berlawanan.
c. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torsi untuk memutar kumparan.
d. Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran
yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang
disebut kumparan medan.
Motor listrik sudah menjadi kebutuhan kita sehari-hari untuk menggerakkan peralatan dan
mesin yang membantu perkerjaan. Untuk memutar baling-baling pada kipas angin, digunakan
motor listrik. Demikian juga, motor listrik digunakan pada peralatan rumah tangga lainnya
seperti: hair dryer, blender, pompa air, mesin cuci, mesin jahit, bor listrik dll. Mesin-mesin
pertanian terutama mesin pengolahan hasil pertanian dan mesin-mesin di industri pun banyak
yang menggunakan tenaga putarnya dari motor listrik.
Pada motor bakar, motor listrik digunakan sebagai motor starter. Pada traktor pertanian, motor
listrik dugunakan pada motor starter dan wiper.  
Penggunaan motor listrik ini semakin berkembang karena memiliki keunggulan dibandingkan
motor bakar, misalnya:
a) kebisingan dan getaran lebih rendah,
b) kecepatan putaran motor bisa diatur,
c) lebih bersih,
d) lebih kompak, dan
e) hemat dalam pemeliharaan.
2.2 Jenis-Jenis Motor Listrik
Dibawah ini adalah bagan mengenai macam – macam motor listrik berdasarkan pasokan
input, konstruksi, dan mekanisme operasi yang terangkum dalam klasifikasi motor listrik.

4
Gambar 2.1 Flow Chart Jenis-Jenis Motor Listrik

Motor AC / arus bolak-balik menggunakan arus listrik yang membalikkan arahnya secara
teratur pada rentang waktu tertentu. Motor listrik AC memiliki dua buah bagian dasar listrik:
"stator" dan "rotor". Stator merupakan komponen listrik statis. Rotor merupakan komponen
listrik berputar untuk memutar as motor. Keuntungan utama motor DC terhadap motor AC
adalah bahwa kecepatan motor AC lebih sulit dikendalikan. Untuk mengatasi kerugian ini,
motor AC dapat dilengkapi dengan penggerak frekuensi variabel untuk meningkatkan kendali
kecepatan sekaligus menurunkan dayanya.

Gambar 2.2 Motor AC

2.3 Motor Asinkron/Motor Induksi


Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (ac) yang paling luas
digunakan. Sebuah motor induksi terdiri dari banyak bagian, stator dan rotor menjadi
subsistem dasar dari mesin. Penamaannya berasal dari prinsip kerja motor ini yang bekerja
berdasarkan induksi medan magnet stator ke statornya, dimana arus rotor motor ini bukan
diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya
perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic field) yang
dihasilkan oleh arus stator.
Pada umumnya motor induksi dikenal ada dua macam berdasarkan jumlah fasa yang
digunakan, yaitu: motor induksi satu fasa dan motor induksi tiga fasa. Motor induksi yang
umum dipakai adalah motor induksi 3-fase dan motor induksi 1-fase. Motor induksi 3-fase
dioperasikan pada sistem tenaga 3-fase dan banyak digunakan di dalam berbagai bidang
industri, sedangkan motor induksi 1-fase dioperasikan pada sistem tenaga 1-fase yang banyak
digunakan terutama pada penggunaan untuk peralatan rumah tangga seperti kipas angin,

5
lemari es, pompa air, mesin cuci dan sebagainya karena motor induksi 1-fase mempunyai daya
keluaran yang rendah.

2.4 Konstruksi Motor Induksi


Secara umum konstruksi motor induksi tiga fasa terdiri dari stator dan rotor. Stator
merupakan bagian dari mesin yang tidak berputar dan terletak pada bagian luar. Sedangkan
rotor merupakan bagian dari mesin yang berputar dan letaknya pada bagian dalam. Konstruksi
motor induksi dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 2.3 Bentuk Fisik Motor Induksi 3 Phasa

Gambar 2.4 Konstruksi Motor Induksi 3 Phasa

Stator adalah bagian motor yang diam yang terdiri dari badan motor, inti stator, belitan stator,
bearing dan terminal box. Sedangkan bagian rotor adalah bagian motor yang berputar, terdiri
atas rotor sangkar dan poros rotor. Konstruksi motor induksi tidak ada bagian rotor yang

6
bersentuhan dengan stator, karena dalam motor induksi tidak ada komutator dan sikat arang,
selain itu juga kontruksi motor induksi lebih sederhana di bandingkan dengan motor DC,
dikarnakan tidak ada komutator dan sikat arang sehingga pemeliharaan motor induksi sangat
mudah yaitu di bagian mekanik nya saja, dan kontruksi nya juga begitu sederhana serta motor
induksi sangat handal dan jarang sekali rusak secara elektrik. Bagian motor induksi yang perlu
di pelihara rutin adalah pelumas bearing, dan pemeriksaan kekencangan baut-baut kabel pada
terminal box apabila terjadi kondor atau lepas akibat pengaruh getaran secara terus menerus.

2.3 Gaya Gerak Listrik Induksi (GGL Induksi)


Gaya Gerak Listrik Induksi adalah gaya yang terjadi pada benda yang bergerak
melintasi medan magnet yang berubah-ubah atau terkena medan magnet yang bergerak-gerak.
Gaya Gerak Listrik Induksi ini dihasilkan karena perubahan fluks magnetik yang terjadi di
sekitar penghantar, dan dapat menyebabkan arus listrik terinduksi di dalam penghantar
tersebut. Arus listrik yang terinduksi ini kemudian dapat menghasilkan medan magnetik yang
mempengaruhi gerakan benda yang mengalami induksi. Salah satu contoh penerapan Gaya
Gerak Listrik Induksi adalah generator listrik, di mana energi kinetik dari turbin diubah
menjadi energi listrik melalui induksi medan magnet di dalam sebuah kumparan penghantar.
Pada hukum Faraday yang menyatakan bahwa jika suatu kawat penghantar digerakkan
memotong arah suat medan magnet maka akan timbul suatu gaya gerak listrik pada kawat
penghantar tersebut. Gaya gerak listrik ini disebut Gaya Gerak Listrik (GGL) induksi. GGL
induksi ini dipengaruhi oleh perubahan fluks dan besarnya bergantung pada jenis inti
kumparan dan jumlah lilitan dari kumparan tersebut. Semakin besar jumlah kumparan, maka
GGL induksi yang dihasilkan juga semakin besar.

Nilai tegangan (GGL induksi) diukur dari nilai tegangan pada voltmeter yang terhubung
dengan kumparan. Tegangan ini muncul disebabkan adanya sebuah magnet yang digerakkan
keluar masuk kumparan. GGL induksi juga dapat timbul karena adanya perubahan fluks
magnetik seperti yang disebutkan dalam hukum faraday, di mana apabila suatu kumparan
yang memiliki jumlah lilitan 𝑁 sehingga memotong medan magnet maka akan timbul
perubahan fluks magnetik atau garis gaya magnet yang berubah menurut waktu. Secara
matematis, GGL induksi dapat dituliskan sebagai berikut:

7
Persamaan (1) Persamaan (2)

GGL induksi juga dipengaruhi oleh jumlah lilitan dan luas tampang lintang kumparan. Jadi,
semakin banyak lilitan dan semakin luas tampang lintang kumparan maka semakin besar nilai
GGL induksi yang dihasilkan.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Prinsip Kerja Motor Induksi


Motor induksi bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik dari kumparan stator
kepada kumparan rotornya. Garis-garis gaya fluks yang diinduksikan dari kumparan stator
akan memotong kumparan rotornya sehingga timbul emf (ggl) atau tegangan induksi dan
karena penghantar (kumparan) rotor merupakan rangkaian yang tertutup, maka akan mengalir
arus pada kumparan rotor.
Penghantar (kumparan) rotor yang dialiri arus ini berada dalam garis gaya fluks yang
berasal dari kumparan stator sehingga kumparan rotor akan mengalami gaya Lorentz yang
menimbulkan torsi yang cenderung menggerakkan rotor sesuai dengan arah pergerakan medan
induksi stator. Pada rangka stator terdapat kumparan stator yang ditempatkan pada slot-slotnya

8
yang dililitkan pada sejumlah kutup tertentu. Jumlah kutup ini menentukan kecepatan
berputarnya medan stator yang terjadi yang diinduksikan ke rotornya. Makin besar jumlah
kutup akan mengakibatkan makin kecilnya kecepatan putar medan stator dan sebaliknya.
Kecepatan berputarnya medan putar ini disebut kecepatan sinkron.

3.1.1 Konstruksi Motor Induksi


Sebuah motor induksi terdiri dari tiga komponen penting, yaitu:
a. Stator

Gambar 2.5 Komponen Stator


Komponen Stator Motor Induksi Tiga Fasa :
(a)  Lempengan Inti,
(b)  Tumpukan Inti dengan Kertas Isolasi pada Beberapa Alurnya,
(c)  Tumpukan Inti dan Kumparan dalam Cangkang Stator.
Stator  merupakan bagian yang diam dan mempunyai kumparan yang dapat menginduksikan
medan elektromagnetik kepada kumparan rotornya.
Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk membawa gulungan tiga fase.
Gulungan ini dilingkarkan untuk sejumlah kutub yang tertentu. Gulungan diberi spasi
geometri sebesar 120 derajat.

b. Rotor

Gambar 2.6 Rotor

9
Rotor merupakan bagian yang bergerak akibat adanya induksi magnet dari kumparan stator
yang diinduksikan kepada kumparan rotor. Rotor terdiri dari inti rotor dan kumparan rotor.
Adapun jenis rotor dalam motor induksi tiga fasa yaitu rotor belitan dan rotor sangkar.

Gambar 2.7 Rotor Sangkar dan Rotor Belitan

c. Celah
Celah merupakan celah udara, tempat berpindahnya energi dari stator ke rotor.

3.1.2 GGL Induksi pada Motor Induksi


Prinsip kerja motor induksi tiga fasa adalah dengan menghasilkan medan magnetik
putar pada stator melalui tiga kumparan stator yang terpisah secara fisik dengan sudut 120
derajat. Medan magnetik putar ini kemudian memutar rotor yang terbuat dari bahan
konduktor, seperti aluminium atau tembaga, melalui prinsip induksi elektromagnetik.
Proses penginduksian listrik dari stator ke rotor pada motor induksi tiga fasa terjadi
melalui arus listrik bolak-balik yang mengalir melalui tiga kumparan stator yang terpisah.
Arus listrik ini menciptakan medan magnetik putar pada stator, dan medan magnetik ini
kemudian menyebar ke rotor yang terbuat dari bahan konduktor. Karena rotor terbuat dari
bahan konduktor, medan magnetik putar dari stator menghasilkan Gaya Gerak Listrik Induksi
pada rotor, yang menyebabkan terinduksinya arus listrik di dalam rotor. Arus listrik ini
kemudian membangkitkan medan magnetik pada rotor yang berputar sejalan dengan medan
magnetik pada stator, sehingga menghasilkan gerakan putar pada rotor.
Gaya Gerak Listrik Induksi (GGLI) memiliki pengaruh besar pada motor induksi tiga
fasa. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pada motor induksi tiga fasa, medan magnetik
putar pada stator dihasilkan oleh arus bolak-balik yang mengalir melalui tiga kumparan stator

10
yang terpisah secara fisik. Kemudian, medan magnetik putar ini memutar rotor yang terbuat
dari bahan konduktor melalui prinsip induksi elektromagnetik.
GGLI terjadi ketika rotor yang terbuat dari bahan konduktor melintasi medan magnetik yang
berputar. Ketika medan magnetik putar pada stator berputar, medan magnetik pada rotor akan
berubah-ubah, dan ini akan menghasilkan arus listrik terinduksi di dalam rotor. Arus listrik
yang terinduksi ini akan menghasilkan medan magnetik yang searah dengan medan magnetik
pada stator dan menghasilkan gerakan putar pada rotor.
Jadi, GGLI memainkan peran penting dalam memutar rotor pada motor induksi tiga fasa
melalui prinsip induksi elektromagnetik. Tanpa adanya GGLI, rotor tidak akan berputar, dan
motor tidak akan dapat menghasilkan daya mekanik. Namun, terdapat juga efek samping dari
GGLI, yaitu terjadinya rugi-rugi daya pada motor induksi tiga fasa. Rugi-rugi daya ini terjadi
karena arus listrik terinduksi yang mengalir melalui rotor menghasilkan medan magnetik
sendiri, dan medan magnetik ini akan menentang medan magnetik pada stator. Hal ini
mengakibatkan terjadinya hambatan pada putaran rotor, dan akhirnya menghasilkan energi
yang hilang atau terbuang dalam bentuk panas.

BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa Gaya Gerak Listrik Induksi
sangat penting dalam proses kerja motor induksi, karena Gaya Gerak Listrik Induksi
menyebabkan terjadinya gerakan putar pada rotor melalui prinsip induksi elektromagnetik.
Gaya Gerak Listrik Induksi ini dipengaruhi oleh perubahan fluks dan besarnya bergantung
pada jenis inti kumparan dan jumlah lilitan dari kumparan tersebut. Semakin besar jumlah
kumparan dan luas penampang lintang kumparannya, maka Gaya Gerak Listrik Induksi yang
dihasilkan juga semakin besar.
Tanpa adanya Gaya Gerak Listrik Induksi ini, rotor tidak akan berputar dan motor tidak akan
dapat menghasilkan daya mekanik sehingga motor tidak akan bisa bekerja. Namun, Gaya
Gerak Listrik Induksi juga menyebabkan terjadinya rugi-rugi daya pada motor induksi tiga
fasa, sehingga perlu dilakukan perhitungan yang tepat dalam mendesain motor induksi tiga
fasa agar dapat menghasilkan efisiensi yang optimal.

11
4.2 Saran
Kami sebagai penulis makalah ini, menyadari bahwa makalah yang berjudul “GGL
Induksi Pada Motor Induksi” ini banyak sekali kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan,
sehingga perlunya pembahasan lebih lanjut terhadap GGL induksi pada motor induksi agar
dapat memaksimalkan pemahaman informasi dan materi dalam pembahasan tersebut.
Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat
di pertanggung jawabkan dan kritikan saudara saudara sekalian. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas. Sekian makalah
dari kami, kami ucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Tappy Donny. Motor Listrik, Hal 6-7 (Donny, 2019) Internet: https://www.academia.edu/
[26 Oktober 2020]
[2] Prianto Joko. Single Phase Motor, Hal 8-10 (Joko, 2010) Internet: https://staff.ui.ac.id/ 26
Oktober 2022]
[3] embrianti, R. (n.d.). Retrieved from GGL motor Induksi :
https://fembrisma.wordpress.com
[4] Gramedia. (n.d.). Retrieved from Gramedia Blog:
https://www.gramedia.com/literasi/induksi-elektromagnetik/ggl
[5] Rakhman, A. (2013, April 25). Prinsip Kerja Sistem Eksitasi Generator. Retrieved from
Rakhman.net: https://rakhman.net/electrical-id/prinsip-kerja-sistem-eksitasi-generator/
[6] Rakhman, A. (2021, Januari 27). Cara Kerja Generator. Retrieved from Rakhman.net:
https://rakhman.net/electrical-id/ko-bisa-sih-generator-menghasilkan-energi-listrik-cara-kerja-
generator/

12
13

Anda mungkin juga menyukai